Anda di halaman 1dari 50

PENINGKATAN MUTU

PELAYANAN BERBASIS
KESELAMATAN PASIEN

KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
Standar Akreditasi RS
KARS Versi 2012
Permenkes no 11 th 2017
Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
SASARAN KESELAMATAN

1 MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR

2 MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBATAN


3 YANG HARUS DIWASPADAI

MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR,


4 PROSEDUR YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA PASIEN
YANG BENAR

5 MENGURANGI RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN


PASIEN

KESEHATAN

6 MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN6 AKIBAT JATUH


1. Mengidentifikasi Pasien dengan benar
• Pasien diidentifikasi minimal menggunakan 2
(dua) dari 3 (tiga) bentuk identifikasi ( nama
pasien, tanggal lahir, nomor RM)
• Tidak boleh menggunakan nomor kamar atau
lokasi pasien.

GELANG NAMA (IGD/IRJ)


1. Merah Muda : Perempuan
2. Biru : Laki-Laki
GELANG RISIKO (R.Perawatan)in
1. Merah : Alergi
1. Ungu : DNR

data JCI : 13 % surgical error, 68%


kesalahan transfusi darah
Identifikasi px pada kondisi khusus
Pasien yang tdk dapat berkomunikasi (terpasang
ventilator/usia/(bayi)/pasien tidak sadar/gangguan
mental): identifikasi dilakukan dengan mencocokkan
identitas gelang pasien dg identitas pada RM

 Kondisi menurun dan tidak ada keluarga >> gelang


identitas mencantumkan : Tn X/Ny X, tanggal,jam
msk RS dan No RM

Tidak punya extremitas atas/luka bakar :


1. Pasang dikaki atau dengan menempel stiker
identitas pada baju pasien
2. Penempelan foto pada berkas RM
KESALAHAN IDENTIFIKASI

SALAH IDENTIFIKASI :
1. Pasien lupa identitas diri
2. Dalam keadaan terbius
3. Tidak Sadar/Disorientasi
4. Pindah Tempat Tidur
5. Pindah kamar tidur
6. Pindah lokasi dalam lingkungan
RS
2. Meningkatkan Komunikasi yang
Efektif

1. SBAR
2. T : tulis
3. B : baca
4. K : konfirmasi
5. Read Back
KOMUNIKASI VERBAL
 Komunikasi verbal dg SBAR
 Saat petugas melaporkan kondisi pasien ke
DPJP---→ catat instruksi di CPPT
 Komunikasi verbal dg READ BACK
 Saat petugas menerima instruksi verbal per
telp/lisan dari DPJP
 Saat petugas menerima laporan tes kritikal/
pemeriksaan cito
 Beri stempel read back
 DPJP memberi konfirmasi dg paraf sat visit 1 x
24 jam
SBAR
 S : situation ( kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
Sebutkan nama pasien, umur, tgl masuk dan hari perawatan
serta dokter yg merawat
 Sebutkan diagnosis medis dan masalah kep yg belum/ sdh
teratasi/ keluhan utama
Mis “Tn A , tgl 20 april 1977, rawat inap lantai 3, kamar 321,
mengalami ketidak efektifan pola napas”
 B : background ( info penting yg berhubungan dg kondisi pasien
terkini)
 Jelaskan intervensi yg telah dilakukan dan responnya
 Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan
alat invasive, dan obat2an termasuk cairan infus yg digunakan
 Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga thd diagnosis
medis
Mis “px masuk RS 2 hari yg ll (tgl brp) dg riwayat pneumothorax,
Spo2 turun dari 95 % dg nasal 2 lpm menjadi 85 % dg masker non
rebreathing, px saat ini mengalami peningkatan distress napas,
px di posisikan tidur semi fowler”
A : asessment ( hasil pengkajian dari kondisi
pasien saat ini)
 Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian trkini
seperti TTV, tingkat kesadaran, pain score,
seriko jatuh, kemampuan eliminasi dsb
 Jelaskan informasi klinik lain yg mendukung
Mis “ kesdaran px compos mentis, TD 150/80
mmhg, N : 90 x/ menit, S : 37 C, resiko jatuh
tinggi, px trtpsng kateter dg produksi urin 300 cc
mulai jam 07.00-10.00
R ( recomendation)
 Rekomendasikan intervensi keperawatan
yg perlu di lanjutkan termasuk discharge
planning dan edukasi px dan kelg
Mis “apakah pasien perlu dikonsulkan ke
anestesi untuk intubasi atau transfer ke
HCU”
Menerima laporan dg READ BACK
(TBK)
Penerima laporan :
 T : TULIS pesan yg disampaikan di formulir
terintegrasi (CPPT), meliputi :
 Tanggal dan jam pesan diterima
 Gunakan symbol/singkatan sesuai standar
 Dosis/ nilai harus spesifik untuk menghindari salah
penafsiran
 Nama petugas pelapor/ pemberi pesan
 Nama dan tanda tangan petugas penerima pesan
 Bila pesan diterima melalui telp, pengirim pesan/dokter
ttd di kolom read back
 B: BACA, yaitu bacakan kembali isi pesan
 K : KONFIRMASI kembali kebenaran pesan
yg ditulis, membubuhkan stempel read
back, dan ttd di kolom BACK

• 70 to 80% of medical errors are related to interpersona interaction issues.

• Ineffective communication is a root cause for nearly 66% of all sentinel


events reported
Stempel read-back

pesan

Pemberi
pesan

Penerima
pesan
CARA KONFIRMASI ADVISE VERBAL/VIA TELPON
 Gunakan Ejaan yang sudah ditentukan
Menerima laporan hasil tes
kritis dan nilai kritis
 1. tes kritis dilaporkan oleh petugas lab, radiologi dan
kardio
 Tes kritis/ pemriksaan cito
 Tes/pemeriksaan diagnostik (x ray, ct scan. EKG )
 Tes/pemeriksaan walaupun hasilnya normal/abnormal yg
harus dilaporkan segera
 Nilai/ hasil kritis

Hasil abnormal harus dilaporkan segera < 1jam ke DPJP


3. Meningkatkan Keamanan Obat-
obat yang harus diwaspadai

High Alert

LASA/ Elektrolit
NORUM konsentrat

Waspada !
Look alike
Sound alike
Obat High alert
Elektrolit konsntrat
Lotrison or Lotrimin ?
4. Memastikan lokasi pembedahan
yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan ada pasien yang benar

Site marking Sign out


Sign in

Identifikasi
Time out
pasien
Penandaan (mark site)
a. Dilakukan oleh dokter operator untuk pasien
b. Menggunakan spidol permanen pada daerah insisi
selain tanda silang
- organ yg mempunyai lateralisasi ( 2 sisi)
- daerah struktur multiple
- bebrapa digiti pada jari tangan atau kaki
- tulang belakang pada bagian depan atau
belakang pada tingkat cervical, thoracal, lumbal
dan sacrum
c. Jangan memberikan marker dengan tanda “ X “krn
memberikan makna ganda
Sign in
 Dilakukan sebelum pasien dibius
 Dilakukan oleh dokter anestesi / tim
anestesi
Time out
 Dilakukan sebelum pasien di insisi
 Dilakukan oleh tim bedah dan tim
anestesi
Sign out
 Dilakukan sebelum pasien meninggalkan
ruang operasi
 Dilakukan oleh tim bedah dan tim anestesi
Sign in
5. Mengurangi risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan

It’s quick, it’s simple,


and it can keep us
from getting sick...

CLEAN HANDS SAVE LIVES


6. MengurangI risiko Cedera pasien
akibat terjatuh
 Pengkajian pasien resiko jatuh

FORMULIR RESIKO JATUH

 Pemakaian gelang resiko jatuh


IDENTIFIKASI PASIEN
OBAT HIGH ALERT
HAND HYGIENE
MENILAI RISIKO JATUH PADA BAYI
PLACEMENT TEST MAHASISWA
PLACEMENT TEST MAHASISWA
TERIMA KASIH

Because the patient is in our hands –


They trust us to do the best for them

Anda mungkin juga menyukai