Anda di halaman 1dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT TIARA SELLA


NOMOR: 165/K-DIR/RSTS/XI/2016
TENTANG
KEBIJAKAN SKRINING PASIEN
DI RUMAH SAKIT TIARA SELLA BENGKULU

Menimbang : a. Bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan pasien di Rumah


Sakit Tiara Sella , kebutuhan pasien harus diketahui secara
jelas
b. Bahwa agar kebutuhan pelayanan dapat dikenali, Rumah
Sakit perlu melakukan skrining yang diatur dalam sebuah
kebijakann Direktur;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam point (1) dan (2), perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Tiara Sella

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TIARA


SELLA TENTANG KEBIJAKAN SKRINING PASIEN DI
RUMAH SAKIT TIARA SELLA.

KESATU : Kebijakan Skrining Pasien Rumah Sakit Tiara Sella sebagaimana


tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Kebijakan Skrining Pasien ini mencakup mekanisme skrining


pasien di rumah sakit.

KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan
akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya, apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan : Di BENGKULU
Pada Tanggal :18 November 2016
Direktur Rumah Sakit Tiara Sella

dr. INDAH YULIATI


NIK 1.2.002.0810
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Tiara Sella
Nomor : 165/K-DIR/RSTS/X1/2016
Tanggal : 18 November 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN SKRINING PASIEN

1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit.
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan sumber daya
rumah sakit.
3. Pasien diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan pasien rawat inap dan
rawat jalan yang tepat.
4. Cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaaan dengan tanggung jawab untuk
menetapkan apakah pasien diterima, dipindah maupun dirujuk.
5. Skrining (pemeriksaan fisik, uji laboratorium, dan penunjang diagnostik lainnya) merupakan
standar sebelum penerimaan pasien.
6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes dibutuhkan
sebagai dasar pengambil keputusan.
7. Pemeriksaan skrining membantu staf mengetahui kebutuhan pasien.
8. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil
pemeriksaan skrining.
9. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan
paliatif diprioritaskan.

Bengkulu, 18 November 2016


Direktur Rumah Sakit Tiara Sella

dr. INDAH YULIATI


NIK 1.2.002.0810

Anda mungkin juga menyukai