OLEH: KELOMPOK 13
NAMA: 1. EMILA UTARI (NIM: 4173341019)
2. PUTRI NANDA SARI (NIM: 4173141056)
3. PUTRI PRATWI (NIM: 4171141035)
4. RISA PUTRI SURBAKTI (NIM: 4173141059)
5. THYA DWIANA RISMIATI (NIM: 4172141034)
KELAS: PENDIDIKAN BIOLOGI E 2017
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi teroris
2. Mengetahui apa saja ciri-ciri Islam radikal
3. Mengetahui pandangan Islam tentang terorisme
4. Mengetahui macam kekerasan yang mengatasnamakan agama
5. Mengetahui sikap umat Islam terhadap teroris
6. Mengetahui deginisi Narkoba
7. Mengetahui pandangan islam terhadap Narkoba
8. Mengetahui mudarat dari narkoba
1.4 Manfaat
1. Penulis berharap mudah-mudahan dari penulisan ini berguna baik secara
teoritis maupun praktis.
2. Pembahasan ini diharapkan dapat menyumbangkan pengembangan
pemahaman yang keliru untuk menjadi suatu pemahaman yang benar secara
paradigma dalam sosial masyarakat.
3. Dari pembahasan ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi masyarakat luas
dan para mahasiswa/i.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Teroris
Sebelum mendiskusikan tentang terorisme, kita harus tahu dan paham tentang
definisi dari teror itu sendiri. Teror secara etimologi berasal dari kata “terrour”
(Inggris Tengah), “terreur” (Perancis lama), “terror” (Latin) dan “terre” (Latin), yang
artinya adalah untuk menakuti.
Dalam terminolgi yang sederhana, definisi teroris adalah satu atau lebih orang
yang melakukan teror; sedangkan terorisme adalah suatu paham yang dianut
seseorang atau lebih, atau organisasi untuk menggunakan teror. Sedangkan Menurut
ensiklopeddia Indonesia tahun 2000, terorisme adalah kekerasan atau ancaman
kekerasan yang diperhitungkan sedemikian rupa untuk menciptkan suasana ketakutan
dan bahaya dengan maksud menarik perhatian nasional atau internasional terhadap
suatu aksi maupun tuntutan.
Dan menurut Noam Chomsky saat mendefinisikan terorisme’ menuliskan,
“Terorisme ialah penggunaan cara kekerasan yang ditargetkan kepada warga sipil
dalam upaya guna mencapai tujuan politik, agama atau semacamnya. Sebenarnya,
tidak ada definisi teroris dan terorisme resmi yang sama di seluruh dunia, masing-
masing negara dan institusi baik itu institusi nasional maupun internasional,
mempunyai definisi yang berbeda pula.
2.2.Ciri-ciri Terorisme :
Menurut beberapa literatur dan referensi termasuk surat kabar dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri terorisme adalah :
a. Organisasi yang baik, berdisiplin tinggi & militant
b. Mempunyai tujuan politik, ideologi tetapi melakukan kejahatan kriminal
untuk mencapai tujuan.
c. Tidak mengindahkan norma-norma universal yang berlaku, seperti agama,
hukum dan HAM.
d. Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologis yang tinggi untuk
menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas.
e. Menggunakan cara-cara antara lain seperti : pengeboman, penculikan,
penyanderaan, pembajakan dan sebagainya yang dapat menarik perhatian
massa/public
2.3.Bentuk-bentuk Terorisme :
Dilihar dari cara-cara yang digunakan,terorisme dibedakan menjadi 2,yaitu :
a. Teror fisik yaitu teror untuk menimbulkan ketakutan, kegelisahan memalui
sasaran fisik jasmani dalam bentuk pembunuhan, penganiayaan,
pemerkosaan, penyanderaan penyiksaan dsb, sehingga secara nyata dapat
dilihat secara fisik akibat tindakan teror.
b. Teror mental, yaitu teror dengan menggunakan segala macam cara yang
bisa menimbulkan ketakutan dan kegelisahan tanpa harus menyakiti
jasmani korban (psikologi korban sebagai sasaran) yang pada tingkat
tertentu dapat menimbulkan tekanan batin yang luar biasa akibatnya bisa
gila, bunuh diri, putus asa dsb.
2.4.Sasaran Terorisme :
Dilihat dari Skala sasaran teror,sasaran terorisme terorisme dibagi menjadi 2 macam:
a. Teror Nasinal, yaitu teror yang ditujukan kepada pihak-pihak yang ada
pada suatu wilayah dan kekuasaan negara tertentu, yang dapat berupa
pemberontakan bersenjata, pengacauan stabilitas nasional, dan gangguan
keamanan nasional.
b. Teror Internasional yaitu tindakan teror yang ditujukan kepada bangsa atau
negara lain diluar kawasan negara yang didiami oleh teroris, dengan
bentuk:
Dari Pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Dalam bentuk penjajahan,
invansi, intervensi, agresi dan perang terbuka.
Dari Pihak yang Lemah kepada Pihak yang kuat. Dalam bentuk
pembajakan, gangguan keamanan internasional, sabotase, tindakan nekat
dan berani mati, pasukan bunuh diri, dsb.
