C. Apa peran dari seorang farmasis dalam kaitan dengan obat high allert?
Jawaban : Peran dari seorang farmasis terhadap obat high allert adalah
memperhatikan dengan teliti mulai dari:
Hal-hal di atas harus diperhatikan untuk mencegah agar tidak terjadi kesalahan
pemberian obat maupun penggunaan obat oleh pasien dikarenakan obat high
allert memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar dan cedera yang
serius pada pasien jika tidak digunakan secara tepat.
Daftar pustaka: 1. marlinaazwar.blogspot.co diakses pada minggu, 7 oktober 2018 pada pukul
14.48.
2. OBAT AUTOIMUN
Jawaban:
Beberapa golongan obat autoimun (setiap golongan memiliki mekanisme kerja yang
berbeda sebagai obat autoimun) :
Obat golongan ini adalah obat utama yang biasa diberikan untuk penyakit autoimun
sistemik yang memberi manifestasi gejala rematik dan nyeri sendi. Obat-obatan ini
bekerja memodifikasi proses yang terjadi terlibat dengan terjadinya peradangan
pada penderita. Obat-obatan ini menekan/memperlambat progresifitas penyakit dan
kerusakan yang dapat diakibatkan oleh penyakit. Beberapa diantara obat-obatan
golongan ini digunakan juga untuk pengobatan penyakit lain seperti kanker atau
untuk menekan rejeksi transplantasi. Contoh : Methotrexate (obat golongan
DMRAD yang paling umum digunakan), Leflunomide (bekerja dengan
menghambat produksi sel-sel kekebalan tubuh yang menyebabkan terjadinya
peradangan), Cyclosporin, Azathioprine, Cyclophosphamide dll.
Obat-obatan golongan ini menekan peradangan, seperti kerja hormon steroid yang
diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam tubuh kita. Obat-obatan ini termasuk obat
yang sangat umum digunakan, dari pengobatan kulit hingga untuk penyakit
autoimun, semua kondisi yang menyebabkan peradangan. Namun, sebetulnya
penggunaan obat ini perlu sangat diperhatikan karena risiko efek sampingnya yang
dapat berat serta efek obat ini pada kerja kelenjar adrenal yang dapat menekan
produksi hormon oleh kelenjar adrenal pada penggunaan dosis tinggi atau jangka
panjang. Oleh karenanya, jika mendapatkan obat ini harus sangat memperhatikan
dan sesuai dengan petunjuk dokter, tidak boleh sembarang menurunkan atau
menaikkan dosis apalagi menghentikan pemakaiannya secara mendadak. Jika ingin
dihentikan perlu atas petunjuk dokter dalam penurunan dosisnya hingga dihentikan
karena perlu dilakukan secara perlahan dan bertahap yang dinamakan tappering off.
Jika sudah terjadi penekanan kerja kelenjar adrenal, maka penderita mesti
tergantung pada obat-obatan golongan ini seumur hidup karena tubuh sudah tidak
lagi atau sedikit sekali memproduksinya padahal di tubuh merupakan hormon
esensial untuk pengaturan stress baik stress fisik maupun psikis. Contoh obat
golongan ini adalah:Methylprednisolone (Medrol/Medixon), Prednisone,
Dexamethasone dan Hydrocortisone.
Daftar pustaka:
https://doktersehat.com/gejala-penegakan-diagnosis-dan-pengobatan-penyakit-autoimun/
diakses pada minggu, 7 oktober 2018 pk. 15.06.
https://tentangautoimun.wordpress.com/2015/01/11/mengenali-obat-obatan-penyakit-
autoimun/ diakses pada minggu, 7 oktober 2018 pk. 15.17.
Seorang ibu yang mengkonsumsi obat PIL KB datang ke apotek “X” untuk berkonsultasi dengan
apoteker
a. Tadi malam saya lupa minum PIL KB apa yg harus saya lakukan?
Cara untuk menanggulangi lupa minum pil KB yaitu:
Ketika lupa minum pil KB hanya beberapa jam saja dapat meminum pil KB
tersebut asal tidak lebih dari 12 jam di hari yg sama.
(contoh: biasanya minum pil KB jam 9 malam, dan baru teringat ketika sudah jam
5 pagi, maka harus meminum satu butir pil KB secepatnya. Di hari berikutnya
bisa melanjutkan minum pil KB sesuai jadwal atau waktu seperti biasanya yaitu
jam 9 malam).
Ketika lupa minum pil KB dalam satu hari penuh ada baiknya langsung minum
dua pil KB dalam waktu yg sama.
c. Sebutkan satu jenis obat pil KB yang mengandung Progesteron, lengkapi contoh
Jawaban : Pil mini yaitu pil KB yang hanya mengandung progesterons aja dan diminum
sehari sekali. Berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil. Cara
pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini
lebih rendah dari pada pil kombinasi. Salah satu contoh Endometril 0,5mg/tab berisi
Lynestrenol yang merupakan sejenis hormone progestagen
d. uraikan spesialitnya.
OBAT NEOPLASTIK
Jawaban :
A. PETUGAS KESEHATAN
Petugas yang diizinkan untuk memberi obat antineoplastik harus sudah mendapat
pendidikan tentang:
a. Cara menangani obat antineoplastik
b. Mengetahui kemungkinan resiko yang terjadi akibat obat antineoplastic
c. Penatalaksanaan alat-alat yang terkontaminasi
d. Pencegahan paparan terhadap petugas kesehatan
Petugas yang tidak diizinkan untuk memberikan obat antineoplastik:
Sumber : https://dokumen.tips/download/link/paper-antineoplastik
4. Pada pemberian kortikosteroid, informasi apa yang dapatdiberikan oleh apoteker pada pasien.
Jelaskan
Jawaban
Prinsip penggunaan steroid adalah “menggunakan obat dengan dosis yang paling rendah dengan
jangka waktu yang paling singkat”. Penggunaan steroid harus mempertimbangkan indikasi, efek
samping yang mungkin terjadi dan harus menimbang keuntungan dan kerugian pemakaiannya.
Pemakaian steroid jangka panjang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai kelainan
salah satunya adalah Sindroma Cushing (kumpulan gejala yang timbul karena kelebihan kortisol,
salah satu contohnya syndrome moon face)
Steroid bekerja dengan cara menekan aksi HPA (hipotalamus pituitari adrenal). Pasien yang
mendapatkan dosis steroid di atas kadar steroid endogen (dosis fisiologis) menyebabkan risiko
penekanan aksis HPA yang lebih berat. Akibatnya, ketika terjadi penurunan dosis bertahap
steroid pasca penggunaan steroid dosis tinggi jangka panjang dapat menyebabkan sindrom
ketergantungan steroid, insufisiensi adrenal dan kambuhnya penyakit yang semula ingin diobati.
a. Gunakan steroid pada dosis terkecil yang memberikan efek klinis dan dalam jangka waktu yang
paling singkat.
b. Pada penggunaan jangka panjang, segera turunkan dosis setelah mencapai target terapi atau
terjadi efek samping (dosis diturunkan secara perlahan /tappering down)
e. Penambahan dosis steroid mungkin diperlukan pada pasien dengan stress fisiologis misalnya
nyeri, infeksi atau trauma. Penambahan dosis steroid juga mungkin dibutuhkan pada pasien yang
baru menghentikan penggunaan steroid
Alasan penggunaan steroid menjadi factor penting untuk menentukan penghentian terapi steroid.
Bila efek klinis yang ingin dicapai sudah tercapai, maka penghentian steroid secara tappering
down dapat dilakukan. Selain itu, bila pemakaian steroid dinyatakan tidak bermanfaat dan terjadi
efek samping, penghentian steroid dapat dilakukan. Kontra indikasi untuk melanjutkan
penggunaan steroid adalah terjadinya eksaserbasi keratiris herpetik.
Kondisi lain yang dapat dipertimbangkan sebagai alasan penghentian penggunaan steroid adalah
diabetes melitus yang sulit dikontrol, hipertensi berat, pseudotumorserebral, osteoporosis lumbal
yang memberat, psikosis yang diinduksi steroid dan ulkuspeptikum. Keputusan untuk
menghentikan pengunaan steroid didasarkan atas pertimbangan klinis dengan menimbang
manfaat dan risiko yang mungkin terjadi
Sumber :
http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOPdf/PEDOMAN_KONSELING.pdf
https://www.alomedika.com/bagaimana-cara-melakukan-penurunan-dosis-bertahap-pada-
penggunaan-steroid
OBAT PSIKOTROPIK
Seorang ibu hamil membawa resep dokter ingin membeli obat di apotek Anda
1. Apa yang perlu diperhatikan pada obat psikotropik untuk ibu hamil ?
Jawaban :
1. Mengetahui kategori obat psikotropik pada wanita hamil. Hal ini perlu diperhatikan agar
dapat memberikan pelayanan dan informasi yang sesuai. Berdasarkan kategori obat pada
ibu hamil menurut FDA, psikotropik masuk kedalam kategori C (mungkin beresiko).
Obat kategori C, pada saat dilakukan studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping pada janin ( teratogenic /emborisidal /efek samping lainnya ).
Namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya dapat diberikan jika
manfaat yang diperoleh melebih iresiko yang mungkin timbul padajanin.
Setelah mengetahui kategori obat, hal lain yang perlu diperhatikan adalah dosis /kekuatan
obat. Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu sesingkat
mungkin, serta dihindari penggunaannya pada trimester pertama. Juga perlu adanya
pertimbangan penyesuaian dosis dan pemantauan pengobatan.Obat psikotropik baru
diberikan jika kemanfaatannya lebih besar dari pada resiko terhadap janin.
Sumber : http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOPdf/PEDOMAN_IBU_HAMIL.pdf.
