Anda di halaman 1dari 4

PEMBINAAN KARYAWAN

No. Dokumen Revisi ke Halaman

006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan


Standar Prosedur Direktur
Operasional

20 Februari 2017 (dr. Tiwi Handayani)

Pengertian Pembinaan Karyawan adalah kegiatan yang dilakukan terhadap


keberadaan karyawan yang tidak melakukan tata tertib yang
berlaku di RS MH Thamrin Cileungsi, agar karyawan lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam melakukan pekerjaan
yang menjadi beban tugasnya.

Tujuan 1. Sebagai pedoman pengelolaan pembinaan karyawan RS


MH Thamrin Cileungsi.
2. Sebagai penjelasan penjatuhan sanksi terhadap
pelanggaran yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan
RS MH Thamrin Cileungsi tahun 2014.
3. Guna menjaga kesesuaian Visi, Misi, dan keyakinan dasar,
serta nilai dasar berlaku di RS MH Thamrin Cileungsi.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mh Thamrin Cileungsi


Nomor : 119/SK-DIR/RS.MHT/CLS/II/2017 Tentang Kebijakan
Pembeerlakuan Panduan Penilaian Karyawan.

Prosedur 1. Sanksi terhadap pelanggaran yang tertuang dalam peraturan


perusahaan RS MH Thamrin Cileungsi tahun 2014.
1) Peringatan Lisan :
a) Tidak hadir bekerja 1 (satu) hari kerja tanpa
keterangan dan bukti-bukti yang tidak dapat diterima
oleh Bagian SDM.
b) Lebih dari 2 kali tetapi kurang dari 4 hari dalam
seminggu datang terlambat, baik masuk/ mulai
bekerja maupun sehabis istirahat tanpa alasan yang
wajar.
PEMBINAAN KARYAWAN

No. Dokumen Revisi ke Halaman

006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 2/4

Prosedur c) Satu kali diketahui meninggalkan tempat kerja atau


pulang lebih awal tanpa izin dari atasannya.
d) Melalaikan kewajibannya untuk menyerahkan surat
keterangan dokter pada kesempatan pertama masuk
kerja.
e) Tidak mematuhi pengarahan atasannya tanpa alasan
yang wajar.
f) Tidak memberitahukan kepada Bagian SDM
mengenai perubahan data pribadi.
g) Pada waktu bekerja tidak mengenakan pakaian kerja
yang disyaratkan, peralatan dan perlengkapan lain
yang diharuskan baginya.
2) Peringatan Tertulis I :
a) Melakukan kembali pelanggaran yang telah diberikan
teguran tertulis yang jenis dan atau bobot
pelanggaran yang sama.
b) Tidak hadir kerja selama 2 (dua) hari kerja berturut-
turut atau 3 (tiga) hari kerja tidak berturut-turut dalam
sebulan tanpa keterangan atau bukti-bukti yang dapat
diterima oleh RS MH Thamrin Cileungsi.
c) Datang terlambat, pulang lebih awal atau
meninggalkan tugasnya untuk keperluan pribadi lebih
dari 3 (tiga) kali dalam seminggu.
d) Mengisi kartu daftar hadir dengan data yang tidak
sebenarnya.
e) Memasuki ruangan/tempat kerja yang dikhususkan
bagi petugas yang ditunjuk, tanpa izin.
f) Menggunakan barang-barang milik Rumah Sakit
untuk kepentingan pribadi.
PEMBINAAN KARYAWAN

No. Dokumen Revisi ke Halaman

006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 3/4

Prosedur g) Tidak memberitahukan atasan atau tidak mengambil


tindakan pencegahan ketika mengetahui suatu
kejadian atau bahaya yang dapat merugikan Rumah
Sakit
h) Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya,
kecuali atas permintaan atasan yang berwenang.
i) Tidak mematuhi aturan tentang kebersihan dan
kerapihan tempat kerja dan alat-alat kerja.
3) PeringatanTertulis II :
a) Melakukan kembali pelanggaran yang untuk jenis
dan/bobot pelanggaran yang sama atau lebih rendah,
selama masa berlakunya surat peringatan I.
b) Tidak hadir bekerja selama 3 (tiga) hari kerja berturut-
turut atau 4 (empat) sampai 7 (tujuh) hari Kerja tidak
berturut-turut dalam sebulan tanpa keterangan atau
bukti-bukti yang dapat diterima oleh rumah sakit.
c) Memindahkan, membawa, menggunakan barang dan
peralatan milik rumah sakit keluar dari lingkungan
rumah sakit tanpa izin dari atasan yang berwenang.
4) Peringatan Tertulis III:
a) Melakukan kembali pelanggaran untuk jenis dan atau
bobot pelanggaran yang sama atau lebih rendah,
selama masa berlakunya surat peringatan II.
b) Tidak hadir selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut
dan atau 7 (tujuh) sampai 9 (Sembilan) hari kerja tidak
berturut-turut dalam sebulan tanpa keterangan atau
bukti-bukti yang dapat diterima oleh Perusahaan.
c) Setelah 3 (tiga) hari berturut-turut karyawan menolak
untuk mentaati perintah atau penugasan tertulis yang
layak.
PEMBINAAN KARYAWAN
No. Dokumen Revisi ke Halaman

006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 4/4

Prosedur d) Melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat


membuat keonaran atau keresahan dilingkungan
rumah sakit.
e) Membawa senjata api atau senjata tajam
kelingkungan rumah sakit.
f) Dengan sengaja mengakibatkan dirinya dalam
keadaaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
2. Setiap Pembinaan terdokumentasi secara tertulis di Buku
Raport Karyawan.

Unit Terkait Seluruh Unit

Anda mungkin juga menyukai