BUPATI TABALONG:
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN BUPATI TABALONG
NOMOR 26 TAHUN 2016
TENTANG
‘TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN
Menimbang :
Mengingat
DI LINGKUNGAN.PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI TABALONG,
. bahwa agar pelaksanaan tugas-tugas organisasi dapat berjalan
optimal diperlukan pejabat yang melaksanakan tugas jabatan;
. bahwa untuk mengisi jabatan dan melaksanakan tugas jabatan
yang karena pejabatnya berhalangan tetap atau pejabatnya!
berhalangan sementara, maka perlu menunjuk Pelaksana Tugas
atau Pelaksana Harian;
. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tabalong
tentang Tata Cara Penunjukan Pelaksana Tugas dan Pelaksana
Harian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabalong;
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat Il Tapin dan
Daerah Tingkat MH Tabalong (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2756);
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
|. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 232 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);2
6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 ntang Formasi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re
Tahun 2003 Nomor Seri 122, Tambahan Le
Indonesia Negara 4332);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 \-atang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tele’. diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahvn 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4194); i
9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164); a
10. Keputusan Kepala Badan kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun
2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 9 ‘Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri
s
11.Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 13 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten:
Tabalong (Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong Tahun 2014
Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong
Nomor 02);
12.Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 14 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga
Teknis| Daerah Kabupaten Tabalong (Lembaran Daerah
Kabupaten Tabalong Tahun 2014 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 03);
Memperhatikan: Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : K.26-30/V.20-
3/99 tanggal 5 Pebruari 2016 perihal Kewenangan Pelaksana
Harian dan Pelaksana Tugas Dalam Aspek Kepegawaian ;3
MEMUTUSKAN;
Menetapzan : PERATURAN BUPATI TABALONG TENTANG TATA CARA
PENUNJUKKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN*
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Tabalong;
2. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan;
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangannya daerah otonom;
Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati Tabalong;
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong;
Perangkat Daerah adalah Unsur Pembantu Bupati dan DPRD dalam
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;
Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah SKPD yang,
melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam membantu tugas
pokok Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah;
8. Berhalangan Sementara adalah keadaan tidak dapat melaksanakan tugas dan
jabatan karena sedang melakukan pendidikan dan pelatihan, kursus, kunjungan
kerja keluar Daerah/Negeri, sakit, cuti, menunaikan ibadah haji atau sebab lain
yang serupa dengan hal itu;
9. Berhalangan Tetap adalah keadaan tidak melaksanakan tugas dan jabatan
disebabkan pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil, dibebaskan dari jabatan,
ditunjuk pada jabatan lain, diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri
Sipil;
10, Pelaksana Tugas yang selanjutnya disingkat Pit adalah Pegawai Negeri Sipil yang
ditunjuk/diperintahkan untuk sementara melaksanakan tugas dan jabatan
struktural karena pejabatnya berhalangan tetap;
11. Pelaksana Harian yang selanjutnya disingkat Plh adaiah Pegawai Negeri sipil
yang ditunjuk dan diperintah untuk sementara melaksanakan tugas jabatan
struktural karena pejabatnya berhalangan sementara;
=” See
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud Penunjukan Plt adalah untuk mengisi sementara jabatan struktural
yang kosong karena pejabat definitif berhalangan tetap
(2) Tujuan Penunjukan Pit adalah untuk melaksanakan sementara tugas jabatan
struktural yang kosong agar pelaksanaan tugas organisasi dapat berjalan
optimal.
Pasal 3
(1) Mal.sud Penunjukan Pih adalah untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas
jabatan struktural karena pejabat definitif berhalangan sementara
(2) Tujuan Penunjukan Plh adalah untuk membantu pelaksanaan tugas pejabat
definitif agar organisasi dapat berjalan optimal.