Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Akar
Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam
tanah dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai
akar muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan
oksigen yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah. Akar dalam istilah
ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari tumbuhan yang telah
memiliki pembuluh. Pada ujung-ujung akar terdapat meristem apikal yang terus
membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar) yang
berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri
dari sel-sel parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan
yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik
pertumbuhan.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan atau “zona
perpanjangan sel”. Setelah zona ini terdapat “zona differensiasi sel” dan “zona
pendewasaan sel”. Pada zona differensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen, misalnya beberapa sel terdifferensiasi menjadi xilem,
floem, parenkim, dan sklerenkim. Akar pertama pada tumbuhan berbiji
berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang
berkecambah.
Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil,
akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang
yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada
monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera
mengering. Dari dekat pangkalnya atau didekatnya akan muncul akar baru yang
disebut akar tambahan atau akar adventif.
Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya
air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar,
batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
B. Fungsi dan Sifat Akar
Fungsi Akar :
1. Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh
berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2. Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral
(zat unsur hara) dari dalam tanah
3. Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar
pada tumbuhan mangrove (jenis tanaman dikotil), yang disebut
"pneumatofor"(akar napas).
4. Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya
wortel dan kentang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan.
5. Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif
vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh
tunas yang akan menjadi individu baru.
6. Melekatkan tumbuhan pada substrat serta menyerap air serta garam-garam
tanah dari substrat itu.
7. Membantu pengangkutan air dan zat nutrisi
8. Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar
berperan untuk pernapasan.
9. Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu
Sifat Akar :
1. Tidak mempunyai klorofil,
2. Tidak mempunyai nodus (tidak berbuku-buku) dan internodus (tidak
beruas) serta tidak mendukung daun- daun atau sisik maupun bagian-
bagian lainnya,
3. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah,
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang.
5. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
6. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

C. Bagian – Bagian Akar


Bagian – Bagian Akar
1. Akar literal/ ujung akar ( radix lateralis) yakni cabang-cabang akar yang
dihasilkan oleh akar utama (pokok akar), dan masih dapat bercabang-
cabang lagi. Penamaan masing-masing tingkat percabangan di lakukan
dengan menyebut tarafnya. Jadi percabangan tingkat satu adalah akar
lateral yang dibentuk oleh akar utama. Cabang dari cabang tersebut
termasuk percabangan tingkat dua (gambar b).
2. Serabut akar (radix fibrilla) adalah cabang-cabanga akar yang ramping
seperti serabut.
3. Rambut akar (pilus radicalis) yakni rambut-rambut di dekat ujung akar,
yang memperluas permukaan akar yang menyerap air dan garam tanah.
Rambut akar senantiasa dibentuk baru di dekat ujung akar, sementara yang
lama akan tanggal.
4. Tudung akar (calyptra) yang terdapat di bagian paling ujung, menutupi
meristem apeks akar (gambar a-2).
5. Seludang akar (coleorrhiza) terdapat pada embrio sejumlah tumbuhan
monokotil.

D. Struktur Umum Anatomi Akar


Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-
bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga
mudah di ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil
aktifitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi
memperluas bidang penyerapan.
b. Korteks
Terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang
terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim,dan sklerenkim.
c. Endodermis
Terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang
tersususn rapat tanpa ruang antar sel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus.
deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari.
penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder
pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus
air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
d. Silinder pusat/stele
Terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas
pengangkutan (floem dan floem).
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan
persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada
dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan
parenkim.
E. Struktur Primer dan Sekunder Akar
Struktur Primer Akar:
Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang,
akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang. Pada tumbuhan (terutama
dikotil) terdapat dua macam pertumbuhan yaitu pertumbuhan apikal dan
pertumbuhan lateral. Pertumbuhan apikal disebut juga dengan pertumbuhan
primer (ke atas: pucuk dan ke bawah: akar), Pertumbuhan akar primer disebabkan
oleh meristem apikal yang terdapat pada pucuk dan ujung akar.
Bagian–bagian Akar Primer

a. Tudung Akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel hidup yang sering
mengandung pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati,
terpisah dari yang lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk
oleh pemula.
b. Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun,
kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri khas akar adalah adanya
rambut akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar
adalah sel epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan
berbentuk tabung.
c. Korteks akar
Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar
monokotil yang tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup, banyak
sklerenkim dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid
didalamnya menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi
endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks paling luar dapat berkembang
menjadi eksodermis.
d. Eksodermis
Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks
akan membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan pelindung baru, yakni
eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel
eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi oleh suberin dan
lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat ditemukan. Sel
eksodermis mengandung protoplas hidup ketika dewasa.
e. Endodermis
Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan, dinding sel endodermis
mengandung selapis suberin di dinding antiklinalnya, yakni pada dinding radial
dan melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan
dibubuhi nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah
dan dinding primer, tempat suberin dan lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis,
maka protoplas melepaskan diri dari dinding, namun tetap melekat pada
pitacaspary.
f. Silinder Pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau
beberapa lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jika bagian tengah tidak
ditempati jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di
bagian dalam, perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem.
Perisikel dapat mempertahankan sifat meristematiknya di dalamnya terbentuk
akar lateral, felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.
Struktur Sekunder Akar :
Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut
akar cabang. Pertumbuhan sekunder bersifat khas bagi akar-akar tumbuhan
dikotil. Pertumbuhan sekunder dijumpai di khas pada
akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Akar Monocotyledoneae biasanya tidak
mengalami pertumbuhan sekunder. Apabila pertumbuhan sekunder dimulai,
pertama timbul cambium di dalam parenkim diantara jejaring xylem primer dan
didalam floem primer. Cambium akan membentuk xylem sekunder dan floem
sekunder keluar. Kemudian, cambium itu diperluas secara lateral karena
diferensiasi inisial cambium didalam perisikel sekeliling ujung jejaring xylem dan
juga mulai membentuk tenunan sekunder. Kemudian cambium membentuk daerah
melingkar didalamnya terdapat xylem sekunder yang secara menyeluruh
menyelubungi xylem primer. Floem primer dan endodermis biasanya hancur
karena tekanan tenunan yang tumbuh didalamnya.
Pada awalnya, kambium pembuluh berbentuk pita yang jumlahnya
tergantung tipe akar. Pada akar diark terdapat dua pita, pada akar triark terdapat
akar tiga pita, dan seterusnya. Sel perisiklus yang terdapat di luar daerah xilem
juga menjadi aktif seperti kambium. Selanjutnya, kambium melengkapi lingkaran
dengan xilem sebagai pusatnya. Penampang melintang kambium pada
perkembangan awal berbentuk oval, pada akar diark, segi tiga pada akar triark,
dan pada akar poliark membentuk segi banyak. Kambium berbatasan dengan
permukaan dalam floem yang berfungsi membentuk xilem sekunder ke arah
dalam dan fleom sekunder ke arah luar. Kambium menghasilkan xilem dan floem
dengan membelah perinkin dan antiklin sehingga lingkaran akar bertambah besar.
Pembentukan periderm mengikuti pertumbuhan pembuluh sekunder. Sel
perisiklus terus membelah secara perinkin dan antiklin. Pembelahan perinklin
menyebabkan peningkatan jumlah lapisan perisiklus. Peningkatan ketebalan
jaringan pembuluh dan perisiklus menekan korteks ke arah luar sehingga korteks
menjadi pecah. Felogen di luar perisiklus akan membentuk felem ke arah luar dan
feloderm ke arah dalam. Pada akar tumbuhan menahun (perennial), keaktifan
kambium pembuluh dan felogen terus terjadi sepanjang tahun. Perkembangan
akar, seperti halnya pada batang, juga akan membentuk ritidom.

Bagian-bagian Akar Sekunder


a. Pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh kambium
Awal mula perkembangan kambium pembuluh adalah dengan pembelahan
sel prokambium di antara floem primer dan xilem primer yang belum
terdiferensiasi. Kambium berupa silinder dengan tepi luar yang bergelombang ini
mempunyai aktivitas yang berbeda; di bagian dalam floem, cambium
menghasilkan xylem lebih cepat dibandingkan dengan di tempat lain. Di tempat
tersebut, cambium lebih cepat terdorong ke luar dan akhirnya diperoleh silinder
yang bertepi rata
b. Pembentukan periderm oleh felogen.
Pembentukan periderm mengikuti aktivitas kambium pembuluh dan
biasanya mulai dibentuk pertama kali dalam perisikel.Pada tumbuhan perenial,
keaktifan cambium akar akan diiringi keaktifan peridem dalam waktu yang lama.
Periderm yang telah dibentuk tidak akan bertahan lama karena volume dari sel
baru yang ada disebelah dalam makin besar, dan akhirnya periderm baru dibentuk
dibawahnya. Hal itu dapat belangsung berulang kali hinggadi peroleh ritidom.
D. Perkembangan Akar
Pada embrio, akar berkembang dari akar embrio atau radikula. Akar itu
tumbuh menjadi akar utama yang juga di sebut akar primer (Radix primaria) dan
bertambah panjang akibat oembelahan dan pemanjangan sel di belakang apeks
akar. Apeks akar di lindungi oleh tudung akar, suatu penutub yang terdiri dari sel-
sel dewasa. Pada titik tumbuh akar, sel di bentik tidak hanya ke akar belakang
untuk menambah panjangnya akar, namun juga kea rah yang berlawanan untuk
mengganti sel-sel tudung akar yang akan aus sewaktu akar tumbuh menembus
tanah. Dekat di beakangnya terdapat bulu-bulu akar (rambut-rambut akar), yang
membantu dalam penyerapan air dan garam-garam dari dalam tanah serta
memperluas permukaan akar yang dapat menyerap bahan-bahan tersebut. Pada
jarak tertentu di belakang meristem apeks akar, akan di bentuk akar lateral (radix
lateralis).
1. Sistem akar tunggang,
jika akar lembaga terus bertumbuh menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang
berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Sistem
akar ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dycotildoneae) dan
tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Perlu di ingat, sistem akar
tunggang hanya di temukan pada tanaman yang berkembang biak secara
generatif (melalui biji).

2. Sistem akar serabut,


Dimana jika akar lembaga dalam perkembangan lanjutannya mati
atau kemudian pertumbuhannya disusul oleh sejumlah akar yang kurang
lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Karena
bentuknya seperti serabut maka akar ini di sebut akar serabut (radix
primaria).
E. Akar dengan Fungsi Khusus
Pada umumnya akar tumbuh di dalam tanah dan menuju ke pusat bumi.
Dalam kondisi tertentu sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan beberapa
jeis tumbuhan memiliki akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus antara
lain:
1. Akar udara (Radix aereus)
Akar udara juga disebut akar gantung yang keluar dari bagian-bagian dari
atas tanah. biasanya menggantung ke udara dan tumbuh di atas tanah bergantung
pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai
panjang sampai 30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong
menyerap air dan zat gas dari udara dan sering kali mempunyai jaringan khusus
untuk menimbun udara dan air setelah mencapai tanah.
Apabila telah menembus tanah akar udara akan bersifat seperti akar biasa
yang menyerap air dan zat makanan dari tanah bagian yang ada di atas tanah
seringkali berubah menjadi batang akar gantung dapat ditemukan pada anggrek
kalajengking (Arachnis flos-aeris) dan beringin (Ficus benjamina).
2. Akar Penggerek (Haustorium)
Akar penggerek disebut juga akar pengisap. Akar ini merupakan akar-akar
yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Akar ini berfungsi untuk
menyerap air atau makanan dari inangnya. Akar penggerek dapat ditemukan pada
benalu (Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang
inangnya sampai kebagian kayu.
3. Akar Pelekat (Radix adligans)
Merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
memanjat. Akar pelekat berfungsi untuk menempel pada penunjangnya saja,
misalnya pada lada (Piper nigrum), sirih (Piper betle), dan arisema (Arisaema sp.)
4. Akar Pembelit (Cirrhus radicalis)
Akar pembelit berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk
penunjangnya. Contoh akar pembelit dapat ditemukan pada vanili (Vanilla
planifolia).
5. Akar Napas (Pneumatophora)
Struktur ini memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini
mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (Pneumatophora) untuk
masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan. Tumbuhan yang memiliki
akar seperti ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanahnya sangat
kekurangan oksigen, misalnya pada pohon-pohon prepat (Sonneratia sp.) dan
kayu api (Avicennia sp.).
6. Akar Tunjang
Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah. Tumbuhan
yang mempunyai akar tunjang adalah tumbuhan yang hidup di daerah pasang
surut. Batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik
di atas engrang, sehingga disebut juga akar engrang. Contoh akar tunjang dapat
ditemukan pada pohon bakau (Rhizophora conjugata).
7. Akar Lutut
Akar ini lebih tepat di katakan akar yang tumbuh ke atas kemudian
membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti
lutut yang di bengkokkan. Sama seperti akar napas, akar ini berguna pula untuk
kepentingan pernapasan pada tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Akar
lutut yang berfungsi untuk membantu pernapasan tumbuhan dapat di temukan
pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia).
8. Akar Banir
Struktur akar ini berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring
untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada
sukun (Artocarpus communis), kenari (Canarium commune), dan sebagainya.
9. Akar kontraktil,
adalah akar pada tumbuhan berumbi yang berkontraksi seperti pada
(Manihot utilissima). Pengerutan seperti itu terjadi terutama dalam korteks dan
dapat mengakibatkan pemendekan akar hingga 30-40%, sehingga umbi tertarik ke
tempat lebih dalam di tanah.
Kesimpulan
1. Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama untuk
memasok makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain sebagai pengambil
makanan akar juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong berdirinya
tanaman.
2. Struktur umum anatomi akar dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks,
endodermis dan stele (xylem,floem).
· Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini
akan menjadi akar pokok yang menopang. Akar primer sering juga disebut dengan
akar tunggang dan akar lembaga.
· Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau akar cabang.
Pertumbuhan sekunder dijumpai di khas pada
akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae.
3. Perbedaan akar primer dan akar sekunder, Pertumbuhan primer pada akar dikotil
menyebabkan akar tersebut tumbuh memanjang masuk kedalam tanah sedangkan
pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat cambium yang menyebabkan
pembesaran diameter.
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo,Gembong, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.2007.
Hidayat Estiti B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung.ITB
Nugroho, L. Hartanto dkk,(2010). Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta:
Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai