Anda di halaman 1dari 9

TEORI TIME VALUE OF MONEY

AND FINANCIAL STATEMENT


AND BUDGET

1. Time Value of Money


Time Value of Money (TVM) atau nilai waktu uang merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang dimasa
yang akan datang.Hal ini dapat terjadi karena nilai uang akan berbah menurut waktu
yang dipengaruhi oleh inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal
pajak, suasana politik, dll. Selain itu konsep time value of money sering kali digunakan
dalam manajemen keuangan perusahaan (corporate finance) dan konsep perencanaan
individu (personal financial planning).
Manfaat dari time value of money adalah untuk mengetahui apakah suatu investasi
yang dilakukan dapat memberikan suatu keuntungan atau tidak. Dapat pula digunakan
untuk menghitung anggaran agar seorang investor dapat melakukan analisis terhadap
suatu proyek, apakah dapat memberikan keuntungan atau tidak. Sedangkan keterbatasan
dari Time value of money yaitu tidak memperhitungkan tingkat inflasi, dan masyarakat
pun cenderung menyimpan uangnya di bankketika tingkat suku bunga tinggi, karena
mereka menganggap jika tingkat suku bunga tinggi maka keuntungan yang akan mereka
terima dimasa mendatang semakin besar. Selanjutnya akan dijelaskan beberapa metode
yang digunakan dalam konsep nilai waktu uang, yaitu :
1. Future Value (nilai yang akan datang)
Merupakan nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima ataupun
dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap
periode selama jangka waktu tertentu. Berikut adalah rumus untuk menghitung
future value :
a. Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun.
FV = Po (1 + 𝑖)𝑛
Keterangan: FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal dan per
semester.
𝑖
FV = Po (1 + (𝑚))𝑚.𝑛
Keterangan: FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
m : Frekuensi pembayaran bunga per tahun
Contoh:
Apabila kita mempunyai uang sebanyak Rp. 10.000.000 dan disimpan dibank
dengan bunga 18% setahun, maka pada akhir tahun uang kita akan kembali
sebesar ?
Diketahui : Po = Rp.10.000.000
n = 1 tahun
i = 18%
Ditanya : FV….?
Jawab :
FV = Po (1 + 𝑖)𝑛
FV = Rp.10.000.000 (1 + 18%)1
FV = Rp.11.800.000
Jadi, uang yang akan kembali pada akhir tahun sebesar Rp.11.800.000.

2. Present Value (nilai sekarang)


Merupakan besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat
tertentu dari sejumlan uang yang baru akan diterima beberapa waktu/periode yang
akan datang.
a. Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun.
1
PV atau Po = FV x
(1+𝑖)𝑛
Keterangan : FV = Jumlah investasi dimasa yang akan datang
Po = Jumlah investasi sekarang atau investasi awal
i = Tingkat bunga pertahun
n = jumlah tahun
b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal dan per
semester.
FV
PV atau Po = 𝑖
(1+(𝑚))𝑚.𝑛
Keterangan : FV = Jumlah investasi dimasa yang akan datang
Po = Jumlah investasi sekarang atau investasi awal
i = Tingkat bunga pertahun
n = jumlah tahun
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
Contoh :
Seorang investor dapat melakukan investasi di pengembangan real estate dan
menerima pengembalian kas yang dharapkan dari Rp. 85.000.000 setelah 5
tahun. Berdasarkan studi dari aternatif investasi yang lain, dia yakin bahwa
pengembalian tahunan 15% dimajemukan secara triwulan adalah
pengembalian yang memadai untuk mendapatkan investasi ini. Berapa banyak
yang harus dia bayar untuk hari ini ?
Diketahui: FV = Rp. 85.000.000
n = 5 tahun
i = 15% (dimajemukan secara triwulan)
Ditanya: PV…..?
Jawab :
1
PV = FV x
(1+𝑖)𝑛
1
PV = 85.000.000 x 15%
(1+ 4 )5𝑥4
PV = Rp. 40.705.849,07
Jadi, banyaknya yang harus dia bayar hari ini adalah Rp. 40.705.849,07.

2. Financial Statement
Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling
penting, karena melalui laporan keuangan dapat dilihat kondisi keuangan juga hasil
kinerja perusahaan yang bersangkutan. Selain itu, juga sebagai sumber informasi bagi
pihak intern (seperti pemilik perusahaan,manajer)dan pihak eksternal
(kreditur,investor,pemerintah dan masyarakat). Pihak internal perusahaan
membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen sehingga dapat
mengambil keputusan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal
perusahaan merupakan seluruh pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan
yang bersangkutan,namun tidak memiliki wewenang untuk mengelola perusahaan.
Berikut adalah beberapa fungsi dari laporan keuangan, yaitu:
a) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi
menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama
Neraca (Balance Sheet).
b) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi
menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang
dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi
menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode
pelaporan, yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of
Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d) Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang
berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
Sedangkan tujuan dari laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
(2007, hal 3) yaitu:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan
bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonom, karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
3. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan
penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk memanamkan atau
menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau melakukan penggantian manajemen.
Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan, yaitu :
1. Neraca (Balance Sheet).
Menurut Smith dan Skousen (2007) :
“Neraca adalah merupakan laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber
daya perusahaan (aktiva), hutangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap
sumber daya (ekuitas pemilik).”
Neraca sendiri dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk T (T Form) dan
bentuk L (L Form). Di dalam bentuk T form semua harta perusahaan ditempatkan
pada sisi bagian kiri neraca dengan judul aktiva (assets), sedangkan hutang dan
modal ditempatkan pada sisi kanan neraca dengan judul pasiva.
(Liabilities and Stockholders’ Equity). Dalam bentuk L form, semua harta
perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca, sedangkan hutang dan modal
ditempatkan pada bagian bawah neraca.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2007) :
“Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang mengukur kinerja keuangan sebuah
perusahaan di antara tanggal neraca. Laporan ini merepresentasikan kegiatan
operasional perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan informasi secara
menyeluruh mengenai pendapatan, biaya, laba dan rugi perusahaan dalam suatu
kurun waktu tertentu.”
Menurut Baridwan (2000) laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi
dua bentuk, yaitu:
a. Single step model adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan
pengelompokanpengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam
kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara
pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
b. Multistep model adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa
pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang
disusun dalam urutan tertentu.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Laporan arus kas seringkali juga disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan
dana. Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat (1996, hal 146-164),
Laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Aktivitas operasional (Operating) adalah kelompok yang meliputi seluruh
transaksi dan kegiatan lainnya yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi
maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas
hasil dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi (Investing) adalah kelompok yang meliputi pembelian dan
penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran
pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan
(tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva produktif lainnya, yaitu
aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan produksi barang dan
jasa.
c. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing) adalah kelompok yang
meliputi perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas
investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta pembayaran kembali hutang
oleh pemiliknya atau sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan kepada
pemilik, dan perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal dari
pembiayaan jangka panjang.
3. Budget
Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen
selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan
untuk diselesaikan terhadap rencana pelaksanaan. Induk Anggaran (Master Budget)
adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis
bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni:
(1) Anggaran operasi, dan
(2) Anggaran keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan. Anggaran Keuangan
memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan
usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :

Anggaran Operasi Anggaran Keuangan


Angg. Penjualan Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi Anggaran Kas
Angg. Bhn. Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi
Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.
Angg. Beban Penjualan & Adm.
Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan selama
periode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiata-kegaiatn perusahaan
selama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:
1. Sektor penghasilan (revenues), ialah pertambahan aktiva perusahaan yang
mengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan
setoran modal baru dari para pemiliknya, dan bukan pula merupakan
pertambahan aktiva perusahaan yang disebabkan karena bertambah utang.
2. Sektor Biaya (Expenses) ialah pengurangan aktiva perusahaan yang
mengakibatkan berkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan
(pengambilan) modal oleh para pemiliknya, dan bukan pula merupakan
pengurangan aktiva perusahaan yang disebabkan karena berkurangnya utang.
Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perushaan, biaya dapat
dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu :
a) Sub-sektor Biaya Utama (Operating Expenses), ialah biaya yang menjadi
beban tanggungan perusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok
perusahaan.
b) Sub-sektor Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses), ialah biaya yang
menjadi beban tanggungan perusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan
usaha pokok perusahaan.
Adapun budget-budget yang termasuk dalam Income Statement Supporting Budget
ini antara lain ialah :
a) Budget Penjualan (Sales Budget) yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang.
b) Budget-budget Produksi yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan di bidang produksi.
c) Budget biaya administrasi (administration Expenses Budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya kantor administrasi
selama periode yang akan datang.
d) Budget biaya Penjualan (Selling Expenses Budget) yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang biaya-biaya bagian penjualan serta biaya-biaya yang
berhubungan dengan kegiatan penjualan selama periode yang akan datang.
e) Budget Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues Budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang penghasilan-penghasilan di luar
usaha utama perusahaan selama periode yang akan datang.
f) Budget Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses Budget) yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya yang tidak
berhubungan dengan usaha utama perusahaan selama periode yang akan
datang.
Financial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada suata saat
tertentu yang akan datang. Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget tentang
posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang
berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan
secara lebih terperinci.
b. Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget
tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi
taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
DAFTAR PUSTAKA

Frasca, Ralph R., 2009, Personal Finance: An Integrated Planning Approach, Eighth
Edition, Prentice Hall
http://fekool.blogspot.co.id/2015/03/akuntansi-manajemen-budgeting-preparing.html

https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/16/time-value-of-money/PENGERTIAN

http://alfiah-18.blogspot.co.id/2013/03/laporan-keuanganfinancial-statement.html

https://www.unilever.co.id/id/Images/laporan-keuangan-triwulan-2-2016_tcm1310-484841_id.pdf

Anda mungkin juga menyukai