Keyakinan
Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:
1. Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui
pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan
2. Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya
individu memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian
yang dapat dipercaya
3. Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari satu
generasi ke generasi yang lain
Sikap
Sikap adalh suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada
orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai atau
keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:
1. Memberi contoh, teladan atau model peran
Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain
yang diterimanya,
Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh
dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang
perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang
nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan
nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana
mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai
cara antara lain:
1. Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik
atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat
dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul
2. Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi
tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan
kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda
3. Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah
dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang
dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut
kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya
pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat
menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut
4. Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima seperti:
mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan
sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan
perilaku yang tidak baik
5. Tanggung jawab untuk memilih, adanya dorongan internal untuk menggali
nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk
diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang
yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
B. Nilai Moral
Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat
memperoleh suatu “bobot moral”, bola diikutsertakan dalam tingkah laku
moral. Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran
itu sendiri kosong bila tidak diterapkan pada nilai lain, seperti umpamanya
nilai ekonomis. Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai-
nilai lain, namun ia tampak seperti sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai
yang paling tinggi. Nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berakaitan dengan tanggung jawab kita
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai
nilai moral adalah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang
bertanggung jawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseotang
bersalah atau tidak bersalah, karena ia bertanggung jawab. Suatu nilai
moral hanya dapat diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan
3. Mewajibkan
Berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral mewajibkan kita
secara absolut dan dengan tidak bisa ditawar-tawar. Dalam nilai moral
terkandung suatu imperatif kategoris, Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya
berkaitan dengan imperatif hipotesis. Artinya, kalu kita ingin
merealisasikan nili-nilai lain kita harus menempuh jalan tertentu.
4. Bersifat formal
Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa ditempatkan begitu saja
disamping nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-nilai moral tidak membentuk suatu
kawasan khusus yang terpisah dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak
memiliki “isi” tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral
yang “murni”, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yamg kita maksudakan
dengan mengatakan bahwa nilai moral bersifat formal.
C. Norma Moral
Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku
yang
dipakai tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan
sungguh-sungguh lurus. Asal-usul ini membantu kita untuk mengerti
maksudnya. Dengan norma kita maksudkan aturan atau kaidah yang kita
pakai sebagai tolak ukur untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam norma
umum, yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma
moral. Etiket misalnya benar-benar mengandung norma yang mengatakan
apa yang harus kita lakukan. Norma hukum juga merupakan norma
penting yang menjadi kenyataan dalam setiap masyarakat. Norma moral
menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari sudut etis. Karena itu
norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa ditaklukan pada
norma lain.