Anda di halaman 1dari 18

Makalah Perlindungan Profesi 2019

MAKALAH
PERLINDUNGAN PROFESI

Oleh
SENY ITTO PATODING, S.Pd.

SMK NEGERI 1 TANA TORAJA


KABUPATEN TANA TORAJA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2019

1
Makalah Perlindungan Profesi 2019

HALAMAN PENGESAHAN

MAKALAH PERLINDUNGAN PROFESI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TANA TORAJA
TAHUN 2019

Tana Toraja, 2 Mei 2019


Kepala SMKN 1 Tana Toraja

SOFYAN LINGGI, S.Pd.


NIP. 19780316 200904 1 002

2ii
Makalah Perlindungan Profesi 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas
karuia-Nya maka makalah tentang Perlindungan Profesi dapat diselesaikan
dengan baik.

Dalam makalah ini dibahas tentang Perlindungan Profesi Guru yang


dibuat sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Bimtek Perlindungan Profesi
yang dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah. Hal ini lah yang
mendorong penulis untuk menyusun sebuah makalah sesuai dengan
kemampuan.

Namun demikian, penulis meyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini


masih jauh dari kesempurnaandan apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan peulisan
makalah selanjutnya.

Tana Toraja, Mei 2019

Penulis

3iii
Makalah Perlindungan Profesi 2019

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4
A. Pengertian Perlindungan Profesi ................................................. 4
B. Sejarah Perlindungan Profesi Guru ............................................. 4
C. Pentingnya Perlindungan Profesi Guru ........................................ 5
D. Perlindungan Guru dalam Profesinya Secara Yuridis ..................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................. 13


A. Kesimpulan .............................................................................. 13
B. Saran ...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

4iv
Makalah Perlindungan Profesi 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 membawa
konsekuensi atau implementasi terhadap pendidikan, termasuk terhadap guru. Di
antara konsekuensi atau implementasi itu, misalnya yang terkait dengan pasal 40
pada undang-undang ini yang menyatakan bahwa pendidik (termasuk guru) dan
tenaga kependidikan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Undang-undang ini dianggap bisa menjadi payung hukum unuk guru
dan dosen tanpa adanya perlakuan yang berbeda antara guru negeri dan swasta.
Meskipun di beberapa bagian masih sangat hangat diperbincangkan dan menjadi
perdebatan yang sangat seru, undang-undang ini secara gamblang dan jelas
mengatur secara detail aspek-aspek yang selama ini belum diatur secara rinci,
misalnya kedudukan, fungsi dan tujuan dari guru, hak dan kewajiban guru,
kompetensi, dan lain-lain.
Beberapa kenyataan atau fenomena berikut banyak dihadapi guru,
sebagai bukti bahwa mereka belum sepenuhnya memperoleh perlindungan
profesi yang wajar. Penugasan guru yang tidak sesuai dengan bidang
keahliannya. Pengangkatan guru, khususnya guru bukan PNS untuk sebagian
besar belum didasari atas perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Pembinaan dan pengembangan profesi serta pembinaan dan pengembangan
karir guru belum sepenuhnya terjamin. Adanya pembatasan dan penyumbatan
atas aspirasi guru untuk memperjuangkan kemajuan pendidikan secara akademik
dan profesional.
Adapun hal lain yaitu besaran gaji atau honorarium guru banyak yang
tidak wajar. Di samping itu, masih sering kita lihat arogansi terhadap guru,
misalnya oleh oknum pemerintahan, masyarakat, orang tua, bahkan siswa.
Mutasi guru sering berlangsung secara tidak adil dan atau semena-mena.
Pemberian sanksi tindakan disiplin terhadap guru karena guru berbeda

51
Makalah Perlindungan Profesi 2019

pandangan dengan kepala sekolahnya. Guru yang menjadi korban karena


bertugas di wilayah konflik atau di sekolah yang rusak (Administrator, 2008).
Fenomena nyata yang terjadi sekarang ini sangatlah banyak seiring
dengan perkembangan Teknologi, Penyalahgunaan HAM yang berlebihan oleh
beberapa Oknum.
Dalam situs resmi https://www.youtube.com/watch?v=NPIX4AdTbUo
Kejadian yang videonya viral pada Sabtu (9/2/2019) Seorang siswa SMP
menantang Gurunya karena ditegur merokok dalam kelas. Dalam Situs resi
https://www.youtube.com/watch?v=Z7YWkcKSMpA seorang siswa mendorong
gurun karena Hpnya disita. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/2/2019).
Ketua Umum PB PGRI, Pemerintah atau yayasan memposisikan dirinya
lebih tinggi dari guru sehingga menimbulkan sikap sewenang-wenang terhadap
profesi guru. Sulistyo mengaku, PGRI sebagai organisasi profesi guru yang
beranggotakan 1,6 juta guru pegawai negeri dan swasta di seluruh Indonesia
selama ini juga lemah dalam memberikan perlindungan hukum kepada guru yang
bermasalah.
Uraian di atas memberi gambaran kepada kita bahwa masih begitu
banyak permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, dalam hal ini
berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap guru. Permasalahan-
permasalahan di atas perlu segera mendapatkan perhatian dari banyak pihak,
baik pemerintah (termasuk penegak hukum), legislatif, sekolah, masyarakat,
maupun guru itu sendiri. Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, dalam
makalah ini permasalahan yang akan dibahas meliputi makna profesi dan
profesionalisme guru serta tinjauan yuridis perlindungan bagi guru dalam
profesinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian perlindungan profesi ?
2. Bagaimana sejarah perlindungan profesi guru ?
3. Seberapa pentingkah perlindungan profesi guru ?
4. Bagaimana perlindungan profesi guru secara yuridis ?

62
Makalah Perlindungan Profesi 2019

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
- Untuk mengetahui pengertian perlindungan profesi secara umum dan
perlindungan profesi guru.
- Untuk mengetahui sejarah terbentuknya perlindungan profesi guru.
- Untuk mengetahui pentingnya perlindungan profesi guru.
- Untuk mengetahui perlindungan guru dalam profesinya secara yuridis.

73
Makalah Perlindungan Profesi 2019

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perlindungan Profesi


Perlindungan profesi mencakup perlindungan terhadap pemutusan
hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
pemberian imbalan yang tidak wajar, pelecehan terhadap profesi serta
pembatasan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.

B. Sejarah Perlindungan Profesi Guru


Sejarah pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa perlakuan yang
cenderung diskriminatif terhadap sebagian guru telah berlangsung sejak zaman
pemerintah kolonial Belanda. Hal ini membangkitkan kesadaran untuk terus
mengupayakan agar guru mempunyai status atau harkat dan martabat yang
jelas dan mendasar. Hasilnya antara lain adalah terbentuknya UU No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
Dengan diundangkannya UU No. 14 tahun 2005 merupakan langkah maju
untuk mengangkat harkat dan martabat guru, khususnya di bidang perlindungan
hukum bagi mereka. Materi perlindungan hukum terhadap guru mulai
mengemuka dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
UU ini diperbaharui dan kemudian diganti dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Pelaksanaan perlindungan hukum bagi guru itu pernah diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan. Di
dalam PP ini perlindungan hukum bagi guru meliputi perlindungan untuk rasa
aman, perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja, dan perlindungan
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Setelah lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008,
dimensi perlindungan guru mendapatkan tidik tekan yang lebih kuat. Norma
perlindungan hukum bagi guru tersebut di atas kemudian diperbaharui,
dipertegas, dan diperluas spektrumnya dengan diundangkannya UU No. 14 tahun

84
Makalah Perlindungan Profesi 2019

2005. Dalam UU ini, ranah perlindungan terhadap guru meliputi perlindungan


hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja. Termasuk juga di dalamnya perlindungan atas Hak atas Kekayaan
Intelektual atau HaKI. Salah satu hak guru adalah hak memperoleh
perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
Pada Pasal 39 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bagian 7 tentang
Perlindungan, disebutkan bahwa banyak pihak wajib memberikan perlindungan
kepada guru

C. Pentingnya Perlindungan Profesi Guru


Jika kita semua menginginkan jalannya proses pendidikan menjadi baik
dan guru menjalankan tugasnya dengan profesional maka diperlukan peran
pemerintah baik pusat maupun daerah serta masyarakat demi mewujudkan guru
yang mempunyai martabat dan terlindungi oleh hukum dalam menjalankan
profesinya agar tercipta pencapaian kualitas yang maksimal, hal ini sesuai
dengan amanah UU Sisdiknas. Maka harus ada regulasi yang mengatur tentang
itu, salah satunya dengan membuat UU tentang perlindungan terhadap profesi
pendidik yang substansinya adalah agar guru dalam menjalankan profesinya
terlindungi dengan kekuatan hukum dan harus ada pemahaman yang utuh
bahwa dalam menjalani proses pendidikan. Guru diberi hak otoritas dalam
mendidik peserta didik, jika perlu ada fit and proper test untuk menjadi seorang
guru, agar dunia pendidikan tidak lagi disibukan dengan ulah guru yang tidak
mengerti esensi dalam mendidik.
Undang - Undang Perlindungan Guru telah termuat dalam UU No 14/2005
secara Yudiris. Hal ini terlihat jelas pada Bab VII pasal 39 yang menyebutkan
bahwa Pemerintah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan
wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas.Adapun
maksud Perlindungan Profesi yang diamanatkan dalam UU No 14/2005 tentang
Guru adalah perlindungan terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang
tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan
pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang

95
Makalah Perlindungan Profesi 2019

dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugasnya. Sementara


perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja meliputi perlindungan terhadap
risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kesehatan, dan/atau resiko
lainnya.
Dari Paparan di atas jelas bahwa UU No 14/2005 telah memuat
perlindungan terhadap guru atas profesinya. Namun, implementasi terhadap UU
tersebut masih belum terlaksana. UU tersebut lebih banyak disoroti sebagai
kekuatan hukum atas peningkatan kesejahteraan guru/dosen, sementara
perlindungan terhadap profesi guru/dosen seringkali lepas dari perhatian.
Kita tidak menutup mata terhadap tindakan oknum guru yang kurang
mendidik dengan memberikan hukuman di luar nilai-nilai pendidikan. Beberapa
oknum masih menggunakan pola otoriter, meletakkan peserta didiknya sebagai
penjahat yang harus dihabisi, bukan sosok yang perlu dibimbing dan diperbaiki.
Demikian pula sikap orang tua/masyarakat yang mulai mengalami pergeseran
dalam memandang profesi guru. Mereka terlalu banyak menuntut guru agar
dapat mengahntarkan peserta didik sebagai masyarakat terdidik, namun tidak
seiring dengan penghargaan dan perlindungan yang diberikan.
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan guru dalam menghadapi murid
yang bersalah, sebelum mereka menetapkan hukuman, yaitu; Pertama, perlu
memberikan laporan kepada orang tua murid perihal prilaku anak mereka
dengan cara pemanggilan secara langsung. Tahapan ini dilakukan sebanyak 2
kali dengan ikut melibatkan guru BK. Kedua, bila selama 2 kali pemanggilan tidak
menunjukan perubahan dan kerjasama yang baik, seorang guru bisa
memberikan hukuman dengan syarat :
(1). Hukuman tidak pada tempat yang vital.
(2) Hukuman dilakukan dalam bentuk yang mendidik.
(3) Hukuman dilaksanakan secara adil dan ikut mempertimbangkan aspek
psikologis peserta didik.
UU No 20/2003 menuntut pencapaian kualitas yang maksimal, menuntut
pendidik menjadi profesional, seyogyanya diiringi dengan adanya UU Profesi
Pendidik. Meskipun dalam UU No 14/2005 secara tegas telah melindungi profesi
guru dan dosen, namun dalam dataran implementasi kekuatan UU tersebut

106
Makalah Perlindungan Profesi 2019

masih tak terlihat berkontribusi terhadap nasib guru/dosen sebagai tenaga


pendidik. Untuk itu, sudah pada saat dan tempatnya jika guru/dosen
membangun kekuatan solidaritas untuk mendorong pemerintah memperbaiki
kondisi kerja guru dan melindungi profesi mereka dengan kekuatan hukum yang
jelas.

D. Perlindungan Guru dalam Profesinya Secara Yuridis


Salah satu pendapat bawha sebagai sebuah profesi, dalam bekerja guru
memerlukan jaminan dan perlindungan perundang-undangan dan tata aturan
yang pasti. Abduhzen (2008) Hal ini sangat penting agar mereka selain
memperoleh rasa aman, juga memiliki kejelasan tentang hak dan kewajibannya,
apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan, serta apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan pihak lain kepada mereka, baik sebagai manusia, pendidik,
dan pekerja.
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara
keseluruhan pada dasarnya merupakan jaminan dan perlindungan bagi guru dan
dosen dalam menjalankan profesinya. Secara eksplisit dan khusus, perlindungan
bagi guru yang dimaksud di atas termaktub dalam pasal 39.
Dalam pasal 39 Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dikemukakan:
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau
satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
pelaksanaan tugas.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan
hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja.
(3) Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
(4) Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup
perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan

7
11
Makalah Perlindungan Profesi 2019

peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar,


pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi,
dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam
melaksanakan tugas.
(5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan
lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
Perlindungan hukum yang dimaksudkan di sini mencakup semua dimensi
yang terkait dengan upaya mewujudkan kepastian hukum, kesehatan,
keamanan, dan kenyamanan bagi guru dalam menjalankan tugas-tugas
profesionalnya.

Perlindungan hukum;
Semua guru harus dilindungi secara hukum dari segala anomali atau
tindakan semena-mena dari yang mungkin atau berpotensi menimpanya dari
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Perlindungan hukum dimaksud
meliputi perlindungan yang muncul akibat tindakan dari peserta didik, orang tua
peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain, berupa:
(a) tindak kekerasan;
(b) ancaman, baik fisik maupun psikologis;
(c) perlakuan diskriminatif;
(d) intimidasi; dan
(e) perlakuan tidak adil

Perlindungan profesi;
Perlindungan profesi mencakup perlindungan terhadap pemutusan
hukubungan kerja (PHK) yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam
penyampaian pandangan, pelecehan terhadap profesi dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan
tugas.

8
12
Makalah Perlindungan Profesi 2019

Secara rinci, perlindungan profesi guru dijelaskan berikut ini.


a. Penugasan guru pada satuan pendidikan harus sesuai dengan bidang keahlian,
minat, dan bakatnya.
b. Penetapan salah atau benarnya tindakan guru dalam menjalankan tugas-tugas
profesional dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat Dewan
Kehormatan Guru Indonesia.
c. Penempatan dan penugasan guru didasari atas perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama.
d. Pemberian sanksi pemutusan hubungan kerja bagi guru harus mengikuti
prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan atau
perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
e. Penyelenggara atau kepala satuan pendidikan formal wajib melindungi guru
dari praktik pembayaran imbalan yang tidak wajar.
f. Setiap guru memiliki kebebasan akademik untuk menyampaikan pandangan.
g. Setiap guru memiliki kebebasan untuk:
(1) mengungkapkan ekspresi;
(2) mengembangkan kreatifitas; dan
(3) melakukan inovasi baru yang memiliki nilai tambah tinggi dalam proses
pendidikan dan pembelajaran.
h. Setiap guru harus terbebas dari tindakan pelecehan atas profesinya dari
peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
i. Setiap guru yang bertugas di daerah konflik harus terbebas dari pelbagai
ancaman, tekanan, dan rasa tidak aman.
j. Kebebasan dalam memberikan penilaian kepada peserta didik, meliputi:
(1) substansi;
(2) prosedur;
(3) instrumen penilaian; dan
(4) keputusan akhir dalam penilaian.
k. Ikut menentukan kelulusan peserta didik, meliputi: (1) penetapan taraf
penguasaan kompetensi; (2) standar kelulusan mata pelajaran atau mata
pelatihan; dan (3) menentukan kelulusan ujian keterampilan atau kecakapan
khusus.

9
13
Makalah Perlindungan Profesi 2019

l. Kebebasan untuk berserikat dalam organisasi atau asosiasi profesi,


meliputi: mengeluarkan pendapat secara lisan atau tulisan atas dasar
keyakinan akademik, memilih dan dipilih sebagai pengurus organisasi atau
asosiasi profesi guru, dan bersikap kritis dan obyektif terhadap organisasi
profesi.
m. Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan formal,
meliputi: akses terhadap sumber informasi kebijakan; partisipasi dalam
pengambilan kebijakan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan formal, dan
memberikan masukan dalam penentuan kebijakan pada tingkat yang lebih
tinggi atas dasar pengalaman terpetik dari lapangan.

E. Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Adapun perlindungan ini mencakup perlindungan terhadap resiko gangguan
keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam,
kesehatan lingkungan kerja, dan/atau resiko lain. Beberapa hal krusial yang
terkait dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk rasa
aman bagi guru dalam bertugas, yaitu:
a. Hak memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas harus mampu diwujudkan oleh pengelola satuan pendidikan formal,
pemerintah dan pemerintah daerah.
b. Rasa aman dalam melaksanakan tugas, meliputi jaminan dari ancaman psikis
dan fisik dari peserta didik, orang tua/wali peserta didik, atasan langsung,
teman sejawat, dan masyarakat luas.
c. Keselamatan dalam melaksanakan tugas, meliputi perlindungan
terhadap: risiko gangguan keamanan kerja; risiko kecelakaan kerja; risiko
kebakaran pada waktu kerja; risiko bencana alam, kesehatan lingkungan
kerja, dan/atau risiko lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan mengenai ketenagakerjaan.
d. Terbebas dari tindakan resiko gangguan keamanan kerja dari peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.

10
14
Makalah Perlindungan Profesi 2019

e. Pemberian asuransi dan/atau jaminan pemulihan kesehatan yang ditimbulkan


akibat: kecelakaan kerja; kebakaran pada waktu kerja; bencana
alam; kesehatan lingkungan kerja, dan/atau resiko lain.
f. Terbebas dari multiancaman, termasuk ancaman terhadap kesehatan kerja,
akibat: bahaya yang potensial, kecelakaan akibat bahan kerja, keluhan-
keluhan sebagai dampak ancaman bahaya, frekuensi penyakit yang muncul
akibat kerja, risiko atas alat kerja yang dipakai, dan risiko yang muncul akibat
lingkungan atau kondisi tempat kerja.
Perlindungan hukum terhadap guru diwujudkan dengan menyerahkan
guru yang diadukan atau diinformasikan menyimpang kepada dewan kehormatan
organisasi profesi guru terlebih dahulu. Jika terdapat unsur-unsur pidana,
organisasi profesi guru itu meneruskan laporan ke penyidik sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
Beberapa kenyataan yang dihadapi guru, sebagai bukti bahwa mereka
belum sepenuhnya memperoleh perlindungan profesi yang wajar yaitu :
a. Penugasan guru yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya
b. Pengangkatan guru, khususnya guru bukan PNS untuk sebagian besar belum
didasari atas perjanjian kerja atau kesepakatan kerjasama.
c. Pembinaan dan pengembangan profesi serta pembinaan dan pengembangan
karir guru yang belum sepenuhnya terjamin.
d. Adanya pembatasan dan penyumbatan atas aspirasi guru untuk
memperjuangkan kemajuan pendidikan secara akademik dan profesional.
e. Pembayaran gaji atau honorariurn guru yang tidak wajar.
f. Arogansi oknum pemerintahan, masyarakat, orang tua, dan siswa terhadap
guru.
g. Mutasi guru secara tidak adil dan atau sermena-mena.
h. Pengenaan tindakan disiplin terhadap guru karena berbeda pandangan
dengan kepala sekolahnya.
i. Guru yang menjadi korban karena bertugas di wilayah konflik atau di tempat
(sekolah) yang rusak.

11
15
Makalah Perlindungan Profesi 2019

Berdasarkan permasalahan guru yang terjadi, Direktorat Profesi Pendidik


bekerjasama dengan LKBH-PGRI Pusat dan Cabang LKBH-PGRI melakukan
beberapa upaya untuk keperluan sosialisasi, konsultasi, advokasi, mediasi,
dan/atau bantuan hukum kepada guru. Dengan adanya Subsidi Perlindungan
Hukum bagi Guru/Blockgrant untuk LKBH PGRI diharapkan agar :
a. Bertindak aktif memberikan perlindungan hukum bagi guru, baik diminta
maupun tidak diminta.
b. Melaksanakan tugas perlindungan hukum sesuai dengan akad kerjasama.
c. Menyebarluaskan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas hak
dan kewajiban guru.
d. Memberi nasihat kepada guru yang membutuhkan.
e. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan perlindungan
guru.
f. Membantu guru dalam memperjuangkan haknya termasuk menerima
keluhan atau pengaduan guru.
Beberapa kepengurusan PGRI di daerah sudah mulai membentuk LKBH-
PGRI ini dan melaksanakan aktivitas perlindungan bagi guru dalam profesinya,
khususnya mengenai perlindungan hukum bagi guru.
Hak asasi manusia, termasuk hak-hak guru, merupakan hak dasar yang
secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng.
Baedhowi (2008). Oleh karena itu, hak-hak manusia, termasuk hak-hak guru
harus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi
atau dirampas oleh siapapun. Di samping itu, perlindungan hukum bagi guru
(Rudy, 2008) menjadi sangat signifikan agar guru dapat menjalankan perannya
tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Hal ini memberi
pengertian bahwa perlindungan guru dalam profesinya memerlukan upaya dan
perjuangan yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan.

12
16
Makalah Perlindungan Profesi 2019

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
secara keseluruhan pada dasarnya merupakan jaminan dan perlindungan
bagi guru dan dosen dalam menjalankan profesinya. Perlindungan bagi
guru termaktub dalam pasal 39, meliputi perlindungan hukum,
perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja. Undang-undang ini telah merumuskan lingkup perlindungan
terhadap guru namun secara yuridis-normatif konsep perlindungan
tersebut mengandung kelemahan, belumlah konkrit, tuntas, dan
operasional atau aplikatif.
B. Saran
Perlunya mengkaji beberapa pasal dalam Undang-undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dengan membuat peraturan
implementatif yang lebih rinci. Beberapa kasus yang terjadi berkaitan
dengan perlindungan terhadap guru dalam profesinya memerlukan
klarifikasi atau penjelasan hukum dalam penyelesaiannya. PGRI, sebagai
salah satu organisasi profesi guru, telah, sedang, dan akan terus
berjuang untuk membantu guru, termasuk membantu memberikan
perlindungan bagi guru dalam profesinya.
Perlu klarifikasi yang jelas fungsi HAM dalam Dunia Pendidikan
sehingga HAM tidak menjadi batu sandungan dalam pembinaan anak
didik di sekolah.
Harapan Penulis bahwa makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai Perlindungan Profesi Guru. Dan penulis juga
berharap agar pembaca dapat memahami semua penjelasan yang
diberikan dalam makalah ini, dan apabila ada yang kurang jelas atau
kesalahan dalam penyusunan makalah ini dapat diberikan masukan demi
sempurnanya penyusunan makalah ini.

13
17
Makalah Perlindungan Profesi 2019

DAFTAR PUSTAKA

Abduhzen, Mohammad. 2008. Makna Profesionalitas yang Melekat pada Guru.

Sumber https://www.youtube.com/watch?v=Z7YWkcKSMpA
Sumber https://www.youtube.com/watch?v=NPIX4AdTbUo

Sumber : http://pirdausm.blogspot.com/2008/12/perlindungan-guru-dalam-
profesinya.html

Sumber : http://yana-anggraini.blogspot.com/2013/04/latar-belakang-
pentingnya-profesi.html

1811
4

Anda mungkin juga menyukai