Anda di halaman 1dari 6

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI (KLIEN)

Klien :
Mahasiswa : Novelia Ayudita Hafna Bahri

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien mengalami gelisah saat mendengar suara suara yang mengajaknya untuk
bermain
2. Diagnosa keperawatan:Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
3. Tujuan khusus:
1) Pasien dapat mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu, situasi pencetus, perasaan,
dan respon dari halusinasi
2) Pasien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi
3) Pasien dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
4) Pasien dapat melakukan dalam jadwal kegiatan latihan menghardik

4. Tindakan keperawatan:
- Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
- Mengidentifikasi isi halusinasi
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
- Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
- Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi ke dalam
jadwal kegiatan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
”Selamat pagi Pak, perkenalkan nama saya novel yang akan merawat bapak dalam
1 minggu kedepan. Bapak namanya siapa? Biasanya suka di panggil siapa
namanya?
2. Evaluasi/ Validasi:
“Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apa yang sekarang di keluh kan?”

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Topik : ”Kalau begitu bagaimana jika kita sekarang berbincang-bincang tentang
suara-suara yang bapak dengar tanpa adanya objek dan berdiskusi tentang
cara mengontrol suara-suara yang bapak dengar dengan cara menghardik.”
Waktu : “Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 20
menit?
Tempat :“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Pak? Bapak mau di
tempat ini atau di tempat lain?

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


“Sejak kapan bapak merasakan mendengar suara ini?”
“Kapan datengnya Pak?Apakah saat sendirian?”
“Sering datengnya Pak?”
“Apakah bapak merasa terganggu?”
“Lalu apa yang biasanya bapak lakukan saat datang?”
“Nah, orang lain lo tidak mendengar bisikan itu, dan bisikan itu juga tidak ada
wujudnya, jadi bisikan itu tidak nyata, bisikan itu muncul karena pikiran bapak
sendiri.”
“Mau saya ajarkan bagaimana cara menghardik, untuk mengontrolnya Pak?”
“Jadi jika bisikan tersebut muncul, bapak bisa tutup mata dan katakana tidak, tidak
kamu tidak nyata.”
“Bagaimana?Sekarang coba bapak praktekkan.”
“Bagus sekali. Sekarang kita masukkan ke dalam jadwal kegiatanya.”

TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Obyektif:
”Coba Bapak sebutkan tadi bagaimana cara mengontrol bisikan?”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan):
”Coba selama saya tidak ada, Bapak/ibu juga menerapkan cara yang sudah saya
ajarkan tadi ya Pak/bu.” ”Sekarang kita bikin jadual latihannya ya Pak/bu, berapa kali
sehari Bapak mau latihan menghardik? jam berapa saja Pak?”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


Topik :”Bapak karena waktunya sudah 20 menit, untuk hari ini kita sudah selsai ya
pak pertemuannya, besok kita ketemu lagi ya pak membahas mengenai cara
mengontrol suara-suara dengan cara yang kedua yaitu minum obat.”
Waktu :” besok bapak ingin jam berapa bertemunya? Bagaimana jika jam 9 bapak
kita bertemu ya?”
Tempat: Tempatnya disini saja ya Pak, jamnya juga sama ya Pak? Baik saya permisi
dulu. Assalamualaikum”
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI (KELUARGA)

Klien :
Mahasiswa : Novelia Ayudita Hafna Bahri

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi keluarga :
Keluarga mengatakan bahwa bapak mulai menderita sakit ini karena pernah di
bohongi dengan seseorang dan slalu di fikir. Dan keluarga menerima atas kondisi
pasien serta berharap kesehatan jiwa pasien segera membaik.
2. Diagnosa keperawatan:Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
3. Tujuan khusus:
1) Keluarga dapat Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2) Keluarga dapat Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
halusinasi
3) Keluarga dapat Menjelaskan cara mengontrol halusinasi pasien.
4) Keluarga dapat Melatih pasien dengan cara menghardik untuk mengontrol
sumber suara.
5) Keluarga dapat membantu pasien sesuai jadual aktivitas harian dan memberi
pujian.

