Anda di halaman 1dari 2

EKSISTENSI MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, berbeda dengan makhluk
lainnya. Manusia yang dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan sebagai ciptaan
yang paling lengkap jika dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya, mempunyai
kelebihan dan keunikan tersendiri. Bahkan dalam ayat Al-Qur’an pun dijelaskan, oleh
karena kelebihan yang dimiliki itulah sehingga makhluk yang namanya manusia ini
dinobatkan Allah sebagai Khalifah diatas dunia ini. Betapa tidak, sebelum makhluk
yang tercipta dari tanah yang keras ini diciptakan, telah terjadi dialog yang
menegangkan antara Allah sebagai Khaliq dengan para Malaikat tentang tujuan
penciptaan manusia diatas dunia ini.

Mari kita simak dialog antara Allah dan Malaikat tersebut : “Dan ketika Tuhan-Mu
berkata kepada para malaikat, sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah diatas
dunia. Dan berkata malaikat mengapa Engkau akan menjadikan makhluk yang akan
berbuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih memuji Engkau dan Mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman :
“Sesungguhnya Aku menetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dari dialog tersebut
semakin jelas dan teranglah bagi kita, bahwa sungguh kita hanyalah makhluk Allah
yang banyak berbuat kerusakan di atas dunia ini. Mungkin malaikat bisa saja salah
melakukan penilaian terhadap kita, namun seiring dengan berkembangnya zaman dan
kian majunya peradaban, pernahkah kita menyadari bahwa sungguh kita telah banyak
berbuat kerusakan di atas dunia ini?

Dari sini dapat kita lihat, betapa realitas kehidupan kita saat ini semakin menunjukkan
bahwa benarlah prediksi yang pernah di ungkapkan para malaikat ribuan bahkan
jutaan tahun yang lalu tentang eksistensi manusia diatas dunia ini. Kita bisa buka mata
kita dan saksikan, betapa kondisi dunia ini sungguh telah sangat memprihatinkan
kalau tidak kita katakana hancur akibat kerusakan yang diperbuat oleh makhluk yang
katanya sebagai makhluk mulia dari binatang dan malaikat. Hampir semua aspek
dalam kehidupan ini mengalami kerusakan, entah dari segi moral, ekonomi, politik
maupun aspek-aspek lainnya. Dan hampir tidak ada celah bagi kita untuk
bersembunyi dari setiap kehancuran yang telah terjadi diatas dunia ini. Bahkan yang
lebih parah lagi, agama yang katanya dianggap suci malah dijadikan sebagai alat
untuk melegitimasi setiap perbuatan jahat yang kita perbuat. Inikah yang dimaksud
Allah dengan menjadikan manusia sebagai Khalifatan Fil ‘Ardhi?

Terlepas dari sejauh mana kerusakan yang diperbuat manusia, akan tetapi Allah Sang
Pencipta tidak mungkin salah dalam mencipta segala sesuatu karena Dialah Zat Yang
Maha Sempurna dan Maha Teliti. Mari kita lihat kembali perkataan Allah dalam ayat
tadi : “Sesungguhnya Aku (Allah) akan menjadikan Khalifah diatas dunia ini. Dari
ayat ini setidaknya kita bisa pahami, pada hakikatnya penciptaan manusia diatas dunia
ini telah dibekali oleh Allah sifat-sifat yang bisa jadi “sama” dengan sifat-sifat Allah,
hanya mungkin kapasitasnya yang berbeda. Betapa tidak, jika kita ukur dengan logika
manusia, Alah SWT sebagai satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan di langit dan
di bumi mengapa harus menciptakan lagi manusia sebagai khalifah diatas dunia ini
padahal Allah sendiri tahu kalau manusia kelak akan berbuat kerusakan ? Disinilah
letaknya bahwa Allah ‘Azza Wa Jalla adalah Al-Bathin (Yang Tersembunyi) artinya
Allah mempunyai sesuatu yang tidak diketahui makhluk-Nya dalam kaitannya dengan
proses penciptaan manusia ini. Khalifah = Pengganti. Pertanyaannya, siapa yang akan
kita gantikan? Jawaban sederhananya adalah Allah SWT. Lantas, apakah Allah
kehilangan wewenang-Nya sebagai Tuhan ketika telah digantikan oleh manusia ?
Jawabannya, pastilah tidak mungkin posisi Allah tergantikan meskipun seluruh umat
manusia dan makhluk di muka bumi ini bersatu menggantikan posisi Allah SWT.

Manusia sebagai Khalifah (Pengganti) atau sebagai wakil Tuhan diatas dunia ini
senantiasa mengemban tugas untuk memakmurkan alam ini dengan tidak melupakan
tanggung jawabnya untuk senantiasa menyembah dan beribadah di hadapan Ilahi
Rabby. Dalam posisinya sebagai wakil Tuhan, tidak mungkin Allah menciptakan
manusia hanya seperti robot, akan tetapi manusia diciptakan Allah dengan diberikan
sebagian sifat-sifatNya. Inilah yang kemudian oleh Allah dikatakan kepada para
malaikat “Sesungguhnya aku lebih tahu apa yang kamu tidak ketahui”. Maksudnya,
memang dengan sifat kebinatangan dan nafsu serakah manusia, ia akan dengan mudah
berbuat kerusakan diatas dunia ini, tapi ingatlah bahwa dalam diri manusia telah
ditiupkan ruh yang datangnya langsung dari Allah SWT yang suci dengan kesucian
sifat-sifatnya. Dengan sifat-sifat inilah, maka manusia akan dengan mudah
mengangkat derajatnya menuju puncak tertinggi dari sebuah pengabdian sekaligus
akan dengan mudah membawa kesejahteraan bagi kemakmuran dunia yang fana ini.
Itulah yang disebut dengan Fitrah Bertuhan dan Fitrah Kemanusiaan Manusia dalam
mengemban amanah Allah sebagai wakil-Nya diatas dunia ini.

Lalu kita bertanya dalam diri, Apakah Fitrah sesungguh-Nya yang dimiliki manusia
untuk menjadi Sang Khalifah sejati……?????

Anda mungkin juga menyukai