Anda di halaman 1dari 124

DOKUMEN PERANGKAT AJAR

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH


“PROJEK IPAS”

INFORMASI MATA PELAJARAN


Mata Pelajaran : Projek IPAS
Kelas : X Desain Komunikasi Visual, X Teknik Furnitur
Fase :E
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Waktu : 198 Jam Pelajaran (16 Minggu Efektif Semester Ganjil dan 17
Minggu Efektif Semester Genap)

INFORMASI IDENTITAS DIRI PENYUSUN

Nama dan Gelar : Maria Afriana Domingga, S.Pd


Jabatan/Pekerjaan : Guru
Pendidikan Terakhir : D3 S1/D4 S2 S3
Nama Instansi : SMK Negeri 4 Kupang
Alamat Instansi : Jl. Bajawa – Oepoi Kupang
Provinsi : Nusa Tenggara Timur (NTT)

2
Semester Aspek Pembelajaran JP
1 Aspek 10.1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya 18
Sumatif 1, Remidial, dan Pengayaan 6
Aspek 10.2 Zat dan Perubahannya
10.2.1 Unit Besaran dan Pengukuran 18
10.2.2 Unit Klasifikasi Materi dan Perubahannya 18
Sumatif 2, Remidial, dan Pengayaan 6
Aspek 10.3 Energi dan Perubahannya 24
Sumatif 3, Remidial, dan Pengayaan 6
2 Aspek 10.4 Bumi dan Antariksa 18
Sumatif 4, Remidial, dan Pengayaan 6
Aspek 10.5 Keruangan dan Konektivitas antar Ruang dan Waktu 18
Sumatif 5, Remidial, dan Pengayaan 6
Aspek 10.6 Interaksi, Komunikasi, Soialisasi, Institusi Sosial, dan Dinamika Sosial 18
Sumatif 6, Remidial, dan Pengayaan 6
Aspek 10.7 Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan 24
Sumatif 7, Remidial, dan Pengayaan 6
Total JP 198

Analisis Alokasi Waktu

Tujuan dan Alur Tujuan Pembelajaran


3
4
A. Capaian Pembelajaran Fase E
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan
percobaan, menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang keahliannya.
Mereka juga dapat memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta didik
menggunakan struktur bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan
mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan posisinya.
Peserta didik memahami ketujuh aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya;
energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik bidang keahliannya.

B. Capaian Pembelajaran Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai
fenomena secara dengan pembuktiannya.
ilmiah
Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk
hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
mengevaluasi penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada
penyelidikan ilmiah desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat
data dan bukti-bukti mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil
secara ilmiah dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan

5
C. Tujuan dan Alur Tujuan Pembelajaran Per Elemen untuk Setiap Aspek
10.1 Aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: M.1.1.1 Menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya
fenomena M.1.1 Menjelaskan keterkaitan dan hubungan saling M.1.1.2 Menjelaskan pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik
secara ilmiah ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dalam suatu ekosistem
dengan yang lainnya dan antara makhluk hidup M.1.1.3 Menjelaskan pengertian interaksi
dan lingkungannya yang berupa tanah, air, energi. M.1.1.4 Menjabarkan pola-pola interaksi
M.1.2 Menjelaskan fenomena-fenomena pencemaran M.1.1.5 Menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan makhluk hidup
lingkungan yang terjadi M.1.1.6 Menyebutkan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring
makanan.
M.1.2.1 Menjelaskan penyebab, dampak, dan usaha mengatasi pencemaran
air
M.1.2.2 Menjelaskan penyebab, dampak, dan usaha mengatasi pencemaran
udara.
Mendesain dan M.2.1 Melakukan pengamatan lingkungan dan M.2.1.1 Melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi komponen
mengevaluasi mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik biotik dan abiotik
penyelidikan M.2.2 Melakukan penyelidikan terhadap peristiwa M.2.2.1 Mengidentifikasi penyebab dan dampak pencemaran air yang terjadi
ilmiah pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah di wilayah NTT
NTT M.2.2.2 Mengidentifikasi penyebab dan dampak pencemaran udara yang
M.2.3 Merencanakan dan melaksanakan proyek terjadi di wilayah NTT
pembuatan produk dari bahan-bahan pencemar M.2.2.3 Menyatakan solusi atas peristiwa pencemaran lingkungan yang
lingkungan sebagai upaya untuk berpartisipasi terjadi
dalam penanggulangan kerusakan lingkungan
sesuai bidang keahliannya
Menerjemahkan M.3.1 Menyajikan hasil pengamatan lingkungan untuk M.3.1 Menyajikan hasil pengamatan lingkungan untuk mengidentifikasi
data dan bukti- mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik komponen biotik dan abiotik dalam bentuk tabel
bukti secara dalam bentuk tabel M.3.2 Menyajikan hasil identifikasi penyebab dan dampak pencemaran
ilmiah M.3.2 Menyajikan hasil identifikasi penyebab dan lingkungan yang terjadi di wilayah NTT
dampak pencemaran lingkungan yang terjadi di M.3.3 Menyajikan produk dari bahan-bahan pencemar lingkungan sebagai
wilayah NTT upaya untuk berpartisipasi dalam penanggulangan kerusakan
M.3.3 Menyajikan produk dari bahan-bahan pencemar lingkungan sesuai bidang keahliannya

6
lingkungan sebagai upaya untuk berpartisipasi
dalam penanggulangan kerusakan lingkungan
sesuai bidang keahliannya
Topik/Konten - Konsep lingkungan
Materi - Komponen-komponen dalam ekosistem
- Satuan-satuan dalam suatu ekosistem
- Interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
- Pola interaksi makhluk hidup yang mempengaruhi ekosistem
- Pencemaran lingkungan
Alokasi Waktu 4 x 6 JP
Profil Pelajar Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup
Pancasila
Penjelasan Siswa memahami komponen-komponen yang ada di lingkungan beserta interaksinya, melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi
Singkat (Isi komponen biotik dan abiotik yang ada di lingkungan sekitar, masalah-masalah yang terdapat pada lingkungan sekitarnya terutama yang
dan Proses) sesuai dengan bidang keahliannya, kemudian memberikan solusi atas permasalahan lingkungan yang terjadi.
Glosarium Autotrof: makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.
Bioremediasi : proses pembersihan pencemaran dengan menggunakan mikroorganisme seperti jamur, dan bakteri.
Biosfer: kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Carnivora: makhluk hidup yang memakan daging makhluk hidup yang lain.
Ekosistem: kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.
Ekosistem air tawar: kadar garam rendah.
Ekosistem air laut: kadar garam tinggi.
Ekosistem estuarin: bercampurnya air laut dengan air tawar.
Fotosintesis: proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan yang berklorofil.
Fotoautotrof: tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis
Habitat: lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup.
Herbivora: hewan pemakan tumbuhan.
Individu: satu makhluk hidup tunggal.
Jaring-jaring makanan: sekumpulan dari jaring-jaring makan yang saling berhubungan
Komunitas: kumpulan seluruh makhluk hidup dalam satu areal/daerah
Konsumen: makhluk hidup yang memperoleh makanan atau enegi langsung dari produsen.

7
Komponen abiotik: semua benda tak hidup
Kemoautotrof: organisme sel tunggal yang membuat makanannya tidak dengan bantuan sinar matahari tetapi dengan menggunakan
cadangan energi dalam senyawa kimia.
Omnivora: makhluk hidup yang memakan tumbuhan dan daging makhluk hidup lain.
Pengurai atau dekomposer: organisme atau makhluk hidup yang berfungsi menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati.
Polutan : Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
Populasi: kumpulan makhluk hidup sejenis.
Produsen: makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan sendiri
Rantai makanan: peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus.
Remediasi : kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Simbiosis mutualisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dan saling menguntungkan.
Simbiosis komensalisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain tidak dirugikan.
Simbiosis parasitisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain dirugikan.
Sinar matahari: sumber energi utama.
Tanah: faktor abiotik yang tersusun oleh kombinasi mineral, air, udara, dan bahan organik yang berasal dari pengurai tumbuhan atau
hewan.
Temperatur atau suhu: faktor abiotik yang ikut menentukan jenis organisme yang dapat hidup di suatu tempat tertentu.
Udara: komponen abiotik yang sangat diperlukan makhluk hidup.

10.2 Aspek Zat dan Perubahannya


10.2.1 Besaran dan Pengukuran
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: Z.1.1.1 Menjelaskan pengertian besaran dan satuan
fenomena Z.1.1 Mengelompokkan besaran fisika ke dalam Z.1.1.2 Menjelaskan pengertian besaran pokok dan 7 contoh besaran pokok
secara ilmiah besaran pokok dan besaran turunan Z.1.1.3 Menjelaskan pengertian besaran turunan dan contohnya dalam
Z.1.2 Mengubah atau mengkonversi satuan panjang, bidang keahliannya masing-masing
massa, waktu, luas, dan volume. Z.1.2.1 Mengubah atau mengonversi satuan panjang, masa, waktu, luas, dan
Z.1.3 Menjelaskan pengertian pengukuran dan volume.
macam-macam alat ukur yang digunakan Z.1.3.1 Membedakan macam-macam alat ukur berdasarkan fungsinya yang
dalam bidang keahliannya digunakan dalam bidang keahliannya

8
Z.1.4 Menjelaskan besaran dan pengukuran yang Z.1.3.2 Menafsirkan hasil pengukuran
dapat digunakan dalam bidang industri dan Z.1.4.1 Menjelaskan besaran dan pengukuran yang dapat digunakan dalam
perdagangan. bidang industri dan perdagangan.
Mendesain dan Z.2.1 Melakukan pengukuran dan menentukan hasil Z.2.1.1 Melakukan pengukuran langsung terhadap benda dengan
mengevaluasi pengukuran benda menggunakan alat ukur menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup dengan
penyelidikan dengan teknik yang tepat teknik yang tepat
ilmiah Z.2.1.2 Membaca dan menentukan hasil pengukuran
Menerjemahkan Z.3.1 Menyajikan hasil pengukurannya dalam bentuk Z.3.1.1 Menyajikan hasil pengukurannya dalam bentuk tabel
data dan bukti- tabel Z.3.1.2 Mempresentasikan langkah-langkah menggunakan alat ukur dan
bukti secara Z.3.2 Mempresentasikan langkah-langkah hasil pengukuran tersebut di depan kelas
ilmiah menggunakan alat ukur dan hasil pengukuran
tersebut di depan kelas
Topik/Konten - Besaran pokok dan satuannya
Materi - Besaran turunan dan satuannya
- Konversi satuan
- Pengukuran
Alokasi Waktu 3 x 6 JP
Profil Pelajar Mandiri dalam melakukan pengukuran dan membaca hasil pengukuran.
Pancasila
Penjelasan Peserta didik memahami tentang besaran pokok dan besaran turunan berserta satuannya, kemudian melakukan pengukuran
Singkat (Isi menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup dengan tepat.
dan Proses)
Glosarium Besaran pokok : besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Pengukuran : menentuan besaran terhadap suatu standar atau satu satuan ukur.
Pengukuran tunggal : pengukuran yang dilakukan satu kali saja.
Pengukuran berulang : pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali.
Akurasi : ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value).
Mistar : alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang.
Jangka sorong : alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, diameter dalam dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang sangat
baik.
Mikrometer sekrup : alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah benda dengan tingkat ketelitiannya 0,01 mm.

9
10.2.2 Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: Z.1.5 Mengklasifikasikan materi berdasarkan komposisi/zat-zat
fenomena Z.1.5 Mengklasifikasikan materi berdasarkan penyusunnya
secara ilmiah komposisi/zat-zat penyusunnya Z.1.6 Menjelaskan sifat fisika dan kimia zat
Z.1.6 Menjelaskan sifat fisika dan kimia zat Z.1.7 Menjelaskan perbedaan ciri perubahan fisika atau perubahan kimia
Z.1.7 Menjelaskan perbedaan ciri perubahan fisika Z.1.8 Menjelaskan cara pemisahan campuran secara fisika
atau perubahan kimia
Z.1.8 Menjelaskan cara pemisahan campuran secara
fisika
Mendesain dan Z.2.2 Mengidentifikasi unsur, senyawa, dan Z.2.2 Mengidentifikasi unsur, senyawa, dan campuran dalam kehidupan
mengevaluasi campuran dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari
penyelidikan Z.2.3 Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia zat yang Z.2.3 Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia zat yang dijumpai dalam
ilmiah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
Z.2.4 Mengidentifikasi perubahan fisika dan Z.2.4 Mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia zat yang
perubahan kimia zat yang terjadi dalam terjadi dalam kehidupannya sehari-hari dan sesuai dengan bidang
kehidupannya sehari-hari dan sesuai dengan keahliannya
bidang keahliannya Z.2.5 Melakukan pemisahan campuran secara fisika
Z.2.5 Melakukan pemisahan campuran secara fisika
Menerjemahkan Z.3.3 Menyajikan hasil identifikasi unsur, senyawa, Z.3.3 Menyajikan hasil identifikasi unsur, senyawa, dan campuran dalam
data dan bukti- dan campuran dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari dalam tabel
bukti secara dalam tabel Z.3.4 Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi sifat fisika dan kimia zat
ilmiah Z.3.4 Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi sifat yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari menggunakan tabel
fisika dan kimia zat yang dijumpai dalam Z.3.5 Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi perubahan fisika dan kimia
kehidupan sehari-hari menggunakan tabel zat yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari menggunakan tabel
Z.3.5 Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi Z.3.6 Menyajikan data hasil percobaan pemisahan campuran secara fisika
perubahan fisika dan kimia zat yang dijumpai dalam bentuk tabel
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan
tabel
Z.3.6 Menyajikan data hasil percobaan pemisahan
campuran secara fisika dalam bentuk tabel
Topik/Konten - Klasifikasi materi

10
Materi - Sifat fisika dan kimia zat
- Perubahan fisika dan kimia
- Pemisahan campuran
Alokasi Waktu 4* 6 JP
Profil Pelajar Bergotong royong dalam melakukan penyelidikan terhadap klasifikasi materi, sifat fisika dan kimia materi, perubahan fisika dan kimia
Pancasila materi, dan pemisahan campuran.
Penjelasan Peserta didik memahami, melakukan penyelidikan, dan menyajikan klasifikasi materi, sifat fisika dan kimia materi, perubahan fisika
Singkat (Isi dan kimia materi, dan pemisahan campuran.
dan Proses)
Glosarium Destilasi : Penyulingan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih.
Filtrasi : Penyaringan menggunakan filter (bidang seleksi).
Klasifikasi : Mengelompokan sesuatu berdasarkan persamaannya.
Kromatografi : Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
Mengidentifikasi : Melakukan kegiatan pengamatan untuk mendapatkan informasi dari objek yang diamati.

11
10.3 Aspek Energi dan Perubahannya
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: E.1.1.1 Menjelaskan konsep energi
fenomena E.1.1 Menjelaskan konsep energi E.1.2.1 Menjelaskan hubungan antara energi dengan usaha
secara ilmiah E.1.2 Menjelaskan kemampuan sebuah benda untuk E.1.2.2 Menentukan besar usaha
melakukan usaha E.1.2.3 Menganalisis besar daya pada suatu kegiatan sehari-hari
E.1.3 Menjelaskan macam-macam bentuk energi E.1.3.1 Menjelaskan bentuk energi mekanik
E.1.4 Menjelaskan sumber-sumber energi E.1.3.2 Menganalisis besar energi potensial dan energi kinetik
E.1.5 Menjelaskan hukum kekekalan energi E.1.3.3 Menjelaskan bentuk energi listrik
E.1.6 Menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik E.1.3.4 Menjelaskan bentuk energi kimia
E.1.7 Menyebutkan contoh-contoh perubahan energi E.1.3.5 Menjelaskan bentuk energi panas
dalam kehidupan sehari-hari E.1.4.1 Membedakan sumber energi yang terbarukan dan tidak terbarukan.
E.1.5.1 Menjelaskan hukum kekekalan energi
E.1.6.1 Menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik
E.1.7.1 Menyebutkan contoh-contoh perubahan energi dalam kehidupan
sehari-hari
Mendesain dan
mengevaluasi E.2.1 Melakukan audit energi yang dipergunakan E.2.1.1 Melakukan audit energi yang dipergunakan dalam kehidupan
penyelidikan dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari
ilmiah
Menerjemahkan E.3.1 Menyajikan hasil audit energi yang dipergunakan E.3.1.1 Menyajikan hasil audit energi yang dipergunakan dalam kehidupan
data dan bukti- dalam kehidupan sehari-hari kemudian sehari-hari kemudian mempresentasikannya di depan kelas
bukti secara mempresentasikannya di depan kelas E.3.1.2 Melakukan refleksi diri dan melakukan aksi untuk penggunaan
ilmiah E.3.2 Melakukan refleksi diri dan melakukan aksi energi secara berkelanjutan.
untuk penggunaan energi secara berkelanjutan.
Topik/Konten - Konsep energi
Materi - Usaha
- Macam-macam bentuk energi
- Sumber energi
- Perubahan energi
- Penerapan energi dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu 5 * 6 JP

12
Profil Pelajar Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME yang telah menyiapkan berbagai sumber energi yang tersedia di alam untuk dimanfaatkan bagi
Pancasila kepentingan orang banyak, dan berakhlak mulia dengan menerapkan pola hidup hemat energi dan menggunakan energi yang terbarukan.
Penjelasan Peserta didik mempelajari tentang konsep energi, bentuk-bentuk energi, sumber energi, perubahan energi, dan penerapan energi dalam
Singkat (Isi kehidupan sehari-hari.
dan Proses)
Glosarium Daya : usaha dalam setiap satuan waktu
Energi : kapasitas untuk melakukan usaha
Energi kinetik : energi berupa gerak
Energi mekanik : energi yang berkaitan posisi dan gerak suatu benda
Energi potensial : energi berupa posisi dan berpotensi untuk bergerak
Fotosintesis : proses pemanfaatan energi cahaya matahari untuk megubah air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen
Kalor : perpindahan energi dalam bentuk panas. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah hingga kedua sistem tersebut mencapai
kesimbangan termal
Keseimbangan termal : tidak perpindahan energi dalam bentuk panas dikarenakan suhu dari kedua sistem sama
Respirasi : proses pembebasan energi yang tersimpan dalam sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen
Solar sel : suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik

10.4 Aspek Bumi dan Antariksa


Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: B.1.1.1 Menjelaskan permukaan bumi
fenomena B.1.1. Menjelaskan struktur Bumi yang terdiri dari B.1.1.2 Mendeskripsikan struktur dan lapisan bumi
secara ilmiah interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan B.1.1.3 Mendeskripsikan struktur gunung api
gempa bumi B.1.1.4 Mengelompokan gunung api
B.1.2. Menjelaskan tentang struktur bumi yang B.1.1.5 Menjelaskan proses terbentuknya gunung api
meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet B.1.1.6 Menjelaskan peristiwa gempa bumi
bumi B.1.1.7 Menjelaskan berbagai macam gerak tektonik
B.1.3. Menjelaskan tentang iklim, cuaca, musim, B.1.2.1 Mendeskripsikan lapisan atmosfer bumi
perubahan iklim serta mitigasi bencana B.1.2.2 Mendeskripsikan lapisan hidrosfer bumi
B.1.3.1 Menyebutkan berbagai macam ancaman bencana alam yang bisa
terjadi di Indonesia
B.1.3.2 Mengidentifikasi daerah rawan bencana

13
B.1.3.3 Menilai resiko bencana di tempat sekitar
B.1.3.4 Menjelaskan mitigasi bencana letusan gunung api
B.1.3.5 Menjelaskan mitigasi bencana gempa bumi
B.1.3.6 Menjelaskan mitigasi bencana tsunami
B.1.3.7 Menjelaskan mitigasi bencana banjir dan air bah
B.1.3.8 Menjelaskan mitigasi bencana angin putting beliung
Mendesain dan
mengevaluasi B.2.1. Menilai potensi bencana tempat tinggal dan
B.2.1.1 Menilai potensi bencana tempat tinggal dan lingkungan sekitar
penyelidikan lingkungan sekitar
ilmiah
Menerjemahkan B.3.1. Peserta didik dapat menerjemahkan data hasil
data dan bukti- penilaian potensi bencana di tempat tinggal dan B.3.1.1 Peserta didik dapat menerjemahkan data hasil penilaian potensi
bukti secara lingkungan sekitar, dan bukti dari berbagai bencana di tempat tinggal dan lingkungan sekitar, dan bukti dari
ilmiah sumber untuk membangun sebuah solusi sebagai berbagai sumber untuk membangun sebuah solusi sebagai tindakan
tindakan antisipatif terhadap potensi bencana antisipatif terhadap potensi bencana tersebut
tersebut
Topik/Konten - Struktur Bumi (interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi)
Materi - Struktur Bumi (hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi)
- Iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana
- Dampak Bencana Bagi Manusia
- Upaya mengatasi bencana (preventif dan mitigasi)
Alokasi Waktu 4 x 6 JP
Profil Pelajar Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME yang telah menciptakan bumi dan antariksa, dan berakhlak mulia dengan melakukan upaya
Pancasila penanggulangan bencana alam (mitigasi bencana).
Penjelasan Peserta didik mempelajari mengenai lapisan dan struktur bumi, kemudian mempelajari mengenai upaya penanggulangan bencana alam
Singkat (Isi (mitigasi bencana).
dan Proses)
Glosarium Alloy : Campuran antara dua material logam atau lebih
Divergen : Pergerakan yang saling menjauh satu sama lain
Epirogenetik : Gerakan yang mengakibatkan bersgesernya lapisan kulit bumi dengan gerakan yang relatif lebih lambat dan
menyebabkan pembentukan benua
Erupsi : Peristiwa keluarnya magma dan keluar dari dalam perut bumi

14
Geosfer : Lapisan bumi yang terletak di permukaan atau dibawahnya yang berpengaruh pada kehidupan baik langsung maupun tidak
langsung.
Kaldera : Kawasan yang membentang rendah di bawah permukaan tanah yang terbentuk karena amblasnya tanah akibat material
didalamnya telah keluar bersama letusan gunung api.
Konvergen : Pergerakan yang saling mendekati satu sama lain
Lipatan : Dampak pergerakan lempeng yang
Orogenetik : Proses pembentukan pegunungan akibat pergerakan lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat.
Punggung Samudera : Kawasan yang terbentuk akibat arus konveksi yang menggerakan lempeng saling berlawanan
Ring of Fire : Jalur pergerakan lempeng-lempeng
Tenaga Endogen : Tenaga yang menyebabkan pergerakan pada lempeng bumi akibat dari arus konveksi.
Transform : Pergerakan lempeng yang saling berpapasan dan dapat menimbulkan patahan mendatar

10.5 Aspek Keruangan dan Konektivitas Antar Ruang dan Waktu


Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: K.1.1.1 Menganalisis pengaruh astronomis terhadap sumber daya alam
fenomena K.1.1 Menjelaskan kondisi sosial dan lingkungan alam Indonesia.
secara ilmiah dalam konteks lokal dan regional, nasional, K.1.1.2 Menganalisis pengaruh geografis terhadap sumber daya alam
hingga global. Indonesia.
K.1.2 Menjelaskan kondisi geografis Indonesia dan K.1.1.3 Menjelaskan pengaruh letak klimatologis terhadap potensi sumber
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi, daya alam.
dan politik. K.1.1.4 Menjelaskan pengaruh letak geologis terhadap potensi sumber
daya alam
K.1.1.5 Menyajikan analisis pemanfaatan sumber daya alam di daerah
sekitar
K.1.1.6 Menjelaskan keuntungan letak geologis Indonesia.
K.1.1.7 Mengidentifikasi dampak negatif letak geologis Indonesia.
K.1.1.8 Menganalisis pengaruh 3 wilayah fisiografis Indonesia terhadap
keanekaragaman flora fauna.
K.1.2.1 Membedakan bentuk topografi dataran rendah dan dataran tinggi
di Indonesia;
K.1.2.2 Mendeskripsikan bentuk topografi gunung dan pegunungan di

15
Indonesia;
K.1.2.3 Menganalisis kehidupan pantai dan pesisir di berbagai wilayah
Indonesia
K.1.2.4 Menyajikan deskripsi bentuk muka bumi wilayah sekitar.
K.1.2.5 Mendeskripsikan berbagai bentuk aktivitas penduduk di daerah
pesisir dan pantai;
K.1.2.6 Menelaah berbagai bentuk aktivitas penduduk Indonesia di
wilayah topografi dataran rendah;
K.1.2.7 Membandingkan bentuk aktivitas penduduk Indonesia di wilayah
topografi dataran tinggi dan pegunungan;
K.1.2.8 Memilih upaya menanggulangi permasalahan lingkungan di
beberapa wilayah topografi;
K.1.2.9 Menyajikan bentuk-bentuk aktivitas penduduk pada berbagai
bentuk topografi.
Mendesain dan K.2.1 Mengamati aktivitas pemanfaatan sumber daya K.2.1.1 Mengamati aktivitas pemanfaatan sumber daya alam di daerah
mengevaluasi alam di daerah sekitar tempat tinggalnya. sekitar tempat tinggalnya
penyelidikan
ilmiah
Menerjemahkan K.3.1 Menyajikan hasil pengamatan pemanfaatan K.3.1.1 Menyajikan hasil pengamatan pemanfaatan sumber daya alam di
data dan bukti- sumber daya alam di lingkungan sekitar. lingkungan sekitar.
bukti secara
ilmiah
Topik/Konten 1. Berbagai topografi wilayah Indonesia;
Materi 2. Aktivitas penduduk di wilayah pesisir Indonesia, di daerah dataran rendah, dataran tinggi, daerah gunung dan pegunungan
3. Upaya menanggulangi permasalahan lingkungan di beberapa wilayah topografi
4. Pengaruh letak geologis terhadap potensi sumber daya alam
Alokasi Waktu 4 x 6 JP
Profil Pelajar Berpikir kritis
Pancasila
Penjelasan Peserta didik memahami berbagai topografi wilayah Indonesia; pengertian dataran rendah dan dataran tinggi; perbedaan gunung dan
Singkat (Isi pegunungan; aktivitas penduduk di wilayah pesisir Indonesia, di daerah dataran rendah, dataran tinggi, daerah gunung dan pegunungan;
dan Proses) upaya menanggulangi permasalahan lingkungan di beberapa wilayah topografi, dan pengaruh letak geologis terhadap potensi sumber

16
daya alam. Peserta didik juga mengamati dan menyajikan hasil pengamatannya tentang pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan
sekitar.
Glosarium Abrasi : pengiksa/erosi oleh gelombang air laut.
Amplitudo suhu : selisih antara suhu udara tertinggi dengan suhu udara terendah.
Atmosfer : lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Bahan bakar fosil : bahan bakar yang terbentuk dari sisa-sisa makhluk hidup berjuta-juta tahun yang lalu
Cekungan sedimen (sedimentary basin) : suatu daerah cekungan endapan mineral tertentu seperti batuan sedimen dan diperkirakan
merupakan tempat penampungan minyak bumi.
Cliff : tebing atau jurang adalah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal. Tebing terbentuk akibat dari erosi.
Dataran alluvial : dataran yang terbentuk akibat proses geologi yang dipengaruhi oleh iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, dan
topogrrafi. Dataran aluvial terbentuk karena endapan material-material dari tempat lain.
Ekosistem : suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Erupsi gunung api : letusan gunung api.
Fauna : dunia hewan.
Fenomena : gejala yang bias diamati.
Flora : dunia tumbuh-tumbuhan.
Fungsi ekologis : proses-proses fisik, kimia dan biologis yang berperan untuk memelihara keseimbangan ekosistem alam serta
menyediakan sistem penunjang kehidupan seperti air, tanah dan udara.
Geofisika : bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika.
Karbon dioksida : gas sisa pembakaran yang menyebabkan polusi udara.
Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim.
Meteorologi : ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
Relief/topografi : tinggi rendahnya bentuk muka bumi.
Sedimen : endapan hasil erosi oleh udara, air, atau es.
Sedimentasi : proses pengendapan material yang diangkut oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan.
Tektonisme : proses pergeseran/pergerakan kulit bumi.
Tenaga eksogen : tenaga pembentuk muka yang berasal dari luar bumi yang bersifat merusak.
Tenaga endogen : tenaga pembentuk muka yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membangun.
Toponimi : nama tempat.
Tsunami : gelombang pasang yang terjadi karena gempa di dasar laut

17
Vulkanisme : pergerakan magma dari dalam menuju permukaan bumi.
Zona neritis : bagian lautan yang relatif dangkal sebelum batas landas kontinen, dengan kedalaman sekitar 200 meter.

10.6 Aspek Interaksi, Komunikasi, Sosialisasi, Institusi Sosial dan Dinamika Sosial
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: I.1.1.1 Menjelaskan faktor-faktor pembentuk kepribadian
fenomena I.1.1. Menjelaskan faktor-faktor pembentuk kepribadian I.1.2.1 Menjelaskan pengertian interaksi sosial
secara ilmiah I.1.2. Menjelaskan tentang interaksi dan institusi sosial, I.1.2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri interaksi sosial
peluang dan tantangannya I.1.2.3 Menganalisis syarat-syarat terjadinya interaksi sosial di lingkungan
I.1.3. Menjelaskan dinamika/problematika sosial, faktor sekitar
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan I.1.2.4 Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong interaksi sosial
pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan I.1.2.5 Menganalisis bentuk-bentuk interaksi asosiatif
manusia dan bumi. I.1.2.6 Manganalisis bentuk-bentuk interaksi disosiatif
I.1.2.7 Memberi contoh pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan politik;
I.1.2.8 Menelaah proses terbentuknya lembaga sosial
I.1.2.9 Mengkorelasikan interaksi sosial dengan pembentukan lembaga
sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan politik
I.1.2.10 Mengidentifikasi jenis-jenis lembaga sosial di masyarakat.
I.1.2.11 Mengidentifikasi fungsi lembaga-lembaga sosial.
I.1.2.12 Menafsirkan peran anggota masyarakat dalam lembaga sosial.
I.1.3.1 Menjelaskan dinamikan/problematika sosial
I.1.3.2 Menjelaskan faktor-faktor penyebab dinamikan/problematika sosial
dan solusinya
Mendesain dan I.2.1 Mengidentifikasi contoh-contoh kontak sosial dan I.2.1 Mengidentifikasi contoh-contoh kontak sosial dan komunikasi dalam
mengevaluasi komunikasi dalam masyarakat sekitranya masyarakat sekitranya
penyelidikan I.2.2 Mengidetifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial I.2.2 Mengidetifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial (asosiatif dan
ilmiah (asosiatif dan disosiatif) masyarakat di sekiranya disosiatif) masyarakat di sekiranya
I.2.3 Mengidentifikasi kasus konflik sosial yang terjadi I.2.3 Mengidentifikasi kasus konflik sosial yang terjadi di Indonesia dari
di Indonesia dari media internet atau surat kabar. media internet atau surat kabar.
I.2.4 Berdiskusi mengenai pengaruh interaksi sosial I.2.4 Berdiskusi mengenai pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan
terhadap pembentukan lembaga sosial, budaya, lembaga sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan politik.

18
ekonomi, pendidikan dan politik. I.2.5 Melakukan investigasi fungsi dan peran anggota masyarakat dalam
I.2.5 Melakukan investigasi fungsi dan peran anggota lembaga sosial.
masyarakat dalam lembaga sosial.
Menerjemahkan I.3.1. Menyajikan hasil identifikasi contoh-contoh I.3.6. Menyajikan hasil identifikasi contoh-contoh kontak sosial dan
data dan bukti- kontak sosial dan komunikasi dalam masyarakat komunikasi dalam masyarakat sekitranya
bukti secara sekitranya I.3.7. Menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk interaksi sosial (asosiatif dan
ilmiah I.3.2. Menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk interaksi disosiatif) masyarakat di sekiranya
sosial (asosiatif dan disosiatif) masyarakat di I.3.8. Menyampaikan gagasan untuk memecahkan konflik sosial yang
sekiranya terjadi di Indonesia
I.3.3. Menyampaikan gagasan untuk memecahkan I.3.9. Menyajikan hasil diskusi pengaruh interaksi sosial terhadap
konflik sosial yang terjadi di Indonesia pembentukan lembaga sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan
I.3.4. Menyajikan hasil diskusi pengaruh interaksi sosial politik.
terhadap pembentukan lembaga sosial, budaya, I.3.10. Mempresentasikan hasil investigasi fungsi dan peran anggota
ekonomi, pendidikan dan politik. masyarakat dalam lembaga sosial.
I.3.5. Mempresentasikan hasil investigasi fungsi dan
peran anggota masyarakat dalam lembaga sosial.
Topik/Konten - Interaksi Sosial
Materi - Institusi/Lembaga sosial, peluang dan tantangannya
- Dinamika/problematika sosial, faktor penyebab dan solusinya
Alokasi Waktu 4 x 6 JP
Profil Pelajar
Bernalar kritis dalam menganalisis interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial.
Pancasila
Penjelasan Peserta didik memahami tentang Interaksi Sosial; Institusi/Lembaga sosial, peluang dan tantangannya; Dinamika/problematika sosial,
Singkat (Isi faktor penyebab dan solusinya; kemudian melakukan penyelidikan terhadap interaksi sosial masyarakat di sekitarnya dan
dan Proses) merangkumnya dalam sebuah laporan.
Glosarium Daring/online : daring adalah akronim dari dalam jaringan, artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya
Individu : individu adalah merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat (orang-perorang).
Respon : tanggapan; reaksi; jawaban
Simbol satu ide atau gagasan objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan
Dimensi : ukuran yang menyangkut panjang, lebar, tinggi, luas, waktu, dan sebagainya
Permanen : tetap/tidak berubah.
Interaksi sosial : hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan

19
kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
Aturan/norma : aturan hidup bagi manusia tentang hal yang seharusnya dilakukan dan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh
manusia terhadap manusia yang lain.
Harmonis : suatu perpaduan dari bentuk apapun yang menghasilkan keselarasan.
Barter : sistem perdagangan yang di dalamnya terdapat kegiatan tukarmenukar barang tanpa melibatkan uang sebagai alat transaksi.
Efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang buang waktu, tenaga, biaya).
Ideologi : suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat sistematis, dengan tujuan dan arah yang
ingin dicapai dalam kehidupan nasional dalam berbangsa dan bernegara.

10.7 Aspek Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan


Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: P.1.2.1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia
fenomena P.1.1 Menjelaskan peran diri, masyarakat serta negara P.1.2.2. Menjelaskan jenis-jenis kebutuhan manusia
secara ilmiah dalam memenuhi kebutuhan bersama P.1.2.3. Menklasifikasikan alat pemenuhan kebutuhan manusia
P.1.2 Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, P.1.2.4. Menjelaskan pengertian kebutuhan dan kelangkaan
permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi P.1.2.5. Mengidentifikasi perbedaan antara kebutuhan dan keinginan
P.1.3 Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, P.1.2.6. Menganalisis faktor penyebab kelangkaan
serta fungsi uang P.1.2.7. Menganalisis faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia
P.1.4 Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber P.1.2.8. Menjelaskan permintaan dan penawaran
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, P.1.2.9. Mendeskripsikan faktor-faktor permintaan dan penawaran
perusahaan serta negara P.1.2.10. Menganalisis jenis-jenis permintaan
P.1.5 Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa P.1.2.11. Membandingkan kurva permintaan dan penawaran
keuangan P.1.2.12. Menjelaskan pengertian pasar dan harga
P.1.2.13. Mengindentifikasi fungsi dan jenis pasar
P.1.3.1. Menjelaskan pengertian, fungsi, jenis, nilai uang, dan fluktuasi nilai
mata uang
P.1.3.2. Menjelaskan peran lembaga keuangan Bank dan Non-Bank
P.1.4.1. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran keuangan keluarga dan perusahaan
P.1.5.1 Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa keuangan
Mendesain dan P.2.1. Mengidentifikasi alat pemenuh kebutuhan P.2.1. Mengidentifikasi alat pemenuh kebutuhan manusia yang ada di
mengevaluasi manusia yang ada di lingkungan sekitar lingkungan sekitar
penyelidikan P.2.2. Mengidentifikasi aktivitas manusia dalam P.2.2. Mengidentifikasi aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan yang

20
ilmiah memenuhi kebutuhan yang ada di lingkungan ada di lingkungan sekitar
sekitar
Menerjemahkan P.3.1. Mempresentasikan alat pemenuh kebutuhan P.3.1. Mempresentasikan alat pemenuh kebutuhan manusia yang ada di
data dan bukti- manusia yang ada di lingkungan sekitar lingkungan sekitar
bukti secara P.3.2. Mempresentasikan hasil identifikasi aktivitas P.3.2. Mempresentasikan hasil identifikasi aktivitas manusia dalam
ilmiah manusia dalam memenuhi kebutuhan yang ada di memenuhi kebutuhan yang ada di lingkungan sekitar
lingkungan sekitar P.3.3. Menyajikan kurva permintaan dan kurva penawaran hasil diskusi
P.3.3. Menyajikan kurva permintaan dan kurva
penawaran hasil diskusi
Topik/Konten - Faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia, jenis kebutuhan manusia, dan alat pemenuh kebutuhan
Materi - Kebutuhan, kelangkaan dan faktor penyebab kelangkaan
- Permintaan dan penawaran
- Pasar dan harga
- Peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang
- Pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta negara
- Hak dan kewajiban dalam jasa keuangan
Alokasi Waktu 5 x 6 JP
Profil Pelajar Berpikir kritis
Pancasila
Penjelasan Peserta didik mengetahui kegiatan ekonomi yaitu proses terjadinya permintaan, penawaran, dan harga yang berlaku di tengah
Singkat (Isi masyarakat; kebutuhan, kelangkaan, faktor penyebab kelangkaan, faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia, jenis kebutuhan
dan Proses) manusia, dan alat pemenuh kebutuhan; lembaga keuangan, niai, serta fungsi uang.
Glosarium Kurva : Garis lengkung/grafik yang menggambarkan variabel (misalnya yang memperlihatkan perkembangan) yang dipengaruhi oleh
keadaan/garis yang terdiri atas persambungan titik-titik.
Minimarket : Pasar swalayan kecil, semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan. Perbedaannya,
minimarket biasanya menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya, namun tidak selengkap dan sebesar
sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, di mana pembeli mengambil sendiri
barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir.
Online Shop : Toko online yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka cari atau inginkan dengan
cara membuka internet atau telepon saja tanpa harus keluar rumah.
Pajak : Pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau
pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya.

21
Subsidi : Bantuan uang dan sebagainya kepada masyarakat, yayasan, perkumpulan, dan sebagainya. Biasanya subsidi berasal dari pihak
pemerintah.
Supermarket : Pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Supermarket berukuran 1.000m2 s/d
4.999m2
Swalayan : Pelayanan sendiri oleh pembeli karena perusahaan tidak menyediakan pramuniaga.
APBD: Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBN: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Skala Prioritas: Ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan
paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda pemenuhannya.

Mengetahui Kupang, Oktober 2021


Kepala SMK N 4 Kupang Guru Mata Pelajaran

Semi Ndolu, S.Pd Maria Afriana Domingga, S.Pd Maria B. Tadas, S.Pd, Gr
NIP. 19801114 200312 1 002

22
23
MODUL
AJAR

24
ASPEK 1
Makhluk Hidup dan Lingkungannya

25
I. Informasi Umum

Nama Penyusun : Maria Afriana Domingga, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 4 Kupang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X DKV 1, DKV 2, DKV 3, X DITF
Alokasi Waktu : 4 * 6 Jam Pelajaran (4 Kali Pertemuan)

Kompetensi Awal Profil Pelajar Pancasila

Pengetahuan tentang jenis-jenis makhluk Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang


hidup dan benda mati adalah hal yang dikembangkan adalah Beriman,
perlu dimiliki peserta didik sebelum Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
mempelajari materi Makhluk Hidup dan Esa, dan Berakhlak Mulia dalam
Lingkungannya. menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Sarana dan Prasarana Target Peserta Didik

Prasarana: modul ajar, foto, video, dan Peserta didik yang menjadi target adalah
LKPD peserta didik regular/tipikal (umum,
Media: Power Point Presentation, LMS tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar), peserta didik
dengan kesulitan belajar, dan peserta
Model Pembelajaran didik dengan pencapaian tinggi.

Model pembelajaran yang digunakan


adalah Project Based Learning (PjBL)
dengan metode diskusi kelompok.

26
II. Inti
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks informasi, mendeskripsikan
kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan, menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan,
dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang keahliannya. Mereka juga dapat memahami
serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual.
Peserta didik menggunakan struktur bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi
dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada bukti-bukti
sehingga dapat mengekspresikan posisinya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
fenomena secara menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
ilmiah pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di


lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup
dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial;
serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga
mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis
pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat
mengevaluasi untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan
penyelidikan ilmiah yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan
ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber
data dan bukti-bukti untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
secara ilmiah dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik,
atau sumber data lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan
aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya, melakukan refleksi diri terhadap tahapan kegiatan
yang dilakukan

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta didik bisa memahami interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan di sekitarnya, meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan mencintai
lingkungan di sekitarnya, berpartisipasi dalam memberikan dan menerapkan solusi atas
permasalahan lingkungan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

27
C. Tujuan Pembelajaran
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: M.1.1.1 Menjelaskan konsep
fenomena M.1.1 Menjelaskan keterkaitan dan lingkungan dan komponen-
secara ilmiah hubungan saling komponennya
ketergantungan antara M.1.1.2 Menjelaskan pengaruh
makhluk hidup yang satu komponen abiotik terhadap
dengan yang lainnya dan komponen biotik dalam suatu
antara makhluk hidup dan ekosistem
lingkungannya yang berupa M.1.1.3 Menjelaskan pengertian
tanah, air, energi. interaksi
M.1.2 Menjelaskan fenomena- M.1.1.4 Menjabarkan pola-pola
fenomena pencemaran interaksi
lingkungan yang terjadi M.1.1.5 Menjelaskan konsep bentuk
saling ketergantungan makhluk
hidup
M.1.1.6 Menyebutkan perbedaan antara
rantai makanan dengan jaring-
jaring makanan.
M.1.2.1 Menjelaskan penyebab,
dampak, dan usaha mengatasi
pencemaran air
M.1.2.2 Menjelaskan penyebab,
dampak, dan usaha mengatasi
pencemaran udara.
Mendesain dan M.2.1 Melakukan pengamatan M.2.1.1 Melakukan pengamatan
mengevaluasi lingkungan dan lingkungan dan
penyelidikan mengidentifikasi komponen mengidentifikasi komponen
ilmiah biotik dan abiotik biotik dan abiotik
M.2.2 Melakukan penyelidikan M.2.2.1 Mengidentifikasi penyebab
terhadap peristiwa dan dampak pencemaran air
pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah NTT
yang terjadi di wilayah NTT M.2.2.2 Mengidentifikasi penyebab
M.2.3 Merencanakan dan dan dampak pencemaran udara
melaksanakan proyek yang terjadi di wilayah NTT
pembuatan produk dari M.2.3.1 Menyatakan solusi atas
bahan-bahan pencemar peristiwa pencemaran
lingkungan sebagai upaya lingkungan yang terjadi
untuk berpartisipasi dalam
penanggulangan kerusakan
lingkungan sesuai bidang
keahliannya
Menerjemahka M.3.1 Menyajikan hasil M.3.1 Menyajikan hasil pengamatan
n data dan pengamatan lingkungan lingkungan untuk
bukti-bukti untuk mengidentifikasi mengidentifikasi komponen
secara ilmiah komponen biotik dan abiotik biotik dan abiotik dalam bentuk
dalam bentuk tabel tabel

28
M.3.2 Menyajikan hasil identifikasi M.3.2 Menyajikan hasil identifikasi
penyebab dan dampak penyebab dan dampak
pencemaran lingkungan pencemaran lingkungan yang
yang terjadi di wilayah NTT terjadi di wilayah NTT
M.3.3 Menyajikan produk dari M.3.3 Menyajikan produk dari bahan-
bahan-bahan pencemar bahan pencemar lingkungan
lingkungan sebagai upaya sebagai upaya untuk
untuk berpartisipasi dalam berpartisipasi dalam
penanggulangan kerusakan penanggulangan kerusakan
lingkungan sesuai bidang lingkungan sesuai bidang
keahliannya keahliannya

D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Dapatkah Ananda menyebutkan ada berapa macam interaksi yang ada di lingkungan?
3. Apa saja penyebabnya?
4. Apa dampaknya?
5. Bagaimana upaya yang dapat Ananda lakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di
lingkungan sekitarmu?
6. Bagaimana jika lingkungan itu tercemar? Apa yang dapat Ananda sebagai peserta didik jurusan
DKV dan DITF lakukan sebagai salah satu bentuk penanggulangan terhadap pencemaran
lingkungan yang terjadi?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10
menit
 Menyapa peserta didik
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa
 Menyiapkan kondisi psikologi siswa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Memberikan apersepsi untuk mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
 Menyampaikan topik yang akan dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan bentuk penilaian yang digunakan dalam pembelajaran
 Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5
orang.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan

Kegiatan Inti 375


menit
 Mengajukan pertanyaan pemantik

29
 Peserta didik mencari / menemukan peristiwa pencemaran lingkungan melalui media
 Peserta didik menuliskan hasil pekerjaan berdasarkan data pengamatan dalam format
(lampiran)
 Peserta didik merumuskan masalah yang ada dengan menuliskan dalam pertanyaan ilmiah
yang bersifat terbuka (contoh: apa yang bisa saya sebagai peserta didik jurusan DKV
dan DITF lakukan sebagai salah satu bentuk penanggulangan terhadap pencemaran
lingkungan yang terjadi?)
 Memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui
prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek
(tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik mendesain perencanaan produk
 Peserta didik membuat peta konsep berdasarkan kejadian dan dasar teori
 Peserta didik menyiapkan media sumber data yang dibutuhkan untuk pendalaman data
 Peserta didik mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah
yang ada
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatik an batas waktu
yang telah ditentukan bersama.
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau
realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
 Guru memfasilitasi diskusi tentang pekerjaan
 Guru mengukur ketercapaian standar
 Peserta didik membuat tabel penjelasan peristiwa (memuat No, Peristiwa,
Penjelasan Ilmiah
 Peserta didik menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan penyebab dan dampak yang
terjadi
 Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan dengan menggunakan media ppt
 Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru
dan peserta didik menarik kesimpulan

Kegiatan Penutup 20
menit
 Melakukan refleksi diri terhadap hasil pekerjaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa
 Salam penutup

F. Asesmen
1. Diagnostik (Nonkognitif)
2. Formatif
- Produk
- Presentasi
- Esai
30
3. Sumatif
- Soal pilihan ganda

G. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberikan pembelajaran
pengayaan.
Remedial:
Pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.

31
III. Lampiran
A. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Makluk Hidup dan Lingkungannya

Peta Konsep
Fenomena Kerusakan Lingkungan
Kerusakan Lingkungan

Kegiatan Alami Aktivitas Manusia

Dampak

Solusi
Reduce
Reuse
Recycle

A. Lingkungan
Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang ada di atas tanah, di
dalam tanah maupun di perairan. Di dalam lingkungannya, setiap makhluk hidup bergantung pada
makhluk hidup lain dan bergantung pula pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna “The physical,
chemical, and biotic condition surrounding an organism”. Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan
secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu
merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling
memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan
kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri atas makhluk
hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati. Hubungan antara

32
makhluk hidup dengan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk hidup maupun
benda-benda tak hidup membentuk suatu hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks.
Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam, biasa di sebut dengan
ekositem.
Coba Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1. Interaksi Antara Makhluk Hidup


(Sumber: https://sites.google.com/site/interaksiantarmakhlukhidup/)

Apakah yang dapat Ananda ceritakan dari gambar tersebut? Apakah ada interaksi yang saling
membutuhkan dari ke-3 gambar tersebut? Bapak Petani bunga begitu terampil merawat
tanamannya. Indahnya bunga yang bermekaran karena ada bantuan dari cacing dan kupu-kupu.
Cacing secara tidak langsung dapat menyuburkan tanah menjadi gembur melalui gerakan tubuhnya
sehingga membuat jalan di tanah yang memudahkan unsur zat penyubur bekerja untuk tanah.
Sedangkan kupu-kupu dengan penyerbukannya dapat mempercepat reproduksi antara benang sari
dan putik. Intinya ke-3 gambar tersebut mempunyai interaksi saling membutuhkan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada makhluk hidup
atau organisme. Artinya semua makhluk hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen
biotik, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau
dekomposer.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi
tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai (dekomposer).
a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau makhluk
hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri lewat proses fotosintesis karena tumbuhan memiliki klorofil dan bisa
mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.
b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik atau makhluk
hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme

33
lain sebagai bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organisme heterotrof
ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi
antara lain yaitu:
1) Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging organisme lain.
Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
2) Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan.
Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
3) Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal dari tumbuhan atau
daging organisme lain. Adapun contoh omnivora misalnya beruang, monyet, ayam,
tikus, dan babi.
c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan mineral dan
unsur hara tanah. Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem terjaga karena
semua organisme kembali lagi ke asal bentuknya menjadi sumber daya alam. Contoh
pengurai misalnya bakteri, jamur, cacing tanah, dan sebagainya.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang ada pada sebuah ekosistem.
Adanya komponen abiotik sangat menentukan apa saja jenis makhluk hidup yang bisa tinggal
dan bertahan di sebuah lingkungan ekosistem tertentu. Yang termasuk dalam komponen abiotik
atau tak hidup dalam ekosistem antara lain adalah air, udara, tanah, suhu, kelembaban, sinar
matahari, iklim, dan lain-lain.

B. Satuan dalam Lingkungan


Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 2 Alam Persawahan


(Sumber: https://pixabay.com/id/photos/gunung-sawahpemandangan-alam-awan-625110/)

Apa yang Ananda lihat pada gambar di samping? Makhluk hidup apa saja yang mungkin
hidup di lingkungan tersebut? Apakah makhluk yang hidup di dalam lingkungan tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lain? Pernahkah Ananda memperhatikan bagaimana berbagai
34
makhluk hidup itu saling berinteraksi dengan lingkungannya? Komponen-komponen apa sajakah
yang ada di dalamnya?

1. Individu
Satu satuan makhluk hidup disebut individu. Individu berasal dari bahasa latin
individuum yang artinya tidak dapat dibagi (satu makhluk hidup tunggal).

Gambar 3 Bunga Teratai Gambar 4 Harimau


(Sumber: (Sumber:
https://www.tokopedia.com/youandi/bi https://www.blibli.com/friends/blog/perbedaanmac
ji-benihbunga-teratai-pink-lotus) an-dan-harimau-00/

2. Populasi
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang sama, yang
hidup pada waktu yang sama, dan wilayah geografis yang sama. Jumlah populasi dari satu
ekosistem dapat berubah dari waktu ke waktu. Populasi akan bertambah jika terdapat kelahiran
baru dan akan berkurang jika terjadi kematian. Demikian juga jika terjadi perpindahan.
Perpindahan ke dalam (imigrasi) akan menambah populasi, sedangkan perpindahan keluar
(emigrasi) akan mengurangi jumlah populasi.

Gambar 5 Populasi Jerapah Gambar 6 Populasi Jagung


(Sumber: (Sumber:
https://www.beritasatu.com/feri- https://alamtani.com/budidaya-
awanhidayat/digital/528209/populasi- jagungmanis-organik/)
terus-menurunjerapah-terancam-
punah)

35
3. Komunitas
Yang hidup di dalam komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup.
Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang hidup dan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan waktu tertentu. Contohnya
komunitas kolam air tawar yang di dalamnya terdapat sekumpulan ikan nila, sekumpulan
teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan juga sekumpulan katak.
4. Habitat
Habitat merupakan lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup. Kita dapat
mengatakan bahwa habitat kambing di padang rumput. Habitat kera di atas pohon. Dapat
dikatakan bahwa habitat adalah tempat hidup asli suatu organisme. Keadaan habitatat suatu
organisme meliputi iklim, keadaan tanah, air, serta jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan. Jika
lingkungan fisik itu rusak, maka dapat mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya dan
dapat mempengaruhi seluruh ekosistem.

Gambar 7 Habitat Ikan Laut Gambar 8 Habitat Bunga Teratai Di Kolam


(Sumber: (Sumber:
https://pxhere.com/id/photo/107923 https://www.suara.com/lifestyle/2019/08/16/165435/se
2) lain-cantik-5-tanaman-ini-jagomembersihkan-kolam-
ikan-di-rumah)

5. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik. Dalam suatu habitat atau tempat berjenis-
jenis makhluk hidup (komunitas) melangsungkan kehidupannya, komunitas ini tidak terlepas
dari pengaruh lingkungan abiotik di sekitarnya, seperti dengan air, tanah, udara, dan sinar
matahari. Diantara anggota komunitas dengan lingkungan abiotik tersebut terjadi interaksi atau
hubungan yang saling mempengaruhi, membentuk suatu sistem ekologi yang disebut
ekosistem. Contohnya ekosistem sungai, kebun, dan pantai.

36
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan
manusia, misalnya laut, hutan, sungai dan gurun.
2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja di buat oleh manusia. Misalnya waduk,
kolam, dan akuarium.
Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan atas dua golongan, yaitu:
a. Ekosistem darat atau teresterial, misanya hutan, gurun, padang rumput, dan tundra.
Tundra merupakan daerah dingin dan tandus yang terdapat di daerah kutub bumi. Di
daerah tersebut, tumbuhan yang dapat hidup hanyalah lumut. Oleh karena itu, daerah ini
biasanya disebut sebagai padang lumut.
b. Ekosistem perairan atau akuatik

6. Biosfer
Komunitas-komunits di bumi kita berinteraksi dengan lingkungan hidupnya akan
membentuk ekosistem-ekosistem. Akuarium adalah suatu ekosistem yang berukuran kecil,
sedangkan hutan dan lautan merupakan ekosistem yang berukuran besar. seluruh ekosistem di
permukaan bumi kita ini membentuk biosfer.

C. Pola Interaksi dalam Ekosistem


Di alam ini tidak ada satupun organisme yang dapat hidup sendirian. Setiap organisme selalu
membutuhkan organisme lain. Adanya saling membutuhkan antara organisme satu dengan
organisme lainnya menimbulkan interaksi. Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah
ekosistem, berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak
berjalan dengan baik dan seimbang, akan ada sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu
ekosistem, dan itu tidak baik untuk ekosistemnya, atau untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Interaksi dalam sebuah ekosistem digolongkan menjadi 5, di mana semuanya memiliki perannya
masing-masing, interaksinya adalah sebagai berikut:
(https://www.ruangguru.com/blog/interaksi-yang-terjadi-di-dalam-ekosistem)
37
1. Netral
Jika makhluk hidup berinteraksi tetapi tidak mengganggu satu sama lain, maka interaksi
yang terjadi adalah netral. Mereka hanya hidup di dalam ekosistem yang sama, tidak ada
persaingan dan mangsa-memangsa dalam interaksi ini.

Gambar 9 Interaksi netral :3 (sumber: dailymail.co.uk)


Contohnya seperti gambar di atas, anak kucing sama anak burung hantu, mereka hanya
akan main selayaknya anak kecil, karena memang hanya sebatas itu hubungannya.

2. Predasi
Predasi adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah ekosistem, interaksi ini
menjaga keseimbangan jumlah pemangsa dan mangsa dalam sebuah ekosistem.

Gambar 10 Interaksi Predasi (sumber: giphy.com)

Contoh interaksinya adalah zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa
sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu banyak,
sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya ekosistem.

3. Simbiosis
Simbiosis adalah interaksi antara 2 makhluk hidup berbeda spesies yang saling
berhubungan, dalam hubungan ini ada 3 bentuk interaksi, ada yang menguntungkan satu sama
lain, menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, serta menguntungkan satu pihak,

38
tetapi pihak lainnya tidak dirugikan. Simbiosis kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya:
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis ini adalah jenis simbiosis dimana 2 makhluk hidup yang berbeda spesies
memberikan keuntungan satu sama lain.

Gambar 11 Lebah yang akan mencari madu dan membantu penyerbukan


bunga (sumber: giphy.com)
Contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan
berupa madu dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang
biak karena proses penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan
daerah penyerbukan yang lebih luas.
b. Simbiosis Parasitisme
Dalam simbiosis ini satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan tetapi merugikan makhluk
yang menjadi teman simbiosisnya. Hal ini terjadi karena biasanya salah satu makhluk
tersebut tidak bisa melakukan sesuatu karena kekurangan organ atau enzim, tetapi
membutuhkannya untuk bertahan hidup.

Gambar 12 Tumbuhan tali puteri, salah satu hama dan tumbuhan parasit
(sumber: ekosistem.co.id)
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau
daun yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan dirinya
pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-sari makanan.

c. Simbiosis Komensalisme
Dalam interaksi ini satu organisme mendapatkan keuntungan sedangkan yang lainnya tidak
mendapatkan keuntungan.
39
Gambar 13 Ikan badut yang berlindung di dalam anemon
(sumber: giphy.com/Walt Disney/Pixar)
Contohnya adalah anemon laut dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi
tubuhnya sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di
sela-sela anemon untuk mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan
gangguan atau keuntungan dari hal ini.

4. Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup dimana makhluk hidup yang satu menghambat
pertumbuhan makhluk hidup lainnya.

Gambar 14 Jamur penisilin yang dikembangkan di laboratorium


(sumber: theconversation.com)
Contohnya adalah jamur penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa
jenis bakteri sehingga tidak bisa berkembang biak di sekitarnya, jamur ini
digunakan oleh manusia sebagai obat antibiotik dengan nama penisilin.
5. Kompetisi
Adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing untuk mendapatkan atau
memperebutkan sebuah hal yang sama.

40
Gambar 15 Kompetisi kuda nil dalam memperebutkan sebuah kolam
(sumber: giphy.com)
Misalnya persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam sebuah
ekosistem padang rumput.

D. Rantai dan Jaring-jaring Makanan


Komponen ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling bergantung. Suatu komponen
biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam ekosistem
sering terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik).
Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah
produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila
komposisi komponen-komponenya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan
seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan
dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan
dimakan antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem akan membentuk rantai makanan dan jaring-
jaring makanan. Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini!

Gambar 16 Rantai Makanan (Sumber : https://gurusekolah.co.id/rantai makanan/)

41
Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang
disebut rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis
konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya.
Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan terjadi di
berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut terdapat pengurai. Karena pada akhirnya
semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
Di alam ini produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Tetapi, bisa
dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen pertama bisa dimakan
lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Untuk lebih memahami tentang jaring-jaring
makanan, perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 17 Jaring Jaring Makanan


(Sumber: https://nasriaika1125.wordpress.com/2013/06/18/rantai makanan-dan-
jaring-jaring-makanan/)

E. Piramida Makanan
Apakah Ananda dapat memprediksi apakah yang akan terjadi apabila salah satu organisme
tidak tersedia di alam?. Apakah yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah?
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat
I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan
digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida
makanan. Coba Ananda amati piramida makan berikut ini!

42
Gambar 18 Piramida Makanan
(Sumber: https://www.berpendidikan.com/2016/02/pengertiancontoh-dan-gambar-
piramida-makanan-serta-jaringjaring-kehidupan.html)
Setiap tingkatan organisme menempati tingkatan tertentu yang disebut tingkatan tropik.
Tingkatan tropik tersebut dapat dihitung berdasarkan jumlah individu, biomasa, dan kandungan
energinya. Perbedaan tingkat tropik dinyatakan dalam perbandingan luas yang disusun mulai dari
tingkat tropik I sampai tingkat tropic tertinggi.

F. Pencemaran Lingkungan
Pernahkah Ananda melihat kejadian-kejadian seperti yang ada pada gambar di bawah ini?

Gambar 19 Pencemaran Air Sungai Oleh Limbah Pabrik


(Sumber:https://www.kompasiana.com/
bimaernansyah0594/5caa85bea8bc15034f5437c5/lumbah-pabrik-gula-glenmore-
masuk-sungai-warga-gatal-gatal)

43
Gambar 20 Hutan lindung Egon Ilin Medo di Sikka terbakar pada September 2020
Sumber:https://kupang.tribunnews.com/2020/10/10/bumi-ntt-terluka-walhi-
mengusap-air-mata-rakyat-flobamorata?page=all

Gambar 21 Kerusakan Terumbu Karang di NTT Akibat Aktivitas Manusia yang


Merusak Karang, Seperti Penangkapan Ikan Menggunakan Bom dan Potasium
Serta Cantrang
Sumber: https://tabloidmaritim.com/2017/05/19/terumbu-karang-ntt-rusak-parah/

44
Gambar 22 Banjir bandang dan Tanah Longsor di Adonara - Flores Timur Akibat
Alih Fungsi Lahan, Pertambangan, dan Pembalakan Liar
Sumber: https://photo.sindonews.com/view/11978/walhi-kerusakan-lingkungan-
picu-banjir-bandang-di-ntt

Gambar-gambar di atas merupakan sebagian kecil kerusakan lingkungan yang terjadi.

Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan jenis makhluk hidup
yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh pada komponen
abiotik.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah
komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada
dalam suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Secara alami ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada
gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia.
Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang sebagian besar
akibat dari kegiatan manusia (Darmono, 1995). Perubahan ekosistem atau habitat dapat berupa
perubahan fisik, kimia, atau perilaku biologis yang akan mengganggu kehidupan manusia, spesies,
biota bermanfaat, proses- proses industri, kondisi kehidupan, dan aset kultural. Selain itu perubahan
ekosistem akibat kegiatan manusia yang merusak atau menghamburkan secara sia-sia sumberdaya
yang ada di alam (Palar,1994).
Pencemaran lingkungan hidup menurut undang-undang No.23 tahun 1997, yaitu masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan menurun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (Anonim,
1997). Sumber pencemaran adalah setiap kegiatan yang membuang bahan pencemar. Bahan
pencemar tersebut dapat berbentuk padat, cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar tertentu ke
dalam lingkungan, baik melalui udara, air maupun daratan pada akhirnya akan sampai pada
manusia (Wardhana, 2001).
Berdasarkan kemampuannya untuk terdegradasi atau terurai, bahan pencemar terbagi atas 2
jenis, yakni: (https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/)
1. Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya
ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau
hewan dan limbah tumbuhan.
2. Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu
sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Sadar atau tidak, manusia telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari
pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran
sehingga alam tak mampu menetralisir. Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa
disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan, diantaranya:
1. Penggunaan kantong plastik secara massif,
2. Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
45
3. Penggunaan AC berlebih,
4. Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,
5. Pembakaran hutan,
6. Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,
7. Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
8. Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon dioksida lebih
banyak, dan lain-lain.

Ada beberapa jenis pencemaran lingkungan yang terjadi, yakni pencemaran udara dan
pencemaran air.

1. Pencemaran Udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas H 2S. Gas
ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi dan batu bara. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan
tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
buangan mobil dan mesin letup. Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi
toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran udara lainnya yaitu:
 Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO 2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan
dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari
batuan. Bila gas ini di atmosfer jumlahnya meningkat, maka akan menyebabkan
peningkatan suhu pada bumi.
 Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang
menggunakan belerang dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi dengan air
akan membentuk senyawa asam. Bila senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka
akan terjadilah hujan asam.
 Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
sebagai bahan untuk membangun protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan
membentuk sebuah senyawa asam.
 Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6H6), Klorofluoro karbon (CFC), dan
kelompok bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas.
Selain itu, CFC juga digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot
nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer.
Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet akan berkurang.
 Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain
 Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain
 Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain
Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah hujan asam, perubahan cuaca yang
ekstrim, penipisan ozon, peningkatan kasus kerusakan mata hingga kanker kulit.

2. Pencemaran Air
a. Defenisi Pencemaran Air

46
Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan adalah : masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air menjadi kurang alau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber air menurut kegunaan/ peruntukkannya digolongkan
menjadi :
1) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2) Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga.
3) Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4) Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara
Menurut definisi pencemaran air tersebut di atas bila suatu sumber air yang termasuk
dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian mengalami
pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri maka kategori sumur
tadi bukan golongan A lagi, tapi sudah turun menjadi golongan B karena air tadi sudah tidak
dapat digunakan langsung sebagai air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu.
Dengan demikian air sumur tersebut menjadi kurang / tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat di-perbarui, tetapi air akan
dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh
manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.
Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat kotor untuk
diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk
pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik
untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya.Pencemaran air dapat merupakan
masalah, regional maupun lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran
udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke
bumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk
pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya sehingga
mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Pengolahan tanah yang kurang
baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga air permukaan tercemar dengan tanah endapan.
Dengan demikian banyak sekali penyebab terjadinya pencemaran air ini, yang akhirnya akan
bermuara ke lautan, menyebabkan pencemaran pantai dan laut sekitarnya.
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya,
sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat
terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat

47
pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada
organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu:
 Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium
(Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)
 Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain
 Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu
meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air
 Cairan Berminyak
Dampaknya: media penyebaran penyakit, peningkatan alga dan eceng gondok,
menurunkan kadar oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan,
mengganggu pernapasan karena bau yang menyengat.

G. Dampak Pencemaran Lingkungan


Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global
warming). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair
dan terjadinya kenaikan permukaan air laut.
Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari adanya
pencemaran lingkungan.
Proses pemekatan hayati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar
yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai
amnalgamasiasi. Sebagai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu perairan yang telah
tercemar, maka bahan pencemar yang ada di air tersebut akan menempel pada alga yang hidup di
wilayah perairan tersebut.
Ketika alga dimakan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar.
Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan
mengandung berbagai bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan besar
ditangkap nelayan dan dimakan oleh manusia, maka bakteri atau polutan tersebut akan masuk ke
dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar tersebut.
Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang yang berupa hewan atau tumbuhan
yang telah terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi.
Beberapa kemungkinan buruk dari mengonsumsi  bahan makanan yang tercemar adalah
keracunan atau meninggal dunia. George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living
in The Environment menjelaskan bahwa akibat pencemaran lingkungan terhadap kehidupan
dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.
 Tingkatan 1: Gangguan estetika, misalnya bau
 Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
 Tingkatan 3: Gangguan pada tumbuhan/hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
 Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan
 Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan reproduksi manusia
 Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

H. Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan


48
Kasus pencemaran merkuri yang paling besar terjadi Teluk Minamata, Jepang. Sebuah
perusahaan yang memproduksi asam asetat membuang limbang cairnya ke Teluk Minamata, salah
satunya adalah methyl mercury konsentrasi tinggi. Tragedi yang dikenal dengan Penyakit Minamata
(Minamata Disease) terjadi antara tahun 1932-1968. Teluk Minamata merupakan daerah yang kaya
sumber daya ikan dan kerang. Selama bertahun-tahun, tidak ada yang menyadari bahwa ikan,
kerang, dan sumber daya laut lainnya dalam teluk tersebut telah terkontaminasi merkuri.
Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air
maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging
kerang-kerangan, krustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat
Minamata. Akibat adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi, konsentrasi merkuri dalam
rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm.
Pada saat itu, setidaknya 50.000 orang yang terkena dampak dan lebih dari 2.000 kasus
penyakit Minamata disertifikasi.  Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang
tercemar tersebut diidentifikasi terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa, bicara
ngawur, dan bahkan banyak yang meninggal dunia.
Di Indonesia, kasus pencemaran merkuri yang cukup serius juga pernah terekspos di Teluk
Buyat, Sulawesi Utara pada 2004. Perusahaan tambang emas PT Newmont Minahasa Raya yang
beroperasi di area Teluk Buyat diduga telah membuang limbah tailing-nya ke ke dasar Teluk
Minahasa sehingga menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat yang serius.
Sejumlah ikan mati mendadak dan menghilangnya beberapa beberapa jenis ikan.
Selain itu, ditemukan sejumlah ikan memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung
cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena yang sama juga
ditemukan pada sejumlah penduduk Buyat, di mana mereka memiliki benjol-benjol di leher,
payudara, betis, pergelangan, pantat dan kepala. Hasil penelitian WALHI (2004) menemukan bahwa
sejumlah konsentrasi logam berat (arsen, merkuri, antimon, mangan) dan senyawa sianida pada
sedimen di Teluk Buyat sudah tinggi.
Jika dibandingkan pada konsentrasi logam berat sebelum pembuangan tailing (data dari studi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan/AMDAL, 1994), konsentrasi merkuri di daerah dekat
mulut pipa tailing di Teluk Buyat meningkat hingga 10 kali lipat (data WALHI dan KLH, 2004).

I. Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan


1. Penanggulangan Secara Administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan
tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang.
Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :
 Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan.
Misalnya, pabrik pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk
yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan
berlubangnya lapisan ozon di stratosfer.
 Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga
limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan
lingkungan.

49
 Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh
dari pemukiman.
 Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan
analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
 Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan
mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan
untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara
lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan
merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan
pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada
pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku
mutu.

2. Penanggulangan Secara Edukatif


Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik
formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan
tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait,
misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan
serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

3. Penanggulangan Pencemaran Berdasarkan Undang-undang


Jika Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan
Hidup sendiri diketahui bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran
lingkungan adalah sebagai berikut:
 Mengatur sistem pembuangan limbah industry
 Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman
penduduk, Pengawasan akan penggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan
insektisida,
 Melakukan penghijauan,
 Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan, hingga
 Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pencemaran lingkungan

4. Penanggulangan dengan 3R
Konsep pengelolaan Sampah 3R adalah paradigma baru dalam memberikan prioritas
tertinggi pada pengelolaan limbah yang berorientasi pada pencegahan timbulan sampah,
minimalisasi limbah dengan mendorong barang yang dapat digunakan lagi, dan barang
yang dapat dikomposisi secara biologi (biodegradable) dan penerapan pembuangan limbah
yang ramah lingkungan. Pelaksanaan Pengelolaan sampah 3R perlu diterapkan pada
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini mendorong
perubahan perilaku atau sikap dan pola pikir menuju terwujudnya masyarakat yang ramah
lingkungan. Prinsip 3R yaitu prinsip reduce, reuse, dan recycle. Prinsip pertama reduce
adalah kegiatan yang dapat mengurangi dan mencegah tibulan sampah. Prinsip kedua reuse
50
adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama
atau yang lain. Prinsip ketiga recycle adalah kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan
produk baru. Berikut ini penjelasan prinsip 3R.

a. Prinsip Reduce (R1)


Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi timbulan
sampah di lingkungan sumber dan bahkan dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan,
setiap sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara merubah pola hidup
komsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan menghasilkan banyak
sampah menjadi hemat dan efisisen dan sedikit sampah. Namun, diperlukan kesadaran
dan kemauan masyarakat untuk merubah perilaku tersebut. Perubahan perilaku tersebut
dapat diterapkan sejak anak-anak melalui pendidikan di sekolah.
Prinsip Reduce dilakukan dengan cara sebisa mungkin melakukan minimalisasi
barang atau material yang digunakan. Semakin banyak kita menggunakan material,
semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yang dapat dilakukan
berkaitan dengan program Reduce:
1) Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar
2) Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain
3) Gunakan baterai yang dapat di charge kembali
4) Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
5) Ubah pola makan (pola makan sehat: mengkonsumsi makanan segar, kurangi
makanan kaleng/instan)
6) Membeli barang dalam kemasan besar (versus kemasan sachet membeli barang
dengan kemasan yang dapat di daur ulang (kertas, daun dan lain-lain)
7) Bawa kantong/tas belanja sendiri ketika berbelanja
8) Tolak penggunaan kantong plastik
9) Gunakan rantang untuk tempat membeli makanan

b. Prinsip Reuse (R2)


Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi
sampah (tanpa melaui proses pengelolaan) seperti menggunakan kertas bolak-balik,
menggunakan kembali botol bekas “minuman” untuk tempat air, mengisi kaleng susu
dengan susu refill dan lain-lain. Pada pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai kegiatan media pembelajaran.
Prinsip Reuse dilakukan dengan cara sebisa mungkin memilih barang-barang yang
bisa dipakai kembali. Menghindari pemakaian barang-barang yang hanya sekali pakai.
Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013), tindakan yang dapat dilakukan
berkaitan dengan program Reuse:
1) Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
2) Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
51
3) Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
4) Plastik kresek digunakan untuk tempat sampah
5) Kaleng/baskom besar digunakan untuk pot bunga atau tempat sampah
6) Gelas atau botol plastik untuk pot bibit, dan macam-macam kerajinan
7) Bekas kemasan plastik tebal isi ulang digunakan sebagai tas
8) Styrofoam digunakan untuk alas pot atau lem
9) Potongan kain/baju bekas untuk lap, keset, dan lain-lain
10) Majalah atau buku untuk perpustakaan

c. Prinsip Recycle (R3)


Recycle berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna (sampah)
menjadi bahan lain setelah melalui proses pengolahan seperti mengolah sisa kain perca
menjadi selimut, kain lap, keset kaki, dan sebagainya atau mengolah botol/plastik bekas
menjadi biji plastik untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot, dan sebagainya
atau mengolah kertas bekas menjadi bubur kertas dan kembali dicetak menjadi kertas
dengan kualitas lebih rendah dan lain-lain. Contoh lain yang dapat dilakukan siswa
adalah misalnya, bubur kertas untuk membuat alat peraga meletusnya gunung api.
Prinsip Recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin, barang-barang yang sudah
tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat
ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain.
Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013), tindakan yang dapat dilakukan
berkaitan dengan program Recycle:
1) Mengubah sampah plastik menjadi souvenir
2) Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos
3) Mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau mainan miniatur

B. Refleksi
Setelah mempelajari bab Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini, Anda pasti sudah memahami
konsep Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab ini,
mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru
Anda

Lembar Refleksi

1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini?


2. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang
belum dikuasi tulislah materi tersebut!
3. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?
4. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?
5. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini!

52
53
C. Asesmen
Penilaian
No Elemen Capaian Pembelajaran Indikator
1 2 3
2. Menjelaskan Peserta didik diharapkan a. Memahami √ √
fenomena dapat memahami pengetahuan ilmiah
ilmiah pengetahuan ilmiah dan b. Menerapkan √ √ √
menerapkannya; atau pengetahuan ilmiah
membuat prediksi sederhana c. Membuat prediksi √ √
disertai dengan sederhana disertai
pembuktiannya. pembuktiannya
d. Menjelaskan √
fenomena-fenomena
Peserta didik menjelaskan di lingkungannya di
fenomena-fenomena yang berbagai aspek
terjadi di lingkungan 1) Makhluk hidup dan
sekitarnya dilihat dari lingkuannya
berbagai aspek seperti 2) Zat dan
makhluk hidup dan perubahannya
lingkungannya; zat dan 3) Energi dan
perubahannya; energi dan perubahannya
perubahannya; bumi dan 4) Bumi dan antariksa
antariksa; keruangan dan 5) Keruangan dan
konektivitas antar ruang dan konektivitas antar
waktu; interaksi, komunikasi, ruang dan waktu
sosialisasi, institusi sosial 6) Interaksi,
dan dinamika sosial; serta komunikasi,
perilaku ekonomi dan komunikasi,
kesejahteraan. Peserta didik sosialisasi, institusi
juga mengaitkan sosial dan
fenomenafenomena tersebut dinamika sosial
dengan keterampilan teknis 7) Perilaku ekonomi
pada bidang keahlianny dan kesejahteraan
3. Mendesain Peserta didik dapat a. Menentukan prosedur √ √
dan menentukan dan mengikuti b. Mengikuti prosedur √ √
mengevaluasi prosedur yang tepat untuk yang tepat untuk
penyelidikan melakukan penyelidikan melakukan √
ilmiah ilmiah, menjelaskan cara penyeklidikan ilmiah
penyelidikan yang tepat bagi c. Menjelaskan cara √
suatu pertanyaan ilmiah, penyelidikan yang
serta diharapkan dapat tepat bagi suatu
mengidentifikasi kekurangan pertanyaan ilmia
atau kesalahan pada desain d. Mengidentifikasi
percobaan ilmiah. kekurangan dan
kesalahan pada desain

54
percobaan ilmiah
4. Menerjemah Peserta didik dapat a. Menerjemahkan data √
kan data dan menerjemahkan data dan dan bukti dari
bukti-bukti bukti dari berbagai sumber berbagai sumber untuk
secara ilmiah untuk membangun sebuah membangun sebuah
argumen serta dapat argumen
mempertahankannya dengan b. Mempertahankan √
penjelasan ilmiah. Peserta dengan penjelasan
didik diharapkan dapat ilmiah
mengidentifikasi kesimpulan c. Mengidentifikasi √
yang benar diambil dari tabel kesimpulan yang
hasil, grafik, atau sumber benar diambil dari
data lain. tabel hasil, grafik atau
sumber lain
d. Merencanakan aksi √
Peserta didik merencanakan sebagai tindak lanjut
dan melaksanakan aksi e. Melaksanakan aksi √
sebagai tindak lanjut, sebagai tindak lanjut
mengkomunikasikan proses f. Mengkomunikasikan √
dan hasil pembelajarannya, proses dan hasil
melakukan refleksi diri pembelajaran
terhadap tahapan kegiatan g. Melakukan refleksi
yang dilakukan. diri terhadap tahapan √ √ √
kegiatan yang
dilakukan
Keterangan :
1. Tugas Mandiri
2. Tugas Kelompok
3. Ulanggan harian

55
D. Lembar Kerja Peserta Didik
1. Tugas Mandiri
Dalam kehidupan sehari-hari, Ananda pasti sering menemukan fenomena-fenomena
tentang pencemaran lingkungan yang terjadi, baik itu pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak peristiwa pencemaran
lingkungan yang terjadi,
a. Temukan salah satu fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi dari media masa
(cetak ataupun elektronik)!
b. Kemudian identifikasilah faktor-faktor penyebabnya, apakah disebabkan oleh
bencana alam atau oleh aktivitas manusia. Jika disebabkan oleh manusia,
deskripsikan jenis aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan
tersebut!
c. Jelaskan dampak-dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan tersebut!
d. Uraikan langkah-langkah untuk menanggulangi pencemaran lingkungan tersebut!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan penuntun di atas ke dalam tabel berikut ini!
A. Pencemaran ………….. (diisi dengan jenis pencemaran lingkungannya)
Waktu :
Lokasi :
B. Faktor Penyebab
Alam Aktivitas Manusia
(diisi dengan jenis aktivitas bencana yang menyebabkan (diisi dengan jenis aktivitas manusia yang menyebabkan
pencemaran lingkungan, misanya gunung meletus, dll) pencemaran lingkungan, misanya membuang samoah
semabrangan, dll)
C. Dampak Pemcemaran ………….. (diisi dengan jenis pencemaran lingkungannya)
Di Bidang Kesehatan Di Bidang Sosial Ekonomi Bagi Keseimbangan Ekosistem

(Diisi dengan dampak pencemaran (Diisi dengan dampak pencemaran di (Diisi dengan dampak pencemaran bagi
di bidang kesehatan) bidang Sosial Ekonomi) keseimbangan ekosistem)

D. Langkah-langkah Penanggulangan Pencemaran……… (diisi dengan jenis pencemaran


lingkungannya)
(Uraikan Langkah-langkah penanggulangannya)

56
2. Tugas Kelompok
Penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan adalah tanggung jawab semua
pihak. Kesadaran untuk mencintai lingkungan harus lahir dan mendarah daging dalam
setiap manusia. Penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan berawal dari diri
sendiri dan bisa dilakukan dengan hal-hal kecil namun berdampak besar terhadap
kelestarian lingkungan hidup ke depannya. Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) adalah salah
satu langkah penanggulan pencemaran lingkungan yang seyogyanya dapat dilakukan oleh
semua manusia, termasuk Ananda.
Sebagai seorang pelajar jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) atau Desain
Interior dan Teknik Furnitur (DITF) pada SMKN 4 Kupang, apa yang bisa Ananda
lakukan sebagai bentuk kontribusi Ananda dalam penanggulangan pencemaran
lingkungan?
Nyatakanlah kontribusi Ananda dengan melakukan Proyek Pembuatan
Produk dari Limbah atau Sampah tertentu yang bernilai jual. Selain menghasilkan
sebuah produk, Ananda juga perlu membuat Laporan Pembuatan Produk dengan
format berikut ini:
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nama Produk
B. Sketsa Produk
C. Alat dan Bahan Pembuatan Produk
D. Prosedur Kerja Pembuatan Produk
E. Rincian Biaya Pembuatan Produk
BAB III
PENUTUP

57
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran

B. Jadwal Pembuatan Produk


C. Foto-foto Proses Pembuatan Produk

 Laporan harus dilengkapi dengan Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar
Pustaka.
 Sumber materi tambahan bisa diakses di LMS Projek IPAS dengan link
https://sites.google.com/view/projekipas/halaman-muka
 Tugas diketik rapih menggunakan jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12,
spasi 1,15, dan ukuran kertas A4.
 Tugas dikumpulkan ke link yang sama seperti di atas sejak hari Senin, 06
September 2021
Selamat bekerja dan Tuhan memberkati.

3. Ulangan Harian
No Indikator Butir Soal
Memahami pengetahuan 1. Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem? jelaskan!
1.
ilmiah
Menjelaskan fenomena- 1. Jelaskan mengapa terjadinya pencemaran lingkungan?
fenomena di
2.
lingkungannya di
berbagai aspek
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan?
3. Menentukan prosedur
2. Bagaimana cara mengatasi pencemaran
lingkungan?
Menjelaskan cara 1. Telah terjadi pencemaran lingkungan di suatu
penyelidikan yang tepat permukiman. Tentukan langkah-langkah yang harus
4.
bagi suatu pertanyaan dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kejadian
ilmiah tersebut!
1. Berdasarkan data lingkungan yang tercemar di suatu
tempat, telah sering terjadi pencemaran lingkungan
Merencanakan aksi
5. dalam kurun waktu tertentu. Buatlah rencana aksi yang
sebagai tindak lanjut
harus disusun untuk mencegahan pencemaran
lingkungan!

4. Pedoman Penskoran
No Asesmen Bobot
1. Tugas Mandiri 25 %
58
2. Tugas Kelompok 50 %
3. Ulangan Harian 25 %

E. Glosarium
Autotrof: makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.
Bioremediasi : proses pembersihan pencemaran dengan menggunakan mikroorganisme seperti
jamur, dan bakteri.
Biosfer: kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Carnivora: makhluk hidup yang memakan daging makhluk hidup yang lain.
Ekosistem: kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi atau
membentuk hubungan timbal balik.
Ekosistem air tawar: kadar garam rendah.
Ekosistem air laut: kadar garam tinggi.
Ekosistem estuarin: bercampurnya air laut dengan air tawar.
Fotosintesis: proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan yang berklorofil.
Fotoautotrof: tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis
Habitat: lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup.
Herbivora: hewan pemakan tumbuhan.
Individu: satu makhluk hidup tunggal.
Jaring-jaring makanan: sekumpulan dari jaring-jaring makan yang saling berhubungan
Komunitas: kumpulan seluruh makhluk hidup dalam satu areal/daerah
Konsumen: makhluk hidup yang memperoleh makanan atau enegi langsung dari produsen.
Komponen abiotik: semua benda tak hidup
Kemoautotrof: organisme sel tunggal yang membuat makanannya tidak dengan bantuan sinar
matahari tetapi dengan menggunakan cadangan energi dalam senyawa kimia.
Omnivora: makhluk hidup yang memakan tumbuhan dan daging makhluk hidup lain.
Pengurai atau dekomposer: organisme atau makhluk hidup yang berfungsi menguraikan
sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati.
Polutan : Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup.
Populasi: kumpulan makhluk hidup sejenis.
Produsen: makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan sendiri
Rantai makanan: peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus.
Remediasi : kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Simbiosis mutualisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dan saling
menguntungkan.
Simbiosis komensalisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung
dan yang lain tidak dirugikan.
Simbiosis parasitisme: hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung
dan yang lain dirugikan.
Sinar matahari: sumber energi utama.

59
Tanah: faktor abiotik yang tersusun oleh kombinasi mineral, air, udara, dan bahan organik yang
berasal dari pengurai tumbuhan atau hewan.
Temperatur atau suhu: faktor abiotik yang ikut menentukan jenis organisme yang dapat hidup
di suatu tempat tertentu.
Udara: komponen abiotik yang sangat diperlukan makhluk hidup.

F. Daftar Pustaka
(https://www.ruangguru.com/blog/interaksi-yang-terjadi-di-dalam-ekosistem)
https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK

1. Coba amati lingkungan tempat tinggalmu, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

(A) (C)
(B)

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu!
3. Apa yang kamu rasakan ketika kamu melihat lingkungan yang tercemar?
4. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya?

60
Soal Ulangan Harian 1

Mata Pelajaran : Projek IPAS


Materi Pokok : Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Kelas/Fase : X/E

1. Gabungan antara komponen biotik dan komponen abiotik dinamakan ....


A. Biosfer
B. Ekosistem
C. Habitat
D. Komunitas
E. Populasi

2. Tindakan manusia yang dapat merusak lingkungan di antaranya ....


A. Mengolah limbah industri agar tidak berbahaya
B. Menciptakan alat-alat yang mencemari lingkungan
C. Memupuk tanaman dengan kompos
D. Menggunakan teknik terasering saat bercocok tanam di lahan yang miring
E. Membiasakan diri untuk menerapkan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)

3. Suatu kelompok makhluk hidup dapat dinamakan populasi jika ....


A. Didukung makhluk hidup tak hidup
B. Ada proses memangsa
C. Terdiri atas makhluk hidup sejenis
D. Terdapat aliran energi
E. Terdiri dari beberapa komunitas

4. Satu perbedaan antara produsen dan konsumen adalah ....


A. Konsumen bisa berfotosintesis, produsen tidak
B. Produsen terdiri atas beberapa tingkat, konsumen tidak
C. Konsumen biasanya tumbuhan, produsen biasanya serangga dan plankton
D. Produsen mampu membuat makanan sendiri, konsumen tidak
E. Produsen membuat makanannya yang berasal makhluk hidup lain, konsumen membuat
makanannya yang tidak berasal dari makhluk hidup lain

5. Keberadaan tumbuhan sejenis yang beraneka ragam dapat digunakan untuk ….


A. menghasilkan bibit unggul
B. memilih jenis yang akan dimusnahkan
C. menciptakan ekosistem baru
D. menjaga rantai makanan
E. memperindah lingkungan

61
6. Meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung hantu adalah
hewan pemangsa …
A. Cacing
B. Daun
C. Padi
D. Tikus
E. Ular

7. Ciri-ciri suatu komunitas adalah ....


A. adanya interaksi dengan komponen abiotik
B. terdapat sekumpulan macam-macam populasi
C. di dalamnya ada proses saling memangsa
D. mulai terdapat peran pengurai dan perombak
E. merupakan lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup

8. Rani mendapat data komponen abiotik dan biotik di halaman sekolahnya sebagai berikut:
(1) Tanah (6) Bekicot
(2) Kayu (7) Batu
(3) Belalang (8) Semut
(4) Rumput teki (9) Alang-alang
(5) Bunga sepatu (10) Kupu-kupu
Komponen biotik yang dijumpai pada ekosistem halaman sekolah adalah ….
A. (1), (2) dan (7)
B. (2), (4) dan (7)
C. (3), (5), dan (6)
D. (1), (3) dan (7)
E. (5). (7), dan (9)

9. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk hidup yang sudah mati. Oleh karena
itu, di dalam komunitas, bakteri dan jamur berperan sebagai ....
A. Produsen
B. Konsumen
C. Pengurai
D. Perombak
E. Predator

62
10. Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut!

Apabila semua elang pada jaring-jaring makanan tersebut mati akibat dibunuh oleh pemburu,
yang terjadi pada ekosistem adalah ...
A. Populasi burung kecil meningkat
B. Populasi katak menurun
C. Populasi ular meningkat
D. Populasi ular menurun
E. Populasi ayam menurun

11. Berikut ini beberapa makhluk hidup dalam sebuah ekosistem ....
1) ayam
2) padi
3) elang
4) belalang
Urutan rantai makanan yang dapat terjadi pada makhluk hidup tersebut adalah ....
A. 2 -3 - 4 - 1
B. 2 - 4 - 3 - 1
C. 2 - 4 - 1 - 3
D. 3 - 2 - 4 – 1
E. 1 – 2 – 3 – 4

12. Di dalam kehidupan nyata terdapat hubungan tidak langsung antara harimau dan tumbuhan.
Tumbuhan menghasilkan zat yang diperlukan harimau, yaitu ....
A. Zat Oksigen
B. Zat Karbon Dioksida
C. Zat Karbohidrat
D. Zat Hidrogen
E. Zat Belerang

13. Ekosistem yang ada di seluruh bumi, disebut ....


A. Lingkungan
63
B. Dunia
C. Biosfer
D. Bioma
E. Atmosfer

14. Sapi termasuk herbivor, maka pada piramida berada pada tingkat trofik ....

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. Puncak

15. Jaring-jaring makanan adalah ....


A. Peristiwa makan-memakan dalam suatu urutan tertentu
B. Peristiwa makan-memakan dalam kehidupan
C. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan
D. Peristiwa makan-memakan dilautan
E. Peristiwa mangsa dan dimangsa

16. Tumbuhan tali putri hidupnya harus pada tanaman lain atau inang. Lama kelamaan, tanaman
inang ini akan mati karena tanaman tali putri ini hidupnya dengan cara simbiosis …
A. Parasitisme
B. Mutualisme
C. Komensalisme
D. Netralisme
E. Predasi

17. Dalam hubungan antara dua makhluk hidup, di bawah ini yang tidak termasuk simbiosis
parasitisme adalah …
A. Tali putri yang membelit tumbuhan lainnya dan mengambil air
B. Kutu kepala yang menempel di kulit kepala
C. Ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu
D. Benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya

64
18. Apabila Ananda menanam pohon anggrek pada pohon mangga, maka yang terjadi adalah
pohon mangga tidak terganggu dan juga tidak diuntungkan karena tanaman anggrek hidupnya
dengan cara simbiosis …
A. Netralisme
B. Parasitisme
C. Mutualisme
D. Komensalisme
E. Predasi

19. Hewan di bawah ini yang makanannnya bergantung pada tumbuhan yaitu …
A. Katak
B. Kucing
C. Cecak
D. Kambing
E. Nyamuk

20. Contoh makhluk hidup di bawah ini yang tidak bersifat parasit yaitu ...
A. Benalu
B. Kutu rambut
C. Cacing perut
D. Anggrek
E. Tali putri

65
Aspek 2 Zat dan Perubahannya

Unit 10.2.1
Besaran dan Pengukuran

66
Nama Penyusun : Maria Afriana Domingga, S.Pd
Institusi : SMK Negeri 4 Kupang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X DKV 1, DKV 2, DKV 3, X Teknik Furnitur
Alokasi Waktu : 3 x 6 JP

Kompetensi Awal Profil Pelajar Pancasila

Pengetahuan tentang besaran dan Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang


pengukuran yang sering digunakan dikembangkan adalah mandiri dalam
dalam kehidupan sehari-hari seperti melakukan pengukuran dan membaca
jarak dari rumah ke sekolah, massa hasil pengukuran.
badan, lamanya waktu pelajaran di
sekolah, volume air, dan lain-lain adalah
hal yang perlu dimiliki peserta didik Sarana dan Prasarana
sebelum mempelajari materi Besaran
dan Pengukuran. Power point presentation, LKPD,
mistar, jangka sorong, mikrometer
sekrup.

Model Pembelajaran
Target Peserta Didik
Model pembelajaran yang digunakan
adalah Project Based Learning (PjBL) Peserta didik yang menjadi target
dengan metode diskusi dan percobaan. adalah peserta didik regular/tipikal
(umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar),
peserta didik dengan kesulitan belajar,
dan peserta didik dengan pencapaian
tinggi.

67
H. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik

Elemen Capaian Pembelajaran


Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
fenomena secara menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
ilmiah pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan


sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk
mengevaluasi melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat
penyelidikan ilmiah bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber
data dan bukti-bukti untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
secara ilmiah dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data
lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak
lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan

I. Pemahaman Bermakna
Peserta didik memahami macam-macam besaran dan satuan serta mampu mengukur objek
tertentu dalam kehidupan sehari-hari atau sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing
menggunakan alat ukur besaran tertentu dengan tepat, sehingga menghasilkan hasil pengukuran
yang valid.

J. Tujuan Pembelajaran
Elemen Tujuan Pembelajaran ATP
Menjelaskan Z.1.9 Mengelompokkan besaran Z.1.1.4 Menjelaskan pengertian
fenomena fisika ke dalam besaran besaran dan satuan
secara ilmiah pokok dan besaran turunan Z.1.1.5 Menjelaskan pengertian
Z.1.10 Mengubah atau besaran pokok dan 7
mengkonversi satuan contoh besaran pokok
panjang, massa, waktu, Z.1.1.6 Menjelaskan pengertian
luas, dan volume. besaran turunan dan
Z.1.11 Menjelaskan pengertian contohnya dalam bidang
pengukuran dan macam- keahliannya masing-
macam alat ukur yang masing
68
digunakan dalam bidang Z.1.2.2 Mengubah atau
keahliannya mengonversi satuan
Z.1.12 Menjelaskan besaran dan panjang, masa, waktu, luas,
pengukuran yang dapat dan volume.
digunakan dalam bidang Z.1.3.3 Membedakan macam-
industri dan perdagangan. macam alat ukur
berdasarkan fungsinya
yang digunakan dalam
bidang keahliannya
Z.1.3.4 Menafsirkan hasil
pengukuran
Z.1.4.2 Menjelaskan besaran dan
pengukuran yang dapat
digunakan dalam bidang
industri dan perdagangan.
Mendesain dan Z.2.6 Melakukan pengukuran Z.2.1.3 Melakukan pengukuran
mengevaluasi dan menentukan hasil langsung terhadap benda
penyelidikan pengukuran benda dengan menggunakan
ilmiah menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan
dengan teknik yang tepat mikrometer sekrup dengan
teknik yang tepat
Z.2.1.4 Menghitung luas dan
volume benda berdasarkan
hasil pengukuran
Menerjemahkan Z.3.7 Menyajikan hasil Z.3.1.3 Menyajikan hasil
data dan bukti- pengukurannya dalam pengukurannya dalam
bukti secara bentuk tabel bentuk tabel
ilmiah Z.3.8 Mempresentasikan Z.3.2.1 Mempresentasikan langkah-
langkah-langkah langkah menggunakan alat
menggunakan alat ukur ukur dan hasil pengukuran
dan hasil pengukuran tersebut di depan kelas
tersebut di depan kelas

K. Pertanyaan Pemantik
7. Berapa tinggi mejamu?
8. Berapa luas ruang kelasmu?
9. Berapa massa badanmu?

L. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 45
 Menyapa peserta didik menit
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Memberikan apersepsi untuk mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Menyampaikan topik yang akan dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan bentuk penilaian yang digunakan dalam pembelajaran
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan
69
Kegiatan Inti 375
 Guru mengajukan pertanyaan pemantik menit
 Guru menjelaskan materi pelajaran tentang:
- Besaran pokok dan satuannya
- Besaran turunan dan satuannya
- Konversi satuan
- Pengukuran
 Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
 Di dalam kelompok, peserta didik berdiskusi untuk:
- Melakukan pengukuran menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup
- Membaca dan menentukan hasil pengukuran
 Peserta didik menyajikan hasil diskusinya di depan kelas
 Guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan atas materi yang dipelajari
Kegiatan Penutup 20
 Peserta didik melakukan refleksi didi terkait materi yang diperajari menit
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa

M. Asesmen
Penilaian
Formatif Sumatif
Elemen Tujuan Pembelajaran
Tugas Tugas Ulangan
Mandiri Kelompok Harian
Menjelaskan Z.1.1 Mengelompokkan besaran fisika ke dalam √ √
fenomena besaran pokok dan besaran turunan
secara ilmiah Z.1.2 Mengubah atau mengkonversi satuan √ √
panjang, massa, waktu, luas, dan volume.
Z.1.3 Menjelaskan pengertian pengukuran dan √ √
macam-macam alat ukur yang digunakan
dalam bidang keahliannya
Z.1.4 Menjelaskan besaran dan pengukuran yang √ √
dapat digunakan dalam bidang industri dan
perdagangan
Mendesain Z.2.1 Melakukan pengukuran dan menentukan √
dan hasil pengukuran benda menggunakan alat
mengevaluasi ukur dengan teknik yang tepat
penyelidikan
ilmiah
Menerjemahk Z.3.1 Menyajikan hasil pengukurannya dalam √
an data dan bentuk tabel √
bukti-bukti Z.3.2 Mempresentasikan langkah-langkah
secara ilmiah menggunakan alat ukur dan hasil
pengukuran tersebut di depan kelas

70
N. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberikan pembelajaran
pengayaan.
Remedial:
Pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.

71
O. Lampiran
H.1 Bahan Ajar
Besaran dan Pengukuran

A. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya
dinyatakan dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam
pengukuran. Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut besaran fisika, contoh:
panjang, massa, dan waktu; sedangkan yang tidak dapat diukur dan tidak memiliki satuan tidak
termasuk besaran fisika, misalnya: sedih, cinta, dan kesetiaan. Besaran fisika, yang selanjutnya
disebut besaran dibedakan menjadi dua, besaran pokok dan besaran turunan.
A.1 Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran-besaran lain. Dalam Sistem Internasional ada 7
besaran pokok yaitu:
Tabel 1
Besaran Pokok dan Satuannya dalam Sistem Internasional
Nama Lambang
No Besaran Pokok
Satuan Satuan
1. Panjang Meter m
2. Masa Kilogram Kg
3. Waktu Sekon s
4. Suhu Kelvin K
5. Kuat Arus Ampere A
6. Intensitas Cahaya Kandela cd
7. Jumlah Zat mol mol

A.2 Besaran Turunan


Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Berikut adalah
contoh-contoh besaran turunan.

Tabel 2
Contoh-contoh Besaran Turunan
Lambang
No Besaran Lambang Nama Satuan
Satuan
1. Luas A Meter persegi 2
m
2. Volume V Meter kubik 3
m
3. Kecepatan v Meter persekon m/s
4. Percepatan a Meter persekon kuadrat m/s2
5. Gaya F Newton N = kg.m/s2
6. Usaha W Joule J = kg.m2/s2
7. Daya P watt W =kg.m3/s2

72
B. Konversi Satuan
Pemakaian satuan dalam penyelesaian suatu persoalan terkadang menjadi masalah,
dikarenakan perbedaan satuan yang digunakan untuk menafsirkan suatu besaran. Untuk mengatasi
hal tersebut kita memerlukan suatu tahapan konversi untuk mengubah suatu satuan ke satuan lain.
Di dalam pengonversian suatu satuan, maka kita memerlukan suatu faktor konversi yang terdiri
dari bilangan dan penyebut yang masing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki
besar yang sama, sehingga faktor konversi ini bernilai satu.

Tabel 3
Faktor Konversi Besaran Panjang, Massa dan Waktu
Panjang Massa Waktu
1 in = 2,54 cm 1 slug = 14,59 kg 1 jam = 3600 s
1 m = 39,7 inchi =3,281 1 amu = 1,66 x 10-27 1 hari + 86200 s
kaki kg
1 yd = 0,9144 m 1 ton = 1000 kg 1 tahun = 3.16 x
107 s
1 km = 0,621 mil = 103m 1 g = 10-3 kg
1 mil = 5280 kaki
1Å = 10-10 m
1 cm = 10-2 m

C. Pengukuran
Untuk menyatakan hukum-hukum Fisika, besaran biasanya diukur. Pengukuran besaran ini
dilakukan dengan membandingkannya terhadap acuan standar. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa
kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak
goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh
merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan
antara satu dengan yang lainnya.
Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang
memenuhi syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid (sahih)dan
reliable (dipercaya). Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan.
Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran
yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian,
mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch,
mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer
sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar. Penggunaan
alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun
pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang
relatif sama.
C.1 Instrumen Pengukuran

73
Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hasil
akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan alat ukur yang digunakan.
Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari berbagai kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah:
 Accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil
sebenarnya.
 Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
 Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan
diukur
 Kesalahan ( error ), adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya
Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang baik sehingga
tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat.

C.2 Pengukuran Besaran Panjang


Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai
ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur.
C.2.1 Mistar
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah dikenal
orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter
memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik
memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai
dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5
milimeter, atau setengah dari skala terkecil.

Ketika kita akan


mengukur panjang suatu
objek dengan
menggunakan sebuah
mistar kita letakan ujung
mistar yang menunjukan
Gambar 23 Mistar atau Penggaris

nilai nol ke ujung objek yang akan diukur, kemudian baca panjang skala yang terdekat dengan
ujung objek yang diukur tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur.
Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita harus membaca skala
pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca. Posisi yang salah
akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.

74
Gambar 24 Panjang benda diukur dengan jangka sorong
C.2.2 Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas
ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk
menukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang. Skala
utama tertulis pada batang jangka sorong. Pada rahang sorong (geser) diberi
skala sebanyak 10 bagian dengan panjang 9 mm yang disebut skala nonius.
Jadi, setiap satu skala nonius
9
mm atau 0,9
panjangny
mm 10
a

75
Gambar 3. Jangka sorong

Untuk menggunakan jangka sorong perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai


berikut.
1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan
rahang sorong (geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala
nonius! Jika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama membentuk
garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk pengukuran.
2) Letakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai
Gambar
4.
Panjang
benda
diukur
dengan
Jangka
sorong

3)Untuk mencegah
memutar tombol di bagian atas jangka sorong!
4) Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang koma.
Kemudian lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis angka yang
segaris antara skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di belakang koma.
Gambar 5.

76
Pembacaan skala jangka sorong

Dari Gambar 5 terlihat bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan skala 2,3
cm. Garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama (membentuk garis
lurus) adalah garis pada angka 7. Karena nilai ketelitian jangka sorong 0,1 mm
maka nilai kelebihannya adalah 7 x 0,1 mm = 0,7 mm = 0,07 cm. Jadi, jangka
sorong pada gambar 5 menunjukkan nilai 2,3 cm + 0,07 cm = 2,37 cm.

C.2.3 Mikrometer sekrup


Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling
tinggi. Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk
mengukur antara lain tebal kertas, diameter kawat email, dan tebal kain.

77
Gambar 6. Bagian-bagian mikrometer sekrup

Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup hampir sama dengan


langkah-langkah penggunaaan jangka sorong, yaitu sebagai berikut :
1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap dan
rahang ukur gerak dan lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala putar! Jika garis
pada angka nol skala putar dan garis pada skala tetap membentuk garis lurus, berarti
mikrometer sekrup tidak mengalami kesalahan nol dan siap untuk melakukan
pengukuran.
2) Letakkan rangka mikrometer sekrup pada telapak tangan kanan dan jepit dengan jari
kelingking, jari manis, dan jari tengah. Bukalah rahang ukur gerak dengan memutar
silinder putar, lalu letakkan benda pada rahang ukur tetap dengan dipegangi tangan
kiri. Putarlah silinder putar dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan
kanan. Jangan memutar rangka dengan memegang silinder putar!
3) Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang koma,
kemudian dilanjutkan membaca skala putar dengan mancari garis angka skala putar
yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).

78
Gambar 7. Pembacaan skala mikrometer sekrup

Pada Gambar 7 di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup yang paling dekat
dengan selubung luar adalah 4 mm lebih. Pada skala putar terlihat garis skala yang
berimpit dengan garis mendatar pada skala tetap adalah garis pada angka 12. karena
nilai ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm, maka nilai kelebihannya adalah 12 x 0,01
mm = 0,12 mm. Jadi, hasil pengukuran mikromeetr sekrup pada Gambar 7.
menunjukkan nilai 44 mm + 0,12 mm = 4,12 mm.

C.3 Pengukuran Besaran Massa


Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca. Ada
beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan,
neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah satu jenis
neraca yang sering digunakan di laboratorium adalah neraca lengan. Neraca ini
mempunyai bagian-bagian penting, antara lain tempat beban, skala yang disertai beban
geser, sistem pengatur khusus dan penunjuk.

Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai batas
ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga disebut neraca Ohauss-
310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan batas
mengukur massa 2,610 kg dan disebut neraca Ohauss-2610. Kedua jenis neraca Ohauss
ini sering digunakan di laboratorium.

79
Gambar 8. Neraca Ohauss-310

Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan, lengan


belakangnya memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran skala memuat angka
satuan dan seperseratusan. Cara menimbangnya sebagai berikut.
a) Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala
diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca menunjukkan skala nol.
b) Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
c) Letakkan benda yang akan diukur pada tempat yang tersedia pada neraca!
d) Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan,
puluhan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan hingga tercapai keadaan yang
setimbang!
e) Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk
ratusan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan.
Gambar 8. Neraca Ohauss-2610

Pada neraca Ohauss-2610, lengan paling depan


memuat angka satuan dan sepersepuluhan,
lengan tengah memuat angka puluhan, dan
lengan paling belakang memuat angka ratusan.
Cara menimbangnya, sebagai berikut.
a) Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala
diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca menunjuk skala nol.
b) Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
c) Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca.
d) Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan,
dan satuan sehingga tercapai keadaan yang setimbang.
e) Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk
ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan.
Gambar 9. neraca lengan

Langkah-langkah pengukuran massa


dengan neraca lengan adalah sebagai
berikut:
80
a) Atur sistem pengatur khusus sehingga saat belum ada beban dan semua beban geser
skala pada posisi nol, neraca berada dalam keadaan setimbang ( penunjuk segaris
dengan angka nol ).
b) Letakan benda atau zat yang akan diukur pada tempat beban.
c) Atur beban geser pada skala sehingga neraca berada pada posisi setimbang (
penunjuk segaris dengan angka nol acuan )
d) Baca skala dengan cara menjumlahkan bacaan skala pada masing-masing lengan
skala.
Neraca ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan rentang
bacaan 0 – 1,0 g, 0 – 10 g, 0 – 100 g, 0 – 200 g.
Contoh :
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 200 g ) = 200
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 100 g ) = 50
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 10 g ) = 7
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 1,0 g ) = 0,55
Hasil pengukuran : ( 200 + 50 + 7 + 0,55 ) g = 257,55 g
Ketelitian alat : 0,01 g
Penulisan hasi pengukuran : ( 257,55 + 0,01 ) g

81
C.4 Pengukuran Besaran Waktu
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Jenis stopwatch cukup banyak dan biasanya memiliki tiga tombol yaitu tombol start,
stop dan reset. Tombol start berfungsi untuk menjalankan stopwatch dan tombol
stop untuk menghentikan nya. Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur
stopwatch ke posisi nol.

(a). Stopwatch Manual (b)Stopwatch Digital

Gambar10. Stopwatch
Langkah – langkah pengukuran waktu
menggunakan stop watch :
 Tekan tombol reset
kemudian lepaskan,
sehingga jarum penunjuk ada
pada posisi nol.
 Tekan dan lepaskan tombol start pada saat pengukuran waktu tepat
dimulai.

82
 Tekan dan lepaskan tombol stop pada saat pengkuran waktu tepat selesai.
 Baca skala dengan cara menjumlahkan bacaan pada jarum penunjuk besar
( dalam satuan menit ) ditambah bacaan jarum penunjuk kecil ( dalam
satuan sekon ) .
Contoh : - posisi jarum penunjuk besar : 5
- posisi jarum penunjuk kecil : 43
- hasil pengukuran : 5 menit + 43 sekon = 343 sekon
- penulisan hasil pengukuran : ( 343 + 1 ) sekon
Pada stop watch digital, modus pemakaian dapat dipilih hanya dengan
menekan tombol tertentu saja dan hasil pengukurannya sudah berupa angka
yang hanya tinggal dibaca saja.

H.2 Lembar Kerja Peserta Didik


H.2.1 Tugas Mandiri
H.2.2 Tugas Kelompok

H.2.3 Ulangan Harian


No Indikator Butir Soal
6.
Volume air dalam gelas adalah 100
mililiter. Volume ini sama dengan ....
a. 10 sentimeter kubik
7. b. 10 desimeter kubik
c. 100 desimeter kubik
d. 100 sentimeter kubik
e. 100 kilometer kubik
8.
9.
10.

H.2.4 Pedoman Penskoran


No Asesmen Bobot
4. Tugas Mandiri 25 %
5. Tugas Kelompok 50 %
6. Ulangan Harian 25 %
H.3 Lembar Penilaian Profil Pelajar Pancasila
H.3.1 Angket Penilaian Diri Profil Pelajar Pancasila

Lembar Penilaian Diri Profil Pelajar Pancasila

Nama : .....................................................
Kelas : .....................................................
Semester : ....................................................
Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Mandiri

Petunjuk :
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom "ya" atau "tidak" sesuai dengan keadaan sebenarnya
2. Serahkan Lembar Penilaian Diri Sikap ini kepada Bapak/Ibu guru

Pernyataan Ya Tidak
1. Saya mampu membedakan besaran pokok dan besaran turunan tanpa
   
bantuan teman atau guru
2. Saya mampu
melakukan
pengukuran
panjang suatu
objek
   
menggunakan
mistar dengan
tepat tanpa
bantuan teman
atau guru
3. Saya mampu melakukan pengukuran panjang suatu objek menggunakan
   
jangka sorong dengan tepat tanpa bantuan teman atau guru
4. Saya mampu
melakukan
pengukuran
panjang suatu
objek
   
menggunakan
mikrometer sekrup
dengan tepat tanpa
bantuan teman
atau guru
5. Saya mampu membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dengan tepat tanpa
   
bantuan tema atau guru

H.3.2 Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila


Jurnal Sikap Profil Pelajar Pancasila

Petunjuk :
Lembar observasi atau jurnal ini berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata pelajaran, wali
kelas, dan guru BK berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku peserta didik selama satu semester.
Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnal adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik

84
yang berkaitan dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Butir
Nama
Catatan Profil
No Waktu Peserta Tindak Lanjut Guru Paraf PD
Perilaku Pelajar
Didik
Pancasila

             

             

H.4 Refleksi
Setelah mempelajari bab Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini, Anda pasti sudah memahami
konsep Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab
ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda

Lembar Refleksi

3. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini?


4. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum
dikuasi tulislah materi tersebut!
5. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?
6. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?
7. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini!

H.5 Glosarium
Besaran pokok : besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Pengukuran : menentuan besaran terhadap suatu standar atau satu satuan ukur.
Pengukuran tunggal : pengukuran yang dilakukan satu kali saja.
Pengukuran berulang : pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali.
Akurasi : ketepatan, kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau
data yang sebenarnya (true value).
Mistar : alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang.
Jangka sorong : alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, diameter dalam
dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang sangat baik.
Mikrometer sekrup : alat ukur panjang, tebal, diameter luar sebuah benda dengan tingkat
ketelitiannya 0,01 mm.

H.6 Daftar Pustaka

85
Aspek 2 Zat dan Perubahannya
Unit 10.2.2
Klasifikasi Materi dan Perubahannya

86
Nama Penyusun : Maria Afriana Domingga, S.Pd
Institusi : SMK Negeri 4 Kupang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X DKV 1, DKV 2, DKV 3, X Teknik Furnitur
Alokasi Waktu : 4 x 6 JP

Kompetensi Awal Profil Pelajar Pancasila

Pengetahuan tentang jenis-jenis materi Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang


dalam kehidupannya sehari-hari adalah dikembangkan adalah Beriman,
hal yang perlu dimiliki peserta didik Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
sebelum mempelajari materi Klasifikasi Esa, dan Berakhlak Mulia; dan Kreatif.
Materi dan Perubahannya.

Sarana dan Prasarana

Power point presentation, LKPD, Alat


dan Bahan Parktikum.

Target Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi target adalah peserta didik regular/tipikal


(umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar),
peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta didik dengan pencapaian
tinggi.

Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PjBL)


dengan metode diskusi dan percobaan.

87
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks informasi,
mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan, menyajikan dan mengevaluasi
data, memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang
keahliannya. Mereka juga dapat memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan,
grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta didik menggunakan struktur
bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi dan penjelasan,
merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada bukti-bukti sehingga
dapat mengekspresikan posisinya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
fenomena secara menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
ilmiah pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan


sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk
mengevaluasi melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat
penyelidikan ilmiah bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber
data dan bukti-bukti untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
secara ilmiah dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data
lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak
lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan

B. Pemahaman Bermakna
Manusia memahami klasifikasi, sifat-sifat, dan perubahan materi kemudian
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran
Elemen Tujuan Pembelajaran Materi
1. Menjelaskan Peserta didik mampu: 1. Klasifikasi materi
fenomena 1. Mengklasifikasikan materi berdasarkan 2. Sifat fisika dan kimia
secara ilmiah komposisi/zat-zat penyusunnya zat
2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia zat 3. Perubahan fisika dan
3. Menjelaskan perbedaan ciri perubahan kimia
fisika atau perubahan kimia 4. Pemisahan campuran
4. Menjelaskan cara pemisahan campuran
secara fisika dan kimia

88
5. Mendesain dan 5. Mengidentifikasi unsur, senyawa, dan
mengevaluasi campuran dalam kehidupan sehari-hari
penyelidikan 6. Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia zat
ilmiah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
7. Mengidentifikasi perubahan fisika dan
perubahan kimia zat yang terjadi dalam
kehidupannya sehari-hari dan sesuai dengan
bidang keahliannya
8. Melakukan pemisahan campuran secara
fisika
6. Menerjemahkan 9. Menyajikan hasil identifikasi unsur,
data dan bukti- senyawa, dan campuran dalam kehidupan
bukti secara sehari-hari dalam tabel
ilmiah 10. Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi
sifat fisika dan kimia zat yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan
tabel
11. Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi
perubahan fisika dan kimia zat yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan tabel
12. Menyajikan data hasil percobaan
pemisahan campuran secara fisika dalam
bentuk tabel

D. Pertanyaan Pemantik
1. Ketika memanaskan air sampai mendidih, terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Peristiwa perubahan ini termasuk dalam perubahan fisika atau kimia?
2. Kabut muncul ketika uap air mengalami proses pencairan atau mengembun. Selama
kondensasi, molekul uap air bergabung untuk membuat tetesan air kecil di udara. Peristiwa
perubahan ini termasuk dalam perubahan fisika atau kimia?
3. Dapur adalah salah satu tempat menarik untuk mengamati perubahan zat dan bagaimana
memisahkan berbagai macam campuran. Di dapur terdapat beberapa senyawa kimia, seperti
gula, garam, asam cuka, minyak goreng, sayuran dan buah-buahan serta beberapa bumbu
masak. Beberapa senyawa kimia tersebut jika digunakan untuk memasak akan saling
bercampur dan mengalami perubahan komposisi materi dan membentuk senyawa baru. Jika
Ananda memasak jagung bose, perubahan apa yang terjadi pada persitiwa tersebut?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10
 Menyapa peserta didik menit
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Memberikan apersepsi untuk mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Menyampaikan topik yang akan dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

89
 Menyampaikan bentuk penilaian yang digunakan dalam pembelajaran
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti 375
 Guru mengajukan pertanyaan pemantik menit
 Guru menjelaskan materi pelajaran tentang:
- Klasifikasi materi
- Sifat fisika dan kimia zat
- Perubahan fisika dan kimia
- Pemisahan campuran
 Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
 Di dalam kelompok, peserta didik berdiskusi untuk:
- Mengidentifikasi unsur, senyawa, dan campuran yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari
- Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia zat yang dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari
- Mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia zat yang terjadi dalam
kehidupannya sehari-hari dan sesuai dengan bidang keahliannya
- Melakukan pemisahan campuran secara fisika
 Peserta didik menyajikan hasil diskusinya di depan kelas
 Guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan atas materi yang dipelajari
Kegiatan Penutup 20
 Peserta didik melakukan refleksi didi terkait materi yang diperajari menit
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa

F. Asesmen
Elemen Tujuan Pembelajaran Penilaian
Formatif Sumat
if
Tugas Tugas Ulang
Mandi Kelomp an
ri ok Haria
n
Menjelaskan Peserta didik mampu:
fenomena 1. Mengklasifikasikan materi berdasarkan √ √
secara ilmiah komposisi/zat-zat penyusunnya
2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia zat √ √
3. Menjelaskan perbedaan ciri perubahan fisika atau √ √
perubahan kimia
4. Menjelaskan cara pemisahan campuran secara
fisika dan kimia √ √
Mendesain 5. Mengidentifikasi unsur, senyawa, dan campuran √
dan dalam kehidupan sehari-hari √
mengevaluasi 6. Mengidentifikasi sifat fisika dan kimia zat yang √
penyelidikan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari √
ilmiah 7. Mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan √
kimia zat yang terjadi dalam kehidupannya sehari- √
hari dan sesuai dengan bidang keahliannya
8. Melakukan pemisahan campuran secara fisika

Menerjemahk 9. Menyajikan hasil identifikasi unsur, senyawa, dan √
an data dan campuran dalam kehidupan sehari-hari dari

90
bukti-bukti perspektif ekonomi, sosial
secara ilmiah 10. Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi sifat √
fisika dan kimia zat yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan tabel
11. Menyajikan hasil penyelidikan identifikasi

perubahan fisika dan kimia zat yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan tabel
12. Menyajikan data hasil percobaan pemisahan
campuran secara fisika dalam bentuk tabel √

G. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberikan pembelajaran
pengayaan.
Remedial:
Pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.

91
H. Lampiran
H.7 Bahan Ajar

Zat dan Perubahan

A. Klasifikasi zat
Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan materi
berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam
dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Gambar 25
Gambar Bagan Klasifikasi Materi

Berdasarkan tabel di atas, materi dibagi menjadi dua kelompok yaitu zat tunggal dan
campuran. Zat tunggal terdiri dari unsur, molekul dan ion. Mari perhatikan tabel Gambaran
Klasifikasi Materi berikut ini!
No Klasifikasi
Penjelasan Contoh Gambaran
. Materi
1. Unsur Unsur adalah Unsur
nama untuk Alumuniu
kumpulan/himpu m pada
nan atom yang Alumuniu
punya karakter m Foil
yang sama. Atom (Al)
adalah satu buah
unsur
2. Molek Moleku Molekul unsur Tabung
ul l Unsur adalah ikatan dari berisi gas
unsur-unsur yang oksigen
sejenis (O2)

92
Moleku Molekul senyawa Tabung
l adalah ikatan dari Pemadam
Senya unsur-unsur yang berisi gas
wa berbeda CO2

4. Ion Kation Kation adalah Na+ dari Ion berasal dari garam yang
atom yang senyawa kemudian dalam pelarut.
bermuatan listrik NaCl sehinga ion hanya ada dalam
positif. yang bentuk larutan
terlarut
dalam air
Anion Anion adalah Cldari
atom yang senyawa
bermuatan NaCL
negatif. yang
terlarut
dalam air
6. Larutan Larutan adalah Cuka,
campuran Minuman
homogen yang Isotonik
terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya
lebih sedikit di
dalam larutan
disebut (zat)
terlarut atau Sumber: tokopedia.com
solut, sedangkan
zat yang
jumlahnya lebih
banyak daripada
zat-zat lain dalam
larutan disebut
Pelarut atau
solven
7. Koloid Koloid adalah Mentega
campuran
heterogen dari
dua zat atau lebih
di mana partikel-
partikel zat
berukuran antara
1 hingga 1000 Sumber: bukalapak.com
nm terdispersi
(tersebar) merata
dalam medium

93
zat lain. Zat yang
terdispersi
sebagai partikel
disebut fase
terdispersi,
sedangkan zat
yang menjadi
medium
mendispersikan
partikel disebut
medium
pendispersi.
Kolid berada
diantara Larutan
dan Suspensi.
8. Suspensi Suspensi adalah Kopi
suatu campuran
heterogen dari zat
cair dan zat padat
yang dilarutkan
dalam zat cair
tersebut. Partikel
padat dalam
sistem suspensi Sumber: ottencoffee.co.id
umumnya lebih
besar dari 1
mikrometer
sehingga cukup
besar untuk
memungkinkan
terjadinya
sedimentasi.

B. Sifat Fisika dan kimia zat


B.1 Sifat Fisika
Sifat-sifat benda sangat penting diketahui, untuk memanfaatkan benda tersebut, untuk
memisahkan campuran dan untuk membedakan perubahan-perubahan yang terjadi pada benda
tersebut. Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika
termasuk di dalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya
hantar, ukuran partikel, dan massa jenis (densitas). Sifat kimia merupakan sifat zat yang
berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia.
Perhatikanlah tabel berikut ini!

94
Tabel 4
Sifat Fisika Zat
Contoh Sifat
Penjelasan Singkat
Fisika
Warna Zat Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna
yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan
antara zat yang satu dengan zat lain.
Kelarutan Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Garam dapat larut dalam
air, akan tetapi kopi tidak dapat larut dalam air. Larutan akan membentuk
endapan apabila sudah tidak dapat melarutkan zat terlarut lagi, larutan
tersebut biasa disebut larutan jenuh.
Daya hantar litrik Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda yang
dapat mengantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan
benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Daya hantar Setiap benda memiliki kemampuan dalam menghantarkan panas. Benda
panas yang mudah menghantarkan panas disebut konduktor panas, benda yang
sulit menghantarkan panas disebut isolator panas.
Kemagnetan Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda digolongkan menjadi dua, yaitu
benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda
yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Sedangkan benda non magnetik
adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
Titik didih/titik Setiap benda memiliki titik suhu tertentu untuk mendidih atau melebur.
lebur Seringkali perbedaan titik lebur suatu larutan digunakan untuk
memisahkan antara zat terlarut dan pelarutnya.
Massa Jenis Kerapatan partikel/atom yang memenuhi ruang pada setiap benda
berbeda. Jika Beras dan Gabus dimasukan kedalam karung yang
berukuran sama hingga penuh maka satu karung beras akan terasa lebih
berat dari pada satu karung gabus.

B.2 Sifat Kimia


Tabel 1

Tabel 5
Sifat Kimia Zat
Contoh Sifat
Penjelasan Singkat
Fisika
Mudah terbakar Pada suhu tertentu terdapat benda yang mudah terbakar misalnya gas LPJ,
terdapat benda yang sulit terbakar misalnya kaca.
Pembusukan Nasi yang dibiarkan berhari-hari akan bereaksi dengan udara sehingga
nasi menjadi basi.
Daya Ledak Interaksi antara zat dengan oksigen di alam ada yang memiliki sifat
mudah meledak, misalnya magnesium, uraniu,, dan natrium.
Perkaratan Reaksi antara logam dengan oksigen dapat mengakibatkan logam tersebut
berkarat. Logam seperti besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
Terdapat pula benda-benda yang tidak mudah berkarat, misalnya plastik
dan kaca
Beracun Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda digolongkan menjadi dua, yaitu
benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda
yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Sedangkan benda non magnetik

95
adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
Tingkat pH menyatakan tingkat keasaman suatu zat. Nilai pH berkisar dari 1-14
Keasaman (pH) Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat asam.
Nilai pH sama dengan 7 menyatakan bahwa zat tersebut bersifat netral.
Nilai pH lebih dari 7 menujukkan zat tersebut bersifat basa.
Reaktivitas Reaktivitas merupakan ukuran seberapa mudah zat kimia dapat bereaksi
dengan zat lain. Semakin tinggi tingkat reaktivitasnya semakin mudah zat
tersebut bereaksi. Pada zat yang sulit bereaksi biasanya dapat
ditambahkan katalisator agar dapat bereaksi.
Beracun Beberapa zat memiliki sifat kimia racun. Zat beracun biasanya digunakan
manusia untuk membasmi hama (tikus atau serangga). Bahan kimia
beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil bisa menimbulkan
keracunan pada manusia.

C. Perubahan Fisika dan kimia


Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami
perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga yang
memerlukan waktu lama untuk pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan
perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat adalah pembakaran kertas.
Contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif lama ialah proses perkaratan
besi.
Perbedaan perubahan fisika dan kimia dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6
Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia

C.1 Contoh Perubahan Fisika


Perubahan wujud
Wujud zat merupakan salah satu sifat fisika pada setiap benda. Setiap benda memiliki
sifat yang berbeda secara fisik berdasarkan wujudnya. Wujud zat dibagi menjadi tiga
macam diantaranya adalah wujud zat padat, cair, dan gas. Berikut adalah tabel ciri-ciri
dari wujud zat.

96
97
C.2 Contoh Perubahan Kimia

Gambar 26 Gambar 27
Besi Berkarat Kertas yang Terbakar

Gambar 28 Gambar 29
Mangga yang Membusuk Kayu yang Terbakar

D. Pemisahan campuran
Seperti yang sudah Ananda pelajari bahwa campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk
memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran
tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat
magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.
Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti untuk
penjernihan air dan pembuatan garam. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering
digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), kristalisasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi.
Dalam modul ini akan dipelajari cara pemisahan dengan filtrasi, destilasi, dan juga kromatografi.
D.1 Filtrasi (Penyaringan)
Gambar 30 Gambar 31
Proses Filtrasi Zat Filtrasi Air Mentah
Langsung dari Sumbernya

98
Filtrasi merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk memisahkan suatu campuran.
Prinsip kerja filtrasi (penyaringan) adalah memisahkan dua zat berdasarkan ukuran partikel
penyusunnya. Partikel yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil akan lolos melewati
lubang-lubang (filtrat) pada saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal di
saringan (residu). Metode pemisahan ini juga dapat digunakan untuk memisahkan padatan
yang ukurannya lebih kecil daripada padatan lainnya (Suswanto, 2018:20).

D.2 Kristalisasi (Pengkristalan)


Gambar 32 Gambar 33
Proses Kristalilsasi Kristalisasi pada Proses Pembuatan Garam

Sumber: CNN Indonesia

Prinsip kerja kristalisasi adalah memisahkan suatu zat dengan zat lainnya dengan cara
mengkristalkan zat tersebut. Zat-zat lain atau pengotor yang terlarut kemudian dipisahkan
dari campuran (Suswanto, 2018:21).

D.3 Destilasi (Penyulingan)


Pemisahan campuran dengan cara distilasi (penyulingan) banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan campuran dengan cara
penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip
kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat
menguap setiap zat akan terpisah. Semakin jauh perbedaan titik didihnya, semakin mudah
campuran tersebut dipisahkan (Suswanto, 2018:23).

99
Gambar 34
Proses Distilasi

D.4 Kromatografi
Prinsip kerja kromatografi didasarkan pada perbedaan kepolaran antara partikel-partikel zat
yang bercampur pada medium tertentu dengan pelarut tertentu. Partikel zat yang memiliki
kepolaran hampir sama dengan pelarut, akan terpisah terlebih dahulu (memiliki jarak terjauh
dari titik awal) (Suswanto, 2018:22).

Gambar 35
Kromatografi

H.8 Lembar Kerja Peserta Didik


H.2.5 Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Materi di alam ada yang berwujud padat, cair, dan gas. Tuliskan masing-masing 3 contoh
materi yang berwujud padat, cair, dan gas!
2. Ada 2 sifat materi berdasarkan perubahan yang terjadi pada materi, yaitu sifat fisis atau
sifat kimia. Jelaskan masing-masing sifat tersebut!
3. Tuliskan sifat-sifat fisis dan kimia dari besi!
4. Perubahan materi dibedakan menjadi 2, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Jelaskan masing-maisng perubahan materi tersebut dan tuliskan 3 contoh untuk masing-
masing perubahna tersebut!
5. Jelaskan pengertian dari unsur, senyawa, dan campuran. Tuliskan 3 contoh untuk
masing-masingnya!

100
6. Jelaskan proses pemisahan campuran berikut dan tuliskan 1 contoh untuk masing-masing
proses pemisahan campuran tersebut!
a. Filtrasi
b. Kristalisasi
c. Ditilasi
d. kromatografi
7. Jelaskan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi, serta berikan 3 contoh untuk
masing-masingnya!

8.

101
9.
H.2.6 Tugas Kelompok
1) Klasifikasi Materi
Setelah Ananda mempelajari karakteristik dari setiap materi, kelompokanlah contoh-
contoh:
No. Materi Gambar Jenis Materi
1. Contoh: Molekul Senyawa
Air (H2O)

Sumber: jogja.tribunnews.com
2. Gas Sulfur (S8)

Sumber: shutterstock.com
3. Emas (Au)

Sumber: svanajy.blogspot.com
4. Agar-Agar

Sumber: masakapaya.com

102
5. Air Sirup

Sumber: suprasari.com
6. Air Sungai

Sumber: posmetropadang.co.id
7. Pembersih Kaca

Sumber: shopee.com
8. Yoghourt

Sumber: masakapaya.com

2) Sifat Fisika, Sifat Kimia, dan Pemanfaatannya


Mari Ananda identifikasi sifat kimia atau sifat fisika yang khas pada benda-benda beserta
dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari berikut!
Tabel 1
Mengidentifikasi Zat Penyusun pada Suatu Benda di Sekitar
Sifat Fisika yang Sifat Kimia
Objek Pengamatan Pemanfaatan
Ditinjau yang Ditinjau
Kawat Tembaga Kabel Mudah Tidak mudah

103
pengubung alat menghantarkan
berkarat
elektronik listrik (konduktor)

Sumber: tokopedia.com
Spatula kayu

Tidak mudah
…….. ……..
bereaksi

Sumber: blibli..com
Kettle Stainless Stell

…….. …….. ……..

Sumber: ikea.com
Pestisida

…….. …….. ……..

Sumber: SidoSehat.com

3) Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Mari Ananda identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa berikut,
dengan mencoret salah satu pilihan yang tidak tepat.
Tabel 2
Mengidentifikasi Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Menghasilkan Mampu kembali ke
Perubahan hanya
zat baru yang wujud semula atau
No Contoh Peristiwa pada wujudnya/
sifatnya tidak tidak berubah
ukurannya saja*
sama* wujud*
Lilin yang mencair saat api
1. Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
membakar sumbunya
2. Es batu yang mencair Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
Besi dibentuk menjadi
3. Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
pedang
4. Garam dilarutkan ke air Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
5. Kain dijahit menjadi baju Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
6. Nasi yang menjadi basi Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
Kayu dibakar menjadi
7. Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
arang

104
8. Besi yang berkarat Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
9. Pembuatan roti Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak
10. Pembuatan tape singkong Ya / Tidak Ya / Tidak Ya / Tidak

Setelah menjawab tabel 2, jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang tidak meghasilkan zat baru, hanya
wujudnya saja yang berubah dan dapat kembali ke bentuk semula!
Jawab: ____________________________________________________________________
2. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang meghasilkan zat baru, wujudnya dan
sifatnya berubah serta dapat tidak dapat kembali ke bentuk semula!
Jawab: ____________________________________________________________________
3. Simpulkanlah apa ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia!
Ciri perubahan fisika di antaranya
Jawab: ____________________________________________________________________
Ciri perubahan kimia di antaranya
Jawab: ____________________________________________________________________

105
4) Pemisahan Campuran

H.2.7 Ulangan Harian


No Indikator Butir Soal
11.
12.
13.
14.
15.

5. Pedoman Penskoran
No Asesmen Bobot
7. Tugas Mandiri 25 %
8. Tugas Kelompok 50 %
9. Ulangan Harian 25 %

H.9 Refleksi
Setelah mempelajari bab Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini, Anda pasti sudah memahami
konsep Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab
ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda

Lembar Refleksi

1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini?


2. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum
dikuasi tulislah materi tersebut!
3. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?
4. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?
5. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini!

H.10 Glosarium
Destilasi : Penyulingan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik
didih.
Filtrasi : Penyaringan menggunakan filter (bidang seleksi).
Klasifikasi : Mengelompokan sesuatu berdasarkan persamaannya.
Kromatografi : Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan
antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang
berada pada larutan.
Mengidentifikasi : Melakukan kegiatan pengamatan untuk mendapatkan informasi dari
objek yang diamati.

106
Aspek 3
Energi dan Perubahannya

107
Nama Penyusun : Maria Afriana Domingga, S.Pd
Institusi : SMK Negeri 4 Kupang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X DKV 1, DKV 2, DKV 3, X Teknik Furnitur
Alokasi Waktu : 5 x 6 JP

Kompetensi Awal Profil Pelajar Pancasila

Pengetahuan tentang macam-macam Beriman, bertakwa kepada Tuhan


energi yang dijumpai dalam kehidupan YME yang telah menyiapkan berbagai
sehari-hari adalah hal yang perlu sumber energi yang tersedia di alam
dimiliki peserta didik sebelum untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
mempelajari materi Energi dan orang banyak, dan berakhlak mulia
Perubahannya. dengan menerapkan pola hidup hemat
energi dan menggunakan energi yang
terbarukan.

Sarana dan Prasarana


Target Peserta Didik
Power point presentation, LKPD, LMS
Peserta didik yang menjadi target
adalah peserta didik regular/tipikal
(umum, tidak ada kesulitan dalam
Model Pembelajaran mencerna dan memahami materi ajar),
peserta didik dengan kesulitan belajar,
Model pembelajaran yang digunakan adalah dan peserta didik dengan pencapaian
Project Based Learning (PjBL) dengan tinggi.
metode diskusi dan penyelidikan.

108
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami
dan membuat teks informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan,
menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim
sesuai dengan lingkup bidang keahliannya. Mereka juga dapat memahami serta membuat teks
multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta
didik menggunakan struktur bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan
deskripsi dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yang didasarkan
pada bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan posisinya.
Peserta didik memahami ketujuh aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri dari
makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi,
institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai dengan
karakteristik bidang keahliannya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Menjelaskan Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
fenomena secara menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
ilmiah pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan


sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-
fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk
mengevaluasi melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat
penyelidikan ilmiah bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah.
Menerjemahkan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber
data dan bukti-bukti untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
secara ilmiah dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data
lain. Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak
lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan

B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mengetahui konsep energi serta penerapannya dalam kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran
Elemen Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan Peserta Didik mampu: E.1.1.2 Menjelaskan konsep energi
fenomena E.1.8 Menjelaskan konsep E.1.2.4 Menjelaskan hubungan antara
secara ilmiah energi energi dengan usaha
E.1.9 Menjelaskan kemampuan E.1.2.5 Menentukan besar usaha
sebuah benda untuk E.1.2.6 Menganalisis besar daya pada
melakukan usaha suatu kegiatan sehari-hari

109
E.1.10 Menjelaskan macam- E.1.3.6 Menjelaskan bentuk energi
macam bentuk energi mekanik
E.1.11 Menjelaskan sumber- E.1.3.7 Menganalisis besar energi
sumber energi potensial dan energi kinetik
E.1.12 Menjelaskan hukum E.1.3.8 Menjelaskan bentuk energi
kekekalan energi listrik
E.1.13 Menjelaskan hukum E.1.3.9 Menjelaskan bentuk energi
kekekalan energi mekanik kimia
E.1.14 Menyebutkan contoh- E.1.3.10 Menjelaskan bentuk energi
contoh perubahan energi panas
dalam kehidupan sehari- E.1.4.2 Membedakan sumber energi
hari yang terbarukan dan tidak
terbarukan.
E.1.5.2 Menjelaskan hukum kekekalan
energi
E.1.6.2 Menjelaskan hukum kekekalan
energi mekanik
E.1.7.2 Menyebutkan contoh-contoh
perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Mendesain dan
E.2.2 Melakukan audit energi E.2.1.2 Melakukan audit energi yang
mengevaluasi
yang dipergunakan dalam dipergunakan dalam kehidupan
penyelidikan
kehidupan sehari-hari sehari-hari
ilmiah
Menerjemahkan E.3.3 Menyajikan hasil audit E.3.1.3 Menyajikan hasil audit energi
data dan bukti- energi yang dipergunakan yang dipergunakan dalam
bukti secara dalam kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari
ilmiah hari kemudian kemudian
mempresentasikannya di mempresentasikannya di depan
depan kelas kelas
E.3.4 Melakukan refleksi diri E.3.1.4 Melakukan refleksi diri dan
dan melakukan aksi untuk melakukan aksi untuk
penggunaan energi secara penggunaan energi secara
berkelanjutan. berkelanjutan.

D. Pertanyaan Pemantik
10. Mengapa ruangan terasa panas ketika bola lampu dinyalakan?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10
 Menyapa peserta didik menit
 Mengawali pembelajaran dengan berdoa
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Memberikan apersepsi untuk mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Menyampaikan topik yang akan dipelajari
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan bentuk penilaian yang digunakan dalam pembelajaran
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti 375
 Guru mengajukan pertanyaan pemantik menit

110
 Guru menjelaskan materi pelajaran tentang:
- Konsep energi
- Usaha
- Macam-macam bentuk energi
- Sumber energi
- Perubahan energi
- Penerapan energi dalam kehidupan sehari-hari
 Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
 Di dalam kelompok, peserta didik berdiskusi untuk melakukan audit energi yang
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik menyajikan hasil diskusinya di depan kelas
 Guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan atas materi yang dipelajari
Kegiatan Penutup 20
 Peserta didik melakukan refleksi didi terkait materi yang diperajari menit
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa

F. Asesmen
Penilaian
Formatif Sumatif
Elemen Tujuan Pembelajaran
Tugas Tugas Ulangan
Mandiri Kelompok Harian
Menjelaskan Peserta Didik mampu: √ √
fenomena E.1.1 Menjelaskan konsep energi √ √
secara ilmiah E.1.2 Menjelaskan kemampuan sebuah benda
untuk melakukan usaha
E.1.3 Menjelaskan macam-macam bentuk √ √
energi √ √
E.1.4 Menjelaskan sumber-sumber energi √ √
E.1.5 Menjelaskan hukum kekekalan energi √ √
E.1.6 Menjelaskan hukum kekekalan energi
mekanik √ √
E.1.7 Menyebutkan contoh-contoh perubahan
energi dalam kehidupan sehari-hari
Mendesain E.2.1 Melakukan audit energi yang √
dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-
mengevaluasi hari
penyelidikan
ilmiah
Menerjemahk E.3.1 Menyajikan hasil audit energi yang √
an data dan dipergunakan dalam kehidupan sehari-
bukti-bukti hari kemudian mempresentasikannya di
secara ilmiah depan kelas
E.3.2 Melakukan refleksi diri dan melakukan √
aksi untuk penggunaan energi secara
berkelanjutan.

G. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan:
Bagi peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberikan pembelajaran
pengayaan.
Remedial:

111
Pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.
H. Lampiran
H.11 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Energi dan Perubahannya

A. Konsep Energi
Jam dinding di rumah kita suatu saat akan berhenti berdetak, Untuk menggerakan jarum
jam kembali kita perlu mengganti baterainya. Jam dinding memerlukan energi untuk
melakukan usaha. Begitu juga manusia, manusia membutuhkan energi untuk melakukan
kerja/usaha seperti bergerak, bernapas, mendorong benda, dan mengerjakan banyak hal
lainnya. Energi menyebabkan mobil, motor, pesawat, dan kereta api dapat berjalan. Energi
dapat menyalakan peralatan listrik di rumah kita. Energi ada di mana-mana. Energi
merupakan kapasitas untuk melakukan suatu pekerjaan (usaha).
Seorang pekerja tidak akan sanggup menyelesaikan tugasnya jika tubuhnya tidak memiliki
energi. Hal tersebut disebabkan pekerja tersebut tidak mendapatkan energi yang cukup
untuk bekerja. Untuk mendapatkan energi, manusia perlu memakan makanan yang bergizi
dan seimbang.
A.1 Konsep Energi dan Kaitannya dengan Kalor
Energi dapat berpindah secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain hingga
mencapai suatu keseimbangan. Pada modul 2 Ananda sudah mempelajari
perpindahan energi dalam bentuk panas. Secara alamiah energi akan berpindah dari
benda bersuhu panas ke benda bersuhu lebih rendah hingga mencapai keseimbangan
suhu (termal) diantara kedua benda tersebut. Misalnya terdapat 2 buah benda, A dan
B. Benda A memiliki suhu yang tinggi sedangkan benda B memiliki suhu yang lebih
rendah dibandingkan benda A. Saat benda A dan benda B ditempelkan, terjadi
interaksi antara benda A dan benda B, suhu benda A menurun dan suhu benda B
meningkat hingga kedua benda tersebut memiliki suhu yang sama. Perpindahan
energi dalam bentuk panas tersebut biasa kita sebut sebagai Kalor.

A.2 Konsep Energi dan Kaitannya dengan Usaha


Selain energi dapat berpindah dalam bentuk panas, contoh lainnya adalah
perpindahan energi dalam bentuk gerak, Salah satu contohnya adalah pada saat kita
menarik tali busur panah terdapat energi yang terakumulasi pada ujung tali busur
tersebut, saat kita melepas tali busur panah tersebut, secara alamiah tali busur akan
bergerak menuju titik keseimbangannya sekaligus energi tersebut berpindah anak
panah yang awalnya diam menjadi bergerak ke depan. Perpindahan energi yang
berpindah dalam bentuk gerak ini dinamakan usaha.

Gambar 36 Energi Berpindah Dalam Bentuk Gerak


Sumber: quizlet.com

112
A.3 Menentukan Besar Usaha Akibat Perpindahan Energi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usaha merupakan perpindahan
energi dalam bentuk gerak. Gerak merupakan perpindahan posisi benda terhadap
titik acuan awalnya. Perpindahan posisi tersebut biasanya disebabkan oleh dorongan
atau tarikan pada benda tersebut. Dorongan dan tarikan bisa disebabkan oleh benda
itu sendiri (gaya internal), dorongan atau tarikan yang disebabkan oleh pihak lain
(gaya eksternal).
Salah satu contoh usaha yang disebabkan oleh gaya yang ditimbulkan oleh
benda itu sendiri adalah pada peristiwa buah kelapa yang terjatuh akibat gaya berat
seperti yang ditunjukan oleh Gambar berikut.

Gambar 37 Kelapa yang Jatuh Akibat Gaya Berat Kelapa Tersebut


Sumber: Dok. Pribadi

Terjadi perpindahan energi pada peristiwa tersebut. Buah kelapa berada memiliki
energi karena posisinya terhadap pusat gravitasi yang kemudian Energi yang
tersimpan tersebut berpindah saat kelapa berada pada posisi diam (Posisi A)
kemudian menjadi bergerak ke posisi yang jauh labih dekat dari pusat gravitasi
(Posisi B).
Contoh usaha yang disebabkan oleh dorongan/tarikan dari pihak luar misalnya
adalah usaha yang dilakukan seseorang saat menarik sebuah kotak seperti yang
ditunjukan pada Gambar berikut.

Gambar 38 Kotak yang Ditarik oleh Gaya Luar


Sumber: chandramaulana45.blogspot.com

Pada peristiwa tersebut energi berpindah dari orang yang menarik sehingga kotak
bergerak dan menggesek lantai.
Untuk menentukan besar usahanya, Ananda perlu mengetahui besar dorongan
(gaya) yang menyebabkan benda tersebut berpindah serta mengetahui besar
perpindahannya.

113
Keterangan:
W = Usaha (Joule)
s = Perpindahan (m)
F = Gaya (N)

A.4 Hubungan Energi, Usaha, dan Daya


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya usaha merupakan proses perpindahan
energi dalam bentuk gerak. Seseorang melakukan usaha mendorong meja hingga
jarak tertentu. Orang tersebut dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu
yang cepat ataupun dengan waktu yang lebih lambat. Besar usaha yang dilakukan
tersebut adalah sama, hanya saja daya (power) yang dilakukan saat mendorong kotak
dengan cepat jauh lebih besar dibandingkan dengan daya yang dilakukan saat
mendorong meja tersebut dengan lebih lambat. Daya merupakan banyaknya usaha
yang dikeluarkan dalam setiap detiknya.

Keterangan:
P : Daya (Watt)
W : Usaha (joule)
F : Gaya (Newton)
t : Waktu (sekon)
v : Kecepatan (m/s)

114
Berdasarkan contoh soal tersebut terlihat bahwa usaha yang dilakukan Ani dan Budi adalah
sama, namun Budi mengerjakan lebih cepat dibandingkan Ani sehingga daya yang diperlukan
Budi lebih besar dibandingkan Ani. Ani dan Budi secara tidak langsung memindahkan energi
yang dimiliki mereka untuk menggerakan kotak dan menggesek lantai.

B. Berbagai Bentuk Energi


Energi merupakan kapasitas dalam melakukan suatu pekerjaan. Energi memiliki beberpa
bentuk diantaranya adalah energi mekanik, energi listrik, energi kimia dan energi lainnya.
B.1 Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan energi yang dimiliki oleh setiap benda bergerak
(kinetik) atau memiliki potensi untuk bergerak (potensial), energi potensial dimiliki
karena lokasi atau strukturnya. Oleh karena itu energi mekanik terbagi dalam dua
macam diantaranya adalah energi gerak yang biasa disebut energi kinetik dan juga
energi potensial. Energi Mekanik teridiri dari Energi Potensial dan Energi Kinetik
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya, Energi
Kinetik adalah energi yang dimiliki pada benda yang memiliki kecepatan
Besar energi potensial ditentukan oleh perbedaan posisi benda terhadap posisi
keseimbangannya. Salah satu contohnya adalah energi potensial gravitasi, Saat benda
disimpangkan menjauhi pusat gravitasi, benda tersebut memiliki potensi bergerak
untuk kembali ke posisi keseimbangannya.

Keterangan:
EP = Energi Potensial (Joule)

115
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h = ketinggian (m)
Besar energi kinetik ditentukan oleh massa dan kecepatan pada benda yang
bergerak. Besar energi kinetik dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
EK = Energi Kinetik (Joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)

116
B.2 Energi Listrik
Energi listrik ialah energi yang dimiliki muatan listrik dan arus listrik Energi ini
paling banyak digunakan karena mudah diubah menjadi energi lainnya.

Gambar 39 Energi listrik Terkandung dalam Baterai


Sumber: benergi.com

B.3 Energi Kimia


Bentuk energi lainnya adalah energi kimia. Energi kimia ialah energi yang
terkandung dalam suatu zat misalnya, makanan memiliki energi kimia, sehingga
orang yang makan akan memiliki energi untuk beraktivitas. Contoh energi kimia
lainnya adalah bensin yang mengandung energi kimia, sehingga dapat digunakan
untuk menggerakkan mesin.
Tabel 7
Kandungan Energi pada Makanan

117
C. Sumber Energi
Energi pada dasarnya sudah tersedia di alam, segala sesuatu yang tersedia di alam
dan mengandung energi disebut sumber energi. Energi tersebut perlu dipindahkan agar
dapat dimanfaatkan sesuai dengan keperluan manusia. Sumber energi yang paling utama
adalah matahari, sumber energi yang tersedia di bumi dan sudah bisa dimanfaatkan untuk
keperluan manusia diantaranya adalah: angin, air terjun, minyak, gas bumi, batu bara,
nuklir, pasang surut (tidal). S
piritus yang digunakan sebagai bahan bakar adalah sumber energi. Listrik dan arang
yang dibakar untuk memanaskan setrika merupakan sumber energi juga. Energi memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua aktivitas kehidupan manusia
memerlukan energi.
Pada saat ini minyak dan batu bara merupakan sumber energi yang paling banyak
digunakan untuk keperluan hidup manusia. Diagram di samping ini merupakan persentase
berbagai sumber energi yang paling banyak digunakan untuk kehidupan manusia. Suatu
saat nanti apakah minyak dan batu bara akan tetap tersedia?
Generasi saat ini harus mulai mencari sumber energi alternatif untuk menggantikan
sumber energi sebelumnya. Terdapat sumber energi alternative dengan jumlah yang
melimpah dan bisa didaur ulang yang biasa disebut sumber energi yang terbarukan, dan
terdapat pula sumber energi yang dalam jangka waktu yang tidak dapat didaur ulang atau
memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengembalikannya biasa disebut sumber
energi tak terbarukan.
Ananda perlu membedakan antara sumber energi terbarukan dan sumber energi yang
tak terbarukan. Di suatu saat nanti umat manusia harus menemukan sumber energi lain dan
harus memastikan bahwa sumber energi tersebut tidak memiliki efek samping yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat merugikan kehidupan dan lingkungan sekitar. Ilmu
pengetahuan perlu digali lebih dalam lagi tanpa mengenal batas.

D. Perubahan Bentuk Energi dalam Kehidupan Sehari-hari


Manusia memerlukan energi tertentu yang sesuai dengan aktivitas. Manusia
memerlukan panas untuk merapikan pakaian, memerlukan energi cahaya untuk menerangi
rumah di malam gelap, memerlukan bunyi lagu untuk hiburan, memerlukan energi gerak
sebagai sarana transportasi atau sekedar menyejukan ruangan. Berikut ini adalah beberapa
contoh perubahan energi yang terjadi dalam kehidupan berhari-hari.
D.1 Perubahan Energi Listrik Menjadi Panas
Untuk merapikan pakaian manusia membuat setrika listrik. Dalam hal ini, energi
listrik diubah menjadi panas menjadi panas, yang mampu membuat pakaian kita
menjadi rapi. Contoh lainnya juga terjadi pada rice cooker, kompor listrik dan masih
banyak lagi.

118
Gambar 40 Perubahan energi listrik menjadi panas
Sumber: mikirbae.com

D.2 Perubahan Bentuk Energi Menjadi Energi Cahaya


Kita juga sering menggunakan contoh perubahan energi listrik menjadi energi cahaya
seperti pada lampu yang sangat berguna untuk penerangan kita terutama di waktu
malam hari. Selain berasal dari energi listrik, energi cahaya bisa didapatkan dari
energi kimia misalnya pada lampu senter yang dimana sumber energinya berasal dari
energi kimia batu baterai.

Gambar 41 umber energi cahaya berasal dari perubahan bentuk energi lainnya
Sumber: Brainly.com, Ausgrid.com.au, Think.com

D.3 Perubahan Bentuk Kimia Menjadi Energi Gerak


Perubahan energi selanjutnya adalah perubahan energi kimia menjadi energi gerak.
Perubahan energi ini sering digunakan untuk menggerakan suatu benda. Misalnya
kereta api uap yang menggunakan bahan bakar batu bara, kendaraan bermotor
dengan bahan bakar bensin, solar atau avtur).

D.4 Perubahan Bentuk Energi Menjadi Energi Kimia


Perubahan energi yang lain yang juga sangat bermanfaat untuk kita adalah
adanya perubahan energi listrik menjadi energi kimia seperti pada pengisian aki yang
berpengaruh pada kendaraan bermesin kita seperti mobil dan sepeda motor. Aki
(baterai) menjadi satu-satunya alat yang bisa menyediakan listrik dalam jumlah besar
pada kendaraan saat kendaraan tersebut belum bekerja (mati). Jumlah ketersediaan
arus listrik yang besar ini.
Kita sadari bahwa energi yang paling besar yang ada di muka bumi ini
adalah energi matahari. Dari sumber energi ini, maka bisa kita manfaatkan
perubahan energi yang ada. Namun demikian, tidak perlu menunggu terjadi
perubahan energi untuk memanfaatkan energi matahari. Karena dengan panas
matahari yang dapat kita rasakan secara langsung ini kita dapat memanfaatkannya
untuk mengeringkan pakaian atau berbagai macam jemuran seperti padi, cengkeh
dan lainnya. Fungsi lainnya adalah sebagai penghangat tubuh, untuk membantu dan
juga penghangat ruangan. Teknologi saat memanfaatkan solar sel untuk mendapatkan
energi listrik.
Energi listrik merupakan energi yang paling mudah untuk diubah bentuk
menjadi energi lainnya. Energi listrik banyak dimanfaatkan untuk bermacam
aktivitas dan dapat membantu dalam banyak bidang. Karena energi listrik ini bisa
diubah dalam berbagai energi seperti energi cahaya, energi bunyi, atau energi gerak.
Dengan kata lain, energi bisa lebih bermanfaat ketika terjadi perubahan energi tanpa
mengurangi atau menghilangkan jumlah energi yang ada, namun diubah dalam
bentuk lain. Dengan adanya energi listrik pastinya dapat digunakan untuk berbagai
macam kegiatan. Misalnya saja adanya radio, alarm, sirine, bel listrik dan lainnya.

119
Beberapa hal tersebut memanfaatkan energi listik menjadi energi bunyi.

H.12 Lembar Kerja Peserta Didik


H.2.8 Tugas Mandiri

H.2.9 Tugas Kelompok


H.2.1.1 Kegiatan/peristiwa di lingkungan sekitar yang memerlukan energi
Tulislah beberapa contoh kegiatan/peristiwa di lingkungan sekitar yang memerlukan energi,
kemudian lengkapilah dimana sumber energi tersebut berasal dan bagaimana cara
memperbaharuinya sehingga kegiatan/peristiwa tersebut dapat dilakukan berulang-ulang!
Asal Sumber Memperbaharui
No Kegiatan/Peristiwa
Energi Energi
- Jarum jam dinding yang berdetak Baterai Mengganti Baterai
(contoh)
1.
2.
3.

H.2.1.2 Sumber Energi

120
H.2.1.3

121
H.2.1.4 Perubahan Eneergi

H.2.10 Ulangan Harian


No Indikator Butir Soal
16.
17.
18.
19.
20.

6. Pedoman Penskoran
No Asesmen Bobot
10. Tugas Mandiri 25 %
11. Tugas Kelompok 50 %
12. Ulangan Harian 25 %

H.13 Refleksi
Setelah mempelajari bab Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini, Anda pasti sudah memahami
konsep Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab
ini, mana yang menurut Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda

Lembar Refleksi

8. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran ini?


9. Apakah Anda telah menguasi seluruh materi pembelajaran ini? Jika ada materi yang belum
dikuasi tulislah materi tersebut!
10. Apakah manfaat yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?
11. Apakah yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?
12. Tulislah secara ringkas apa yang telah Anda pelajari dari kegiatan pembelajaran ini!

122
H.14 Glosarium
Daya : usaha dalam setiap satuan waktu
Energi : kapasitas untuk melakukan usaha
Energi kinetik : energi berupa gerak
Energi mekanik : energi yang berkaitan posisi dan gerak suatu benda
Energi potensial : energi berupa posisi dan berpotensi untuk bergerak
Fotosintesis : proses pemanfaatan energi cahaya matahari untuk megubah air dan
karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen
Kalor : perpindahan energi dalam bentuk panas. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu
rendah hingga kedua sistem tersebut mencapai kesimbangan termal
Keseimbangan termal : tidak perpindahan energi dalam bentuk panas dikarenakan suhu
dari kedua sistem sama
Respirasi : proses pembebasan energi yang tersimpan dalam sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen
Solar sel : suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik

H.15 Daftar Pustaka

123

Anda mungkin juga menyukai