Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 10310
Telp: (021) 31904232
Fax : (021) 3900016
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id
November 2013
Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada 12 Februari 2014.
Tanggapan dikirimkan ke:
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310
Telp: (021) 31904232 Fax: (021) 3900016
E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id
Exposure draft dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang
akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan exposure draft
oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas
dan tidak untuk diperjualbelikan.
1
2
3
4
PENGANTAR
5
6
Dewan
7 Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui exposure draft
PSAK
8 48 (2013): Penurunan Nilai Aset dalam rapatnya pada tanggal 22
November
9 2013 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan,
10
regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak
11
lainnya.
12
13
ED PSAK 48 (2013): Penurunan Nilai Aset menggantikan PSAK 48 (2009):
14
Penurunan Nilai Aset. ED PSAK 48 ini merupakan adopsi IAS 36:
15
Impairment of Assets per efektif 1 Januari 2014.
16
17
Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara
18
jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. ED PSAK 48 (2013)
19
ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah
20
Akuntan Indonesia, dan situs IAI: www.iaiglobal.or.id
21
22
23
Jakarta, 22 November 2013
24
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
25
26
27 Rosita Uli Sinaga Ketua
28 Setiyono Miharjo Anggota
29 Irsan Gunawan Anggota
30 Budi Susanto Anggota
31 Eddy R. Rasyid Anggota
32 Liauw She Jin Anggota
33 Sylvia Veronica Siregar Anggota
34 Fadilah Kartikasasi Anggota
35 Teguh Supangkat Anggota
36 Yunirwansyah Anggota
37 Djohan Pinnarwan Anggota
38 Danil S. Handaya Anggota
39 Patricia Anggota
40 Lianny Leo Anggota
41
42
43
44
45
PERMINTAAN
1 TANGGAPAN
2
3
Penerbitan
4 ED PSAK 48 (2013): Penurunan Nilai Aset bertujuan untuk
meminta
5 tanggapan atas seluruh pengaturan dan paragraf dalam ED
PSAK
6 48 (2013) tersebut.
7
Untuk
8 memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini
hal
9 yang diharapkan masukannya:
10
11
1. Alokasi goodwill pada unit penghasil kas (paragraf 80)
12
13
ED PSAK ini memberikan penjelasan bahwa unit atau kelompok unit
14 yang memperoleh alokasi goodwill:
15
a) menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya
16 dipantau untuk tujuan manajemen internal; dan
17
b) tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan dalam
18 PSAK 5: Segmen Operasi paragraf 08 sebelum penggabungan.
19
20
21 Apakah Anda setuju dengan pengaturan alokasi goodwill
22 tersebut? Apa alasan Anda? Jika tidak, apa alasan Anda?
23
2. Pengungkapan (paragraf 125)
24
25
26 ED PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan
27 untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana
28 kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode,
29 yaitu:
30 a) jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah
31 terpulihkan aset (unit penghasil kas) merupakan nilai wajarnya
32 dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya;
33 b) jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajar dikurangi biaya
34 pelepasan, maka entitas mengungkapkan:
35 (i) tingkat hirarki nilai wajar sesuai PSAK 68: Pengukuran Nilai
36 Wajar yang digunakan;
37 (ii) teknik penilaian (level 2 dan 3); dan
38 (iii) setiap asumsi utama yang mendasari manajemen untuk
39 menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (level 2
40 dan 3).
41
42 Tambahan pengungkapan ini berkaitan dengan adopsi IFRS 13 Fair
43 Value Measurement menjadi PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
44
45
1
2 Apakah Anda setuju dengan tambahan pengungkapan tersebut?
3 Apa alasan Anda? Jika tidak, apa alasan Anda?
4
3.
5 Perbedaan nilai wajar dan nilai pakai (paragraf 53A)
6
7 ED PSAK ini memberikan tambahan penjelasan perbedaan nilai wajar
8 dan nilai pakai. Nilai pakai mencerminkan dampak dari faktor-faktor
9 yang mungkin spesifik untuk entitas dan tidak dapat diterapkan secara
10 umum. Sebagai contoh, nilai wajar tidak mencerminkan faktor-faktor
11 berikut ini sejauh bahwa faktor tersebut tidak dapat tersedia secara
12 umum untuk pelaku pasar:
13 (a) nilai tambah yang diperoleh dari pengelompokan aset (seperti
14 pembentukan portofolio properti investasi di lokasi yang berbeda);
15 (b) sinergi antara aset yang diukur dan aset lainnya;
16 (c) hak hukum atau pembatasan hukum yang spesifik hanya untuk
17 pemilik aset saat ini;
18 (d) manfaat pajak atau beban pajak yang spesifik untuk pemilik aset
19 saat ini.
20
21
22 Apakah Anda setuju dengan tambahan penjelasan tersebut?
23 Apa alasan Anda? Jika tidak, apa alasan Anda?
24
4.
25 Tanggal efektif dan ketentuan transisi (paragraf 133)
26
27 Amandemen IAS 36 Impairment of Assets atas paragraf 5, 6, 12, 20, 22,
28 25–28, 53A, 78, 80, 105, 111, 130, dan 134 berlaku secara prospektif.
29 Sedangkan amandemen IAS 36 atas paragraf 130 dan 134 berlaku
30 secara retrospektif, dimana entitas tidak diwajibkan untuk menerapkan
31 amandemen ini dalam periode (termasuk periode komparatif) apabila
32 IFRS 13 Fair Value Measurement belum diterapkan.
33
34 Ketentuan transisi ED PSAK ini adalah prospektif. Hal ini mengacu pada
35 ketentuan transisi PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar yang merupakan
36 adopsi dari IFRS 13 dengan ketentuan transisi prospektif, tidak
37 mengijinkan penerapan dini, dan berlaku efektif 1 Januari 2015.
38
39
40 Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan
41 transisi yang dianjurkan? Apa alasan Anda? Jika tidak, tanggal
42 efektif dan ketentuan transisi apa yang menurut Anda lebih
43 tepat, dan apa alasan Anda?
44
45
5.
1 Penerapan dini (paragraf 134)
2
3 Ketentuan transisi IAS 36 Impairment of Assets menganjurkan
4 penerapan dini.
5
6 PSAK 48 sebagai produk final dari ED PSAK 48 (2013) direncanakan
7 untuk berlaku efektif 1 Januari 2015. Opsi penerapan dini tidak
8 ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan (pemberlakuan
9 efektif) antara PSAK 48 dengan PSAK/ISAK lain yang juga akan berlaku
10 efektif 1 Januari 2015.
11
12 Apakah Anda setuju bahwa penerapan dini tidak
13 diperkenankan dalam ED PSAK 48 (2013)? Apa alasan Anda?
14 Jika tidak, apa alasan Anda?
15
16
6.
17 Tanggapan lain
18
19
20 Apakah Anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkait dengan
21 ED PSAK 48 (2013)?
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
IKHTISAR
1 RINGKAS
2
3
Secara
4 umum perbedaan ED PSAK 48 (2013): Penurunan Nilai Aset dengan
PSAK
5 48 (2009): Penurunan Nilai Aset adalah sebagai berikut:
6
7 Perihal ED PSAK 48 (2013) PSAK 48 (2009)
8
Ruang lingkup Pengaturan investasi pada entitas Pengaturan investasi pada entitas
9 anak dan ventura bersama dalam anak dan ventura bersama dalam
10 laporan keuangan tersendiri me laporan keuangan tersendiri me
11 ngacu pada PSAK 4 (2013): Laporan ngacu pada PSAK 4: Laporan
Keuangan Tersendiri Keuangan Konsolidasian dan
12
Laporan Keuangan Tersendiri
13
Definisi • Tidak memberikan definisi me Memberikan definisi mengenai
14 ngenai nilai wajar dikurangi biaya nilai wajar dikurangi biaya untuk
15 untuk menjual dan pasar aktif. menjual dan pasar aktif.
16 • Memberikan definisi nilai wajar
17 sesuai dengan PSAK 68: Pe
ngukuran Nilai Wajar.
18
19Terminologi • Nilai wajar dikurangi biaya pele • Nilai wajar dikurangi biaya
pasan untuk menjual
20 • Pengukuran nilai wajar • Penentuan nilai wajar
21Pengukuran Pengukuran nilai wajar dikurangi Memberikan pengaturan menge
22nilai wajar biaya pelepasan mengacu pada nai nilai wajar dikurangi biaya
23dikurangi biaya hirarki nilai wajar dalam PSAK 68: untuk menjual.
24pelepasan Pengukuran Nilai Wajar.
25Komposisi Memberikan tambahan penjelasan Tidak diatur.
26estimasi arus mengenai perbedaan nilai wajar
kas masa dan nilai pakai.
27depan
28Alokasi Setiap unit atau kelompok unit yang Setiap unit atau kelompok
29goodwill pada memperoleh alokasi goodwill: unit yang memperoleh alokasi
30unit penghasil • menunjukkan tingkat terendah goodwill:
31kas dalam entitas yang goodwill-nya • menunjukkan tingkat terendah
dipantau untuk tujuan manajemen dalam entitas yang goodwill-
32 internal; dan nya dipantau untuk tujuan
33 • tidak lebih besar dari segmen manajemen internal; dan
34 operasi yang didefinisikan dalam • tidak lebih besar dari segmen
35 PSAK 5: Segmen Operasi paragraf operasi yang ditentukan sesuai
08 sebelum penggabungan dengan PSAK 5: Segmen
36 Operasi
37
38
39
40
41
42
43
44
45
PERBEDAAN
1 DENGAN IFRSs
2
3
PSAK
4 48 (2013): Penurunan Nilai Aset mengadopsi seluruh pengaturan
dalam
5 IAS 36 Impairment of Assets per efektif 1 Januari 2014, kecuali:
6
1.7 IAS 36 paragraf 2 yang menjadi PSAK 48 paragraf 02 tentang ruang
8 lingkup. PSAK 48 tidak mengecualikan aset biolojik karena IAS 41
9 Agriculture belum diadopsi.
10
11
2. IAS 36 paragraf 4(a) yang menjadi PSAK 48 paragraf 04(a) tentang
12 ruang lingkup yang mencakup entitas anak. PSAK 48 memberikan
13 tambahan penjelasan entitas anak yang dicatat dengan metode biaya
14 dalam laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4: Laporan
15 Keuangan Tersendiri.
16
17
3. IAS 36 paragraf 12(h) yang menjadi PSAK 48 paragraf 12(h) tentang
18 sumber informasi penurunan nilai atas entitas anak, entitas asosiasi,
19 dan pengendalian bersama entitas. PSAK 48 memberikan tambahan
20 penjelasan entitas tersebut dicatat dengan metode biaya dalam laporan
21 keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan
22 Tersendiri.
23
24
4. IAS 36 paragraf 12(h)(i) tentang sumber informasi penurunan nilai
25 dalam laporan keuangan tersendiri tidak diadopsi. Hal ini terkait
26 dengan perbedaan pengaturan dalam PSAK 4: Laporan Keuangan
27 Tersendiri dibandingkan IAS 27 Separate Financial Statements.
28
29
5. IAS 36 paragraf 139 yang menjadi PSAK 48 paragraf 134 tentang
30 tanggal efektif karena tidak relevan.
31
32
6. IAS 36 paragraf 140 A–J tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi
33 tidak diadopsi karena tidak relevan.
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
1
2
3
4
Daftar
5 isi
6
7
8 Paragraf
9
PENDAHULUAN.......................................................................... 01–17
10
11
Ruang lingkup......................................................................................... 04–05
12
Definisi...................................................................................................... 06
13
Identifikasi aset yang mungkin mengalami penurunan nilai......... 12
14
15
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN.............................. 20–23
16
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan................................................ 25-28
17
18
Nilai pakai................................................................................................ 30–57
19
Komposisi estimasi arus kas masa depan.................................. 53-53A
20
21
UNIT PENGHASIL KAS DAN GOODWILL.............................. 65–103
22
Jumlah terpulihkan dan jumlah tercatat unit penghasil kas..........
23 78
24 Goodwill........................................................................................... 80–94
25
Alokasi goodwill pada unit penghasil kas......................... 80
26
Rugi penurunan nilai unit penghasil kas........................................... 100
27
28
PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI.............................. 106
29
30
PENGUNGKAPAN....................................................................... 125
31
Estimasi yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan
32
unit penghasil kas yang mengandung goodwill atau aset
33
takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas..........................
34 129
35
KETENTUAN TRANSISI.............................................................
36 133
37
TANGGAL EFEKTIF....................................................................
38 134
39
PENARIKAN.................................................................................
40 135
41
CONTOH ILUSTRATIF
42
43
44
45
1 dilepaskan. Hal ini disebabkan nilai pakai aset yang dimiliki untuk
2 dilepaskan sebagian besar akan merupakan hasil neto dari pelepasan,
3 karena arus kas masa depan dari pemakaian lebih lanjut atas aset
4 sampai aset tersebut dilepas biasanya dapat diabaikan.
5
6 22. Jumlah terpulihkan ditentukan untuk aset individual, kecuali
7 aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
8 independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam hal ini, jumlah
9 terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas yang mencakup aset
10 tersebut (lihat paragraf 65–98), kecuali:
11 (a) nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan aset tersebut
12 lebih besar dari jumlah tercatatnya; atau
13 (b) nilai pakai aset tersebut diestimasikan mendekati nilai wajarnya
14 dikurangi biaya untuk menjual pelepasan, dan nilai wajar
15 dikurangi biaya untuk menjual pelepasan tersebut dapat
16 ditentukan diukur.
17
18 23. Dalam beberapa kasus, estimasi, rata-rata dan penghitungan
19 jalan pintas dapat memberikan hasil yang mendekati penghitungan
20 terperinci yang diilustrasikan dalam Pernyataan ini dalam menentukan
21 nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan atau nilai
22 pakai.
23
24 Nilai Wajar Dikurangi Biaya untuk Menjual Pelepasan
25
26 25. Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya untuk
27 menjual adalah harga dalam suatu perjanjian penjualan mengikat yang
28 dibuat dalam transaksi wajar, disesuaikan dengan biaya tambahan
29 yang dapat diatribusikan langsung pada pelepasan aset.
30
31 26. Jika tidak terdapat perjanjian penjualan mengikat namun
32 aset diperdagangkan di pasar aktif, maka nilai wajar dikurangi biaya
33 untuk menjual adalah harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset
34 tersebut. Harga pasar yang sesuai biasanya adalah harga penawaran
35 kini. Jika harga penawaran kini tidak tersedia, maka harga transaksi
36 terkini dapat menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi
37 biaya untuk menjual, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan
38 dalam kondisi ekonomi antara tanggal transaksi dengan tanggal
39 ketika estimasi dibuat.
40
41 27. Jika tidak terdapat perjanjian penjualan mengikat atau
42 pasar aktif untuk aset, maka nilai wajar dikurangi biaya untuk
43 menjual didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia untuk
44 menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas pada akhir
45 periode pelaporan, dari pelepasan aset dalam transaksi wajar antara
1 (b)....
2 (c)....
3 (d)....
4 (e) jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah
5 terpulihkan aset (unit penghasil kas) adalah nilai wajarnya
6 dikurangi biaya pelepasan atau nilai pakainya.
7 (f) jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi
8 biaya untuk menjual pelepasan, dasar yang digunakan untuk
9 menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (seperti
10 apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada pasar
11 aktif), maka entitas mengungkapkan informasi berikut:
12 (i) tingkat hirarki nilai wajar (lihat PSAK 68: Pengukuran
13 Nilai Wajar) yang digunakan dalam pengukuran nilai
14 wajar aset (unit penghasil kas) yang dikategorikan dalam
15 seluruhnya (tanpa melihat apakah “biaya pelepasan” dapat
16 diobservasi);
17 (ii) untuk pengukuran nilai wajar pada kategori level 2 dan
18 level 3 dari hirarki nilai wajar, deskripsi teknik penilaian
19 digunakan untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya
20 pelepasan. Jika terdapat perubahan teknik penilaian, maka
21 entitas mengungkapkan perubahan tersebut dan alasannya;
22 dan
23 (iii) untuk pengukuran nilai wajar kategori level 2 dan level
24 3 dari hirarki nilai wajar, setiap asumsi utama yang
25 mendasari penentuan manjemen atas nilai wajar dikurangi
26 biaya pelepasan. Asumsi utama yang paling sensitif adalah
27 jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas). Entitas juga
28 mengungkapkan tingkat diskonto yang digunakan dalam
29 pengukuran terkini dan pengukuran sebelumnya jika nilai
30 wajar dikurangi biaya pelepasan diukur dengan teknik
31 nilai kini.
32
33 Estimasi yang Digunakan untuk Mengukur Jumlah Terpulihkan
34 Unit Penghasil Kas yang Mengandung Goodwill atau Aset
35 Takberwujud dengan Umur Manfaat Tidak Terbatas
36
37 129. Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh
38 (a)–(f) untuk setiap unit penghasil kas (kelompok unit) yang jumlah
39 tercatat dari goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat
40 tidak terbatas dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut ada-
41 lah signifikan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill
42 atau aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas:
43 (a) jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan pada unit (kelompok
44 unit).
45
1 CONTOH ILUSTRATIF
2
3 Contoh-contoh ini melengkapi, tetapi bukan bagian dari PSAK 48.
4 Semua contoh ini mengasumsikan bahwa entitas tidak memiliki
5 transaksi selain dari yang digambarkan
6
7 CONTOH 2 PENGHITUNGAN NILAI PAKAI DAN PENGA
8 KUAN RUGI PENURUNAN NILAI
9
10 Dalam contoh ini pengaruh pajak diabaikan.
11
12 CI25. Jumlah terpulihkan (yaitu yang lebih tinggi antara nilai
13 pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan) dari
14 unit penghasil kas ditentukan berdasarkan penghitungan nilai pakai.
15 Pada akhir 20X0 dan 20X1, nilai pakai dari setiap unit penghasil
16 kas melebihi jumlah tercatatnya. Dengan demikian, aktivitas di setiap
17 negara dan goodwill yang dialokasikan ke aktivitas tersebut dianggap
18 tidak turun nilainya.
19
20 CI33. Pengaruh pajak dicatat secara terpisah sesuai dengan
21 PSAK 46: Pajak Penghasilan.
22
23 Tabel 2. Penghitungan nilai pakai unit penghasil kas negara A pada
24 awal tahun 20X2
25
26 Tahun Tingkat Arus kas Faktor nilai Arus kas masa
27 pertumbuhan masa depan kini pada depan
28 jangka tingkat terdiskonto
panjang Rp diskonto 15%3
29 Rp
30 20X2 (n=1) 2301 0,86957 200
31
20X3 253 1
0,75614 191
32
20X4 2731 0,65752 180
33
20X5 290 1
0,57175 166
34
20X6 3041 0,49718 151
35
20X7 3% 3132 0,43233 135
36
20X8 (2)% 307 2
0,37594 115
37
38 20X9 (6)% 2892 0,32690 94
39 20Y0 (15)% 245 2
0,28426 70
40 20Y1 (25)% 1842 0,24719 45
41 20Y2 (67)% 612 0,21494 13
42 Nilai pakai 1.360
43 1 (b) Berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas proyeksi arus kas neto (setelah dipotong
44 40%).
45
1 2 (c) Berdasarkan ekstrapolasi dari arus kas tahun terdahulu menggunakan tingkat
pertumbuhan menurun.
2 3 (a) Faktor nilai kini dihitung dengan k=1/(1+a)n, dengan a = tingkat diskonto dan n =
3 periode diskonto.
4
5
6 CONTOH 5 PERLAKUAN ATAS RESTRUKTURISASI MASA
7 DEPAN
8
9 Pada contoh ini pengaruh pajak diabaikan
10
11 Latar Belakang
12
13 CI45. Pada akhir 20X0, entitas K menguji penurunan nilai suatu
14 pabrik. Pabrik tersebut adalah unit penghasil kas. Aset pabrik dicatat
15 pada biaya historis yang disusutkan. Jumlah tercatat pabrik sebesar
16 Rp3.000 dan sisa umur manfaat 10 tahun.
17
18 CI46. Jumlah terpulihkan pabrik (yaitu yang tertinggi antara
19 nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan)
20 ditentukan berdasarkan penghitungan nilai pakai. Nilai pakai dihitung
21 menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak sebesar 14%.
22
23
24 CONTOH 6 PERLAKUAN ATAS BIAYA MASA DEPAN
25
26 Dalam contoh ini pengaruh pajak diabaikan
27
28 Latar belakang
29
30 CI55. Pada akhir 20X0, entitas F menguji penurunan nilai sebuah
31 mesin. Mesin tersebut adalah unit penghasil kas. Mesin dicatat pada
32 biaya historis tersusutkan dan jumlah tercatatnya adalah Rp150.000.
33 Mesin memiliki estimasi sisa umur manfaat 10 tahun.
34
35 CI56. Jumlah terpulihkan mesin (yaitu yang lebih tinggi antara
36 nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan)
37 ditentukan berdasarkan penghitungan nilai pakai. Nilai pakai dihitung
38 menggunakan suatu tingkat diskonto sebelum pajak sebesar 14%.
39
40 CI83. Jumlah terpulihkan (yaitu yang lebih tinggi antara nilai
41 pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pelepasan) dari
42 masing-masing unit penghasil kas didasarkan pada nilai pakainya.
43 Nilai pakai dihitung menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
44 sebesar 15%.
45