Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan suatu

keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu

keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi. Oleh karena itu, kehamilan,

persalinan, nifas, dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang

berwenang. Persalinan diartikan pula oleh Cunningham (2018) Persalinan

adalah beberapa jam terakhir dari kehamilan manusia. Hal ini ditandai dengan

kontraksi uterus yang kuat dan menyakitkan yang mempengaruhi pelebaran

serviks dan menyebabkan janin turun melalui jalan lahir..

Berdasarkan penelitian Bonkes tahun 2010 di Washinton Amerika

Serikat terhadap 2.700 pasien di 121 pusat obstetric dari 36 negara bahwa hanya

15% persalinan berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% disertai nyeri

sedang, 30% disertai nyeri sangat hebat. Penelitian ini pun melaporkan 70%

sampai 80% wanita melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa

nyeri. Nyeri ini selain karena kontraksi pada uterus juga disebabkan karena

kekhawatiran, stress, serta rasa takut dalam menghadapi persalinan (Shaaron

Smith Murray, 2010). Menurut data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2017

jumlah persalinan di Indonesia sebanyak 5.078.636 persalinan, Di Jawa Barat

jumlah persalinan sebanyak 927.301 persalinan. Menurut data Badan Statistika

Kabupaten Cianjur tahun 2013 jumlah persalinan di Cianjur sebanyak 50,363.


2

Berdasarkan data di Puskesmas Sukasari di Kabupaten Cianjur diperoleh data

ibu bersalin selama tahun 2018 sebanyak 331 orang, rata-rata 27 orang tiap

bulan.

Para ibu primigravida maupun multigravida dan hampir seluruh wanita

yang bersalin mengalami rasa nyeri saat persalinan dan menyatakan tidak tahan

dengan nyeri yang dirasakan terutama pada kala pembukaan ibu merasakan nyeri

dibagian perut, pinggang, punggung dan menjalar ke tulang belakang. Nyeri

sangat tidak menyenangkan dan merupakan sensasi yang sangat personal dan

tidak dapat dibagi dengan orang lain. (Afifah, dkk. 2011)

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan

pelepasan hormon stres yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid.

Hormon ini dapat menyebabkan ketegangan otot polos dan vasokontriksi

pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kontraksi uterus, penurunan

sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus yang

membuat impuls nyeri bertambah banyak. Ketidaknyamanan, rasa takut dan

rasa nyeri merupakan masalah bagi ibu bersalin. Hal tersebut merupakan

rintangan terbesar dalam persalinan dan jika tidak diatasi akan berdampak pada

terhambatnya kemajuan persalinan (Mathew A, 2012)

Saat ini banyak sekali cara yang digunakan dalam menghilangkan

nyeri persalinan. Cara tersebut adalah dengan menggunakan metode

farmakologis dan non farmakologis. Mengingat potensi efek samping pada ibu

dan janin, penggunaan metode farmakologi berupa analgesik dan anestesi tidak
3

menjadi pilihan pertama untuk manajeman nyeri dalam persalinan. Banyak

wanita bersalin yang berkeinginan untuk menghindari nyeri dengan

meminimalkan penggunaan metode farmakologi. Saat ini banyak sekali metode

non farmakologis yang digunakan untuk mengurangi nyeri, metode non

faramakologis antara lain, adalah pijat dan mobilisasi, akupuntur, transcutaneous

Elektrical Nerves Simulation (TENS), relaksasi dan terapi air hangat atau dingin

(Potter, 2010).

Terapi air hangat merupakan bagian dari terapi non farmakologis yang

dapat menurunkan nyeri (Petrofsky, 2014). Air hangat dapat menyebabkan

sirkulasi darah meningkat dan membawanya oksigen ke area nyeri serta

membuat otot tendon, maupun ligamen relaksasi (Chyntya, 2014). Menurut

(Uliyah M. H. A., 2008), salah satu metode non farmakologis yang dapat

mengurangi nyeri yaitu dengan kompres hangat yang dapat memberikan manfaat

seperti memberikan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan rasa nyeri,

mengurangi atau mencegah terjadinya spasma otot, dan memberikan rasa hangat.

Peran bidan tidak berhenti pada persalinan, bidan juga harus memberikan

pelayanan nifas dan bayi baru lahir. Asuhan kebidanan komprehensif merupakan

asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin,

nifas sampai bayi baru lahir dan masa antara. Bidan diakui sebagai tenaga

profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel sebagai mitra perempuan

untuk memberikan dukungan, nasehat, asuhan selama masa hamil, bersalin,

nifas, dan asuhan kepada bayi baru lahir. Melalui asuhan kebidanan

komprehensif, diharapkan cakupan pelayanan asuhan komprehensif meningkat


4

serta dapat mendeteksi dini, mencegah, dan menangani komplikasi segera,

sehingga klien mendapatkan asuhan yang menyeluruh dan paripurna.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melaksanakan studi kasus “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. G dengan

penerapan terapi kompres hangat pada kala I fase aktif persalinan dengan

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan yang di dokumentasi dalam

bentuk SOAP”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam kasus

ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. G dengan

penerapan terapi kompres hangat di wilayah Puskesmas Sukasari Kabupaten

Cianjur dengan menerapkan kompres hangat pada saat proses persalinan?”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan

Kompres Hangat pada Kala I fase aktif Persalinan di wilayah Puskesmas

Sukasari Kabupaten Cianjur Tahun 2019

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan Asuhan kebidanan pada ibu hamil

b. Melakukan Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan penerapan kompres

hangat

c. Melakukan Asuhan kebidanan pada ibu nifas

d. Melakukan Asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir .


5

e. Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dengan praktik dalam asuhan

kebidanan.

D. Mafaat Penelitian

1. Teoritis

Dapat dijadikan bahan literatur untuk penanganan nyeri pada persalinan kala

I fase aktif

2. Praktis

a. Institusi

Hasil studi kasus ini dapat menambah masukan untuk penangan asuhan

kebidanan komprehensif di wilayah Kabupaten Cianjur

b. Profesi

Diharapkan bidan dapat melakukan kompres hangat sebagai salah teknik

non medis dalam mengurangi atau meminimalkan rasa nyeri persalinan

pada kala I

c. Klien dan masyarakat

Klien dan masyarakat dapat lebih mengetahui metode kompres hangat

sebagai salah satu metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri saat

bersalin, sehingga rasa nyeri saat persalinan dapat berkurang.

d. Keaslian Penulisan

Penulis menjamin bahwa laporan tugas akhir ini mengenai “Asuhan

kebidanan komprehensif pada Ny. G dan penerapan terapi kompres

hangat pada kala I fase aktif di wilayah Puskesmas Sukasari Kabupaten

Cianjur Tahun 2019” ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Laporan


6

tugas akhir ini dilakukan pada periode bulan Januari – Maret 2019. Tugas

akhir yang penulis buat merupakan laporan dari asuhan kebidanan

komprehensif yang telah dilakukan langung oleh penulis di tempat, waktu

dan pasien yang tertera pada studi kasus ini dan tidak ada rekayasa apapun

dalam pembuatan laporan ini. Adapun sumber yang digunakan dalam

Tugas Akhir ini telah dicantumkan di dalam daftar pustaka.


7

Anda mungkin juga menyukai