Anda di halaman 1dari 3

Phantom

HORDEOLUM EKSTERNUM OS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSMH Palembang

Oleh:

Awen Fitri Yanata, S.Ked 04084821921058


Fatimah Azzahra, S.Ked 04084821921144
Intan Rahma Dewi, S.Ked 04084821921084
Feisal Moulana, S.Ked 04084821921106
Nindy Lagundry Putry, S.Ked 04084821820016
Rahma Nur Islami, S.Ked 04084821921056

Pembimbing:
dr. Prima Maya Sari, Sp.M

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
A. Patofisiologi
Infeksi bakteri Staphylococcus pada kelenjar mata menyebabkan sumbatan pada
kelenjar tersebut. Infeksi pada kelenjar Zeis dan Moll menyebabkan pembentukan
nanah dalam lumen kelenjar ke arah kulit palpebra, serta menyebabkan sekresi
kelenjar terganggu. Kondisi ini disebut hordeolum eksternum. Sedangkan apabila
infeksi Staphylococcus menyerang kelenjar meibom, maka akan menyebabkan
pembentukan abses ke arah konjungtiva, biasanya disebut hordeolum internum.1

B. Terapi Non-medikamentosa
Terapi non-medikamentosa untuk hordeolum berupa kompres hangat selama 10-15
menit sebanyak 3-4x sehari. Kompres hangat bertujuan untuk mengurangi
peradangan karena sifat vasodilatornya dapat mempercepat proses pengeluaran
nanah, sehingga sekresi kelenjar dapat kembali normal dan bengkak berkurang.1
Selain kompres hangat, dapat pula dilakukan pengangkatan bulu mata untuk
memberikan jalan drainase nanah.2

C. Insisi
Jika setelah 48 jam diberikan terapi non-medikamentosa namun tidak ada
perbaikan, maka dapat dilakukan insisi dan drainase.1 Sebelum insisi, diberikan
anestesi topikal berupa pantokain tetes mata terlebih dahulu. Insisi yang dilakukan
berupa:2
 Hordeolum internum: dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada
margo palpebra.
 Hordeolum eksternum: dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.

2
DAFTAR PUSTAKA
1. Riordan-Eva P, Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology 17th Edition. The
McGraw-Hill Companies Inc, 2008.
2. Sidarta, I, Yuliyanti, SR, Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima. Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017.

Anda mungkin juga menyukai