Bab IV&v-hasil Dan Pembahasan, 3
Bab IV&v-hasil Dan Pembahasan, 3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
35
STIKES Muhammadiyah Gombong
36
2. Keramahan
Tabel 4.1:
10 Diagnosa Medis Terbesar di ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Pada Tahun 2018
7) Evaluasi
Tabel 4.2
Hasil Penerapan Tindakan Keperawatan
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
D. Pembahasan
1. Analisis Karakteristik Pasien
Hasil observasi yang dilakukan penulis di ICU RSDS Kebumen,
didapatkan data yaitu pasien bernama Tn. Mn / 40 th, jenis kelamin laki-
laki, pendidikan terakhir SD. Tn. M umur 52 tahun, jenis kelamin laki-
laki, pendidikn terakhir SMA. Tn. A umur 48 tahun, jenis laki-laki,
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi ringan berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung<6 bulan (Herdman, 2012)
Oleh sebab itu penulis mengangkat diagnosa ini
menjadi prioritas yang pertama sehingga tindakan pengurangan nyeri
harus segera ditangani. Alasan penulis mengangkat diagnosa ini prioritas
pertama karena pada saat pengkajian keluhan klien adalah nyeri. Jika
tidak segera ditangani maka akan dapat menyebabkan gangguan pada
fungsi tubuh yang lain, seperti gangguan pola tidur, gangguan rasa
nyaman, gangguan nutrisi sehingga akan menurunkan daya tahan tubuh
dan dapat memperlambat proses penyembuhan dan akan semakin
memperparah keadaan psikologis pasien.
3. Analisis Tindakan Keperawatan pada Diagnosa Keperawatan Utama
Pada pemecahan masalah yang dialami pasien, penulis
memberikan suatu intervensi yaitu terapi SEFT. SEFT yang dilakukan
penulis terhadap pasien yaitu terdiri dari 3 tahap yaitu, pertama The set-
Up, tahap kedua Tune-in, dan tahap ketiga yaitu Tapping. Terapi tersebut
dilakukan selama 5 menit 1 kali sehari dan dilaksanakan selama 3 hari
berturut-turut, serta dapat diulang kembali oleh pasien sendiri.
Dari hasil evaluasi ketiga pasien menunjukkan bahwa masalah
keperawatan nyeri akut belum dapat teratasi, namun dari hasil
pengamatan didapatkan adanya perubahan atau penurunan pada skala
nyeri. Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan suatu
terapi Psikologi yang pertama kali ditujukan untuk melengkapi alat
psikoterapi yang sudah ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang
ilmu baru yang dinamai Energy Psychology (Muthmainnah, 2013).
Sedangkan menurut Anwar, (2010) Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem
energi tubuh (energy medicine) dan terapi spiritual yang digunakan untuk
mengatasi masalah emosional dan fisik, yaitu dengan melakukan ketukan
ringan (tapping) di titik-titik tertentu pada tubuh
Kelebihan teknik ini yaitu cara yang digunakan lebih aman, lebih
mudah lebih cepat dan sederhana, karena SEFT hanya menggunakan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus dan hasil asuhan keperawatan keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik di ICU RSDS Kebumen
maka dapat diambil kesimpulan :
1. Hasil pengkajian pada ketiga pasien dengan post operasi laparatomy
didapatkan data subjektif: pasien mengatakan nyeri di perut bekas
operasi, nyeri seperti diirs-iris, skala nyeri 7-8, nyeri hilang timbul.
Data objektif: KU: wajah tampak meringis kesakitan, gelisah, adanya
gangguan tidur
2. Analisa data pada ketiga pasien post operasi laparatomy didapatkan
diagnose keperawatan utama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik.
3. Intervensi keperawatan pada ketiga pasien post operasi laparatomy
antara lain : monitor tanda tanda vital, kaji derajat dan karakteristik
nyeri dengan metode PQRST, berikan posisi yang nyaman untuk klien,
ajari klien tehnik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT),
pertahankan posisi yang sakit dengan tirah baring, memberikan
injection analgesik sesuai edvis dokter
4. Inovasi Implementasi keperawatan pada pasien post operasi
laparatomy yaitu dengan teknik SEFT.
5. Evaluasi pada pasien post operasi laparatomy didapatkan data nyeri
pasien mengalami penurunan dari tingkat nyeri berat menjadi nyeri
sedang.
6. SEFT efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien pasca bedah
laparatomy
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan hasil analisa penulis tentang penelitian
ini, maka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Sebagai dasar dalam membuat perencanaan tindakan keperawatan
mandiri untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri akut sehingga
klien dapat mengontrol nyerinya
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian karya ilmiah ini dapat meningkatkan pengembangan
pengetahuan terapan keperawatan (applied science nursing) tentang
penggunaan terapi komplementer SEFT dalam mengatasi masalah
keperawatan nyeri akut guna peningkatan mutu pelayanan
keperawatan di rumah sakit.
3. Bagi Pasien
Hasil penelitian karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi sebuah
alternatif tindakan bagi klien dengan masalah keperawatan nyeri akut,
dan lebih berfokus untuk melatih kemandirian klien dalam mengatasi
masalahnya.