INDONESIA
Pada tahun 2017, permintaan semen domestik tumbuh pada kisaran 7,6% dibandingkan
tahun sebelumnya. Meskipun demikian akibat mulai beroperasinya beberapa pabrik semen baru
di Indonesia, baik dari pemain domestik maupun asing, mengakibatkan tingkat persaingan yang
semakin ketat. Ditambah lagi, kenaikan permintaan semen domestik di tahun 2017 belum
mampu mengatasi permasalahan over supply semen, yang akhirnya memicu timbulnya tekanan
terhadap harga jual semen.
Dalam rangka mengatasi kondisi persaingan yang sangat ketat tersebut, sekaligus
mengantisipasi peluang pertumbuhan dimasa mendatang, Perseroan telah mengembangkan
strategi untuk memenangkan persaingan bisnis, dengan mengoptimalkan keunggulan yang
dimiliki Perseroan.
Untuk merespon kondisi tersebut, Perseroan tetap mendorong pertumbuhan melalui strategi:
Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan permintaan semen diuraikan di bawah ini.
1. Pertama, populasi penduduk Indonesia yang sangat besar disertai laju pertumbuhan yang
tinggi merupakan potensi penting pendorong meningkatnya permintaan semen.
2. Kedua, realisasi belanja pemerintah dan swasta pada berbagai proyek infrastruktur dalam
kerangka mewujudkan Sembilan Agenda Joko Widodo-Jusuf Kalla atau “NAWA CITA”.
3. Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia hingga tahun 2016, sebesar 262 kg per
kapita, masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen per kapita, khususnya dengan
negara-negara ASEAN, yaitu Malaysia (763 kg per kapita), Vietnam (617 kg per kapita),
dan Thailand (458 kg per kapita). Hal ini memberikan peluang pertumbuhan permintaan
semen di masa depan.
4. Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh. Meski
beberapa negara-negara di dunia mengalami pelambatan, pertumbuhan Indonesia masih
relatif tinggi, dan akan mendorong peningkatan permintaan semen.
5. Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk berinvestasi baik sektor industri maupun
pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan menggerakkan potensi ekonomi di
seluruh daerah, sehingga akan meningkatkan permintaan semen.
6. Keenam, Perseroan memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar terutama di negara-negara
ASEAN dan Asia Selatan, seperti Vietnam, Bangladesh, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Penguatan fondasi Semen Indonesia mencakup berbagai aspek, yakni: struktur organisasi,
sistem kerja, standar penilaian kinerja, arah pengembangan dan sebagainya.
Dalam upaya Perseroan untuk mewujudkan customer oriented company dan lebih
meningkatkan efisiensi distribusi, perseroan telah menyelesaikan commissioning pada
semester kedua tahun 2017 berupa fasilitas grinding plant dan pengantongan di Cigading,
Banten dengan kapasitas terpasang 2 juta ton per tahun. Selain itu, Perseroan juga tengah
membangun fasilitas distribusi lain berupa unit pengantongan di Bengkulu yang
diproyeksikan pada triwulan ke-2 tahun 2018 dan Maluku Utara yang diproyeksikan akan
beroperasi pada triwulan ke-1 tahun 2018.
Untuk pengembangan diversivikasi produk, perseroan mendirikan perusahaan
patungan dengan PT Krakatau Steel dengan nama PT Krakatau Semen Indonesia (KSI).
Pabrik KSI telah beroperasi untuk memproduksi Ground Granulated Blast Furnace Slag
pada akhir tahun 2017. Ground Granulated Blast Furnace Slag ini merupakan bahan
baku untuk campuran pembuatan semen slag yang merupakan wujud diversifikasi produk
yang dihasilkan oleh perseroan. Sampai saat ini Perseroan merupakan pioneer terbesar
produsen semen slag
di Indonesia.
2. PENGEMBANGAN BISNIS PENDUKUNG SEMEN