Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dalam pori-pori tanah
dalam suatu tanah tertentu. Kandungan air dalam tanah sangat berpengaruh pada
konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Air merupakan bagian
terbesar dan mempunyai banyak peranan diantaranya pada tanah. Air di dalam
tanah memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman, untuk mengetahui
seberapa besar peranan dan hubungan air tanah dengan pertumbuhan tanaman serta
penentuan kadar air tanah. Maka perlu di adakan percobaan tentang kadar air tanah.
Mengetahui banyaknya air di dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah
penting sekali terutama dalam hal penentuan pemberian air pada tanaman atau
pengairan tanaman agar supaya tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan air.
Untuk pertumbuhan yang baik atau optimum bagi tanaman diperlukan suatu
keadaan tanah air yang baik dan seimbang sehingga akar tanaman dengan mudah
akan menyerap unsur hara. Tata air dan udara yang baik ini adalah jika pori terisi
air minimum 10% dan pori terisi udara minimal 10% atau lebih.
Air tanah merupakan salah satu bagian penyusun pada tanaman. Air tanah
hampir seluruhnya berada pada udara atau atmosfer. Tanah mempunyai kapilaritas
yang berbeda-beda untuk menyerap dan mempertahankan kelembapannya
tergantung kepada struktur, tekstur, dan kandungan bahan organik yang terdapat di
dalam tanah. Metode yang di gunakan dalam penentuan kadar air tanah yaitu
penentauan kadar air tanah dengan metode gravimetri dan metode volumetri.
Metode gravimetri di mulai dengan di ambilnya contoh tanah di lapang pada lapisan
atas dan di akhiri dengan pengeringan dengan oven pada suhu 1050 C. Sedangkan
dalam metode volumetri yang harus di cari yaitu kerapatan isi dan nilai
gravimetrinya. Metode ini di gunakan untuk menentukkan kadar air tanah dalam
keadaan kadar air total.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu melaksanakan pengamatan
penetapan kadar air tanah untuk mengetahui proses dan berapa jumlah air yang
dikandung oleh tanah.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan praktikum kadar air tanah adalah mengetahui bagaimana kadar air
tanah diukur dan dihitung menggunakan metode gravimetrik dan memahami bahwa
tanah yang berbeda memiliki kadar air yang tidak sama, meskipun besaran energi
yang memegang air di dalam tanah adalah sama.
Sedangkan kegunaannya adalah sebagai bahan informasi dan pembanding di
kelas untuk mengetahui kandungan bahan organik dari suatu tanah sehingga kita
dapat mengetahui layak atau tidaknya tanah tersebut dijadikan areal/lahan
pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
(b−a)−(c−a)
Kandungan air tanah = 𝑥100%
(𝑐−𝑎)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kadar Air
LAPISAN % KADAR AIR
I 7%
II 13%
III 12,35%
Sumber: data primer 2015
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas dapat dijelaskan bahwa kadar air
terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan I,II, dan III.
Lapisan I memiliki kadar air 7%,. Lapisan II memiliki kadar air 13%. Sedangkan
Lapisan III memiliki kadar air 12,35%.
Ketiga lapisan ini memiliki kadar air yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah kadar air suatu tanah ditentukan oleh faktor – faktor berupa curah air hujan,
laju ilfiltrasi serta tergantung oleh jenis tekstur tanah tersebut. Mengenai Tekstur
tanah Hardjowigeno (2003) berpendapat bahwa tanah-tanah bertekstur kasar
mempunyai daya menahanair lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Hal
tersebut juga sependapat bahwa tanah bertekstur kasar mempunyai kemampuan
menyimpan air yang sangat rendah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kadar air diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dalam pori-pori tanah
dalam suatu tanah tertentu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim,
topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi.
Air juga berpengaruh penting pada sifat fisik tanah.
5.2 Saran
Dalam pelaksaan praktikum kadar air tanah sebaiknya para praktikum melakukan
dengan teliti dalam menimbang tanah, agar hasil dan data yang diperoleh dapat
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Tan, Kim. H. 1992. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta