Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok mahasiswa Profesi


Manajemen Keperawatan STIKES Widya Husada Semarang pada tanggal 22 April
– 18 Mei 2019 di Ruang Amarilis 3 RSUD Tugurejo Semarang, terdapat beberapa
masalah yang telah dikaji kemudian diintervensikan serta melakukan evaluasi
kinerja dengan membandingkan kembali pada konsep teoritis yang ada. Adapun
masalah yang telah dilakukan implementasi beserta evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Safety patient belum terlaksana secara optimal. Pada pasien dengan resiko
jatuh tidak terdapat logo atau stiker ataupun tanda yang dapat menandakan
pasien tertentu dengan resiko jatuh. Pada Tanggal 7 Mei 2019 13.00 WIB telah
dilaksanakan sosialisasi pasien safety yang berkesinambungan pada perawat
untuk memberi gambaran mengenai pentingnya manajemen pasien safety,
sosialisasi dilakukan dengan media video, pembuatan tanda resiko jatuh, dari
hasil evaluasi sebagian besar perawat paham dengan sosialisasi yang
disampaikan dan berupaya untuk melaksanakan patient safety dengan optimal.
Rekomendasi dapat dilakukan penambahan jumlah karyawan perawat oleh
pihak rumah sakit di Ruang Amarilis 3, Kepala Ruang dapat memotivasi
perawat untuk menerapkan safety patient secara optimal

2. Prosedur pelaksanaan pre post conference dan handover/operan/timbang


terima belum optimal hal ini dikarenakan belum sesuai dengan SOP yang ada,
Pada tanggal 8 Mei 2019 13.00 WIB, telah dilakukan sosialisasi untuk
memberikan gambaran prosedur pre post conference serta
handover/operan/timbang terima dengan benar, sosialisasi dilakukan dengan
media video, sosialisasi SPO Pre Post Conference dan SPO
handover/operan/timbang terima berdasarkan sumber yang sudah baku,
rekomendasi dapat dilakukan penambahan jumlah karyawan perawat oleh

93
pihak rumah sakit di Ruang Amarilis 3, Kepala Ruang dapat memotivasi
perawat

RDK Keperawatan belum terlaksana secara optimal, dikarenakan sudah lama


perawat di Ruang Amarilis 3 tidak melakukan RDK. Pada tanggal 8 Mei 2019
13.00 WIB telah dilakukan sosialisasi mendiskusikan RDK dengan media
yang digunakan adalah PPT. Dari hasil evaluasi tampak paham akan
pentingnya RDK dan dapat bermanfaat untuk pasien maupun tenaga perawat
itu sendiri. Hal ini sesuai dengan teori manfaat dari Refleksi diskusi kasus
(RDK) adalah a. Mengembangkan proesionalisme perawat, b. meningkatkan
aktualisasi diri, c. membangkitkan motivasi belajar, sarana untuk
menyelesaikan masalah mengacu pada standar keperawatan yang telah
ditetapkan dan belajar untuk menghargai kolega untuk lebih besar, lebih
banyak mendengarkan , tidak menyalahkan, tidak memojokan dan
meningkatkan kerjasam (Nursalam, 2011). Rekomendasi dari kelompok
adalah menyarankankan kepala ruang memberikan motivasi kepada perawat
diruangan untuk melakukan RDK minimal sebulan sekali, penambahan jumlah
perawat
3. Supervisi klinik. Dari hasil wawancara dengan kepala Ruang mengatakan
belum ada draft laporan supervisi klinik yang baku dari rumah sakit.
Implementasi yang telah kelompok lakukan adalah dengan membuat format
draft laporan supervisi klinik berdasarkan sumber yang telah valid untuk
menunjang penilaian kerja perawat secara optimal yang akan berdampak pada
kepuasan pasien

94

Anda mungkin juga menyukai