Anda di halaman 1dari 118

SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

BAB I
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

PASAL 01. PENJELASAN UMUM


Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta Uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang akan diuraikan dalam
Buku ini.
Kontraktor terpilih berkewajiban untuk mengamati lingkungan yang menjadi area
pengerjaan sebelum memulai pekerjaan. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan
maupun kerusakan-kerusakan baik bangunan maupun lingkungan eksisting
merupakan tanggung jawab kontraktor.
Kontraktor wajib memperbaiki bangunan dan lingkungan (saluran-saluran, paving, dan
sebagainya) eksisting di site yang rusak akibat proses pembangunan. Semua
pekerjaan perbaikan lingkungan dan bangunan eksisting akibat pembangunan tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor
Hal-hal teknis yang ada di lapangan yang jauh dari perencanaan segera dilaporkan ke
Direksi/pengawas sebelum kontraktor memulai pekerjaan untuk penanganan lebih
lanjut.
Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan atau kekurangan informasi
dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Direksi /
Konsultan Pengawas untuk mendapat kejelasan pelaksanaan.

PASAL 02. LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
2. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu
lainnya.
3. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
4. terhadap bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan seama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
5. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan
sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.
6. Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung
atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap. Juga disini dimaksudkan
pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di
dalam bestek tetapi masih berada di dalam lingkungan pekerjaan haruslah
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
7. Pembangunan yang dilaksanakan ialah :
PEMBANGUNAN RSUD KESESI
Proyek ini dimaksudkan untuk membangun RSUD Kesesi Kabupaten Pekalongan.
Bangunan yang direncanakan berupa bangunan dua lantai. Rencananya Bangunan
menyambung dengan bangunan eksisting . .

1
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
STRUKTUR

PASAL 01 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Kontraktor harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan


dengan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi Lapangan,
Los Kerja, Gudang, pagar pengaman. Fasilitas tersebut tidak boleh dibongkar tanpa
seizin Direksi/kosultan pengawas
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap
sebagai dasar ukuran ketinggian lantai atau lahan dan bagian-bagian bangunan yang
lain.
c. Tanda tetap itu dibuat dari beton 20 x 20 x 150 cm, sejumlah yang diperlukan untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan.Tempatnya akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas lapangan dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan
hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang pertama.
d. Sebagai ukuran dasar + 0,00 (Peil lantai 1 bagian dalam bangunan yang direncanakan
adalah + 0.00. Peil jadi / finish bangunan yang direncanakan sama dengan peil lantai
dalam bangunan di sebelah selatan bangunan yang direncanakan).
e. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan
(Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan
permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass).Pada papan bouwplank dicatat
sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi
tanda-tanda yang jelas.Jarak papan bouwplank minimal 2,5 meter dari garis bangunan
terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi (kecuali pada
bangunan/lahan yang berhimpit dengan batas lahan atau disesuaikan dengan kondisi
setempat).Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi.
f. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk
mengadakan pengukuran ulang.
g. Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya maupun yang
sedang berjalan, bahan/komponen yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.
h. Airuntuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur,
Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di lahan, Kontraktor /
Pemborong wajib membuat saluran air sementara yang berfungsi untuk pembuangan
air yang ada untuk menjaga agar lahan konstruksi tetap kering. Arah aliran ditujukan
ke daerah permukaan yang terendah yang ada di lahan atau ke saluran yang sudah
ada di lingkungan daerah pembangunan. Ketentuan tersebutharus dilaksanakan tanpa
ada pembayaran tambahan.

5
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
STRUKTUR
PASAL 02 PEKERJAAN TANAH

2.1. Lingkup Pekerjaan


Termasuk didalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof,galian
pondasi pekerjaan substruktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, termasuk di dalamnya
adalah pekerjaan galian tanah untuk batu belah/talud, sloof, saluran-saluran, dan
pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang memerlukan galian. Juga termasuk
pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada), terutama untuk
galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
Selain itu, termasuk di dalamnya pengurugan kembali galian (pondasi),
penimbunan/pengurugan rencana lantai bangunan, pemadatan lapis demi lapis
sehingga titik peil sesuai dengan gambar kerja dalam rangka pematangan lahan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-
peralatandan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik.
Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta
menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti
dicantumkan Pengawasan dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi
jalannya pekerjaan atas seijin Direksi / Pengawas lapangan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada dilapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainage.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

2.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pemeriksaan Lapangan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan
guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan
dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan
mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan Pembersihan
1. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan
harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang
mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus
diberikan kepada hal-hal yang seperti itu.
2. Pelaksanaan penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan
secara cermat dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
3. Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing, pemborong
harus mencegahnya misalnya dengan casing dan lain-lain sehingga pekerjaan
tetap lancar.
4. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian

6
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada


PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
dilapangan dari kerusakan.
5. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, didalam atau
diluar lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh Kontraktor.
6. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dam semua benda-
benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk-petunjuk Pengawas
Lapangan.
7. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuh-
tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang
akan ditimbun, keluar site.
8. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil -
peil yang tercantum dalam gambar.
9. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka Pemborong harus secepatnya mem
beritahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada Penguasa
/instansi yang berwenang untuk mendapatkanpetunjuk-petunjukseperlunya.
Pemborong bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
10. Pemborong harus bertanggung jawabuntuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwasetiappekerjaanyang berlangsung tersebut tidak
terganggu.
11. Apabila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan,maka Pemborong
harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan pondasi yang
sama untuk daerah yang besangkutan. Misalnya untuk daerah pondasi batu
belah, pengisian/pengurugan kelebihan galian harusdilakukan dengan pondasi
batu belah.
12. Dasar darisemua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akartanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus
digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiramdan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
13. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang
memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus-menerus,
untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.
14. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian
agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang kuat, agar tidak membahayakan bangunan lain dan
pekerja.
15. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelahmencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
16. Pemborong harus membuatkan sparing–sparing pekerjaan lain yang berada
didalam pekerjaan tersebut.
c. Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah
1. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang
mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pemborong dengan
tanggungan biayanya sendiri.

7
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

2. Bila sesuai alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan
dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN diketahui oleh Pemborong dan
ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin
bahwa pekerjan yang sedang berlangsung tersebut tak terganggu.
3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Pemborong, Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang
terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah
tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan
Pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah
1. Daerah disekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk
itu Pemborong harus mempersiapkan saluran Pembuangan yang cukup
menghidari terjadinya bahan erosi tersebut.
2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
a. Tidak diperkenankan air tergenang didalam atau sekitar lapangan
pekerjaan kontrak ini.
b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan
air.
c. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus
dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan
pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan.
Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal
15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan
pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular
soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang
bekas atau sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10 cm.
f. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill
1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Lapangan yang
harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Pengawas
Lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikan-
penyelidikan yang dibutuhkan atas biaya Pemborong.
Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari
Pengawas Lapangan.

8
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

2. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun diatas lapisan tanah yang


akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau
dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu
dibawah pondasi setempat dan plat lajur dengan stamper, sedangkan untuk
pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton.
3. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai
kepadatan maximum Mod. Proctor. Sesuai rekomendasi laboratorium.
Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan,
maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk
seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak
diperkenankan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap lapisan tidak lebih
tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan.
Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukansetelah
diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
6. Pembersihan
Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa-sisa puing-puing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah
harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untuk ini adalah
tanggung jawab Pemborong.

PASAL 03 PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTUPADAT

3.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh
hasil pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan urugan pasir urug atau sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah,
dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pondasi, sloof, dan lain-lain.

3.2. Persyaratan Bahan


a. Sirtu yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga
mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.
b. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh
hasil kepadatan yang baik.
c. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi.

9
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

(Jika perlu dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).


d. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai gambar. Ukuran
tebalyangdicantumkan Konsultan Pengawasan dalam gambar adalah ukuran tebal
padat.
e. Tebal lapisan sirtu dibawah pondasi adalah sedalam 2 m setelah lantai kerja.

PASAL 04 PEKERJAAN PONDASI DANGKAL

4.1. Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi
: Pekerjaan pondasi batu belah pagar,dinding, saluran, dan lain-lain.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan Gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

4.2. Pedoman Pelaksanaan


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan
harus dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada perbedaan
Gambar-gambar dari Konstruksi dengan Gambar-gambar Arsitektur atau bila ada
hal-hal yang kurang jelas.

4.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka
perlu konsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan
pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller hingga
mencapai kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah
yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu
dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga
kepadatan 95% atas beban Kontraktor.

4.4. Pengurugan Kembali


a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir di bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro Roller/Stemper
sehingga mencapai kepadatan minimal 90% Standard Proctor.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan
dari Pengawas.
Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,

10
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

sampah-sampah harus disingkirkan.


Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen
yang kecil terlebih dahulu.
Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 30 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh
kepadatan minimal 90% Standard Proctor.

4.5. Pelaksanaan Pondasi


a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lubang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam
buku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang
bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu belah, lihat ketentuan pasangan batu belah,
dengan catatan:
1) Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2) Batu belah disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan ME, jika ada
kelainan / ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.

4.6. Pondasi Pasangan Batu belah


a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu belah dilaksanakan pada pekerjaan
struktur dinding bata dalam bangunan, bak-bak bunga dan lain-lain sesuai gambar
rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan :
1. Batu belah dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kuartsa yang
disetujui Konsultan Pengawas / Perencana dan Owner.
2. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia :SNI 15-2049-2015.
3. Air yang dipakai harus bersih.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Bentuk pasangan batu belah harus sesuai dengan gambar rencana.
2. Adukan mempunyai komposisi minimal 1Pc : 5Pasir dan diberaben dengan
aduk yang sama.

PASAL 05. PEKERJAAN SUB STRUKTUR (PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH)

5.1. Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah pekerjaan pondasi mini pile dan sloof (sesuai
gambar).
b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja
serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

5.2. Galian tanah pondasi


a. Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut
ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar.
Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, akar pohon-pohon yang terdapat

11
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

dibagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-
bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
b. Apabila ternyata terdapat pipa air, gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik,
telepon dan lain-lainnya yang masih digunakan maka secepatnya memberitahukan
kepada Pengawas atau penguasa/instansi yang berwenang untuk mendaptkan
petunjuk-petunjuk seperlunya.
c. Dinding sumuran yang berupa unit beton pracetak diturunkan dengan cara akibat
beratnya sendiri melalui penggalian tanah di dalam dinding sumuran, dengan
menggunakan beban berlapis dan mengurangi ketahanan geser tanah.
d. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi
kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktor harus mengisi/mengurangi
daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian
bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
e. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat
penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga
pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik.
f. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Pengawas, baik mengenai kedalaman/lapisan tanahnya maupun jenis
tanah bekas galian tersebut.

5.3. Lantai kerja


Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata, lapisan
dasar dari beton (plain cocrete 1 : 3 : 5) supaya dibuat sebagai lantai kerja dengan
tebal tidak kurang dari 5 cm. Di bawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang dipadatkan
setebal tidak kurang dari 20 cm atau sesuai gambar.

5.4. Pekerjaan Pondasi


a. U m u m
Peraturan Umum yang digunakan adalah Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung dan untuk hal-hal yang belum terjangkau dapat
digunakan peraturan-peraturan, seperti ASTM, ACI dan peraturan lainnya yang
relevan.

b. Besi Beton (Steel Reinforcement)


1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
Pada SNI-03-2847-2013
Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak cacat
(retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya)
Mempunyai penampang yang sama rata.
Disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuandiatas
harus mendapat persetujuan Direksi.
3. Besi beton yang digunakan adalah dengan fy = 240 MPa untuk tulangan beton
praktis dan dengan fy = 350 MPa untuk tulangan beton komponen struktur.

12
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN STRUKTUR
Notasi (D) pada gambar menunjukkan tulangan berupa tulangan ulir atau
deform. Sedangkan notasi (Ø) menunjukkan tulangan berupa tulangan polos
4. Besi beton harus berasal satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan
untuk mencampur adukan bermacam-macam sumberbesi beton tersebut untuk
pekerjaan Konstruksi.
5. Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang percobaan
diambil dibawah kesaksian Direksi berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk
tiap-tiap jenis percobaan yang diameternyasama, dengan panjangnya tidak
kurang dari 100 cm.
6. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi. Semua biaya-biaya percobaantersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan
mendapat persetujuan Direksi. Hubungan antara besi beton satu dengan
lainnya harus menggunakan kawat besi beton, diikat dengan teguh, tidak
menggeser selama pengecoran beton dan bebas daritanah.
8. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitas, tidak sesuai
dengan spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site. setelahmenerima
instruksi tertulis dari Direksi, dalam waktu 2x24 jam.

c. Beton
1) U m u m
- Kekuatan beton untuk Poor, sloof, balok, plat lantai dan kolom adalah mutu K-
250 (f’c=20.75 MPa) menurut SKSNI-03-2847-2013 dengan deviasi standar
sebesar 40 kg/cm2, khusus untuk pancang bermutu K-500. Beton harus
merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap bahan-bahan berbahaya
(seperti asam dan garam) karena terletak di dalam tanah.
- Pengecoran beton harus dilakukan dalam keadaan lokasi tidak berair.
Selama pengecoran dan pengeringan beton air tanah yang ada harus terus
menerus dipompa untuk mencegah rusaknya adukan beton akibat air dari
luar.
- Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat SNI-03-2847-2013
- Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan batang-
batang tulangan minimal 50 kali diameter tulangan ( 50 d ).
2) Pengecoran beton
- Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengedapan agregat dan tercampurnya kotoran-
kotoran atau bahan lain dari luar.
- Pemakaian beton "ready mix" harus mendapat persetujuan Direksi, baik
mengenai nama perusahaan, alamat maupun kemampuan alat-alatnya.
- Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan
Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat
pekerjaan.Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu
harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
- Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas.

13
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

- Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti untuk keseluruhan


dari seluruh 1 (satu Pile Cap) dan diberi tanda maupun tanggal
pengecorannya.
- Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan
pengendapan agregat.
- Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran
berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan
maupun posisi tulangan. Kontraktor harus menyediakan vibrator-vibrator untuk
menjamin efisiensinya tanpa adanya penundaan.
- Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan
pengendapan agregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain
harus dihindarkan.
3) Curing dan perlindungan atas beton
- Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
- Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 4 hari dengan
menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.
- Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor harus bertanggung
jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.

5.5. Pondasi Mini Pile


Pekerjaan ini diselenggarakan oleh Kontraktor Sipil, dengan petunjuk-petunjuk dari
pengawas dan kerja sama dengan Kontraktor/sub kontraktor lainnya. Semua harus
mendapat persetujuan Perencana/Pengawas
Dalam pekerjaan pondasi ini pemborong diwajibkan untuk mempelajari dan
mengajukan penawaran serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk pekerjaan pondasi, seperti pemancangan, pemotongan pondasi, kalendering,
mobilisasi, dan demobilisasi alat dan lain-lain.
Pemborong (Sub Kontraktor) yang mengerjakan Pondasi Tiang Pancang (Tiang
Pancang Mini) harus dikerjakan oleh perusahaan spesialis tiang pancang yang
berpengalaman, yang dibuktikan dengan Company Profile dan daftar proyek-
proyek yang pernah ditangani.
Sub-Kontraktor yang diajukan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
dan Pemberi Tugas.
Pemborong diwajibkan membuat uraian dan metode pekerjaan serta waktu
pekerjaan (time schedule) pondasi yang disesuaikan dengan site yang ada dan
diajukan ke Direksi Lapangan untuk disetujui.

a. Pekerjaan Persiapan Pondasi


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya-gunaan semua tenaga kerja,
bahan-bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk
semua pekerjaan penggalian, pengisian/pengurugan dan pembuatan
konstruksi pondasi.

14
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN STRUKTUR
Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang memerlukan ketepatan, ketelitian, dan
pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karenanya pemborong harus
mampu menyediakan peralatan yang baik, lengkap, dan pekerja atau
pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.

2. Sifat Pekerjaan
Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai sifat
penggalian dan pengurungan yang diharuskan, sehingga harga-harga
penawarannya telah memungkinkan bagi terlaksananya pekerjaan tersebut
dengan baik.

3. Penggalian Tanah
Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-
syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar atau bagian-bagian gembur, maka ini
harus digali keluar sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan
pasir, dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
d. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan
atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
semula, harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan.
f. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus
segera dilaporkan ke Konsultan Pengawas dan juga ke Pemberi Tugas
dan harus dilindungi dari kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat
kelalaian pemborong, maka harus direparasi/diganti oleh Pemborong atas
tanggungannya sendiri.
g. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui di lapangan
dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus bertanggung jawab
untuk mengambil setiap langkah apapun yang diperlukan untuk
perlindungan.

b. Pengurugan Pondasi
1. Lingkup Pekerjaan
a. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan
gambar.
b. Urugan kembali pada akhir pekerjaan pondasi untuk pengisian dan
levelling di sekitar konstruksi pondasi.
c. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana.

15
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

2. Bahan-bahan
a. Bila tidak dicantumkan Pengawasan dalam gambar-gambar detail, maka
pada bagian atas urugan, di bawah pelat-pelat beton bertulang, beton
rapat dan pondasi-pondasi harus terdiri dari urugan pasir setebal 10 cm
padat
b. Di bawah lapisan pasir atau di samping pondasi, urugan yang dipakai
adalah dari jenis tanah “silty clay” yang bersih tanpa potongan-potongan
bahan yang bias lapuk serta batuan yang telah dipecahkan.
c. Pemborong wajib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari
mutu bahan yang terbaik.

c. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang Mini


1. Bahan dan Standard Spesifikasi
a. Beton yang dipakai untuk pembuatan tiang Pancang Mini 25x25 mutu
beton K-400 pratekan
b. Kawat las yang dipergunakan untuk penyambungan adalah kawat las di
3.2mm, Low Hydrogen mutu AWS E7018.

2. Permukaan Lapangan
Pemborong supaya memperhitungkan apapun yang diperlukan untuk
meratakan tanah jalan masuk agar dapat bekerjanya alat pondasi tiang
(pillingrig).Untuk maksud lelang ini, (level pilling) dapat diasumsikan seperti
yang tertera di gambar struktural.

3. As-as Kolom dan Pondasi Tiang (Pile)


Pemborong supaya menentukan as-as kolom maupun as-as pondasi tiang
(pile) dengan teliti dan di bawah pengawasan seorang ahli ukur.Sebagai titik
referensi dapat dipakai koordinat titik-titik yang tercantum dalam gambar
denah pondasi.

4. Penyelidikan Lapangan
a. Sebelum mengajukan penawaran, Pemborong dianggap telah
mengunjungi dan mempelajari keadaan lapangan sebaik-baiknya,
termasuk yang tidak disebutkan secara khusus dalam gambar-gambar
struktural.
b. Jika Pemborong ingin melakukan penyelidikan tambahan yang
menyangkut galian, sondir, boring, dan sebagainya sebelum mengajukan
penawaran, hal ini dapat dilakukan atas tanggungan biaya Pemborong
sendiri.
c. Dalam persyaratan teknis (spesifikasi) ini, daya dukung berarti beban
pondasi tiang yang disebabkan oleh beban atap ataupun beban
sementara sesuai dengan yang direncanakan
d. Data-data tiang pacing dapat dilihat dalam gambar struktur.
e. Untuk mengetahui kapasitas dukung tiang ultimate dilakukan pengujian
PDA sebanyak 3 titik pada pile cap yang berbeda.
f. Biaya pengujian PDA ditanggung oleh Kontraktor, dan dilakukan oleh
tenaga ahli geoteknik yang bersertifikat HATTI.

16
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

5. Pengangkatan/Pemindahan
a. Membubuhi tanda
Tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda, titik-titik angka t yang
tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang
pancang.Untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang diberi
tanda setiap 1 meter.
b. Pengangkatan/pemindahan
Tiang pancang harus dipindah/diangkat dengan hati-hati sekali guna
menghindari retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.

6. Pelaksanaan Pemancangan
a. Driving Cap
Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang dilindungi dengan suatu
bantalan / driving cap.
b. Hammer
Pemancangan harus memakai hammer yang tidak menimbulkan bunyi
atau getaran yang kuat, seperti Hammer Hydrolic atau Drop Hammer
kecuali bila diizinkan Konsultan Pengawas dapat dipakai alat Dtesel
Hammer K-13.
c. Pengikat
Selama pekerjaan pemancangan, tiang pancang harus diikat sedemikian
sehingga tiang tidak dapat bergerak pada arah horizontal.
d. Penetrasi
Tiang Pancang harus dipancang menurut penetrasi tiap pukulan seperti
yang diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pencatatan yang teliti dari penetrasi pada:


Pemukulan pertama dan kedua berapa meter masuknya tiang
Terakhir pada saat tiang mencapai kedalaman 24 meter pengambilan
kalendering harus dilakukan dan dicatat hasilnya, atau dicoba dengan
rumus-rumus DRIVING FORMULA, seperti:
Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui Pemberi Tugas alat pancang yang akan
dipakai lengkap dengan spesifikasi untuk dapat disetujui.
Tipe alat pancang yang akan dipakai pada pre-load test harus sama
dengan yang dipakai pada pemancangan tiang terpakai.
Untuk tiap tiang yang dipancang, maka grafik kalendering harus
dibuat oleh pemborong dan disetujui Konsultan Pengawas dan
seterusnya dievaluasi daya dukungnya.
Pada keadaan pemancangan dihentikan sebelum penetrasi akhir
tercapai, pencatatan penetrasi baru boleh diambil setelah mencapai
paling sedikit 30 cm dari posisi tiang yang terhenti.
e. Tiang Pancang tambahan
Suatu tiang pancang yang rusak pada saat pemancangan atau
pengangkatan atau pengangkutan yang mengakibatkan kebutuhan
struktur tiang tidak dapat dipertanggungjawabkan, harus dicabut dan
diganti atau dipakai tiang pancang tambahan dengan persetujuan

17
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

Konsultan Pengawas tanpa tambahan biaya.


f. Posisi Tiang
Tiang-tiang pancang tidak boleh menyimpang lebih dari 1.25 %
kemiringan dan bergeser tidak lebih dari yang dibatasi oleh daftar berikut
ini:
Toleransi satu Toleransi kelompok
Jumlah tiang Toleransi tiang terhadap (titik beat)
per kelompok Sendiri (cm) tiang lainnya kenyataannya
(cm) terhadap beban (cm)
1 5 - 5
2 5 6.0 4
3 5 7.5 5
Lebih dari 4 5 9.0 6

Paling lambat 5 hari setelah pemancangan selesai dengan


sepengetahuan Konsultan Pengawas, pemborong mengirim data
kemiringan dan letak akhir tiang pancang terhadap as bangunan pada
Konsultan Pengawas.
g. Perubahan Poer / Pile Cap
Apabila ada perubahan poer akibat penambahan tiang dan atau toleransi
jarak antar tiang yang tidak dipenuhi, maka biaya tambahan pekerjaan
poer menjadi tanggung jawab pemborong.
h. Data-data karakteristik dari alat-alat pancang yang akan dipakai berikut
usul kalenderingnya harus diberikan kepada Konsultan Perencana
minimal 2 minggu sebelum dimulainya pemancangan dan harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Data-data pemancangan dari semua tiang pancang harus diberikan
paling lambat haru berikutnya sesudah hari pemancangan tiang yang
bersangkutan, dari data-data ini harus disahkan oleh Konsultan
Pengawas untuk diteruskan kepada perencana
i. Jika tiang pancang tersebut, karena kesalahan dalam pemancangan, dan
tidak dipasang kembali, maka ruangan yang timbul harus diisi dengan
batu-batu koral atau pasir tanpa biaya tambahan.
j. Bagian atas dari semua tiang-tiang harus berada di sebelah atas dari
elevasi potongan (setelah pemancangan), di mana beton akan dipotong
sampai permukaan yang tepat 7 cm di atas sisi bawah pile cap dengan
besi-besi betonnya tetap diteruskan sepanjang 40 kali diameter tulangan
tiang pancang.
k. Bila ada batu-batu atau gangguan-gangguan lainnya yang menyulitkan
pemancangan, Pemborong harus mengusahakan berbagai cara dengan
persetujuan Konsultan Pengawas untuk mengatasinya tanpa tambahan
biaya.
l. Jika dibutuhkan tambahan dalam penyelidikan tanah untuk menambah
data-data mengenai stratifikasi lapisan-lapisan tanah, semua biayanya
ditanggung oleh pemborong.
m. Semua tiang harus dipancang secara kontinyu tanpa berhenti sampai
tiang mencapai lapisan yang diperlukan dengan kalendering sesuai
dengan daya dukung tiang yang disyaratkan.

18
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

n. Segala resiko akibat yang timbul dari pemancangan tiang adalah tanggung
jawab Kontraktor.

7. Pancang Tiang dan Daya Dukung


a. Apabila final set belum dapat dicapai pada kedalaman rencana, maka
Pemborong harus melanjutkan pemancangan sampai mencapai tanah
keras dan melaporkan kepada Konsultan Pengawas.
b. Apabila diperlukan, Pemborong dapat melaksanakan Driving Test atau
menambah bor dalam atas biaya sendiri untuk mengetahui dengan pasti
panjang tiang dan kedalaman lensa.
c. Panjang tiang dan kedalaman pemancangan bersifat lumpsum, untuk
jumlah tiang mengikat sesuai dengan gambar kerja.
d. Untuk menentukan panjang tiang mendekati kenyataan dan mengetahui
kedalaman lensa, Pemborong diharuskan melakukan indikator pile
sebanyak 10% dan disebarkan ke seluruh kelompok tiang.
e. Permukaan Tanah
Sudah termasuk harga pemborongan adalah semua pekerjaan dan
bahan-bahan yang diperlukan untuk meratakan tanah seperlunya
sehingga peralatan dapat bergerak lancer selama masa pelaksanaan
pondasi tiang.
f. Persetujuan Posisi Pondasi Tiang
Posisi pondasi tiang akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas selama
masa pekerjaan berlangsung dan persetujuan akhir akan diberikan dalam
waktu 3 hari setelah data-data posisi tiang akhir diberikan oleh
Pemborong. Peralatan dan mesin-mesin tidak boleh dikeluarkan dari
lapangan tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
g. Biaya untuk loat test sudah termasuk pembuatan dan pembongkaran
peralatan penunjang.
h. Waktu yang minimum yang diperlukan antara instalasi dan load test
adalah 1 minggu

d. Pekerjaan Pile Cap


Besi beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan dan
gambar.Pemasangan harus sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.Hubungan antara besi beton satu dengan lainnya harus
menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak menggeser selama
pengecoran beton dan bebas dari tanah (werkvloer) atau papan acuan/batako.
Kekuatan atau mutu beton untuk pile cap adalah K 300. Pengecoran beton tidak
dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa dan
mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.Pengecoran harus dilakukan secara
kontinyu tanpa terhenti untuk keseluruhan dari seluruh 1 (satu pile cap) dan diberi
tanda mapun tanggal pengecorannya. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis
dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu
ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat.

19
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 06 PEKERJAAN BETON STRUKTUR ATAS

6.1. Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur (sloof, kolom, balok, dan komponen struktur
lainnya) yang ada dalam masing-masing jenis pekerjaan yang tercantum dalam
pasal-pasal buku RKS ini dikerjakan untuk seluruh bagian struktur gedungyang
menggunakan material beton bertulang dengan ukuran, perletakan, dan
pemasangan sesuai dengan gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaanpekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

6.2. Pedoman Pelaksanaan


Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SNI-03-2847-2013 terutama yang menyangkut pekerjaan
beton struktur.

6.3. Bahan -bahan Yang Digunakan


a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis II
menurut NI 8 atau type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut Standard
Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila dipasaran tidak diperoleh
semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
4. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang sudah
digunakan harus disertai jaminan dari pemborong yang dilengkapi dengan
data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti setaraf dengan
mutu semen yang digantikannya.
5. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan.

b. Aggregates.
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam SNI-03-
2847-2013, terdiri dari :
1. Pasir beton (aggregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat
pasir beton.
2. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
- Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya
dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm, dan tidak lebih
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
- Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat batas
maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
- Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan koral
semua split digunakan pecah/giling mesin.

20
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan untuk tulangan adalah BJTP24 (fy = 240 MPa) untuk
tulangan beton praktis dan menggunakan BJTD40 (fy = 350 MPa) untuk tulangan
beton komponen struktur. Notasi (D) pada gambar menunjukkan tulangan berupa
tulangan ulir atau deform. Sedangkan notasi (Ø) menunjukkan tulangan berupa
tulangan polos.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari pabrik, juga harus harus dimintakan certificate dari
laboratorium baik pada saat pemasangan secara periodik minimal 2 contoh
percobaan tarik (stress-strain) dan perlengkapannya untuk setiap 20 ton besi.

d. Bahan-bahan :
1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang
harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 03-2847-2013.
2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh
petugas ahli dan Direksi Lapangan dan Kontraktor berkewajiban untuk
membantu penuh Direksi Lapangan dan pengawas ahli didalam melaksanakan
pemeriksaan bahan-bahan.
3. Portland Cement dan Mutu Besi
Digunakan Portland cement jenis II menurut NI.8 type-I menurut ASTM. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi beton dari jenis BJTP-24
tulangan beton praktisdan jenis BJTD-35 untuktulangan beton komponen
struktur.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari suppliers, juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium resmi dari Perguruan Tinggi atau Instansi Pemerintah baik pada
saat pemesanan maupun secara periodik minimal 2 contoh percobaan (stress-
strain) dan perlengkungan untuk setiap 20 ton besi. Konsultan Pengawas harus
menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan dengan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

e. Admixture.
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton dari merk setarap Super
Plastet SR (kedap air) dan plastet no. 2 untuk beton biasa.Namun sebelumnya
Kontraktor diwajibkan mengajukan analisis kimia serta test, dan juga bukti
penggunaan selama 5 tahun di Indonesia.Penggunaan harus sesuai dengan
petunjuk teknis pabrik.

6.4. Tata Cara Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan


a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
b. Penyimpanan Semen.
1. Semen harus didatangkan & disimpan dalam kantung/zak yang utuh. Berat
semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengarus
cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras jika ada bagian yang

21

PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan
bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari
5% berat semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam
jumlah yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus
sesuai dengan yang diminta perencana.
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga
bebas dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya.
d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan
lain jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.

6.5. Bekisiting Yang Digunakan


a. Bekisting harus dibuat dari papan kayu kalimantan dengan rangka kayu yang kuat
tidak mudah berubah bentuk dan jika perlu menggunakan baja.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang
nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan
jalannya kecepatan pembetonan.
c. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga harus
cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan(mortarleakage)
d. Susunan bekesting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga
pengawasan atas kekurangannya dapat mudah dilakukan.
Penyusunan bekesting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan merusak dinding, balok atau kolom beton yang
bersangkutan.
e. Pada bagian terendah pada setiap pashe pengecoran dari bekesting kolom atau
dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
f. Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
g. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar
tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting.
h. Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atau
silangan-silangan bekesting menjadi tanggung jawab pemborong.
i. Pembongkaran Bekesting:
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus yang
cukup untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-
beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh
dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada pemborong, dan perhatian Kontraktor mengenai
pembongkaran cetakan ditujukan ke SNI-03-2847-2013 dalam pasal yang
bersangkutan.
Pembongkaran harus memberi tahu Pemberi Tugas / Arsitek bila mana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama

22
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

dan minta persetujuan-nya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti
Kontraktor terlepas dari tanggung jawabnya.

6.6. Pemasangan Pipa-pipa


Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh merugikan kekuatan konstruksi.

6.7. Pelaksanaan Pembuatan Beton / Kualitas Beton


Adukan beton adalah campuran dari cement Portland, pasir beton, batu pecah/kerikil
dan air, semuanya diaduk dalam perbandingan tertentu sehingga didapat kekentalan
yang baik dengan kekuatan yang diinginkan.
a. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan
1. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan percobaan pendahuluan atas
minimum 20 benda uji untuk memastikan dapat dicapainya kekuatan
karakteristik pada klas dan mutu beton seperti yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan benda uji dapat dilaksanakan pada umur beton 3 hari, 7 hari, 14
hari, 21 hari dan 28 hari atau menurut petunjuk pasal 41 ayat 2 dan 3 PBI 1971.
2. Selama masa pelaksanaan pemborong diwajibkan secara tetap
menyelenggarakan pemeriksaan benda-benda uji (silinder) beton menurut
ketentuan-ketentuan dalam SNI-03-2847-2013.
Untuk masing-masing mutu beton harus dibuat 1 (satu) benda uji setiap 5 m3
beton.
3. Pada tiap-tiap kali mengaduk beton pemborong diwajibkan menyelenggarakan
pengujian slump seperti yang ditentukan di dalam SNI-03-2847-2013 .
b. Kualitas Beton Ready Mix
1. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah f’c = 20.75
Mpa (tegangan tekan hancur karakteristik untuk silinder beton pada usian 28
hari, dengan derajat konfidensi 0,95), K-250 untuk beton struktur. Sedangkan
mutu beton praktis K-175 dan rabat beton K-100. Evaluasi penentuan
karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam code SNI-
03-2847-2013
2. Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau
dengan mengadakan trial-mixes.
3. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-
ketentuan yang disebut dalam SNI-03-2847-2013, mengingat bahwa WC factor
yang sesuai disini adalah sekitar 0,52 – 0,55 maka pemasukan adukan
kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut SNI-03-2847-2013 tanpa
menggunakan penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji
per 11/2 m3 beton hingga dengan cepat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan
dengan kecepatan pembetonan.
4. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disyahkanya oleh Direksi Lapangan, laporan tersebut harus
dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
5. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump minimum 5 cm, maximum 12
cm. Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
Contoh : Beton diambil saat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton

23
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

(bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata
atau plat beton.
Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3 nya.Kemudian adukan tersebut ditusuk-
tusuk 25 kali dengan besi 16 mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat
(seperti peluru).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan
yang dibawahnya.Setelah diratakan, segera cetakan diangkat perlahan lahan
dan diukur penurunannya (slum-nya).
6. Jumlah cement minimum 340 kg per m3 beton, khusus pada atap pondasi luifel
jumlah min tersebut dinaikkan menjadi 365 kg/m3 beton.
7. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
8. Peralawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
genang air selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
9. Jika perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 hari
dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang diminta
pada 28 hari.
Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang
diminta, maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara
seperti ditetapkan dalam SNI-03-2847-2013 dengan tidak menambah beban
biaya bagi Pemberi Tugas (= beban Kontraktor).
10. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan kedalam mixer.
11. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen-
komponen beton.
12. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.

6.8. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekesting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus sesuai dengan SNI-03-2847-2013.
Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum
pengecoran lanjutan dimulai.Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Pengawas
Lapangan.

6.9. Penggantian Besi


a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang benar sesuai dengan
apa yang tertera dalam gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya
mengalami kekeliruan, kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada
maka :
1. Pemborong dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi pembesian
yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan kepada
Pengawas Lapangan untuk sekedar informasi.
2. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai kerja
tambah, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Perencana dan disetujui Pemberi Tugas.

24
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

3. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut


hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana.
Mengajukan usul dalam rangka kejadian tersebut diatas adalah merupakan
juga kewajiban bagi Pemborong.
c. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter terdekat dengan syarat :
1. Harus ada persetujuan dari pengawas Lapangan.
2. Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar.
3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlepping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.
d. Toleransi Kualitas Besi :
Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara dua Variasi dalam berat Toleransi
permukaan yang berlawanan) yang diperbolehkan diameter
Dibawah 10 mm ±7% ± 0,4 mm
±5% ± 0,4 mm
16 mm sampai 28 mm ±5% ± 0,5 mm
29 mm dan 32 mm ±4% -

6.10. Perawatan Beton


a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.

6.11. Tanggung Jawab Pemborong


a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang
diberikan.
b. Adanya atau kehadiran Pengawas Lapangan selaku wakil Bouwher atau
Perencana yang sejauh melihat/mengawasi/menegur atau memberi nasehat
tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
c. Jika Pengawas Lapangan memberi ketentuan-ketentuan tambahan yang
menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan di atas atau yang telah tertera
dalam gambar, maka ketentuan tambahan tersebut menjadi tanggung jawab
Pengawas Lapangan, ketentuan tambahan ini harus dibuat secara tertulis.

25
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 07 PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

7.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan kuda-kuda, usuk, reng, dan cross/ikatan angin baja ringan bangunan
belakang yang direncanakan sesuai gambar kerja

7.2. Persyaratan Bahan


Bahan baja yang digunakan untuk rafteran, struktur pengaku, dan reng adalah baja
dengan mutu tinggi (baja high tensile strength) dengan mutu baja G550 yang meliputi :
Kombinasi baja galvalume ukuran profil C75 .35.75
Reng baja galvalume U.38-40.45. Jarak pemasangan reng disesuaikan dengan
material genteng yang dipakai.
Produk yang dipakai Galva Steel, Giga Steel dan CBMTRUSS.

7.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Pembuatan dan pemasangan bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-
kuda dan bahan lain terkait harus dilaksanakan sesuai dengan gambar desain
yang telah dihitung dengan komputer menggunakan software atau peraturan
(code) rujukan yang berlaku.
b. Perakitan kuda-kuda dilakukan di workshop dengan mesin perakit/jig dengan alat
sambung sef drilling screw.
c. Penanganan, penyimpangan, pengiriman, dan pemasangan kuda-kuda harus
dilaukukan dengan cara tertentu untuk menghindari kerusakan kuda-kuda
d. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur ringbalk penopang kuda-
kuda dengan kondisi rata air (waterpass level).
e. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal tersebut, pihak
konsultan perencana struktur berhak untuk meminta informasi mengenai reaksi
perletakan kuda-kuda baja ringan
f. Penanganan dan pemasangan kuda-kuda harus sesuai berdasarkan gambar
layout kuda-kuda, gambar detail bracing, serta gambar detail pelaksanaan
g. Penambatan kuda-kuda ke top plate / murplat menggunakan alat sambung multi
grip untuk menahan gaya vertical dan horizontal. Top plate/murplate harus
diangkur ke struktur ringbalk tumpuan kuda-kuda dengan dynabolt
h. Pemasangan bracing rangka atap harus dipasang secara benar sesuai dengan
desain sehingga sistem rangka atap dapat bekerja secara bersama-sama (as an
integral structure).
i. Semua detail sambungan harus dipasang sesuai dengan gambar
j. Pemasangan reng sesuai jenis penutup atap yang dipakai sesuai dengan Surat
kontrak Kerja.

7.4. Jaminan Struktural


a. Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap, meliputi kuda-kuda,
struktur pengaku dan reng
b. Kekuatan rangka atap dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan

26
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR

Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang


tercantum pada “Cold forned code for structural steel” (Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1995) dengan desain kekuatan struktural berdasarkan
“Dead and live Loads and Load Combinations” (Australian Standard 1170.2 Part 2)
dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screw-selt drilling-for the
building and construction industries” (Australian Standar 3566).

7.5. Laporan hasil uji mutu baja ringan


Hasil uji kuat tarik baja ringan dari laboratorium

7.6. Gambar Pabrik (shop drawing)


Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar Pabrik (shop
drawing) yang terperinci harus dibuat oleh kontraktor secara teliti dengan
memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus mendapat persetujuan
Pengawas lapangan/Perencana lebih dahulu sebelum dilaksanakan.

Catatan:
1. Apabila di lapangan terdapat pekerjaan yang belum diatur dalam pasal RKS ini,
Kontraktor/Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan
untuk koordinasi lebih lanjut.
2. Apabila di lapangan terdapat kendala dalam pelaksanaan dan atau terjadi
kekurangpahaman terhadap pasal-pasal yang dicantumkan di dalam rks ini, Kontraktor/
Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan untuk
koordinasi lebih lanjut.

27
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR

PASAL 01 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Kontraktor harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan


dengan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi Lapangan,
Los Kerja, Gudang, pagar pengaman. Fasilitas tersebut tidak boleh dibongkar tanpa
seizin Direksi/kosultan pengawas
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap
sebagai dasar ukuran ketinggian lantai atau lahan dan bagian-bagian bangunan yang
lain.
c. Tanda tetap itu dibuat dari beton 20 x 20 x 150 cm, sejumlah yang diperlukan untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan. Tempatnya akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas lapangan dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan
hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang pertama.
d. Sebagai ukuran dasar + 0,00 (Peil lantai 1 bagian dalam bangunan yang direncanakan
adalah + 0.00. Peil jadi / finish bangunan yang direncanakan sama dengan peil lantai
dalam bangunan di sebelah selatan bangunan yang direncanakan).
e. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan
(Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan
permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass). Pada papan bouwplank dicatat
sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi
tanda-tanda yang jelas. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 meter dari garis bangunan
terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi (kecuali pada
bangunan/lahan yang berhimpit dengan batas lahan atau disesuaikan dengan kondisi
setempat). Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi.
f. Kontraktor harus menyediakan alat-alat
g. ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap
kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.
h. Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya maupun yang
sedang berjalan, bahan/komponen yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.
i. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari bau,
lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
j. Mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di lahan, Kontraktor /
Pemborong wajib membuat saluran air sementara yang berfungsi untuk pembuangan
air yang ada untuk menjaga agar lahan konstruksi tetap kering. Arah aliran ditujukan
ke daerah permukaan yang terendah yang ada di lahan atau ke saluran yang sudah
ada di lingkungan daerah pembangunan. Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa
ada pembayaran tambahan.

28
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 02 PEKERJAAN TANAH

2.1. Lingkup Pekerjaan


Termasuk didalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, saluran-
saluran seperti yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan
galian tanah untuk batu belah/talud, sloof, saluran-saluran, dan pekerjaan-pekerjaan
lain sesuai gambar yang memerlukan galian. Juga termasuk pengamanan galian
dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada), terutama untuk galian yang
membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
Selan itu, termasuk di dalamnya pengurugan kembali galian (pondasi),
penimbunan/pengurugan rencana lantai bangunan, pemadatan lapis demi lapis
sehingga titik peil sesuai dengan gambar kerja dalam rangka pematangan lahan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik.
Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta
menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti
dicantumkan Pengawasan dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi
jalannya pekerjaan sesuai persetujuan Direksi / pengawas lapangan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainage.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

2.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pemeriksaan Lapangan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan
guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan
dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan
mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan Pembersihan
1. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan
harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang
mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus
diberikan kepada hal-hal yang seperti itu.
2. Pelaksanaan penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan
secara cermat dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
3. Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing, pemborong
harus mencegahnya misalnya dengan casing dan lain-lain sehingga pekerjaan
tetap lancar.
4. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian

29
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada di


lapangan dari kerusakan.
5. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalam atau
di luar lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh Kontraktor.
6. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dam semua benda-
benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk- petunjuk Pengawas
Lapangan.
7. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuh-
tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang
akan ditimbun, keluar site.
8. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil -
peil yang tercantum dalam gambar.
9. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka Pemborong harus secepatnya mem
beritahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada Penguasa /
instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
Pemborong bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
10. Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung tersebut tidak
terganggu.
11. Apabila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
Pemborong harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan
pondasi yang sama untuk daerah yang besangkutan. Misalnya untuk daerah
pondasi batu belah, pengisian/pengurugan kelebihan galian harus dilakukan
dengan pondasi batu belah.
12. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus
digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
13. Apabila terdapat air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang
memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus-menerus,
untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.
14. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian
agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang kuat, agar tidak membahayakan bangunan lain dan
pekerja.
15. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
16. Pemborong harus membuatkan sparing–sparing pekerjaan lain yang berada di
dalam pekerjaan tersebut.
c. Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah
1. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang
mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pemborong dengan
tanggungan biayanya sendiri.

30
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Bila sesuai alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan
dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat
diketahui oleh Pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau
pemindahan, Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjan yang sedang berlangsung
tersebut tak terganggu.
3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Pemborong, Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang
terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah
tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan
Pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah
1. Daerah di sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk
itu Pemborong harus mempersiapkan saluran Pembuangan yang cukup
menghidari terjadinya bahan erosi tersebut.
2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
a. Tidak diperkenankan air tergenang didalam atau sekitar lapangan
pekerjaan kontrak ini.
b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan
air.
c. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus
dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan
pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan.
Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal
15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan
pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular
soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang
bekas atau sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10 cm.
f. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill
1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Lapangan yang
harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Pengawas
Lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikan-
penyelidikan yang dibutuhkan atas biaya Pemborong.
Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari
Pengawas Lapangan.

31
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

2. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan tanah yang


akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau
dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu
dibawah pondasi setempat dan plat lajur dengan stamper, sedangkan untuk
pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton.
3. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai
kepadatan maximum Mod. Proctor sesuai rekomendasi dari laboratorium.

Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan,
maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk
seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak
diperkenankan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap lapisan tidak lebih
tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan
yang disyaratkan pada pasal mengenai “Pekerjaan Urugan & Pemadatan“.
Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukan setelah
diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
6. Pembersihan
Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa- sisa puing- puing, runtuhan- runtuhan, sampah-
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini
adalah tanggung jawab Pemborong.

PASAL 03 PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTU PADAT

3.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh
hasil pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan urugan pasir urug atau sirtu dilakukan di atas dasar galian tanah, di
bawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pondasi, sloof, dan lain-lain.

3.2. Persyaratan Bahan


a. Sirtu yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga
mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.
b. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh

32
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

hasil kepadatan yang baik.


c. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi.
(Jika perlu dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).
d. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai gambar. Ukuran tebal yang
dicantumkan Konsultan Pengawasan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.
e. Tebal lapisan sirtu di bawah pondasi adalah sedalam 2 m setelah lantai kerja.

PASAL 04 PEKERJAAN PONDASI DANGKAL

4.1. Lingkup Pekerjaan


a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi :
Pekerjaan pondasi batu belah untuk dinding, pagar tembok, saluran, dan lain-lain.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan Gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

4.2. Pedoman Pelaksanaan


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan
harus dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada perbedaan
Gambar-gambar dari Konstruksi dengan Gambar-gambar Arsitektur atau bila ada
hal-hal yang kurang jelas.

4.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka
perlu konsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan
pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller hingga
mencapai kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah
yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu
dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga
kepadatan 95% atas beban Kontraktor.

4.4. Pengurugan Kembali


a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir di bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro Roller/Stemper
sehingga mencapai kepadatan minimal 90% Standard Proctor.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat
persetujuan
dari Pengawas.

PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN 33


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,


sampah-sampah harus disingkirkan.
Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi
komponen-komponen yang kecil terlebih dahulu.
Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 30 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh
kepadatan minimal 90% Standard Proctor.

4.5. Pelaksanaan Pondasi


a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lubang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam
buku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang
bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu belah, lihat ketentuan pasangan batu belah,
dengan catatan:
1) Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2) Batu belah disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan ME, jika ada
kelainan / ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.

4.6. Pondasi Pasangan Batu belah


a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu belah dilaksanakan pada pekerjaan
struktur dinding bata dalam bangunan dan lain-lain sesuai gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan :
1. Batu belah dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kuartsa yang
disetujui Konsultan Pengawas / Perencana dan Owner.
2. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia : SNI-15-2049-2015.
3. Air yang dipakai harus bersih.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Bentuk pasangan batu belah harus sesuai dengan gambar rencana.
2. Adukan mempunyai komposisi minimal 1Pc : 5Pasir dan diberaben dengan
aduk yang sama.

PASAL 05 PEKERJAAN ANTI RAYAP / TERMITE CONTROL

5.1. Lingkup Pekerjaan


Jenis pencegahan rayap yang digunakan :
a. Bahan-bahan yang digunakan sekualitas Termitox, Lentrex dan disetujui
Konsultan Pengawas.
b. Wood Treatment / Wood Dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat kimia
aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk seluruh
bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini.
c. Terminte Maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah, menghalau
dan pembasmi serangan rayap yang datang dari luar bangunan.

34
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

5.2. Pengendalian Pekerjaan


Seluruh pekerjaan anti rayap harus memenuhi persyaratan :
a. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang telah
berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacam ini dan dipimpin oleh tenaga
ahli yang berpengalaman.
b. Pemborong harus dapat menujukkan surat ijin yang masih berlaku untuk kegiatan
bidang termite control yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan.
c. Apabila pelaksanaan ini tidak memiliki surat ijin tersebut diatas, maka pemborong
boleh bekerjasama dengan pihak ketiga dalam melaksanakan pekerjaan ini dengan
syarat :
- Pihak ketiga memiliki surat ijin tersebut.
- Untuk pihak ketiga diusulkan pada konsultan pengawas untuk dapat disetujui oleh
Konsultan Perencana.

5.3. Bahan-bahan
a. Bahan-bahan yang digunakan sekualitas cuprinal 118 L dan disetujui Konsultan
Perencana.
b. Bahan-bahan termite control dalam proyek ini terlebih dahulu harus diusulkan
kepada Konsultan Pengawas dilengkapi dengan brosur dan referensi yang
diperlukan.
c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

5.4. Pencegahan kecelakaan :


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pemborong harus sudah melakukan langkah-
langkah pengamanan yang diperlukan guna mencegah terjadinya kecelakaan,
keracunan serta hal-hal lain yang bisa membahayakan kehidupan (manusia,
hewan, tanaman dan barang) yang diakibatkan oleh pekerjaannya.

5.5. Peralatan :
Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan /
kejadian-kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.

5.6. Jaminan :
Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini
selama minimal 10 tahun.

5.7. Peralatan yang digunakan :


Dalam melaksanakan pekerjaan ini pemborong harus menggunakan peralatan -
peralatan yang memadai dan diperlukan untuk pekerjaan ini.

PASAL 06 PEKERJAAN TALANG

6.1. Lingkup Pekerjaan


1. Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat dan bahan untuk pekerjaan ini.
2. Pekerjaan meliputi pemasangan saluran talang mendatar, saringan-saringan

35
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

saluran cucuran ke bawah, kerangka dan penggantung talang berikut pekerjaan


yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan talang (floor/roof drain /
saringan air, pekerjaan plafond, penutup talang tegak.

6.2. Bahan-bahan
1. Bahan untuk saluran talang datar digunakan plat beton dilapis water proofing merk
Fosroc/SIKA.
2. Bahan untuk saluran talang tegak digunakan pipa PVC 4" jenis AW ex Rucika,
Wavin atau setara. Pipa PVC tersebut kemudian ditutup/dibungkus dengan
GRC/Kalsium silika Board finish cat rangka hollow galvanis

6.3. Pemasangan Talang


a. Semua pekerjaan dari plat beton yang di-waterproofing harus dibuat dan dipasang
menurut standar yang paling baik.
b. Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak ada lekukan, harus betul-betul kedap
air, tidak ada lubang yang tercecer atau berlimpah.
c. Semua air di dalam talang harus mengalir ke roof drain/saluran, tidak ada air yang
menggenang di talang.
d. Pengerjaan pembungkusan saluran tegak dengan GRC/ kalsium silica board harus
rapi, siku, rapat, dan rata

6.4. Pengujian Talang


Setelah pekerjaan talang selesai, dilakukan pengujian dengan menyiram air atau
kalau pada waktu hujan. Apabila terdapat air yang masih menggenang atau terdapat
kebocoran/rembesan/kerusakan lainnya maka kontaktor wajib memperbaikinya.
Segala biaya yang timbul atas perbaikan tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

PASAL 07 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

7.1. Jenis Pasangan dan Penggunaannya.


a. Pasangan batu belah untuk pondasi seperti yang ada dalam gambar kerja.
b. Pasangan dan plesteran bata ringan untuk dinding dan bagian lainnya seperti yang
ada dalam gambar kerja.
c. Khusus untuk dinding eksterior terdapat variasi tali air lebar 2cm sesuai dengan
gambar kerja

7.2. Jenis Adukan Yang Digunakan :


a. Adukan biasa dengan campuran 1Pc : 5 Ps. Digunakan
untuk seluruh pasangan pondasi batu belah.
b. Semen instan atau mortar untuk aplikasi pemasangan, plesteran dan acian
menggunakan produk Lemkra. (Perekat keramik dinding, perekat keramik lantai,
perekat bata ringan, plesetran instan, acian instan)
c. Alat bantu, cetok dan sebagainya sesuai yang diisyaratkan dalam pemasangan
bata.
d.

36
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

7.3. Jenis Plesteran dan Acian Yang Digunakan


a. Plesteran instan dengan campuran 250 cc air : 1 kg plesetran instan digunakan
untuk permukaan permukaan dinding pasangan bata baik eksterior dan interior.
b. Acian instan dengan campuran 250 cc air : 1 kg acian instan digunakan untuk
interior
c. Acian instan premium dengan campuran 250 cc air : 1 kg acian instan. Digunakan
untuk permukaan beton ruang-ruang lavatory, seluruh permukaan dinding
pasangan di bagian luar bangunan.

7.4. Kualitas Bahan Yang Digunakan


a. Batu Belah
Batu belah yang digunakan harus dari jenis yang keras, kuat tidak mudah pecah,
permukaannya halus tidak berlubang-lubang (porous).
b. Bata ringan
Batu bata ringan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
i. Batu bata baru, memenuhi standard mutu pabrik dan disetujui pengawas
ii. Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai standard tersebut di atas
maka Direksi dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal
dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan.
iii. Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air yang
rendah.
iv. Seluruh permukaan datar/ rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang
ataupun mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul.
v. Ukuran seragam dengan standard nominal
vi. Mutu setaraf produksi Citicon, hebel atau Power Block dengan persetujuan
direksi.
b. Bahan untuk adukan, plesteran dan acian.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus
memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini
ataupun dalam SNI-03-2847-2013.

7.5. Contoh-contoh Bahan


Sebelum memulai pekerjaan pasangan, pemborong terlebih dahulu harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan (Batu belah, Bata ringan,
kerikil, split dan lain-lain). Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan/Perencana.

7.6. Syarat Pemasangan


1. Pasangan batu kosong.
Pasangan batu kosong untuk aanstamping harus diatur dengan sisi panjang
tegak, teratur dan bersilang kemudian diatas diberi pasir yang merata dan
disiram dengan air hingga pasir mengisi lubang - lubang yang terdapat disela-
sela batu kemudian ditimbris.
2. Pasangan batu belah (batu gunung atau batu belah)
a. Pemasangan batu belah untuk pondasi memakai aanstamping dan diberi
dasar pasir setebal 15 cm disiram air hingga padat.
b. Batu belah harus bersih dari kotoran,ukuran sisi maksimum 20 cm dan
pemasangan harus bersilang, semua permukaan bagian dalam harus terisi
37
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

adukan (mortar) sesuai dengan campuran yang digunakan, semua naat yang
tebal harus diisi batu kricak. Tinggi pemasangan dalam satu hari tidak boleh
lebih dari 0,50 m.
c. Sisi samping pondasi harus dibuat (plester kasar) sesuai dengan adukan
pondasinya.
d. Dalam proses pengeringan pondasi harus selalu dibasahi atau disiram air.
Selama pondasi belum selesai mencapai bentuk profilnya, lubang bekas
galiannya tidak boleh diurug.
3. Pasangan batu bata ringan
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat alat Bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik. Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar sesuai petunjuk Konsultan Perencana.
b. Persyaratan Bahan
 Bata ringan yang dipergunakan produksi Citicon, Hebel, Power Block
 Perekat menggunakan standar perekat bata ringan ex Lemkra atau setara
c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
 Pasangan bata dengan menggunakan perekat instan produksi ex Lemkra.
 Bata ringan yang digunakan ukuran tebal 10 cm dengan kualitas terbaik yang
disetujui Perencana.
 Pasangan dinding bata sebelum di plester harus terlebih dahulu dibersihkan.
 Pemasangan dinding bata ringan dilakukan secara bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum ketinggian 1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom
praktis.
 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

4. Plesteran-acian dinding dan sponing/plester sudut (semen instan)


a. Campuran diaduk sesuai dengan standard dari pabrik
b. Persiapan Permukaan.
Permukaan dinding bata harus cukup kering dan semua pipa saluran-
saluran harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah
mengeringnya plesteran sebelum waktunya permukaan yang telah
disiapkan harus dibasahi.
c. Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram air
d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan
ketebalan plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1 cm
dan paling tebal 2 cm, plesteran yang baru saja selesai tidak boleh
langsung difinish / diselesaikan.
e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus, minimum
panjangnya 1 meter.
f. Campuran plesteran dan acian instan diaduk sesuai dengan standard pabrik.

38
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Komposisi air dan Perekat instan adalah 250cc air : 1 kg plesetran


instan
Pengadukan menggunakan MIXER. Adukan yang baik bersifat lekat.
(kusus untuk acian instan dapat dites jika diambil dengan cetok maka
adukan akan jatuh dalam waktu cukup lama)
Diamkan selama 5 menit sebelum diaplikasikan agar chemical di dalamnya
bereaksi.
Sebarkan plesteran dan acian ke permukaan dinding yang akan dikerjakan.
Khusus untuk acia instan setelah semi kering digosok menggunakan
sterofoam
g. Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan MIXER dan dilaksanakan
atas izin Konsultan Pengawas. Pengadukan harus diatas alas dari papan dan
lain-lain.
h. Acian untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir harus
digosok dengan sterofoam. Semua beton yang akan diplester harus dibuat
kasar dulu agar plesteran/acian dapat merekat. Untuk semua sponingan
harus digunakan campuran M3, rata siku dan tajam pada sudut-sudutnya.
i. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi terhadap
pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
j. Memperbaiki dan membersihkan lontraktor wajib memperbaiki plesteran
dinding yang kurang sempurna dengan cara membuang bagian-bagian
tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat serta diplester kembali.
Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak, noda dan
cacat lain.
k. Pada waktu-waktu tertantu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah
selesai, semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran akibat pekerjaan.

5. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu belah yang sudah terpasang dan terkena
udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup
bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.

6. Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan Pasangan batu belah harus dibasahi terus
menerus selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan.

7. Angkur-angkur dan pengikat.


Setiap hubungan antara dinding bata ringan dengan permukaan beton, harus
diberi angkur yang dibuat dari besi beton dengan bentuk, ukuran dan diameter
sesuai dengan kebutuhan. Permukaan beton yang berhubungan dengan dinding
bata harus dikasarkan dengan alat yang sesuai agar adukan dinding dapat
melekat.

8. Permukaan dinding yang dihasilkan harus benar-benar vertikal, datar, rata, tidak
melengkung atau begelombang.

9. Kolom Beton/Tulangan Praktis.

39
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Untuk dinding dengan luasan minimal 12 m2 diharuskan pelaksanaan dengan


perkuatan kolom beton praktis dan balok latei (K-175) dengan tulangan pokok 4 Ø
12mm dan beugel Ø 6 mm - 12 cm.

PASAL 08 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING

8.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja
dan RKS.
b. Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Kontraktor harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/sub-kontraktor
kepada Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai
dengan jangka waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.
d. Pekerjaan dinding bagian dalam bangunan (interior) meliputi pekerjaan dinding
dilapis keramik dan dinding dicat. Pekerjaan dinding bagian luar bangunan
(exterior) meliputi pekerjaan cat.
e. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pekerjaan lantai dan dinding lapis Homogeneous Tile
2) Pekerjaan lantai dan dinding lapis Keramik
3) Pekerjaan lantai dan dinding lapis Wallpaper
4) Pekerjaan Paving Block

Masing-masing pekerjaan lantai tersebut di atas uraiannya adalah sebagai berikut :

8.2. Pekerjaan Homogeneous Tile / Granite Tile


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan dinding dan lantai
Homogeneous Tile, plin Homogeneous Tile, serta tempat-tempat lainnya sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini. Khusus untuk dinding
partisi memakai hospital plin aluminium, untuk lainnya menggunakan hospital plint
homogeneous tile. Area lantai tangga menggunakan homogeneous tile dengan step
nosing sesuai pada gambar atau spesifikasi teknis.

2. Syarat Bahan
a. Homogeneous tile harus memiliki kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal
yang memenuhi ketentuan SNI 03-4062-1996 yaitu sekualitas, Granito, Summit,,
Venus atau setara, yang dipasang sesuai gambar.
b. Tile yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-
sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
c. Tipe dan warna masing-masing Homogeneous Tile harus sesuai dengan warna
yang ditentukan dan disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
d. Perekat keramik instan mengandung pasir silica, silikom, latex dan additive lain.
Khusus untuk perekat instan keramik dinding dan nat, selain bahan tersebut di
dalamnya juga mengandung anti efflorescence.

40
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebagai lapisan dasar ialah urugan pasir urug setebal 20 cm atau sesuai dengan
rencana gambar. Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis dipadatkan dengan
direndam air sampai jenuh.
b. Di atas urugan pasir tersebut dipasang lantai kerja/beton tumbuk 1:3:5 bertulang
praktis sesuai dengan gambar-gambar rencana.
c. Pasangan / perekat lantai homogeneous tile digunakan perekat instan khusus
untuk homogeneous tile lantai dan dinding dengan ketebalan sesuai dengan peil
yang telah ditentukan dalam gambar.
Perekat keramik lantai dan dinding
> Penyiapan media aplikasi (cek kuat media aplikasi apakah rapuh atau
tidak, pembersihan dari kotoran, minyak, debu)
> Pembuatan adukan.
Komposisi air dan perekat instan adalah 250 cc : 1kg perekat instan
Pengadukan menggunakan MIXER sampai jika adukan diambil
dengan cetok, jatuhnya dukan lama
Diamkan selama 5 menit sebelum diaplikasikan
> Kuas bonding agent
> Adukan perekat instan + air disebarkan pada media menggunakan serok
gigi
> Tempelkan tile di atas adukan, tekan dengan palu karet
d. Pemotongan homogeneous tile harus menggunakan mesin gergaji khusus nat-
nat harus membentuk garis lurus, lebar nat maksimal 2 mm kemudian diisi /
dikolot.
e. Pekerjaan kolotan baru boleh dikerjakan setelah pasangan homogeneous tile
betul-betul kuat/keras dan setelah mendapat ijin dari Pengawas lapangan.
f. Pemasangan pola lantai Homogeneous Tile harus mengikuti gambar pola lantai
sesuai Gambar Kerja.
g. Lantai homogeneous tile pada lavatory memenuhi perbedaan elevasi area
basah/kloset yang lebih rendah dari area kering ± 1 cm dengan memperhitungkan
kemiringan aliran air menuju floor drain.
h. Plint homogeneous tile terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan
siar-siarnya bertemu dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama
pula.

8.3. Pekerjaan lantai dan dinding Keramik


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan lantai dan dinding keramik dilaksanakan sesuai yang ditunjukkan dalam
Gambar Kerja. Untuk lantai dan dinding ground water tank menggunakan keramik
30x30cm.

2. Syarat Bahan
Bahan : Keramik Tile sekualitas Asia Tile, KIA.
Ukuran : 30x30cm, ketebalan 7 mm, toleransi ukuran <1% dan penyerapan air tidak
lebih dari 1%
Jenis : Keramik Single Firing HEAVY DUTY, polished.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan atau Pemilik Proyek.

41
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

a) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan


ASTM, peraturan keramik Indonesia NI-19, PVBB 1970 dan PUBI 1982.
b) Pemilihan warna ditentukan kemudian oleh pemilik proyek atau oleh Direksi
lapangan.
c) Bahan yang digunakan harus sudah dapat persetujuan dari Direksi Lapangan,
setelah diseleksi mengenai kualitas bahan, warna, tekstur dan bahan tidak
boleh rusak, maupun cacat.
d) Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Lapangan.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pemasangan keramik tile bisa dimulai dan dilaksanakan apabila
Kontraktor telah membawa contoh-contoh keramik dan telah disetujui Konsultan
Pengawas.
b. Sebelum pemasangan keramik tile untuk lantai, terlebih dahulu dibuat lantai kerja
minimal tebal 5 cm campuran 1:3:5.
c. Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong.
Bekas potongan harus digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu
dihindari pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/panjang ukuran standar.
d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
e. Pasangan / perekat lantai keramik digunakan perekat instan khusus untuk
keramik lantai dan dinding dengan ketebalan sesuai dengan peil yang telah
ditentukan dalam gambar.
Perekat keramik lantai dan dinding
> Penyiapan media aplikasi (cek kuat media aplikasi apakah rapuh atau
tidak, pembersihan dari kotoran, minyak, debu)
> Pembuatan adukan.
Komposisi air dan perekat instan adalah 250 cc : 1kg perekat instan
Pengadukan menggunakan MIXER sampai jika adukan diambil
dengan cetok, jatuhnya dukan lama
Diamkan selama 5 menit sebelum diaplikasikan
> Kuas bonding agent
> Adukan perekat instan + air disebarkan pada media menggunakan serok
gigi
> Tempelkan tile di atas adukan, tekan dengan palu karet
f. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik
yang digunakan.
g. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Perancang/Pengawas
Lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Apabila hasil pemasangan keramik tile tidak rapi, tidak membentuk garis lurus,
retak dan hasil bergelombang, Kontraktor harus mengganti / mengulangi
pekerjaan dengan biaya ditanggung sendiri oleh Kontraktor.
i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
j. Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3

42
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

8.4. Pekerjaan Dinding/Kolom Lapis Kalsium silikaboard


Spesifikasi :
Merk : Nusaboard, Kalsiboad
Coal Coating : Cat Eksterior
Panel thickness : 9 mm
Tipe/warna : Ditentukan sesuai dalam Gambar Kerja
Pengadaan dan Pemasangan :
- Pemesanan bahan dan material dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sebelum
pekerjaan tersebut dimulai.
- Pemasangan kalsium silica board digunakan untuk bagian exterior
bangunan yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
- Pemborong harus memperlihatkan contoh bahan untuk diseleksi kualitas,
tipe, tebal kalsium silica board oleh Direksi Lapangan.
- Metode pelaksanaan pemasangan harus mengikuti petunjuk dari Produsen
Kalsium silica board yang digunakan.
Lingkup Pekerjaan : Penebalan dinding/kolom/lis seperti yang ditunjukkan dalam
gambar. Dalam proyek ini penebalan menggunakan kalsium silica board
ditujukan untuk membungkus pipa saluran tegak.

43
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 9 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND

9.1. Lingkup Pekerjaan


a. Yang termasuk dalam pekerjaan langit-langit ini adalah penyediaan bahan,
tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan langit-langit, yang tertera sesuai menurut Gambar Kerja.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
- Pekerjaan plafond gypsum board+finishing cat rangka hollow galvanis 36 x
36 mm dan 16 x 36 mm tebal 0,4 mm.
- Pekerjaan plafond Kalsium silica board + finishing cat rangka hollow galvanis
36 x 36 mm dan 16 x 36 mm tebal 0,4 mm.
- Plafon dak ekspose finish aci, cat

9.2. Plafond Kalsium silica board


a. Plafond kalsium silica board dipasang dengan letak pemasangan sesuai
gambar.
b. Persyaratan pemasangan/pelaksanaan harus sesuai dengan gambar. Rangka
metal hollow dipasang dengan sistem yang berlaku. Plafond harus betul-betul
plat/rata dan disetujui pengawas.
c. Bahan-bahan :
Rangka : Hollow galvanis 36x36 mm dan 16 x 36 mm tebal 0,4 mm
Penutup : Kalsium silica board tebal sesuai gambar
Finishing : Ca t

9.3. Plafond Gypsum board


a. Plafond gypsum dipasang dengan letak pemasangan sesuai gambar.
b. Persyaratan pemasangan masing-masing tipe plafond gypsum tersebut harus
sesuai rencana gambar. Dengan hasil akhir pemasangan betul-betul plat, lurus dan
disetujui direksi pengawas / pimpro. Pemasangan harus sesuai prosedur pabrik
pembuat.
c. Bahan-bahan :
- Rangka Hollow galvanis 36x36 mm dan 16 x 36 mm tebal 0,4 mm dengan ukuran
sesuai gambar atau petunjuk pabrik.
- Penutup gypsum tebal sesuai gambar merk ex Jaya Board disetuji pemberi tugas.
- Finishing : cat
d. Untuk menjaga kualitas pemasangan sebaiknya pemasangan diserahkan tenaga
ahli yang disetujui pemberi tugas.

44
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 10 PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITAIR

10.1. Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, peralatan, bahan
untuk pemasangan semua fixtures lavatory.

10.2. Bahan-bahan sekualitas TOTO atau AER


- Kloset : Duduk CW 421J
- Floor drain : Tipe H-51 / TX 1 BN / SA CHR 02
- Wastafel : LW 501 CJ/ L 521 V1A / HW01 + aksesoris yang sesuai
- Jet Spray : TX 423 SMCR atau BD03 W
- Cermin : Tebal 5 mm tepi bevel ex ASAHI + Frame
- Kran dinding : T 23B13 atau HOV
- Mixed shower : MS -4
- Grab bar : Stainless steel

10.3. Pemasangan
a. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-
tempat yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur, baut yang
sesuai.
b. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan
yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan gambar kerja.
c. Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-
benturan, serta dalam keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari
goresan-goresan maupun kotoran-kotoran.
d. Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan tiles
dilaksanakan.

10.4. Pekerjaan IPAL dan Peresapan


IPAL menggunakan eksisting. Semua limbah ditampung di bak penampungan
sewage sementara baru dipompakan ke IPAL eksisting.

10.5. Pekerjaan Water Reservoir


a. Water reservoir terdiri dari ground reservoir dan roof tank dengan kapasitas sesuai
gambar.
b. Perletakan Ground reservoir sesuai dengan lay out pada gambar, terbuat dari :
1) Alas dinding dan penutupnya dari beton bertulang dengan campuran
1Pc:1,5Ps:2,5Kr sisi dalam dilapisi keramik 30 x 30 cm, setara produk Asia
Tile, KIA.
2) Persyaratan pelaksanaan beton harus sesuai SKSNI T-15-1991-03.
3) Pada pertemuan dinding beton dengan bentuk sesuai gambar penyekat karet
(water-stop) dengan bentuk sesuai gambar.
c. Dinding dari ground reservoir pada bagian luar diplester dengan campuran
1Pc:2Ps setebal 1 - 2 cm.
d. Ground reservoir dilengkapi dengan pipa suplai, pipa distribusi dari ground ke
pompa, tangga dari aluminium dengan penutup dan gembok untuk pengamanan,
dan juga disediakan lubang hawa.

45
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

e. Sistem hidrosfor untuk pengadaan air bersih dari ground reservoir ke bangunan
digunakan 2 (dua) buah pompa yang bekerja secara bergantian (sistem
alternate), sesuai persyaratan ME. Perlengkapan-perlengkapan pompa tersebut
bekerja secara otomatis dengan dilengkapi :
- Pressure tank (tangki tekan)
- Pressure switch lengkap dengan panel water level control.
- Manometer
- Check valve.

10.6. Pekerjaan Reservoir Atas atau Roof Tank


Untuk penampungan air bersih yang diletakkan di atas dari bahan polyethylene
masing-masing tipe silinder 1 m3 x 4 buah sesuai dengan gambar kerja.

46
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 11 PEKERJAAN PENGECATAN

11.1. Bahan Ketentuan-ketentuan Umum


a. Semua bahan cat harus diperoleh dari produsen yang telah disetujui Perencana
dan Pengawas Lapangan.
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi
pabriknya. Juga dempul plamir dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian. Tidak boleh
mencampurkan bahan-bahan pengering atau bahan-bahan lain ke dalam cat jika
tidak disarankan oleh pabrik cat yang bersangkutan.
c. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak
pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pengawas. Kontraktor utama
bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai
dengan persetujuan Perencana/Pengawas.
d. Sebelum dipakai harus diaduk sampai semua yang mengendap larut.
Bila perlu diencerkan dengan bahan pengencer dengan bahan dan proporsi
sesuai dengan rekomendasi pabrik yang bersangkutan.

11.2. Bahan dan Ketentuan-ketentuan Khusus


a. Cat pekerjaan kayu :
Harus mengandung bahan sintetis (syntetic resins) tipe gloss/mengkilat.
b. Cat pekerjaan baja/besi :
Lapisan cat dasar harus yang mengandung oxid merah.
Lapisan penyelesaian (finish) harus yang mengandung syntetic resins, yang
khusus untuk disesuaikan untuk pekerjaan tersebut.
c. Cat dinding tembok
Cat untuk dinding luar menggunakan cat weathercoat / weathershield dan dinding
bagian dalam, kolom, langit-langit dan sebagainya harus memakai cat emulsi,
berdasarkan alkyd resins, dengan cat dasarnya yang tahan alkali seperti yang
telah ditentukan. Produk yang digunakan untuk cat dalam propan, dulux Catylac,
Vinilex Untuk Cat luar Propan, Mowilex, Jotun
d. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
1. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan
disetujui oleh Pengawas.
2. Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran
dibersihkan.
3. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab
atau berdebu.
4. Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau
bagian-bagian yang akan dicat.
11.3. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Kontraktor harus secepatnya tapi tidak kurang dari
1 (satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari
semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi
kepada Pemberi Tugas. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.

11.4. Pemilihan Warna

47
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Semua warna harus dipilih Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas, Owner dan


Kontraktor harus mengadakan contoh warna-warna yang disetujui.

11.5. Persiapan Umum


a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus
dicuci dan dijaga agar tidak ada debu beterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang
telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus disediakan banyak lap-lap bersih.

11.6. Pengecatan tembok


Terutama dikerjakan pada plesteran dan sebagainya baik bagian luar maupun
dalam, pekerjaan baru/lama.
1. Persiapan
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan /
pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan
biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi
cara di atas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan percikan plesteran dan sebagainya.
Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.

11.7. Pengecatan Kayu


Biarkan kayu mengering sebaik mungkin, bersihkan permukaan dari debu, kotoran
dan sebagainya.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan /
pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan
biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi
cara diatas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan
permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki
retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.

11.8. Pengecatan Logam (Besi/Baja) Baru


Permukaan harus disikat dengan sikat kawat untuk menghilangkan karat yang ada,
lalu amplas dengan kertas gosok kasar. Bersihkan dengan sejenis solvent, debu,
minyak dan sebagainya.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan /
pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan
selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara di atas
sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan
dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak

48
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.


2. Pelaksanaan
Semua pengecatan besi/kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.

11.9. Pengecatan Seng dan Besi Baja yang Digalvanis


Permukaan seng, besi dan baja yang digalvanis tidak memberikan daya lekat yang
baik untuk lapisan cat. Oleh karena itu biarkan beberapa bulan sampai lapisan
galvanisnya habis. Kecuali apabila dalam keadaan mendesak dan pengecatan akan
dilakukan pada permukaan yang baru, maka diperlukan zat kimia untuk persiapan
atau suatu primer yang khusus.
1. Persiapan dan pemberian primer (Epoxy)
Bersihkan permukaan yang akan diberi cat dari, lemak dan kotoran lainnya,
kemudian sebagai primer (epoxy), berilah cat dasar jenis Metal Epoxy Chromate 1
lapis.
2. Penyelesaian
Penyelesaian sama dengan pekerjaan baja tersebut di atas. Untuk pekerjaan cat-
catan warna ditentukan kemudian oleh Perencana/Pengawas.

11.10. Keahlian
a. Pekerjaan mengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang
sudah ahli dan nerpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut
selama pekerjaan dilaksanakan.
c. Kontraktor utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan
harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang
tepat mulai dari pengerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan
akhir (finishing coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari
mana cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan
pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan Pengawas.

11.11. Bahan Yang Harus Disediakan Untuk Masa Pemeliharaan


a. Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Kontraktor harus menyimpan sejumlah
cat yang terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-perbaikan yang
dikehendaki selama masa pemeliharaan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (final), Kontraktor harus
menyerahkan kepada Pemberi Tugas, cat-cat untuk finishing menurut jumlah-
jumlah sesuai daftar berikut ini.
b. Jumlah yang dikehendaki untuk tiap warna yang
dipakai Cat tembok Cat untuk kayu Cat untuk logam
5 liter 2 kg 1 kg
atau sesuai dengan persetujuan / pengaturan dalam aanwijzing.

49
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 12 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, BOUVENLICHT, DINDING PARTISI

12.1. Lingkup Pekerjaan


1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan pengangkutan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang maksimal.

2. Meliputi pekerjaan :
a. Kusen pintu dan jendela, bouvenlicht aluminium.
b. Pintu,jendela, bouvenlicht kaca rangka tepi aluminium.
c. Pintu double plywood lapis HPL rangka aluminium
d. Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca
e. Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca dan plat aluminium
f. Pintu double plywood lapis HPL dan formika
g. Pintu plat aluminium rangka tepi aluminium
h. Pekerjaan Partisi double kalsium silika board Dengan Rangka Metal
Stud/Metal BMS

12.2. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela, bouvenlicht aluminium


Semua pekerjaan harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standar-
standar antara lain :
- The Aluminium Association (AA)
- Architectural Aluminium Manufacturers Association (AAMA).
- American Society for Testing Materials (ASTM).

1. Bahan-bahan
a) Kusen dan plat aluminium.
b) Untuk kusen pintu, jendela, bouvenlicht, dan plat aluminium akan digunakan
produksi setara YKK, Alutama, ALEXINDO.
c) Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII jendela
0549-82).
d) Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan
serap/sisa).
e) Seluruh pekerjaan aluminium menggunakan pewarnaan powder coating.

2. Seluruh pekerjaan aluminium harus memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut


a. Profil
- Beban angin : 120 kg/m2
- Ketahanan kebocoran terhadap air : mampu menahan kebocoran pada
tekanan 15 kg/m2.
- Ketahanan kebocoran terhadap udara : max 12 m3/ham m' pada tekanan
15kg/m2
- Ketebalan profil min : 1,2 mm
- Ketebalan warna : 18 micron (minimum)

50
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

b. Kelengkapan Aluminium
- Joint Backer : Polyutrane foam, tidak menyerap air,
kepadatan 65-96 kg/m3, penampang 25%
lebih besar dari celah yang ada.
- Neoprene : Jenis extrusion, tahan terhadap matahari,
oksidasi dengan kekerasan 60-80 durometer.
- Sealant : Silicon sealant
- Anker : Bagian yang berhubungan dengan aluminium
dilapis galvanis 25 micron. Bagian lain dilapis
zinc chremat.
- Shims (klos) : Plastic, multi polymer dg kekuatan 565
kg/cm2.
- Kunci-kunci : (lihat pekerjaan kunci penggantung).
- Kaca : (lihat pekerjaan kaca).
Dan lain-lain sesuai yang disyaratkan untuk pekerjaan aluminium.

3. Penunjukkan Subkon :
- Harus seijin Konsultan Perencana, Owner. -
Mempunyai ijin spesialisasi di bidangnya -
Mempunyai referensi pekerjaan yang cukup -
Siap memberikan garansi

4. C o n t o h
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion
tidak kurang dari 30x30 cm2, dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk
proyek tersebut. Contoh (mock up) harus dengan ukuran 1:1.

5. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)


a. Gambar pelaksanaan menunjukkan ukuran, besaran-besaran ketebalan,
kekuatan, alloy, tempers, finish, detail-detail pertemuan dan hubungannya
dengan konstruksi secara keseluruhan.
b. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan desain
arsitek dan gambar kerja yang disetujui Perancang.

6. Pekerjaan Persiapan
a. Periksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi di
lapangan sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera
diberitahukan kepada Direksi Lapangan akan memberikan keputusan tentang
perbaikannya.
b. Tanda-tanda cacat akibat proses anodizing seperti "rock" atau "gripper" pada
permukaan aluminium harus diganti atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta
kaca harus dilaksanakan oleh Kontraktor Aluminium yang ahli dalam bidangnya
dan disetujui Direksi Lapangan.
b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, Kontraktor Aluminium harus datang ke

51
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

lapangan dan melakukan pengukuran.


c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan / penyetelan kusen aluminium
harus dilakukan di pabrik secara maksimal dan di lapangan tinggal pasang.
d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan "sealant"
yang elastis.
e. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi dengan "sealant" dan karet
gasket.
f. Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat
yang mempengaruhi permukaan aluminium.
g. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut maupun
silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil dari bahan stainless steel.
h. Kaca tidak boleh bergetar dan beri tanda setelah terpasang.
i. Pemasangan rangka aluminium dan kaca harus memperhatikan faktor-faktor
akustik ruang, sehingga tidak ada kebocoran suara.

8. Hubungan dengan Material Lain


Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc
chromate + bitumen.

9. Perlindungan Bahan
Perlindungan terhadap aluminium seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Oleh karenanya Kontraktor wajib memberikan perhatian mengenai cara-cara
pengangkutan, penyimpanan dan lain-lain dengan cara terbaik.

10. Garansi (Jaminan)


a. Kontraktor wajib memberikan garansi bahan selama 5 tahun dan garansi
pemasangan terhitung sejak selesainya masa perawatan.
b. Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat pewarnaan
akibat dari proses anodizing yang tidak sempurna dan lain-lain, sedang garansi
pemasangan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya kebocoran udara
atau air akibat dari aplikasi yang tidak sempurna.

12.3. Pekerjaan Daun Pintu, jendela, bouvenlicht Kaca rangka tepi Aluminium
1. Lingkup Pekerjaan
Mencangkup pekerjaan pembuatan dan pemasangan daun pintu, jendela,
bouvenlicht Kaca Rangka Tepi Aluminium.
Semua bahan harus memenuhi standard. Aluminium harus memenuhi
standard seperti yang sudah dijelaskan pada poin pekerjaan kusen
aluminium.
2. Bahan-bahan
- Rangka aluminium YKK powder coating warna ditentukan kemudian -
Kaca clear/bening tebal 5mm ex asahimas
3. Pelaksanaan
Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan Pintu, jendela,
bouvenlicht kaca rangka tepi alumunium harus dilaksanakan oleh
Pemborong Alumunium yang ahli dalam bidangnya dan disetujui Direksi
Lapangan.
Untuk mendapat ukuran yang tepat, Pemborong Alumunium dan kaca harus

52
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

datang ke lapangan dan melakukan pengukuran. Hasil ukur tersebut


ditunjukkan dan disetujui oleh Pengawas/Direksi lapangan/Perancang
sebelum memulai pekerjaan.
 Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan / penyetelan daun pintu,
jendela, bouvenlicht alumunium harus dilakukan di pabrik secara maksimal
dan di lapangan tinggal pasang.
 Pemasangan kaca pada rangka tepi alumunium harus diisi dengan "sealant"
dan karet gasket.
 Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta
cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium.
 Sambungan-sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan sudut
maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil dari bahan
stainless steel.
 Kaca tidak boleh bergetar dan beri tanda setelah terpasang.
 Pemasangan rangka alumunium dan kaca harus memperhatikan faktor-
faktor akustik ruang, sehingga tidak ada kebocoran suara.
 Celah antara daun Pintu, jendela, bouvenlicht dengan kusen aluminium
dibuat seminimal mungkin
4. Perlindungan Bahan.
Perlindungan terhadap alumunium seluruhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong, oleh karenanya Pemborong wajib memberikan perhatian mengenai
cara-cara pengangkutan, penyimpanan dan lain-lain dengan cara terbaik.
5. Garansi (Jaminan).
 Pemborong wajib memberikan garansi bahan selama 5 tahun dan garansi
pemasangan terhitung sejak selesainya masa perawatan.
 Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat
pewarnaan akibat dari proses anodizingy ang tidak sempurna dan lain-lain,
sedang garansi pemasangan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya
kebocoran udara atau air akibat dari aplikasi yang tidak sempurna.

12.4. Pekerjaan Pintu double plywood lapis HPL rangka aluminium


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu double plywood lapis HPL
rangka aluminium lengkap beserta dengan aksesoris seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. Pintu panil Plywood lapis HPL (ex Pelangi, Wilson art, splendor) dengan
rangka dalam aluminium.
c. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang setara.
d. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dll harus digalvanisir sesuai
dengan Standar.
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk dimintakan

53
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.


c. Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 1.00 m harus
dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.

12.5. Pekerjaan Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu double plywood lapis HPL
variasi kaca rangka aluminium lengkap beserta dengan aksesoris seperti
yang ditunjukkan pada gambar rencana.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. Pintu panil Plywood lapis HPL (ex Pelangi, Wilson art, splendor) dengan
rangka dalam aluminium.
c. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang setara.
d. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dll harus digalvanisir sesuai
dengan Standar.
e. Kaca bening tebal 5mm
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat kelainan-
kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk dimintakan
persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
c. Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 1.00 m harus
dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.

12.6. Pekerjaan Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca dan plat aluminium
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu double plywood lapis HPL
variasi kaca dan plat aluminium rangka aluminium lengkap beserta
dengan aksesoris seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. Pintu panil Plywood lapis HPL (ex Pelangi, Wilson art, splendor) dengan
rangka dalam aluminium.
c. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang setara.
d. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dll harus digalvanisir sesuai dengan
Standar.
e. Kaca bening tebal 5mm
f. Plat aluminium tebal 0.4mm
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat kelainan-
kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.

54
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk dimintakan


persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
c. Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 1.00 m harus
dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.

12.7. Pekerjaan Pintu double plywood lapis HPL dan formika


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu double plywood lapis HPL
dan formika rangka aluminium lengkap beserta dengan aksesoris seperti
yang ditunjukkan pada gambar rencana. Pintu ini diutamakan untuk pintu
lavatory.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. Pintu panil Plywood lapis HPL tahan air (ex Pelangi, Wilson art, splendor)
dan formika di sisi dalam dengan rangka dalam aluminium.
c. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang setara.
d. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dll harus digalvanisir sesuai dengan
Standar.
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk
dimintakan persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
c. Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 1.00 m harus
dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.

12.8. Pekerjaan Pintu plat aluminium rangka tepi aluminium


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu plat aluminium rangka tepi
aluminium lengkap beserta dengan aksesoris seperti yang ditunjukkan
pada gambar rencana.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. plat aluminium tebal 0,4mm dan rangka aluminium > 1,2mm.
b. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup, sambungan las dll harus
digalvanisir sesuai dengan Standar.
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk
dimintakan persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
c. Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 1.00 m harus

55
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.

12.9. Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu / daun jendela seperti kunci, engsel dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu solid engineered, daun pintu aluminium dan
daun jendela aluminium seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam
detail gambar.

3. Persyaratan Bahan
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian "hardware" akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
d. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas
dicantuPengawasan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan
standard spesifikasi pabrik.
e. S h o p D r a w i n g s e b e l u m d i l a k s a n a k a n h a r u s d i s e t u j u i
dahulu oleh Konsultan Pengawas / Perencana. Konsultan
Pengawas / Perencana.

4. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Direksi Lapangan
seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi,
Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan 4. Contoh-
contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Direksi Lapangan
seperti daftar perlengkapan pintu
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama barang,
Nama Produsen dan No.
katalog dari yang diusulkan 56
56
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

berikut data mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.


c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat
aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci.

5. Pekerjaan Engsel
Untuk pintu-pintu solid engineered pada umumnya menggunakan engsel
sekualitas MULLER, SES, warna Bronze, dipasang sekurang-kurangnya 4
buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal
20 kg.

6. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan, Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk meminta persetujuan
Direksi Lapangan seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi,
Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan
berikut data mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat
aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.

7. Persyaratan Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai.
d. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus
rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh
Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.

12.10. Pekerjaan Partisi double kalsium silika board Dengan Rangka Metal Stud/Metal
BMS
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh dinding pemisah di dalam
bangunan dengan rangka Metal Stud/Metal BMS serta peralatan lainnya,
seperti yang tertera dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan
- Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII

57
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Jendela 0649-82).
- Alloy 6053 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari
bahan serap/sisa).
- Seluruh pekerjaan aluminium pada bagian dalam ruang menggunakan
pewarnaan powder coating, dengan warna akan ditentukan kemudian. -
Rangka utama "metal stud "Metal BMS”, dengan ketebalan sesuai
gambar.
- Pengikat berupa mur, baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanisir
sesuai dengan NI-5.
- Penutup double kalsium silika board dengan ketebalan 6 mm, finis cat
serta dan fire rated 1 jam.

b. Ukuran
Kusen/rangka dengan ukuran profil : 4”
Beban angin untuk partisi : 100 kg/m2
Tebal profil minimal : 1,7 mm.

3. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan yang menunjukkan ukuran,
besaran-besaran ketebalan, kekuatan, alloy, tempers, trush detail-detail
pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara keseluruhan, serta
hitungan-hitungan bila diperlukan. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan
dipasang harus sesuai dengan disain arsitek dan gambar.

4. Surat jaminan
Kontraktor harus memberikan surat pernyataan jaminan dari supplier (sub
kontraktor) harus yang disuplai benar-benar produk sesuai dengan yang
diminta. Apabila ternyata di belakang hari terbukti bahwa aluminium tersebut
bukan dari jenis yang diminta, Kontraktor wajib menggantinya atas beban
biaya Kontraktor sendiri.

5. Pelaksanaan
- Kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran seteliti mungkin di
tempat pemasangan. Hindari sedapat mungkin toleransi sambungan-
sambungan pada rangka.
- Rangka atas partisi yang berhubungan dengan langit-langit harus diperkuat
dengan besi L, H, T atau yang sesuai dengan petunjuk Pengawas
Lapangan.
- Penggunaan las hanya dibenarkan setelah mendapat persetujuan Pengawas
Lapangan.
- Setelah terpasang, dinding partisi harus cukup kaku dalam 2 (dua) arah,
rapi, kokoh, permukaan rata/tidak bergelombang.

12.11. Pekerjaan Kaca


a. Penggunaan
Kaca yang dipakai meliputi kaca eksterior dan interior, dengan pemasangan
sesuai dengan kebutuhan atau rencana gambar. Pemakaian kaca pada proyek
ini adalah sebagai berikut :

58
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

 Pada kaca interior dan eksterior dipakai kaca bening 5 mm,


 Kaca bening tebal 5mm pada bouvenlicht, jendela, pintu kaca rangka tepi
aluminium
b. B a h a n
Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti
disebutkan dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik -
bintik / noda-noda lainnya.
c. Pemasangan kaca pada kusen aluminium :
Pemasangan kaca harus betul-betul dijamin kerapiannya /kekuatannya. Untuk
menghindari kaca pecah akibat panas (memuai) pemasangannya harus
menggunakan seel karet sesuai dengan prosedure pemasangan kusen/kaca dari
pabrik.

d. Membersihkan dan memperbaiki :


1. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan
kertas ditempel dengan lem. Hal tersebut dimaksud untuk menghindari
benturan-benturan akibat salah masuk.
2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke-1, kaca harus
dibersihkan, yang retak/pecah atau gores-gores harus diganti dengan
yang baru.

PASAL 13. PEKERJAAN SILICONE SEALANT

13.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi : pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk
pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS.
Pekerjaan yang harus mendapat perlakuan silicone sealant :
a. Setiap hubungan antara kaca dengan alumunium.
b. Setiap hubungan antara alumunium dengan dinding beton, aci, bata, dan lain-
lain.
c. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
d. Setiap delatasi (hubungan antara lantai beton dengan lantai lainnya)
e. Dan tempat-tempat lain sesuai gambar.

13.2. Persyaratan bahan


Silicone sealant DOW CORNING TIPE 793 + merk atau setaraf, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
o Pengertian Netral
o Modulus elastisitas tinggi : 100 % (gerakan)
o Kering sentuh : 15 menit
o Waktu pengerjaan : kurang dari 10 menit
o Menyatu sepenuhnya : 24 jam
o Warna : akan ditentukan kemudian
o Tidak terpengaruh thd : sinar matahari, hujan, ozon dan
perubahan temperatur yang tinggi (62
C s/d 205 C)
o Fire rating : tidak kurang dari 2 jam
o Daya kedap suara : 30 dB
59
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

(Khusus untuk perlakuan terhadap alumunium yang menggunakan finishing


Flourocarbon, sealant harus dipilih dari silicone rubber yang compatible terhadap
Flourocarbon).

BACK UP MATERIAL
a. Alumunium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas
GINZA atau setaraf.
b. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Coming.

13.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus yang
ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan CV (tenaga
ahli yang bersangkutan).
b. Untuk kaca, alumunium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang
mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant. Pembersihan dilakukan dengan
Toluol.
c. Aplikasi harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, karena dapat
mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan udara untuk
memperoleh pengisian joint yang cukup.
d. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum sealant
mongering (kira-kira 10 – 15 menit).
e. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mongering dengan menggunakan
kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
f. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan dengan
pisau silet yang tajam.
g. Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm, dalam 6
mm).

PASAL 14 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GALVALUM

1. Lingkup pekerjaan penutup atap ini meliputi :


Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan Atap sesuai dengan gambar dan RKS,
meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
Untuk Penutup atap / bubungan jenis atap Penutup atap galvalume, termasuk insulation dan
peredam panas ( PE Foam 8mm + metalize 1 sisi).
2. Atap yang mempunyai cacat tidak boleh dipakai, sebelum dan sesudah pembelian atap harus
sepengetahuan Pengawas Lapangan.
3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan, Atap baru dapat dimulai setelah rangka atap dipasang dengan jarak sesuai
dengan luas Atap yang akan dipasang dan telah disetujui Konsultan Pengawas.

60
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

b. Cara penumpukan dan pemasangan Atap harus sebelah menyebelah. Pemasangan Atap dari
satu arah, pertemuan pemasangan terletak ditengah bidang atas pada pertemuan nok atas.
Pemotongan Atap untuk pertemuan sudut harus dilakukan hati-hati agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada bagian lain dari bangunan.
c. Pemasangan Atap harus dilakukan dengan penuh ketelitian dan kerapian. Tepi-tepi Atap dan
alur-alurnya garis-garis lurus baik dari atas kebawah maupun dari sisi yang lainnya. Hal ini
bisa tercapai bila dalam pemasangan Atap juga ditimbang dengan tarikan benang. untuk
pemasangan harus dipaku /dibaut ulir.
d. Untuk memulai pemasangan Atap harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas.
4. Penutup atap lainnya yang belum termasuk dalam RKS, namun tertera dalam gambar akan diatur
oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 15 PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN

15.1. Lingkup Pekerjaan


1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat Bantu dan pengangkutan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang maksimal.
2) Pekerjaan saluran meliputi perbaikan saluran eksisting dan pembuatan saluran
baru, yaitu :
a. Saluran U 30 cm terbuka
b. Saluran U 30 cm tertutup cetakan beton
c. Bak-bak kontrol ukuran 70x70 cm

15.2. Pelaksanaan :
a. Membuat saluran beton U-30 cm terbuka dengan konstruksi sesuai gambar.
Bentuk, panjang, tebal, dan ukuran sesuai gambar.
b. Membuat saluran beton U-30 cm ditutup cetakan beton dengan konstruksi, bentuk,
panjang dan ukuran sesuai gambar.
c. Pada titik-titik persilangan dibuat bak kontrol ukuran 70x70 cm, jumlah, letak dan
ukuran sesuai gambar.
d. Sistem drainage sesuai gambar rencana.

PASAL 16 LAPISAN KEDAP AIR / WATER PROOFING

16.1. Bagian-Bagian yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air


Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat-tempat :
Lantai ruang toilet, plat beton atap dan halaman, plat leuvel-leuvel yang menjorok
keluar bangunan, ground reservoir serta tempat-tempat lain yang diperkirakan akan
selalu berhubungan dengan air dan tanah.

61
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

16.2. Bahan Kedap Air yang Digunakan


a. Waterproofing jenis water based dengan sistem coating, sesuai gambar.
b. Bahan waterproofing yang digunakan harus mempunyai jaminan/garansi tertulis
dari pabrik selama minimal 5 tahun.
c. Bahan yang digunakan sekualitas Fosroc/SIKA/Lemkra.

16.3. Syarat-Pelaksanaan
a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan
cara pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
b. Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal
dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan
grinda dahulu.
c. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh
Pengawas Lapangan / Konsultan Perencana sebelum pemasangan lapisan
kedap air dilaksanakan.
d. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus
lapisan kedap air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka
pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi "Flashing".
e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang
mengelilingi lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi minimal 20
cm dari permukaan bidang tersebut.
f. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu
lapisan
dengan permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang -
lubang atau bercelah - celah pada sambungan - sambungannya ataupun
keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran.

16.4. Pengujian Terhadap Pekerjaan Waterproofing


a. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan water
proofing yang telah dilaksanakan.
b. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air ke atas bidang yang akan
diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat
hasilnya selama 3 x 24 jam.

16.5. Perbaikan Pekerjaan


Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang
rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing
tersebut harus segera diperbaiki.

16.6. Syarat Pemeliharaan


Kontraktor harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

62
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 17 PEKERJAAN SCREEDING

17.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan screeding meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata/level yang
terletak pada atap dak beton, dak roof tank dan talang dak beton yang
membutuhkan aliran air yang lancar dan tidak menggenang.

17.2. Persyaratan Bahan


a. Semen Porland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir bermutu baik
dan air pencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Roof drain, sesuai jumlah dan penempatan dalam gambar.

17.3. Syarat Pelaksanaan


a. Screeding lantai dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton plat lantai,
dibersihkan dari segala bongkaran, kotoran, debu dan bebas dari pengaruh
pekerjaan yang lain.
b. Bahan screeding merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang sudah
diayak halus, sesuai persyaratan teknis, dan dilarutkan dengan air kemudian
dilapis material waterproofing.
c. Tebal screeding disesuaikan dengan finishing pelapis lantai dan tergantung dari
toleransi kerataan keseluruhan lantai beton. Kemiringan cukup untuk
mengalirkan air hujan ke arah posisi roof drain dengan talang pipa vertikal PVC
AW diameter 4”.
d. Sebelum dilakukan screeding, alas/dasar lantai harus dibersihkan dengan air
bersih. Setelah dibersihkan, lalu disiram dengan cairan air semen maksimum
ditunggu selama 20 menit, setelah itu baru dilakukan pekerjaan screeding.
e. Pekerjaan dilakukan secara sekaligus pada tiap-tiap lokasi pemasangan.
f. Permukaan lapisan screed harus dibasahi selama beberapa hari untuk
kesempurnaan pengeringan.
g. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan setelah
screeding benar-benar kering atau setelah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.

PASAL 19 PEKERJAAN BETON RABAT

18.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan pemasangan semua
beton rabat dan kansteen sesuai dengan gambar perencanaan serta persyaratan-
persyaratan teknis ini. Untuk area tertentu seperti area taman terdapat veriasi batu
koral yang tertanam sebagian dalam raba beton untuk jalur refleksi.

18.2. Persyaratan
a. Beton rabat dari beton dicetak bagian per bagian dengan mutu K-100, memenuhi
syarat PUBB SNI-03-2847-2013 dan PBI SNI 03-6861-1-2002. Bentuk pola dan
ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan
Konsultan Pengawas.

63
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR
b. Kontraktor/ Penyedia harus mengadakan contoh untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.

18.3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan harus sesuai dengan gambar dan sesuai petunjuk serta persetujuan
Konsultan Pengawas.
Beton rabat dipasang pada selasar keliling tepi bangunan dan area lain sesuai
ditunjukkan pada gambar.
Beton rabat dipasang di atas permukaan sirtu yang telah dipadatkan dan dipasang
di atas adukan spesi setebal 5 cm campuran spesi 1 Pc: 5 Ps, di atas sirtu yang
telah dipadatkan tadi.
Pengerjaan rabat beton harus rapi dan sesuai dengan tekstur kasar / halus seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
Beton rabat harus bebas dari kotoran, debu, dan sebagainya

PASAL 19 PEKERJAAN RAILING

19.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan railing besi hollow finish
cat seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan,
tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

19.2. Persyaratan Umum


a. Contoh bahan-bahan beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup data teknis / brosur
bahan yang bersangkutan, harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
b. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor/ Penyedia Jasa harus membuat dan
menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan dan daftar bahan untuk disetujui
Konsultan Pengawas. Daftar berikut harus tercakup dalam Gambar Detail
Pelaksanaan :
- Spesifikasi teknis bahan
- Dimensi bahan
- Detail fabrikasi
- Detail penyambungan dan pengelasan
- Detail pemasangan
- Data jumlah setiap bahan dan rincian aksesorisnya.
c. Semua bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakan bahwa bahan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semua bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga
terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.
d. Kontraktor/Penyedia Jasa wajib memeriksa Gambar Kerja dan kondisi tempat
yang ada terhadap kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi
estetika, dimensi, jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
e. Konsultan Pengawas berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi dan
aksesorisnya yang tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.

64

PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

f. Kontraktor/Penyedia Jasa wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor/ Penyedia Jasa,
tanpa adanya tambahan biaya dan waktu.

19.3. Syarat Bahan


a. Railing dan handrail untuk tangga utama menggunakan besi hollow finish cat besi
sekualitas Propan, Mowilex, Jotun dengan ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
b. Mutu besi hollow yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan
ASTM A-36. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang
yang dipasangkan dan yang paling cocok untuk maksud yang bersangkutan.
c. Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus diadakan,
walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini.
d. Bahan las menggunakan produk sekualitas Gunung Baja Steel atau Edzona.

19.4. Syarat Pelaksanaan


a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan
dan penghalusan untuk standar dalam pekerjaan ini.
b. Pengerjaan harus yang sebaik-baiknya. Semua pengerjaan harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka.
c. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan
Pengawas. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las
listrik. Tenaga kerja yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan
berpengalaman dan menggunakan peralatan yang diisyaratkan.
d. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinis sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling
dan lain-lain yang tampak harus sama dalam finis dan warna dengan bahan
yang diikatnya.
e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai
dengan maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut
harus dibor dan di-punch.
f. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan aksesoris) harus dilakukan oleh
tukang yang ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga harus terbungkus
cat besi kecuali disebutkan lain.
g. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
h. Kontraktor / Penyedia Jasa bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam
penggambaran, tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor / Penyedia Jasa.

65
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PASAL 1 KETENTUAN UMUM

Ketentuan-ketentuan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


1. Ketentuan Pemborong
Pemborong atau Sub Pemborong untuk Pekerjaan Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :

a. Harus mempunyai izin-izin kerja yang masih berlaku, antara lain :


Instalasi listrik dan penangkal petir.
- TDR (Tanda Daftar Rekanan)
- Ijin kerja dari Disnaker tentang instalasi penangkal petir
Instalasi Fire Protection
- TDR (Tanda Daftar Rekanan)
- Ijin dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau dari Dinas
Pemadam kebakaran
Instalasi Air/Plumbing/Deep Well
- TDR (Tanda Daftar Rekanan)
- Ijin Kerja dari PDAM
- Ijin kerja pembuatan sumur bor
Instalasi Listrik
- SBU ketenagaan listrik, Distribusi tegangan rendah
Instalasi genset
- Memegang keagenan dari merk yang ditawarkan atau bekerjasama
dengan pemegang keagenan tertentu.
- Mempunyai SIUJK (Surat Ijin Usaha jasa Kontruksi)

b. Pemborong atau sub Pemborong harus melaksanakan pekerjaan Instalasi


Mekanikal dan Elektrikal berdasarkan dan sesuai dengan :
- Ketentuan Umum ini
- Uraian dan Ketentuan teknis
- Gambar-gambar bestek
- Ketentuan administrasi
- Perintah Konsultan Pengawas di Lapangan baik tertulis maupun lisan.

2. Peraturan dan Syarat-Syarat Umum, Dasar Peraturan dan Persyaratan Untuk


Pemasangan Instalasi
2.1. Untuk Instalasi Listrik
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2011 (PUIL 2011)
- Peraturan Instalasi Listrik (Menteri PU dan T No. 023-PRT-1978).
- Syarat-syarat penyambungan listrik (Menteri PU & T No. 024-PRT/1978).
- Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 59/PD/1980.

66
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau Lembaga Pemerintah yang


berwenang dan telah diakui penggunaannya, diantaranya dari Departemen
Pekerjaan Umum, yaitu :
a. Standar NFC, VDE/DIN, AVE, VDE, BS, WEMA, JIS.
b. Standar penerangan buatan didalam gedung-gedung 1978, Dit. Jen. Cipta
Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
c. Penerangan alami siang hari dari bangunan 1981, Dit. Jen. Cipta Karya,
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

2.2. Untuk Instalasi Plambing dan Deep Well


- Pedoman Plambing Indonesia 1979 (PPI 1979)
- Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan :
rancangan 1968 (Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Teknik
Penyehatan).
- Ketentuan dari PAM setempat.

2.3. Untuk Instalasi Pemadam Kebakaran dan Fire Detection


- Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran dengan menggunakan air
sistem sprinkler otomatis, 1981.
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang Ketentuan
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada bangunan
gedung.
- Petunjuk perencanaan bangunan dan lingkungan untuk pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan rumah dan gedung (SKBI-2.3.53.1987/UDC 699
81 : 72.01).
- Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis, Departemen tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. 01/DP/1980.
- Panduan Perencanaan System Hydrant untuk pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. (SKBI 3.4.53.1987/UDC
699.81.614.843).
- Panduan Pemasangan Sprinkler untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada bangunan rumah dan gedung (SKBI 3.4.53.1987/UDC
699.81.614.844).
- Panduan Pemasangan Pemadam ApiRingan untuk gedung pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung (SKBI
3.4.53.1987/UDC 699.81.614.845).
- Panduan Pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. (SKBI
3.4.53.1987/UDC 699.81.614.84) dari Departemen Pekerjaan Umum.
- Standard NFPA, dimana sudah diakui penggunanaannya di Indonesia.
- Standard FUC, dimana sudah diakui penggunaannya di Indonesia.
- Pedoman Plambing Indonesia 1979 (PPI 1979).

2.4. Untuk Instalasi Penangkal Petir


- PUIL 2011
- Pedoman Instalasi Penyalur Petir Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 28/DP/1978.
- Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKB-1.5.53.1987/UDC 699.887.2.

67
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- SNI 03-7015-2004, tentang Sistem Proteksi Petirpada bangunan gedung

2.5. Untuk Instalasi Telepon


- Peraturan Instalasi SLTO/STLTD dan Peraturan Sentral Telepon Langganan,
Perum Telekomunikasi.
- Pedoman pemasangan Saluran Rumah Gedung Bertingkat Perumtel.
- Spesifikasi Sentral Telepon Langganan Otomat/tidak otomat LitbangtelPT.
TELKOM.
- Petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat.

2.6. Untuk Instalasi Sound System


- Ketentuan yang berlaku umum mengenai arus lemah, sound system.
- Petunjuk Pemasangan Sounds dari Pabrik.

3. Pelaksanaan Pekerjaan dan Bahan


Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan dan bahan :

3.1. Lingkup Pekerjaan


- Pemasangan peralatan dan instalasi mekanikal dan elektrikal.
- Pengurusan izin-izin sampai memperoleh izin/sertifikat yang diperlukan kepada
Badan / Jawatan yang berwenang untuk instalasi mekanikal dan elektrikal
PLN, PAM, Jawatan Keselamatan Kerja.
- Melakukan pemeriksaan/testing atas instalasi dan peralatan yang terpasang.
- Melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas hingga mengenal
betul seluruh instalasi.
- Penyambungan PLN.
- PAM, telepon, penyambungan dan pemasangan (jasa pengurusan).

3.2. Penjelasan Umum Pekerjaan


- Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi yang berlaku umum dimana
tidak ditentukan lainadalah tetap mengikat Pemborong dianggap mengetahui
ketentuan-ketentuan ini.
- Jika didalam melaksanakan ternyata salah satu bagian instalasi yang sukar/tidak
dapat dilaksanakan, maka hal tersebut harus segera dibicarakan dengan
Konsultan Pengawas.
- Untuk menentukan prosentase dari pekerjaan yang telah dilaksanakan,
Pemborong diwajibkan membuat laporan tertulis harian dan mingguan dari
apa yang telah dipasang dan dimintakan pengesahan kepada Konsultan
Pengawas.

3.3. Syarat Mengenai Bahan


- Semua bahan disediakan oleh pihak Pemborong.
- Bahan/material yang akan dipasang terlebih dahulu harus memenuhi syarat dan
diserahkan contoh untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
- Apabila peralatan tersebut menurut pendapat Konsultan Pengawas tidak
memenuhi syarat, maka Pihak Pemborong harus segera menyingkirkan
bahan-bahan tersebut dan menggantikannya dengan yang baik.

68
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

3.4. Syarat Keselamatan Kerja


- Dalam pelaksanaan harus diperhatikan adanya alat-alat keselamatan kerja
yang memenuhi syarat-syarat / peraturan perburuhan, disamping syarat-
syarat indikator yang dapat mengukur / menunjukkan adanya tegangan / arus
listrik.

3.5. Serah Terima Pekerjaan


- Pekerjaan dapat dianggap selesai dan diterima apabila dalam penyerahan
tersebut telah dilakukan test dan telah dinyatakan baik oleh Konsultan
Pengawas.
- Pada waktu serah terima pekerjaan,Pemborong harus menghadiri dan
memberikan penjelasan-penjelasan sehingga memungkinkan penerimaan oleh
pihak Pemberi Tugas.

3.6. Gambar Revisi


- Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar-gambar revisi instalasi yang
dipasang/as built drawing untuk :
a. Arsip Pemberi Tugas (3 set)
b. Keperluan pengurusan izin-izin, sebanyak yang diperlukan.

PASAL 2 PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing
dan commissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan
pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan
baik serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi
tenaga maupun instalasi penerangan. Pendistribusian listrik dimulai dari tegangan
Menengah 20 KV diterima oleh qubicle TM (incoming & outgoing) kemudian
tegangan diturunkan oleh trafo step down menjadi tegangan Rendah 380v / 220v
baru didistrubusikan menuju panel-panel tiap lantai dalam bangunan .
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
- Panel pembagi utama (LVMDP)
- Sub panel
- Panel-panel cabang sesuai single line diagram.
- Kabel.
- Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN.
- Kabel pembagi dari MDP ke panel.
- Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
- Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency lightning).
- Pentanahan.
1.2. Testing dan Commissioning.
1.3. Sertifikat layak Operasi (SLO) untuk instalasi Listrik dan SLO instalasi genset,
serta ijin operasi genset

2. Elektrode Konduktor Pentanahan


Pipa Galvanized 2" dengan bar copper electroda ukuran 50 mm2 dan dimasukkan

69
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dalam pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada gambar. Kedalaman
elektroda tidak kurang dari 6 m dan tahanan pentanahan maksimal 1ohm.Kontrol
box dengan ukuran 40 x 40 cm dengan tutup beton, pentanahan untuk pengaman
harus terpisah dengan pentanahan netral trafo, generator maupun penangkal petir.

3. Persyaratan Teknis Sistem Distribusi Listrik Tegangan Rendah


- Panel distribusi utama tegangan rendah ini terdiri atas panel distribusi utama
tegangan rendah (LVMDP) dan panel-panel cabang sesuai gambar Single line
diagram.

4. Persyaratan Bahan
a. Panel Listrik
- Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub panel, dan 2
mm untuk papan pembagi utama.
- Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis master
key.
- Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan jenis cat
duco, warna cat akhir abu-abu.
- Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia.
- Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB ,Disconnecting switch, Pilot
Lamp & Circuit Breaker, harus buatan Schneider, ABB, Fuji atau sederajat.
b. Kabel
- Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Sistem Jenis kabel
* MDP NYFGBY, NYY
* MDP-Sub Panel NYY
* Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
* Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYM
* Kabel lampu luar bangunan NYY
* Kabel pemadam kebakaran FRC (Fire Resistance Cable)

- Kabel produksi dalam negeri (Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, Tranka


Kabel) yang sudah mendapat sertifikat dari LMK/SPLN.
- Penarikan kabel NYM dalam pipa conduit high impact ex Ega, Clipsal, bosh
,diatas kabel Tray.
c. Lampu-lampu (Lighting Fixtures).
Merk dan jenis yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
* Lampu TL LED
- Lampu tabung merk Philips tipe cool day light atau sederajat.
- Ballast biasa dan Elektronik merk Philips, Osram atau sederajat.
- Body lampu/ Armature dibuat dari flat baja dengan ketebalan minimal
0,7 mm dan dicat dengan cat bakar, warna putih merk phillips, Artolite,
Scarto, SAKA premium atau setara.
- Lampu holder (fitting lampu) buatan Philips atau setara.
* Lampu Pijar philips atau sederajat.
* Lampu LED buatan Phillips atau setara.
d. Saklar dan Kotak-kontak
Merk yang dipergunakan adalah Schneider Electric, Panasonic atau MK.

70
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

5. Persyaratan Pemasangan
a. Panel
- Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
- Tiap-tiap panel harus ditanahkan dengan tahanan pentanahan maksimal 5 Ohm
diukur setelah tidak hujan, minimum selama dua hari.
b. Kabel
* Kabel Utama
- Pem asang an kabel m em enuhi per syar at an dar i pabr ik k abel dan
persyaratan umum yang berlaku.
- Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan
pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran.
- Sebelum penarikan kabel dimulai, Pemborong harus menunjukkan kepada
direksi pekerjaan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
- Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada
sambungan.
- Semua penyambungan kabel ke terminal busbar dipanel harus
menggunakan kabel schoen dengan sistem press dan dipatri.
- Pemasangan kabel harus rapi, lurus dan kuat terpasang pada bagian
bangunan.
- Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2.5 x diameter kabel.
- Diameter kabel instalsi listrik mimimum berdiameter 2,5 mm 2.

* Kabel dalam bangunan


- Kabel-kabel yang turun ke kotakkontak dan saklar harus menggunakan konduit
high impact Ega/setara.
- Tiap-tiap penyambungan kabel harus berada dalam terminal box metal ex
LICO dan lilitan penyambungan kabel tersebut ditutup dengan las
dop/Three M.
- Jalur kabel di atas langit-langit yang lebih dari dua jalur harus berada di atas
rak kabel buatan Asia Tray, Three Star, Saka atau setara, dengan lebar
sesuai yang tertera dalam gambar.
- Kotak kontak harus dipasang 30 cm dari lantai, khusus untuk pada lantai dasar
tinggi stop kontak 60 cm dari lantai.
 Kapisitas kotak kontak 10 amp, dan untuk kotakkontak khusus 16 amp.
 Sakelar harus model tanam, dipasang 130 cm diatas lantai, kapasitas 6
amp, dan 10 amp.
 Tiap group penerangan diperkenankan maksimum 12 titik nyala.
 Semua instalasi didalam ruangan harus merupakan pemasangan tanah
(inbow).

* Kabel yang dipergunakan adalah Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Tranka


Kabel atau sederajat.
c. Lampu-lampu
 Lampu-lampu harus terpasang kuat pada bangunan tetapi harus mudah dibuka.
 Harus dipasang dengan ketinggian yang sama.

71
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Harus dipasang dengan lurus sejajar dengan bagian bangunan pada arah vertikal
maupun horizontal.

6. Commissioning dan Testing


Kabel-kabel distribusi sebelum disambung keperalatan harus diukur tahanan
isolasinya, menurut peraturan umum instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011).
Setelah semua instalasi selesai dipasang aliran listrik telah dimasukkan, maka
jaringan instalasi harus di-test terhadap grup-grup yang telah dipasang apakah telah
sesuai dengan gambar.
Setelah jaringan dibebani beban terhadap masing-masing fase. Semua bahan-bahan
peralatan dan tenaga yang diperlukan selama testing, balancing commission dan
perbaikan, atas kerusakan yang timbul sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong.

7. Dokumentasi Instalasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi sebagai
berikut:
3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan untukperalatan-
peralatan.
2 (dua) set : Keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN.
2 (dua) set : Berita Acara hasil Testing.

8. Sertifikat Layak Operasi (SLO) dan ijin operasi Genset


9. Sertifikat Layak Operasi Instalasi Listrik

PASAL 3 INSTALASI PENANGKAL PETIR

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pembuatan dan pemasangan Penangkal Petir System Electrostatic ( EF ) serta
peralatannya pentanahannya.
b. Pengukuran tahanan sistem.

2. Ketentuan / Syarat Teknis


a. Pemasangan instalasi penangkal petir harus memenuhi syarat-syarat yang
berlaku :
- PUIL 2011
- AVE
- VDE
b. Pedoman Penangkal Petir SKB : 1.5.53.1987/UDC: 699-887.2
c. Pembuatan dan pemasangannya sesuai gambar rencana.
d. Perijinan Penangkal Petir

3. Ketentuan Sistem
Penangkal Petir yang dipakai adalah jenis/Sistem Electrostatic (EF).

72
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

4. Pemasangan :
a. Lighting Electrode :
- Electrode dipasang pada ketinggian sebagai tercantum pada gambar. -
Pemasangan pada rangka/tiang pipa galvanis 0 2" dan 1 1/4". -
Pemasangan tiang dipasang kuat pada rangka/atap beton.
b. Earthing Conductor :
- Dipakai NYA1 x 70 mm2 standar merk EF International SA Switzerland.
- Mencegah adanya induksi.
- Mencegah adanya lompatan arus listrik/ kilat samping.
- Transient Absorption Technonology (TAT) mencegah adanya primary lightning
over voltage.
- Mampu menerima tegangan sambaran hingga 250 KV.
- Tekukan pemasangan 0,6 m.
- Insulation special flame retardant composition.
- Penyambungan ke Rod Electrode dengan mempergunakan kopling kabel atau
penyambungan pada rel tembaga ukuran 40 x 4.
- Tempat penyambungan diatas Rod Electrode dan dibuatkan Bak Kontrol
ukuran 40 x 40cm dalamnya 30 cm.
- Pada belokan-belokan Earthing Conductor harus dibuat lengkungan dengan
radius 15 x diameter luar kabel.
c. Pengukuran tahanan sistem :
Pengukuran tahanan sistem dilakukan pada sambungan dalam bak kontrol
dengan megger tanah, dalam keadaan sambungan terpasang (dua kali
pengukuran).Tahanan maksimum 1 (satu) Ohm R System 1 (satu) Ohm.

5. Pemborong telah menyerahkan dokumen-dokumen sesuai dengan yang dicantumkan


pada Ketentuan Umum, termasuk melampirkan hasil uji dari Disnaker atau lembaga lain
yang berkompeten.

PASAL 4 PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini ialah :
a. Pengadaan / pemasangan instalasi / telepon termasuk pemasangan peralatan
utama / instalasi pengabelan utama.
b. Menyediakan tenaga-tenaga yang cukup ahli dalam bidangnya, untuk memasang
peralatan dan perkabelan, melakukan pengukuran, testing dan penyetelan,
sehingga seluruh sistem dapat berfungsi dengan memuaskan.
c. Untuk dan atas namaPemberi Tugas menyelesaikan prosedur pengujian Instalasi
dengan PT. TELKOM serta penyambungan ke jaringan PT. TELKOM.

2. Uraian dan Persyaratan untuk Perkabelan di Dalam Gedung


a. U m u m
Instalasi didalam gedung pada dasarnya terbuat dalam dua bagian:
- Kabel pokok, yang menghubungkan kotak pembagi (yang ada disetiap lantai)
ke tempat MDF.
- Saluran penanggal,yang menghubungkan pesawat telepon ke kotak
pembagi.

73
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Penarikan kabel ke out let sama dengan kabel untuk ke pesawat telepon sesuai
dengan syarat-syarat instalasi. Kabel-kabel pokok harus ditarik melalui sesuatu
shaft yang telah ditentukan.Saluran penanggal ditarik diatas langit-langit (diatas
langit-langit dari lantai dibawahnya).
Penarikan kabel dari outlet telepon ke Terminal Box pada tiap lantai melalui
plafond (diatas langit-langit) dengan pelindung trunking kabel telepon jenis PVC.

b. Instalasi
- Instalasi pada dasarnya dilakukan menurut ketentuan yang dikeluarkan oleh
PT. TELKOM.
- Pada prinsipnya seluruh instalasi dilakukan secara inbouw.
- Semua kabel, baik kabel pokok maupun seluruh penanggal, harus ditarik
didalam pipa.
- Penyambungan pipa harus dengan soch atau T Doos.
- Penyambungan pipa harus dilem, T Doos harus ditutup.
- Didalam satu pipa hanya boleh ditarik sebanyak-banyaknya tiga kabel.
- Kabel pokok dari terminal box pada setiap lantai yang menuju ke MDF, dan
kabel yang dari terminal box sampai ke out let telepon tidak diperbolehkan
adanya sambungan.

c. Kotak Pembagi
- Kotak dibuat dari plat besi (tebal minimum 0,5 mm).
- Kotak harus dapat ditutup dengan rapat dan diberi kunci.
- Untuk Instalasi Inbouw.
- Dilengkapi dengan Terminal (sekrup solder) yang sesuai dengan ukuran kabel.
Terminal untuk kabel masuk dan kabel keluar harus terpisah, sedangkan
penyambungannya dilakukan dengan jumperring.
- Kotak harus dicat disesuaikan dengan warna dinding.
- Contoh barang harus dimintakan persetujuan dahulu dari Direksi Pekerjaan.

d. Kabel (buatan dalam negeri yang sudah mendapat sertifikat PT. TELKOM) :
- Isolasi dan selubung luar dari PVC.
- Tiap pasang harus dipuntir (twisted) dan mempunyai kode warna yang jelas
untuk membedakan dari pasangan yang lain.
- Screen dari lembar aluminium atau timah putih.
- Kawat tembaga dengan ukuran 0,6 mm atau lebih.
- Sebelum pemasangan dimulai, contoh barang harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Penyerahan contoh harus disertai
data teknis dari kabel yang bersangkutan.

e. Pipa dan konduit


- Untuk seluruh instalasi dipakai pipa High Impact: Clipsal ,Bosh, Ega / setara.
- Ukuran pipa disesuaikan dengan ukuran kabel yang akan ditarik.

f. Pengukuran
- Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengukuran tahanan isolasi dan tahana
loop untuk semua pair yang telah dipasang.
- Pengukuran dilakukan dari out-put MDF sampai ke rozet pesawat telepon.

74
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- Dalam hal pair tersebut tidak sampai rozet, maka pengukuran dilakukan sampai
ke ujung yang terjauh.

g. Pengujian oleh PT. TELKOM.


- Pemborong diwajibkan untuk mengurus dan membiayai pengujian instalasi oleh
PT. TELKOM, sampai diperoleh surat lulus pengujian.
- Semua dokumen yang diperlukan untuk pengujian tersebut harus disiapkan oleh
Pemborong.

3. Spesifikasi Bahan

Instalasi terhubung ke eksisting

a. Spesifikasi Teknik Pesawat Cabang


- Pesawat Telepon
1. Dial mode : Standar (Ergoline A 100)
DTMF/LD selection
13 memory in keypad.
2. Recall : LD dengan 10 pps atau 20 pps.
3. Relative Humidity : Earth/time break recall.
4. Kondisi : up to 95%.
5. Standard features : Operational O0C to 400C
-
-
- display 10 digit
- calling number display
- mute key
- receiver volume control
- speaker volume control

b. Spesifikasi Teknik Rectifiers


1. Input Voltage : 240 RMS + 10%
220 RMS + 10%
Tapped transformer primary
2. Output voltage : 48 V to 56 V.
3. Output ripple and Noise : less than 1 mV propomitrically weight to
800 Hz under all specified input and
load conditions during constant voltage
operations.
4. Power Factor : not less than 0,7 specified at 240 V 50
Hz iinput 100% load.
5. Current : 1 x 12 ampere.

c. MDF (Main Distribution Frame)


1. Sistem penyambungan : Slipdengan alat
connection/disconnection solderless
type.
2. Model : Tegak pasang ditembok.

PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN 75


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

3. Penyusunan : 100 pair per block


vertikal/horizontal.
4. Kapasitas : 2 x 100 pairs.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Pengadaan dan pemasangan terminal box, kabel sampai dengan pesawat cabangnya
beserta biaya pengujian instalasi oleh PT. Telkom Indonesia.
2. Pengadaan dan pemasangan pesawat telepon :
- Standard (Opti Point 500 Standard).
- Executive
3. Mengurus semua perijinan ke instalasi-instalasi terkait dan instansi yang berwenang
penuh dalam pemberian izin pemasangan sistem tersebut (PT. Telkom Indonesia).
4. Pengadaan semua dokumen teknis, pengetesan sistem, training operator, training
pemakai (extension user training) dan maintenance training sehingga sistem tersebut
dapat berfungsi dan terpelihara secara sempurna.

PASAL 5 PEKERJAAN SOUND SYSTEM UNTUK BACKGROUND MUSIC, PAGING


EMERGENCY CALL DAN CAR CALL

A. ANTAR RUANG
(Background Music, Paging dan Emergency Call)

1. Lingkup Pekerjaan
Instalasi Sound System pada gedung ini terdiri dari :
a. Background Music
Lingkup pekerjaan background music ini meliputi pekerjaan desain
pengadaan peralatan dan berikut pemasangannya.
Background Music System dimaksudkan untuk memperkuat dan
menyampaikan program music secara merata keseluruh ruangan
perkantoran.
Music program tidak hanya diperkuat tetapi harus mempunyai derajat
pengertian (intelligibility) yang tinggi dan bebas dari gangguan listrik
tegangan tinggi dan sinyal pemancar-pemancar, baik yang ada dalam
gedung itu sendiri maupun diluar gedung seperti ORARI, KRAP dan
sejenisnya.
Tingkat kekerasan suara dari ceilling speaker harus dapat diatur (baik dari
amplifier maupun volume control) untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi
ruangan.Level suara dengan volume control dapat diredam 3 dB/step.
Seluruh peralatan sistem tata suara ini harus memenuhi standar industri
Indonesia, dari satu merk dan disaat serah terima harus dilampirkan surat
garansi 1 (satu) tahun dari agen tunggal di Indonesia (bermeterai) merk yang
boleh ditawarkan adalah TOA atau setara.

b. Paging System
Paging system dimaksudkan untuk melengkapi sistem komunikasi yang telah
ada pada kantor tersebut.
Paging adalah sarana komunikasi satu arah antara lain :
- Untuk menyampaikan informasi baik untuk perorangan maupun untuk

PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN 76


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

seluruh penghuni gedung.


- Untuk mengalokasi penghuni gedung yang diperlukan pada saat mana
tidak ada ditempat.
Berita Paging yang disampaikan harus mempunyai derajat pengertian
(intelligibility) yang tinggi dengan kekerasan lebih kurang 80 dB, diatas sinyar
derau (s/n ratio + 80 dB).
Hal ini perlu pengontrolan secara otomatis agar supaya pada setiap
dilaksanakan paging, volume control di by pass dan full power loudspeaker.
Untuk tidak mengurangi kemampuan sistem paging dan tidak mengganggu
suasana kerja seluruh lantai, maka sistem harus direncanakan agar dapat
paging per lantai dan/atau seluruh lantai.

c. Emergency Call
Kebutuhan sistem tata suara untuk satu gedung, khususnya gedung
bertingkat tidak terbatas untuk keperluan background music dan paging,
tetapi juga untuk pemanggilan atau menyampaikan berita darurat.
Adapun berita yang dapat disampaikan keseluruh gedung antara lain:
- Pengarahan penghuni gedung dalam keadaan evakuasi darurat.
- Instruksi-instruksi lainnya dapat disampaikan keseluruh gedung.
Sistem Emergency Call memiliki prioritas tertinggi sesudah Paging dan
Background Music.

2. Persyaratan Teknis
Background Music, Paging dan Emergency Call :
a. 1 (satu) set INPUT SOURCE, terdiri dari :
- 1 buah DVD players
- 1 buah Table stand microphone with on/off switch
- 1 buah Handheld microphone
b. 1 (satu) set AMPLIFICATION SYSTEM, terdiri dari :
- 1 buah SQ20 system pre-amplifier
(Mixing pre-amplifier, FM tuner, zone selector
and Dingdong signal).
- 4 buah Power Amplifier 120 W
- 1 set rack dan accessories
c. 1 (satu) set DISTRIBUTION SYSTEM, terdiri dari :
- Ceilling Loudspeaker lengkap dengan :
* Matching transformer, 110 Volt line.
* Plastik fron grill.
* fixing material.
- Volume Control lengkap dengan :
* Capacity 36 W
* 8 steps attenuation
* Input voltage 100 V.

3. Spesifikasi Peralatan a.
DVD Player :
- Dolby noise rejection (Dolby NR), Dolby C, Dolby B Mode.
- Counter display & memories counter.

77
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- Main supply 220 V.

b. Handheld Microphone
- Type : Handheld
- Polar pattern : cardioid
- Freq. range (IEC 268-4) : 200 Hz - 16 KHz.
- Rated output impedance : 200 Ohm.
- Connector : 5 pole DIN Lockable
- Dimensions : 2 10 x 53 mm.
- Weight : 0.39 Kg.
c. Table stand microphone
- Type : Table stand
- Polar pattern : uni-directional
- Freq. range (IEC 268-4) : 270 Hz - 11 KHz.
- Rated output impedance : 600 Ohm.
- Connector : 5 pole 1800 DIN Lockable
- W eight : 98
0 Gr.

d. System Amplifier
- Type : Pre-amplifier, FM Tuner built-in.
- Main Supply : 110, 127, 220-230 Vac.
- Rate Output (mains) : -
- Microphone inputs : Call stations (channels 1 dan 2) +
mic/aux.
(3 channel)
- Line inputs : two, aux. Channel 3, tape channel 4, FM
tuner, channel 4, (range 87,5 - 108
MHz.)
- Freq. Response : 6 0 - 18000 Hz.
- Dimension : 100 x 440 x 348 m (HxWxD)
- Weight : 7 kg.
- Interconnection : available
- Output LED INDICATOR : available
- Headphone output : available

e. Power Amplifier
- T ype : Boost er
- Main Supply : 110, 127, 220-230 Vac.
- Weight : 17.0 kg.
- Freq. Response : 60 - 18000 Hz.
- Output voltage : 5 0, 70 & 100 and 8 Ohm.
- Rated Output : 120 Watt
- Dimension : 140 x 440 x 361 m (HxWxD)

f. Switching dan monitoring set, rack dan accessories


- Rack height : + 1,5 meter
- Accessories : - Monitoring, relay & front panel
- Blank panel, blower

78
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

g. Volume control
- Power handling capacity
(music power) : 3 0 Watt
- Nominal input voltage : 100 Watt
- Number of steps : 8 x 3 dB.
- Dimensions : 8 5 x 85 x 55.
- Mounting box :
- Surface mounting frame :
- Possibility to use in two wire circuit and in three-wire circuit.

h. Ceiling loudspeaker
- Power handling capacity : 6 Watt
- Sound pressure level at 1 Khz
octave 1m, 1w, acc to IEC : 9 9 dB.
- Rated voltage :
100 Volt
- Effective freq. range (-10 dB) : 70 - 18000 Hz.
- Opening angle
at 1 Kz/4 Kz, -6 db. : 16 00 / 550
- Dimension (diameter x D) : 210 x 88 mm
- Weight : 1.1 Kg.

PASAL 6 URAIAN DAN KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM


SYSTEM

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan semua peralatan dan bahan instalasi, serta
melakukan pengetesan dan percobaan sistem sampai berfungsi dengan baik.
Termasuk juga dalam lingkup pekerjaan ini ialah penarikan kabel-kabel dari
repeater panel pada tiap lantai ke announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar, serta pekerjaan sipil yang berhubungan
dengan pekerjaan instalasi (pembobokan dan perbaikan kembali).
b. Pengadaan dan pemasangan hand telephone fire alarm dari repeater panel
pada tiap lantai ke central telephone di announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar (pesawat cabang dan centralhand
telephone fire alarm berikut instalasinya termasuk lingkup pekerjaan).

2. Mutu Peralatan dan bahan


a. Peralatan dan bahan yang diajukan harus bermutu tinggi.
Bagian-bagian alat yang sama fungsinya harus dapat ditukar-tukar tanpa
menimbulkan kesulitan teknis.
b. Peralatan dan bahan yang diajukan harus dalam keadaan baru 100 %.
c. Barang-barang yang diajukan harus disertai dengan data-teknis (brosur)
secukupnya.
d. Semua peralatan detector ditentukan merk-merk NOHTIFIER, NOHMI /
KIDDE sekualitas.

PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN 79


SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

3. Penjelasan Sistem
Detector yang dipakai adalah tipe "Heat Detector" kombinasi "Rate of Rise" dan
"Fixed Temperature", serta "Smoke Detector".Pada tiap zone dipasang sebuah
atau lebih alarm bell dan manual alarm station.Jika salah satu zone memberikan
sinyal kebakaran, maka alarm bell pada zone tersebut harus berbunyi, demikian
pula alarm bell bersama pada tempat control station.Alarm bell hanya bekerja
untuk indikasi pada masing-masing lantai. Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas
tambahan untuk mengerjakan beberapa fungsi, seperti :
- Memberi indikasi kebakaran ke announciator dan panel.

4. Peralatan Sistem Fire Alarm


Secara garis besar peralatan sistem fire alarm, terdiri dari :
a. Central Fire Alarm Panel lengkap dengan :
- Power Supply Unit
- Emergency power battery unit lengkap dengan battery charger.
- Fire zone indicator.
- Emergency telephone.
- Fire alarm supervision system
b. Fire Detector :
- Rate of rise detector
- Fixed temperature detector
- Smoke Detector
c. Lamp Indicator
d. Manual Push Button Station
e. Alarm Bell
f. Emergency alarm station

5. Detail peralatan Sistem Fire Alarm


5.1. Central Fire alar Panel
- Power Supply Panel
Power supply untuk Central Fire Alarm panel harus beroperasi pada
tegangan 220 Volt, AC, 1 phase, 50 C/S dan diperlengkapi dengan rectifier
untuk merubah tegangan AC menjadi tegangan DC yang diperlukan.
- Emergency Supply Unit
Guna kelancaran operasi dari central fire alarm panel, power supply harus
diperlengkapi dengan battery charger unit yang mengisi battery secara
otomatis sehingga setiap waktu battery dalam keadaan penuh (fully
charger).Besarnya AH maupun voltage dari battery harus sesuai dengan
standard yang berlaku.Power supply, Recitifer Unit, Charger Unit, dan battery
harus ditempatkan dalam suatu almari (cabinet) dan merupakan satu
kesatuan dengan Central Fire Alarm Panel.
Battery tipe Maintenance Free.
- Fire zone indicator.
- Emergency Telephone Central Unit.
Guna komunikasi antara zone dan central fire alarm panel, unit harus
diperlengkapi dengan emergency telephone system, dimana emergency
telephone central unit merupakan bagian dari central fire alarm panel.
- Fire alarm supervision system.

80
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Central Fire Alarm Panel harus diperlengkapi dengan peralatan-


peralatan yang memberikan fasilitas-fasilitas.
- Indikasi alarm yang baik secara audio (bell) maupun visuil (indicating
lamp).
- Short circuit supervision
- Oper circuit supersivion
- Main failure supervision
- Testing sistem secara keseluruhan, baik simulasi alarm atau gangguan.
- Fasilitas lain yang merupakan standard dari central alarm panel.
5.2. D e t e c t o r
Heat Detector :
a. Kombinasi "Rate of Rise" dan "Fixed Temperature" tipe bimetal.
b. Bekerja jika kenaikan suhu melebihi kecepatan 10 derajat C per-menit jika
suhu mencapai 57 derajat C.
5.3. Manual Alarm Station
a. Untuk instalasi inbouw.
b. Memberikan sinyal secara otomatis jika kaca penutup telah pecah, atau
handle ditarik.
c. Dengan tulisan yang cukup jelas, FIRE BREAK atau FIRE ALARM FULL
DOWN.
5.4. Alarm Bell
a. Bekerja dengan tegangan 24 V DC 15 mA
b. Diameter gong : 6"
c. Intensitas suara : above 90 dB/m
5.5. Emergency Telephone Unit
a. Remote phone jack station lengkap dengan telephone jack dan plate dengan
tulisan "Fire Emergency Phone".
b. Flugable Phone - "Emergency Telephone" lengkap dengan Telephone unit,
cord dan plug.

6. Contoh Barang
Contoh Detector, Manual Alarm Station, Alarm Bell dan bahan instalasi harus
diserahkan kepada konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum instalasi dimulai.

7. Instalasi
a. Untuk instalasi dipakai kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2 ex
produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan sertifikat LMK/SPLN.
b. Pemasangan instalasi dalam pipa pelindung PVC diameter 0,5" sekualitas ex
PRALON/BANLON secara inbouw.
c. Sambungan kabel diatas langit-langit hanya boleh dilakukan pada unit-unit
detector.
d. Control station dipasang pada dinding. Tinggi dari lantai akan ditentukan bersama
dengan Direksi.
e. Manual alarm station dipasang 150 cm dari lantai.
f. Alarm Bell dipasang di dinding, 200 cm dari lantai.

8. Uji Terima
a. Uji terima dilakukan atas permintaan tertulis dari Pemborong. Waktunya akan

81
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

ditetapkan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan Pemberi Tugas.


b. Didalam uji terima tersebut, kerapian instalasi akan diperiksa dan semua fungsi
akan dicoba.

9. Persyaratan Untuk Serah Terima Pekerjaan


a. Pemborong telah menyerahkan dokumen-dokumen sesuai yang ditentukan
mengenai Ketentuan Umum.
b. Serah terima untuk kedua (terakhir) kali dapat dilakukan setelah masa garansi
dilalui dengan memuaskan.

10. Jaminan dan Masa Pemeliharaan


a. Perwakilan/Distributor /Sole Agent sebagai Pemborong pembantu wajib
memberikan jaminan atas peralatan yang dipasang terhadap kesalahan fabrikasi,
untuk waktu 12 bulan terhitung mulai tanggal penyerahan pekerjaan untuk
pertama kali.
b. Selama masa jaminan tersebut Perwakilan/Distributor/Sole Agent sebagai
Pemborong pembantu wajib melakukan pemeliharaan dan perbaikan cuma-cuma,
termasuk mengganti komponen-komponen yang rusak bukan karena kesalahan
pemakaian.

11. Perwakilan
Untuk peralatan yang ditawarkan harus mempunyai Perwakilan/Distributor/SoleAgent di
Indonesia/Semarang.

PASAL 7 PEKERJAAN INSTALASI SISTEM FIRE EXTINGUISHER

1. Sistem Fire Extinguisher


Yang dimaksud dengan Sistem Fire Extinguisher adalah sistem pemadam kebakaran
dengan menggunakan tipe portable atau beroda, dimana bahan pemadam kebakaran
terdiri dari BCF, CO2 atau sejenisnya.

2. Persyaratan
- Pada umumnya berlantai lima yang luas lantainya lebih dari 200 m2 harus
ditempatkan alat pemadam. Pemadam kimia CO2 dengan ukuran minimal 2 kg
atau alat pemadam lainnya yang sederajat pada setiap luas lantai 200 m2 dengan
ketentuan minimal 2 buah untuk setiap lantai.
- Alat pemadam portable harus ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan
berjarak maksimum 20 meter dari setiap tempat.

3. Jenis peralatan yang dipakai (merk Chubbs atau setara)


3.1. General Area
- Type : General Purpose Dry Chemical Portable Fire
Extinguisher.
- Agent : Multi Purpose Dry Chemical
- Shell Material : Iron Steel
- Capacity : 3 kg.

82
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
- Charged weight : approx 8,0 kg
- Test Pressure : 250 kg / cm2

PASAL 8 PEKERJAAN TEKNIS INSTALASI PLUMBING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-
bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh instalasi
plumbing yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan, yaitu terdiri dari :
1.1. Alat-alat Sanitair :
a. Closet duduk
b. Meja cuci tangan (washtafel)
c. Floor Drain
d. Floor Clean Out (tipe lantai)
e. Kaca Cermin
1.2. Sistem Air Bersih :
a. Pemipaan dari bak penampung bawah tanah melalui pompa penyalur
(transfer pump) sampai Tangki Air.
b. Pemipaan dari Tangki Air sampai alat-alat sanitair.
1.3. Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, urinoir, zink, (bak cuci piring) dan
floor drain sampai ke IPAL dan rembesan melalui bak penampungan sewage.
1.4. Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
1.5. Sistem pembuangan pipa penguras dan over flow dari Menara Air ke selokan
terdekat.
1.6. Pekerjaan Instalasi pipa PAM dari ground reservoir sampai ke meter air.
Pipa Air Hujan :
a. Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
b. Selokan air hujan.

2. Persyaratan Bahan Dan Peralatan


2.1. Alat-alat Sanitair : ex Toto, Kohler.
a. Closet duduk : CW 421J
b. Washtafel : LW 501 CJ
d. Cermin
e. Urinoir : U 57 M
f. Kitchen zink merk Royal sekualitas.
g. Floor drain TOTO : TX 1 BN
h. Fixed Shower Head : TX 469 SES + TX 439 SZ
i. Kran dinding : T 23B13
j. Clean Out plug

2.2. Sistem Air Bersih :


a. 1. Pompa Penyalur (Transfer Pump)
Merk : Grundfos/ vansan sekualitas.
Tipe : vertikal inline multistage

83
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Daya Motor : 3 KW
Head : 30-40 meter
Kapasitas : 200 Lpm
Kecepatan : 2950 rpm
Pipa : diameter 2"
Tenaga listrik : 380 volt/660 volt/50 Hz
Banyaknya : 2 (dua) set

Pada pipa isap dilengkapi :


- Strainer : 2 buah
- Foot Valve : 2 buah
- Stop Valve : 2 buah

Pada pipa tekan dilengkapi :


- Stop Valve : 2 buah
- Check Valve : 2 buah

Diameter kedua pipa isap dihubungkan melalui satu buah stop


valve. Pompa dilengkapi dengan water level kontrol :
- 4 buah lower level, 2 untuk tangki atas dan 2 tangki bawah
- 2 buah upper level, untuk tangki atas.

b. Pemipaan air bersih


- Pipa
Pipa air bersih dipergunakan PPRN-PN 10 untuk air dingin, PPRN-PN
20 untuk air panas, sekualitas ex Vesbo, Toro, Dizayn.
- Fitting
Untuk fitting pipa menggunakan standar pipa PPRN.
- Valve
Untuk valve sampai dengan diameter 2 1/2" dipergunakan bronze 150
spi, screw end, untuk valve 3 keatas dipergunakan sekualitas cast iron
150 spi, flanged and ex Kitazawa.

c. Sistem air kotor dan air bekas


Pemipaan air kotor/air bekas dan vent disini dipergunakan bahan-bahan
sebagai berikut :
- Untuk pipa digunakan pipa PVC sekualitas merk Rucika Klas AW,
dengan sambungan lem.
- Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan
merk pipa. Belokan pada saluran utama harus menggunakan long
radius bend.
- Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
- Semua junction harus menggunakan 45 TY dan 45 bend kecuali untuk
vent.
d. Talang air hujan
Pipa talang disini digunakan bahan sebagai berikut :
- untuk pipa dipergunakan pipa PVC
- untuk fitting digunakan PVC.

84
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
3. Persyaratan pemasangan
a. Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertikal.
b. Semua pemasangan harus rapi dan baik.
c. Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung dan
penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehingga pipa tidak
melentur.
d. Untuk semua pipa yang menembus konstruksi bangunan,Pemborong harus minta
persetujuan Konsultan Pengawas.
e. Pemborong harus menyediakan pipa sleve untuk pipa-pipa yang menembus
bangunan.
f. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis asphalt dan kain goni.
g. Kemiringan pipa air kotor/air bekas adalah 0,5 - 1 % ke arah bioseptictank.
h. Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasir sehingga
kemiringan dapat rata.
i. Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian yang
sama.

4. Pengujian
- Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengujian
kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat berfungsi dengan
baik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Tekanan uji Waktu Penurunan bahan te.


max. uji
a. Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 % air
b. Instalasi pipa sanitasi Glontor air

- Setelah pengujian terhadap kebocoran selesai, maka diadakan pengujian


terhadap sistem dengan cara menjalankan sistem sekaligus selama 4 x 8 jam
terus menerus tanpa mengalami kerusakan.
- Semua pengujian harus dilaporkan tertulis dan ditanda-tangani Konsultan
Pengawas.
- Semua kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepada
Pemborong Plumbing.

5. Disinpeksi
- Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinpeksi dari seluruh instalasi
air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
- Disinpeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem pipa
dengan metode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
- Setelah 16 jam sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar
chlorine menjadi tidak lebih 0,2ppm.

6. Pembersihan
- Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari kotoran -

85
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

kotoran. Bagian yang dilapis chlorine plated harus digosok sehingga bersih dan
mengkilap.
- Semua pipa yang tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat dengan
warna berlainan agar mudah dikenali satu dengan yang lainnya. Untuk ini
Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemilik.

7. Dokumentasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi - dokumentasi berikut :
4 (empat) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang
telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
2 ( dua ) set : Buku Instruksi pemakaian dan pemeli-haraan untuk
peralatan-peralatan.
2 ( dua ) set : Brosur-brosur (1 asli + 1 foto copy).
2 ( dua ) set :Berita Acara hasil testing pipa-pipa air.

PASAL 9 PEKERJAAN AIR CONDITIONING DAN EXHAUST FAN

1. Syarat - syarat Umum


a. Syarat-syarat umum merupakan bagian dari persyaratan dari kontrak ini. apabila
ada beberapa klausal-klausal dalam spesifikasi ini, berarti menuntut perhatian
khusus pada klausal-klausal tersebut dan berarti menghilangkan klausal-klausal
lainnya dari syarat-syarat umum.Klausal-klausal dari syarat-syarat umum hanya
dianggap tidak berlaku apabila secara tegas dalam spesifikasi ini.
b. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada agar dapat
mengetahui hal-hal yamg mengganggu mempengaruhi pekerjaan
mechanical.Apabila timbul persoalan, kontraktor wajib mengajukan saran
penyelesaian paling lambat seminggu sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya
dilaksanakan.
c. Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan gambar- gambar kerja
(shop drawing) terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan, dan
gambar-gambar tersebut harus diserahkan minimal dua minggu sebelum
dilaksanakan.

2. Peraturan-peraturan, ijin-ijin dan standar-standar


a. Instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku, dari jawatan keselamatan kerja.
b. Kontraktor harus memintakan izin-izin yang mungkin diperlukan untuk menjalankan
instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan ini dengan tanggungan biaya sendiri.
c. Kontraktor ini harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan peralatan-
peralatan, saluran-saluran (ducts) pipa-pipa dan lain-lainsehingga dapat dipasang
pada tempat-tempat dan ruangan-ruangan yang telah disediakan.
d. Kontraktor ini harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-
peralatan yang diserahkan adalah kualitas terbaik, bahwa cara pelaksanaan
pengerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik.Dan bahwa instalasi yang
diserahkan adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik, tanpa

86
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan-peralatan yang


seharusnya disediakan walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan
ini ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai
persyaratan ini.
e. Kontraktor ini harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat pengaman
tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang
berlaku di Indonesia.
f. Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus dilaksanakan
sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan atau peraturan-peraturan pelaksanaan
dari badan pemerintah yang berwenang. Kontraktor ini harus menanggung biaya-
biaya untuk memperoleh ijin, pemeriksaan, pengujian dll.dan Kontraktor ini harus
menyerahkan ijin-ijin atau keterangan- keterangan resmi lainnya tentang instalasi
ini kepada konsultan.

3. Petunjuk Khusus
a. Kontraktor ini harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja yang
mendetail untuk bagian-bagian dari sistem duct, pipa, atau sistem distribusi lainnya
yang diterangkan pada bagian yang cukup komplek atau yang membutuhkan
koordinasi yang ketat dengan bagian-bagian pekerjaan lainnya dari penyelesaian
proyek ini.Apabila ada hal-hal yang meragukan tentang ini keputusan terakhir ada
pada Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana.
b. Kontraktor ini harus memberikan pernyataan bahwa gambar-gambar kerja yang
diserahkan tidak akan menimbulkan konflik pelaksanaan dengan kondisi
lapangan/pekerjaan kontraktor-kontraktor lainnya.Tanpa pernyataan ini,
gambar-gambar tersebut tidak akan memperoleh persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
c. Kontraktor ini harus memberikan garansi tertulis kepada Pemberi Tugas bahwa
seluruh instalasi air conditioning dan distribusi udara ini akan bekerja dengan
memuaskan, danKontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan
penggantian yang perlu selama jangka waktu 1 tahun.
d. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas gambar-gambar instalasi
sesungguhnya yang terpasang pada bangunan (as built drawing) memuat lengkap
semua perubahan yang telah dilakukan.Gambar-gambar tersebut dibuat dengan
tinta diatas kertas kalkir.

4. Lingkup Pekerjaan
a. Yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan AC split wall dan Cassete.
b. Penyerahan dan pemasangan lengkap alat-alat kontrol yang dibutuhkan oleh
sistem tata udara yang didinginkan sistem air.
c. Starting, testing, servising dan maintenance.
d. Melengkapi pekerjaan dan accesoriess tambahan yang diperlukan oleh seluruh
sistem sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum disebutkan dalam
spesifikasi ini.
e. Pemborong yang melaksanakan pekerjaan ini, diutamakan yang telah
berpengalaman dibidang ini dan memiliki TDR bidang elektrikal khusus tata udara.
f. Kapasitas AC yang digunakan :
AC yang digunakan merk Daikin, Mitsubishi Electric,
McQuay. Tipe Split wall dan Cassete (inverter R410).

87
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

5. Pekerjaan Pipa Refrigerant dan Pipa Air Dingin (drainase)


Pekerjaan
Pemborong harus menyediakan dan memasang sesuai dengan spesifikasi dan gambar
semua pemipaan yang ada.

6. Pekerjaan Pipa Pengembunan


a. Pekerjaan
Pemborong harus memasang pipa pengembunan (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ketempat pengembunan yang terdekat dalam saluran yang
tersembunyi atau tidak dan tidak mengganggu.Pemborong harus berkoordinasi,
memberikan data-data ukuran dan gambar-gambar yang diperlukan kepada pihak
lain.

b. Bahan
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl - Choida)
kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain tersendiri.

7. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan
Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semua pelaksanaan instalasi :
- Panel kontrol daya mesin-mesin AC yang meliputi wiring, starter, switch,
transformator, zekering, alat-alat ukur serta peralatan-peralatan lainnya
yang dipergunakan sebagai sumber daya bagi mesin-mesin AC yang
tercakup dalam proyek ini. Pemborong menyediakan dan memasang
peralatan-peralatan dari panel kontrol ini sampai ke mesin-mesinnya. Pihak
lain yang menyediakan peralatan untuk penyambungan daya listrik sampai
ke panel ini..

b. Syarat-syarat
- Semua pekerjaan listrik yang ada harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan PUIL 2000, persyaratan PLN, peraturan-peraturan
Pemerintah setempat dan dari jawatan keselamatan kerja.Selain dari pada itu
harus pula memenuhi persyaratan standar negara dan pabrik pembuatnya.
- Bila ada perbedaan, hendaknya dipilih mana yang lebih besar. hendaknya
semua ijin, pemeriksaan pada pengujian beserta keterangan resmi yang
mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong.

c. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jepang atau
yang sejenis kecuali dinyatakan lain serta secara tersendiri.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pabrik-pabrik lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh
proyek ini.

d. Peralatan
- Hendaknya pada masing-masing unit terdapat sistem pengaman yang
terpisah.

88
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- Untuk setiap phase pada panel hendaknya diberi lampu indikator (indicator
lamp) atau alat-alat ukur lainya.
- Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukuran dan lain-lain yang ada harus
diberi papan nama yang sejenis dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling
sesuai dengan ketelitian 2 %.

e. Zekering cadangan
Untuk setiap panel yang menggunakan pengaman zekering harus disediakan
zekering sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat khusus dan diberi tanda
pengenal.

f. Penyambungan kabel
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang ada diantaranya ialah :
1. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung
tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih.
2. Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
3. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC.
- Kabel-kabel yang disambung harus "color coded" atau diberi nama.

g. Tarikan Kabel
Tarikan kabel yang berada diatas plafond harus terletak didalam suatu "cable duct"
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.Tarikan kabel dengan posisi vertikal
supaya di-klem pada dinding secara rapi dengan jarak klem 1.5 m.

8. Kipas Angin / Exhaust Fan


a. Pekerjaan
Pemborong harus menyediakan dan memasang kipas angin dan exhaust fan
sesuai dengan gambar dan spesifikasi, rating CFM dengan toleransi 10 %.

b. Bahan
Semua kipas angin dan exhaust fan yang dipasang telah dibalans, dan diuji oleh
pabriknya dan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Merk yang digunakan
Nasional, KDK atau setara.
1. Exhaust Fan : KDK, National minimal 200-450 CFM untuk setiap kamar mandi

c. Peralatan
- Semua kipas angin (fan) harus diberi peralatan damper otomatis yang akan
membuka bila fan bekerja dan penutup bila fan berhenti.
- Semua kipas angin (fan) bila berhubungan langsung dengan udara luar harus
diberi pelindung "brid screen" dari rangka alumunium atau "galvanized iron
1/2" mesh"..

9. Peredam Getaran
a. Pemborong harus memasang peredam getaran (vibration) pada seluruh peralatan
mesinnya sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.

89
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Pemborong harus menjamin bahwa pemasangan peralatan peredam getaran tidak


akan menyebabkan penerusan getaran dari alat-alat mesinnya.

11. Pengujian
a. Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan semua pengujian (run test) dan "balancing"
peralatan instalasi sistem air conditioning dengan disaksikan oleh Pengawas yang
berkepentingan. Direksi/Konsultan serta pihak-pihak lain yang diperlukan
kehadirannya. Semua kejadian tersebut dicatat dan dibuat Berita Acaranya.

b. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini secara garis
besarnya mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :
- Pipa
1. Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pipa.
2. Pengujian terhadap sistem isolasi dengan pengamatan terhadap
pengembunan luar pipa.
3. Pengujian terhadap kebocoran pada pipa.
4. Pengukuran "balancing" dan "adjusting" jumlah aliran suhu dan lain-lain
dari sistem dengan flow meter,pressure gauge, dan alat-alat lainnya yang
diperlukan.
- Listrik
1. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, RPM setiap phase
unit-unit kompressor, motor dan sistem pengaturan listrik yang ada.
2. Perbandingan dengan harga yang direncanakan atau data dari pabriknya.
- Temperature
1. Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada setiap
ruangan, diffuser, griller, register, fresh air intake "exhaust" "on" dan "off"
koil pendingin, udara luar dan sistem pengaturan yang ada.
2. Pengukuran dan pengujian temperatur, tekanan dan aliran yang masuk
dan keluar setiap alat.

c. S y a r a t
- Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara
kontinyu selama 9 jam.
- Pengukuran dan pengujian harus dilakukan pada saat suhu luar 32.2 deg C
(90 deg F).
- Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem "balance"
sesuai atau mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
- Semua peralatan penguji dan pengukuran harus dikalibrasi sebelum dan
setelah dipergunakan.

PASAL 10 PEKERJAAN INSTALASI CCTV IP


Sistem closed circuit system dipergunakan untuk membantu Pengawasan dengan cara
mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui video camera. Merk yang digunakan
Asonic setara.Hasil gambar dapat diamati melalui TV monitor. Sistem CCTVini terdiri dari
Camera, Monitor, NVR.

90
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1. Fixed camera indoor


Spesifikasi teknik adalah :
> Scanning System : 1/3” Sony superhad color day & night
> Power source : 12V DC
> Scanning Method : 2 : 1 interface
> Focal Length : 3-9 mm Autoiris varifocal
> Resolution : 53 0 TVL
> Min Illumination : 0,3 lux @ F1,2 (color)
0,002 lux@F1.2 (Sens-up)
> SSNR : Off/Low/Middle/High selectable (noise control)

2. Speed Dome camera indoor


Spesifikasi teknik adalah :
> Scanning System : 1/4” Sony superhad color
> Power source : 12V DC
> Scanning Method : 2 : 1 interface
> Focal Length : 23x optical zoom (3,84-88,4mm) 10x digital zoom
> Resolution : 520 TVL
> Min Illumination : 0,7 lux @ F1,6 (color)
0,005 lux@F1.6 (Sens-up)
0,1 lux@F1,6 (b/w)
> SSNR : Off/Low/Middle/High selectable (noise control)
> Day & night with ICR ( Infrared cutfilter removal )
> Max 240/sec pan speed & 360 continous rotation

3. Monitor
Spesifikasi teknik adalah :
> Screen Size : LE D 32”
> Resolution : SXGA
> Power Source : 12VDC, 50-75 Hz
> Built-in Speaker
> Power Consumption : Max 150W
> Video input : 2 BNC, 1VHS
> Video output : 2BNC

4. Network Video Recorder (NVR)


Spesifikasi teknik adalah :
> Input : 16 Channel Camera Input 16 Looping
> Hardisk : 1000 Gb
> Feature : Digital Action Detection
> Synhronization : 625 Line, 50 Hz
> Digital Momory : 720 H x 567 V
> Display Speed : 480 FPS
> Recording Speed : 240 FPS
5. Control Speed dome & DVR
Spesifikasi teknik adalah :

91
> Power sources : 12VDC
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PTZ Control : Joy stick ( 3 axis twist zoom)


LCD Display : 20 x 4 Character LCD
Multiprotocol support

6. Kabel Instalasi
Kabel instalasi yang digunakan adalah UTP LAT 6, isyarat video dan untuk
keperluan kontrol menggunakan awg 18 pair yang semuanya dalam
pelaksanaannya harus dimasukkan dalam pipa serta klem sesuai dengan
kebutuhan.

PASAL 11 PEKERJAAN INSTALASI DATA DAN WIFI

1. UMUM
Sistem data dihubungkan ke server
Standard dan Peraturan
Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
Peraturan Daerah yang berkaitan dengan jenis instalasi yang dirancang atau yang
berpengaruh terhadap perngoperasian jenis instalasi yang dirancang
Standard Nasional Indonesia , pedoman jenis teknis dan rekomendasi dan instansi
yang berwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang
Standard dan peraturan Dirjen Telkom edisi terakhir

2. Lingkup Pekerjaan Sistem Data


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana , pemborong pekerjaan Sistem Data
ini harus melakukan pengadaan, pemasangan dan pengetesan serta menyerahkan
sistem peralatan dalam kondisi baik dan siap untuk dipergunakan . garis besar scope
pekerjaan sisten data yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Data System di setiap lantai
2. Pengadaan , pemasangan dan pengujian power supply
3. Pengadaan , pemasangan dan pengujian kabel-kabel di riser yang
menghubungkan tiap distribution swicth maupun kabel-kabel distribusi yang
menghubungkan main Switch Unit ke Distribution Switch Unit ke setiap lantainya
4. Melakukan testing , Commision & training
5. Instalasi grounding dari peralatan data sistem ke terminal grounding di ruang
kontrol.

3. Peralatan dan Bahan


Peralatan Data System terdiri dari : Instalasi Pengkabelan

92
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PASAL 12 SYSTEM NURSE CALL 1.

SYARAT PEKERJAAN

Pendahuluan

Syarat-syarat umum dan teknis pekerjaan ini ditujukan untuk Perencanaan


Pembangunan, dengan kapasitas 3 Sentral Nurse Call dan kapasitas per lantai per unit
24 panggilan,

Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan sistem nurse call meliputi pengadaan, pemasangan, penyambungan


dan pengujian sesuai dengan gambar perancangan.

Peraturan dan Standar

Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang berlaku :

a) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011), SNI 04-0225-2000.


b) Standar Industri Indonesia (SII)
c) UL standart.
d) Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : NEMA, dan lain-lain.
e) Peraturan-Peraturan lain yang terkait.

Kontraktor dan Koordinasi

Syarat Kontraktor
a. Kontraktor harus mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan surat perjanjian kontrak, rencana kerja syarat-syarat, gambar rencana,
RAB dan dokumen lain yang telah disetujui bersama oleh pihak yang terkait
dengan proyek ini (Pemberi Tugas, Konsultan Perancang, Konsultan
Pengawas/MK, Kontraktor).
b. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli dalam bidang instalasi Listrik Arus Kuat dan
Listrik Arus Lemah yang memiliki surat-surat ijin yang masih berlaku
Menyerahkan struktur organisasi dan CV personil yang terlibat dalam proyek ke
Konsultan Pengawas. Apabila personil diragukan kemampuannya untuk
menangani pekerjaannya karena tidak sesuai dengan sifat atau bobot pekerjaan
yang akan dipikulnya, maka Kontraktor harus mengganti sesuai dengan
permintaan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
c. Memegang keagenan atau bekerja sama dengan agen dari merk yang ditawarkan
dengan menunjukkan surat keagenan/ kerjasama. Agen yang dipilih Kontraktor
untuk bekerja sama harus memiliki ahli dalam pemasangan peralatan/komponen
serta mampu dan bertanggungjawab menyelesaikan tugasnya dengan baik dan
benar.

93
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Tanggung Jawab Kontraktor


a. Kontraktor bertanggungjawab menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang telah diajukan dan disetujui oleh Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas, dan Kontraktor. Apabila ada ketidak sesuaian waktu
penyelesaian pekerjaan atau mengalami keterlambatan karena kelalaian
Kontraktor, maka Kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaan tanpa ada
penambahan biaya.
b. Rencana Kerja & Syarat-syarat dan Gambar-gambar rencana harus digunakan
secara bersama-sama dan menjadi satu kesatuan. Segala sesuatu yang tidak
dijelaskan baik pada gambar maupun pada spesifikasi, tetapi sangat diperlukan
untuk melengkapi instalasi yang dimintakan agar dapat bekerja dengan sempurna,
harus disediakan dan termasuk dalam kontrak yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
c. Kehilangan dan kerusakan terhadap bangunan di lokasi pekerjaan yang terjadi
sebelum serah terima kedua pekerjaan akibat kelalaian Kontraktor menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor wajib mengganti dan memperbaiki item
pekerjaan tersebut tanpa ada tambahan biaya.

Koordinasi dan Informasi


a. Kontraktor harus berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas tentang rencana
kerja dan detail kegiatannya, sehingga Kontraktor dan sub-Kontraktor dapat
membuat jadwal rencana kerja penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaannya harus berkonsultasi dahulu
dengan Konsultan Pengawas perihal metode pelaksanaan pekerjaan untuk
menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan di lapangan.
c. Kontraktor harus memberitahukan secepatnya kepada Konsultan Pengawas
apabila mengalami suatu kesulitan dalam pelaksanaannya, atau memperkirakan
akan timbul kesulitan didalam pelaksanaan dikemudian hari, baik yang
menyangkut dengan kegiatannya ataupun yang menyangkut dengan kegiatan
sub-Kontraktor lain.
d. Masing-masing divisi pekerjaan (sipil/struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal,
lansekap, interior) saling berkoordinasi terhadap pekerjaan yang terkait, posisi-
posisi, elevasi, termasuk pekerjaan pembobokan dinding, lantai, pembuatan
shaft/sleeve dan lain sebagainya.
e. Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang posisi
dari peralatan-peralatan, pengkabelannya dan lain-lain. Kontraktor harus
mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan
keadaan bangunan sebenarnya, tanpa tambahan biaya.
f. Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :
Daftar merek/produk material.
Pekerjaan arsitektur

Persetujuan
a. Jadwal pelaksanaan (Master schedule dan kurva-S) dibuat oleh Kontraktor setelah
Kontraktor menerima Surat Perintah Kerja (SPK), kemudian diajukan ke Konsultan
Pengawas. Jadwal tersebut dinyatakan berlaku bila telah disetujui oleh Pemberi
Tugas, Konsultan Pengawas, Kontraktor.

94
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Surat pengajuan material beserta brosur dan contoh material diserahkan ke


Konsultan Pengawas minimal 2 minggu sebelum jadwal diajukan gambar kerja
(shop drawing). Perubahan terhadap spesifikasi material harus mendapat
persetujuan Konsultan Perancang.
Penolakan lebih dari satu kali atas material/shop drawing/diagram skematik yang
tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor tidak berhak untuk mendapatkan
penambahan/pengunduran jadwal.
c. Gambar kerja (shop drawing) diajukan oleh Kontraktor minimal 7 hari sebelum
jadwal pelaksanaan. Gambar kerja tersebut dinyatakan berlaku dijadikan lampiran
ijin pelaksanaan bila telah disetujui Konsultan Pengawas dan telah di evaluasi
Konsultan Perancang.
Gambar kerja yang dibuat berdasar gambar rencana sebagai penjelas, yang
disesuaikan dengan benda yang sebenarnya dan tempat yang tersedia, serta
disesuaikan pula dengan rancangan arsitektur dan pekerjaan sipil.
Gambar Kerja yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan (instalasi)
peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain.
Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi, pengkabelan serta
detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada ruangannya.
d. Pekerjaan di lapangan boleh dilaksanakan apabila telah mendapat persetujuan.
Kontraktor mengajukan surat ijin pelaksanaan pekerjaan yang dilampirkan gambar
kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Surat ijin pelaksanaan ini diajukan minimal 2 hari sebelum jadwal pelaksanaan di
lapangan.
Keterlambatan pengajuan material/shop drawing/diagram skematik sesuai dengan
yang telah ditentukan dalam spesifikasi/RKS ini adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor tidak berhak untuk mendapatkan
penambahan/ pengunduran jadwal.

Jaminan Kualitas

Kontraktor harus mempunyai quality control. Seorang quality control harus mampu
berkoordinasi dengan pelaksana lapangan, aktif, tegas, bertanggung jawab penuh
dalam menerima instruksi-instruksi dari Konsultan Pengawas, petunjuk dan perintah
secara langsung kepada pelaksana lapangan, mengutamakan mutu pekerjaan dengan
hasil yang rapih, baik dan benar.

2. SYARAT MATERIAL / PRODUK

Umum

a. Untuk semua material yang ditawarkan, Kontraktor wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan: merek, tipe, model, kelas, lengkap dengan brosur/katalog yang
dilampirkan pada waktu tender.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang seperti tertera pada daftar merek/produk material.

95
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Semua bahan/material sebelum dipesan, dibeli, masuk ke site project dan sebelum
dilakukan pemasangan, harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas.
c. Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merek
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka Kontraktor wajib
melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang
disebutkan itu.
d. Kontraktor wajib melengkapi prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik
pembuat peralatan, berikut dengan brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang
ukuran-ukuran peralatan, cara-cara pemasangan dan persyaratannya, serta
diagram pengkabelannya dari peralatan-peralatan utamanya.

Bahan / Material

Syarat-syarat dasar
a. Kontraktor harus memberikan bahan/material dari kualitas baik, baru, bukan hasil
perbaikan dan pemasangan yang rapi dan sempurna sehingga dapat berfungsi
dengan baik dan harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan ataupun ketentuan
pabrik.
b. Ruangan yang tersedia untuk penempatan peralatan/perlengkapan instalasi
sebagaimana tampak pada gambar rencana, telah disesuaikan dengan ukuran
peralatan yang diproduksi oleh beberapa pabrik.
Kontraktor harus menawarkan, menyediakan dan memasang semua perlengkapan
yang dimaksud pada ruang yang telah disediakan.
c. Kapasitas yang tercantum baik dalam gambar atau spesifikasi merupakan
kapasitas minimum. Penyesuaian dalam pemilihan boleh dilakukan Kontraktor
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Tidak menyebabkan pertambahan peralatan
Sistem tidak berubah, dan menjadi lebih sulit
Tidak meminta pertambahan ruang
Biaya operasi dan pemeliharaan tidak menjadi mahal.
Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material yangdisebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan
oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas,
Konsultan Perancang dan Pemberi Tugas, maka dapat dipikirkan penggantian
merek/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor
e. Dalam hal ukuran fisis harus cukup dan tidak meminta ruangan lebih besar dari
pada yang telah disediakan. Kecukupan tersebut dalam arti telah termasuk segala
peralatan pendukung yang perlu untuk operasi sampai sempurna sesuai ketentuan
pabrik.

Syarat-syarat fisis

a. Bahan dan peralatan dari klasifikasi atau type yang sama sedapat mungkin diminta
dari merk atau buatan pabrik yang sama.

96
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Apabila suatu unit peralatan terdiri dari bagian-bagian komponen, maka seluruh
bagian-bagiannya sebaiknya dari merk yang sama untuk menghindari kesulitan
dalam hal :
Pemeliharaan dan menjaga mutu karakteristiknya.
Jaminan produk dan pemasangan
Menentukan pihak yang akan bertanggung jawab apabila terjadi ketidak
sesuaian ataupun kesalahan
c. Apabila diperlukan suatu peralatan tambahan yang berbeda merek tapi
merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan, maka Kontraktor harus
mengajukan surat dukungan dari pabrik peralatan utama yang menyatakan
bahwa merek peralatan tambahan tersebut akan “compatible” dengan peralatan
utama yang diproduksinya.

Komponen – Komponen

a. Master station
Jenis : 24 call master
b. Sub station
c. Privacy sub station
d. Catu daya
e. Ceiling sub station ( Ditunda )
f. Flush sub station
g. Handset sub station
h. Metal jack for bedside call switch
i. Call button
j. Coridor call light
k. Round corridor light
l. Bathroom pullcord, moisture resistant ( Di Pasang Terpisah )
m. Call reset button

Pengiriman, Penyimpanan, dan Pengamanan

a. Bahan / material yang siap kirim ke lokasi proyek harus disertai dengan surat jalan
pengiriman dan sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui.
Jika bahan / material yang sampai di lapangan tidak sesuai dengan surat
persetujuan material dan contoh yang telah disetujui, maka akan ditolak oleh
Konsultan Pengawas dan Kontraktor bertanggung jawab untuk menggantinya,
tanpa biaya tambahan.
b. Semua bahan / material sebelum pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca
dan dijaga selalu keadaan bersih. Semua pipa pelindung dalam tanah yang
menembus keluar dinding/pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat
dengan sealent untuk mencegah masuknya air tanah termasuk ujung-ujung
kabelnya juga harus diusahakan kedap air.
c. Semua bahan / material sebelum pemasangan harus ditempatkan yang aman,
dalam gudang ruang tertutup dan tidak lembab, wajib dikontrol oleh petugas
keamanan Kontraktor dan diperiksa bahan / material tidak ada kerusakan, ditukar
ataupun hilang.
Bila terjadi hal tersebut maka Kontraktor wajib mengganti yang sesuai dengan

97
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

semula tanpa ada biaya tambahan.

Jaminan Material

a. Garansi bahan / material adalah jaminan atas bahan / material yang dipasang
dalam pekerjaan, yang berlaku dalam jangka waktu tertentu, yang dinyatakan
dalam surat garansi; dan dikeluarkan oleh Pabrik pembuat alat atau produsen
bahan itu. Garansi dapat juga dikeluarkan oleh Kontraktor, jika Kontraktor sebagai
agen tunggal dari Pabrik alat atau bahan tersebut. Didalam surat garansi itu harus
dicantumkan jelas kewajiban Pabrik atau Kontraktor jika terjadi kerusakan
terhadap bahan / material yang dipasang pada pekerjaan, paling sedikit berisi
kesanggupan Produsen yang diwakili Kontraktor untuk memperbaiki atau
mengganti bagian yang rusak, jika kerusakan itu akibat yang wajar dan memenuhi
ketentuan dalam persyaratan garansi.
b. Jangka Waktu Garansi bahan / material ditetapkan selama 360 (tiga ratus enam
puluh) hari kalender, terhitung sejak Uji Coba dinyatakan berhasil.

3. SYARAT PELAKSANAAN U

mum

Sistem nurse call bekerja apabila pasien menekan tombol bedside call switch,maka di
ruang perawat akan menyala sesuai dengan kamar pasien dan akan mengeluarkan
sirine selama beberapa detik (sesuai settingan peralatan) dan sirine akan mati selama
beberapa detik (sesuai settingan peralatan) tetapi Led masih tetap menyala dan sireine
akan nyala kembali selama perawat belum menekan tombol reset.

Persiapan

1. Gambar Kerja (shop drawing)


Kontraktor harus mengirimkan gambar kerja sebelum instalasi dipasang. Gambar
kerja yang dapat dilaksanakan dilapangan adalah gambar yang sudah disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan telah dikoordinasikan antar pihak proyek yang terkait dan persiapan
sebagai berikut : Ruangan, pondasi/ dudukan peralatan, bahan/material sudah
berada di lapangan. Struktur untuk shaft/sleeve sudah pasti penempatan dan
dimensinya.

Penerapan / Pemasangan

a. Pemasangan harus sesuai petunjuk pada gambar kerja dan detail sebagai
petunjuk saja. Penyesuaian letak dan cara pemasangan harus di lapangan,
karena keadaan lokasi sebenarnya yang kemudian dituangkan dalam gambar
kerja yang disetujui oleh Direksi. Konduktor dan semua alat bantunya harus kokoh
secara listrik maupun mekanik.

b. Master station yang terdapat di ruang perawat terhubung ke sub station yang
terdapat di masing-masing ruang rawat pasien.

98
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c. Masing-masing sub station terdiri dari : speaker, call button, bedside call switch,
bathroom pullcord.
d. Untuk mengetahui panggilan dari pasien ke ruang perawat dapat diketahui secara
audio dan secara visual.
Secara audio adalah langsung dari speaker phone yang berada di masing-masing
toilet pasien, dan pemberitahuan alarm dari pasien dengan mengaktifkan tombol
bedside call switch.
Secara visual adalah apabila coridor call light nyala.
Bekerjanya komponen-komponen dan indikator di sub sation ini secara otomatis
bersamaan karena integrasi instalasi.

Instalasi

a. Plat nama
Setiap peralatan sub station diberi plat nama untuk mempermudah pengenalan
peralatan.
b. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang dan disekrup dengan menggunakan mur baut ring dari
bahan tembaga atau mur baut yang divernikel (stainless) dengan ring tembaga
harus terpasang kuat dan tidak mudah lepas.
c. Klem-klem pemasangan pada bahan/peralatan terpasang kuat dan tidak lepas
d. Penempatan kabel-kabel pada rak kabel dan tersusun rapih begitu juga untuk
kabel yang tertanam dalam dinding yang difinish.
e. Kabel instalasi yang digunakan adalah kabel ITC yang menghubungkan antar
komponen master station dan sub station, untuk catu daya menggunakan kabel
NYA, NYM.
f. Master nurse station dipasang di ruang perawat
g. Bedside call switch dipasang di dekat tempat tidur pasien
h. Coridor call lamp dipasang di depan pintu kamar pasien
i. Bathroom pullcord dipasang di toilet masing-masing kamar pasien

Inspeksi dan Pengujian

1. Sebelum dilaksanakan pengujian, semua penyambungan harus diperiksa


tersambung dengan mantap, kencang dan tidak terjadi kesalahan sambung atau
kesalahan polaritas.
2. Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk
mendemonstrasikan bahwa bekerjanya semua peralatan dan material yang telah
selesai terpasang memang benar-benar memenuhi persyaratan yang disebutkan
di dalam spesifikasi teknis ini dan standar / referensi yang digunakan.
3. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan personil yang perlu untuk
melakukan pengujian.
4. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan
diselenggarakannya dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas) hari
sebelumnya kepada Konsultan Pengawas.

5. Pengetesan dilakukan oleh Kontraktor, disaksikan bersama dengan Pemberi


Tugas dan Konsultan Pengawas.

99
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

6. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.

Pengamanan dan Pembersihan

Selama masa pelaksanaan dan pemeliharaan Kontraktor diwajibkan :


1. Mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan bersih dan rapih
selama konstruksi. Pada saat pelaksanaan pekerjaan selesai, Kontraktor harus
memeriksa keseluruhan pekerjaan, meninggalkan pekerjaan dalam keadaan rapih,
bersih dan siap pakai
2. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua ujung-ujung
konduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak dihubungkan, harus
disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya benda/kotoran.
3. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan.
4. Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai dengan
persyaratan pabrik
5. Menjaga hasil pekerjaan termasuk instalasi dalam keadaan baik, utuh dan tidak
rusak ataupun hilang.
6. Ruang peralatan diberi kunci pengaman dan posisi peletakan kunci harus jelas.

Material Perawatan

Kontraktor harus menyediakan cadangan material / spare part selama masih dalam
masa perawatan.

Pelatihan dan Petunjuk Pemeliharaan

1. Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemilik,


sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan
seluruh sistem dengan baik, segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
2. Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan
perawatan dari seluruh instalasi dan peralatan kepada Pemberi Tugas paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.

Syarat Penyerahan Pekerjaan

Serah terima pertama

Pekerjaan dikatakan selesai apabila :


1) Instalasi telah diselenggarakan dengan baik dan semua sistem telah diuji dan
bekerja sempurna sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi dan dijamin
akan tetap bekerja dengan baik untuk waktu jangka panjang. Pernyataan bahwa
sistem telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi dan gambar,
harus dilakukan dengan Berita Acara Pemeriksaan dan sertifikat pengujian.
2) Telah menyerahkan surat jaminan.
3) Telah memenuhi syarat penyerahan gambar revisi.

100
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

4) Telah melengkapi dengan buku petunjuk kerja dan pemeliharaan, serta telah
memberikan petunjuk kepada wakil dari Pemilik Bangunan tentang cara
penggunaan peralatan-peralatan yang ada.
5) Telah mendapatkan surat pernyataan bahwa instalasi telah dilaksanakan dengan
baik dan dapat bekerja, dari instansi-instansi yang berwenang atas penggunaan
instalasi tersebut, seperti : Dinas Keselamatan Kerja, PLN, Dinas Pemadam
Kebakaran dan lain-lain.
6) Telah mendapatkan surat pernyataan dari Manajemen Konstruksi bahwa instalasi
telah dilaksanakan dengan baik dan sistem bekerja dengan sempurna.
7) Telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam kontrak.
- As build drawing
- Certificate dari laboratory (Hanya untuk peralatan utama jika ada dan untuk
peralatan laiinya akan ditentukan kemudian oleh PM/Engineer dan consultant)
- Measurement report
- Factory certificate
- Guarantee certificate dan brochure.
- Operation dan maintenance manual
- Spare part untuk satu tahun operasi.
8) Semua sertifikat, instruksi dan perizinan dari instansi yang berwenang
memberikan izin penggunaan atas instalasi yang dipasang, harus diserahkan
pada saat atau sebelum hari penyelesaian pekerjaan yang ditentukan.
9) Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara proyek disertai lampiran-lampiran
sebagai berikut :
a. Gambar revisi (as build drawing), dengan jumlah sesuai lingkup/ scope
pekerjaan.
b. Surat pemeriksaan dari LMK.
c. Laporan hasil pengujian.
d. Sertifikat pabrik untuk peralatan utama seperti Panel Tegangan Rendah,
Panel Kapasitor, Armature lampu-lampu dan kabel.
e. Khusus untuk panel tegangan rendah, sertifikat harus ditandatangani oleh
personil yang bertanggung jawab dari pabrik panel sesuai dengan yang diatur
pada pasal 8 butir 8.10.5.
f. Surat jaminan ditujukan kepada pemilik bangunan dan mencantumkan nama
proyek.
g. Brosur asli, petunjuk operasi dan petunjuk pemeliharaan.
h. sertifikat instalasi dari instansi yang terkait

Serah terima kedua

Pada saat serah terima kedua :


 Semua peralatan dalam kondisi bersih.
 Ruangan panel dalam kondisi bersih
 Semua peralatan dalam kondisi siap operasi

a. Setelah serah terima tahap II, Kontraktor harus melakukan masa jaminan terhadap
instalasi dan peralatan terpasang selama jangka waktu 365 hari

101
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Biaya untuk pekerjaan tersebut harus sudah termasuk pada kontrak pekerjaan ini.
Apabila selama masa pemeliharaan Kontraktor tidak melaksanakan kewajiban,
maka pekerjaan tersebut dapat diserahkan dengan pihak lain dan biaya tetap
ditanggung oleh Kontraktor yang bersangkutan.

Selama masa jaminan tersebut, dan atas instruksi Manajemen Konstruksi


Kontraktor wajib atas biaya sendiri dengan cepat mengganti semua equipment
atau peralatan atau material yang rusak karena kualitas yang kurang baik atau
karena pelaksanaan yang kurang sempurna dan bukan karena kesalahan
penggunaan selama instalasi dipergunakan.

Semua perlengkapan,tenaga dan biaya sehubungan dengan perbaikan-perbaikan


tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.

Setiap Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua biaya yang timbul
sehubungan dengan kerusakan material, equipment dan kesalahan pembuatan,
pemasangan dari material, equipment yang disuplai oleh Kontraktor, selama masa
jaminan.

PASAL 13 PEKERJAAN INSTALASI GAS MEDIS

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pengadaan dan pemasangan pipa tembaga untuk oxygen;


b. Aksesoris dan kelengkapan pemipaan oxygen;
c. Peralatan : ballvalve, flexible hase air filter, legulator pengatur tekanan, dan
Sentral O2 automatic;
d. Hanger dan Support untuk pipa oxygen, control valve dan mesin vaccum.
e. Instalasi dan pemasangan peralatan utama :
1) Instalasi pipa, Outlet Oxygen, dan vaccum
2) Wall Outlet, untuk Oxygen, Vacuum Air
3) Master Alarm System
4) Area Alarm System
5) Zone Valve.
6) Gas Control Panel
f. Test dan Commissioning, dan menyertakan garansi Pabrik

2. Metode pemasangan pipa Coper Tube dalam instalasi Gas

a. Selama pemasangan, Pemborong harus menutup semua pipa yang terbuka, untuk
menghindari kotoran dan debu yang menempel di dinding pipa bagian dalam
sebelum di-instal.
b. Bahan pipa adalah tembaga batangan sekualitas kembla, juga bahan joint dan fitting-
nya standar dengan kembla. Pipa tembaga batangan mempunyai ketebalan 1,4 – 1,8
mm.
c. Dalam penyambungan antara pipa dan pipa menggunakan Tee, sambungan socket,
bend socket dengan di-las dengan bahan perak las tembaga hingga dianggap rapat

102
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dan baik. Adapun bahan api las menggunakan bahan api las Athecillin dan oxygen,
untuk bahan api karbit dan LPG tidak diperkenankan, karena bisa mengakibatkan
kebocoran di kemudian hari. Karena panas yang dihasilkan selain Athecellin tidak
cukup mengelas pipa batangan tembaga secara sempurna yang sudah di-set di
sistem.
d. Sebelum melakukan pengelasan, semua hanger dan support pipa tembaga sudah
jadi, karena hanger atau support tersebut untuk meletakkan pipa tembaga (Copper
Tube) sebelum dilakukan pengelasan.
e. Dalam pengelasan, semua pipa tembaga sudah tersambung dari ujung ke ujung ,
yang mana waktu pengelasan harus dialiri dengan (N2) nitrogen, untuk
menghindari kerak atau pengelasan atau kotoran api yang menempel pada pipa
tembaga waktu mengelas.
f. Setelah pengelasan selesai atau sudah terkait dengan baik dan pengelasan selesai
ujung - ujung ditutup dan dilakukan pengetesan dengan bahan (N2) nitrogen hingga
ditekan sampai mencapai tekanan 20/15 Kg/cm2 selama 2 x 24 jam tanpa ada
penurunan.
g. Untuk pengetesan kebocoran, harus menggunakan busa sabun di tiap pipa dan
sambungan yang dilas. Bila terjadi kebocoran, gelembung busa sabun akan
membesar dan seterusnya. Setelah perbaikan dan pengelasan ulang dilakukan tes
ulang hingga tidak ada lagi kebocoran.
h. Pipa gas yang melintas antar bangunan harus dilindungi oleh pipa galvanis diameter
1 GIP, baik yang ditanam dalam tanah (kedalaman minimal 40 cm) maupun yang
melintas di selasar (Door loop).

3. Aksesoris dan Kelengkapan Peralatan

1) Air Filter : - Press minimal 10 k -


bahan plastik dan metal
- Temperatur 800 C
- Standar
2) Ballvalve : - Body brass -
Body Cap Brass -
press 150 BSI -
Screwed body
3) Flexible Hase : - Press 10 K - Conn Screw -
Bahan : metal, rubber hase, dengan
pelindung anyaman kawat baja. - Tipe
: 50 cm
4) Regulator tekanan (standar) rumah sakit
5) Regulator oxygen standar Rumah sakit dan produk yang berstandar internasional.
6) Hanger dan Support (lihat gambar)
Bahan : plat besi dan baja sikut
Finis : cat anti karat
7) JCC automatic ialah outlet oxygen yang menempel pada tembok atau dengan braket
dan hanger dan aman digunakan untuk menggunakan peralatan lain untuk melepas
atau mengatur, untuk memperjelas lihat contoh atau dengan persetujuan Direksi
yang dikehendaki.

103
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

8) Automatic change – Over Manifold


A rugged and reliable gas supply system for uninterrupted flow of gases at constant
pressure.
Technical Spesification :
 Inlet pressure range: 1,500 kPa. To 20,000 kPa
 Outlet pressure:
- 415 kPa nominal pressure.
 Flow Capacity: -
nominal 700 L/min
 Red light setting
- 320 kPa line pressure.
 Amber light setting
- 600 kPa intermediate pressure
 ‘Reserve’ intermediate pressure setting:
- 1000 kPa nominal.
(With full cylinder pressure of 15/20,000 kPa and bleed flow of 5 litres per
minute)
 Gas specific connectors – for all medical applications each gas coil is
connected to the header block by a different threaded connector making
connections between different gases non-interchangeable.
 See Figures 4 and 5 for graph on performance.

9) Wall outlet with Humidifier flow meter (oxygen outlet warna : green)
- copper pipe 1/4 B
3/8 (B) flore conection for down drop
- flow range adjustable 1-15 liter/minute
- Relessed type.

4. Pemasangan Peralatan Utama di Instalasi Copper Tube


a. Semua peralatan utama, termasuk Alarm System, Area Alarm System, Gas Control
Panel, Zone Valve, dan Valve-valve temasuk Outlet-nya sudah terpasang sesuai
sistem Gas medis, dibilas lagi atau dialiri dengan N2, supaya sistem instalasi yang
sudah terpasang benar-benar bersih, hingga beberapa kali, hingga yakin sudah
bersih.
b. Kemudian dilakukan tes tekanan kerja selama 3 x 24 jam hingga tidak ada kebocoran
di sistem dengan dikontrol dengan alat pressure gauge, hingga tidak ada penurunan.
c. Untuk sumber Gas Medis, didapat dari Existing atau mencabang dari Instalasi Utama
dari yang sudah ada.

5. Penutup
Semua peralatan oxygen harus dalam kondisi baru dan baik untuk memudahkan dalam
hal flashing dan pembersihan sewaktu pemipaan sudah selesai dengan :
a. Dialiri N2 hingga beberapa kali hingga dalam pipa bersih;
b. Dalam mengaliri pipa dipukul-pukul untuk merontokkan benda padat yang masih
menempel pada dinding pipa bagian dalam dan dipukul secara merata dengan tidak
merusak struktur pipa dengan bahan kayu yang lunak.
c. Tes aliran secara serempak sesuai sistem kerja automatic central oxygen.

104
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

d. Dalam satu sistem gas medis diharuskan satu produk dari peralatan outlet, control,
Censor monitor, vacuum, press air, semuanya satu produk, untuk memudahkan
dalam garansi dan perawatan di kemudian hari,

NAMA ALAT : SENTRAL GAS MEDIS


QTY : 1 Paket
MEREK : MEDICAL
MODEL : VARIOUS

FEATURE and SPECIFICATION :

1. Area Alarm 2 Gases ( Vac, O2 )


- Type : wall mounted for concealed piping
- Box : steel 1.2t baked painting
- Panel : steel 1.6t baked painting w/ color printed P.C sheet
- Electric : 110/20 V AC, 24 V AC
- Function : for high/low pressure alarm of 4 Gases
- Consisting of : push to test, Alarm silencer, Power on lamp
- Gauge : 1 pc for each gas

2. Zone valve 2 Gases ( O2, Vac )


- Type : wall mounted for concealed piping with monitoring
gauge
- Box : steel 1.2t baked painting
- Panel : steel 1.6t baked painting w/ color printe sheet coating
- Gauge : Oxygen – 15 kg/cm2, Vacuum – 760 mm/Hg, Nitrous
Oxide– 15 kg/cm2, Comp. Air – 15
- Emergency breakable panel: acryl
- Valve : 20 kg/cm2 / ball valve – KSD 5301

3. Copper Pipe, Seamless, ASTM B819 Type L


- Pipa tembaga yang digunakan adalah seamless dan memenuhi syarat standar
ASTM B88 type L.
- Pipa tembaga tidak mengandung phosphor atau oli, kedua ujungnya tertutup. -
Diameter pipa yang digunakan bervariasi antara 10 mm s/d 50 mm.
dia ( 3/8”) 555 M
dia ( 1/2”) 1167 M
dia ( 5/8”) 1317 M
dia ( 7/8”) 271 M
dia ( 1 1/8”) 80 M
dia ( 3/4”) 190 M

4. Oxygen flowmeter with humidifier


- Solid brass body chrome plated for durability
- Control valve is back pressure compensated so flow accuracy is not effect by
restriction coused by humidifier, ventilitators, etc
- Unbreakable polycarbonate bottle and provides an audible alarm humidifier

105
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

 Flow rate : 15 LPM


 Scale : Double taper 0.5 LPM with flush
 Increment : 0.5 LPM to 5 LPM, 1 LPM from 6 to 15 LPM
 Accuracy : 0.25 LPM from 0.5 LPM to 6 LPM
 Flush flow : 70 LPM

5. Wall Suction Unit


 Easy to use suction unit for wall
 Collection unit provide relliable over flow protection
 Regulated vacuum range : 0 – 200 mmHg
 Full line / off / regulated vacuum – one touch cahnge selector
 On / off selector use without changing original setting
 One touch collection bottle separation
 Consist of : surgical continous regulatator
: unbreakable polycarbonat collection bottle ( 1200cc )
: conductive tube with adaptor

6. Moveable Suction Unit


 Type : moveable kick type
 Collection
 Collection unit provide reliable over – flow protection
 High vacuum pressure & large storage
 Consist of : suction Gauge : 0 -760 mmHg
: 8000 cc collection bottle
: on / off valve & stand by inlet cock valve
: mobile kick type bottle guide with castor

7. Supporting Materials
 Bracket dan gantungan pipa yang digunakan dari pipa besi, long drath atau
besi siku.
 Digunakan dyna set dan dyna bolt untuk menempatkan bracket.
 Fitting material terdiri sock, tee, tee reducer, elbow, reducer, terbuat dari
tembaga.
 Kawat las terbuat dari perak.
 Oksigen dan Acetylen adalah gas yang digunakan untuk mengelas.

8. Installation, Test, Commision and Training


 Instalasi dilaksanakan oleh tenaga yang ahli di bidang fitting dan pengelasan.
 Jarak antara bracket / gantungan adalah maksimal 2.5 meter.
 Penyambungan pipa dilakukan dengan fitting material dari tembaga dan dilas
dengan kawat perak.
 Setelah pekerjaan pengelasan selesai, antara sentral dan outlet akan
dilakukan flushing.
 Tes kebocoran pada pipa distribusi dilakukan dengan cara pressure test
dengan tekanan sekitar 10-12 bar selama 2 (dua) hari.
 Non crossing test dilakukan untuk mengecek bahwa pipa distribusi setiap
jenis adalah benar dan tidak tertukar satu sama lain.

106
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

- On Site – Training pemakaian alat dan pemeliharaan alat dilakukan secara baik
dan menyeluruh terhadap User dan operator alat.

PASAL 14 PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN LIFT

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan lift meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi lift berikut perlengkapannya. Pesawat lift
harus dilengkapi Emergency Landing Device, bila supply PLN mendadak mati, lift
segera dapat menurunkan penumpang pada lantai terdekat.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari panel lift sampai ke alat
penggerak dan alat kontrol.
c. Pengadaan dan pemasangan exhaust fan dalam ruang mesin lift.
d. Pengadaan dan pemasangan separate beam untuk dudukan bracket.
e. Pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan ini :
- Bobokan-bobokan dan perbaikannya kembali.
- Dudukan/pondasi mesin dan panel kontrol.
f. Mengurus/mengadakan perijinan instalasi lift dan penggunaan pesawat lift dari
Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja Daerah setempat.
g. Mendidik calon operator yang ditunjuk / disediakan oleh Pemberi Tugas.

2. Spesifikasi Teknis
 Use : bed hospital lift
 Quantity (Unit) / No : 1 /P1
 Drive System : ACVVVF
 Model / Source
 Type : B1000
 Power Supply : 380 v +/-5%; 3 Ph.; 50 Hz; 11 kw
 Lighting : 220 VAC, 1 Ph.; 50 Hz
 Operation Control : Simplex
 Capacity (kg) : 1000
 Speed (m/m) : 60
 Travel (mm) : 8,000
 Door Type : 2 - Panel Center Opening
 Floor/ Stops / Openings / Non Stops - Entrance Type : 3/3/3/0 - Front Opening Only
 Floors Served :
Front 1~3
Rear NONE
 Machine Type / Location : the top Hoistway

DIMENSION (PER UNIT)


 Hwy Size (W x D mm) : 2350 x 3050
 Car Size internal (W x D mm) : 1400 x 2500
 Car Size eksternal (W x D mm) : 1560 x 2655
 Opening Size (W mm) : 1000
 Pit Depth (mm) : 1500

10 7
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

 Overhead (mm) : 4600


 Machine Room Size (W x D x H mm): 2750 x 4000 x 2200

LIFT CAR INTERIOR FINISHING


 Car Ceiling : 4081L Type
 Car Transom : Hairline Stainless Steel
 Car Door : Hairline Stainless Steel
 Car Door Sill : Extruded Hard Aluminium
 Front Returns Panels : Hairline Stainless Steel
 Side & Rear Wall Panels : Hairline Stainless Steel
 Kick Plate : Stainless Steel
 Car Flooring : Granite Tile (by other)
 Handrail : Stainless Steel

CAR FIXTURES AND FINISHING


 No. of Normal COP's / COP Type : 1 / COP2 (Swing Type)
 COP Location : At Side Panel
 COP Button Type : BR27B (K) - Metallic Round Button
 CPI Type : 7" TFT - LCD
 CPI Location : Integrated to COP
 COP/CPI Faceplate : Not Applicable (Swing Type COP)

LANDING FIXTURES AND FINISHING


 Hall Call
 Button : BR27B - Metallic Round Button
 Face Plate : Hairline Stainless Steel
 Riser : 1 Riser for 1 Car
 Hall Position Indicator
 Main Floor : 4.3" TFT - LCD (Integrated as HBP11)
 Typical Floor : 4.3" TFT - LCD (Integrated as HBP11)
 Hall Lantern
 Main Floor : None
 Typical Floor : None
 Transom Panels
 Main Floor : Not Provided
 Typical Floor : Not Provided
 Door Jamb
 Main Floor : Narrow Hair Lines St Steel
 Typical Floor : Narrow Hair Lines St Steel
 Landing Door
 Main Floor : Hairline Stainless Steel
 Typical Floor : Hairline Stainless Steel
 Landing Door Sills : Extruded Hard Aluminium

108
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

STANDARD FEATURES ( PROVIDED)

1. Adjustable Car and Hall Call Door Open Dwell 10. Top of Car Emergency Exit (EEC)
Timing
2. Car Call Cancellation 11. Interphone system (Non Bus Type)
3. Car light /fan Auto Off 12. Overload Protection with signal light
4. Nudging Operation 13. Load Non Stop Device
5. Car Arrival Chime 14. Independent Operation (Except
Simplex)
6. Emergency Alarm on top Car 15. Anti Nuisance Car Call Protection
7. Emergency Stop Operation 16. Parking Operation at Main Floor
8. Releveling Operation 17. Anti Crime Protection (ACP)
9. Emergency light in Car with Automatic Charger 18. Door Time Protection - Close & Open

OPTIONAL FEATURES
1) Regenerative Drive : Provided
2) Automatic Rescue Device (ARED) : Provided
3) Multi Beam Infrared Door Protection (CEDES) : Provided
4) Fire Service Operation Phase I (EFO) : Provided
5) Emergency Fire Service Phase II (EFS) : Not Provided
6) Attendant Operation (ATT) : Provided
7) Extra Weight ( 150 )Kg + Recess ( 30 )mm : Provided
8) Eathquake Operation + 1 unit Seismic Sensor : Not Provided

3. Peraturan dan Standar Pelaksanaan


a. Seluruh perkerasan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan B.S.2655.
b. Pemborong harus menjamin bahwa lift dan material yang dipasang seluruhnya
dalam keadaan benar-benar baru dan baik.
c. Pelaksanaan harus berdasarkan gambar-gambar kerja yang disetujui Direksi
Pekerjaan.

4. Pemasangan
a. Mesin penarik langsung ditempatkan di atas jalur lift dengan penumpu batang atau
channels baja, dilengkapi dengan bantalan plat yang disediakan dan dipasang oleh
Pemborong lift.
b. Balok Penunjang
Balok penunjang harus dipasang 1 inch di atas lantai, dan ujung balok ini ditumpu
dengan bantalan baja sehingga beban tertinggi rata pada permukaan yang lebih
luas dari balok. Setiap mur atau kepala baut diberi ring penumpu sehingga
duduknya benar pada permukaan miring.

5. Sistem Pengaturan
a. Sistem pengarturan harus direncanakan terhadap :
Kecepatan, percepatan switch dan pembebanan secara otomatis dan memberikan
hasil operasi yang lembut, tidak terjadi hentakan pada gerak mula, percepatan
jalan, perlambatan dan pemberhentian.
b. Alat penghenti otomatis untuk membawa kereta berhenti pada lantai yang dituju.
Tombol limit dipasang untuk menjaga kemungkinan operasi di luar rencana.

109
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c. Panel pengatur utama


Pemborong harus menyediakan dan memasang panel pengatur utama di ruang
mesin.

6. Pekerjaan-pekerjaan yang harus disiapkan/dikerjakan oleh Kontraktor/Pemborong


sebelum pekerjaan pemasangan lift adalah sebagai berikut ;
a) MACHINE ROOM/KAMAR MESIN
1) Ruang mesin yang mempunyai sirkulasi udara max. 400C & penerangan yang
memadai (kecuali jenis machine roomless Elevator).
2) 2 bh Hoisting Hook sesuai dengan layout drawing yang disertai konfirmasi
tertulis, dan disediakan sebelum pemasangan peralatan (kecuali jenis machine
roomless Elevator).
3) Pintu besi untuk kamar mesin yang tahan api sesuai peraturan yang berlaku dan
membuka keluar serta dapat dikunci.
4) Struktur penunjang di ruang mesin untuk machine beam.
5) Perapihan lantai ruang mesin dan penutupan lubang hoistway setelah mesin
terpasang.

b) HOISTWAY/RUANG LUNCUR
1) 2 bh Hoisting Hook sesuai dengan layout drawing yang disertai konfirmasi
tertulis, dan disediakan sebelum pemasangan peralatan (khusus jenis machine
roomless Elevator).
2) Hoistway yang tertutup, bersih dan terhindar dari air dengan toleransi kemiringan
max. 25,4 mm.
3) Struktur penunjang untuk machine beam di lantai teratas (machine roomless)
4) Separator beam untuk hoistway lift yang berdampingan dua atau lebih, di tiap
level lantai dan di antara dua lantai.
5) Ring balok (intermediate beam) di antara dua lantai.
6) Menyediakan kolom dan balok praktis untuk memasang jamb dan Door Hanger.
7) Menyediakan lubang/cut out untuk pemasangan Hall Button dan Hall Position
Indicator dan untuk Firemans Switch.
8) Grouting dan finishing pada area jamb, sill, Hall Button/Hall Position Indicator dan
Firemans Switch.
9) Pintu darurat minimal 1x1 m setiap jarak 11 m pada express zone hoistway atau
sesuai peraturan yang berlaku.
10) Pembersihan PIT dan Hoistway sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
11) PIT yang kedap air dan struktur PIT yang mampu menahan reaksi buffer/truss
Elevator.

c) ELECTRICAL WORKS
1) Panel distribusi listrik di ruang mesin, yang telah terhubung dengan daya listrik.
2) Stop kontak, penerangan & saklarnya di pit dan ruang mesin.
3) Penerangan untuk pemasangan di sekitar lokasi kerja.
4) Tenaga listrik dan groundingnya untuk keperluan pemasangan yang tidak jauh
dari lokasi pemasangan (maks 5 m).
5) Tenaga listrik 3 phase dengan toleransi max +5% sebelum dilaksanakan
pekerjaan testing commisioning, sebesar daya yang dibutuhkan peralatan yang
dipasang.

110
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
6) Grounding terpisah untuk peralatan Elevator.
7) Wiring dan trunking untuk intercom dan monitoring system (bila dilengkapi).

d) LAIN-LAIN
1) Gudang tertutup untuk menyimpan peralatan dan alat kerja pemasangan yang
dekat dengan lokasi kerja lift.
2) Alimac (lift pekerja) dan atau tower crane selama pemasangan, bila diperlukan
3) Jika Pihak Pembeli/Pemborong tidak dapat menerima penyerahan peralatan atau
tidak dapat menyediakan tempat yang sesuai untuk peralatan pada tanggal yang
disetujui, maka pihak Pemborong harus memberitahukan tempat dimana
peralatan tersebut dapat dikirim atau disimpan di tempat yang disepakati kedua
belah pihak. Pada situasi seperti ini, penyerahan tersebut harus dianggap telah
diserahkan dan harus dijamin untuk pembayarannya, termasuk biaya tambahan
lain yang ada.

7. Spesifikasi Teknis
7.1. Kereta Lift
a. Rangka
Rangka kereta harus dari baja kuat, dengan sambungan las, kuat dan rigit,
sehingga tidak akan melentur (distorsi) dalam pembebanan yang
bagaimanapun serta pada waktu bekerjanya gigi pengaman.
b. Dinding
- Dinding kereta sebelah belakang dan kiri/kanan terbuat dari panel-panel
berlapis plastik yang masing-masing diapit oleh lift baja anti karat.
- Kosen-kosen pintu kereta terbuat dari baja anti karat, demikian juga
lempeng-lempeng tempat tombol dan indikator serta perlengkapan-
perlengkapan kerja lainnya.
- Indikator posisi lantai berupa indikator lampu sebagimana lazimnya
terdapat pada lift-lift biasa.
- Tidak diperkenankan adanya panel terbuka selain ventilasi.
- Kereta lift harus diletakkan diporos sehingga bila berhenti di suatu lantai,
dengan pintu terbuka tidak akan ada kemungkinan suatu benda terjebak
antara lantai dan kereta.
c. Lantai
- Plat form kereta lift terbuat dari rangka struktur baja yang lantainya dibuat
dari kayu sesuai dengan standar lift dan kemudian dilapisi dengan ubin
kereta setebal 3 mm.
- Plat form ini didudukan pada bantalan-bantalan karet peredam suara pada
rangka penggantung melalui batang-batang kaitan yang kuat dan
dilengkapi tuegoard dari baja dan plat pembatas dari logam pada sisi
entrancenya.
Di bawah platform terdapat penyensor berat beban yang secara elektris
dihubungkan dengan alat kontrol untuk setiap saat memonitor beban di
dalam kereta.
d. Langit-langit
Langit-langit kereta lift berupa langit-langit tergantung yang terbuat dari jalusi
alumunium sehingga baik kipas penghisap udara maupun lampu-lampu
penerangan akan tersembunyi di dalamnya.

111
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

e. Penerangan
Untuk penerangan di dalam kereta lift sedikitnya harus ada dua lampu neon
yang dipasang di atas ceilling gantung. Lampu harus tetap menyala bila aliran
listrik terputus dan mendapat daya dari listrik/accu (AC/DC).
f. Ventilasi
Exhaust fan dipasang di atas dengan daya dari listrik / accu (AC/DC) untuk
tetap bekerja bila aliran listrik terputus.
g. Pengamanan dan Pengatur
Pengamanan terhadap kecepatan lewat harus dilakukan dengan suatu alat
pengaman otomatis yang akan menghentikan lift secara mendadak dengan
pertolongan suatu pengatur di Kamar Mesin Lift. Pengatur tersebut harus
bekerja berdasarkan prinsip daya sentrifugal yang akan mempekerjakan sistem
pengaman apabila kejadian di atas dialami.
h. Pembukaan secara manual
Untuk keadaan dimana aliran listrik terputus, semua pintu elektris harus dapat
dibuka secara manual (dengan tangan).
i. Penggerak pintu
Penggerak pintu harus terdiri dari motor arus searah, mekanis, switch untuk
memberikan pelayanan yang lunak, kecepatan buka/tutup yang optimum. Bila
kereta mencapai lantai tertentu, pintu kereta dan pintu tiap lantai harus bekerja
secara simultan, tombol ditekan atau ada panggilan di lantai lain selewatnya
interval waktu tertentu.
j. Perlengkapan pengaman pintu
Pintu dilengkapi pengaman sedemikian rupa sehingga penumpang yang akan
masuk keluar suatu pintu sedang tertutup, maka dengan sedikit sentuhan akan
tersentuh membuka kembali supaya terhindar terjepitnya penumpang dan
segera menutup setelah penumpang masuk.
k. Penunjuk posisi kereta
Suatu petunjuk posisi kereta harus dipasang di tiap kereta, dari plat baja anti
karat, plastic dan lampu di belakangnya sedemikian, sehingga terbaca dimana
kereta berhenti atau lewat.
l. Panel Operasi kereta
Panel operasi kereta dipasang di kanan kiri pintu dalam kereta dengan
permukaan baja 16 / anti karat dan berisi :
- Bell bahaya yang akan membunyikan bel di koridor lantai yang bersangkutan
bila ditekan.
- Penghentian darurat, bila ditekan kereta segera berhenti dengan panggilan
dari lantai lain masih tetap ditekan, maka kereta segera menuju ke tujuan
semula begitu tombol dilepas.
- Panah naik hijau dan panah turun merah menunjuk arah gerak kereta.
Penunjuk ini bisa digabung dengan penunjuk positif di atas pintu kereta.
- Baris vertikal penunjuk yang menyatakan dimana kereta akan
berhenti/memenuhi panggilan.
- "Door open" bila ditekan menyebabkan tertutupnya pintu dan akan
menyingkap waktu terbukanya pintu.
- Bell tunggal yang hanya sekali berbunyi untuk isyarat mulai tertutupnya
pintu dan berangkatnya kereta.
- Switch ventilasi, mematikan/menyalakan exhaust fan.

112
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
m. Tombol Pemanggil
Tiap lantai dipasang tombol-tombol sebagai berikut
: Untuk lift penumpang :
Lantai Dasar : Tombol permintaan naik
Lantai 1 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 2 : Tombol permintaan turun
n. Bel tanda naik / turun
o. Sistem Call Dalam Lift

7.2. Pengimbang Berat


Terdiri/terbuat dari potongan-potongan balok-balok besi tuang pengisi yang
ditempatkan pada rangka struktur baja dengan berat keseluruhan adalah berat
kereta ditambah 15% berat beban, dan disusun sedemikian rupa agar membentuk
unit kompak yang dapat meluncur naik turun pada rel melalui sepatu peluncur, dan
harus dilapisi dengan lapisan nylon molcote.

7.3. Pegas Peredam


Sedikitnya 3 buah peredam tenaga kinetik maupun potensial harus ditempatkan
dan diapit dengan susunan dua buah penyangga kereta dan satu buah penyangga
penimbang berat.

7.4. Rel dan Sepatu Peluncur


Rel-rel baik untuk kereta maupun penimbang berat, harus terbuat dari baja khusus,
untuk itu yang berpenampang T dengan lidah-lidah yang licin dan rata.
Sambungan rel yang satu dengan yang lain harus dibuat sedemikian rupa sehingga
sekalipun ia harus menampung jarak muai, ia juga menjamin kehalusan pekerjaan.
Sepatu peluncur kereta harus dilumasi dengan baik dan tidak memakan lidah-lidah
rel. Ikatan-ikatan rel ke dinding koker harus dibuat sekokoh mungkin sehingga
goncangan-goncangan tidak akan menyebabkan lepasnya rel dari ikatan-ikatan
tersebut.

7.5. Tali-tali Baja


Tali-tali baja penarik kereta dan pengimbang berat harus terbuat dari tali baja
khusus untuk lift yang mempunyai kekenyalan cukup, yang terdiri atas berkas-
berkas benang-benang baja dan ditentah antara berkas-berkas. Harus tersedia
hannep manila berminyak yang dapat melumasi setiap benang dengan baik.
Dengan begitu tali-tali baja penarik tersebut tidak akan cepat berkarat. Tegangan
regang antara tali atau dengan yang lainnya harus sama menjamin pembagian
beban pada semua tali. Tali-tali baja Gubernor harus pula memenuhi syarat-syarat
seperti tersebut di atas.

7.6. Mesin Penggerak


a. Mesin penggerak adalah mesin traksi single wrap kelas A yang khusus untuk
menggerakkan lift. Mesin yang terdiri dari motor, rem elektro magnetis gigi
cacing, harus terbuat dari baja. Roda gigi harus terbuat dari baja dan
perunggu. Sedangkan gigi harus terbuat dari campuran baja dan kontrol
terbuat dari molybdenum yang didudukan secara kompak pada suatu chases
atau lempengan dudukan. Poros thrust sisi dan untuk menjamin kelurusan

113
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

duduknya, poros kontrol didudukkan pada bantalan-bantalan roler.


b. Dalam pelayanan lift harus berfungsi tanpa berisik, bergetar, menghentak atau
mengalami keausan dalam segala kemungkinan pembebanan.
c. Rem :
- Rem penghentian harus rem listrik arus searah yang akan menjepit
karena aksi dari pegas mekanis dan terlepas karena adanya arus penguat.
Dengan begitu akan menjamin terjadinya penghentian yang halus pada
keadaan pelbagai beban.
- Sistem rem harus bekerja dan dapat menahan lift bila mencapai
pembebanan 150% dari kapasitas dan kecepatan tidak lebih dari 110%
yang direncanakan. Pegas rem yang menekan sepatu rem adalah pegas
tekan yang ditunjang dengan baik.
- Permukaan rem harus dapat diganti baru dan tidak dapat terbakar dan
dikaitkan sedemikian rupa sehingga keadaan normal tidak melemahkan
ikatannya.
- Rem harus bekerja otomatis bila ada gangguan yang diterima perlengkapan
pengaman elektrik. Penghubung ke tanah, hubungan singkat, sipat
magnetis tidak dibenarkan mengganggu pekerjaan rem bila suplai listrik
terputus.
d. Motor
Motor penggerak harus motor listrik arus balik dengan dua kecepatan khusus
untuk lift. Bertorsi awal yang tinggi dan sebaliknya hanya mempunyai arus
awal yang rendah. Pada saat kereta akan mendekati lantai untuk berhenti,
maka kumparan kecepatan rendah harus bekerja menggantikan kumparan
kecepatan tinggi, sehingga dengan demikian dapat dijamin kecepatan
levelling.
e. Katrol - katrol :
Jika dari besi cor atau baja, dengan 4 alur "V" yang diproses secara teliti untuk
menghindari gesekan pada waktu pembebanan yang mengurangi keausan.
Fully ini dilengkapi dengan alur U yang cukup dalam menjamin tali baja tidak
keluar dan kelonggaran untuk tidak terjadi effek penjepitan. Bantalan luncur
seluruhnya dilengkapi pelumas otomatis.

7.7. Controller dan Selector


a. Controller
Untuk mengatur bekerjanya lift secara baik sebagaimana mestinya maka
suatu pusat pengatur harus ditempatkan di kamar mesin. Pusat pengatur ini
harus diatur sedemikian rupa agar terbentuk unit yang lengkap, teratur dan
sistematis. Pusat pengatur ini harus berfungsi dengan baik menjalankan,
memberhentikan dan menukar kecepatan lift. Selain dari pada itu harus juga
mengatur kerja dari pada kereta lift. Dalam formasi kerja yang effisien dan
dalam hal ini secara simplex Full Collective. Ini juga harus dapat berfungsi
sebagai pengawas keamanan dengan alat-alat pengawas/pengaman yang
cukup baik.
b. Selector
Suatu pusat untuk memonitor posisi setiap saat dari kereta, sekaligus
mencatat panggilan-panggilan kereta ataupun lantai harus ditempatkan di
kamar mesin. Selector tersebut harus juga berfungsi sebagai pusat informasi

114
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

kepada lantai-lantai dan kereta tentang dalam arah mana perjalanan sedang
dilakukan. Begitu juga pada lantai ke berapa ia sedang berada dan lain-lain.

7.8. Kabel listrik dan panel listrik


a. Kabel listrik
Instalasi listrik dari sistem lift ini berikut kabel-kabelnya harus disediakan dan
dipasang lengkap dengan panel-panel lift, termasuk di dalamnya penyediaan
levelling cables, conduit dan fitting.
b. Panel dan Instalasi Listrik
Tenaga listrik tersedia 380 volt / 3 phase / 50 Hz.
Panel listrik terbuat dari plat tebal 2 mm, komponen setaraf Siemens, kabel
toevoer dipakai dari jenis NYFGBY dan NYY dengan pipa pelindung. Instalasi
listrik dari sistem jenis penumpang ini berikut kabelnya disediakan dan
dipasang secara rapi.

7.9. Cara Kerja


a. Kereta harus dapat dipanggil secara otomatis dari satu lantai dan kereta
datang pintu-pintu harus terbuka secara otomatis pula. Jika setelah suatu
selang tertentu seseorang telah memasuki kereta, pintu-pintu harus dapat
tetutup sendiri dan dalam hal dikehendaki, maka dengan menekan suatu
tombol ia harus lebih cepat menutup pintunya.
b. Segera setelah tombol di dalam kereta bermotor sesuai dengan lantai tujuan
ditekan, maka kereta secara otomatis harus bergerak ke arah yang sesuai dan
setelah selesai akan membukan pula secara otomatis.
c. Apabila dalam perjalanan naik/turun terdapat panggilan, maka kereta harus
dapat berhenti dan membuka pintu secara otomatis. Apabila orang tersebut
telah masuk, maka pintu harus dapat tertutup secara otomatis.
d. Cara kerja selanjutnya harus sesuai dengan cara kerja yang termaksud dalam
standar lift sebagai otomatis penuh / selektif.

7.10. Bekerjanya sistem lift bila terjadi kebakaran di dalam gedung


a. Lift tersebut juga berfungsi fireman's lift (lift yang dipergunakan Dinas
Kebakaran).
b. Fireman's Service Switch Box
1. Fireman's Service Switch diletakkan di dalam kotak, diberi penutup dari
kaca yang dapat dipecahkan (breakable glass).
2. Lokasi dari Fireman's Service Box adalah pada lantai satu di dekat posisi
dari lift sehingga lokasinya mudah diketahui Dinas Kebakaran.
c Cara kerja sistem instalasi lift pada waktu terjadi kebakaran
1. Jika terjadi kebakaran, untuk memanggil lift ke lantai dasar, maka petugas
Dinas Kebakaran dapat memecahkan kaca Firemen's Service Box dan
merubah posisi Firemen's ke arah ON.
2. Dengan keadaan switch ke posisi ON maka terjadi :
- Semua panggilan terhadap lift akan tertutup.
- Lift pada saat itu bergerak ke arah turun, perjalanan secara non stop
ke lantai dasar.
- Jika lift bergerak dalam keadaan naik, ia akan berhenti pada lantai
atasnya yang terdekat dan tanpa membuka pintu kereta, kemudian

115
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

berbalik ke arah turun secara non stop menuju ke lantai dasar.


- Dalam keadaan kebakaran, lift ini hanya dipergunakan oleh
petugas
Dinas Kebakaran dan umum dilarang menggunakan lift.
3. Sisem instalasi lift akan bekerja secara normal kembali jika switch pada
Firemen's Service Box dirubah dalam posisi OFF.

7.11. Pengujian
a. Apabila instalasi telah selesai maka pengujian harus dilakukan oleh
Pemborong dalam jangka waktu yang dianggap memenuhi syarat
pengujian dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan dan Pemberi Tugas,
hingga seluruh sistem dinyatakan bekerja dengan baik dan sempurna.
b. Selama pengujian maka harus dilaksanakan pengawasan yang teliti
terhadap setiap bagian sistem sampai dinyatakan bahwa keadaan
instalasi benar-benar baik dan normal.

7.12. Jaminan
Perwakilan/Distrubutor/Sole Agent sebagai Pemborong Pembantu diwajibkan
memberikan jaminan selama 1 (satu) tahun terhitung dari saat penyerahan
pertama. Selama masa jaminan perwakilan / Distributor / Sole Agent sebagai
Pemborong Pembantu wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan servis dan memelihara serta memberikan kepada pemilik buku
mengenai "Operation Maintenance" dari seluruh sistem.
b. Melakukan perbaikan-perbaikan peralatan yang disebabkan karena
kesalahan pemasangan atau cacat pembuatan, atas beban Pemborong
Pembantu. Untuk pekerjaan perbaikan kerusakan yang bukan kesalahan
pemasangan atau cacat pembuatan, biaya tidak dibebankan Pemborong
Pembantu, yaitu untuk kerusakan selama 9 (sembilan) bulan setelah
masa pemeliharaan selesai / dilampaui.
c. Penyediaan operator terdidik untuk memberikan penjelasan serta
pendidikan kepada petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik,
penjagaan dan melakukan pekerjaan perbaikan, penyetelan-
penyetelan/penyempurnaan, bilamana ada gangguan-
gangguan/ketidaksempurnaan operasi/ kerja dari sistem keseluruhan (lift)
atau bagian-bagiannya, selama masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan.

7.13. Masa Pemeliharaan


Masa pemeliharaan adalah 3 (tiga) bulan setelah penyerahan pertama.

7.14. Dokumentasi Instalasi


Sebelum melakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi
Tugas, Pemborong Pembantu diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-
dokumentasi sesuai dengan yang tercantum pada ketentuan umum.

7.15. Pemeliharaan Jangka Panjang


a. Perwakilan/Distributor/Sole Agent sebagi Pemborong Pembantu harus
memberikan jaminan atas tersedianya suku cadang yang diperlukan.
b. Jika diperlukan Perwakilan/Distributor/Sole Agent sebagai Pemborong
Pembantu harus bersedia melakukan perbaikan atas permintaan Pemilik,
dengan pembayaran yang wajar.
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN 116
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PASAL 15 KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
Pemborong.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail
maka segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan
bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.

Yogyakarta, ........ . ....... 2019


Konsultan Perencana
PT. TRISAKTI PILAR PERSADA

Direktur

117
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

Secara garis besar Item Pekerjaan yang dilaksanakan terdiri dari :


1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan tanah (pematangan lahan berupa fill)
3. Pekerjaan Talud Penahan Tanah
4. Pekerjaan Sub structure (pekerjaan struktur bawah-pondasi minipile)
5. Pekerjaan Struktur Beton Bertulang
6. Pekerjaan pasangan dan plesteran
7. Pekerjaan Pelapis Dinding dan Lantai
8. Pekerjaan langit-langit/plafond
9. Pekerjaan sanitair
10. Pekerjaan pengecatan
11. Pekerjaan kusen, pintu, jendela, bouvenlicht, dinding Partisi
12. Pekerjaan Rangka atap baja ringan
13. Pekerjaan Penutup atap seng galvalum dilengkapi peredam
14. Pekerjaan lapisan kedap air/waterproofing
15. Pekerjaan screeding
16. Pekerjaan beton rabat
17. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

PASAL 03. TEMPAT PROYEK


Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan sesuai dengan tempat yang sudah ditunjuk yakni di
dalam Komplek RSUD Kesesi Kab Pekalongan. Selanjutnya akan ditunjukkan pada waktu
aanwijzing.

PASAL 04. GAMBAR DOKUMEN


Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan atau ketidaksesuaian dan
keragu-raguan di antara setiap Gambar Kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada
Direksi / Konsultan Pengawas untuk memastikan gambar yang dijadikan acuan. Hal tersebut
di atas tidak dapat dijadikan alasan dari Kontraktor untuk memperpanjang atau meng-klaim
biaya maupun waktu pelaksanaan

PASAL 05. SHOP DRAWING


Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Lelang maupun yang diminta oleh Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana.
Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan atau spesifikasi persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi
pabrik.

2
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

PASAL 06. UKURAN


 Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja adalah ukuran jadi seperti dalam
keadaan selesai.
 Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang tercantum di dalam
Gambar Pelaksanaan/Dokumen Lelang tanpa sepengetahuan Direksi.

PASAL 07. SARANA KERJA


 Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing-masing
anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan
dalam pekerjaan ini
 Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan peralatan yang
dimiliki dimana pekerjaan pemborong akan dilaksanakan serta jadwal kerja
 Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal -hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang
sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan tersebut.

PASAL 08. STANDAR YANG DIGUNAKAN


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Kontruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, antara lain :
- SNI 03-6861-1-2002 Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
- SNI-15-2049-2015 Peraturan Semen Portland Indonesia
- SNI-03-2847-2013 tentang persyaratan Beton struktural untuk Bangunan Gedung
- SNI-03-1729-2015 tentang Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
- SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung
- Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-1987
- Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
- Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-2002
- Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990
- Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia tahun 2000 dan 2011

PASAL 09. SYARAT BAHAN


 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik tidak
cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang
dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
 Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang dipergunakan
juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan
 Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan
Pengawas / Perencana
 Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan untuk
menetapkan standard of appearence.
 Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah tiga hari setelah SPK turun.

3
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

PASAL 10. PELAKSANAAN PEKERJAAN


 Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus tepat
sesuai Gambar Kerja.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti Gambar Kerja dan
melakukan pengukuran kondisi lapangan.
 Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi /
Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
 Kontraktor tidak boleh mengklaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi Kerusakan
suatu pekerjaan akibat keteledoran Kontraktor, Kontraktor harus memperbaikinya
sesuai dengan keadaan semula.
 Kontraktor diwajibkan Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan
persyaratan yang berlaku/ Gambar pelaksanaan atau Dokumen Lelang.
 Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai dengan
kegiatan suatu pekerjaan.
 Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.

4
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL

Anda mungkin juga menyukai