1.1 Administrasi
Pada tahapan persiapan administrasi, praktikan diberikan surat tugas yang berfungsi
sebagai bukti legal bahwa kegiatan praktikum yang dilaksanakan sesuai dengan yang tertera dalam
surat tersebut, dan agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan baik dan aman.
1.2 Teknis
Persiapan teknis merupakan persiapan yang berhubungan dengan kegiatan bersifat teknik.
Persiapan teknik merupakan hal yang penting, karena hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat
memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Persiapan teknis yang dilakukan pada kegiatan
ini adalah briefing mengenai kegiatan dilapangan, pengecekan alat yang akan digunakan, dan
pelatihan menggunakan alat tersebut.
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi perangkat keras (hardware)
sebagai berikut :
Pada pengolahan data ini, digunakan software berupa TBC (Trimble Business Center).
Tahap pertama dalam pengolahan data GPS Rapid Static adalah dengan membuat projek baru (new
project) dengan setting koordinat system WGS84 zona 48S (Kota Bandung, Jawa Barat).
Selanjutnya import data Rapid Static yang telah ditransformasikan ke dalam format RINEX dan
lakukan proses data check in dengan mengisi identitas dari setiap titik hasil pengamatan seperti
informasi manufaktur dan tipe alat, ketinggian alat, metode alat, dan seri alat tersebut. Kemudian
untuk BASE, perlu diatur sesuai dengan informasi titik BASE tersebut seperti mengisi informasi
koordinat titik serta mengubah jenis titik menjadi titik control. Pada proses setelahnya, titik titik
tersebut akan saling terhubung ke BASE hasil pengamatan. Baseline kemudian diproses untuk
mengetahui solusi dari hasil pengamatan apakah fixed atau float sehingga tidak dapat digunakan.
Hasil dari proses baseline juga berupa informasi ketelitian horizontal dan vertikal, RMSE, dan juga
jarak antar titik. Jika hasil dari proses tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dapat
dilakukan pengeditan sesi dari masingmasing baseline. Pengeditan sesi ini dilakukan dengan cara
pemotongan sesi dari tiap sinyal satelit yang direkam atau dengan cara menonaktifkan sinyal dari
suatu satelit. Pemotongan sesi dilakukan kepada sesi yang terlihat terputus-putus selama
pengamatan atau bisa disebut cycle slip seperti garis-garis hitam vertikal, karena itu menunjukan
bahwa sinyal tidak direkam dengan sempurna atau mengalami gangguan. Apabila proses
pengeditan sudah dilakukan, kita dapat melihat hasil pengolahan di Baseline Processing Report
dan simpan hasil tersebut.
PENGAMATAN ABSOLUT
No. Titik GPS Handheld GPS Single Frequency GPS Dual Frequency
E (m) N (m) H (m) E (m) N (m) H (m) E (m) N (m) H (m)
ITN1 791305,5 9276774 734,65 791304,3 9236777 740,0555
PGS1 791262,1 923694,9 719,251 791262,1 923691,9 719,2502
PGS2 789401,8 9236436 782,983 789400,5 9236436 753,1223
PGS3 790776,1 9241059 968,367 790774,2 9241066 977,1401
PGS4 797270,7 9237313 795,233 797269,7 9237325 805,3962
5.3 Hasil Pengamatan GPS Rapid Static
Hasil dari pengamatan GPS Rapid Static adalah hasil pengolahan baseline dan koordinat
baseline. Hasil tersebut dapat dilihat pada table berikut :
Ketelitian
Ketelitian Panjang
Pengamatan Solusi horizontal RMS (m)
vertikal (m) baseline (m)
(m)
ITN1-PGS1S Fixed 0,002 0,005 0,010 154,097
ITN1-PGS2S Fixed 0,004 0,006 0,011 1931,018
ITN1-PGS3S Fixed 0,003 0,007 0,007 4315,990
ITN1-PGS4S Fixed 0,002 0,006 0,006 5986,735
Tabel 5.4.2 Hasil Koordinat Baseline Static