PENDAHULUAN
1
dengan transaksi di dalam departemen produksi sehingga menghasilkan output
informasiyang andal dan dapat dipercaya.
2
informasi sistem pengendalian internal yang berlaku padaperusahaan. 2) Bagi
perusahaan, agar dapat lebih meningkatkan kualitas sistem pengendalian internal
pada siklus produksi
2. KERANGKA TEORITIS
2.1.Sistem Pengendalian Internal
3
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan lainnya, agar
organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat
mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang
terkait.
4. Informasi dan Komunikasi: Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem
informasi dan komunikasi. Informasi dan komunikasi ini memungkinkan
orang- orang atau anggota dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar
informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan
mengendalikan operasinya.
5. Pengawasan: Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat bereaksi secara dinamis,
berubah sesuai tuntutan keadaan.
2.2. SIKLUS PRODUKSI
Siklus produksi adalah keseluruhan yang terjadi dalam pengolahan bahan
baku sampai pada produk jadi (Mulyadi 2001) dalam (Aryati 2004). Siklus
produksi dalam perusahaan manufaktur yang diproduksinya berdasarkan pesanan
dari pembeli terdiri dari dua transaksi, yaitu transaksi manufaktur dan aktifitas
perhitungan fisik persediaan. Jaringan prosedur yang membentuk masing- masing
transaksi tersebut adalah (Aryati, 2004) :
1. Transaksi manufaktur:
a. Prosedur bahan baku
b. Prosedur pencatatan bahan baku
c. Prosedur pencatatan tenaga kerja langsung
d. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik
e. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
f. Prosedur pencatatan cost produk selesai
2. Transaksi aktifitas perhitungan fisik persediaan:
a. Prosedur perhitungan fisik
b. Prosedur kompilasi
c. Prosedur penentuan cost persediaan
d. Prosedur adjustment cost persediaan
4
Tujuan utama siklus produksi adalah untuk mempermudah perubahan
bahan baku menjadi produk jadi, selain itu siklus produksi bertujuan
untukmenjaga tingkat mutu produk, karena dalam siklus produksi mencakup
fungsi- fungsi perencanaan dan pengendalian produksi, pengolahan bahan baku
dan transfer barang jadi (Hastoni dan Andrianto, 2005).
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini obyek penelitian yang digunakan adalah sistem
pengendalian internal departemen produksi PT Charoen Pokhpand Indonesia
(CPI). Metode untuk memperoleh data dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai
dengan melakukan wawancara kepada Manajer Produksi menyangkut aktivitas
produksi PT Charoen Pokhpand serta alur proses produksi dan profil perusahaan.
Selanjutnya menyerahkan kuesioner untuk diisi oleh Manajer Produksi yang
didalamnya terdapat pernyataan menyangkut prosedur produksi dilihat
berdasarkan lima komponen COSO (Committee of Sponsoring Organization),
yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Pernyataan dalam kuesioner
digunakan untuk menilai kekuatan sistem pengendalian internal yang sudah
diterapkan dengan scoring. Pernyataan yang kuat diberikan skor 5 sampai yang
lemah diberikan skor 1.Kuesioner ini digunakan untuk mengukur penerapan
sistem pengendalian internal di PT Charoen Pokhpand dengan dasar lima
komponen COSO.
5
frekuensi digunakan sebagai dasar analisis peran manajemen menurut karyawan
produksi serta kepatuhan mereka terhadap prosedur pengendalian internal yang
telah ditetapkan di departemen produksi PT Charoen Pokhpand. Selain
kelimabelas pernyataan yang diajukan, penulis juga menyertakan satu pertanyaan
dalam kuesioner tersebut, pertanyaan menyangkut apakah masih ada masalah
yang mengganggu aktivitas produksi. Tahapan terakhir untuk mengetahui apakah
data atau informasi menyangkut siklus produksi didokumentasikan dengan
baik,dilakukan jugaanalisis beberapa formulir atau dokumen tercetak menyangkut
kejelasan serta kelengkapan nama atribut di dokumen tercetak.
6
produksi. Formulir tersebut digunakan untuk menilai keefektifan dan keefisienan
ayam yang dihasilkan setelah proses pemotongan ayam, untuk menilai kesesuaian
kuantitas dengan perencanaan semula.
Proses pada bagian pembekuan dan packing dimulai dengan input data
hasil produksi tanpa tulang dan bebas logam di sistem SAP yang menghasilkan
data hasil produksi. Selanjutnya ayam hasil produksi dipacking sesuai dengan
klasifikasi yang sudah direncanakan sebelumnya. Dari proses packing keluar data
finished good yang kemudian di input di sistem SAP. Finished good disimpan
dalam bagian cold storage untuk kemudian dikeluarkan saat bagian pemuatan
meminta barang untuk dimuat dan dikirimkan kepada konsumen. Metode ABC
(Activity Based Costing) merupakan metode yang digunakan oleh PT Charoen
Pokhpand. Hal ini sesuai dengan hakikat ABC yang diungkapka oleh Mulyadi
(2001) dalam Martusa dan Adie (2011) yaitu dalam menghasilkan cost object
(produk atau jasa), sumber daya yang dikeluarkan oleh perusahaan berupa biaya-
7
biaya didasarkan atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga
digunakan metode ABC dalam input data pada SAP guna mengurangi timbulnya
resiko kesalahan perhitungan biaya.
Lingkungan Pengendalian
8
Manajer produksi sebagai pimpinan tertinggi di Departemen Produksi
berperan juga dalam pengawasan terhadap karyawan berkompetensi rendah yang
dilihat dalam KPI (Key Performance Indicator) meliputi target reject, kualitas
produksi, kerjasama tim dan kepemimpinan, serta terlibat juga dalam pelatihan
karyawan baru. Perusahaan juga terbuka secara penuh terhadap pemerintah
mengenai pelaporan keuangan dan segala aktivitas bisnis yang menyangkut
kegiatan produksi PT Charoen Pokhpand. Pihak manajemen Departemen Produksi
telah memahami kebijakan pemerintah menyangkut cara pemotongan atau
penyembelihan ayam yang halal, dalam hal ini perusahaan bekerjasama dengan
MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan diadakannya audit oleh pihak MUI dan
sosialisasi kepada karyawan produksi bagian penggantungan ayam (sembelih)
yang dilakukan setiap tahunnya untuk pengakuan produk halal. Perusahaan juga
mendaftarkan produknya ke BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)
seperti yang sudah menjadi peraturan pemerintah, guna meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap produk PT Charoen Pokhpand.
Penilaian Resiko
9
Pada setiap proses produksi selalu ada rencana produksi jangka pendek
maupun jangka panjang yang dikomunikasikan setiap minggunya ke karyawan
produksi. Prosedur ini dinamakan briefing mingguan guna meminimalisasi resiko
terjadinya missed target yang sudah direncanakan. PT Charoen Pokhpand selalu
melakukan aktivitas produksi berdasarkan perencanaanyang sudah dibuat, baik
perencanaanharian, mingguan, maupun bulanan yang bertujuan untuk
menghindari terjadinya kelebihan ataupun kekurangan bahan baku produksi.
Ketika perusahaan mengalami kelebihan bahan baku, yang akan terjadi adalah
kelebihan biaya yang dikeluarkan (over cost), namun ketika perusahaan
mengalami kekurangan bahan baku. Hal ini berpengaruh pada munculnya biaya
stockout yaitu biaya hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendapatan karena
bahan baku yang diperlukan tidak tersedia. Terjadinya stockout ini dapat
menyebabkan proses produksi tertunda dan perusahaan kehilangan pendapatan
penjualan serta kepercayaan dari para pelanggan ( Romney danSteinbart,2008).
10
Aktivitas Pengendalian
11
Informasi dan Komunikasi
Monitoring
12
kegiatan produksi agar tetap berjalan sesuai rencana yang telah disusun. Apabila
terjadi penyimpangan akan ditindak lanjuti secara tepat waktu.
30
25
25
JUMLAH RESPONDEN
20 20 21
20 17 17
16
15 13 13
10 10 9
10
65
4
5 2
00 00 10 00 01 00
0
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
PERNYATAAN
13
Keterangan X:
Peran Karyawan
14
30 27
26
24
25
JUMLAH RESPONDEN
21
20 18 17
16
15 13 12
9 8
10
6 5 5 6 6
4 3 3 4 3 3
5
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
PERNYATAAN
Keterangan X:
15
Kedelapan pertanyaan diajukan juga kepada responden yaitu karyawan
produksi PT Charoen Pokhpand bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan
mereka terhadap prosedur produksi. Peran karyawan dalam siklus produksi sangat
penting sebagai salah satu wujud keberhasilan PT Charoen Pokhpand dalam
meningkatkan profit perusahaan.
16
1. SPPA (Surat Perintah Penangkapan Ayam) atau Bukti Penerimaan Ayam
3. Delivery Order
17
Delivery order ini diberikan kepada kepala gudang untuk pengeluaran produk
pesanan pelanggan.
5. Bukti Timbang
5. Kesimpulan
18
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara keseluruhan karyawan dan Manajer
Produksi sudah menerapkan atau melaksanakan prosedur dan norma Sistem
pengendalian internal PT Charoen Pokhpand. Tapi masih terdapat beberapa
masalah yang perlu diperbaiki yaitu, adanyamesin rusak, pemadaman listrik,
ketidaktersediaannya sepatu boot, pisau pemotong, sarung tangan, serta masker
yangsesuai dengan jumlah karyawan produksi, selain itu kegiatan briefing
mingguan yang belum dilakukan dan ketidakjelasan dokumen tercetak mengenai
nama atribut yang dipakai.
19
DAFTAR PUSTAKA
Romney, M.B, and Paul John Steinbart. 2008. Edisi 11. Accounting Information
Systems. New Jersey:Prentice Hall, Inc
Hastoni & Andrianto, Toni. 2005. Peranan Sistem dan Prosedur Produksi. Jurnal
Ilmiah Ranggading. Vol. 5 No.2, Oktober 2005: 99-105
Kwang Bu. 2006. Peranan Internal Audit Dalam Menunjang Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal Penggajian Pada PT. XYZ. . Volume No. 2,
Oktober 2006:118-122
Martusa, Riki dan Adie, Agnes Fransisca. 2011. Peranan Activity- Based Costing
System Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Kain Yang
Sebenarnya Untuk Penetapan Harga Jual. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Nomor 04. Januari-April 2011
Singgih, Cuk Triono. 2012. Penerapan Program Modul Purchase Dengan Internal
Control Pada PT AJBS Swalayan. Jurnal Ekonomi “Ekonomi Muda
Kreatif”. Volume 1 Nomor 1
20
Lampiran 1. Uji Deskriptif Frekuensi Peran Manajemen Produksi
X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
21
X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
22
X7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
23
Lampiran 2. Uji Deskriptif Frekuensi Peran Karyawan
X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
24
X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
25
4 3 9.7 10.0 100.0
Total 31 100.0
X7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
X8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
26
Lampiran 3. Kuesioner Sistem Pengendalian Internal PT Charoen Pokhpand
(kuesioner diajukan untuk Manajer Departemen produksi).
27
28
29
30
31
32
Lampiran 4. Kuesioner Peran Manajemen dan Peran Karyawan (diajukan untuk
karyawan)
KUESIONER
Perempuan/ Laki-laki
Umur:
Pendidikan terakhir:
Bagian:
PERAN MANAJEMEN
PERNYATAAN Selalu Kadang- Belum Tidak
Kadang Pernah Pernah
1. Pihak manajemen produksi telah
memberikan informasi mengenai
prosedur produksi dengan baik
kepada seluruh karyawan
produksi
2. Manajemen produksi menyebar
luaskan visi dan kebijakan
perusahaan terutama pada divisi
produksi kepada seluruh
karyawan.
3. Pimpinan berperan serta dalam
peningkatan kualitas produk
yang dihasilkan bagian produksi.
4. Pimpinan melakukan control
secara berkala.
5. Fasilitas- fasilitas yang
dibutuhkan untuk meningkatkan
kegiatan produksi.
6. Karyawan mendapat pelatihan
sebelum melaksanakan tugasnya.
7. Pihak manajemen sudah
menindak tegas bagi karyawan
yang melakukan kesalahan
dalam kegiatan produksi.
PERAN KARYAWAN
PERNYATAAN Selalu Kadang- Belum Tidak
Kadang Pernah Pernah
1. Anda sudah melaksanakan
kegiatan produksi sesuai dengan
prosedur produksi yang berlaku
di perusahaan.
2. Anda melaksanakan proses
produksi sesuai dengan job
description anda.
3. Anda telah mematuhi kebijakan
yang telah ditetapkan guna
mewujudkan visi perusahaan.
4. Anda melakukan tindakan yang
melanggar peraturan dalam
divisi produksi.
5. Anda menganggap kesalahan-
kesalahan kecil yang anda
33
lakukan tidak banyak merugikan
perusahaan.
6. Kesalahan yang memang anda
sengaja biasanya dilakukan
karena anda mengikuti kesalahan
yang sama oleh teman kerja
anda.
7. Biasanya kesalahan yang muncul
adalah kesalahan-kesalahan yang
tidak disengaja..
8. Masih ada masalah- masalah
muncul yang sedikit banyak
menghambat kegiatan produksi,
*bila jawaban nomer 8 Selalu atau
Kadang- kadang, tuliskan masalah yang
muncul dibawah ini:
*Centang jawaban pilihan anda pada tempat yang sudah tersedia. Dan jawablah pertanyaan
sesuai perintah.
34
Lampiran 5. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT
Charoen Pokhpand (Bukti Penerimaan Ayam)
35
Lampiran 6. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT
Charoen Pokhpand (Formulir di bagian Evisceration)
36
Lampiran 7. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT
Charoen Pokhpand (Formulir di bagian cut- up)
37
Lampiran 8. Formulir dan Dokumen terkait aktivitas di Departemen Produksi PT
Charoen Pokhpand (Formulir bagian Packing dan warehouse)
38
Lampiran 9: Flowchart dan Alur Proses Siklus Produksi PT Charoen Pokhpand
Mulai
1
Menimbang SPPA
ayam hidup
Data ayam DO
Penyembeli
han ayam
Ayam hidup masuk
Formulir efektifitas
produksi
Data ayam DO
Perhitungan
ulang
jumlah
Ayam hidup masuk ayam
1 masuk
Jumlah ayam
masuk
Ayam hidup/ BB
39
2 3 4
Data jumlah
Data ayam masuk produk setengah
Data jumlah dan jadi
berat ayam bersih
Proses Proses
Proses
cut-up Packing
pengeluar
&metal
an jeroan
detecting
Produk tdk
layak
TIDAK
Data jumlah dan
Data jmlh ayam
berat produk/FG
tanpa jeroan Sesuai
Form Quality control Produk setengah jadi Produk jadi/
(ayam utuh,ayam FG
potong,&ayam tanpa YA
tulang)
Data jumlah
produk setengah Proses
jadi pengeluar
Proses Produk
sortasi setengah jadi
an barang
4 DO barang keluar
Ayam tanpa
jeroan
SELESAI
3
40
Alur Proses Slaughterhouse
Timbang truckscale
1. Unloading
2. Sortation I (Ante Mortem Inspection)
TEMPAT PENERIMAAN
3. On Feet Hanging
RUANG PENGANTUNGAN
RUANG PENANGANAN
4. Defeathering section
5. Re – cheking
6. Head Pulling
7. Feet Cutting
RUANG PENYIANGAN
8. Evisceration
10. Chilling
20.Metal Detecting
PACKING ROOM
22.Karton/ Karung Packing
COLD STORAGE
23.Cold Storaging
TEMPAT PEMUATAN
24.Loading
41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : ypurwanti42@yahoo.com
Pengalaman Organisasi :
42
43