Anda di halaman 1dari 4

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PANITIA NYERI RSUD DR LOEKMONOHADI KUDUS

PENGERTIAN :
Panitia Nyeri adalah organisasi yang dibentuk oleh direktur RSUD dr. Loekmonohadi
Kudus yang terdiri dari tenaga kesehatan yang bertugas melakukan mengidentifikasi
nyeri, monitoring, pengendalian, pengembangan dan evaluasi penatalaksanaan nyeri
di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

TUJUAN :
1. Menyusun kebijakan, SPO, Panduan penatalaksanaan nyeri
2. Melakukan monitoring implementasi kebijakan SPO, Panduan penatalaksanaan
nyeri
3. Menyelengarakan tata kelola nyeri di rumahsakit
4. Merencanakan pengembangan SDM panitia nyeri
5. Meningkatan mutu penatalaksanaan nyeri

Tanggung Jawab Panitia

1. Menyusun registrasi identifikasi nyeri dan menerima laporan kejadian dari


anggota.
2. Memastikan bahwa langkah yang diambil untuk mengendalikan nyeri sudah
sesuai dengan standar.
3. Mengevaluasi Manajemen Nyeri secara berkala.
4. Membuat laporan dan merekomendasikan desain dan kebijakan baru untuk
Manajemen Nyeri.
5. Mengembangkan kemampuan SDM Panitia Nyeri secara berkelanjutan.

KEBIJAKAN :
1. Keanggotaan
Panitia Nyeri terdiri dari Ketua,Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota
Ketua panitia adalah seorang dokter Spesialis Anestesi, wakil ketua adalah
seorang dokter Spesialis Anestesi dan sekretaris adalah perawat terlatih
Anggota terdiri dari :
 Dokter wakil dari tiap SMF Terkait
 Perawat
 Farmasi
 Petugas Rehabilitasi Medik.
2. Struktur Organisasi

Ketua : dr. Iris Sarwastuti, SpAn, MKes


Wakil Ketua: dr. Listiana Dewi, SpAn
Sekretaris
Desy Wijioarti, SKep

Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota:


SMF Ortopedi SMF Rehabilitasi SMF Saraf Peny Dalam Farmasi Perawat
Medik

PASIEN

3. Uraian Tugas Ketua

a. Menyusun program dan rencana kerja Panitia Nyeri.


b. Menyusun usulan rancangan kebijakan dan prosedur Manajemen Nyeri di
RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
c. Mensosialisasikan Panitia Nyeri pada semua karyawan dan peserta didik yang
orientasi di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
d. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Panitia Nyeri dan Manajemen Nyeri di
RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
e. Mengkoordinasikan analisis laporan kejadian dari anggota, terkait Manajemen
Nyeri.
f. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan atas laporan kejadian terkait
manajemen nyeri pasien.
g. Menyusun hasil monitoring dan evalusi atas pelaksanaan program kegiatan
Panitia Nyeri.
h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Panitia Nyeri dan Manajemen Nyeri
di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan terkait
manajemen nyeri dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

4.Uraian Tugas Wakil Ketua

a. Membantu kelancaran penyelenggaraan kebijakan dan prosedur Manajemen


Nyeri pasien di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
b. Merumuskan rancangan kebijakan dan prosedur Manajemen Nyeri pasien di
RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
c. Menampung semua aspirasi dari semua anggota.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan analisis laporan Manajemen Nyeri.
e. Membantu tugas ketua dalam kapasitas mengkoordinasikan kegiatan
Manajemen Nyeri RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
5. Uraian Tugas Sekretaris

a. Membantu proses adminitrasi surat menyurat Panitia Nyeri RSUD dr.


Loekmonohadi Kudus
b. Menyiapkan dan mengkonsolidasikan rancangan dan penetapan kebijakan dan
prosedur Manajemen Nyeri di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus.
c. Menyiapkan dan meresume analiasis laporan terkait Manajemen Nyeri.
d. Menyusun laporan administrasi, usulan kebijakan, prosedur serta alternative
realisasinya terkait kegiatan atau upaya di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

6. Uraian Tugas Anggota Panitia

a. Memberikan usulan, penjelasan dan saran sesuai dengan tugas dan fungsi
terkait dengan adanya laporan Kejadian Nyeri.
b. Menerima konfirmasi dan klarifikasi untuk upaya Keselamatan pasien guna
analisis suatu laporan Kejadian Nyeri.
c. Menyiapkan evaluasi sesuai dengan Tupoksi di satuan kerjanya terkait dengan
laporan Kejadian Nyeri.
d. Melaksanakan Koordinasi dan klarifikasi internal adanya laporan Kejadian
Nyeri.
e. Menyiapkan data dan informasi riwayat penyebab utama dan dampak
Kejadian Nyeri.
f. Meninjau, mengevaluasi dan mengusulkan revisi prosedur tetap jika perlu
guna mencegah Kejadian Nyeri.

7. Mekanisme Panitia Nyeri :


a. Nilai derajat nyeri pasien
b. Bila skor nyeri < 4 ( nyeri ringan ), DPJP akan langsung melakukan
penanganan nyeri
c. Pada pasien rawat inap dan rawat jalan :
a. Penilaian derajat nyeri dilakukan oleh perawat, dokter PPDS dan atau
DPJP minimal setiap 6 jam
b. Bila skor nyeri 4 -6 ( nyeri sedang), DPJP melakukan penanganan
nyeri pasien terlebih dahulu. Bila nyeri tidak tertangani dalam 24 jam
maka DPJP melakukan konsultasi penanganan nyeri kepada Panitia
Nyeri SMF terkait
c. Bila nyeri tidak tertangani dalam 3 x 24 jam Panitia Nyeri SMF
melakukan konsultasi penanganan nyeri kepada Panitia Nyeri RSUD
dr. Loekmonohadi Kudus
d. Pada pasien rawat inap pasca bedah dengan epidural analgesia dan opioid
sistemik kontinyu
1) Penilaian derajat nyeri dilakukan oleh perawat, dokter jaga dan atau dokter
spesialis anestesi minimal setiap 12 jam
2) Pemberian obat analgesia dilaksanakan atas instruksi Panitia Nyeri baik
untuk epidural analgesia maupun dengan sistemik opioid kontinyu
e. Assesmen ulang nyeri dan evaluasi penanganan nyeri dilakukan sesuai
Kebijakan Managemen Nyeri RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

UNIT TERKAIT:
1. DPJP di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
2. Panitia Nyeri SMF
3. Panitia Nyeri Rumah Sakit
4. Perawat
5. Instalasi Rawat Inap
6. Instalasi Rawat Jalan
7. Instalasi Rawat Kusus
8. Instalasi Rawat Intensif
9. Farmasi
10. Instalasi terkait lainnya

Anda mungkin juga menyukai