2. Sebutkan 1 jenis obat golongan psikotropik yang dapat digunakan untuk ibu hamil 2
bulan
Fluoxetine
Daftar Pustaka:
https://www.alodokter.com/fluoxetine
http://kebidananella.blogspot.com/2012/02/obat-obat-untuk-bumil.html
https://hellosehat.com/obat/fluoxetine/
https://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Psikofarmakologi
http://ortipulang.blogspot.com/2011/06/obat-obatan-saat-kehamilan_22.html?m=1
JAWABAN UT ALKES TAHUN 2014
ANTIDOTUM
b. antidotum yang saudara ketahui untuk over dosis pada pemakaian opioid
Jawaban :
a. Pasien yang perlu diberikan antidotum adalah pasien yang keracunan. Karena antidotum
adalah tata cara yang secara khusus ditunjukkan untuk mambatasi kekuatan efek toksik
yang ditimbulkannya, sehingga bermanfaat dalam mencegah timbulnya bahaya lebih
lanjut. Berarti, sasaran terapi antidot adalah pengurangan intensitas efek toksik.
b. Antidotum yang diberikan untuk over dosis pada pemakaian opioid adalah nalokson.
Pada saat perlu diberikan nalokson berulang dapat diberikan melalui infus intravena
secara terus-menerus, kecepatan pemberian infus disesuaikan dengan tanda vital pasien.
3.
a. Hal hal yang perlu diperhatikan saat memberikan obat yang dapat menyebab kan reaksi
fotosensitivitas :tekankan kepada pasien untuk menghindari sinar matahari langsung atau
sengaja berjemur. Jika menghindari sinar matahari tidak memungkinkan, sarankan untuk
menggunakan pakaian tertutup dan menggunakan tabir surya spectrum luas dengan SPF
setidaknya 30. Kompres dingin dan kortikosteroid topical dapat direkomendasikan untuk
sengatan matahari ringan, tetapi pasien harus berobat kedokter jika reaksinya parah.
b. Perbedaan fotosensitif dan fotoalergi :
Fotosensitivitas karena obat merupakan respon kulit terhadap interaksi antara bahan
kimia (obat) dan bahan fisik (cahaya). Bahan kimia yang dapat menimbulkan reaksi
fotosensitivitas dapat berupa bahan sistemik atau pun bahan topikal. Obat ini merupakan
senyawa di-trisiklik, dengan berat molekul 300-500 gm/mol. Spektrum kerja obat ini
adalah spectrum radiasi yang dibutuhkan oleh fotosensitizer karena obat ini berbeda,
yakni reaksi fototoksik dan reaksi fotoalergi.
Dibutuhkan pemeriksaan dan anamnesa yang teliti untuk dapat menegakkan
diagnosis. Meskipun kedua subkategori fotosensitivitas ini mungkin sulit dibedakan
karena manifestasi klinis yang serupa,terdapat beberapa perbedaan yang dapat terlihat.
Reaksi fototoksisitas dapat terjadi pada setiap pasien yang mengonsumsi sejumlah
obat tertentu dan terpapar cahaya dalam jumlah tertentu yang dapat menimbulkan reaksi.
Dibandingkan dengan reaksi fotoalergi, fototoksisitas membutuhkan dosisobat yang lebih
tinggi untuk terjadinya reaksi dan dapat muncul pada paparan obat pertama kali. Reaksi
fototoksik yang banyak terjadi yaitu sengatan matahari (sunburn) pada area kulit yang
terbuka, yang kemudian mengalami hiperpigmentasi. Reaksi fotoalergi lebih jarang
terjadi dibandingkan reaksifototoksik dan dihasilkan oleh imunitas yang dimediasi-sel.
Seperti reaksi alergilainnya, reaksi fotoalergi tidak muncul pada saat paparan obat
pertama kali sehingga membutuhkan sensitisasi. Tidak seperti fototoksisitas, reaksi
fotoalergi hanya membutuhkan sejumlah kecil agen pemicu dan kemunculannya dapat
tertunda selama beberapa hari setelah paparan terhadap cahaya dan obat. Secaraklinis,
reaksi ini menyerupai eksim dan dapat menyebar ke area kulit yang tidak terpapar oleh
cahaya
Jawaban :
1. Obat sitostatika harus dipersiapkan oleh Apoteker karena obat sitostatika berbeda dengan obat
lain,tidak sederhana, dan banyak aspek yang perlu diperhatikan. Obat sitostatika memiliki
efek yang besar, dan sebelum digunakan pun obat tersebut memiliki perlakuan khusus,
apotekerlah yang dibekali keahlian untuk melakukan hal tersebut
(https://www.majalahmedisina.com/iai/?p=35RizkaAndalusia
:BerjuanguntukPenderitaKanker).
Faktor resiko :
Genotoksik : bersifat merusak DNA ; dikatakan untuk agen bersifat radikal atau zat
kimiawi yang bersifat seperti ini sehingga menyebabkan mutasi, terkadang menyebabkan
terjadinya kanker.
Mutagenik : menginduksi mutasi genetik.
Onkogenik : menimbulkan tumor atau menyebabkan pembentukan tumor; khususnya
merujuk pada virus-virus yang menginduksi tumor.
Teratogenik : setiap agen atau faktor yang menginduksi atau meningkatkan kejadian
perkembangan prenatal abnormal.
Karsinogenik : zat yang dapat menyebabkan kanker.
(KamusSakuKedokteran Dorland Ed.29)