BAB I
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
1
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
STRUKTUR
5
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
STRUKTUR
PASAL 02 PEKERJAAN TANAH
6
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
7
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
2. Bila sesuai alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan
dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN diketahui oleh Pemborong dan
ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin
bahwa pekerjan yang sedang berlangsung tersebut tak terganggu.
3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Pemborong, Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang
terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah
tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan
Pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah
1. Daerah disekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk
itu Pemborong harus mempersiapkan saluran Pembuangan yang cukup
menghidari terjadinya bahan erosi tersebut.
2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
a. Tidak diperkenankan air tergenang didalam atau sekitar lapangan
pekerjaan kontrak ini.
b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan
air.
c. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus
dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan
pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan.
Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal
15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan
pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular
soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang
bekas atau sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10 cm.
f. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill
1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Lapangan yang
harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Pengawas
Lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikan-
penyelidikan yang dibutuhkan atas biaya Pemborong.
Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari
Pengawas Lapangan.
8
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
9
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
4.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka
perlu konsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan
pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller hingga
mencapai kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah
yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu
dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga
kepadatan 95% atas beban Kontraktor.
10
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
11
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
dibagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-
bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
b. Apabila ternyata terdapat pipa air, gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik,
telepon dan lain-lainnya yang masih digunakan maka secepatnya memberitahukan
kepada Pengawas atau penguasa/instansi yang berwenang untuk mendaptkan
petunjuk-petunjuk seperlunya.
c. Dinding sumuran yang berupa unit beton pracetak diturunkan dengan cara akibat
beratnya sendiri melalui penggalian tanah di dalam dinding sumuran, dengan
menggunakan beban berlapis dan mengurangi ketahanan geser tanah.
d. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi
kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktor harus mengisi/mengurangi
daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian
bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
e. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat
penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga
pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik.
f. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Pengawas, baik mengenai kedalaman/lapisan tanahnya maupun jenis
tanah bekas galian tersebut.
12
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN STRUKTUR
Notasi (D) pada gambar menunjukkan tulangan berupa tulangan ulir atau
deform. Sedangkan notasi (Ø) menunjukkan tulangan berupa tulangan polos
4. Besi beton harus berasal satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan
untuk mencampur adukan bermacam-macam sumberbesi beton tersebut untuk
pekerjaan Konstruksi.
5. Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi. Batang percobaan
diambil dibawah kesaksian Direksi berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk
tiap-tiap jenis percobaan yang diameternyasama, dengan panjangnya tidak
kurang dari 100 cm.
6. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi. Semua biaya-biaya percobaantersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan
mendapat persetujuan Direksi. Hubungan antara besi beton satu dengan
lainnya harus menggunakan kawat besi beton, diikat dengan teguh, tidak
menggeser selama pengecoran beton dan bebas daritanah.
8. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitas, tidak sesuai
dengan spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site. setelahmenerima
instruksi tertulis dari Direksi, dalam waktu 2x24 jam.
c. Beton
1) U m u m
- Kekuatan beton untuk Poor, sloof, balok, plat lantai dan kolom adalah mutu K-
250 (f’c=20.75 MPa) menurut SKSNI-03-2847-2013 dengan deviasi standar
sebesar 40 kg/cm2, khusus untuk pancang bermutu K-500. Beton harus
merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap bahan-bahan berbahaya
(seperti asam dan garam) karena terletak di dalam tanah.
- Pengecoran beton harus dilakukan dalam keadaan lokasi tidak berair.
Selama pengecoran dan pengeringan beton air tanah yang ada harus terus
menerus dipompa untuk mencegah rusaknya adukan beton akibat air dari
luar.
- Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat SNI-03-2847-2013
- Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan batang-
batang tulangan minimal 50 kali diameter tulangan ( 50 d ).
2) Pengecoran beton
- Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengedapan agregat dan tercampurnya kotoran-
kotoran atau bahan lain dari luar.
- Pemakaian beton "ready mix" harus mendapat persetujuan Direksi, baik
mengenai nama perusahaan, alamat maupun kemampuan alat-alatnya.
- Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan
Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat
pekerjaan.Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu
harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
- Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas.
13
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
14
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN STRUKTUR
Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang memerlukan ketepatan, ketelitian, dan
pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karenanya pemborong harus
mampu menyediakan peralatan yang baik, lengkap, dan pekerja atau
pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.
2. Sifat Pekerjaan
Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai sifat
penggalian dan pengurungan yang diharuskan, sehingga harga-harga
penawarannya telah memungkinkan bagi terlaksananya pekerjaan tersebut
dengan baik.
3. Penggalian Tanah
Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-
syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar atau bagian-bagian gembur, maka ini
harus digali keluar sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan
pasir, dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
d. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan
atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
semula, harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan.
f. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus
segera dilaporkan ke Konsultan Pengawas dan juga ke Pemberi Tugas
dan harus dilindungi dari kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat
kelalaian pemborong, maka harus direparasi/diganti oleh Pemborong atas
tanggungannya sendiri.
g. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui di lapangan
dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus bertanggung jawab
untuk mengambil setiap langkah apapun yang diperlukan untuk
perlindungan.
b. Pengurugan Pondasi
1. Lingkup Pekerjaan
a. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan
gambar.
b. Urugan kembali pada akhir pekerjaan pondasi untuk pengisian dan
levelling di sekitar konstruksi pondasi.
c. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana.
15
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
2. Bahan-bahan
a. Bila tidak dicantumkan Pengawasan dalam gambar-gambar detail, maka
pada bagian atas urugan, di bawah pelat-pelat beton bertulang, beton
rapat dan pondasi-pondasi harus terdiri dari urugan pasir setebal 10 cm
padat
b. Di bawah lapisan pasir atau di samping pondasi, urugan yang dipakai
adalah dari jenis tanah “silty clay” yang bersih tanpa potongan-potongan
bahan yang bias lapuk serta batuan yang telah dipecahkan.
c. Pemborong wajib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari
mutu bahan yang terbaik.
2. Permukaan Lapangan
Pemborong supaya memperhitungkan apapun yang diperlukan untuk
meratakan tanah jalan masuk agar dapat bekerjanya alat pondasi tiang
(pillingrig).Untuk maksud lelang ini, (level pilling) dapat diasumsikan seperti
yang tertera di gambar struktural.
4. Penyelidikan Lapangan
a. Sebelum mengajukan penawaran, Pemborong dianggap telah
mengunjungi dan mempelajari keadaan lapangan sebaik-baiknya,
termasuk yang tidak disebutkan secara khusus dalam gambar-gambar
struktural.
b. Jika Pemborong ingin melakukan penyelidikan tambahan yang
menyangkut galian, sondir, boring, dan sebagainya sebelum mengajukan
penawaran, hal ini dapat dilakukan atas tanggungan biaya Pemborong
sendiri.
c. Dalam persyaratan teknis (spesifikasi) ini, daya dukung berarti beban
pondasi tiang yang disebabkan oleh beban atap ataupun beban
sementara sesuai dengan yang direncanakan
d. Data-data tiang pacing dapat dilihat dalam gambar struktur.
e. Untuk mengetahui kapasitas dukung tiang ultimate dilakukan pengujian
PDA sebanyak 3 titik pada pile cap yang berbeda.
f. Biaya pengujian PDA ditanggung oleh Kontraktor, dan dilakukan oleh
tenaga ahli geoteknik yang bersertifikat HATTI.
16
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
5. Pengangkatan/Pemindahan
a. Membubuhi tanda
Tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda, titik-titik angka t yang
tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang
pancang.Untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang diberi
tanda setiap 1 meter.
b. Pengangkatan/pemindahan
Tiang pancang harus dipindah/diangkat dengan hati-hati sekali guna
menghindari retak maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan.
6. Pelaksanaan Pemancangan
a. Driving Cap
Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang dilindungi dengan suatu
bantalan / driving cap.
b. Hammer
Pemancangan harus memakai hammer yang tidak menimbulkan bunyi
atau getaran yang kuat, seperti Hammer Hydrolic atau Drop Hammer
kecuali bila diizinkan Konsultan Pengawas dapat dipakai alat Dtesel
Hammer K-13.
c. Pengikat
Selama pekerjaan pemancangan, tiang pancang harus diikat sedemikian
sehingga tiang tidak dapat bergerak pada arah horizontal.
d. Penetrasi
Tiang Pancang harus dipancang menurut penetrasi tiap pukulan seperti
yang diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
17
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
18
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
n. Segala resiko akibat yang timbul dari pemancangan tiang adalah tanggung
jawab Kontraktor.
19
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
b. Aggregates.
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam SNI-03-
2847-2013, terdiri dari :
1. Pasir beton (aggregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat
pasir beton.
2. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
- Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya
dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm, dan tidak lebih
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
- Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat batas
maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
- Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan koral
semua split digunakan pecah/giling mesin.
20
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan untuk tulangan adalah BJTP24 (fy = 240 MPa) untuk
tulangan beton praktis dan menggunakan BJTD40 (fy = 350 MPa) untuk tulangan
beton komponen struktur. Notasi (D) pada gambar menunjukkan tulangan berupa
tulangan ulir atau deform. Sedangkan notasi (Ø) menunjukkan tulangan berupa
tulangan polos.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari pabrik, juga harus harus dimintakan certificate dari
laboratorium baik pada saat pemasangan secara periodik minimal 2 contoh
percobaan tarik (stress-strain) dan perlengkapannya untuk setiap 20 ton besi.
d. Bahan-bahan :
1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang
harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 03-2847-2013.
2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh
petugas ahli dan Direksi Lapangan dan Kontraktor berkewajiban untuk
membantu penuh Direksi Lapangan dan pengawas ahli didalam melaksanakan
pemeriksaan bahan-bahan.
3. Portland Cement dan Mutu Besi
Digunakan Portland cement jenis II menurut NI.8 type-I menurut ASTM. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi beton dari jenis BJTP-24
tulangan beton praktisdan jenis BJTD-35 untuktulangan beton komponen
struktur.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari suppliers, juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium resmi dari Perguruan Tinggi atau Instansi Pemerintah baik pada
saat pemesanan maupun secara periodik minimal 2 contoh percobaan (stress-
strain) dan perlengkungan untuk setiap 20 ton besi. Konsultan Pengawas harus
menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan dengan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
e. Admixture.
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton dari merk setarap Super
Plastet SR (kedap air) dan plastet no. 2 untuk beton biasa.Namun sebelumnya
Kontraktor diwajibkan mengajukan analisis kimia serta test, dan juga bukti
penggunaan selama 5 tahun di Indonesia.Penggunaan harus sesuai dengan
petunjuk teknis pabrik.
21
mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan
bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari
5% berat semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam
jumlah yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus
sesuai dengan yang diminta perencana.
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga
bebas dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya.
d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan
lain jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
22
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
dan minta persetujuan-nya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti
Kontraktor terlepas dari tanggung jawabnya.
23
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
(bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata
atau plat beton.
Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3 nya.Kemudian adukan tersebut ditusuk-
tusuk 25 kali dengan besi 16 mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat
(seperti peluru).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan
yang dibawahnya.Setelah diratakan, segera cetakan diangkat perlahan lahan
dan diukur penurunannya (slum-nya).
6. Jumlah cement minimum 340 kg per m3 beton, khusus pada atap pondasi luifel
jumlah min tersebut dinaikkan menjadi 365 kg/m3 beton.
7. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
8. Peralawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
genang air selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
9. Jika perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 hari
dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang diminta
pada 28 hari.
Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang
diminta, maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara
seperti ditetapkan dalam SNI-03-2847-2013 dengan tidak menambah beban
biaya bagi Pemberi Tugas (= beban Kontraktor).
10. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan kedalam mixer.
11. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen-
komponen beton.
12. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
24
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
25
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
26
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR
Catatan:
1. Apabila di lapangan terdapat pekerjaan yang belum diatur dalam pasal RKS ini,
Kontraktor/Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan
untuk koordinasi lebih lanjut.
2. Apabila di lapangan terdapat kendala dalam pelaksanaan dan atau terjadi
kekurangpahaman terhadap pasal-pasal yang dicantumkan di dalam rks ini, Kontraktor/
Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan untuk
koordinasi lebih lanjut.
27
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR
28
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 02 PEKERJAAN TANAH
29
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
30
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI
KESESI KABUPATEN PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
KABUPATEN PEKALONGAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Bila sesuai alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan
dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat
diketahui oleh Pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau
pemindahan, Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjan yang sedang berlangsung
tersebut tak terganggu.
3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan
Pemborong, Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang
terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah
tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan
Pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah
1. Daerah di sekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk
itu Pemborong harus mempersiapkan saluran Pembuangan yang cukup
menghidari terjadinya bahan erosi tersebut.
2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
a. Tidak diperkenankan air tergenang didalam atau sekitar lapangan
pekerjaan kontrak ini.
b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan
air.
c. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus
dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan
pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan.
Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal
15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan
pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular
soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang
bekas atau sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10 cm.
f. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill
1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Lapangan yang
harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Pengawas
Lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikan-
penyelidikan yang dibutuhkan atas biaya Pemborong.
Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari
Pengawas Lapangan.
31
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan,
maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk
seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak
diperkenankan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap lapisan tidak lebih
tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan
yang disyaratkan pada pasal mengenai “Pekerjaan Urugan & Pemadatan“.
Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukan setelah
diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
6. Pembersihan
Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa- sisa puing- puing, runtuhan- runtuhan, sampah-
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini
adalah tanggung jawab Pemborong.
32
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
4.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka
perlu konsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan
pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller hingga
mencapai kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah
yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu
dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga
kepadatan 95% atas beban Kontraktor.
34
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
5.3. Bahan-bahan
a. Bahan-bahan yang digunakan sekualitas cuprinal 118 L dan disetujui Konsultan
Perencana.
b. Bahan-bahan termite control dalam proyek ini terlebih dahulu harus diusulkan
kepada Konsultan Pengawas dilengkapi dengan brosur dan referensi yang
diperlukan.
c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
5.5. Peralatan :
Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan /
kejadian-kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.
5.6. Jaminan :
Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini
selama minimal 10 tahun.
35
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
6.2. Bahan-bahan
1. Bahan untuk saluran talang datar digunakan plat beton dilapis water proofing merk
Fosroc/SIKA.
2. Bahan untuk saluran talang tegak digunakan pipa PVC 4" jenis AW ex Rucika,
Wavin atau setara. Pipa PVC tersebut kemudian ditutup/dibungkus dengan
GRC/Kalsium silika Board finish cat rangka hollow galvanis
36
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
adukan (mortar) sesuai dengan campuran yang digunakan, semua naat yang
tebal harus diisi batu kricak. Tinggi pemasangan dalam satu hari tidak boleh
lebih dari 0,50 m.
c. Sisi samping pondasi harus dibuat (plester kasar) sesuai dengan adukan
pondasinya.
d. Dalam proses pengeringan pondasi harus selalu dibasahi atau disiram air.
Selama pondasi belum selesai mencapai bentuk profilnya, lubang bekas
galiannya tidak boleh diurug.
3. Pasangan batu bata ringan
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat alat Bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik. Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar sesuai petunjuk Konsultan Perencana.
b. Persyaratan Bahan
Bata ringan yang dipergunakan produksi Citicon, Hebel, Power Block
Perekat menggunakan standar perekat bata ringan ex Lemkra atau setara
c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
Pasangan bata dengan menggunakan perekat instan produksi ex Lemkra.
Bata ringan yang digunakan ukuran tebal 10 cm dengan kualitas terbaik yang
disetujui Perencana.
Pasangan dinding bata sebelum di plester harus terlebih dahulu dibersihkan.
Pemasangan dinding bata ringan dilakukan secara bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum ketinggian 1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom
praktis.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
38
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
5. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu belah yang sudah terpasang dan terkena
udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup
bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.
6. Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan Pasangan batu belah harus dibasahi terus
menerus selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan.
8. Permukaan dinding yang dihasilkan harus benar-benar vertikal, datar, rata, tidak
melengkung atau begelombang.
39
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Syarat Bahan
a. Homogeneous tile harus memiliki kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal
yang memenuhi ketentuan SNI 03-4062-1996 yaitu sekualitas, Granito, Summit,,
Venus atau setara, yang dipasang sesuai gambar.
b. Tile yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-
sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
c. Tipe dan warna masing-masing Homogeneous Tile harus sesuai dengan warna
yang ditentukan dan disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
d. Perekat keramik instan mengandung pasir silica, silikom, latex dan additive lain.
Khusus untuk perekat instan keramik dinding dan nat, selain bahan tersebut di
dalamnya juga mengandung anti efflorescence.
40
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebagai lapisan dasar ialah urugan pasir urug setebal 20 cm atau sesuai dengan
rencana gambar. Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis dipadatkan dengan
direndam air sampai jenuh.
b. Di atas urugan pasir tersebut dipasang lantai kerja/beton tumbuk 1:3:5 bertulang
praktis sesuai dengan gambar-gambar rencana.
c. Pasangan / perekat lantai homogeneous tile digunakan perekat instan khusus
untuk homogeneous tile lantai dan dinding dengan ketebalan sesuai dengan peil
yang telah ditentukan dalam gambar.
Perekat keramik lantai dan dinding
> Penyiapan media aplikasi (cek kuat media aplikasi apakah rapuh atau
tidak, pembersihan dari kotoran, minyak, debu)
> Pembuatan adukan.
Komposisi air dan perekat instan adalah 250 cc : 1kg perekat instan
Pengadukan menggunakan MIXER sampai jika adukan diambil
dengan cetok, jatuhnya dukan lama
Diamkan selama 5 menit sebelum diaplikasikan
> Kuas bonding agent
> Adukan perekat instan + air disebarkan pada media menggunakan serok
gigi
> Tempelkan tile di atas adukan, tekan dengan palu karet
d. Pemotongan homogeneous tile harus menggunakan mesin gergaji khusus nat-
nat harus membentuk garis lurus, lebar nat maksimal 2 mm kemudian diisi /
dikolot.
e. Pekerjaan kolotan baru boleh dikerjakan setelah pasangan homogeneous tile
betul-betul kuat/keras dan setelah mendapat ijin dari Pengawas lapangan.
f. Pemasangan pola lantai Homogeneous Tile harus mengikuti gambar pola lantai
sesuai Gambar Kerja.
g. Lantai homogeneous tile pada lavatory memenuhi perbedaan elevasi area
basah/kloset yang lebih rendah dari area kering ± 1 cm dengan memperhitungkan
kemiringan aliran air menuju floor drain.
h. Plint homogeneous tile terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan
siar-siarnya bertemu dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama
pula.
2. Syarat Bahan
Bahan : Keramik Tile sekualitas Asia Tile, KIA.
Ukuran : 30x30cm, ketebalan 7 mm, toleransi ukuran <1% dan penyerapan air tidak
lebih dari 1%
Jenis : Keramik Single Firing HEAVY DUTY, polished.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan atau Pemilik Proyek.
41
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
42
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
43
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
44
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
10.3. Pemasangan
a. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-
tempat yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur, baut yang
sesuai.
b. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan
yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan gambar kerja.
c. Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-
benturan, serta dalam keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari
goresan-goresan maupun kotoran-kotoran.
d. Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan tiles
dilaksanakan.
45
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
e. Sistem hidrosfor untuk pengadaan air bersih dari ground reservoir ke bangunan
digunakan 2 (dua) buah pompa yang bekerja secara bergantian (sistem
alternate), sesuai persyaratan ME. Perlengkapan-perlengkapan pompa tersebut
bekerja secara otomatis dengan dilengkapi :
- Pressure tank (tangki tekan)
- Pressure switch lengkap dengan panel water level control.
- Manometer
- Check valve.
46
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
47
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
48
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
11.10. Keahlian
a. Pekerjaan mengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang
sudah ahli dan nerpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut
selama pekerjaan dilaksanakan.
c. Kontraktor utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan
harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang
tepat mulai dari pengerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan
akhir (finishing coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari
mana cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan
pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan Pengawas.
49
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Meliputi pekerjaan :
a. Kusen pintu dan jendela, bouvenlicht aluminium.
b. Pintu,jendela, bouvenlicht kaca rangka tepi aluminium.
c. Pintu double plywood lapis HPL rangka aluminium
d. Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca
e. Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca dan plat aluminium
f. Pintu double plywood lapis HPL dan formika
g. Pintu plat aluminium rangka tepi aluminium
h. Pekerjaan Partisi double kalsium silika board Dengan Rangka Metal
Stud/Metal BMS
1. Bahan-bahan
a) Kusen dan plat aluminium.
b) Untuk kusen pintu, jendela, bouvenlicht, dan plat aluminium akan digunakan
produksi setara YKK, Alutama, ALEXINDO.
c) Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII jendela
0549-82).
d) Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan
serap/sisa).
e) Seluruh pekerjaan aluminium menggunakan pewarnaan powder coating.
50
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
b. Kelengkapan Aluminium
- Joint Backer : Polyutrane foam, tidak menyerap air,
kepadatan 65-96 kg/m3, penampang 25%
lebih besar dari celah yang ada.
- Neoprene : Jenis extrusion, tahan terhadap matahari,
oksidasi dengan kekerasan 60-80 durometer.
- Sealant : Silicon sealant
- Anker : Bagian yang berhubungan dengan aluminium
dilapis galvanis 25 micron. Bagian lain dilapis
zinc chremat.
- Shims (klos) : Plastic, multi polymer dg kekuatan 565
kg/cm2.
- Kunci-kunci : (lihat pekerjaan kunci penggantung).
- Kaca : (lihat pekerjaan kaca).
Dan lain-lain sesuai yang disyaratkan untuk pekerjaan aluminium.
3. Penunjukkan Subkon :
- Harus seijin Konsultan Perencana, Owner. -
Mempunyai ijin spesialisasi di bidangnya -
Mempunyai referensi pekerjaan yang cukup -
Siap memberikan garansi
4. C o n t o h
Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus disertakan dan contoh extrusion
tidak kurang dari 30x30 cm2, dengan ketebalan seperti yang ditentukan untuk
proyek tersebut. Contoh (mock up) harus dengan ukuran 1:1.
6. Pekerjaan Persiapan
a. Periksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi di
lapangan sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera
diberitahukan kepada Direksi Lapangan akan memberikan keputusan tentang
perbaikannya.
b. Tanda-tanda cacat akibat proses anodizing seperti "rock" atau "gripper" pada
permukaan aluminium harus diganti atas biaya Kontraktor.
7. Pekerjaan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta
kaca harus dilaksanakan oleh Kontraktor Aluminium yang ahli dalam bidangnya
dan disetujui Direksi Lapangan.
b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, Kontraktor Aluminium harus datang ke
51
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
9. Perlindungan Bahan
Perlindungan terhadap aluminium seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Oleh karenanya Kontraktor wajib memberikan perhatian mengenai cara-cara
pengangkutan, penyimpanan dan lain-lain dengan cara terbaik.
12.3. Pekerjaan Daun Pintu, jendela, bouvenlicht Kaca rangka tepi Aluminium
1. Lingkup Pekerjaan
Mencangkup pekerjaan pembuatan dan pemasangan daun pintu, jendela,
bouvenlicht Kaca Rangka Tepi Aluminium.
Semua bahan harus memenuhi standard. Aluminium harus memenuhi
standard seperti yang sudah dijelaskan pada poin pekerjaan kusen
aluminium.
2. Bahan-bahan
- Rangka aluminium YKK powder coating warna ditentukan kemudian -
Kaca clear/bening tebal 5mm ex asahimas
3. Pelaksanaan
Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan Pintu, jendela,
bouvenlicht kaca rangka tepi alumunium harus dilaksanakan oleh
Pemborong Alumunium yang ahli dalam bidangnya dan disetujui Direksi
Lapangan.
Untuk mendapat ukuran yang tepat, Pemborong Alumunium dan kaca harus
52
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
53
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
12.6. Pekerjaan Pintu double plywood lapis HPL variasi kaca dan plat aluminium
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu double plywood lapis HPL
variasi kaca dan plat aluminium rangka aluminium lengkap beserta
dengan aksesoris seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.
. b. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
2. Bahan-bahan
a. Pintu panil Plywood lapis HPL (ex Pelangi, Wilson art, splendor) dengan
rangka dalam aluminium.
c. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang setara.
d. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dll harus digalvanisir sesuai dengan
Standar.
e. Kaca bening tebal 5mm
f. Plat aluminium tebal 0.4mm
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila terdapat kelainan-
kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
54
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
55
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
dipasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus dipasang bata rollag dengan adukan 1Pc : 3Ps.
3. Persyaratan Bahan
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian "hardware" akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
d. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas
dicantuPengawasan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan
standard spesifikasi pabrik.
e. S h o p D r a w i n g s e b e l u m d i l a k s a n a k a n h a r u s d i s e t u j u i
dahulu oleh Konsultan Pengawas / Perencana. Konsultan
Pengawas / Perencana.
4. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Direksi Lapangan
seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi,
Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan 4. Contoh-
contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Direksi Lapangan
seperti daftar perlengkapan pintu
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama barang,
Nama Produsen dan No.
katalog dari yang diusulkan 56
56
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
5. Pekerjaan Engsel
Untuk pintu-pintu solid engineered pada umumnya menggunakan engsel
sekualitas MULLER, SES, warna Bronze, dipasang sekurang-kurangnya 4
buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal
20 kg.
6. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan, Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk meminta persetujuan
Direksi Lapangan seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi,
Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan
berikut data mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat
aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
7. Persyaratan Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai.
d. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus
rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh
Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.
12.10. Pekerjaan Partisi double kalsium silika board Dengan Rangka Metal Stud/Metal
BMS
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh dinding pemisah di dalam
bangunan dengan rangka Metal Stud/Metal BMS serta peralatan lainnya,
seperti yang tertera dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan
- Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII
57
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
Jendela 0649-82).
- Alloy 6053 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari
bahan serap/sisa).
- Seluruh pekerjaan aluminium pada bagian dalam ruang menggunakan
pewarnaan powder coating, dengan warna akan ditentukan kemudian. -
Rangka utama "metal stud "Metal BMS”, dengan ketebalan sesuai
gambar.
- Pengikat berupa mur, baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanisir
sesuai dengan NI-5.
- Penutup double kalsium silika board dengan ketebalan 6 mm, finis cat
serta dan fire rated 1 jam.
b. Ukuran
Kusen/rangka dengan ukuran profil : 4”
Beban angin untuk partisi : 100 kg/m2
Tebal profil minimal : 1,7 mm.
3. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan yang menunjukkan ukuran,
besaran-besaran ketebalan, kekuatan, alloy, tempers, trush detail-detail
pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara keseluruhan, serta
hitungan-hitungan bila diperlukan. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan
dipasang harus sesuai dengan disain arsitek dan gambar.
4. Surat jaminan
Kontraktor harus memberikan surat pernyataan jaminan dari supplier (sub
kontraktor) harus yang disuplai benar-benar produk sesuai dengan yang
diminta. Apabila ternyata di belakang hari terbukti bahwa aluminium tersebut
bukan dari jenis yang diminta, Kontraktor wajib menggantinya atas beban
biaya Kontraktor sendiri.
5. Pelaksanaan
- Kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran seteliti mungkin di
tempat pemasangan. Hindari sedapat mungkin toleransi sambungan-
sambungan pada rangka.
- Rangka atas partisi yang berhubungan dengan langit-langit harus diperkuat
dengan besi L, H, T atau yang sesuai dengan petunjuk Pengawas
Lapangan.
- Penggunaan las hanya dibenarkan setelah mendapat persetujuan Pengawas
Lapangan.
- Setelah terpasang, dinding partisi harus cukup kaku dalam 2 (dua) arah,
rapi, kokoh, permukaan rata/tidak bergelombang.
58
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
BACK UP MATERIAL
a. Alumunium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas
GINZA atau setaraf.
b. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Coming.
60
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
b. Cara penumpukan dan pemasangan Atap harus sebelah menyebelah. Pemasangan Atap dari
satu arah, pertemuan pemasangan terletak ditengah bidang atas pada pertemuan nok atas.
Pemotongan Atap untuk pertemuan sudut harus dilakukan hati-hati agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada bagian lain dari bangunan.
c. Pemasangan Atap harus dilakukan dengan penuh ketelitian dan kerapian. Tepi-tepi Atap dan
alur-alurnya garis-garis lurus baik dari atas kebawah maupun dari sisi yang lainnya. Hal ini
bisa tercapai bila dalam pemasangan Atap juga ditimbang dengan tarikan benang. untuk
pemasangan harus dipaku /dibaut ulir.
d. Untuk memulai pemasangan Atap harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas.
4. Penutup atap lainnya yang belum termasuk dalam RKS, namun tertera dalam gambar akan diatur
oleh Konsultan Pengawas.
15.2. Pelaksanaan :
a. Membuat saluran beton U-30 cm terbuka dengan konstruksi sesuai gambar.
Bentuk, panjang, tebal, dan ukuran sesuai gambar.
b. Membuat saluran beton U-30 cm ditutup cetakan beton dengan konstruksi, bentuk,
panjang dan ukuran sesuai gambar.
c. Pada titik-titik persilangan dibuat bak kontrol ukuran 70x70 cm, jumlah, letak dan
ukuran sesuai gambar.
d. Sistem drainage sesuai gambar rencana.
61
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
16.3. Syarat-Pelaksanaan
a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan
cara pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
b. Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal
dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan
grinda dahulu.
c. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh
Pengawas Lapangan / Konsultan Perencana sebelum pemasangan lapisan
kedap air dilaksanakan.
d. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus
lapisan kedap air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka
pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi "Flashing".
e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang
mengelilingi lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi minimal 20
cm dari permukaan bidang tersebut.
f. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu
lapisan
dengan permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang -
lubang atau bercelah - celah pada sambungan - sambungannya ataupun
keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran.
62
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR
18.2. Persyaratan
a. Beton rabat dari beton dicetak bagian per bagian dengan mutu K-100, memenuhi
syarat PUBB SNI-03-2847-2013 dan PBI SNI 03-6861-1-2002. Bentuk pola dan
ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan
Konsultan Pengawas.
63
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR
b. Kontraktor/ Penyedia harus mengadakan contoh untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
64
f. Kontraktor/Penyedia Jasa wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor/ Penyedia Jasa,
tanpa adanya tambahan biaya dan waktu.
65
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
MEKANIKAL ELEKTRIKAL
66
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
67
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
68
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing
dan commissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan
pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan
baik serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi
tenaga maupun instalasi penerangan. Pendistribusian listrik dimulai dari tegangan
Menengah 20 KV diterima oleh qubicle TM (incoming & outgoing) kemudian
tegangan diturunkan oleh trafo step down menjadi tegangan Rendah 380v / 220v
baru didistrubusikan menuju panel-panel tiap lantai dalam bangunan .
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
- Panel pembagi utama (LVMDP)
- Sub panel
- Panel-panel cabang sesuai single line diagram.
- Kabel.
- Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN.
- Kabel pembagi dari MDP ke panel.
- Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
- Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency lightning).
- Pentanahan.
1.2. Testing dan Commissioning.
1.3. Sertifikat layak Operasi (SLO) untuk instalasi Listrik dan SLO instalasi genset,
serta ijin operasi genset
69
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
dalam pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada gambar. Kedalaman
elektroda tidak kurang dari 6 m dan tahanan pentanahan maksimal 1ohm.Kontrol
box dengan ukuran 40 x 40 cm dengan tutup beton, pentanahan untuk pengaman
harus terpisah dengan pentanahan netral trafo, generator maupun penangkal petir.
4. Persyaratan Bahan
a. Panel Listrik
- Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub panel, dan 2
mm untuk papan pembagi utama.
- Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis master
key.
- Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan jenis cat
duco, warna cat akhir abu-abu.
- Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia.
- Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB ,Disconnecting switch, Pilot
Lamp & Circuit Breaker, harus buatan Schneider, ABB, Fuji atau sederajat.
b. Kabel
- Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Sistem Jenis kabel
* MDP NYFGBY, NYY
* MDP-Sub Panel NYY
* Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
* Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYM
* Kabel lampu luar bangunan NYY
* Kabel pemadam kebakaran FRC (Fire Resistance Cable)
70
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
5. Persyaratan Pemasangan
a. Panel
- Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
- Tiap-tiap panel harus ditanahkan dengan tahanan pentanahan maksimal 5 Ohm
diukur setelah tidak hujan, minimum selama dua hari.
b. Kabel
* Kabel Utama
- Pem asang an kabel m em enuhi per syar at an dar i pabr ik k abel dan
persyaratan umum yang berlaku.
- Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan
pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran.
- Sebelum penarikan kabel dimulai, Pemborong harus menunjukkan kepada
direksi pekerjaan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
- Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada
sambungan.
- Semua penyambungan kabel ke terminal busbar dipanel harus
menggunakan kabel schoen dengan sistem press dan dipatri.
- Pemasangan kabel harus rapi, lurus dan kuat terpasang pada bagian
bangunan.
- Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2.5 x diameter kabel.
- Diameter kabel instalsi listrik mimimum berdiameter 2,5 mm 2.
71
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Harus dipasang dengan lurus sejajar dengan bagian bangunan pada arah vertikal
maupun horizontal.
7. Dokumentasi Instalasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi sebagai
berikut:
3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan untukperalatan-
peralatan.
2 (dua) set : Keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN.
2 (dua) set : Berita Acara hasil Testing.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pembuatan dan pemasangan Penangkal Petir System Electrostatic ( EF ) serta
peralatannya pentanahannya.
b. Pengukuran tahanan sistem.
3. Ketentuan Sistem
Penangkal Petir yang dipakai adalah jenis/Sistem Electrostatic (EF).
72
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
4. Pemasangan :
a. Lighting Electrode :
- Electrode dipasang pada ketinggian sebagai tercantum pada gambar. -
Pemasangan pada rangka/tiang pipa galvanis 0 2" dan 1 1/4". -
Pemasangan tiang dipasang kuat pada rangka/atap beton.
b. Earthing Conductor :
- Dipakai NYA1 x 70 mm2 standar merk EF International SA Switzerland.
- Mencegah adanya induksi.
- Mencegah adanya lompatan arus listrik/ kilat samping.
- Transient Absorption Technonology (TAT) mencegah adanya primary lightning
over voltage.
- Mampu menerima tegangan sambaran hingga 250 KV.
- Tekukan pemasangan 0,6 m.
- Insulation special flame retardant composition.
- Penyambungan ke Rod Electrode dengan mempergunakan kopling kabel atau
penyambungan pada rel tembaga ukuran 40 x 4.
- Tempat penyambungan diatas Rod Electrode dan dibuatkan Bak Kontrol
ukuran 40 x 40cm dalamnya 30 cm.
- Pada belokan-belokan Earthing Conductor harus dibuat lengkungan dengan
radius 15 x diameter luar kabel.
c. Pengukuran tahanan sistem :
Pengukuran tahanan sistem dilakukan pada sambungan dalam bak kontrol
dengan megger tanah, dalam keadaan sambungan terpasang (dua kali
pengukuran).Tahanan maksimum 1 (satu) Ohm R System 1 (satu) Ohm.
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini ialah :
a. Pengadaan / pemasangan instalasi / telepon termasuk pemasangan peralatan
utama / instalasi pengabelan utama.
b. Menyediakan tenaga-tenaga yang cukup ahli dalam bidangnya, untuk memasang
peralatan dan perkabelan, melakukan pengukuran, testing dan penyetelan,
sehingga seluruh sistem dapat berfungsi dengan memuaskan.
c. Untuk dan atas namaPemberi Tugas menyelesaikan prosedur pengujian Instalasi
dengan PT. TELKOM serta penyambungan ke jaringan PT. TELKOM.
73
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Penarikan kabel ke out let sama dengan kabel untuk ke pesawat telepon sesuai
dengan syarat-syarat instalasi. Kabel-kabel pokok harus ditarik melalui sesuatu
shaft yang telah ditentukan.Saluran penanggal ditarik diatas langit-langit (diatas
langit-langit dari lantai dibawahnya).
Penarikan kabel dari outlet telepon ke Terminal Box pada tiap lantai melalui
plafond (diatas langit-langit) dengan pelindung trunking kabel telepon jenis PVC.
b. Instalasi
- Instalasi pada dasarnya dilakukan menurut ketentuan yang dikeluarkan oleh
PT. TELKOM.
- Pada prinsipnya seluruh instalasi dilakukan secara inbouw.
- Semua kabel, baik kabel pokok maupun seluruh penanggal, harus ditarik
didalam pipa.
- Penyambungan pipa harus dengan soch atau T Doos.
- Penyambungan pipa harus dilem, T Doos harus ditutup.
- Didalam satu pipa hanya boleh ditarik sebanyak-banyaknya tiga kabel.
- Kabel pokok dari terminal box pada setiap lantai yang menuju ke MDF, dan
kabel yang dari terminal box sampai ke out let telepon tidak diperbolehkan
adanya sambungan.
c. Kotak Pembagi
- Kotak dibuat dari plat besi (tebal minimum 0,5 mm).
- Kotak harus dapat ditutup dengan rapat dan diberi kunci.
- Untuk Instalasi Inbouw.
- Dilengkapi dengan Terminal (sekrup solder) yang sesuai dengan ukuran kabel.
Terminal untuk kabel masuk dan kabel keluar harus terpisah, sedangkan
penyambungannya dilakukan dengan jumperring.
- Kotak harus dicat disesuaikan dengan warna dinding.
- Contoh barang harus dimintakan persetujuan dahulu dari Direksi Pekerjaan.
d. Kabel (buatan dalam negeri yang sudah mendapat sertifikat PT. TELKOM) :
- Isolasi dan selubung luar dari PVC.
- Tiap pasang harus dipuntir (twisted) dan mempunyai kode warna yang jelas
untuk membedakan dari pasangan yang lain.
- Screen dari lembar aluminium atau timah putih.
- Kawat tembaga dengan ukuran 0,6 mm atau lebih.
- Sebelum pemasangan dimulai, contoh barang harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Penyerahan contoh harus disertai
data teknis dari kabel yang bersangkutan.
f. Pengukuran
- Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengukuran tahanan isolasi dan tahana
loop untuk semua pair yang telah dipasang.
- Pengukuran dilakukan dari out-put MDF sampai ke rozet pesawat telepon.
74
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
- Dalam hal pair tersebut tidak sampai rozet, maka pengukuran dilakukan sampai
ke ujung yang terjauh.
3. Spesifikasi Bahan
A. ANTAR RUANG
(Background Music, Paging dan Emergency Call)
1. Lingkup Pekerjaan
Instalasi Sound System pada gedung ini terdiri dari :
a. Background Music
Lingkup pekerjaan background music ini meliputi pekerjaan desain
pengadaan peralatan dan berikut pemasangannya.
Background Music System dimaksudkan untuk memperkuat dan
menyampaikan program music secara merata keseluruh ruangan
perkantoran.
Music program tidak hanya diperkuat tetapi harus mempunyai derajat
pengertian (intelligibility) yang tinggi dan bebas dari gangguan listrik
tegangan tinggi dan sinyal pemancar-pemancar, baik yang ada dalam
gedung itu sendiri maupun diluar gedung seperti ORARI, KRAP dan
sejenisnya.
Tingkat kekerasan suara dari ceilling speaker harus dapat diatur (baik dari
amplifier maupun volume control) untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi
ruangan.Level suara dengan volume control dapat diredam 3 dB/step.
Seluruh peralatan sistem tata suara ini harus memenuhi standar industri
Indonesia, dari satu merk dan disaat serah terima harus dilampirkan surat
garansi 1 (satu) tahun dari agen tunggal di Indonesia (bermeterai) merk yang
boleh ditawarkan adalah TOA atau setara.
b. Paging System
Paging system dimaksudkan untuk melengkapi sistem komunikasi yang telah
ada pada kantor tersebut.
Paging adalah sarana komunikasi satu arah antara lain :
- Untuk menyampaikan informasi baik untuk perorangan maupun untuk
c. Emergency Call
Kebutuhan sistem tata suara untuk satu gedung, khususnya gedung
bertingkat tidak terbatas untuk keperluan background music dan paging,
tetapi juga untuk pemanggilan atau menyampaikan berita darurat.
Adapun berita yang dapat disampaikan keseluruh gedung antara lain:
- Pengarahan penghuni gedung dalam keadaan evakuasi darurat.
- Instruksi-instruksi lainnya dapat disampaikan keseluruh gedung.
Sistem Emergency Call memiliki prioritas tertinggi sesudah Paging dan
Background Music.
2. Persyaratan Teknis
Background Music, Paging dan Emergency Call :
a. 1 (satu) set INPUT SOURCE, terdiri dari :
- 1 buah DVD players
- 1 buah Table stand microphone with on/off switch
- 1 buah Handheld microphone
b. 1 (satu) set AMPLIFICATION SYSTEM, terdiri dari :
- 1 buah SQ20 system pre-amplifier
(Mixing pre-amplifier, FM tuner, zone selector
and Dingdong signal).
- 4 buah Power Amplifier 120 W
- 1 set rack dan accessories
c. 1 (satu) set DISTRIBUTION SYSTEM, terdiri dari :
- Ceilling Loudspeaker lengkap dengan :
* Matching transformer, 110 Volt line.
* Plastik fron grill.
* fixing material.
- Volume Control lengkap dengan :
* Capacity 36 W
* 8 steps attenuation
* Input voltage 100 V.
3. Spesifikasi Peralatan a.
DVD Player :
- Dolby noise rejection (Dolby NR), Dolby C, Dolby B Mode.
- Counter display & memories counter.
77
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b. Handheld Microphone
- Type : Handheld
- Polar pattern : cardioid
- Freq. range (IEC 268-4) : 200 Hz - 16 KHz.
- Rated output impedance : 200 Ohm.
- Connector : 5 pole DIN Lockable
- Dimensions : 2 10 x 53 mm.
- Weight : 0.39 Kg.
c. Table stand microphone
- Type : Table stand
- Polar pattern : uni-directional
- Freq. range (IEC 268-4) : 270 Hz - 11 KHz.
- Rated output impedance : 600 Ohm.
- Connector : 5 pole 1800 DIN Lockable
- W eight : 98
0 Gr.
d. System Amplifier
- Type : Pre-amplifier, FM Tuner built-in.
- Main Supply : 110, 127, 220-230 Vac.
- Rate Output (mains) : -
- Microphone inputs : Call stations (channels 1 dan 2) +
mic/aux.
(3 channel)
- Line inputs : two, aux. Channel 3, tape channel 4, FM
tuner, channel 4, (range 87,5 - 108
MHz.)
- Freq. Response : 6 0 - 18000 Hz.
- Dimension : 100 x 440 x 348 m (HxWxD)
- Weight : 7 kg.
- Interconnection : available
- Output LED INDICATOR : available
- Headphone output : available
e. Power Amplifier
- T ype : Boost er
- Main Supply : 110, 127, 220-230 Vac.
- Weight : 17.0 kg.
- Freq. Response : 60 - 18000 Hz.
- Output voltage : 5 0, 70 & 100 and 8 Ohm.
- Rated Output : 120 Watt
- Dimension : 140 x 440 x 361 m (HxWxD)
78
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
g. Volume control
- Power handling capacity
(music power) : 3 0 Watt
- Nominal input voltage : 100 Watt
- Number of steps : 8 x 3 dB.
- Dimensions : 8 5 x 85 x 55.
- Mounting box :
- Surface mounting frame :
- Possibility to use in two wire circuit and in three-wire circuit.
h. Ceiling loudspeaker
- Power handling capacity : 6 Watt
- Sound pressure level at 1 Khz
octave 1m, 1w, acc to IEC : 9 9 dB.
- Rated voltage :
100 Volt
- Effective freq. range (-10 dB) : 70 - 18000 Hz.
- Opening angle
at 1 Kz/4 Kz, -6 db. : 16 00 / 550
- Dimension (diameter x D) : 210 x 88 mm
- Weight : 1.1 Kg.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan semua peralatan dan bahan instalasi, serta
melakukan pengetesan dan percobaan sistem sampai berfungsi dengan baik.
Termasuk juga dalam lingkup pekerjaan ini ialah penarikan kabel-kabel dari
repeater panel pada tiap lantai ke announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar, serta pekerjaan sipil yang berhubungan
dengan pekerjaan instalasi (pembobokan dan perbaikan kembali).
b. Pengadaan dan pemasangan hand telephone fire alarm dari repeater panel
pada tiap lantai ke central telephone di announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar (pesawat cabang dan centralhand
telephone fire alarm berikut instalasinya termasuk lingkup pekerjaan).
3. Penjelasan Sistem
Detector yang dipakai adalah tipe "Heat Detector" kombinasi "Rate of Rise" dan
"Fixed Temperature", serta "Smoke Detector".Pada tiap zone dipasang sebuah
atau lebih alarm bell dan manual alarm station.Jika salah satu zone memberikan
sinyal kebakaran, maka alarm bell pada zone tersebut harus berbunyi, demikian
pula alarm bell bersama pada tempat control station.Alarm bell hanya bekerja
untuk indikasi pada masing-masing lantai. Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas
tambahan untuk mengerjakan beberapa fungsi, seperti :
- Memberi indikasi kebakaran ke announciator dan panel.
80
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
6. Contoh Barang
Contoh Detector, Manual Alarm Station, Alarm Bell dan bahan instalasi harus
diserahkan kepada konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum instalasi dimulai.
7. Instalasi
a. Untuk instalasi dipakai kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2 ex
produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan sertifikat LMK/SPLN.
b. Pemasangan instalasi dalam pipa pelindung PVC diameter 0,5" sekualitas ex
PRALON/BANLON secara inbouw.
c. Sambungan kabel diatas langit-langit hanya boleh dilakukan pada unit-unit
detector.
d. Control station dipasang pada dinding. Tinggi dari lantai akan ditentukan bersama
dengan Direksi.
e. Manual alarm station dipasang 150 cm dari lantai.
f. Alarm Bell dipasang di dinding, 200 cm dari lantai.
8. Uji Terima
a. Uji terima dilakukan atas permintaan tertulis dari Pemborong. Waktunya akan
81
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
11. Perwakilan
Untuk peralatan yang ditawarkan harus mempunyai Perwakilan/Distributor/SoleAgent di
Indonesia/Semarang.
2. Persyaratan
- Pada umumnya berlantai lima yang luas lantainya lebih dari 200 m2 harus
ditempatkan alat pemadam. Pemadam kimia CO2 dengan ukuran minimal 2 kg
atau alat pemadam lainnya yang sederajat pada setiap luas lantai 200 m2 dengan
ketentuan minimal 2 buah untuk setiap lantai.
- Alat pemadam portable harus ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan
berjarak maksimum 20 meter dari setiap tempat.
82
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
- Charged weight : approx 8,0 kg
- Test Pressure : 250 kg / cm2
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-
bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh instalasi
plumbing yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan, yaitu terdiri dari :
1.1. Alat-alat Sanitair :
a. Closet duduk
b. Meja cuci tangan (washtafel)
c. Floor Drain
d. Floor Clean Out (tipe lantai)
e. Kaca Cermin
1.2. Sistem Air Bersih :
a. Pemipaan dari bak penampung bawah tanah melalui pompa penyalur
(transfer pump) sampai Tangki Air.
b. Pemipaan dari Tangki Air sampai alat-alat sanitair.
1.3. Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, urinoir, zink, (bak cuci piring) dan
floor drain sampai ke IPAL dan rembesan melalui bak penampungan sewage.
1.4. Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
1.5. Sistem pembuangan pipa penguras dan over flow dari Menara Air ke selokan
terdekat.
1.6. Pekerjaan Instalasi pipa PAM dari ground reservoir sampai ke meter air.
Pipa Air Hujan :
a. Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
b. Selokan air hujan.
83
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Daya Motor : 3 KW
Head : 30-40 meter
Kapasitas : 200 Lpm
Kecepatan : 2950 rpm
Pipa : diameter 2"
Tenaga listrik : 380 volt/660 volt/50 Hz
Banyaknya : 2 (dua) set
84
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
3. Persyaratan pemasangan
a. Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertikal.
b. Semua pemasangan harus rapi dan baik.
c. Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung dan
penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehingga pipa tidak
melentur.
d. Untuk semua pipa yang menembus konstruksi bangunan,Pemborong harus minta
persetujuan Konsultan Pengawas.
e. Pemborong harus menyediakan pipa sleve untuk pipa-pipa yang menembus
bangunan.
f. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis asphalt dan kain goni.
g. Kemiringan pipa air kotor/air bekas adalah 0,5 - 1 % ke arah bioseptictank.
h. Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasir sehingga
kemiringan dapat rata.
i. Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian yang
sama.
4. Pengujian
- Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengujian
kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat berfungsi dengan
baik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :
5. Disinpeksi
- Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinpeksi dari seluruh instalasi
air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
- Disinpeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem pipa
dengan metode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
- Setelah 16 jam sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar
chlorine menjadi tidak lebih 0,2ppm.
6. Pembersihan
- Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari kotoran -
85
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
kotoran. Bagian yang dilapis chlorine plated harus digosok sehingga bersih dan
mengkilap.
- Semua pipa yang tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat dengan
warna berlainan agar mudah dikenali satu dengan yang lainnya. Untuk ini
Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemilik.
7. Dokumentasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi - dokumentasi berikut :
4 (empat) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang
telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
2 ( dua ) set : Buku Instruksi pemakaian dan pemeli-haraan untuk
peralatan-peralatan.
2 ( dua ) set : Brosur-brosur (1 asli + 1 foto copy).
2 ( dua ) set :Berita Acara hasil testing pipa-pipa air.
86
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
3. Petunjuk Khusus
a. Kontraktor ini harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja yang
mendetail untuk bagian-bagian dari sistem duct, pipa, atau sistem distribusi lainnya
yang diterangkan pada bagian yang cukup komplek atau yang membutuhkan
koordinasi yang ketat dengan bagian-bagian pekerjaan lainnya dari penyelesaian
proyek ini.Apabila ada hal-hal yang meragukan tentang ini keputusan terakhir ada
pada Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana.
b. Kontraktor ini harus memberikan pernyataan bahwa gambar-gambar kerja yang
diserahkan tidak akan menimbulkan konflik pelaksanaan dengan kondisi
lapangan/pekerjaan kontraktor-kontraktor lainnya.Tanpa pernyataan ini,
gambar-gambar tersebut tidak akan memperoleh persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
c. Kontraktor ini harus memberikan garansi tertulis kepada Pemberi Tugas bahwa
seluruh instalasi air conditioning dan distribusi udara ini akan bekerja dengan
memuaskan, danKontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan
penggantian yang perlu selama jangka waktu 1 tahun.
d. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas gambar-gambar instalasi
sesungguhnya yang terpasang pada bangunan (as built drawing) memuat lengkap
semua perubahan yang telah dilakukan.Gambar-gambar tersebut dibuat dengan
tinta diatas kertas kalkir.
4. Lingkup Pekerjaan
a. Yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan AC split wall dan Cassete.
b. Penyerahan dan pemasangan lengkap alat-alat kontrol yang dibutuhkan oleh
sistem tata udara yang didinginkan sistem air.
c. Starting, testing, servising dan maintenance.
d. Melengkapi pekerjaan dan accesoriess tambahan yang diperlukan oleh seluruh
sistem sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum disebutkan dalam
spesifikasi ini.
e. Pemborong yang melaksanakan pekerjaan ini, diutamakan yang telah
berpengalaman dibidang ini dan memiliki TDR bidang elektrikal khusus tata udara.
f. Kapasitas AC yang digunakan :
AC yang digunakan merk Daikin, Mitsubishi Electric,
McQuay. Tipe Split wall dan Cassete (inverter R410).
87
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b. Bahan
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl - Choida)
kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain tersendiri.
7. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan
Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semua pelaksanaan instalasi :
- Panel kontrol daya mesin-mesin AC yang meliputi wiring, starter, switch,
transformator, zekering, alat-alat ukur serta peralatan-peralatan lainnya
yang dipergunakan sebagai sumber daya bagi mesin-mesin AC yang
tercakup dalam proyek ini. Pemborong menyediakan dan memasang
peralatan-peralatan dari panel kontrol ini sampai ke mesin-mesinnya. Pihak
lain yang menyediakan peralatan untuk penyambungan daya listrik sampai
ke panel ini..
b. Syarat-syarat
- Semua pekerjaan listrik yang ada harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan PUIL 2000, persyaratan PLN, peraturan-peraturan
Pemerintah setempat dan dari jawatan keselamatan kerja.Selain dari pada itu
harus pula memenuhi persyaratan standar negara dan pabrik pembuatnya.
- Bila ada perbedaan, hendaknya dipilih mana yang lebih besar. hendaknya
semua ijin, pemeriksaan pada pengujian beserta keterangan resmi yang
mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong.
c. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jepang atau
yang sejenis kecuali dinyatakan lain serta secara tersendiri.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pabrik-pabrik lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh
proyek ini.
d. Peralatan
- Hendaknya pada masing-masing unit terdapat sistem pengaman yang
terpisah.
88
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
- Untuk setiap phase pada panel hendaknya diberi lampu indikator (indicator
lamp) atau alat-alat ukur lainya.
- Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukuran dan lain-lain yang ada harus
diberi papan nama yang sejenis dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling
sesuai dengan ketelitian 2 %.
e. Zekering cadangan
Untuk setiap panel yang menggunakan pengaman zekering harus disediakan
zekering sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat khusus dan diberi tanda
pengenal.
f. Penyambungan kabel
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang ada diantaranya ialah :
1. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung
tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih.
2. Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
3. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC.
- Kabel-kabel yang disambung harus "color coded" atau diberi nama.
g. Tarikan Kabel
Tarikan kabel yang berada diatas plafond harus terletak didalam suatu "cable duct"
sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.Tarikan kabel dengan posisi vertikal
supaya di-klem pada dinding secara rapi dengan jarak klem 1.5 m.
b. Bahan
Semua kipas angin dan exhaust fan yang dipasang telah dibalans, dan diuji oleh
pabriknya dan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Merk yang digunakan
Nasional, KDK atau setara.
1. Exhaust Fan : KDK, National minimal 200-450 CFM untuk setiap kamar mandi
c. Peralatan
- Semua kipas angin (fan) harus diberi peralatan damper otomatis yang akan
membuka bila fan bekerja dan penutup bila fan berhenti.
- Semua kipas angin (fan) bila berhubungan langsung dengan udara luar harus
diberi pelindung "brid screen" dari rangka alumunium atau "galvanized iron
1/2" mesh"..
9. Peredam Getaran
a. Pemborong harus memasang peredam getaran (vibration) pada seluruh peralatan
mesinnya sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.
89
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
11. Pengujian
a. Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan semua pengujian (run test) dan "balancing"
peralatan instalasi sistem air conditioning dengan disaksikan oleh Pengawas yang
berkepentingan. Direksi/Konsultan serta pihak-pihak lain yang diperlukan
kehadirannya. Semua kejadian tersebut dicatat dan dibuat Berita Acaranya.
b. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini secara garis
besarnya mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :
- Pipa
1. Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pipa.
2. Pengujian terhadap sistem isolasi dengan pengamatan terhadap
pengembunan luar pipa.
3. Pengujian terhadap kebocoran pada pipa.
4. Pengukuran "balancing" dan "adjusting" jumlah aliran suhu dan lain-lain
dari sistem dengan flow meter,pressure gauge, dan alat-alat lainnya yang
diperlukan.
- Listrik
1. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, RPM setiap phase
unit-unit kompressor, motor dan sistem pengaturan listrik yang ada.
2. Perbandingan dengan harga yang direncanakan atau data dari pabriknya.
- Temperature
1. Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada setiap
ruangan, diffuser, griller, register, fresh air intake "exhaust" "on" dan "off"
koil pendingin, udara luar dan sistem pengaturan yang ada.
2. Pengukuran dan pengujian temperatur, tekanan dan aliran yang masuk
dan keluar setiap alat.
c. S y a r a t
- Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara
kontinyu selama 9 jam.
- Pengukuran dan pengujian harus dilakukan pada saat suhu luar 32.2 deg C
(90 deg F).
- Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem "balance"
sesuai atau mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
- Semua peralatan penguji dan pengukuran harus dikalibrasi sebelum dan
setelah dipergunakan.
90
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
3. Monitor
Spesifikasi teknik adalah :
> Screen Size : LE D 32”
> Resolution : SXGA
> Power Source : 12VDC, 50-75 Hz
> Built-in Speaker
> Power Consumption : Max 150W
> Video input : 2 BNC, 1VHS
> Video output : 2BNC
91
> Power sources : 12VDC
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
6. Kabel Instalasi
Kabel instalasi yang digunakan adalah UTP LAT 6, isyarat video dan untuk
keperluan kontrol menggunakan awg 18 pair yang semuanya dalam
pelaksanaannya harus dimasukkan dalam pipa serta klem sesuai dengan
kebutuhan.
1. UMUM
Sistem data dihubungkan ke server
Standard dan Peraturan
Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
Peraturan Daerah yang berkaitan dengan jenis instalasi yang dirancang atau yang
berpengaruh terhadap perngoperasian jenis instalasi yang dirancang
Standard Nasional Indonesia , pedoman jenis teknis dan rekomendasi dan instansi
yang berwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang
Standard dan peraturan Dirjen Telkom edisi terakhir
92
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
SYARAT PEKERJAAN
Pendahuluan
Lingkup Pekerjaan
Syarat Kontraktor
a. Kontraktor harus mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai
dengan surat perjanjian kontrak, rencana kerja syarat-syarat, gambar rencana,
RAB dan dokumen lain yang telah disetujui bersama oleh pihak yang terkait
dengan proyek ini (Pemberi Tugas, Konsultan Perancang, Konsultan
Pengawas/MK, Kontraktor).
b. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli dalam bidang instalasi Listrik Arus Kuat dan
Listrik Arus Lemah yang memiliki surat-surat ijin yang masih berlaku
Menyerahkan struktur organisasi dan CV personil yang terlibat dalam proyek ke
Konsultan Pengawas. Apabila personil diragukan kemampuannya untuk
menangani pekerjaannya karena tidak sesuai dengan sifat atau bobot pekerjaan
yang akan dipikulnya, maka Kontraktor harus mengganti sesuai dengan
permintaan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
c. Memegang keagenan atau bekerja sama dengan agen dari merk yang ditawarkan
dengan menunjukkan surat keagenan/ kerjasama. Agen yang dipilih Kontraktor
untuk bekerja sama harus memiliki ahli dalam pemasangan peralatan/komponen
serta mampu dan bertanggungjawab menyelesaikan tugasnya dengan baik dan
benar.
93
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Persetujuan
a. Jadwal pelaksanaan (Master schedule dan kurva-S) dibuat oleh Kontraktor setelah
Kontraktor menerima Surat Perintah Kerja (SPK), kemudian diajukan ke Konsultan
Pengawas. Jadwal tersebut dinyatakan berlaku bila telah disetujui oleh Pemberi
Tugas, Konsultan Pengawas, Kontraktor.
94
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Jaminan Kualitas
Kontraktor harus mempunyai quality control. Seorang quality control harus mampu
berkoordinasi dengan pelaksana lapangan, aktif, tegas, bertanggung jawab penuh
dalam menerima instruksi-instruksi dari Konsultan Pengawas, petunjuk dan perintah
secara langsung kepada pelaksana lapangan, mengutamakan mutu pekerjaan dengan
hasil yang rapih, baik dan benar.
Umum
a. Untuk semua material yang ditawarkan, Kontraktor wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan: merek, tipe, model, kelas, lengkap dengan brosur/katalog yang
dilampirkan pada waktu tender.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang seperti tertera pada daftar merek/produk material.
95
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b. Semua bahan/material sebelum dipesan, dibeli, masuk ke site project dan sebelum
dilakukan pemasangan, harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas.
c. Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merek
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka Kontraktor wajib
melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang
disebutkan itu.
d. Kontraktor wajib melengkapi prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik
pembuat peralatan, berikut dengan brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang
ukuran-ukuran peralatan, cara-cara pemasangan dan persyaratannya, serta
diagram pengkabelannya dari peralatan-peralatan utamanya.
Bahan / Material
Syarat-syarat dasar
a. Kontraktor harus memberikan bahan/material dari kualitas baik, baru, bukan hasil
perbaikan dan pemasangan yang rapi dan sempurna sehingga dapat berfungsi
dengan baik dan harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan ataupun ketentuan
pabrik.
b. Ruangan yang tersedia untuk penempatan peralatan/perlengkapan instalasi
sebagaimana tampak pada gambar rencana, telah disesuaikan dengan ukuran
peralatan yang diproduksi oleh beberapa pabrik.
Kontraktor harus menawarkan, menyediakan dan memasang semua perlengkapan
yang dimaksud pada ruang yang telah disediakan.
c. Kapasitas yang tercantum baik dalam gambar atau spesifikasi merupakan
kapasitas minimum. Penyesuaian dalam pemilihan boleh dilakukan Kontraktor
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Tidak menyebabkan pertambahan peralatan
Sistem tidak berubah, dan menjadi lebih sulit
Tidak meminta pertambahan ruang
Biaya operasi dan pemeliharaan tidak menjadi mahal.
Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material yangdisebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan
oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas,
Konsultan Perancang dan Pemberi Tugas, maka dapat dipikirkan penggantian
merek/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor
e. Dalam hal ukuran fisis harus cukup dan tidak meminta ruangan lebih besar dari
pada yang telah disediakan. Kecukupan tersebut dalam arti telah termasuk segala
peralatan pendukung yang perlu untuk operasi sampai sempurna sesuai ketentuan
pabrik.
Syarat-syarat fisis
a. Bahan dan peralatan dari klasifikasi atau type yang sama sedapat mungkin diminta
dari merk atau buatan pabrik yang sama.
96
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b. Apabila suatu unit peralatan terdiri dari bagian-bagian komponen, maka seluruh
bagian-bagiannya sebaiknya dari merk yang sama untuk menghindari kesulitan
dalam hal :
Pemeliharaan dan menjaga mutu karakteristiknya.
Jaminan produk dan pemasangan
Menentukan pihak yang akan bertanggung jawab apabila terjadi ketidak
sesuaian ataupun kesalahan
c. Apabila diperlukan suatu peralatan tambahan yang berbeda merek tapi
merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan, maka Kontraktor harus
mengajukan surat dukungan dari pabrik peralatan utama yang menyatakan
bahwa merek peralatan tambahan tersebut akan “compatible” dengan peralatan
utama yang diproduksinya.
Komponen – Komponen
a. Master station
Jenis : 24 call master
b. Sub station
c. Privacy sub station
d. Catu daya
e. Ceiling sub station ( Ditunda )
f. Flush sub station
g. Handset sub station
h. Metal jack for bedside call switch
i. Call button
j. Coridor call light
k. Round corridor light
l. Bathroom pullcord, moisture resistant ( Di Pasang Terpisah )
m. Call reset button
a. Bahan / material yang siap kirim ke lokasi proyek harus disertai dengan surat jalan
pengiriman dan sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui.
Jika bahan / material yang sampai di lapangan tidak sesuai dengan surat
persetujuan material dan contoh yang telah disetujui, maka akan ditolak oleh
Konsultan Pengawas dan Kontraktor bertanggung jawab untuk menggantinya,
tanpa biaya tambahan.
b. Semua bahan / material sebelum pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca
dan dijaga selalu keadaan bersih. Semua pipa pelindung dalam tanah yang
menembus keluar dinding/pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat
dengan sealent untuk mencegah masuknya air tanah termasuk ujung-ujung
kabelnya juga harus diusahakan kedap air.
c. Semua bahan / material sebelum pemasangan harus ditempatkan yang aman,
dalam gudang ruang tertutup dan tidak lembab, wajib dikontrol oleh petugas
keamanan Kontraktor dan diperiksa bahan / material tidak ada kerusakan, ditukar
ataupun hilang.
Bila terjadi hal tersebut maka Kontraktor wajib mengganti yang sesuai dengan
97
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Jaminan Material
a. Garansi bahan / material adalah jaminan atas bahan / material yang dipasang
dalam pekerjaan, yang berlaku dalam jangka waktu tertentu, yang dinyatakan
dalam surat garansi; dan dikeluarkan oleh Pabrik pembuat alat atau produsen
bahan itu. Garansi dapat juga dikeluarkan oleh Kontraktor, jika Kontraktor sebagai
agen tunggal dari Pabrik alat atau bahan tersebut. Didalam surat garansi itu harus
dicantumkan jelas kewajiban Pabrik atau Kontraktor jika terjadi kerusakan
terhadap bahan / material yang dipasang pada pekerjaan, paling sedikit berisi
kesanggupan Produsen yang diwakili Kontraktor untuk memperbaiki atau
mengganti bagian yang rusak, jika kerusakan itu akibat yang wajar dan memenuhi
ketentuan dalam persyaratan garansi.
b. Jangka Waktu Garansi bahan / material ditetapkan selama 360 (tiga ratus enam
puluh) hari kalender, terhitung sejak Uji Coba dinyatakan berhasil.
3. SYARAT PELAKSANAAN U
mum
Sistem nurse call bekerja apabila pasien menekan tombol bedside call switch,maka di
ruang perawat akan menyala sesuai dengan kamar pasien dan akan mengeluarkan
sirine selama beberapa detik (sesuai settingan peralatan) dan sirine akan mati selama
beberapa detik (sesuai settingan peralatan) tetapi Led masih tetap menyala dan sireine
akan nyala kembali selama perawat belum menekan tombol reset.
Persiapan
Penerapan / Pemasangan
a. Pemasangan harus sesuai petunjuk pada gambar kerja dan detail sebagai
petunjuk saja. Penyesuaian letak dan cara pemasangan harus di lapangan,
karena keadaan lokasi sebenarnya yang kemudian dituangkan dalam gambar
kerja yang disetujui oleh Direksi. Konduktor dan semua alat bantunya harus kokoh
secara listrik maupun mekanik.
b. Master station yang terdapat di ruang perawat terhubung ke sub station yang
terdapat di masing-masing ruang rawat pasien.
98
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
c. Masing-masing sub station terdiri dari : speaker, call button, bedside call switch,
bathroom pullcord.
d. Untuk mengetahui panggilan dari pasien ke ruang perawat dapat diketahui secara
audio dan secara visual.
Secara audio adalah langsung dari speaker phone yang berada di masing-masing
toilet pasien, dan pemberitahuan alarm dari pasien dengan mengaktifkan tombol
bedside call switch.
Secara visual adalah apabila coridor call light nyala.
Bekerjanya komponen-komponen dan indikator di sub sation ini secara otomatis
bersamaan karena integrasi instalasi.
Instalasi
a. Plat nama
Setiap peralatan sub station diberi plat nama untuk mempermudah pengenalan
peralatan.
b. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang dan disekrup dengan menggunakan mur baut ring dari
bahan tembaga atau mur baut yang divernikel (stainless) dengan ring tembaga
harus terpasang kuat dan tidak mudah lepas.
c. Klem-klem pemasangan pada bahan/peralatan terpasang kuat dan tidak lepas
d. Penempatan kabel-kabel pada rak kabel dan tersusun rapih begitu juga untuk
kabel yang tertanam dalam dinding yang difinish.
e. Kabel instalasi yang digunakan adalah kabel ITC yang menghubungkan antar
komponen master station dan sub station, untuk catu daya menggunakan kabel
NYA, NYM.
f. Master nurse station dipasang di ruang perawat
g. Bedside call switch dipasang di dekat tempat tidur pasien
h. Coridor call lamp dipasang di depan pintu kamar pasien
i. Bathroom pullcord dipasang di toilet masing-masing kamar pasien
99
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Material Perawatan
Kontraktor harus menyediakan cadangan material / spare part selama masih dalam
masa perawatan.
100
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
4) Telah melengkapi dengan buku petunjuk kerja dan pemeliharaan, serta telah
memberikan petunjuk kepada wakil dari Pemilik Bangunan tentang cara
penggunaan peralatan-peralatan yang ada.
5) Telah mendapatkan surat pernyataan bahwa instalasi telah dilaksanakan dengan
baik dan dapat bekerja, dari instansi-instansi yang berwenang atas penggunaan
instalasi tersebut, seperti : Dinas Keselamatan Kerja, PLN, Dinas Pemadam
Kebakaran dan lain-lain.
6) Telah mendapatkan surat pernyataan dari Manajemen Konstruksi bahwa instalasi
telah dilaksanakan dengan baik dan sistem bekerja dengan sempurna.
7) Telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam kontrak.
- As build drawing
- Certificate dari laboratory (Hanya untuk peralatan utama jika ada dan untuk
peralatan laiinya akan ditentukan kemudian oleh PM/Engineer dan consultant)
- Measurement report
- Factory certificate
- Guarantee certificate dan brochure.
- Operation dan maintenance manual
- Spare part untuk satu tahun operasi.
8) Semua sertifikat, instruksi dan perizinan dari instansi yang berwenang
memberikan izin penggunaan atas instalasi yang dipasang, harus diserahkan
pada saat atau sebelum hari penyelesaian pekerjaan yang ditentukan.
9) Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara proyek disertai lampiran-lampiran
sebagai berikut :
a. Gambar revisi (as build drawing), dengan jumlah sesuai lingkup/ scope
pekerjaan.
b. Surat pemeriksaan dari LMK.
c. Laporan hasil pengujian.
d. Sertifikat pabrik untuk peralatan utama seperti Panel Tegangan Rendah,
Panel Kapasitor, Armature lampu-lampu dan kabel.
e. Khusus untuk panel tegangan rendah, sertifikat harus ditandatangani oleh
personil yang bertanggung jawab dari pabrik panel sesuai dengan yang diatur
pada pasal 8 butir 8.10.5.
f. Surat jaminan ditujukan kepada pemilik bangunan dan mencantumkan nama
proyek.
g. Brosur asli, petunjuk operasi dan petunjuk pemeliharaan.
h. sertifikat instalasi dari instansi yang terkait
a. Setelah serah terima tahap II, Kontraktor harus melakukan masa jaminan terhadap
instalasi dan peralatan terpasang selama jangka waktu 365 hari
101
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b. Biaya untuk pekerjaan tersebut harus sudah termasuk pada kontrak pekerjaan ini.
Apabila selama masa pemeliharaan Kontraktor tidak melaksanakan kewajiban,
maka pekerjaan tersebut dapat diserahkan dengan pihak lain dan biaya tetap
ditanggung oleh Kontraktor yang bersangkutan.
Setiap Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua biaya yang timbul
sehubungan dengan kerusakan material, equipment dan kesalahan pembuatan,
pemasangan dari material, equipment yang disuplai oleh Kontraktor, selama masa
jaminan.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Selama pemasangan, Pemborong harus menutup semua pipa yang terbuka, untuk
menghindari kotoran dan debu yang menempel di dinding pipa bagian dalam
sebelum di-instal.
b. Bahan pipa adalah tembaga batangan sekualitas kembla, juga bahan joint dan fitting-
nya standar dengan kembla. Pipa tembaga batangan mempunyai ketebalan 1,4 – 1,8
mm.
c. Dalam penyambungan antara pipa dan pipa menggunakan Tee, sambungan socket,
bend socket dengan di-las dengan bahan perak las tembaga hingga dianggap rapat
102
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
dan baik. Adapun bahan api las menggunakan bahan api las Athecillin dan oxygen,
untuk bahan api karbit dan LPG tidak diperkenankan, karena bisa mengakibatkan
kebocoran di kemudian hari. Karena panas yang dihasilkan selain Athecellin tidak
cukup mengelas pipa batangan tembaga secara sempurna yang sudah di-set di
sistem.
d. Sebelum melakukan pengelasan, semua hanger dan support pipa tembaga sudah
jadi, karena hanger atau support tersebut untuk meletakkan pipa tembaga (Copper
Tube) sebelum dilakukan pengelasan.
e. Dalam pengelasan, semua pipa tembaga sudah tersambung dari ujung ke ujung ,
yang mana waktu pengelasan harus dialiri dengan (N2) nitrogen, untuk
menghindari kerak atau pengelasan atau kotoran api yang menempel pada pipa
tembaga waktu mengelas.
f. Setelah pengelasan selesai atau sudah terkait dengan baik dan pengelasan selesai
ujung - ujung ditutup dan dilakukan pengetesan dengan bahan (N2) nitrogen hingga
ditekan sampai mencapai tekanan 20/15 Kg/cm2 selama 2 x 24 jam tanpa ada
penurunan.
g. Untuk pengetesan kebocoran, harus menggunakan busa sabun di tiap pipa dan
sambungan yang dilas. Bila terjadi kebocoran, gelembung busa sabun akan
membesar dan seterusnya. Setelah perbaikan dan pengelasan ulang dilakukan tes
ulang hingga tidak ada lagi kebocoran.
h. Pipa gas yang melintas antar bangunan harus dilindungi oleh pipa galvanis diameter
1 GIP, baik yang ditanam dalam tanah (kedalaman minimal 40 cm) maupun yang
melintas di selasar (Door loop).
103
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
9) Wall outlet with Humidifier flow meter (oxygen outlet warna : green)
- copper pipe 1/4 B
3/8 (B) flore conection for down drop
- flow range adjustable 1-15 liter/minute
- Relessed type.
5. Penutup
Semua peralatan oxygen harus dalam kondisi baru dan baik untuk memudahkan dalam
hal flashing dan pembersihan sewaktu pemipaan sudah selesai dengan :
a. Dialiri N2 hingga beberapa kali hingga dalam pipa bersih;
b. Dalam mengaliri pipa dipukul-pukul untuk merontokkan benda padat yang masih
menempel pada dinding pipa bagian dalam dan dipukul secara merata dengan tidak
merusak struktur pipa dengan bahan kayu yang lunak.
c. Tes aliran secara serempak sesuai sistem kerja automatic central oxygen.
104
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
d. Dalam satu sistem gas medis diharuskan satu produk dari peralatan outlet, control,
Censor monitor, vacuum, press air, semuanya satu produk, untuk memudahkan
dalam garansi dan perawatan di kemudian hari,
105
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
7. Supporting Materials
Bracket dan gantungan pipa yang digunakan dari pipa besi, long drath atau
besi siku.
Digunakan dyna set dan dyna bolt untuk menempatkan bracket.
Fitting material terdiri sock, tee, tee reducer, elbow, reducer, terbuat dari
tembaga.
Kawat las terbuat dari perak.
Oksigen dan Acetylen adalah gas yang digunakan untuk mengelas.
106
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
- On Site – Training pemakaian alat dan pemeliharaan alat dilakukan secara baik
dan menyeluruh terhadap User dan operator alat.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan lift meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi lift berikut perlengkapannya. Pesawat lift
harus dilengkapi Emergency Landing Device, bila supply PLN mendadak mati, lift
segera dapat menurunkan penumpang pada lantai terdekat.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari panel lift sampai ke alat
penggerak dan alat kontrol.
c. Pengadaan dan pemasangan exhaust fan dalam ruang mesin lift.
d. Pengadaan dan pemasangan separate beam untuk dudukan bracket.
e. Pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan ini :
- Bobokan-bobokan dan perbaikannya kembali.
- Dudukan/pondasi mesin dan panel kontrol.
f. Mengurus/mengadakan perijinan instalasi lift dan penggunaan pesawat lift dari
Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja Daerah setempat.
g. Mendidik calon operator yang ditunjuk / disediakan oleh Pemberi Tugas.
2. Spesifikasi Teknis
Use : bed hospital lift
Quantity (Unit) / No : 1 /P1
Drive System : ACVVVF
Model / Source
Type : B1000
Power Supply : 380 v +/-5%; 3 Ph.; 50 Hz; 11 kw
Lighting : 220 VAC, 1 Ph.; 50 Hz
Operation Control : Simplex
Capacity (kg) : 1000
Speed (m/m) : 60
Travel (mm) : 8,000
Door Type : 2 - Panel Center Opening
Floor/ Stops / Openings / Non Stops - Entrance Type : 3/3/3/0 - Front Opening Only
Floors Served :
Front 1~3
Rear NONE
Machine Type / Location : the top Hoistway
10 7
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
108
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
1. Adjustable Car and Hall Call Door Open Dwell 10. Top of Car Emergency Exit (EEC)
Timing
2. Car Call Cancellation 11. Interphone system (Non Bus Type)
3. Car light /fan Auto Off 12. Overload Protection with signal light
4. Nudging Operation 13. Load Non Stop Device
5. Car Arrival Chime 14. Independent Operation (Except
Simplex)
6. Emergency Alarm on top Car 15. Anti Nuisance Car Call Protection
7. Emergency Stop Operation 16. Parking Operation at Main Floor
8. Releveling Operation 17. Anti Crime Protection (ACP)
9. Emergency light in Car with Automatic Charger 18. Door Time Protection - Close & Open
OPTIONAL FEATURES
1) Regenerative Drive : Provided
2) Automatic Rescue Device (ARED) : Provided
3) Multi Beam Infrared Door Protection (CEDES) : Provided
4) Fire Service Operation Phase I (EFO) : Provided
5) Emergency Fire Service Phase II (EFS) : Not Provided
6) Attendant Operation (ATT) : Provided
7) Extra Weight ( 150 )Kg + Recess ( 30 )mm : Provided
8) Eathquake Operation + 1 unit Seismic Sensor : Not Provided
4. Pemasangan
a. Mesin penarik langsung ditempatkan di atas jalur lift dengan penumpu batang atau
channels baja, dilengkapi dengan bantalan plat yang disediakan dan dipasang oleh
Pemborong lift.
b. Balok Penunjang
Balok penunjang harus dipasang 1 inch di atas lantai, dan ujung balok ini ditumpu
dengan bantalan baja sehingga beban tertinggi rata pada permukaan yang lebih
luas dari balok. Setiap mur atau kepala baut diberi ring penumpu sehingga
duduknya benar pada permukaan miring.
5. Sistem Pengaturan
a. Sistem pengarturan harus direncanakan terhadap :
Kecepatan, percepatan switch dan pembebanan secara otomatis dan memberikan
hasil operasi yang lembut, tidak terjadi hentakan pada gerak mula, percepatan
jalan, perlambatan dan pemberhentian.
b. Alat penghenti otomatis untuk membawa kereta berhenti pada lantai yang dituju.
Tombol limit dipasang untuk menjaga kemungkinan operasi di luar rencana.
109
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
b) HOISTWAY/RUANG LUNCUR
1) 2 bh Hoisting Hook sesuai dengan layout drawing yang disertai konfirmasi
tertulis, dan disediakan sebelum pemasangan peralatan (khusus jenis machine
roomless Elevator).
2) Hoistway yang tertutup, bersih dan terhindar dari air dengan toleransi kemiringan
max. 25,4 mm.
3) Struktur penunjang untuk machine beam di lantai teratas (machine roomless)
4) Separator beam untuk hoistway lift yang berdampingan dua atau lebih, di tiap
level lantai dan di antara dua lantai.
5) Ring balok (intermediate beam) di antara dua lantai.
6) Menyediakan kolom dan balok praktis untuk memasang jamb dan Door Hanger.
7) Menyediakan lubang/cut out untuk pemasangan Hall Button dan Hall Position
Indicator dan untuk Firemans Switch.
8) Grouting dan finishing pada area jamb, sill, Hall Button/Hall Position Indicator dan
Firemans Switch.
9) Pintu darurat minimal 1x1 m setiap jarak 11 m pada express zone hoistway atau
sesuai peraturan yang berlaku.
10) Pembersihan PIT dan Hoistway sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
11) PIT yang kedap air dan struktur PIT yang mampu menahan reaksi buffer/truss
Elevator.
c) ELECTRICAL WORKS
1) Panel distribusi listrik di ruang mesin, yang telah terhubung dengan daya listrik.
2) Stop kontak, penerangan & saklarnya di pit dan ruang mesin.
3) Penerangan untuk pemasangan di sekitar lokasi kerja.
4) Tenaga listrik dan groundingnya untuk keperluan pemasangan yang tidak jauh
dari lokasi pemasangan (maks 5 m).
5) Tenaga listrik 3 phase dengan toleransi max +5% sebelum dilaksanakan
pekerjaan testing commisioning, sebesar daya yang dibutuhkan peralatan yang
dipasang.
110
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
6) Grounding terpisah untuk peralatan Elevator.
7) Wiring dan trunking untuk intercom dan monitoring system (bila dilengkapi).
d) LAIN-LAIN
1) Gudang tertutup untuk menyimpan peralatan dan alat kerja pemasangan yang
dekat dengan lokasi kerja lift.
2) Alimac (lift pekerja) dan atau tower crane selama pemasangan, bila diperlukan
3) Jika Pihak Pembeli/Pemborong tidak dapat menerima penyerahan peralatan atau
tidak dapat menyediakan tempat yang sesuai untuk peralatan pada tanggal yang
disetujui, maka pihak Pemborong harus memberitahukan tempat dimana
peralatan tersebut dapat dikirim atau disimpan di tempat yang disepakati kedua
belah pihak. Pada situasi seperti ini, penyerahan tersebut harus dianggap telah
diserahkan dan harus dijamin untuk pembayarannya, termasuk biaya tambahan
lain yang ada.
7. Spesifikasi Teknis
7.1. Kereta Lift
a. Rangka
Rangka kereta harus dari baja kuat, dengan sambungan las, kuat dan rigit,
sehingga tidak akan melentur (distorsi) dalam pembebanan yang
bagaimanapun serta pada waktu bekerjanya gigi pengaman.
b. Dinding
- Dinding kereta sebelah belakang dan kiri/kanan terbuat dari panel-panel
berlapis plastik yang masing-masing diapit oleh lift baja anti karat.
- Kosen-kosen pintu kereta terbuat dari baja anti karat, demikian juga
lempeng-lempeng tempat tombol dan indikator serta perlengkapan-
perlengkapan kerja lainnya.
- Indikator posisi lantai berupa indikator lampu sebagimana lazimnya
terdapat pada lift-lift biasa.
- Tidak diperkenankan adanya panel terbuka selain ventilasi.
- Kereta lift harus diletakkan diporos sehingga bila berhenti di suatu lantai,
dengan pintu terbuka tidak akan ada kemungkinan suatu benda terjebak
antara lantai dan kereta.
c. Lantai
- Plat form kereta lift terbuat dari rangka struktur baja yang lantainya dibuat
dari kayu sesuai dengan standar lift dan kemudian dilapisi dengan ubin
kereta setebal 3 mm.
- Plat form ini didudukan pada bantalan-bantalan karet peredam suara pada
rangka penggantung melalui batang-batang kaitan yang kuat dan
dilengkapi tuegoard dari baja dan plat pembatas dari logam pada sisi
entrancenya.
Di bawah platform terdapat penyensor berat beban yang secara elektris
dihubungkan dengan alat kontrol untuk setiap saat memonitor beban di
dalam kereta.
d. Langit-langit
Langit-langit kereta lift berupa langit-langit tergantung yang terbuat dari jalusi
alumunium sehingga baik kipas penghisap udara maupun lampu-lampu
penerangan akan tersembunyi di dalamnya.
111
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
e. Penerangan
Untuk penerangan di dalam kereta lift sedikitnya harus ada dua lampu neon
yang dipasang di atas ceilling gantung. Lampu harus tetap menyala bila aliran
listrik terputus dan mendapat daya dari listrik/accu (AC/DC).
f. Ventilasi
Exhaust fan dipasang di atas dengan daya dari listrik / accu (AC/DC) untuk
tetap bekerja bila aliran listrik terputus.
g. Pengamanan dan Pengatur
Pengamanan terhadap kecepatan lewat harus dilakukan dengan suatu alat
pengaman otomatis yang akan menghentikan lift secara mendadak dengan
pertolongan suatu pengatur di Kamar Mesin Lift. Pengatur tersebut harus
bekerja berdasarkan prinsip daya sentrifugal yang akan mempekerjakan sistem
pengaman apabila kejadian di atas dialami.
h. Pembukaan secara manual
Untuk keadaan dimana aliran listrik terputus, semua pintu elektris harus dapat
dibuka secara manual (dengan tangan).
i. Penggerak pintu
Penggerak pintu harus terdiri dari motor arus searah, mekanis, switch untuk
memberikan pelayanan yang lunak, kecepatan buka/tutup yang optimum. Bila
kereta mencapai lantai tertentu, pintu kereta dan pintu tiap lantai harus bekerja
secara simultan, tombol ditekan atau ada panggilan di lantai lain selewatnya
interval waktu tertentu.
j. Perlengkapan pengaman pintu
Pintu dilengkapi pengaman sedemikian rupa sehingga penumpang yang akan
masuk keluar suatu pintu sedang tertutup, maka dengan sedikit sentuhan akan
tersentuh membuka kembali supaya terhindar terjepitnya penumpang dan
segera menutup setelah penumpang masuk.
k. Penunjuk posisi kereta
Suatu petunjuk posisi kereta harus dipasang di tiap kereta, dari plat baja anti
karat, plastic dan lampu di belakangnya sedemikian, sehingga terbaca dimana
kereta berhenti atau lewat.
l. Panel Operasi kereta
Panel operasi kereta dipasang di kanan kiri pintu dalam kereta dengan
permukaan baja 16 / anti karat dan berisi :
- Bell bahaya yang akan membunyikan bel di koridor lantai yang bersangkutan
bila ditekan.
- Penghentian darurat, bila ditekan kereta segera berhenti dengan panggilan
dari lantai lain masih tetap ditekan, maka kereta segera menuju ke tujuan
semula begitu tombol dilepas.
- Panah naik hijau dan panah turun merah menunjuk arah gerak kereta.
Penunjuk ini bisa digabung dengan penunjuk positif di atas pintu kereta.
- Baris vertikal penunjuk yang menyatakan dimana kereta akan
berhenti/memenuhi panggilan.
- "Door open" bila ditekan menyebabkan tertutupnya pintu dan akan
menyingkap waktu terbukanya pintu.
- Bell tunggal yang hanya sekali berbunyi untuk isyarat mulai tertutupnya
pintu dan berangkatnya kereta.
- Switch ventilasi, mematikan/menyalakan exhaust fan.
112
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL
ELEKTRIKAL
m. Tombol Pemanggil
Tiap lantai dipasang tombol-tombol sebagai berikut
: Untuk lift penumpang :
Lantai Dasar : Tombol permintaan naik
Lantai 1 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 2 : Tombol permintaan turun
n. Bel tanda naik / turun
o. Sistem Call Dalam Lift
113
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
114
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
kepada lantai-lantai dan kereta tentang dalam arah mana perjalanan sedang
dilakukan. Begitu juga pada lantai ke berapa ia sedang berada dan lain-lain.
115
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
7.11. Pengujian
a. Apabila instalasi telah selesai maka pengujian harus dilakukan oleh
Pemborong dalam jangka waktu yang dianggap memenuhi syarat
pengujian dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan dan Pemberi Tugas,
hingga seluruh sistem dinyatakan bekerja dengan baik dan sempurna.
b. Selama pengujian maka harus dilaksanakan pengawasan yang teliti
terhadap setiap bagian sistem sampai dinyatakan bahwa keadaan
instalasi benar-benar baik dan normal.
7.12. Jaminan
Perwakilan/Distrubutor/Sole Agent sebagai Pemborong Pembantu diwajibkan
memberikan jaminan selama 1 (satu) tahun terhitung dari saat penyerahan
pertama. Selama masa jaminan perwakilan / Distributor / Sole Agent sebagai
Pemborong Pembantu wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan servis dan memelihara serta memberikan kepada pemilik buku
mengenai "Operation Maintenance" dari seluruh sistem.
b. Melakukan perbaikan-perbaikan peralatan yang disebabkan karena
kesalahan pemasangan atau cacat pembuatan, atas beban Pemborong
Pembantu. Untuk pekerjaan perbaikan kerusakan yang bukan kesalahan
pemasangan atau cacat pembuatan, biaya tidak dibebankan Pemborong
Pembantu, yaitu untuk kerusakan selama 9 (sembilan) bulan setelah
masa pemeliharaan selesai / dilampaui.
c. Penyediaan operator terdidik untuk memberikan penjelasan serta
pendidikan kepada petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik,
penjagaan dan melakukan pekerjaan perbaikan, penyetelan-
penyetelan/penyempurnaan, bilamana ada gangguan-
gangguan/ketidaksempurnaan operasi/ kerja dari sistem keseluruhan (lift)
atau bagian-bagiannya, selama masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan.
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
Pemborong.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail
maka segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan
bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.
Direktur
117
PEMBUATAN DED RSUD KESESI PEKALONGAN
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
2
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
3
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
4
PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD KESESI KABUPATEN TEGAL