Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN

IKLIM KERJA

Laporan Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Implementasi K3

Oleh :
Nama : Rosita Dwi Lufyana
NIM :101711123052

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara beriklim tropis, pada umumnya pekerja

Indonesia berkalimatisasi pada suhu sekitar 280C – 320C dengan kelembaban

sekitar 85% - 95% bahkan mungkin lebih, sedangkan suhu nyaman dalam

melakukan pekerjaan sekitar 240C – 260C (Suma’mur, 2013). Tempat kerja

merupakan setiap ruangan maupun lapangan, tertutup maupun terbuka,

bergerak maupun tetap di mana tenaga kerja melakukan pekerjaannya, atau

tempat yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan

terdapat sumber-sumber bahaya (UU RI No 1 Tahun 1970).

Sumber bahaya dapat berasal dari lingkungan, material, maupun manusia

itu sendiri. Lingkungan kerja yang panas atau sering disebut iklim kerja

merupakan salah satu sumber bahaya faktor fisik yang ada ditempat kerja.

Iklim kerja merupakan perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan

gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh

tenaga kerja akibat dari aktivitas pekerjaan (Permenaker, 2018). Menurut

Suma’mur (2013) Suhu panas dapat mempengaruhi kemampuan berfikir,

mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi, memperlambat waktu

pengambilan keputusan, menganggu kecermatan kerja otak, menganggu

koordinasi saraf perasa dan motoris serta memudahkan emosi untuk

dirangsang. Kondisi temperatur lingkungan kerja yang ekstrim meliputi panas

dan dingin yang berada di luar batas standar kesehatan dapat menyebabkan

meningkatnya pengeluaran cairan tubuh melalui keringat sehingga bisa terjadi

dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya yang lebih berat. Persoalan tentang

bagaimana menentukan bahwa kondisi temperatur lingkungan adalah ekstrim


menjadi penting, mengingat kemampuan manusia untuk beradaptasi sangat

bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Berdasarkan hal tersebut maka

sangat penting untuk dilakukan pengukuran iklim kerja untuk menganalisis suhu

lingkungan kerja yang sesuai dengan peerjaan yang dlakukan.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukan pengukuran iklim kerja ini, antara lain :

1. Mengukur iklim kerja di area parkit motor FKM UNAIR

2. Mengetahui ISBB di area parkit motor FKM UNAIR

3. Mengetahui kelembaban udara di area parkit motor FKM UNAIR

4. Mengetahui kecepatan aliran udara di area parkit motor FKM UNAIR

5. Mengetahui beban kerja petugas parker di FKM UNAIR

6. Menganalisis hasil pengukuran iklim kerja yang telah dilakukan

BAB II
METODE PENGUKURAN
2.1 Lokasi dan Waktu Pengukuran
Tempat Pengukuran : Parkiran sepeda motor FKM Unair
Tanggal Pengukuran : 16 Mei 2019
Waktu Pengukuran : 13.00-16.00 WIB
2.2 Alat dan Bahan
1. Termometer Suhu Basah
2. Termometer Suhu Kering
3. Termometer Suhu Bola
4. Kata Termometer
6.3 Cara Pengukuran
1. Menyiapkan Tripod
2. Meletakkan seluruh peralatan Termometer (Basah, Kering, Bola, Kata)

di Tripod
3. Setelah semua alat tersebut siap yang pertama dilakukan adalah

menghitung suhu kering basah. Basahi Termometer suhu basah dengan

air hingga terdapat perubahan pada termometer tersebut. Setelah itu

hitung selisih antara suhu kering dan suhu basah. Hasil selisih tersebut

akan ditarik kesimpulan hasilnya menggunakan tabel yang telah

disediakan pada alat termometer suhu kering dan basah


4. Penghitungan kecepatan angin dengan kata termometer, yang dilakukan

adalah menyiapkan air hangat yang digunakan untuk menempelkan ke

kata termometer, setelah memaparkan kata termometer air raksa yang

berwarna merah akan mengalami perubahan hingga ke naik ke ujung

puncak kata termometer (Upper Reservoir). Tunggu beberapa saat

hingga air raksa tersebut menyampai titik A dan hitung menggunakan

stopwacth hingga ke titik B. Hitung berapa lama perpindahan dari Titik

A ke B.
5. Perhitungan suhu radiasi menggunakan suhu bola. Masukkan

termometer suhu radiasi ke dalam Bola dan paparkan hingga 30 menit.

Setelah dipaparkan selama 30 menit catat hasil yang muncul pada


termometer suhu bola tersebut dan catat kegiatan atau aktivitas

responden selama 30 menit dilakukan pengukuran


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengukuran


Berikut Hasil pengukuran yang telah didapatkan dari hasil praktikum

iklim kerja :
1. Suhu Basah : 28o
2. Suhu Kering : 33o
3. Suhu Radiasi : 30o
a. Pengukuran ISBB
Karena area parkiran motor merupakan area outdoor maka

penghitungan menggunakan rumus outdoor :


WBGT out = 0,7 SB + 0,2 SR + 0,1 SK
= 0,7 (28) + 0,2 (30) + 0,1 (33)
= 19,6 + 6 + 3,3
= 28,9 = 29
b. Pengukuran Kelembaban Udara
AT = SK - SB
= 33 – 28
= 5OC
RH (Relative Humidity) = 65 % ( hasil didapatkan menggunakan tabel)
c. Pengukuran Kecepatan Aliran Udara
Diketahui :
F = kata faktor = 323
t = suhu ruang = 28oC
Tc : Waktu pendinginan = 14 detik
 H(daya pendinginan) = F/Tc = 323/24 = 13,46
 Td = 53-t
= 53-26= 27
 H/Td = 13,46/27 = 0,5
 Karena hasil perhitungan H/Td dibawah 0,6 maka V < 1 m/dt
V=

d. Penghitungan Rerata BK Pada Responden

Diketahui :

Tempat parkir FKM UNAIR memiliki pekerja yang bertugas untuk

menjaga dan mengatur tempat kerj. Petugas parkir tersebut merupakan

seorang laki-laki umur ± 50 tahun dengan berat-badan 65 kg. melakukan

pekerjaan memindahkan motor sambil berjalan selama 10 menit,


mengangkat motor sambil berdiri selama 5 menit, dan menulis sambil

duduk selama 15 menit.

Jawaban :

(6,25 x 10) + (2,85 x 5) + (0,60 x 15)


 BK = x 60 kkal/jam
10 + 5 + 15

= 171,5 kkal/ jam


 MB laki-laki = 1 kkal x 70 kg x 0,5 jam = 35 kkal/ jam
 Total BK = 171,5 kkal/jam + 35 kkal/ jam = 206,5 kkal/ jam
 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukan bahwa beban kerja

tenaga kerja termasuk dalam kategori “sedang”

3.2 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai