Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA An. ”S” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN TB PARU


DI DESA KEMBANGBILO DESA KEMBANGBILO RT.02/RW.03
KECAMATAN TUBAN
KABUPATEN TUBAN

Oleh :

PROGRAM KHUSUS RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUBAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.02 Tuban
2008
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan dengan Judul Asuhan Keperawatan Keluarga An. ”S” dengan

Masalah Keperawatan TB Paru di RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kecamatan

Tuban Kabupaten Tuban. Telah disahkan tanggal, Januari 2008

Pembimbing

NIP.
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Keluarga


1.1.1 Pengertian Keluarga
Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.(Salvicion G Bailon Dan
Aracelis Maglaya,1989).
Dari kedua definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
- Unit terkecil masyarakat
- Terdiri atas dua orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Dibawah asuhan seorang kepala anggota rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga memunyai peran masing-masing
- Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

1.1.2 Tipe Keluarga


1. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, Ny. “M”
dan anak.
2. Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita.
4. Keluarga Duda/Janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga Berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
1.1.3 Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberika identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan dihari tua dan sebagainya.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :


1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewaaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa nanti.
2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
begaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota mesyarakat yang
baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan meraa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif,
merasakan perasaan dasn suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain
yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan setelah didunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi kehidupan keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam hal ini adalah tidak selalu harus pergi
ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan
kepribadian masing-masing anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan dirumah
dengan cara nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing-
masing dan sebagainya.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

1.1.4 Peran Perawat Keluarga


Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan perawat antara lain adalah :
1. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
2. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
4. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat
dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan
membantu mencarakan jalan keluar.
5. Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah
perilaku keluarga tidak sehat menjadi perilaku sehat.
6. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan petunjuk
tentang asuhan perawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat
dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan keluarga.

1.2 Program Pelayanan Kesehatan Keluarga di Puskesmas


1.2.1 Kebijaksanaan
Kebijakan di Puskesmas untuk kasus TB pun sesuai dengan kebijakan
operasional di Indonesia sebagai berikut:
1) Penanggulangan TB di Indonesia dilaksanakan dengan desentralisasi sesuai
dengan kebijakan departement kesehatan.
2) Penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan kesehatan (UPK)
meliputi Puskesmas, RS pemerintah dan swasta, BP4 serta Praktek Dokter
Swasta (PDS) dengan melibatkan peran serta masyarakat secara paripurna dan
terpadu.
3) Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan penanggulangan TB, prioritas yang
ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional
dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS.
4) Target program adalah angka konversi pada akhir pengobatan tahap intensif
minimal 80%, angka kesembuhan minimal 80% dari kasus baru BTA positif,
dengan pemeriksaan sedian dahak yang benar (angka kesalahan minimal 5%).
5) Obat anti tuberculosis (OAT) untuk penanggulangan TB nasional diberikan
kepada penderita secara Cuma-Cuma dan dijamin ketersediaannya.
6) Untuk mendapatkan pemeriksaan dahak yang bermutu, maka dilaksanakan
pemeriksaan uji silang (cross check) secara rutin oleh laboratorium kesehatan
(BLK) dan laboratorium rujukan yang ditunjuk.
7) Untuk mempertahankan kualitas pelaksanaan program, diperlukan sistem
pemantauan, supervisi dan evaluasi program.
8) Menggalang kerjasama dan kemitraan dengan program terkait, sektor pemerintah
dan swasta

1.2.2 Strategi Penanggulangan TB Nasional


a. Paradigma Sehat
1. Meningkatkan penyuluhan untuk menemukan kontak sedini mungkin, serta
meningkatkan cakupan program.
2. Promosi kesehatan dalam rangka peningkatan perilaku hidup sehat
3. Perbaikan perumahan serta peningkatan status gizi pada kondisi tertentu.

b. Strategi DOTS, sesuai Rekomendasi WHO, yang terdiri dari 5 komponen


1. Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana
2. Diagnosis TB diawali dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis
3. Pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberculosis (OAT) jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).
4. Kesinambungan persediaan OAT kangka pendek untuk penderita.
5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan
evaluasi program penanggulangan TB.

c. Peningkatan Mutu Pelayanan


1. Pelatihan seluruh tenaga pelaksana
2. Ketepatan diagnosisi TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik
3. Kualitas laboratorium diawasi melalui pemeriksaan uji silang (cross check)/
4. Untuk menjaga kualitas pemeriksaan laboratorium, dibentuklah KPP
(Kelompok Puskesmas Pelaksana) terdiri dari 1 (satu) PRM (Puskesmas
rujukan mikroskopik) dan beberapa PS (Puskesmas satelit) untuk daerah
dengan geografis sulit dapat dibentuk PPM (Puskesmas Pelaksana Mandiri)
5. Ketersediaan OAT bagi semua penderita TB yang ditemukan
6. Pengawasan kualitas OAT dilaksanakan secara berkala dan terus-menerus.
7. Keteraturan menelan obat sehari-hari diawasi oleh pengawas menelan obat
(PMO). Keteraturan pengobatan tetap merupakan tanggung jawab petugas
kesehatan.
8. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan dengan teratur, lengkap dan benar.

1.2.3 Kegiatan / Upaya Program


1) Jangka Panjang
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara
memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat Indonesia

2) Jangka Pendek
- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita batu BTA
positif yang ditemukan.
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertajap pada tahun 2006
dapat mencapai 70% dari perkiraan penderita baru BTA positif.
Dosis Pengobatan
Kategori I (4H3R3 / 2HRZE)
Tahap intensif tiap hari Tahap lanjutan 3 kali seminggu
Berat badan
selama 2 bulan ( 8 minggu) selama 4 bulan (16 minggu)
30 – 37 kg 2 tablet 4 FDC 2 tablet 2 FDC
38 – 54 kg 3 tablet 4 FDC 3 tablet 2 FDC
55 – 70 kg 4 tablet 4 FDC 4 tablet 2 FDC
> 70 kg 5 tablet 4 FDC 5 tablet 2 FDC

Dosis Pengobatan
Kategori II (5H3R3E3 / 2HRZES)
Berat Tahap intensif tiap hari selama 2 Tahap lanjutan 3 kali seminggu
badan bulan ( 8 minggu) selama 4 bulan (16 minggu)
30 – 37 kg 2 tablet 4 FDC + 500 mg setiap inj 2 tablet 2 FDC + 2 tablet Etamb.
38 – 54 kg 3 tablet 4 FDC + 750 mg setiap inj 3 tablet 2 FDC + 3 tablet Etamb.
55 – 70 kg 4 tablet 4 FDC + 1 gr setiap inj 4 tablet 2 FDC + 4 tablet Etamb.
> 70 kg 5 tablet 4 FDC + 1 gr setiap inj 5 tablet 2 FDC + 5 tablet Etamb.

Contoh FDC Kategori I / dengan BB= 30-37 Kg


- 4 FDC Fase awal : 2 tab x 28 dosis x 2 bulan = 112 tablet
- 2 FDC Fase lanjutan : 2 tab x 12 dosis x 4 bulan = 96 tablet

Contoh FDC Kategori I / dengan BB= 38-54 Kg


- 4 FDC Fase awal : 3 tab x 28 dosis x 2 bulan = 168 tablet
- 2 FDC Fase lanjutan : 3 tab x 12 dosis x 4 bulan = 144 tablet

Contoh FDC Kategori I / dengan BB= 55-70 Kg


- 4 FDC Fase awal : 4 tab x 28 dosis x 2 bulan = 224 tablet
- 2 FDC Fase lanjutan : 4 tab x 12 dosis x 4 bulan = 192 tablet

Contoh FDC Kategori I / dengan BB= > 70 Kg


- 4 FDC Fase awal : 5 tab x 28 dosis x 2 bulan = 280 tablet
- 2 FDC Fase lanjutan : 5 tab x 12 dosis x 4 bulan = 240 tablet
1.2.4 Target / sasaran dan indicator keberhasilan
1. Target penemuan dan pengobatan TB
107
a. Perkiraan kasus BTA (+) x 42,679 = 46
1000

70
b. Target sasaran 70% x 46 = 32
100
hasil s/d bulan Juni ……………………………. = 17

2. Target suspek yang diperkirakan


Target suspek / tahun : 460  hasil s/d bulan Juni = 107
3. Indikator TB paru 2007 Puskesmas Tuban
107
a. Hasil x 100% = 23,26% s/d Juni 2007
460
b. Proporsi penderita TB Paru BTA (+) diantara seluruh penderita
17
x 100% = 15,88%
107
c. Proporsi penderita TB Paru BTA (+) diantara seluruh penderita yang tercatat
17
x 100% = 36,17%
17130
d. Angka konveksi
20
x 100% = 117,6%
17
e. Angka kesembuhan
26
x 100% = 60,46%
17
1.2 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
1.2.3 Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan nomor telepon
3. Pendidikan kepala keluarga
4. Pekerjaan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga
Hubungan Pendi- Peker- Status
No Nama Sex Umur
Dengan KK dikan jaan Kesehatan

6. Tipe Keluarga
Keluarga yang salah satu anggota menderita penyakit TB Paru dan tidak
diobati maka resiko anggota keluarga lain tertular sangat tinggi
7. Suku Bangsa
Kebudayaan yang dianut keluarga dapat memperlambat penyembuhan TB
Paru
8. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga yang dapat membahayakan penderita
dengan TB Paru, usahkan jangan dilakukan.
9. Status Sosial Ekonomi Bangsa
Pendapatan yang dirasakan kurang oleh salah satu anggota keluarga akan
dapat memperburuk penderita TB, kurang merawat anggota keluarga karena
sibuk memikirkan perkerjaan demi mendapatkan penghasilan untuk
kebutuhan sehari-harinya
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga yang sudah menderita penyakit TB Paru bila berkumpul keluarga
tidak menggunakan masker/penutup muka yang lainnya kemungkinan besar
akan tertular

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Penyakit Tb Paru dapat terjangkir pada siapa saja, terutama keluarga yang
salah satu anggota keluarga sudah terkan TB dan dapat ditularkan ke
keluarganya melalui kotak udara (percakapan), ludah disembarang tempat
2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Jika dalam anggota keluarga ada yang menderita Tb Paru tapi tidak diobati /
diperiksakan dapat mengakibatkan tugas perkembangan keluarga tersebut
belum terpenuhi dalam hal kesehatannya.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga yang terkena TB Paru biasanya mengalami gejala-gejala seperti
batuk terus menerus, dahak dapat bercampur darah selama tiga minggu atau
lebih, nafsu makan menurun, berat badan turun walaupun tanpa kegiatan,
demam meriang lebih dan sebulan. Jika tidak segera ditangani akan dapat
memperburuk keadaannya.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Penyakit TB Paru bisa disebabkan karena sudah pernah menderita penyakit
TB kemudian kambuh lagi atau belum pernah menderita dan sekarang baru
tertular, bisa juga karena salah satu anggota keluarga ada yang menderita
penyakit TB Paru sebelumnya.

III. Fungsi Keluarga


1. Fungsi Afektif
Kebutuhan pada anggota keluarga dirasakan oleh anggota keluarga yang lain
Bila ada anggota keluarga yang mengalami TB paru segera diperiksakan ke
tenaga kesehatan terdekat
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam berinteraksi dengan orang lainpenderita TB paru seharusnya tidak
dijauhi tapi harus diobati dan dirawat agat tidak menular pada orang lain
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
- Pengertian TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycrobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
- Tanda dan gejala : batuk lebih dari empat minggu dengan atau tanpa
sputum, malaise, gejala flu, demam derajat rendah dan batuk dahak

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan


kesehatan yang tepat
- Kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya penyakit
TB paru
- Kemampuan keluarga mengatasi penyakit TB paru
- Kemampuan keluarga mempercayai tenaga kesehatan untuk
mengatasi TB paru
- Kemampuan keluarga mendapatkan informasi yang benar terhadap
tindakan TB paru
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
- Keluarga mengetahui keadaan penyakit yang diserita salah satu
anggota keluarga
- Keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan penderita TB paru
- Sikap keluarga terhadap penderita TB paru dengan cara merawat
penderita sampai sembuh
d. Kemampuan memelihara lingkungan rumah yang sehat
- Keluarga mengetahui lingkungan yang sehat dan bersih agar terhindar
dari penyakit TB paru
- Keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit TB paru. Missal :
jendela rumah dibuka setiap hari, ventilasi udara dalam rumah harus
ada dan menjaga kebersihan rumah, keluarga dalam mencegah
penyakit TB paru harus menjaga kebersihan diri dan rumah serta
periksakan ke tenaga kesehatan terdekat
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat
- Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
- Keluarga memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
4. Fungsi Reproduksi
a. Jumlah anak yang di inginkan
b. Keluarga dapat merencakan jumlah anggota keluarga
5. Fungsi Ekonomi
a. Keluarga dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
anggota keluarga
b. Keluarga yang menderita TB paru dapat memanfaatkan sumber yang ada
di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarganya
IV. Stress dan kooping keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
a. Stress jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit TB paru
b. Stress jangka panjang yaitu stressor yang dialamikeluarga dalam
pengobatan penyakit TB paru
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor.
Cara keluarga dalam mengatasi stressor pada anggota keluarga yang
menderita Tb paru
3. Strategi yang digunakan
Keluarga dalam menghadapi stressor pada anggota keluarga yang sakit TB
dengan memeriksakan pada fasilitas pelayanan terdekat
4. Strategi adaptasi disfungsional
Anggota keluarga yang menderita TB paru dalam menghadapi masalah
seharusnya usahkan didiskusikan dengan anggota keluarga yang lain agar
penderita Tb paru dapat sembuh

V. Pemeriksaan fisik
Pada penderita TB paru pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda :
1. Tanda-tanda infiltrat (redup, bronchial, ronki basah dan lain-lain)
2. Tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum
3. Secret di saluran nafas dan ronki
4. Suara nafas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung
dengan bronkus

VI. Harapan keluarga


Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan mengenai penyakit TB paru
BAB II
LAPORAN KASUS

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluraga : Tn. Mukarom
2. Umur : 38 tahun
3. Alamat : Desa Kembangbilo RT.03 / RW.01
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Serabutan
6. Komposisi Keluarga :
Hubungan Pendi- Status
No Nama Sex Umur Pekerjaan
Dengan KK dikan Kesehatan
1 Tn. Mukarom L KK 38 Th SD Serabutan Sehat
2 Ny. Sri Rahayu P Istri 35 Th SD Swasta Sehat
3 An. Salahul A L Anak 13 Bln SMP - Sehat
4 An. St.Faridatul P Anak 3 Th - - TBC
5 Ny. Warsi P Ibu 70 Th - - Sehat

7. Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Pasien
: Satu rumah

11. Tipe Keluarga : Keluarga Besar : suami istri dengan dua anak, usia 13 tahun
dan balita 3 tahun tinggal juga serumah dan ibu.
12. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
13. Agama : Islam
14. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan sosial ekonomi keluarga penghasilan dari KK sebagai kuli
angkut di sebuah took di Tuban. Istri berjualan di warung kecil di sebelah
rumahnya..

15. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga tidak pernah berekreasi, hanya di rumah, menonton TV dan
mendengarkan radio/tape

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan

16. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


An. “S” yang berumur 3 tahun saat ini menderita TBC klien batuk ada
darahnya.

17. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Keluarga Tn. Mukarom anak-anaknya dapat sehat dan bisa sekolah walaupun
tingkat SLTP.

18. Riwayat Keluarga


Anak balita mengalami batu-batuk dan pernah masuk rumah sakit 2 kali
karena TBC. Sekarang sudah rutin kontrol ke Puskesmas dengan
menggunakan layanan kartu JPS.

19. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Kakek (ayah dari Bu Mukarom) meninggal dengan penyakit TBC yg tidak
terobati waktu anaknya masih bayi.

III. Pengkajian Keluarga


1. Karakteristik Rumah
Rumah beratap genting dan berdinding bambu tak ada ventilasi
(jendela). Dinding dari tanah tidak mempunyai WC, kamar mandi di luar dan
terbuka.
Denah rumah : Keterangan
1. Ruang tamu, 1 set kursi,
6
lemari, TV dan tempat
tidur
1 5 2. Kamar
3. Dapur
4. Kandang
5. Warung
2 3 4 6. Kamar mandi

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tempat tinggal Tn. Mukarom berdekatan dengan tetangganya sehingga sering
interaksi dengan tetangga terdekat dan berjalan lancar.

3. Mobilitas Geografi Keluarga


Bu. Mukarom bersama orantuanya tinggal di desa tersebut sejak kecil sedang
Tn/

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Ny. “M” mengatakan bahwa berkumpul dengan keluarga, menonton TV, di
rumah tetangga dan mengobrol dengan tetangganya.

5. Sistem Pendukung Keluarga


Ny “R” mengatakan bahwa dia berobat di Puskemas

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komukasi Keluarga
Antar anggota keluarga saling memperhatikan satu sama lain anggota
keluarga, saling memberi informasi satu sama lain dengan menggunakan
bahasa jawa

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga dalam memecahkan masalah dengan cara berdiskusi dengan seluruh
anggota keluarga dan dalam mengambil keputusan dengan cara musyawarah
bersama

3. Struktur Peran Keluarga


Tn. “U” berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah. Ny. “M”
adalah orang tua kandung dari Tn “U”. Karena sudah lansia Ny. “M” hanya
membantu membersihkan sekitar rumah dengan menyapu
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai ajaran
yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga mengatakan sudah tahu tentang penyakit TBC yang diderita An. ”S”
tetapi dikira sudah sembuh karena sudah pernah berobat selama enam bulan

2. Fungsi Sosialisasi
Dalam keluarga berinteraksi dengan orang lain seperti biasa

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah tahu tentang penyakit TBC, tetapi tidak tahu cara
penularannya
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Keluarga sudah memeriksakan Ny ”M”
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga menganjurkan minum obat secara teratur
d. Kemampuan memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga belum mengetahui upaya pencegahan TB paru ditandai dengan
rumah pencahayaan kurang, jendela tertutup
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga sudah tahu bila ada anggota yang sakit berobat ke puskesmas

4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang di miliki Ny. “M” 2 orang yang satu sudah meninggal

5. Fungsi Ekonomi
Menurut pengakuan keluarga penghasilan KK cukup untuk makan dan
berobat Ny. “M”
VI. Stress dan Kooping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
a. Stress jangka pendek yaitu cemas dengan adanya darah saat batuk
b. Stress jangka panjang yaitu stressor cemas dengan adanya rencana
pengobatan dengan waktu yang lama
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
Keluarga menyarankan untuk berobat ke puskemas
3. Strategi Yang Digunakan
Keluarga mengobati penyakitnya dengan periksa ke puskesmas atau mantra
terdekat
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak pernah membahas masalah yang diderita, karena sudah pernah
berobat

VII. Aktivitas Hidup Sehari-Hari


Pola Makan : 3 x sehari
Nutrisi : Nasi, sayur-sayuran, ikan laut, tahu, tempe, daging ayam.
Kebiasaan memasak pedas dan asin
Istirahat dan Tidur : Ny. “M” mengatakan tidak ada kesulitan dalam istirahat dan
tidur
Aktivitas : Pagi hari Ny. “M” biasanya menyapu halaman, bila malam
menonton TV bersama keluarganya

VIII. Pemeriksaan Fisik


TD : 100/70 mmHg
N : 76x /menit
RR : 28x /menit
Postur Tubuh : Kurus
Penglihatan : Normal
Pendengaran : Normal

IX. Harapan Keluarga


Keluarga berharap dengan kedatangan petugas kesehatan dapat membantu
menjelaskan cara pencegahan dan cara penularan penyakit TBC
X. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subyektif :
- Keluarga mengatakan Ny ”M” Ketidaktahuan Resiko terjadi
setahun yang lalu batuk ada keluarga dalam kekambuhan
darah mengenal masalah
- Keluarga mengatakan tidak tahu pada penyakit TB
cara mengatasi keluhan yang Paru
dialami An. ”S” sehingga
menyarankan pergi ke
puskesmas
Data Obyektif :
- TD : 100/70 mmHg
- Nadi: 76x /mnt
- Terlihat pucat, badan kurus

Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Resiko terjadi kekambuhan berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga dalam
mengenal masalah pada penyakit TB Paru
PENGHITUNGAN SKOR

Kriteria Penghitungan Skor


1. Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3
- Ancaman kesehatan

2. Kemungkinan masalah dapat ½x2 1


diubah
- Sebagian

3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1


dicegah
- Tinggi

4. Menonjolnya Masalah 2/2 x 1 ½


- Masalah berat harus segera
ditangani

Total 3 2/3
PERENCANAAN TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawtan Tujuan Kriteria Evaluasi


No Rencana Intervensi
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

1 Resiko terjadi Keluarga dapat Dapat Verbal - Pengertian TB paru 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang TB paru
kekambuhan mengenali mengidentifikasi - Tanda dan gejala TB 2. Diskusikan dengan keluarga mengenai
berhubungan dengan kekambuhan adanya paru masalah pencegahan dan penularan TB paru di
ketidaktahuan keluarga penyakit TB kekambuhan - Cara pencegahan TB keluarganya
dalam mengenal masalah paru penyakit TB paru Paru 3. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
pada penyakit TB Paru di dalam anggota - Cara Penularan TB atas penjelasan
keluarganya Paru 4. Berikan pertanyaan dari hal yang dijelaskan
5. Bimbing keluarga untuk dapat memahami apa
yang telah disampaikan
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawtan Tujuan


No Implementasi Evaluasi
Keluarga Umum Khusus

1 Resiko terjadi Meningkatkan - Menambah 1. Membina hubungan saling 1. Keluarga mampu menyebutkan tentang
kekambuhan pengetahuan pengetahuan percaya penyakit, pencegahan dan penularan TB paru
berhubungan dengan keluarga keluarga 2. Mengkaji pengetahuan keluarga
2. Keluarga dapat mencegah hal-hal yang bisa
ketidaktahuan keluarga tentang tentang tentang penyakit TB paru
menyebabkan komplikasinya
dalam mengenal masalah kekambuhan penyakit TB 3. Mendiskusikan tentang penyakit
pada penyakit TB Paru penyakit TB paru; caraTB paru, cara pencegahan dan 3. keluarga dapat melakukan perawatan pada
paru pencegahan penularan salah satu anggotanya yang terkena TB paru
dan penularan 4. Memberikan kesempatan keluarga
TB paru untuk bertanya atas penjelasan
yang kurang dimengerti
5. Memberikan pertanyaan dari hal
yang dijelaskan dan memberi
pujian atas jawaban yang benar
6. Membimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang telah
dijanjikan
RANCANGAN RENCANA (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. “M” DENGAN TB PARU

Nama Mahasiswa : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
Nama Klien : Ny. “ M “
Alamat : RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kec. Tuban
Kunjungan : Pertama (1) Tanggal 3 Januari 2008

1. Fase Persiapan
Pada kunjungan yang pertama yang perlu dipersiapkan Mahasiswa adalah :
a. Menetapkan sasaran yaitu keluarga dan Ny. “ M “ yang memiliki penyakit TB
Paru
b. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh Mahasiswa adalah
memperkenalkan diri kepada keluarga Ny. “ M “

2. Fase Pendahuluan
a. Perkenalan : Mahasiswa memperkenalkan diri yang meliputi asal institusi,
nama
b. Tujuan : Kunjungan rumah dalam rangka menentukan kontrak waktu
dengan keluarga dan Ny. “ M “

3. Fase Kerja
a. Memperkenal diri
b. Melakukan kontrak waktu dengan keluarga

4. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan akan berkunjung lagi sesuai dengan
kontrak yang ada yaitu pada tanggal 5 Januari 2008 untuk melakukan pengkajian
RANCANGAN RENCANA (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. “M” DENGAN TB PARU

Nama Mahasiswa : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
Nama Klien : Ny. “ M “
Alamat : RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kec. Tuban
Kunjungan : Kedua (2) Tanggal 5 Januari 2008

1. Fase Persiapan
Pada kunjungan yang pertama perlu dipersiapkan Mahasiswa adalah melakukan
pendekatan dengan keluarga dan Ny. “ M “ kemudian melakukan pengkajian

2. Fase Pendahuluan
- Mahasiswa mengingatkan tentang kontrak waktu yang telah disetujui
- Dengan keluarga mahasiswa menyampaikan tujuan yang hendak dilakukan
- Merencanakan kontrak waktu

3. Fase Kerja
Melakukan pengkajian yang meliputi :
a. Data umum
b. Data biografi
c. Komposisi keluarga
d. Riwayat perkembangan keluarga
e. Lingkungan
f. Struktur keluarga

4. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan akan berkunjung lagi sesuai dengan
kontrak yang ada yaitu pada tanggal 8 Januari 2008 untuk melakukan pengkajian
yaitu pemeriksaan fisik
RANCANGAN RENCANA (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. “M” DENGAN TB PARU

Nama Mahasiswa : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
Nama Klien : Ny. “ M “
Alamat : RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kec. Tuban
Kunjungan : Ketiga (3) Tanggal 8 Januari 2008

1. Fase Persiapan
Mengkaji lagi hasil pengakjian yang sudah diperolehj, kemudian melengkapi
pengkajian dan melakukan pemeriksaan fisik

2. Fase Pendahuluan
- Mahasiswa mengingatkan kontrak waktu yang sudah disetujui
- Dengan keluarga menyampaikan tujuan kunjungan dan melakukan
pemeriksaan

3. Fase Kerja
- Melakukan pengkajian ulang untuk melengkapi data yang terlewati
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Penentuan masalah
- Penentuan prioritas masalah

4. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan akan berkunjung sesuai kontrak yaitu pada
tanggal 12 Januari 2008 untuk menanyakan keluhan klien dan menentukan serta
memprioritaskan masalah kesehatan
RANCANGAN RENCANA (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. “M” DENGAN TB PARU

Nama Mahasiswa : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
Nama Klien : Ny. “ M “
Alamat : RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kec. Tuban
Kunjungan : Keempat (4) Tanggal 12 Januari 2008

1. Fase Persiapan
Pada kunjungan ini Mahasiswa mempersiapkan kontrak waktu dengan keluarga
untuk melakukan implementasi

2. Fase Pendahuluan
1) Mahasiswa mengingatkan kontrak waktu yang sudah disetujui
2) Dengan keluarga menyampaikan tujuan kunjungan yaitu menentukan waktu
kapan implementasi bisa dilakukan

3. Fase Kerja
Membicarakan dengan keluarga kapan bisa dilakukan implementasi

4. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan akan berkunjung sesuai dengan kontrak
yaitu pada tanggal 14 Januari 2008 untuk melakukan implementasi dan evaluasi
RANCANGAN RENCANA (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. “M” DENGAN TB PARU

Nama Mahasiswa : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
Nama Klien : Ny. “ M “
Alamat : RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kec. Tuban
Kunjungan : Kelima (5) Tanggal 14 Januari 2008

5. Fase Persiapan
Pada kunjungan ini Mahasiswa mempersiapkan untuk tahap implementasi
penyuluhan tentang TB Paru yaitu :
a. Pengertian TB Paru
b. Tanda dan gejala
c. Penyebab TB Paru
d. Pengobatan TB Paru
e. Cara penularan
f. Cara perawatan
g. Evaluasi

6. Fase Pendahuluan
1) Mahasiswa mengingatkan kontrak waktu yang sudah disetujui
2) Dengan keluarga menyampaikan tujuan kunjungan yaitu memberikan
penyuluhan tentang TB Paru

7. Fase Kerja
- Memberikan penyuluh tentang TB Paru
- Melakukan evaluasi

8. Fase Terminasi
1) Mengakhiri pertemuan
2) Kesimpulan hasil kegiatan dan evaluasi kegiatan
PRE PLANING
TB PARU

I. Latar Belakang
TBC (Tuberculosis) adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang
disebabkan oleh kuman TBC yang disebut Mycobacterium Tuberculosis. TBC sangat
mudah sekali menular karena penularannya melalui udara (droplet infection) atau
melaluui kontak langsung dengan sesuatu yang sudah terkena/terkontaminasi oleh
bakteri TBC dan dengan tidak sengaja maupun sengaja masuk ketubuh terutama
melalui saluran pernapasan.
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui tentang bagaimana mudahnya penyakit
ini menyebar, sehingga dianggap perlu untuk mendapatkan pengetahuan tentang
cara-cara penularan dan cara pencegahan terjadinya penularan penyakit tersebut.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kepada keluarga diharapkan mampu untuk
menghindari penularan/melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya
penularan TBC

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhankeluarga tahu tentang :
1. Pengertian TB paru
2. Menyebutkan gejala TB paru
3. Cara-cara penularan TBC
4. Cara-cara pencegahan penularan TBC
5. Pengobatan TB paru

IV. Sasaran
Keluarga An. ”S” RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kecamatan Tuban
Kabupaten Tuban

V. Pelaksana
Mahasiswa Program Khusus RSUD Keperawatan Tuban Politeknik
Kesehatan Surabaya
Nama : SRI RAHAYU
NIM : P27820505068

VI. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
VII. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, dan Tanya jawab

VIII. Strategi Pelaksanaan


1. Memperkenalkan diri, kontrak waktu dan pembukaan selama 5 menit
2. Menyampaikan materi 10 menit
3. Mengevaluasi dan terminasi selama 15 menit

IX. Waktu dan Tempat


Hari : Senin, 14 Januari 2008
Tempat : Rumah An. ”S” RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo – Tuban

X. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Keluarga hadir di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh Mahasiswa Program Khusus
RSUD Keperawatan Tuban
- Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
- Keluarga antusias dengan jalannya penyuluhan
- Keluarga mengajukan pertanyaan
- Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik

3. Evaluasi Hasil
- Keluarga dapat mengulang kembali apa yang telah disampaikan oleh
penyuluh
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyebab, tanda dan gejala TB paru

Sasaran : Ny. “ M “

Tempat : Rumah Ny. “M“ RT.02/RW.03 Desa Kembangbilo Kecamatan

Tuban Kabupaten Tuban

Hari/Tanggal : 14 Januari 2008

Waktu : 30 menit

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu untuk mengetahui

penyebab, tanda dan gejala TB paru

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga tahu tentang

1) Mengetahui tentang tanda dan gejala TB paru

2) Mengetahui cara penularan TB paru

3) Mengetahui cara pencegahan penularan TB paru

4) Mengetahui tentang cara pengobatan TB paru

3. Media

Leaflet

4. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi/Tanya jawab
5. Kegiatan Penyuluhan

Metode /
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Media
1 5 menit Pembukaan :
- Membuka acara dengan - Menjawab salam - Ceramah
mengucap salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
- Menguraikan materi yang akan
diberikan
2 10 menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan TB paru - Keluarga - Ceramah
- Menjelaskan tanda dan gejala TB memperhatikan dan
paru - Keluarga tanya
- Menjelaskan cara penularan TB bertanya jawab,
paru leaflet
- Menjelaskan cara pencegahan
penularan TB paru
- Menjelaskan tentang
pengobatanm TB paru
3 10 menit Evaluasi :
- Bertanya kepada peserta - Keluarga dapat - Tanya
penyuluhan tentang apa yang menjawab jawab,
telah disampaikan oleh penyuluh pertanyaan leaflet
4 5 menit Terminasi :
- Mengucapkan terima kasih dan - Keluarga - Ceramah
salam menjawab salam
penyuluh
LEMBAR KUNJUNGAN RUMAH

NAMA : SRI RAHAYU


NIM : P27820505068
JUDUL ASKEP : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. “M“
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN TB PARU DI
RT.02/RW.03 DESA KEMBANGBILO KECAMATAN
TUBAN

No Hari/Tanggal Kegiatan TTD KK

Anda mungkin juga menyukai