Anda di halaman 1dari 9

MATRIK RENCANA KELOLA LINGKUNGAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola


Sumber Tolak Tujuan Pengelolaan
Pendekatan Sosial Lokasi Periode
Dampak Ukur Lingkungan Hidup Institusional Pelaksana Pengawas Pelaporan
Teknologi Ekonomi
Pembangunan PP No 82 Mencegah dan 1. Membuat desain Koordinasi Selama Pemrakarsa BAPETEN BAPETEN,
Recruitmen
pabrik dan Tahun mengendalikan/mem pabrik dan kerjasama Kawasan tahap BAPPEDAL
pegawai BAPPEDAL
prasarananya 2001 perkecil dampak sedemikian dengan PUSPIPTEK konstruksi Kotamadya
bangunan
PERMEN terhadap penurunan sehingga tetap pemerintah Serpong , Propinsi
dari
KES No kualitas terdapat ruang regional, (sekarang
penduduk Banten
907 tahun untuk daerah kotamadya Cisauk),
sekitar,
2002 resapan air. dan lokal, Tangerang,
diharapkan
2. Membuat komunitas Propinsi
akan tumbuh
saluran drainase lokal dan Banten
rasa
sementara untuk lembaga dan
memiliki
limbah cair perusahaan
dan lebih
pembangunan lain dalam
memperhati
sehingga dapat pengelolaan
kan
dilakukan aktivitas
lingkungan
pengendapan proyek yang
saat bekerja
terlebih dahulu berwawasan
serta
sebelum K3 dan
meningkatka
dibuang ke lingkungan.
n
lingkungan.
pendapatan
penduduk
sekitar.

proses PP No 82 Mencegah dan i. Merencanakan - Melakukan Selama Pemrakarsa BAPETEN BAPETEN,


pemurnian Tahun mengendalikan/me kegiatan kerjasama Kawasan tahap BAPPEDAL
BAPPEDAL
dan konversi 2001 mperkecil dampak produksi yang dengan Batan PUSPIPTEK produksi
uranium serta PERMEN terhadap akan sebagai Serpong dan , Propinsi
air limbah KES No penurunan kualitas dilakukan baik lembaga (sekarang maentenan
dari 907 tahun air. dari jumlah penelitian dan Cisauk), ce (3 Banten ,
pencucian 2002 bahan, hasil, pengembanga Tangerang, bulan Dinas
peralatan hingga limbah n agar sekali). Kesehatan
gelas. yang akan di diperoleh Propinsi
Banten
hasilkan proses Banten
sebagai upaya produksi yang
minimalisasi lebih
limbah. ekonomis dan
Diprediksikan aman.
pula kisaran
aktivitas
limbah yang
dihasilkan
sehingga dapat
langsung
dikelompokka
n menjadi
limbah
aktivitas kecil,
sedang dan
tinggi.
ii. Melakukan
pengujian
pada sampel
air meliputi
parameter
fisika yakni
temperatur,
kekeruhan,
daya hantar
listrik (DHL)
dan
kandungan
bahan an-
organik, yakni
pH, BOD,
COD, DO, N-
nitrit, sulfida,
NO3-, PO43-
dan SO42-,
logam berat
dan unsur
mikro (Fe,
Mn, Cu, Zn,
Pb, Cd, Cr, Ni)
serta
kandungan zat
radioaktifnya
meliputi waktu
paruh dan
besar
aktivitasnya.

Pembuangan PP No 27 i. Melakukan Melakukan Selama Pemrakarsa BAPETEN BAPETEN,


Limbah ke tahun 2002 mereduksi volume pengelompoka kerjasama Kawasan BAPPEDAL
tahap BAPPEDAL
lingkungan PP No 82 dan kondisioning n limbah dengan Batan
PUSPIPTEK
Tahun limbah, agar dalam berdasarkan sebagai produksi , Propinsi
2001 penanganan bentuk limbah lembaga Serpong
dan Banten ,
PERMEN selanjutnya pekerja radioaktif dan penelitian dan
(sekarang
KES No radiasi, anggota aktivitasnya pengembanga maentenan Dinas
907 tahun masyarakat dan ii. Strategi n agar Cisauk),
ce (3 Kesehatan
2002 lingkungan hidup pembuangan diperoleh
Tangerang,
aman dari paparan limbah proses bulan Banten
radiasi dan radioaktif produksi yang Propinsi
sekali).
kontaminasi. umumnya lebih
Banten
dibagi ekonomis dan
kedalam 2 aman.
konsep
pendekatan,
yaitu konsep
"Encerkan dan
Sebarkan"
(EDS) atau
"Pekatkan dan
Tahan" (PDT).
Teknologi
pengolahan
yang umum
digunakan
antara lain
adalah
teknologi alih-
tempat
(dekontaminas
i, filtrasi, dll.),
teknologi
pemekatan
(evaporasi,
destilasi, dll.),
teknologi
transformasi
(insinerasi,
kalsinasi) dan
teknologi
kondisioning
(integrasi
dengan wadah,
imobilisasi,
adsorpsi/absor
psi). Limbah
yang telah
mengalami
reduksi
volume
selanjutnya
dikondisioning
dalam matrik
beton, aspal,
gelas,
keramik,
sindrok, dan
matrik
lainnya, agar
zat radioaktif
yang
terkandung
terikat dalam
matrik
sehingga tidak
mudah terlindi
dalam kurun
waktu yang
relatif lama
(ratusan/ribua
n tahun) bila
limbah
tersebut
disimpan
secara
lestari/di
disposal ke
lingkungan.
iii. Limbah
radioaktif
tingkat rendah
dan sedang
dilakukan
pengolahan
dengan unit
Evaporator
yang
mempunyai
faktor
pemekatan 50
kali dan
kapasitas
pengolahan
750 liter/jam.
Limbah padat
terbakar diolah
dengan unit
insinerator.
Limbah padat
terkompaksi/ti
dak terbakar
diolah dengan
unit
kompaktor
iv. Untuk Limbah
Radioaktif
tingkat tinggi
dikelola
dengan cara di
simpan secara
lestari di
tempat yang
aman namun
tetap tidak
keluar dari
kawasan
nuklir (pabrik,
Batan)
v. Melakukan
pengujian
pada sampel
air meliputi
parameter
fisika yakni
temperatur,
kekeruhan,
daya hantar
listrik (DHL)
dan
kandungan
bahan an-
organik, yakni
pH, BOD,
COD, DO, N-
nitrit, sulfida,
NO3-, PO43-
dan SO42-,
logam berat
dan unsur
mikro (Fe,
Mn, Cu, Zn,
Pb, Cd, Cr, Ni)
serta
kandungan zat
radioaktifnya
meliputi waktu
paruh dan
besar
aktivitasnya.
vi. Pengkajian
keselamatan
pembuangan/d
isposal limbah
radioaktif
MATRIK RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Dampak Metode Jangka Institusi Pemantau


Tujuan
Penting Sumber Parameter Lingkungan yang Pengumpulan Lokasi Waktu dan
Pemantauan
yang Dampak Dipantau dan Analisis Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Lingkungan Hidup
Dipantau Data Pemantauan
temperatur, kekeruhan, daya Pemrakarsa BAPETEN BAPETEN,
BAPPEDAL
hantar listrik (DHL) dan BAPPEDA
Propinsi
kandungan bahan an-organik, Mencegah dan Kawasan Banten L, Propinsi
yakni pH, BOD, COD, DO, mengendalikan/ PUSPIPTEK Banten
N-nitrit, sulfida, NO3 , PO4 - 3-
memperkecil Pengukuran Serpong Selama
sampel di tahap
2-
dan SO4 , logam berat dan dampak terhadap (sekarang
Penurunan laboratorium konstruksi
Konstruksi
Kualitas Air unsur mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, penurunan dan Cisauk),
pengukuran
Pb, Cd, Cr, Ni) serta kualitas air. Tangerang,
secara in situ
kandungan zat radioaktifnya Propinsi
meliputi waktu paruh dan Banten
besar aktivitasnya.

Operasi dan Jumlah Air, bahan baku yang Mencegah dan Pengukuran Selama Pemrakarsa BAPETEN BAPETEN,
maintenance sampel di Kawasan BAPPEDAL
digunakan serta limbah yang mengendalikan/ tahap BAPPEDA
laboratorium Propinsi
PUSPIPTEK
dihasilkan. (untuk evaluasi) memperkecil dan produksi Banten L, Propinsi
pengukuran Serpong
temperatur, kekeruhan, daya dampak terhadap dan Banten ,
secara in situ
(sekarang
hantar listrik (DHL) dan penurunan maintenance Dinas
Cisauk),
kandungan bahan an-organik, kualitas air. (3 bulan Kesehatan
Tangerang,
yakni pH, BOD, COD, DO, sekali). Banten
- 3- Propinsi
N-nitrit, sulfida, NO3 , PO4
dan SO42-, logam berat dan
unsur mikro (Fe, Mn, Cu, Zn,
Pb, Cd, Cr, Ni) serta
kandungan zat radioaktifnya Banten
meliputi waktu paruh dan
besar aktivitasnya.

Pemrakarsa BAPETEN
temperatur, kekeruhan, daya
mereduksi volume BAPPEDAL
hantar listrik (DHL) dan Propinsi BAPETEN,
dan kondisioning Selama
Kawasan Banten BAPPEDA
kandungan bahan an-organik,
limbah, agar dalam tahap
yakni pH, BOD, COD, DO, PUSPIPTEK L, Propinsi
penanganan pengelo
Pembuangan N-nitrit, sulfida, NO3 , PO4 - 3- Pengukuran Serpong Banten ,
selanjutnya pekerja sampel di laan
Limbah ke dan SO42-, logam berat dan (sekarang Dinas
radiasi, anggota laboratorium
dan Cisauk), limbah
lingkungan unsur mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, Kesehatan
masyarakat dan pengukuran (3 bulan
Pb, Cd, Cr, Ni) serta Tangerang,
lingkungan hidup secara in situ Banten
Propinsi sekali).
kandungan zat radioaktifnya
aman dari paparan
meliputi waktu paruh dan Banten
radiasi dan
besar aktivitasnya.
kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai