Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KLIEN Tn. “T” DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN KELUARGA ASMA BRONCHIALE
DI DESA KEMBANGBILO RT.03/RW.01
KEC. TUBAN KAB. TUBAN

Oleh :
RUSDIYANTI S.
NIM. P27820505064

PROGRAM KHUSUS RSUD Dr. R. KOESMA TUBAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUBAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.02 Tuban
2008
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan dengan Judul Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Tn. ”T”

dengan Amas Bronchiale di RT.02 / RW.03 Desa Kembangbilo Kecamatan Tuban

Kabupaten Tuban. Telah disahkan tanggal, Januari 2008

Pembimbing Akademik

WAHYU TRI NINGSIH, S.Kep.Ns


NIP. 140 359 757
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Keluarga


1.1.1 Pengertian Keluarga
Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.(Salvicion G Bailon Dan
Aracelis Maglaya,1989).
Dari kedua definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
- Unit terkecil masyarakat
- Terdiri atas dua orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Dibawah asuhan seorang kepala anggota rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga memunyai peran masing-masing
- Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

1.1.2 Tipe Keluarga


1. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
2. Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita.
4. Keluarga Duda/Janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga Berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

1.1.3 Fungsi Keluarga


Ada beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut:
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.

2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberika identitas keluarga.

3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan dihari tua dan sebagainya.

5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :


1. Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewaaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.

2. Fungsi Sosialisasi Anak.


Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah begaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota mesyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan
yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan meraa aman.

4. Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif, merasakan perasaan
dasn suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan setelah didunia ini.

6. Fungsi Ekonomis.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi kehidupan keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja
untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah tidak selalu harus pergi ketempat rekreasi,
tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-masing
anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara nonton televisi
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebagainya.

8. Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.

1.1.4 Peran Perawat Keluarga


Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan perawat antara lain adalah :
1. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
2. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
4. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat
dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan
membantu mencarakan jalan keluar.
5. Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah
perilaku keluarga tidak sehat menjadi perilaku sehat.
6. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan petunjuk
tentang asuhan perawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat
dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan keluarga.

1.2 Program Pelayanan Kesehatan Lansia di Puskesmas


Tidak ada kebijakan di Puskesmas tentang masalah kesehatan pada penyakit
Atritis Rhemathoid
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KLIEN DENGAN ASMA

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama : -
Umur : Asma dapat menyerang semua umur dan dapat pula
herediter/keturunan
Jenis Kelamin : Asma bisa menyerang laki-laki dan wanita
Pekerjaan : Asma terjadi bila bekerja pada daerah yang berdebu,
berasap dan alergen-alergen lain yang dapat
menimbulkan serangan asma
Pendidikan : Asma rata-rata terjadi pada orang yang berpendidikan
rendah tapi bias juga terjadi pada orang yang
berpendidikan tinggi.
Suku bangsa : Asma dapat terjadi disemua suku bangsa
Agama : Asma dapat terjadi pada semua agama
Alamat : Asma terjadi pada rumah yang kotor dan kumuh serta
lingkungan yangpadar penduduknya
Genogram : Genogram berisi tentang komposisi keluarga dimana
klien dengan Asma tinggal dalam satu rumah
B. Tipe Keluarga
Terjadi pada semua tipe keluarga karena penyakit Asma ini penyakit yang
disebabkan adanya inflamasi respon salum nafas yang berlebihan serta bisa juga
disebabkan oleh faktor lingkungan

C. Status Sosial Ekonomi


Terjadi pada orang yang mempunyai status ekonomi rendah maupun
orang yang mempunyai status ekonomi tinggi bila tidak tahu cara menjaga
lingkungan yang baik dan sehat.

D. Riwayat Keluarga Inti


Menjelaskan apakah penyakit ini penuh menyerang keluarga sebelumnya
dan sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga dalam
upaya mengatasi masalahnya
E. Karakteristik Rumah
Menjelaskan tentang kondisi rumah yang dapat menimbulkan penyakit
asma dan biasanya terjadi pada rumah yang kotor, kumuh, ventilasi kurang,
sumber air yang tidak bersih dan jarak septic tank dengan rumah dan sumber air
yang terlalu dekat. Apakah rumah dekat dengan lokasi pabrik

F. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Menjelaskan tentang karakteristik tetangga yang meliputi kebiasaan.
Lingkungan fisik, budaya setempat. Pada masalah ini mungkin kebiasaan
tetangga yang buruk misal: buang sampah sembarangan, merokok dan bila makan
tidak cuci tangan dulu.

G. Sistem Pendukung Keluarga


Menjelaaskan tentang fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan, misalnya keluarga pergi ke tempat pelayanan kesehatan,
dokter, perawat dan bidan

H. Fungsi Afektif Keluarga


Pada masalah ini apakah keluarga memberi dukungan pada si penderita
didalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh si penderita.

I. Fungsi Perawatan Kesehatan


Menjelaskan sejauh mana keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan
keluarga. Pada masalah ini apakah keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan, mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan untuk
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit terutama dalam menghadapi
masalah ini, mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan.

J. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Pada masalah ini waktu beberapa hari, minggu, bulan atau tahun untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi.

K. Strategi Koping yang Digunakan


Biasanya strategi koping yang digunakan oleh keluarga dalam mencapai
masalah ini berusaha untuk mencari jalan keluar yang terbaik dan efektif
L. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada masalah ini yaitu :
- Suhu : pada masalah im kadang badan klien bisa terjadi demam
- Pemefiksaan spirometri
- foto dada dan analisis gas darah

M. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dalam menghadapi masalah ini yaitu tidak terjadi
dehidrasi dan klien bisa kembali aktivitas seperti biasa.

II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Pada masalah ini diagnosa keperawatan yang terjadi yaitu :
a. Resiko terjadinya kekambuhan penyakit asma berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menciptkan lingkungan yang sehat dan dapat
meningkatkan kesehatan
b. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala,
pencegahan dan pengobatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
c. Buat skala prioritas masalah dari diagnosa diatas. Pirioritas masalah terdiri dari
sifat masalah (tidak/kurang sehat = 3, ancaman kesehatan = 2, keadaan sejahtera
= 1), kemungkinan masalah dapat diatasi (mudah = 2, sebagian = 1, tidak dapat =
0), potensial masalah untuk dicegah (tinggi = 3, cukup = 2, rendah = 1) dan
menonjolnya masalah (masalah berat harus segera ditangani = 2, ada masalah
tetapi tidak perlu diatasi = 1, masalah tidak dirasakan = 0)

III. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa 1. : Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang pengertian, tanda dan
gejala, pencegahan dan pengobatan berhubungan dengan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
Tujuan : Klien dan keluarga mengerti dan memahami tentang penyakit asma
KH : Klien dan keluarga dapat mengetahui pengertian, tanda dan gejala,
pengobatan dan perawatan penderita asma

Intervensi :
1. Kaji pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit asma
R/ : Mengetahui pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit asma
2. Lakukan pendekatan pada keluarga dan klien untuk meningkatkan kepercayaan
serta membina saling percaya dengan keluarga dan klien
R/ : Perawat, keluarga dan klien bisa tercipat hubungan yang terapeutik

3. Lakuakan evaluasi tentang penjelasan yang telah di berikan


R/ : Mengetahui pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit asma

Diagnosa 2. : Kurang pengetahuan tentang pengertian, tanda, gejala, pencegahan


dan pengobatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah pada klien dengan asma
Tujuan : Klien dan keluarga dapat mengetahui tentang keadaan yang terjadi
KH : - Keluarga dan klien menyatakan pemahaman tentang keadaan
yang terjadi
- Keluarga berpartisipasi dalam program pengobatan pada klien
Intervensi :
1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit Asma,
R/ : Keluarga dan klien mengetahui tentang pengetahuan klien tentang Asma
2. Jelaskan pada klien penyebab dari Asma
R/ : Klien mengetahui penyebab dari penyalkit Asma
3. Jelaskan pada klien tentang cara pencegahan dan pengobatan pada Asma
R/ : Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang cara pencegahan
dan pencegahan dan pengobatan pada penyakit Asma
BAB II
LAPORAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama KK : Pak Tarmuji
Umur : 50 tahun
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Jualan Tuak
Alamat : Desa Kembangbilo RT.03 RW.01 Kecamatan Tuban

B. Daftar Anggota Keluarga


Hubungan Pendi- Status
No Nama L/P Umur
Dengan KK dikan Kesehatan
1 Tarmuji L Suami 50 Th - Sakit
2 Kasturi L Istri 48 Th - Sehat
3 Sarpuah p Anak 20 Th SMP Sehat
4 Teguh L Menantu 28 Th SMA Sehat
5 Teamanda P Cucu 6 bln - Sehat

Genogram

Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Satu rumah

C. Tipe Keluarga
Keluarga ini termasuk tipe keluarga besar
D. Peran Keluarga
a. Pola Interaksi Keluarga
1. Informasi yang diberikan dapat diterima dengan jelas oleh karena,
keluarga bisa memahami dan mengerti maksud dari petugas saat
kunjungan
2. Keluarga sangat memperhatikan antara keluarga yang satu dengan lain,
jika ada yang sakit / mengalami masalah anggota keluarga saling
membantu
3. Keluarga saling memberikan informasi dengan menggunakan bahasa jawa
4. Jika ada masalah keluarga mengambil keputusan dengan berdiskusi
dengan anggota keluarga yang lain

b. Hubungan Antar Anggota Keluarga


1. Keluarga tampak harmonis, saat petugas informasi keluarga menanggapi
dan menerima dengan baik

E. Kegiatan Sehari-Hari
a. Kebiasaan tidur dengan anggota keluarga
1) Pak Tarmuji tidur dalam sehari 8 jam
2) Bu Kasturi dalam sehari tidur 8 jam
3) Sarpuah tidur dalam sehari 8 jam
4) Teguh dalam sehari tidur 7 jam
5) Tea Manda dalam sehari tidur 12 jam
Di dalam kebutuhan istirahat tidur anggota keluarga tidak ada gangguan

b. Setiap anggota keluarga mempunyai kamar sendiri hanya Pak Tarmuji dan Bu
Kasturi dalam 1 kamar, Sarpuah bersama suaminya teguh dan anaknya tidur
satu kamar

c. Kebiasan makan
Masing-masing anggota keluarga makan setiap harinya 3 kali dengan
menggunakan alat makan menjadi satu, tidak ada alat makan khusus

d. Penggunaan waktu luang


Waktu luang biasanya digunakan santai dirumah dan lebih banyak
digunakan istirahat karena pak Tarmuji dan Bu Kasturi siang harinya kerja.
F. Faktor Sosial Ekonomi
a. Penghasilan keluarga
penghasilan keluarga Pak Tarmuji tidak menetap karena
menggantungkan pada anaknya Pak Kasno karena Pak Tarmuji tak kuat lagi
bekerja lagi dan setiap hairnya sekitar Rp 15.000,- sampai Rp 20.000,-.
Dengan penghasilan tersebut keluarga Pak Tarmuji mengatakan cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi keluarga Pak Tarmuji
mengatakan tidak mempunyai simpanan dana jika ada keperluan mendadak.
Pengaturan keuangan dalam sehari-hari dipegang oleh Bu Kasturi.
b. Sosial Budaya
Kaluarga Pak Tarmuji mengganggap penyakit asma yang diderita oleh
Pak Tarmuji tidak berbahaya. Hanya saja jika saat asma Pak Tarmuji kembuh
keluarga Tarmuji merasa kasihan dan menyerahkan untuk segera berobat
begitu juga dengan anggota kesehatan keluarga yang lain jika sakit.
c. Riwatar kesehatan dari setiap anggota keluarga
1. Pak Tarmuji saat ini menderita asma dan ini dirasakan sekitar 2 tahun
yang lalu dan sebelumnya Pak Tarmuji tidak pernah mengalami masalah
kesehatan yang serius.
2. Bu Kasturi dari pengkajian yang didapatkan selama ini tidak mengalami
masalah kesehatan yang serius hanya kepala pusing dan badan lelah
karena kecapekan.
3. Sarpuah saat ini dalam keadaan sehat.
4. Teguh saat ini dalam keadaan sehat
5. Tea Manda saat ini dalam keadaan sehat dan lengkap imunisasinya.
d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jika ada yang sakit atau mengalami gangguan kesehatan, keluarga Pak
Tarmuji datang ke Puskesmas atau memanggil mantri kesehatan setempat
untuk mengatasi masalah kesehatan. Keluarga Pak Tarmuji menganggap
petugas kesehatan sudah memberikan pelayanan dengan baik dan membantu
memberikan pemecahan masalah dari masalah kesehatan yang dialami.

G. Keadaan Kesehatan Keluarga


Cakupan imunisasi
Imunisasi telah diberikan pada anak-anak Bu Kasturi saat masih kecil, dan
Bu Kasturi juga menerima Imunisasi TT. Harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan adalah agar dapat memberikan pelayanan yang baik. Begitupun dengan
cucu Bu Kasturi imunisasi sudah sesuai jadwal imunisai.
H. Keadaan lingkungan
a. Keadaan Lingkungan
Ukuran rumah 8x5 meter, atap terbuat dari genteng, dinding rumah
terbuat dari anyaman bambu, lantai dari tanah. Dan jumlah kamar 4 buah,
terdapat ruang tamu, dapur, dan kamar mandi di luar rumah, tidak ada
jendela, tidak ada genteng kaca, udara di dalam rumah pengap karena ukuran
rumah yang sempit dan rendah. Keadaan pencahayaan dalam rumahpun
kurang. Kebersihan rumah kurang. Halaman rumah tidak ada karena dekat
tegalan yang banyak batu-batu besar serta pohon yang rindang.
b. Sumber air dan mata air
Air untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan air sumur, air untuk
diminum dimasak terlebih dahulu dan tidak pernah menggunakan air isi
ulang.
c. Keadaan Jamban
Keluarga Pak Tarmuji tidak mempunyai jamban sehingga bila BAB
tempatnya di tegalan.
d. Saluran pembuangan limbah
Air limbah dialirkan ke sawah dan pembuangan sampah di samping
rumahnya, bila sudah banyak dibakar.
e. Kandang ternak
Keluarga Pak Tarmuji tidak mempunyai ternak.

I. Masalah kesehatan keluarga saat ini


Salah satu dari anggota keluarga ada yang menderita penyakit asma
selama lebih 2 tahun, keluarga Pak Tarmuji sudah memeriksakan ke Puskesmas
dan sudah mendapatkan pengobatan. Dan keadaannya sudah berangsur membaik
hanya pada waktu dingin atau musim penghujan

J. Konsep diri klien


Klien tampak tegar menerima keadaannya. Dan tidak merasa takut dan malu
dengan keadaan yang dialami sudah dianggap biasa dan klien tetap berakhir seperti
biasa, klien tidak membatasi diri untuk bergaul dengan orang lain.
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. Data Subyektif - Ketidakmampuan - Kurangnya


- Klien mangatakan belum keluarga merawat pengetahuan
mengerti tentang pengertian, keluarga yang keluarga dan
penyebab, gejala dan tanda, sakit klien tentang
pengobatan dan perawatan penyakit asma
penderita asma

Data obyektif
- Klien banyak bertanya tentang
pengertian, penyebab, gejala
dan tanda, pengobatan dan
perawatan penderita asma pada
petugas kesehatan

Tensi: 170/80 - Nadi : 88x/mnt


Suhu : 362 - RR : 28x/mnt

2. Data subyektif - Ketidakmampuan - Resiko terjadinya


- Keluarga mengatakan keluarga dalam kekambuhan
lingkungan kurang bersih dan menciptakan penyakit asma
sehat lingkungan yang
- Keluarga mengatakan udara dapat
dirumahnya kurang bersih meningkatkan
- Keluarga mengatakan jendela kesehatan
rumah jarang di buka.

Data obyektif
- Udaranya pengap
- Tidak ada jendela
- Tidak terdapat genteng kaca
- Klien masih merokok
Tensi: 170/80 - Nadi : 88x/mnt
Suhu : 37OC - RR : 28x/mnt
III. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit Asma yang
diderita Tn. “T” berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit.
2. Resiko terjadinya kekambuhan penyakit Asma Tn. “T” berhubungan keluarga
dalam menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan.

III. Penghitungan Skor


Diagnosa : I
No Kriteria Skore Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah Keluarga dan klien tidak
- Ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 mengerti masalah penyakit
kesehatan asma
2 Kemungkinan Keluarga dan klien mem-
masalah dapat perhatikan saat petugas
1 2 1/2 x 2 = 1
diubah kesehatan memberikan
- Sebagian penyuluhan
3 Potensial
Keluarga dan klien mengerti
masalah untuk
2 1 2/3 x 1 = 2/3 apa yang telah dijelaskan
dicegah
petugas kesehatan
- Cukup
4 Menonjolnya Penyakitnya bila tidak
masalah 2 1 2/2 x 1 = 2/2 diatasi akan menyebabkan
- Masalah berat komplikasi yang lebih berat.

Diagnosa : 2
No Kriteria Skore Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah Keluarga mengatakan
- Kurang sehat 3 1 3/3 x 1 = 1 belum bisa menciptakan
lingkungan yang sehat
2 Kemungkinan Keluarga tidak mampu
masalah dapat mengubah lingkungan rumah
diubah 1 2 1/2 x 2 = 1 dgn cara memberi jendela agar
- Sebagian udara bisa masuk dan sering
membersihkan rumah
3 Potensial
Keluarga dapat menerima
masalah untuk
2 1 2/3 x 1 = 2/3 saran yang diberikan
dicegah
petugas kesehatan
- Cukup
4 Menonjolnya Masalah berat yang harus
masalah ditangani karena lingkungan
2 1 2/2 x 1 = 2/2 yang kurang sehat besar
- Masalah berat kemungkinan penulaan
penyakit dapat terjadi
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Kriteria Evaluasi
No. Diagnosa Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart

1 Kurangnya Setelah Keluarga mampu: Verbal - Keluarga mampu - Kaji pengetahuan keluarga dan klien tentang penyakit
pengetahuan dilakukan menjelaskan dan klien tentang penyakit asma
keluarga dan penyuluhan - Menjelaskan pengertian asma
klien tentang keluarga dan pengertian - Berikan keluarga informasi tentang pengertian,
penyakit asma klien dapat penyakit asma - Keluarga mampu penyebab, tanda dan gejala, serta pengobatan dan
yang diderita mengerti dan menyebutkan pencegahan penyakit asma
Tn”T”b/d ketidak memahami - tanda dan gejala
mampuan tentang penyakit Menyebutkan penyakit asma - Jelaskan akibat yang dapat terjadi dari penyakit
keluarga merawat asma, serta tepat penyebab, tanda rhematik
keluarga yang dalam dan gejala - Keluarga dapat
sakit mengambil menjelaskan cara - Berikan pengertian dan cara melakukan perawatan
keputusan secara - pencegahan asma pada penderita asma
tepat jika terjadi Mengetahui hal-
masalah hal yang dapat - Keluarga mampu - Berikut pujian atas keputusan yang telah di ambil oleh
memperparah melakukan keluarga.
kesehatan dalam
keluarga asma perawatan
penderita asma
-
Mengetahui
pencegahan dan
cara perawatan
asma
Tujuan Kriteria Evaluasi
No. Diagnosa Rencana Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
2. Resiko terjadinya Setelah Keluarga mampu: Verbal - Keluarga mampu - Kaji pengetahuan keluarga dan klien keluarga dan
kekambuhan dilakukan - Menyebutkan menyebutkan klien tentang lingkungan sehat
penyakit asma penyuluhan akibat yang terjadi akibat yang - Kaji prilaku keluarga dan klien yang bisa dilakukan
Tn”T”b/d keluarga dan dengan terjadi dalam terhadap lingkungan disekitar
ketidakmampuan klien mampu lingkungan yang lingkungan yang
keluarga dalam mengidentifikasi sehat terhadap - Kaji sumber-sumber yang dapat menciptakan
kurang sehat lingkungan sehat
menciptakan lingkungan yang terhadap kesehatan
lingkungan yang sehat dan yang kesehatan - Keluarga mampu - Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang
sehat dan dapat dapat menyebutkan manfaat dan pengaruh lingkungan sehat bagi
meningkatan meningkatkan - Menyebutkan kesehatan
sumber-sumber sumber-sumber
kesehatan kesehatan yang dapat
yang dapat - Evaluasi secara singkat pengetahuan keluarga
digunakan untuk digunakan untuk terhadap penyuluhan yang telah disampaikan
menciptakan menciptakan
- Berikan pujian atas ungkapan/ keputusan klien dalam
lingkungan yang lingkungan sehat
diskusi
sehat - Keluarga mampu
- Menyebutkan menyebutkan
manfaat manfaat
lingkungan yang lingkungan sehat
sehat bagi kesehatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Diagnosa keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx.
1. Kurangnya pengatahuan klien dan 12 Januari Penyluhan tentang: S : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
keluarga tentang penyakit asma yang 2008 - Pengertian penyakit asma pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta cara
diderita Tn”T”b/d ketidakmampuan pencegahan dan perawatan penderita asma
keluarga merawat anggota yang sakit - Penyebab penyakit asma
O : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
- Tanda dan gejala asma informasi yang telah diberikan dan mampu
- Cara pencegahan dan melakukan cara perawatan penderita asma
perawatan penederitaan A : Rencana dihentikan dan masalah teratasi
asma
P : Rencana tindakan dihentikan

2 Resiko terjadinya kekambuhan penyakit 12 Januari Penyuluhan tentang: S : Keluarga dan klien mengatakan mengerti tentang
asma Tn”T”b/d ketidakmampuan 2008 - Akibat yang lingkungan yang sehat, sumber-sumber yang dapat
keluarga dalam menciptakan lingkungan akan terjadi dengan menciptakan lingkungan yang sehat, dan manfaat
yang sehat dan tepat miningkatkan lingkungan yang kurang dari lingkungan yang sehat
kesehatan sehat O : Keluarga dan klien mengatakan mengerti dan
- Sumber- paham tentang informasi yang telah dijalankan
sumber yang dapat melalui penyuluhan yang dilakukan
menciptakan lingkungan A: Rencana berhasil dan masalah teratasi
sehat P : Rencana tindakan dihentikan
- Manfaat
lingkungan yang sehat
PRE PLANNING KONTRAK AWAL
(PRA INTERAKSI/ PENDEKATAN)

I. Latar Belakang
Prainteraksi dimulai sebelum kontak pertama dengan klien. Perawat
mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketekunannya, sehingga kesadaran dan
dipertanggung jawabkan.
Perawat yang sudah berpengalaman dapat menganalisa diri sendiri
serta nilai tambah pengalamannya berguna agar lebih efektif dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Pemakaian diri secara terapeutik berarti memaksimalkan pengaruh
kelemahan diri dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.
Tugas tambahan pada fase ini adalah mendapatkan informasi tentang
klien dan menentukan kontak pertama.

II. Tujuan Umum


Melakukan pendekatan pada keluarga sehingga dapat ditemukan
masalah kesehatan keluarga dengan resiko tinggi.

III. Tujuan Khusus


1) Membina hubungan saling percaya
2) Keluarga bersedia menjadi subyek asuhan keperawatan keluarga dengan
resiko tinggi

IV. Sasaran
Keluarga Tn”R” di desa Kembangbilo RT 02/RW 03 Kecamatan Tuban

V. Pelaksanaan
Nama : RUSDIYANTI S.
NIM : P27820505064
Mahasiswa Program Khusus D.III Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Tuban
Politeknik kesehatan Surabaya Program Studi Keperawatan Tuban..

VI. Strategi pelaksanaan


*) Memperkenalkan diri dengan keluarga
*) Melakukan pendidikan dengan keluarga
*) Kontrak waktu
VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Sabtu, 25 Desember 2007
Tempat : di rumah Tn.”T”. Desa Kembangbilo RT 03/RW.01 Kec. Tuban

VIII. Evaluasi
Keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan bersedia dijadikan
subyek asuhan keperawatan keluarga ditandai dengan adanya kontrak waktu
yang telah disepakati.

Pembimbing Akademik Mahasiswa Praktik

WAHYU TRI NINGSIH, S.Kep., Ns. RUSDIYANTI S.


NIP. 140359 757 NIM. P27820505064
PRE PLANNING PENGKAJIAN

I. Latar Belakang
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seseoang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (yang
digunakan setiap hari), lugas dan sederhana.

II. Tujuan Umum


Melakukan pengkajian pada keluarga sehingga dapat menemukan
masalah kesehatan pada keluarga dengan resiko tinggi

III. Tujuan Khusus


1) Mengadakan dan menyepakati kontrak waktu dengan keluarga
2) Mengadakan pengkajian

IV. Sasaran
Keluarga Tn ”T” di desa Kembangbilo RT 02/ RW III Kec. Tuban

V. Pelaksanaan
Nama : RUSDIYANTI S.
NIM : P27820505064
Mahasiswa Program Khusus D.III Keperawatan RSUD Dr. R. Koesma Tuban
Politeknik kesehatan Surabaya Program Studi Keperawatan Tuban.
VI. Strategi Pelaksanaan

*) Menjelaskan tujuan kunjungan kepada keluarga


*) Menjelaskan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk membantu
keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga.
*) Menggali informasi dari keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan yang ada di keluarga.

VII. Waktu dan Tempat pelaksanaan

Hari/tanggal Jam Tahapan pengkajian


Sabtu, 10.00 - Perkenalan dengan kliner dan keluarga
22 Desember 2007
Selasa, 10.00 - Pengkajian tahap I
25 desember 2007

Senin, 10.00 - Pengkajian tahap II


31 Desember 2007
Selasa, 11.00 - Kontak waktu untuk penyuluhan
8 Januari 2008
VIII. Evaluasi
Keluarga bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan perawat
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang ada
di keluarga.

Pembimbing Akademik Mahasiswa Praktik

WAHYU TRI NINGSIH, S.Kep., Ns. RUSDIYANTI S.


NIP. 140359 757 NIM. P27820505064
PRE PLANNING SUPERVISI
KELUARGA DENGAN ASMA BRONKLALE

I. Latar Belakang
Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik. Opbstruksi saluran
nafas yang reversible (tetapi tidak lengkap pada beberapa klien) baik secara
spontan dengan pengobatan, inflamasi saluran nafas, peringkatan respon
saluran nafas terhadap berbagai rangsangan. Obstruksi saluran nafas ini
memberikan gejala-gejala seperti: bentuk, mengi dan sesak nafas.
Penyempitan saluran nafas ini dapat terjadi secara bertahap, perlahan-lahan
dan akan menetap dengan pengobatan tetapi dapat pula terjadi mendadak,
sehingga menimbulkan kesulitan untuk bernafas yang akut.

II. Tujuan Instruksi Umum


Sesudah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu: mengenal
penyakit asma bronkiale, dan cara melakukan terhadap dirinya sendiri.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Sesudah dilakukan penyuluhan, pasien mampu:
- Menyebutkan pengertian asma bronkiale
- Menyebutkan penyebab asma bronkiale
- Menyebutkan tanda dan gejala asma bronkiale
- Menyebutkan cara mengatasi bila terjadi nyeri (linu).

IV. Sasaran
Seluruh anggota keluarga Pak Tarmuji

V. Media
Media penyuluhan menggunakan: leaflet

VI. Metode
Metode yang digunakan: ceramah, diskusi/tanya jawab
VII. Strategi Pelaksananan
- Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu, dan menyampaikan tujuan
(3 menit)
- Menyampaikan materi asma bronkiale (pengertian, pengobatan dan
perawatan) selama 20 menit
- Melakukan evaluasi (10 menit)
- Kesimpulan dan tindak lanjut (2 menit).

IX. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari : Sabtu, 12 Januari 2008
Tempat : di rumah Pak Tarmuji Desa Kembangbilo RT 03/RW II
Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban
X. Evaluasi
- Evaluasi Proses
 Lansia tidak meninggalkan tempat
 Lansia mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
- Evaluasi hasil
Keluarga Pak Tarmuji tahu tentang hal-hal yang berhubungan
dengan penyakit asma bronkiale dan cara pencegahan serta perawatannya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Penyakit Asma Bronkiale
Sasaran : Keluarga Pak Tarmuji
Tempat : Rumah Pak Tarmuji (RT.03/RW.01 Desa Kembangbilo
Kecamatan Tuban
Hari/tanggal : Rabu, 09 Januari 2008 Pukul 13.00 WIB
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu melakukan
perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit asma bronkiale.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan dapat
- Menyebutkan pengertian asma bronkiale
- Menyebutkan tanda dan gejala asma bronkiale
- Menjelaskan akibat asma bronkiale pada kesehatan umumnya
- Apa yang harus dilakukan bila terdapat serangan atau serangan ulang

3. Sasaran
Seluruh anggota keluarga Pak Tarmuji

4. Materi
1. Pengertian asma bronkiale
2. Tanda dan gejala asma bronkiale
3. Akibat asma bronkiale bagi kesehatan umumnya
4. Apa yang harus dilakukan bila terdapat gejala serupa atau gejala kambuhan

5. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab

6. Media
Leaflet : Asma bronkiale
7. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Semua anggota keluarga hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
- Penyuluhan dilakukan di rumah Pak Tarmuji
- Pengorganisasian penyuluha dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi Proses
- Keluarga antusia terhadap materi penyuluhan
- Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
- Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi hasil
- Keluarga mengerti tentang penyakit asma bronkiale, dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, hal-hal yang memperberat penyakit asma
bronkiale.
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan
sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan serangan.
- Menyatakan bersedia berobat ke Puskesmas
8. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan -
penyuluhan Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan

2 15 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan
pengertian penyakit asma
bronkiale
- Menjelaskan tentang tanda dan - Memperhatikan
gejala penyakit asma bronkiale
- Memberi kesempatan kepada - Bertanya & menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yg diajukkan
- Menjelaskan hal-hal yang - Memperhatrikan
berhubungan dengan
pencegahan terjadinya asma
bronkiale.
- Memberi kesempatan kepada - Bertanya & menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yg diajukkan

3 10 menit Evaluasi :
- Menanyakan kepada peserta - Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan dan reinforcement
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan.

4. 2 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terima kasih atas - Mendengarkan
peran serta peserta.
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam

9. Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : RUSDIYANTI S.
Supervisor :

Anda mungkin juga menyukai