Satuan Acara Penyuluhan Sap
Satuan Acara Penyuluhan Sap
C. POKOK MATERI :
1. Pengertian senam lansia
2. Jenis-jenis senam lansia
3. Manfaat senam lansia
4. Prinsip senam lansia
5. Langkah-langkah senam lansia
D. SASARAN DAN TARGET
Pengunjung poli geriatri RSUD Ulin Banjarmasin dapat memahami dan
mengetahui tentang pentingnya senam lansia dan mengaplikasikannya seoptimal
mungkin sesuai kemampuannya.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Februari 2015
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu Poli Geriatri
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
a) Leaflet
b) Video tutorial
I. PENGORGANISASIAN
Moderator : Nor Afifah Alfiana, S.Kep
Penyaji : Tia Nurcahyani, S.Kep
Fasilitator : Maulidya Septiany, S.Kep
Ema Yuanda, S.Kep
Instruktur : Kurnia Yulianti, S.Kep
Nisya Andesita, S.Kep
Observer : M. Syaqib Arsalan, S.Kep
Dokumentasi : M. Alfian, S.Kep
J. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian senam lansia
2. Jenis – jenis senam lansia
3. Manfaat senam lansia
4. Prinsip senam lansia
5. Langkah – langkah senam lansia
K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta penyuluhan kesehatan adalah 10 orang .
Kesiapan materi penyaji.
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
Audience hadir sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Audience antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
1. Mahasiswa
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adanya tambahan pengetahuan tentang senam lansia yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
MATERI :
SENAM LANSIA
A. Pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tindakan
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat,
mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas
yang berkeliaran di dalam tubuh.
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (santosa, 1994).
Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara
60-69 tahun. (Nugroho 1999:20) jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada
yang teratur dan terararah serta terencaana yang diiikuti oleh orang lanjut usia
yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
C. Manfaat
1. Perbaikan dalam derajat kesehatan
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap
peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan
imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur
2. Kebugaran jasmani
Tingkat kebugaran di evaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup
jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi
supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus
menurun.
3. Kemandirian
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa
berbahagia, senantiasa bergenbira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap
segar.
D. Prinsip
1. Gerakanya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2. Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali
E. Langkah-langkah
1. Latihan kepala dan leher
a. Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
b. Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
c. Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
2. Latihan bahu dan lengan
a. Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan
kembali perlahan-lahan
b. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan
lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan
bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala.
c. Satu tangan mentuntuh bagian belakang dari leher kemudian
raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat di capai. Bergantian
tangan kanan dan kiri.
d. Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatsa
sesapatnya.
3. Latihan tangan
a. Letakan tangan di atas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja.
b. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan
telapak tangan untuk menyentuh jari keleingking. Kemudian tarik
kembali.
c. Lanjutkan dengan menyentruh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan
kemudian setelah menyentuh tiap jari.
d. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.
4. Latihan punggung
a. Dengan tangan di samping bengkokan badan di satu sisi kemudian
ke sisi yang lain
b. Letakan tangan ke pinggang dan tekan kedua kaki. Putar tubuh
dengan melihat bahu ke kiri dank e kanan.
c. Tepuklan kedua tangan di belakang dan reganggkan kedua bahu ke
belakang.
5. Latihan paha
a. Latihan ini dapat di lakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
b. Lipat satu lutut sampai dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan
tahan beberapa waktu
c. Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan, tekankan kedua lutut
pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat
tidur.
d. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik
telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali
e. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut
f. Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga
permukaanya saling bertemu kemudian kembali lagi
g. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang
kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan
6. Latihan pernafasan
a. Duduklah di kursi denagn punggung bersandar dan bahu relaxs
b. Letakan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas
dalam-dalam maka terasa dada mengambang
c. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa
tangan akan menutup kembali
DAFTAR PUSTAKA
6. Watson, Roger. (2003). Perawatan pada lansia, alih bahasa : Musri, Jakarta :
EGC.