Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis dan Desain Studi Kasus

Karya tulis ilmiah ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam bentuk

studi kasus yang mengumpulkan dan menggambarkan informasi mengenai

status subyek penelitian kemudian menghimpun dan menganalisis data

berkenaan dengan kasus yang diangkat selanjutnya dituangkan dalam bentuk

asuhan keperawatan.

Desain yang dipilih adalah studi kasus berupa pendekatan asuhan

keperawatan secara komprehensif sesuai proses keperawatan (pengkajian,

diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi).

B. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam penelitian studi kasus ini adalah 2 (dua) pasien dalam

keluarga yang berbeda yang mengalami masalah yang sama dalam pemenuhan

kebutuhan nutrisi dengan penyakit Diabetes Melitus tipe II di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanralili. Dengan rumusan kriteria sebagai berikut:

1. Keluarga dengan klien yang tediagnosis Diabetes Melitus tipe II

2. Keluarga yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian

3. Pasien yang dapat berkomunikasi

4. Tidak ada komplikasi penyakit

C. Fokus Studi

Penelitian studi ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan Nutrisi pada keluarga

dengan Diabetes Melitus tipe II.

46
47

D. Definisi Operasional

Studi kasus asuhan keperawatan:

1. Asuhan keperawatan keluarga adalah asuhan keperawatan dengan

menggunakan pendekatan yang sistematis untuk wilayah kerja sama antara

keluarga dan individu dari pengkajian sampai evaluasi.

2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi merupakan hal yang sangat penting, selain

dari nutrisi itu sendiri sebagai sumber tenaga dalam aktifitas sehari hari dan

sebagai zat membangun dan pengatur suhu tubuh. Sebagai sumber tenaga,

nutrisi dapat diperoleh dengan dari karbohidrat sebanyak 50-55%, lemak

sebanyak 30-35%, dan protein sebanyak 15%.

3. Diabetes Militus (DM) adalah suatu sindrom gangguan metabolisme yang

ditandai dengan hipergikemia sebagai akibat defisiansi sekresi insulin atau

berkurangnya aktivitas biologis insulin atau keduanya.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan pada studi kasus ini yaitu menggunakan format

pengkajian keluarga dan lembar observasi.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan studi kasus dengan menggunakan format

pengkajian keluarga. Pengumpulan data dilakukan dengan metode:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau informasi

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya dan tatap muka dengan responden
48

menggunakan instrumen yang disebut panduan wawancara. Wawancara

dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin yang

membuat permasalahan pokok dalam penelitian.Pedoman wawancara yang

bebas terpimpin telah dipersiapkan sebelumnya tetapi tidak mengikat

jalannya wawancara.

2. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mendatangi obyek dan lokasi penelitian untuk menghimpun dan

mengumpulkan data yang digunakan untuk mendukung penelitian.

Pengamatan merupakan teknik utama dalam penelitian ini.

Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnya peneliti akan

mengatakan pendekatan dengan subyek penelitian sehinga terjadi

keakraban antara peneliti dengan subyek penelitian. Observasi dan

pemeriksaan fisik dilakukan dengan pendekatan IPPA (Insfeksi, Palpasi,

Perkusi, Auskultasi) pada sistem tubuh pasien.

3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yang relevan). Kebanyakan data yang tersimpan dalam bentuk

dokumentasi kemudian.

4. Perbandingan sample 1 (satu) dengan sample 2 (dua), yaitu bagian dari

populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.


49

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

1. Lokasi studi kasus

Penelitian studi kasus ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanralili Kabupaten Maros Kota Makassar.

2. Waktu studi kasus

Penelitian studi kasus ini akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni

2019.

H. Analisa Data dan Penyajian Data

1. Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, pelaksanaan asuhan dan hasil yang

diperoleh maka selanjutnya data dianalisa untuk mengetahui bagaimana

pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarga dengan diabetes mellitus tipe

II.

2. Penyajian Data

Data yang disajikan secara tekstular/narasi yang sebenarnya.

I. Etika Studi Kasus

Etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari:

1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

Informed concent di berikan sebelum melakukan penelitian.Informed

concent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden, tujuan

pemberiannya gar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan

pengetahuan dampaknya.Jika subjek bersedia, maka klien menandatangani


50

lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak klien.

2. Anonimity (tanpa nama)

Anatomity menjelaskan bentuk penulisan format pengkajian dengan

tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya

menuliskan kode pada lembar penulisan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality kerahasiaan menjelaskan masalah-masalah responden

yang harus dirahasiakan dalam penelitian.Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya sekelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai