Anda di halaman 1dari 3

Proses Industri

Proses Industri Migas│Energi│Minyak Bumi│Peralatan Industri│Manajemen

Proses Konversi Pada Fraksi Minyak Bumi

Proses konversi pada fraksi minyak bumi- Artikel kali ini kita akan membahas salah satu
proses yang tidak pernah lepas dari industri migas, terutama pada area kilang. Proses ini
disebut dengan proses konversi yang merupakan tahap lanjutan dalam pengolahan suatu
fraksi minyak bumi, setelah fraksi-fraksi tersebut telah dipisahkan pada proses awal yaitu
tahap destilasi. Proses Konversi ini berfungsi untuk menghasilkan suatu produk dengan
standar yang diinginkan maupun untuk membersihkan impuritis (pengotor) yang terkandung
dalam fraksi tersep

Pengertian konversi

Dalam industri migas, konversi diartikan sebagai proses penyusunan kembali struktur
hydorkarbon dengan tujuan untuk memperoleh jenis fraksi yang diinginkan dan sesuai
dengan permintaan pasar. Contohnya saja proses konversi fraksi bensin yaitu dengan
perubahan molekul rantai carbon yang lurus menjadi struktur rantai carbon yang bercabang
dengan tujuan meningkatkan kualitas bensin. Berikut jenis-jenis konversi dalam refinery unit
(unit pengolahan):

Proses konversi fraksi minyak bumi

Cracking

Proses Cracking ialah proses pemecahan (penguraian) molekul senyawa hidrokarbon yang
besar menjadi struktur senyawa hidrokarbon yang lebih kecil. sebagai contoh, proses
penguraian fraksi kerosen (minyak tanah ) menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan
untuk memperbaiki kualitas serta perolehan fraksi gasolin (bensin). Seperti yang kita ketahui,
kualitas bensin dinilai dari sedikitnya sifat anti knock (ketukan) yang terjadi didalam mesin
saat pembakaran serta jumlah energi yang diberikan setelah terbakar habis. Penilaian ini
dinyatakan dalam bilangan oktan. Semakin tinggi nilai oktan jenis bensin maka kualitasnya
akan semakin tinggi. Proses cracking terdiri dari tiga cara yaitu:
 Thermal Cracking (cara panas), yaitu proses yang menggunakan suhu yang tinggi
serta tekanan yang rendah.
 Catalytic Cracking (menggunakan katalis), yaitu proses cracing dengan menggunakan
katalis jenis bubuk platina maupun molybdenum oksida. Perengkahan ini
menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium dengan cara menambahkan
proton kedalam molekul olefin maupun menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
 Hydrocracing, proses ini merupakan gabungan antara perengkahan dan hidrogenasi
untuk menghasilkan senyawa yang jenuh, reaksi ini dilakukan pada tekanan yang
tinggi. keuntungan lain dari proses ini yaitu sulfur yang terkandung di dalam minyak
akan diubah menjadi hidrogen sulfida sehingga lebih mudah untuk dipidahkan.

Polimerisasi

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul yang kecil menjadi molekul yang
lebih besar, sebagai contoh dari proses polimersasi yaitu pembuatan bensin yang berkualitas
tinggi (isooktana) yang dihasilkan dari gabungan senyawa isobutena dan senyawa isobutana.
Polimerisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Polimerisasi Thermal

Merupakan polimerisasi yang dilakukan pada tekanan yang tinddi tanpa adanya
bantuak katalis, tekanan yang digunakan berada pada range 600 psig sampai 3000
psig, dengan temperatur antara 510°C hingga 590°C.

 Polimerisasi Katalitik

Proses ini berlangsung dengan mekanisme terbentuknya ester asam dari reaksi olefin
dan katalis asam, kedua molekul ester tersebut kemudian terdekomposisi sehingga
akan menjadi regenerasi katalis asam, sedangkan molekul hidrokarbon akan
bergabung membentuk molekul yang lebih besar atau polimer.

Alkilasi

Proses konversi pada fraksi minyak bumi selanjutnya ialah alkilasi. dalam industri migas
alkilasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan bilangan oktan pada fraksi
minyak bumi. Salah satu reaksi yang sering digunakan saat ini yaitu reaksi antara isobutena
dengan olefin dengan menggunakan katalis asam sulfat, sehingga akan mengkombinasikan
olefin dengan berat molekul rendah (campuran propilena dan butilena) dengan isobutana dan
dengan adanya asam sulfat sehingga akan menghasilkan bensin dengan sifat antiknocking
yang tinggi serta pembakaran yang bersih.

Reforming

Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bensin yang kurang baik (rantai karbon
lurus) menjadi bensin yang bermutu tinggi (rantai karbon bercabang), kedua bensin tersebut
memiliki rumus molekul yang sama namun struktur karbon yang berbeda. Reforming juga
dapat merupakan perubahan steuktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa
aromatik dengan jumlah bilangan oktan yang tinggi.
Treating

Treating merupakan proses yang bertujuan untuk menhilangkan impuritis (pengotor), yang
tedapat di dalam fraksi minyak bumi seperti sulfur (belerang). Selain sebagai penghilang
kotoran, proses treating juga berfungsi untuk perbaikan warna, menghilangkan bau dan fraksi
berat seperti aspal. Proses treating terdiri dari lima cara, yaitu:
1. Cooper sweetening dan doctor treating: bertujuan untuk menhilangkan pengotor yang
menimbulkan bau tidak sedap.
2. Acid Treatment: yaitu proses penghilangan lumpur serta perbaikan warna.
3. Deawaxing: yaitu proses penghilangan wax atau n parafin yang memiliki berat
molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas sehingga menghasilkan minyak pelumas
dengan pour pint yang rendah, biasanya wax ini digunakan untuk produk lilin.
4. Desulfuring: merupakan proses penghilangan sulfur (belerang). sulfur pada dasarnya
terkandung secara alami di dalam minyak bumi maupun gas.

Blending

Proses ini merupakan pencampuran antara zat aditif yang dimasukkan ke dalam fraksi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Misalnya saja bensin yang terdiri
dari beberapa jenis dengan bilangan oktan yang berbeda-beda, bahan aditif yang diblending
dengan biasanya berupa TEL (tetra ethyl lead) yang berfungsi untuk menaikkan bilangan
oktan bensin walaupun kandungan yang terdapat pada TEL dapat mencemari lingkungan dan
tentunya berbahaya bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hidrogenisasi
    Hidrogenisasi
    Dokumen2 halaman
    Hidrogenisasi
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Moisture Batubara
    Moisture Batubara
    Dokumen5 halaman
    Moisture Batubara
    Chandra C Manurung
    Belum ada peringkat
  • A. Sop DPMK Baturaja
    A. Sop DPMK Baturaja
    Dokumen11 halaman
    A. Sop DPMK Baturaja
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Laptap Inhernent Moisture
    Laptap Inhernent Moisture
    Dokumen18 halaman
    Laptap Inhernent Moisture
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Norma K3 Pen Kebakaran 1
    Norma K3 Pen Kebakaran 1
    Dokumen24 halaman
    Norma K3 Pen Kebakaran 1
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Lap. Uji Kikis
    Lap. Uji Kikis
    Dokumen8 halaman
    Lap. Uji Kikis
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen59 halaman
    Bab 4
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • AMPLOP
    AMPLOP
    Dokumen1 halaman
    AMPLOP
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • COVER Humas
    COVER Humas
    Dokumen1 halaman
    COVER Humas
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Proses Industri
    Proses Industri
    Dokumen3 halaman
    Proses Industri
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Juri
    Penilaian Juri
    Dokumen1 halaman
    Penilaian Juri
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Proses Industri
    Proses Industri
    Dokumen31 halaman
    Proses Industri
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Absen Kegiatan Pendamping Mahasiswa
    Absen Kegiatan Pendamping Mahasiswa
    Dokumen2 halaman
    Absen Kegiatan Pendamping Mahasiswa
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Yul Sapro
    Yul Sapro
    Dokumen6 halaman
    Yul Sapro
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tetap Fluidized Bed Dryer
    Laporan Tetap Fluidized Bed Dryer
    Dokumen15 halaman
    Laporan Tetap Fluidized Bed Dryer
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Cracking
    Cracking
    Dokumen16 halaman
    Cracking
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Cracking
    Cracking
    Dokumen16 halaman
    Cracking
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • ISOMERISASI
    ISOMERISASI
    Dokumen31 halaman
    ISOMERISASI
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen29 halaman
    A
    Fatimi Umaira
    Belum ada peringkat
  • Cracking
    Cracking
    Dokumen37 halaman
    Cracking
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Cracking
    Cracking
    Dokumen16 halaman
    Cracking
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Rapii
    Laporan Rapii
    Dokumen12 halaman
    Laporan Rapii
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pak Zikri
    Laporan Pak Zikri
    Dokumen10 halaman
    Laporan Pak Zikri
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 PDF
    Bab 2 PDF
    Dokumen24 halaman
    Bab 2 PDF
    Mandala Poerba
    Belum ada peringkat
  • Alb
    Alb
    Dokumen17 halaman
    Alb
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bob Odor
    Bob Odor
    Dokumen6 halaman
    Bob Odor
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bab 2
    Tugas Bab 2
    Dokumen9 halaman
    Tugas Bab 2
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Ganti Katalis LTS
    Ganti Katalis LTS
    Dokumen4 halaman
    Ganti Katalis LTS
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat
  • Vem Be Rita Huan
    Vem Be Rita Huan
    Dokumen15 halaman
    Vem Be Rita Huan
    Djiquwatan Abrar
    Belum ada peringkat