4. Tindakan keperawatan:
- Membina hubungan saling percaya kepada keluarga
- Mengidentifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya halusinasi
- Menjelaskan cara mengontrol halusinasi pasien.
- Melatih keluarga dengan cara menghardik untuk mengontrol sumber suara
yang di dengar oleh pasien
- Mengajarkan keluarga dalam membantu pasien sesuai jadual aktivitas harian
dan memberi pujian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
”Selamat pagi Pak, perkenalkan nama saya novel yang akan merawat
bapak.I(pasien) dalam 1 minggu kedepan. Bapak namanya siapa? Biasanya suka di
panggil siapa namanya?

2. Evaluasi/ Validasi:
“Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apa yang sekarang di keluh kan dalam
merawat bapak I?”

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Topik : ”Kalau begitu bagaimana jika kita sekarang berbincang-bincang tentang
kakak bapak yang sedang menderita halusinasi atau mendengar suara-suara
tanpa adanya objek dan berdiskusi tentang cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.”
Waktu : “Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 20
menit?
Tempat :“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Pak? Bapak mau di
tempat ini atau di tempat lain?

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


“Sejak kapan bapak.i merasakan mendengar suara ini?”
“Kapan datengnya Pak?Apakah saat sendirian?”
“Sering datengnya Pak? Bagaimana perilaku bapak.i ketika mendengar suara-suara
tersebut”
“Lalu apa yang biasanya bapak.i lakukan saat datang?”
“slama ini bagaimana peran keluarga dalam menangani pasien pak? Apa yang di
keluh kan slama ini?.”
“jadi kakak bapak ini menderita halusinasi bapak yaitu salah satu gangguan jiwa
dalam persepsi sensorinya atau melalui panca indra tanpa adanya objek dan
ransangan dari luar. Biasanya pasien sering bicara sendiri, bibir bergerak tanpa
keluar suara, gerakan mata yang cepat. Halusinasi ini biasanya datang ketika pasien
sendirian atau dalam keadaan strees dan pikiran kosong bapak. “
“dalam mengontrol halusinasi ada 4 cara bapak yaitu dengan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas”
“untuk hari ini saya ajarkan bagaimana cara mengontrol halusinasi yang pertama
dulu ya pak yaitu dengan cara menghardik”
“ untuk menghardik dilakukan ketika pasien mendengar suara-suara tanpa adanya
objek yang jelas, Jadi jika bisikan tersebut muncul, bapak bisa mengingatkan kepada
pasien untuk tutup mata dan katakana tidak, tidak kamu tidak nyata.”
“dalam merawat pasien peran keluarga sangat mendukung untuk kesembuhan
pasien bapak, jadi nanti ketika pasien telah melakukan aktivitas sesuai jadwal
sebaiknya keluarga memberikan pujian dan mengurangi stressor kepada pasien.”

TERMINASI:
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya? Apakah
masih ada yang di bingungkan”
Obyektif:
”Coba Bapak sebutkan tadi bagaimana cara mengontrol halusinasi?”

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih keluarga sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
”Coba selama saya tidak ada, keluarga juga menerapkan cara yang sudah saya
ajarkan tadi ya Pak kepada pasien jika pasien mulai mendengar suara-suara.” ”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


Topik :”Bapak karena waktunya sudah 20 menit, untuk hari ini kita sudah selsai ya
pak pertemuannya, besok kita ketemu lagi ya pak membahas mengenai cara
mengontrol suara-suara dengan cara yang kedua yaitu minum obat.”
Waktu :” besok bapak ingin jam berapa bertemunya? Bagaimana jika jam 9 bapak
kita bertemu ya?”
Tempat: Tempatnya disini saja ya Pak, jamnya juga sama ya Pak? Baik saya permisi
dulu. Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai