Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya,sehingga Laporan Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (LAKIP)BPTP Maluku 2014 dapat terselesaikan.Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dimaksudkan untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan penganggaran berbasis kinerja.
Dalam laporan ini dipaparkan pencapaian kinerja T.A 2014 sesuai dengan
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran pada
RENSTRA BPTP Maluku 2010-2014 dan Rencana Kerja dan Anggaran (RAK)
tahun 2014.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan program kegiatan, sehingga dapat berjalan sesuai
dengan perencanaan guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Besar harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.
1
Daftar isi
Hal
Kata pengantar ..................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif............................................................................................. ii
Daftar isi................................................................................................................ iv
Daftar Tabel........................................................................................................... v
1
Bab 1. Pendahuluan...............................................................................................
3
Bab 2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ........................................................
2.1 Visi dan Misi ....................................................................................... 3
2.2 Tujuan dan Sasaran .......................................................................... 3
2.3 Kebijakan Program ............................................................................ 4
8
Bab 3 Akuntabilitas Kinerja .................................................................................
3.1 Akuntabilitas kinerja .......................................................................... 8
3.2 Pengukuran capaian kinerja .............................................................. 8
3.3 Evaluasi dan Analisis auntabilitas kineraja ...................................... 10
3.4 Akuntabilitas keuangan ..................................................................... 16
17
Bab 4 Penutup ......................................................................................................
Lampiran
2
Daftar Tabel
Hal
Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan 2014 ...................................................................... 6
3
Ringkasan Eksekutif
BPTP Maluku adalah Unit Pelayanan Tenknis (UPT) Balitbangtan (Badan Penelitian dn
Pengembangan Pertanian) di daerah ini. Tujuan utama yang ingin dicapai BPTP Maluku
sepertitercantum dalam RENSTRA BPTP Maluku Tahun 2010-2014,yaitu : 1). Meningkatkan fokus
kegiatan dan capaian hasil pengkajian berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada
potensi sumberdaya wilayah spesifik lokasi, 2). Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media
dan lembaga diseminasi inovasi pertanian, 3). Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian
dan diseminasi untuk memperluas jejaring kerjasama, 4). Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi
kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian dan 5).Meningkatkan efektivitas
manajemen institusi.
Tahun 2014 adalah tahun ke 5 atau tahun terakir dari pelaksanaan RENSTRA BPTP Maluku
2010-2014. Berdasarkan dokumen Rencana Kinerja Kegiatan, Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK),
dan Pengukuran Pencapaian Sasaran, maka secara keseluruhan capaian fisik kegiatan yang
dilaksanakan oleh BPTP Maluku pada tahun anggaran 2014 telah cukup sesuai dengan RENSTRA
2010 -2014. Persentase pencapaian target 2014 yang diukur melalui pencapaian indikator output
pada umumnya mencapai 100%, bahkan untuk teknologi spesifik lokasi outputnya mencapai
160%, dan rekomendasi kebijakan mencapai 150%. Peningkatan output tersebut dihasilkan dari
adanya penambahan kegiatan yaitu KKP3SL yang didanai oleh SMART-D .
Dalam pelaksanaan kegiatannya, BPTP juga menghadapi berbagai hambatan dan kendala
baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan internal yang dihadapi oleh BPTP
terutama berkaitan dengan terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang dimiliki, baik dari sisi
kualifikasi pendidikan maupun bidang keahlian. Selain itu, perimbangan komposisi peneliti dengan
penyuluh belum sesuai rasio kebutuhan yang optimal. Sedangkan hambatan/kendala eksternal
yang dihadapi BPTP berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan yang masih harus
diupayakan baik dari APBN, APBD maupun pihak ketiga lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas, adalah dengan
melimpahkan tugas dan tanggung jawab kegiatan kepada peneliti maupun penyuluh yang memiliki
kompetensi dan mampu melaksanakan kegiatan lapangan, serta dapat merangkul tim pelaksana
kegiatan secara menyeluruh. Mengenai anggaran yang dananya bersumber dari APBN, akan
dilakukan konsultasi atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat meningkatkan anggaran untuk
tahun berikutnya.
4
Bab 1. Pendahuluan
BPTP Maluku sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pusat berdasarkan Permentan No.
16/Permentan/OT.140/3/2006 mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Tugas: melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi;
b. Fungsi : (a). Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian
tepat guna spesifik lokasi; (b). Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi
dan diseminasi hasil hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan; (c). Pelaksanaan
pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi
penyuluhan; (d). Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat
guna spesifik lokasi; (e). Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; (f). Pelaksanaan urusan
tata usaha dan rumah tangga Balai.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi (tusi), BPTP Maluku memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari Kepala Balai, kepala subbagian Tata Usaha, Kepala seksi kerjasama dan pelayanan
pengkajian dan kelompok pengkajian serta pejabat fungsional. Organisasi yang ada ini wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan satuan organisasi pada
BPTP manapun dengan instansi lain. Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi Kerjasana Sama
dan Pelayanan Pengkajian, dan kelompok pengkaji, pejabat fungsional wajib menyampaikan
laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Balai baik berkala atau sewaktu-waktu diminta.
Kepala Balai mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan
penelitian, pengujian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik wilayah,
penyempurnaan program penelitian pertanian, penyampaian paket teknologi sebagai bahan materi
penyuluhan pertanian, pelayanan sarana teknik dan administrasi tata usaha balai, melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, mengelola manajemen keuangan Balai, pembinaan
SDM Balai, menghadiri rapat-rapat koordinasi di wilayah dan di pusat, menerima tamu-tamu
kantor.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta rumah tangga. Sementara Seksi Kerjasama
dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
terencana, program, anggaran, pemantauan, dan evaluasi serta laporan, dan penyiapan bahan
kerjasama, informasi, dokumentasi, dan penyebarluasan dan pendayagunaan hasil, serta
pelayanan sarana pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi.
Kelompok Fungsional (Kelsi) meliputi Peneliti, Penyuluh, dan Teknisi. Kelsi terdiri atas
berbagai disiplin ilmu/bidang keahlian yaitu Sumberdaya, Budidaya (Tanaman dan Ternak), Pasca
5
Panen dan Pengolahan Hasil, Penyuluhan dan Komunikasi, dan Sosial Ekonomi. Disamping itu
dilengkapi dengan 2 (dua) instalasi yaitu Laboratorium Diseminasi Waiheru dan Kebun Percobaan
(KP) Makariki.
Provinsi Maluku merupakan wilayah kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Maluku, dikenal dengan nama provinsi seribu pulau, dengan luas wilayah 90% laut dan 10%
daratan. Didalam pola dasar pembangunan Maluku, wilayah tersebut dibagi dalam dua belas
gugus pulau dengan kondisi agroekosistem dan sosial budaya penduduk dari masing-masing gugus
pulau sangat beragam sehingga memerlukan dukungan teknologi spesifik untuk menjamin
keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah ini.Ke 12 gugus pulau tersebut adalah gugus
pulau I: Kabupaten Buru dan Buru Selatan, gugus pulau II: Kabupaten Seam Bagian Barat, gugug
pulau III: Seram Utara, gugus pulau IV: Sersm Bagian Timur, gugus pulau V: Amahai dan Tehoru,
gugus pulau VI : Banda, gugus pulau VII: P. Abon lease, gugus pulau VII: kepulauan Kei, gugus
pulau IX: Kepulauan Aru, gugus pulau X: kepulauan Tanimbar, gugus pulau XI: Kepulauam Barbar
dan gugus pulau XII: kepulauan terselatab.Keadaan ini menuntut dilakukannya perencanaan
pengembangan komoditas unggulan nasional, dan komoditas daerah.Agroekosistem lahan basah di
Maluku terdapat di 2 pulau besar yaitu P. Seram dan Buru, kedua pulau inidijadikan sentral
pengembangan padi, sementara pulau-pulau lain di Maluku merupakan agrokesistem lahan kering.
Maluku memiliki banyak plasma nutfah spesifik lokasi baik dari segi peternakan, tanaman pangan
maupun perkebunan.Penelitian dan pendampingan dari BPTP Maluku sangatlah penting untuk
mendukung kelestrian plastma nutfah seagai kekayaan sumber genetik.
6
Bab 2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Rencana kinerja BPTP Maluku 2010 – 2014 dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
BPTP Maluku 2010-2014 untuk jangka waktu lima tahunan. RENSTRA disusun dan disesuaikan
dengan Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014, Renstrada Prov. Maluku, serta kebutuhan
stakeholder di Maluku yang berbasis kepulauan, yang di dalamnya memuat Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran yang akan dicapai BPTP Maluku dalam kurun waktu 2010-2014.
Sasaran
1. Sasaran dari tujuan ”Melakukan penelitian dan pengkajian inovasi pertanian unggulan
daerah dan nasional mendukung terwujudnya pertanian industrialisasi yang berbasis
agribisnis di 12 gugus pulau di Maluku” adalah: meningkatnya ketersediaan inovasi
pertanian unggulan spesifik lokasi pada 12 gugus pulau di Maluku mendukung
terwujudnya pertanian industrialisasi berbasis agribisnis.
7
2. Sararan dari tujuan ”Mengembangkan dan mempercepat diseminasi inovasi pertanian
spesifik lokasi di 12 gugus pulau di Maluku”adalah meningkatnya penyebarluasan
inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi di 12 gugus pulau di Maluku.
3. Sasaran dari tujuan ” Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi di 12 gugus pulau di
Maluku adalah:
pertanian
pertanian.
Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, dari program utama Badan Litbang
Pertanian serta Balai Besar Pengkajian, maka BPTP Maluku dalam kurun waktu 2010 – 2014
terdapat beberapa kegiatan utama dan indikatornya, sebagai berikut :
1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik agroekosistem, dengan indikator utama
jumlah inovasi pertanian yang dihasilkan.
2. Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah jenis
materi inovasi yang dihasilkan dan diseminasikan.
3. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian wilayah, dengan indikator utama
jumlah program strategis pembangunan pertanian wilayah yang mencapai sasaran.
8
4. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta adminstrasi institusi
indikator utamanya jumlah dokumen, kegiatan tersebut meliputi:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan (Renstra) Balai.
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan balai.
c. Peningkatan pengelolaan administrasi, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga
balai.
5. Pengelolaan, perawatan dan pengembangan asset sarana/prasarana balai peningkatan
pengelolaan instalasi pengkajian
a) Peningkatan pengelolaan kebun percobaan dengan indikator utamanya adalah
jumlah penerimaan PNBP, minimal 10%/tahun
b) Peningkatan pengelolaan laboratorium dengan indikator utamanya penerimaan PNBP
minimal 10%/tahun
c) Peningkatan pengelolaan perpustakaan dengan indikator utamanya ada jumlah judul
buku per tahun, minima 30 judul buku/tahun
d) Peningkatan pengelolaan website dengan indikator utamanya adalah jumlah
updateing web site, minimal 10 kali per tahun
6. Pengembangan kompetensi SDM dengan indikator utamanya jumlah SDM yang meningkat
kompetensinya, minimal 2 orang/tahun
7. Analisis sintesis kebijakan mendukung pembngunan pertanian di wilayah kepulauan dengan
indikator utamanya jumlah rekomendasi kebijakan, minimal 1 rekomendasi/tahun.
8. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan pendayagunaan
inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah MoU yang terimplementasi.
9. Koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian,
dengan indikator utama jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian.
9
mendukung swasembada multi chanel dan
berkelanjutan program strategis
nasional/daerah
5 Meningkatnya kerjasama (di Jumlah laporan 1
bidang pengkajian, diseminasi kerjasama pengkajian,
dan pendayagunaan inovasi pengembangan dan
pertanian) pemanfaatan inovasi
pertanian
6 Meningkatnya sinergi Jumlah dokumen hasil
operasional pengkajian dan koordinasi dan 1
pengembangan inovasi sinkronisasi kegiatan
pertanian pengkajian dan
pengembangan inovasi
pertanian
Jumlah dokumen 1
7 Meningkatnya manajemen pengelolaan manajemen
pengkajian dan pengembangan satker
inovasi pertanian
1
Jumlah laporan 1
perencanaan dan
evaluasi kegiatan
Jumlah laporan 1
Monitoring evaluasi
pelaporan
Jumlah laporan -
SPI/WBK
Jumlah SDM yang
meningkat
kompetensinya
Jumlah laporan website 1
yang ter-update secara
berkelanjutan
10
Bab. 3 Akuntabilitas Kinerja
3.1 Akuntabilitas Kinerja
11
Tabel 2.Pengukuran Kinerja
12
3.3 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja BPTP Maluku tahun 2014 dapat
dijelaskan sebagai berikut
Berdasarkan RKT tahun 2014 sasaran ini dicapai melalui 7 kegiatan, tetapi
ada peningkatan capaian teknologi yang dihasilkan melalui kegiatan 3 KKP3SL
yang didanai oleh SMART-D. Oleh karena itu output yang dihasikan dari yang
semula 5 teknologi menjadi 8 teknologi. Output kegiatan yang diperoleh adalah:
13
Gambar 1.Output kegiatan in house dan kompetitif.(1). Minyak atsiri pala, (2). Teknologi pengendalian
pengendalian hama penyakit kangker batang dan hama penggerek batang pala, (3). Formulasi
ransum itik dan (4). HMNMO untuk kambing
14
1. Pameran pada saat Penas di Malang dan Hari Pangan Sedunia (HPS) serta
open houseBPTP Maluku, materi yang disampaikan pada saat kegiatan
tersebut adalah : a). Poster/fleksi frame : diversifikasi pisang tongka
langit, manfaat pala, pangan alternatif Provinsi Maluku, penampilan pala
onin dan pala banda, visi dan misi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Maluku, kembali makan sagu, hotong sebagai sumber pangan alternatif di
Provinsi Maluku, aneka pangan dari hotong; b). Hasil pasca panen : tepung
dari buah sukun, tepung dari ubi minor, sirup pala, aneka kripik dari
pangan lokal, aneka kue kering dari sukun dan ubi ungu, aneka kue basah
dari sukun dan ubi ungu, puding labu, susu jagung, ice cream dari ubi
ungu, ; c) Beberapa varietas jagung lokal, beberapa varietas padi ladang
lokal, ;d). Elakom (pupuk organik), ;e). Varietas kacang merah (Kacang
tunggak) ; f). Materi informasi pertanian (LeafSflet dan Brosur)
2. Siaran TV lokal : melalui siaran TV lokal dalam hal ini bekerja sama dengan
TVRI Maluku, terdapat 4 kegiatan yang ditayangkan yaitu: Penandatangan
MoU Litbang pertanian dalam hal ini antara BBP2TP dengan Dinas
pertanian Prov Maluku, pendampingan SLPTT padi sawah dan UPBS, Open
House BPTP Maluku dan MKRPL kabupaten Buru
3. Media Cetak.
15
1. Implementasi model pengembangan pertanian pedesaan melalui inovasi
(M-P3MI) di Kabuapten Seram Bagian Barat (Model Pengembangan
Pertanian berbasis integrasi padi sawah dan ternak sapi potong pada
agroekosistem lahan sawah irigasi) dan Kabupaten Maluku Tenggara
(Model Pengembangan Pertanian berbasis pangan lokal (enbal/ubikayu)
pada agroekosistem lahan kering).
2. Diversifikasi pangan melalui pendampinganKRPL, kebun bibit inti dan
kebun bibit desa.
3. Mendukung swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan melalui
kegiatan:
a. Pendampingan SLPTT padi sawah di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Hasil produksi padi yang diperoleh dari pendampingan
16
c. Pendampingan PTT jagung di Kabupaten Maluku Tengah
No Varietas Ton/ha
1. Lamuru 6,88
3. Bima 19 5,55
4. Gumarang 5,11
5. Lagaligo 4
17
Realisasi belum mencapai 100% dikarenakan 1 dokumen kerjasama dengan
pemerintah provinsi masih dalam proses menunggu waktu untuk ditandatangani.
Output yang baru tercapai adalah 5 dokumen rencana tindak lanjut (action plan)
dengan kabupaten/kota yang ada di Maluku
Sasaran ini dicapai melalui satu kegiatan, yaitu koordinasi dan sinkronisasi
antar instansi.Output yang di hasilkan yaitu dokumen koordinasi dan sinkronisasi
operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
18
2. Tersusunnya perencanaan anggaran, dan kegiatan teknologi pertanian (
matrix program, DIPA/RKA_KL dan POK)
3. Terlaksana monev internal kegiatan BPTP dan tersusunya laporan bulana,
tri wulan dan tahunan serta Lakip
4. Terlaksananya SPI di lingkungan BPTP
5. Terkelolanya laboratorium pasca panen dan lab. Tanah serta kebun
percobaan Makariki
6. Pengelolaan website dan perpustakaan secara berkelanjutan dengan output
berupa terkelolanya website, dan perpustakaan digital
Berdasarkan anggaran dana APBN yang tertera dalam DIPA BPTP Maluku
maka pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan di BPTP Maluku pada
umumnya tercapaidengan baik, seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.Realisasi Anggaran BPTP Maluku TA.2014 per Desember 2014 (revisi
terakhir)
19
20
Bab 4. Penutup
21
22