BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari sisi dasar hukum yang memuat berbagai macam peraturan
pemerintah sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
dirasakan sudah cukup lengkap sehingga dapat mewakili dan mendukung
pelaksanaan kegiatan pekerjaan Inventarisasi Karakteristik Ekosistem Gambut
pada 9 KHG Provinsi Riau Paket II ini, namun tentunya referensi lain baik yang
berasal dari informasi data lapangan maupun informasi data pustaka dan
elektronik yang menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan akan tetap
dibutuhkan seiring berjalannya proses pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan.
Fasade I-1
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-2
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Lahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan tanah kaya bahan
organik dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan organik penyusun
tanah gambut ini terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik
yang sudah lapuk maupun belum, karena kondisi lingkungannya yang
jenuh air. Berkaitan dengan hal tersebut maka lahan gambut banyak
dijumpai di daerah dataran banjir, rawa belakang (back swamp), danau
dangkal atau daerah cekungan yang drainasenya buruk.
Fasade I-3
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-4
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Gambar 1-1
Proses Pembentukan Gambut di Daerah Genangan
A. Pengisian daerah genangan oleh vegetasi
B. Pembentukan gambut topogen
C. Pembentukan gambut ombrogen membentuk kubah gambut
Fasade I-5
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-6
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-7
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
1.1.3. Tujuan
Sebagaimana telah disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pekerjaan Inventarisasi Karakteristik Ekosistem Gambut pada 9 KHG
Provinsi Riau Paket II ini bertujuan untuk melakukan verifikasi lapangan
pada lokasi KHG yang telah ditentukan, sehingga diperoleh basis data
karakteristik ekosistem gambut yang akan digunakan sebagai bahan
penyusunan peta karakteristik dan peta ketebalan ekosistem gambut di
Provinsi Riau.
Fasade I-8
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-9
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
b. Pelaksanaan Lapangan
Tahap pelaksanaan lapangan meliputi kegiatan-kegiatan pertemuan/rapat
koordinasi dengan pihak Pemda baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota
tempat dimana KHG berada, melakukan survey lapangan pada Areal
Penggunaan Lain (APL) non izin sesuai rencana kerja yang telah dibuat
berupa form isian inventarisasi karakteristik eksositem gambut dan aspek
sosial.
d. Penyusunan Laporan
Tahap ini berupa penyusunan laporan akhir yang disusun berdasarkan
hasil pelaksanaan survei di lapangan dan perbaikan atas masukan pada
saat pembahasan laporan pendahuluan dan disampaikan ke KLHK yang
selanjutnya dilakukan pembahasan yang dihadiri oleh beberapa instansi
terkait.
1.3. Hasil/Output
Hasil/output dari pekerjaan Inventarisasi Karakteristik Ekosistem Gambut pada 9
KHG Provinsi Riau Paket II yang telah diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) sudah cukup jelas dan cukup rinci, dimana secara garis besar hasil/output
yang diharapkan terbagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu tersedianya data hasil
survei lapangan, output database (dalam external hardisk), dan laporan (hard
copy dan soft copy).
Fasade I-10
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
layanan maupun oleh pihak pemberi pekerjaan. Selain itu persamaan persepsi
pelaksanaan kegiatan antara pihak pemberi jasa layanan dan pihak pemberi
pekerjaan dapat terbangun.
Fasade I-11
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Disamping itu dibutuhkan pula beberapa tenaga pendukung yang terdiri dari
Koordinator Lapangan (Ilmu Tanah/Geodesi/Geografi), Surveyor (Ilmu
Tanah/Geodesi/Geografi/Kehutanan/Pertanian), Operator SIG (memiliki sertifikat
keahlian GIS), dan tenaga Administrasi (Administrasi/Keuangan/Sekretaris).
Pihak penyedia jasa akan menyiapkan uraian tugas dari masing-masing personil
tenaga ahli pada bab struktur organisasi dan kebutuhan personil untuk
memudahkan monitoring dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan,
sehingga tercipta sinergi antar personil untuk meningkatkan kinerja tim.
1.5. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan Inventarisasi Karakteristik Ekosistem
Gambut pada 9 KHG Provinsi Riau Paket II ini disebutkan yaitu GPS Handheld,
Kamera Digital, pH Meter, EC Meter, Hidrogen Peroksida (H2O2), Peta Kerja,
dan Perlengkapan Lapangan lainnya.
Selain ke-tujuh alat tersebut di atas, diperlukan juga alat Bor Gambut dengan
spesifikasi seperti di bawah ini:
- bahan pipa : Stainless steel tipe 304
- ukuran diameter pipa : 1¼” dan 1”
- ketebalan pipa : 1,5-2,0 mm dan 1,2-1,4 mm
- jumlah pipa : 1 pcs pipa ukuran 1¼“ dengan ketebalan 1,5-
2.0 mm, panjang 1 m, dan ujung bawah berupa
mata pisau bergerigi;
6 pcs pipa ukuran 1” dengan ketebalan 1,2-1,4
mm, panjang masing-masing 1 m, dan
dilengkapi dengan mur dan baut penghubung;
dan
1 pcs material pipa stainless steel berbentuk
huruf “T” yang digunakan sebagai penekan dan
pemutar.
- catatan : pipa dapat ditambah sesuai kebutuhan
- peralatan tambahan : 2 pcs kunci pas ukuran 20-22;
1 pcs kunci pas ukuran 24-27;
1 pcs alat pencukil gambut dari plat stainless
steel; dan
1 pcs tas yang terbuat dari bahan canvas.
Fasade I-12
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
PH Meter EC Meter
Fasade I-13
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Gambar 1-2
Peralatan yang Digunakan dalam Inventarisasi Karakteristik Ekosistem Gambut
1.6. Lokasi
Sebagaimana telah disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) bahwa
lokasi pelaksanaan pekerjaan Inventarisasi Karakteristik Ekosistem Gambut pada
9 KHG Provinsi Riau Paket II berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri
Hilir dengan cakupan volume dan wilayah kerja seperti pada Tabel 1-1. Luas
dan lokasi pekerjaan sudah disampaikan dengan cukup jelas, tetapi alangkah
lebih baik bila mencantumkan pula peta lokasi pekerjaan yang dapat
dimanfaatkan sebagai acuan dasar dalam melaksanakan pekerjaan Inventarisasi
Karakteristik Ekosistem Gambut ini.
Tabel 1-1
Volume dan Wilayah Kerja
No
Nama KHG Kabupaten Luas (Ha)
.
1. KHG Sungai Batang - Sungai Keritang 1 Indragiri Hulu, Indragiri Hilir 39,731
2. KHG Sungai Indragiri - Sungai Batang Indragiri Hulu, Indragiri Hilir 69,808
3. KHG Sungai Indragiri - Sungai Enok Indragiri Hilir 56,010
4. KHG Sungai Indragiri - Sungai Tuana Indragiri Hilir 16,258
5. KHG Sungai Senama Kecil - Sungai Rajaelok Indragiri Hilir 12,370
6. KHG Sungai Batang - Sungai Keritang 2 Indragiri Hilir 14,944
7. KHG Sungai Nidir - Sungai Enok Indragiri Hilir 18,957
8. KHG Sungai Kanan - Sungai Buluh Indragiri Hilir 12,963
9. KHG Sungai Pergam - Sungai Pucuk Besar Indragiri Hilir 8,963
Fasade I-14
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Gambar 1-3
Lokasi Pekerjaan
Fasade I-15
Kobetama
Internasion
al
Laporan Akhir
INVENTARISASI KARAKTERISTIK EKOSISTEM GAMBUT PADA 9 KHG
PROVINSI RIAU PAKET II
Fasade I-16
Kobetama
Internasion
al