4. Dakwah Salafiyyah adalah dakwah hikmah yang mengusung dakwah para Nabi
dan Rasul. Dakwah Salafiyyah jauh dan bersih dari paham sesat teroris –
khawarij. Banyak pihak yang mengklaim Salafiyyah, namun mereka salah
dalam memahami dan menerapkan salafiyyah itu sendiri.
10. Setiap mukmin harus berloyal kepada Islam dan kaum muslimin, di sisi lain
setiap muslim harus berlepas diri dan benci kepada kekafiran dan orang-orang
kafir. Namun dalam menerapkannya ada aturan dan rincian yang telah
ditetapkan oleh syari’at. Tidak semua orang kafir boleh dibunuh atau
diperangi.
11. Bahwa penampilan Islami, seperti jenggot, baju gamis, celana di atas mata
kaki, istri bercadar, dll merupakan bagian dari Islam yang telah diajarkan dan
dicontohkan oleh junjungan kita Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ini merupakan ciri-ciri seorang muslim yang berpegang teguh pada
agamanya. Wajib bagi kaum muslimin untuk mencintai cara penampilan Islami
tersebut. Namun kaum teroris – khawarij telah menodai ajaran Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tersebut, dengan mereka terkadang juga berpenampilan
dengan penampilan tersebut. Maka tidak boleh bagi kaum muslimin untuk
menganggap penampilan Islami tersebut sebagai ciri-ciri teroris – khawarij.
12. Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk kembali berpegang
teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman dan
pengaplikasian yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal Jama’ah
yang sesuai dengan bimbingan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan
para shahabatnya. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak,
maupun dalam bermuamalah. Sehingga kaum muslimin bisa bersikap dan
menilai segala hal di atas landasan agamanya. Termasuk dalam menyikapi
berbagai aksi terorisme kaum khawarij, kaum muslimin bisa bersikap
berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak terombang ambing oleh
pemberitaan media maupun komentar tak bertanggungjawab dari para tokoh
yang tidak jelas motivator dan kapasitas ilmunya.
Artinya: khamar menurut pengertian syara‟ dan bahasa Arab adalah sebutan
untuk setiap yang menutup akal dan menghilangkannya, khususnya zat yang
dijadikan sebagai bahan minuman keras, baik yang terbuat dari anggur maupun yang
dibuat dari lainnya Syaltut dalam pandangannya seperti di atas menyamakan antara
khamar dalam Alqur‟andengan istilah yang digunakan oleh orang arab. Dengan
begitu dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang dapat mengganggu berfungsinya
akal, apakah dia terbuat dari tanaman atau bahan-bahan lain disebut dengan khamar.
2.10 Manfaat dan Madharat Narkoba
Pada dasarnya narkoba banyak memiliki madharat dari pada manfaat, karna
narkoba hanya dapat digunakan dengan dosis yang kecil hal itu juga untuk keadaan
terpaksa. Sudah umum diketahui bahwa kebiasaan mengkosumsi narkoba dalam
waktu lama akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan
lambung. Dapat pula merusak secara permanen jaringan otak, sehingga menimbulkan
gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan bahkan
gangguan jiwa. Lebih jauh lagi akan menimbulkan gejala mudah tersinggung dan
kurang perhatian terhadap lingkungan, menekan pusat pengendalian diri sehingga
menjadi berani dan agresif dan tidak terkontrol.
Berbahaya bagi akal pikiran dan urat-urat syaraf. Berbahaya bagi harta benda dan
keluarga. Minum khamar, sama dengan menghisap candu, dan menimbulkan
ketagihan. Seseorang yang telah ketagihan minum khamr, baginya tak ada nilai harta
benda, berapa saja harga khamr itu akan dibelinya, asal ketagihannya terpenuhi.
Kalau sudah demikian halnya, maka khamr itu membahyakan pergaulan dan
masyarakat, menimbulkan permusuhan, perkelahian dan sebagainya. Rumah tangga
akan kacau, tetangga tak aman dan masyarakat akan rusak, lantaran minum khamr.
Akan terlihatlah manusia yang mabuk-mabukan, yang mengganggu keamanan dan
ketertiban.
Di bawah ini akan diuraikan satu persatu beserta hasil penelitian yang bisa
meluruskan pendapat/pernyataan yang keliru mengenai dampak positif narkoba,
antara lain:
3.2 Saran
Makalah ini berupaya untuk membuktikan bahwa agama Islam memiliki
kepedulian yang tinggi seputar masalah terorisme. Dan merurut pandangan Islam,
definisi yang diutarkan para ilmuan barat mengenai istilah terorisme merupakan batas
minimal sesuatu yang harus ditekankan dalam sebuah masyarakat, namun ia tidak
dapat menjadi penjamin bagi keamanan dunia. Dan untuk mencapai tujuan ini,
hedaknya mereka menjauhi pola pemikiran barat dalam pendefinisian terorisme,
sehingga mereka dapat mengidentifikasi hakikat terorisme sesuai perspektif Islam.
Karena tanpa demikian, kita tidak akan ada definisi terorisme yang Islami menurut
pandangan islam yang pada akhirnya kita pun tidak akan mencapai solusi yang
matang guna memerangi gerakan terorisme.
DAFTAR PUSTAKA