Anda di halaman 1dari 3

CEPHALGIA

No. Dokumen : /SOP/UKP


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 16 Oktober 2017
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS ACHMAD SYAHLANI, SKM


KUALA PEMBUANG I NIP.19700622 199203 1 006

Suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala, kadang sakit dibelakang leher
1. Pengertian atau punggung bagian atas. Cephalgia dapat berupa Tension Type Headache (TTH)
atau berupa Migraine.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan cephalgia dan
2. Tujuan
mencegah terjadinya komplikasi.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
3. Kebijakan No. / UPTD PKM-KP I/ SK-KAPUS / X / 2017 Tentang Jenis jenis Pelayanan di
UPTD Puskesmas Kuala pembuang I
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur A. Tension Type Headache


1. Pasien dipanggil masuk ke ruang periksa sesuai dengan nomor urut.
2. Dokter atau perawat memastikan identitas pasien yang masuk ke ruang periksa.
3. Dokter melakukan anamnesis mengenai penyakit :
 Onset, lokasi, durasi, faktor pemberat, faktor yang memperingan pada
penyakit.
 Apakah nyeri tersebar secara difus dan sifat nyeri ringan sedang?
 Apakah ada tegang otot yang berlangsung antara 30 menit hingga 1 minggu?
 Apakah nyeri kepala muncul kadang-kadanga atau terus menerus?
 Apakah nyeri menjalar ke bahu?
 Apakah nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat, pegal, rasa kencang pada
daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling kepala?
 Apakah nyeri kepala berdenyut?
 Adakah gejala lain yang menyertai?
 Adakah masalah psikososial (depresi, kecemasan)?
4. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda fisik didahului dengan
cuci tangan.
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang didahului dengan cuci tangan.
 Pemeriksaan kepala dan leher
 Pemeriksaan neurologis (motorik, refleks, koordinasi, sensoris)
 Pemeriksaan tekanan bola mata
 Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental pasien
 Penilaian kecemasan atau depresi pada pasien
6. Dokter menentukan diagnosis.
7. Dokter melakukan tata laksana penyakit
 Pembinaan hubungan empati awal
 Dokter menjelaskan tentang penyakit yang diderita
 Dokter menjelaskan terapi medikamentosa dan non medikamentosa
 Manajemen medikamentosa :
o Aspirin 600-900 mg + Metoklopramid 10 mg jika sakit kepala muncul, ATAU
o Acetaminofen (Parasetamol) 1000 mg jika sakit kepala muncul
 Manajemen non medikamentosa
o Konseling dan edukasi pasien mengenai masalah kecemasan atau depresi
o Konseling dan edukasi keluarga

8. Pasien dirujuk jika :


 Nyeri kepala tidak membaik setelah pengobatan adekuat
 Ada gejala depresi berat atau kemungkinan bunuh diri

B. Migraine
1. Pasien dipanggil masuk ke ruang periksa sesuai dengan nomor antrian.
2. Dokter atau perawat memastikan identitas pasien yang masuk ke ruang periksa.
3. Dokter melakukan anamnesis mengenai penyakit :
 Onset, lokasi, durasi, faktor pemberat, faktor yang memperingan pada
penyakit.
 Apakah nyeri berdenyut dan dimulai dari salah satu sisi kepala?
 Adakah fotofobia, fonofobia, gangguan tidur, mual muntah, atau depresi saat
sakit kepala kambuh?
4. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didahului dengan
cuci tangan.
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang didahului dengan cuci tangan.
 Pemeriksaan kepala dan leher
 Pemeriksaan neurologis (motorik, refleks, koordinasi, sensoris)
 Pemeriksaan tekanan bola mata
6. Dokter menentukan diagnosis.
7. Dokter melakukan tata laksana penyakit
 Pembinaan hubungan empati awal
 Dokter menjelaskan tentang penyakit yang diderita
 Dokter menjelaskan terapi medikamentosa dan non medikamentosa
 Manajemen medikamentosa :
o Aspirin 600-900 mg + Metoklopramid 10 mg jika sakit kepala muncul, ATAU
o Acetaminofen (Parasetamol) 1000 mg jika sakit kepala muncul
 Manajemen non medikamentosa
o Konseling dan edukasi obat diminum saat ada serangan ataupun tidak
Konseling dan edukasi keluarga
 Pasien dirujuk jika :
Nyeri kepala tidak membaik setelah pengobatan adekuat
Ada gejala depersi berat atau kemungkinan bunuh diri
6. Diagram alir

1. Loket pendaftaran
7. Unit terkait
2. Poli umum

8. Rekaman historis perubahan


No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai