Novi Nur Aidha Aktivasi zeolit secara Konsentrasi Konsentrasi HCl
(2013) fisika dan kimia aktivator HCl = terbaik yaitu untuk mnurunkan 0,1 N ; 0,25 N ; sebesar 1 N kadar kesadahan (Ca 0,5 N ; 0,75 N ; Penurunan kadar dan Mg) dalam air dan 1 N Ca tertinggi yaitu tanah Variasi asal zeolit 78,99% (Blitar), alam dari Blitar 68,495% dan Malang (Malang) Ukuran zeolit Penurunan kadar alam 80 mesh Mg tertinggi yaitu 49,91% (Blitar), 34,74% (Malang) PriAndi Anggara Optimalisasi zeolit Konsentrasi Konsentrasi (2013) alam wonosari aktivator HCl = 1, optimal adalah dengan proses 2, dan 3 M pada 1 M aktivasi secara fisik Temperatur Temperatur dan kimia kalsinasi = 200, kalsinasi terbaik o 400, dan 600 C yaitu 600 oC Temperatur pengeringan : 120 o C selama 4 jam Johan Unduk (2017) Daya adsorpsi Ukuran zeolit Massa adsorben metanil Yellow alam : 100 mesh terbaik adalah 0,1 dengan menggunakan Rasio zeolit alam gram zeolit alam dengan aktivator Waktu optimum teraktivasi HCl HCL 1 M yaitu terjadi pada (1 : 5 b/v) waktu 60 menit Temperatur pengeringan : 120 o C selama 2 jam Variasi massa adsorben = 0,1 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 gram Variasi waktu kontak pengadukan : 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit.
Yulius Dala Ngapa Kajian pengaruh Ukuran zeolit Konsentrasi
(2017) asam-basa pada alam 200 mesh aktivator terbaik aktivasi zeolit dan Temperatur yaitu 3 M baik karakterisasinya pengeringan 100oC HCl maupun sebagai adsorben Variasi konsentrasi NaOH dengan pewarna biru aktivator HCl dan kapasitas adsorpsi metilena NaOH : 0,5 M ; ( HCL 3 M = 18, 1,5 M ; dan 3 M 385 mg/g ; NaOH Temperatur = 19,988 mg/g) pengeringan kalsinasi 300oC Sampel zeolit alam 0,2 gram
Isna Syauqiah (2011) Analisis variasi Variasi waktu Penurunan kadar
waktu dan kecepatan pengadukan : 30, Fe yaitu pada pengaduk pada 45 dan 60 menit pengadukan 90 proses adsorpsi Variasi kecepatan rpm dan Waktu limbah logam berat pengadukan : 60, optimum terjadi dengan arang aktif 90 dan 120 rpm pada waktu 60 menit yaitu 0,24 mg/L
(2013) alam teraktivasi konsentrasi Cr3+ untuk adsorpsi logam aktivator H2SO4 menggunakan Cr3+ 0,15 N dan NaOH asam sebesar 0,5 N 99,725% Rasio 1 g zeolit / sedangakan pada 10 ml larutan basa sebesar H2SO4 maupun 97,51% NaOH. Temperatur suhu Variasi temperatur adsorpsi optimal adsorpsi yaitu 25, yaitu 50 oC 30, 35, 40, 45 dan Konsentrasi 50 oC pada optimal larutan konsentrasi Cr3+ Cr3+ yaitu 100 10 ppm ppm Variasi Intensitas konsentrasi adsorpsi sebesar larutan sampel n = 2,515 dari Cr3+ yaitu 10, 20, rentang 1-10 40, 60, dan 100 untuk proses ppm pada hasil pengoalahn suhu terbaik limbah cair sebelumnya Aslina Br Ginting Karakterisasi Range temperatur Zeolit Lampung (2007) komposisi kimia, luas pemanasan DTA dengan luas permukaan pori dan rod yaitu 30 – permukaan sifat termal dari zeolit 1000 oC dengan 10,0477 m2, jari bayah, tasikmalaya kecepatan jari pori 16,0653 dan lampung pemanasan 10 Å, dan adsorpsi o C/menit 24,500 ml/g Massa zeolit Zeolit alam masing masing Tasikmalaya luas sebesar 100 mg permukaan 6,3319 m2, jari jari pori 16,2350 Å, dan adsorpsi 13,250 ml/g Zeolit alam Bayah luas permukaan 8,3528 m2, jari jari pori 16,2350 Å, dan adsorpsi 13,250 ml/g
Andi Fariz P. (2012) Analisis pengaruh Variasi ukuran Untuk penurunan
ukuran butiran zeolit diameter zeolit kadar warna terhadap penurunan alam yaitu <0,5 dengan diameter warna dan krom (Cr) cm dan >0,5 cm zeolit , 0,5 cm pada air buangan sebesar 85,4% industri tekstil sedangkan . 0,5 cm sebesar 77,6% Untuk penurunan parameter krom total dengan diameter <0,5 cm sesar 92,2% sedangkan >0,5 cm sebesar 86,65%