METODE PENELITIAN
2. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian. Desain
penelitian memudahkan kita dalam melakukan penelitian secara sistematik
dan teratur. Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah
Nonequivalent Control Group Design. Menurut Creswell (2015)
menyatakan bahwa dalam rancangan ini, kelas eksperimen dan kelas
kontrol diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random
assignment). Pada dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan pre- test
and post-test. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sedangkan
kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional. Tes yang diberikan ditujukan untuk
mengetahui hasil belajar IPS siswa pada aspek kognitif. Desain penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Pretest Variabel Terikat Posttest
(E) Eksperimen 1 Y1 X1 Y2
(K) Kontrol 1 Y1 - Y2
Keterangan:
E = Kelas eksperimen
K = Kelas kontrol
Y1 = Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
X1 = Perlakuan pada kelas eksperimen mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match
Y2 = Posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian menurut Arikunto (2016, hlm. 26)
memberikan batasan mengenai subjek penelitian sebagai benda, hal atau
orang, tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di
permasalahkan. Dalam penelitian subjek penelitian mempunyai peran yang
sangat strategis karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel
akan diteliti oleh peneliti. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV
A dan IV B angkatan 2017-2018 di SDIT PERSIS 99 Rancabango
sebanyak 40 siswa.
D. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpul Data
a. Studi literatur
Studi literatur merupakan proses mengumpulkan referensi yang
relevan dengan perumusan masalah. Studi literatur dapat bersumber
dari buku, buku digital, media, pakar, atau dari hasil penelitian orang
lain yang bertujuan menyusun dasar teori yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Pada penelitian ini peneliti akan mengumpulkan
beberapa literatur berupa jurnal penelitian yang identik dengan tema
penelitian yang sedang diteliti.
b. Dokumentasi
Teknik ini digunakan dalam penelitian untuk mengetahui hasil
nilai belajar siswa dan memperoleh foto peristiwa dalam kegiatan
pembelajaran. Teknik ini adalah proses mengumpulkan data atau
dokumen dengan cara mendokumentasikannya melalui foto.
c. Teknik Tes
Tes digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar
IPS dalam ranah kognitif, aspek kognitif yang akan diukur meliputi
aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis
(C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Instrumen penelitian yang
digunakan adalah berupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda yang
terdiri dari empat opsi. Uji yang digunakan sadalah tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest). Berikut penjelasan instrumen-instrumen
tersebut:
1) Pretest
Pretest diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan
untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap
bahan pengajaran yang akan diajarkan.
2) Posttest
Posttest diberikan pada akhir program pengajaran dan
bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa
terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan
belajar.
Adapun kisi-kisi untuk tes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes
Judul Variabel Indikator Item Soal No
Soal
Efektivitas Hasil Pengetahuan Mengidentifikasi 3
model Belajar (Knowledge) jenis pekerjaan 6
pembelajaran Memilih manfaat 1
kooperatif pekerjaan bagi 2
tipe make a manusia
match Pemahaman Mencontohkan jenis 11
terhadap hasil dan hasil kegiatan 12
belajar siswa (Comprehension)
ekonomi 13
pada mata 14
pelajaran IPS 22
kelas IV Penerapan Mengklasifikasikan 4
jenis pekerjaan dan
(Application) 15
kegiatan ekonomi
Menentukan faktor 7
penyebab
keragaman
pekerjaan
Menentukan 10
kegiatan ekonomi 16
yang menghasilkan 17
barang dan jasa
Menentukan tempat 23
terjadinya kegiatan
ekonomi
Analisis Mengkorelasikan 5
jenis pekerjaan dan
(Analysis)
kegiatan ekonomi
dengan keadaan
geografis negara
Indonesia
8
Menciptakan, Mengkategorikan 9
jenis-jenis kegiatan 18
Membangun
ekonomi 19
(Synthesis) Mengkategorikan 24
jenis-jenis
pekerjaan
Evaluasi Menimbang cara 20
pemanfaatan
(Evaluation)
sumber daya untuk
kegiatan ekonomi
Menyimpulkan 21
contoh hasil 25
produksi dan jenis
pekerjaan
2. Validasi Data
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji coba kepada responden di luar kelas eksperimen dan
kontrol.
Instrumen tes ini harus memiliki empat kriteria, yakni validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk memenuhi
pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian dan perhitungan.
Instrumen tes uji coba ini dipelajari kualitasnya dari segi validitas,
tingkat reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Berikut ini adalah tahap pengujian dan hasil analisis berkaitan dengan
kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian:
a. Validitas Instrumen Tes
Validitas menurut Arikunto (dalam Sundayana, 2015, hlm. 60)
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Validitas adalah derajat ketepatan suatu
alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
Validitasi butir soal dapat ditentukan dengan:
a ) Menggunakan teknik korelasi Product Moment , dengan rumus sebagai
berikut:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√ ((𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ))((𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ))
(Sundayana, 2015)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = Jumlah responden
X = Skor butir soal
Y = Jumlah skor total tiap soal
Kriteria validitas instrumentdapat dilihat pada tabel 3. 2
𝐽𝐵𝐴 − 𝐽𝐵𝐵
𝐷𝑃 =
𝐽𝑆𝐴
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
𝐽𝐵𝐴 = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar
𝐽𝐵𝐵 = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
𝐽𝑠𝐴 = Jumlah siswa kelompok atas
Adapun, kriteria untuk menginterpretasikan derajat daya
pembeda instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda Klasifikasi
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
0,00 < D ≤ 0,20 Buruk
Sukar - 0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 7 soal sangat
mudah, 5 soal mudah, 13 soal sedang, dan tidak ada soal yang sukar
soal sukar.
E. Prosedur Penelitian
1. Alur Penelitian
a) Tahap Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan sebagai
berikut :
1) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
2) Menentukan subjek penelitian berupa populasi dan sampel
penelitian
3) Menetapkan materi pelajaran dan membuat perangkat pembelajaran
yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
4) Membuat instrumen penelitian.
b) Tahap Pelaksanaan Penelitian
1) Melakukan pretest pada kelas eksperimen 1 dan 2
2) Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dalam tahap ini peneliti
memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelas kontrol dengan
model pembelajaran konvensional.
3) Melakukan posttest
c) Tahap pengumpulan data
d) Tahap analisis data
e) Penyusunan hasil penelitian berupa menarik kesimpulan sebagai hasil
akhir dari penelitian
Untuk lebih jelasnya alur penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut:
Observasi
Populasi
Sampel
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pretest
Pengumpulan
data
Posttest
Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.1
Alur Penelitian
X
Xi
n
Keterangan : X = skor rata-rata yang dicari
Xi = jumlah skor
n = jumlah sampel
- Mencari simpangan baku / standar deviasi, dengan rumus:
Xi X
2
Sd
n 1
Arti dari tanda-tanda tersebut diatas adalah :
Sd = Simpangan baku yang dicari
∑ = Jumlah dari
X = Rata- rata nilai X
Xi = Nilai kuantitatif sampel
n = Jumlah sampel
2) Menyusun data dari yang terkecil sampai data terbesar
3) Mengubah nilai x pada nilai z dengan rumus:
𝑋𝑖 – X
Zi =
𝑆
Arti dari tanda-tanda rumus diatas adalah:
Zi = Nilai pengamatan yang dicari
Xi = Nilai kuantitatif sampel
X = Rata – rata hitung
S = Standar deviasi
4) Menghitung luas z dengan menggunakan tabel z
5) Menentukan nilai proporsi data yang lebih kecil atau sama dengan
data tersebut
6) Menghitung selisih luas z dengan nilai proporsi
7) Menentuan luas maksimum (𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 )
8) Menentukan luas tabel Liliefors (𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 )
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐿𝑎 (𝑛 − 1)
9) Membandingkan Lhitung dan Ltabel, serta membuat kesimpulan:
Jika 𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.
t
B
: B
B i
SB n
n
Keterangan : t = nilai skor yang dicari
B = nilai rata-rata beda
SB = simpangan baku beda
N = jumlah sampel
Kriteria pengujian : tolak H0 , jika t hitung > t tabel (1-α): dk n-1 atau
terima H0 , jika t hitung < t tabel (1-α): dk n-1
3. Uji N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai pretest dan postest. Gain memberikan
gambaran umum peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan
kemampuan pemecahan masalah sebelm dan susah pelajaran. Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik digunakan rumus gain
ternormalisasi (normalized gain) menurut Hake sebagai berikut:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
Gain ternormalisasi (g) =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
4. Effect Size
Effect size merupakan ukuran besarnya efek suatu variabel pada
variabel lain. Variabel yang sering tekait biasanya variabel independen dan
variabel dependen. Uji pengaruh (effect size) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar efektifnya model pembelajaran Make a Match terhadap
hasil belajar peserta didik. Effect size dapat dihitung dengan formulasi
Cohen, dan kemudian dijabarkan lebih rinci oleh Hake:
−
d= [ ]
Referensi :
Suprijono, Agus. (2012). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta