Pengertian Pembinaan Karyawan adalah kegiatan yang dilakukan terhadap
keberadaan karyawan yang tidak melakukan tata tertib yang berlaku di RS MH Thamrin Cileungsi, agar karyawan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam melakukan pekerjaan yang menjadi beban tugasnya.
Tujuan 1. Sebagai pedoman pengelolaan pembinaan karyawan RS
MH Thamrin Cileungsi. 2. Sebagai penjelasan penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan RS MH Thamrin Cileungsi tahun 2014. 3. Guna menjaga kesesuaian Visi, Misi, dan keyakinan dasar, serta nilai dasar berlaku di RS MH Thamrin Cileungsi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mh Thamrin Cileungsi
Nomor : 119/SK-DIR/RS.MHT/CLS/II/2017 Tentang Kebijakan Pembeerlakuan Panduan Penilaian Karyawan.
Prosedur 1. Sanksi terhadap pelanggaran yang tertuang dalam peraturan
perusahaan RS MH Thamrin Cileungsi tahun 2014. 1) Peringatan Lisan : a) Tidak hadir bekerja 1 (satu) hari kerja tanpa keterangan dan bukti-bukti yang tidak dapat diterima oleh Bagian SDM. b) Lebih dari 2 kali tetapi kurang dari 4 hari dalam seminggu datang terlambat, baik masuk/ mulai bekerja maupun sehabis istirahat tanpa alasan yang wajar. PEMBINAAN KARYAWAN
No. Dokumen Revisi ke Halaman
006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 2/4
Prosedur c) Satu kali diketahui meninggalkan tempat kerja atau
pulang lebih awal tanpa izin dari atasannya. d) Melalaikan kewajibannya untuk menyerahkan surat keterangan dokter pada kesempatan pertama masuk kerja. e) Tidak mematuhi pengarahan atasannya tanpa alasan yang wajar. f) Tidak memberitahukan kepada Bagian SDM mengenai perubahan data pribadi. g) Pada waktu bekerja tidak mengenakan pakaian kerja yang disyaratkan, peralatan dan perlengkapan lain yang diharuskan baginya. 2) Peringatan Tertulis I : a) Melakukan kembali pelanggaran yang telah diberikan teguran tertulis yang jenis dan atau bobot pelanggaran yang sama. b) Tidak hadir kerja selama 2 (dua) hari kerja berturut- turut atau 3 (tiga) hari kerja tidak berturut-turut dalam sebulan tanpa keterangan atau bukti-bukti yang dapat diterima oleh RS MH Thamrin Cileungsi. c) Datang terlambat, pulang lebih awal atau meninggalkan tugasnya untuk keperluan pribadi lebih dari 3 (tiga) kali dalam seminggu. d) Mengisi kartu daftar hadir dengan data yang tidak sebenarnya. e) Memasuki ruangan/tempat kerja yang dikhususkan bagi petugas yang ditunjuk, tanpa izin. f) Menggunakan barang-barang milik Rumah Sakit untuk kepentingan pribadi. PEMBINAAN KARYAWAN
No. Dokumen Revisi ke Halaman
006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 3/4
Prosedur g) Tidak memberitahukan atasan atau tidak mengambil
tindakan pencegahan ketika mengetahui suatu kejadian atau bahaya yang dapat merugikan Rumah Sakit h) Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya, kecuali atas permintaan atasan yang berwenang. i) Tidak mematuhi aturan tentang kebersihan dan kerapihan tempat kerja dan alat-alat kerja. 3) PeringatanTertulis II : a) Melakukan kembali pelanggaran yang untuk jenis dan/bobot pelanggaran yang sama atau lebih rendah, selama masa berlakunya surat peringatan I. b) Tidak hadir bekerja selama 3 (tiga) hari kerja berturut- turut atau 4 (empat) sampai 7 (tujuh) hari Kerja tidak berturut-turut dalam sebulan tanpa keterangan atau bukti-bukti yang dapat diterima oleh rumah sakit. c) Memindahkan, membawa, menggunakan barang dan peralatan milik rumah sakit keluar dari lingkungan rumah sakit tanpa izin dari atasan yang berwenang. 4) Peringatan Tertulis III: a) Melakukan kembali pelanggaran untuk jenis dan atau bobot pelanggaran yang sama atau lebih rendah, selama masa berlakunya surat peringatan II. b) Tidak hadir selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut dan atau 7 (tujuh) sampai 9 (Sembilan) hari kerja tidak berturut-turut dalam sebulan tanpa keterangan atau bukti-bukti yang dapat diterima oleh Perusahaan. c) Setelah 3 (tiga) hari berturut-turut karyawan menolak untuk mentaati perintah atau penugasan tertulis yang layak. PEMBINAAN KARYAWAN No. Dokumen Revisi ke Halaman
006/SPO/SDM/RS.MHT/CLS/II/17 1 4/4
Prosedur d) Melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat
membuat keonaran atau keresahan dilingkungan rumah sakit. e) Membawa senjata api atau senjata tajam kelingkungan rumah sakit. f) Dengan sengaja mengakibatkan dirinya dalam keadaaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya. 2. Setiap Pembinaan terdokumentasi secara tertulis di Buku Raport Karyawan.