A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan banyaknya CaCO 3 yang
diperlukan untuk menetralkan Fe yang terdapat dalam sampel.
B. PERINCIAN KERJA
Percobaan ini dilakukan dengan perincian kerja sebagai berikut :
Membuat kurva kalibrasi
Menganalisa sampel
D. DASAR TEORI
Mixing
Semakim lama waktu yang dipakai dalam proses mixing maka campuran yang
didapat akan lebih homogen. Pada permulaan proses, laju peningkatan homogenitas
lebih besar daripada waktu proses.
Homogenitas
Waktu
Gambar. Proses Laju Homogenis
Macam-macam Pengaduk
1. Pengaduk turbin
Pengaduk tubin cocok untuk mencampur larutan dengan viskositas rendah
sampai dengan 50 Ns/m2.
2. Pengaduk propeler
Pengaduk propeler (baling-baling) menghasilkan pola aliran aksial paralel
terhadap dinding tangki.
Pengaduk propeler cocok untuk mencampur larutan yang viskositas
dinamikya sampai dengan 10 Ns/m2.
Ketika larutan sedang bersikulasi dalam tangki, larutan tersebut bergerak
dalam daerah yang kondisi gaya geser (shear) bervariasi, seolah-olah
viskositas larutan rendah ketika dekat blade dan tinggi ketika jauh dari blade.
3. Pengaduk Turbin yang Melengkung
Sama seperti pengaduk turbin yang rata, menghasilkan pola aliran radial.
4. Pengaduk Jangkar
Pengaduk ini mengakibatkan aliran tangensial, jumlah putarannya rendah.
5. Pengaduk Jembatan
Hampir sama dengan pengaduk jangkar, daerah operasinya adalah dekat
dengan dinding tangki.
6. Helical Srecrew (skrup helikal)
Beropersi dengan cara seolah-olah mempompa larutan dari dasar tangki
menuju permukaan, lalu larutan yang dipermukaan dipompa kembali ke dasar
tangki untuk mengisi kekosongan yang terjadi ketika larutan dipompa keatas.
Untuk komposisi standar kualitas air di perairan umum dapat kita lihat pada
tabel dibawah ini :
Kadar maksimum
No. Parameter Satuan
Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D
FISIKA
1. Bau – – – – –
2. Jumlah Zat Terlarut Mg/L 1000 1000 1000 1000
3. Kekeruhan Skala NTU 5
4. Rasa –
5. Warna Skala TCU 15
6. Suhu C Suhu udara
7. Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250
KIMIA ANORGANIK
1. Air raksa Mg/L 0,001 0,001 0,002 0,005
2. Aluminium Mg/L 0,2
3. Arsen Mg/L 0,005 0,05 1 1
4. Barium Mg/L 1 1
5. Besi Mg/L 0,3 5
6. Flourida Mg/L 0,5 1,5 1,5
7. Kadmium Mg/L 0,005 0,01 0,01 0,01
8. Kesadahan CaCO3 Mg/L 500
9. Klorida Mg/L 250 600 0,003
10. Chromium valensi 6 Mg/L 0,005 0,05 0,05 1
11. Mangan Mg/L 0,1 0,5 2
12. Natrium Mg/L 200 60
13. Nitrat sebagai N Mg/L 10 10
14. Nitrit sebagai N Mg/L 1,0 1 0,06
15. Perak Mg/L 0,005
16. pH 6,5 – 8,5 5,0 – 9,0 6,0 – 9,0 5,0 – 9,0
17. Selenium Mg/L 0,01 0,01 0,05 0,05
18. Seng Mg/L 5 5 0,02 2
19. Cianida Mg/L 0,1 0,1 0,02
20. Sulfat Mg/L 400 400
21. Sulfida sebagai H2S Mg/L 0,05 0,1 0,002
22. Tembaga Mg/L 1,0 1,0 0,02 0,1
23. Timbal Mg/L 0,05 0,01 0,03 1,0
24. Oksigen terlarut (OD) Mg/L – 6 >3
25. Nikel Mg/L – 0,5
26. SAR (Sodium Absortion Ratio) Mg/L – 1,5 – 2,5
KIMIAORGANIK
1. Aldrin dan Dieldrin Mg/L 0,0007 0,017
2. Benzona Mg/L 0,01
3. Benzo (a) Pyrene Mg/L 0,00001
4. Chlordane (total isomer) Mg/L 0,0003
5. Chlordane Mg/L 0,03 0,003
6. 2,4 D Mg/L 0,10
7. DDT Mg/L 0,03 0,042 0,002
8. Detergent Mg/L 0,5
9. 1,2 Dichloroethane Mg/L 0,01
10. 1,1 Dichloroethane Mg/L 0,0003
11. Heptachlor heptachlor epoxide Mg/L 0,003 0,018
12. Hexachlorobenzene Mg/L 0,0001
13. Lindane Mg/L 0,004 0,056
14. Metoxychlor Mg/L 0,03 0,035
15. Pentachlorophenol Mg/L 0,01
16. Pestisida total Mg/L 0,1
17. 2,4,6 Trichlorophenol Mg/L 0,01
18. Zat Organik (KmnO4) Mg/L 10
19. Enderin Mg/L – 0,001 0,004
20. Fenol Mg/L – 0,002 0,001
21. Karbon kloroform ekstrak Mg/L – 0,05
22. Minyak dan lemak Mg/L – Nihil 1
23. Organophosfat dan carbanat Mg/L – 0,1 0,1
24. PCD Mg/L – Nihil
25. Senyawa aktif biru metilen Mg/L – 0,5 0,2
26. Toxaphene Mg/L – 0,005
27. BHC Mg/L – 0,21
MIKROBIOLOGIK
1. Koliform tinja Jml/100 ml 0 2000
2. Total koliform Jml/100 ml 3 10000
RADIOAKTIVITAS
1. Gross Alpha activity Bq/L 0,1 0,1 0,1 0,1
2. Gross Beta activity Bq/L 1,0 1,0 1,0 1,0
E. PROSEDUR KERJA
Percobaan ini dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut.
Membuat kurva kalibrasi
Menganalisa sampel
Menimbang kapur (CaCO3) 50 g sebanyak 8 kali.
Mengisi tangki pengadukan dengan air sebanyak 20 L.
Tangki berisi air tadi dimasukkan sampel Fe sambil terus diaduk.
Setelah 10 menit pengadukan, ambil 20 mL sampel kemudian
dianalisa.
Setelah pengambilan sampel, tangki berisi air tadi ditambahkan kapur
(CaCO3) sebanyak 50 g sambil terus diaduk.
Setelah 10 menit ambil sampel dan analisa, kemudian tambahkan
kembali kapur ke dalam tangki sebanyak 50 g. Demikian selanjutnya
untuk 10 menit berikutnya sampai penambahan kapur sebanyak 8 kali.
Diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 420 m.
Dibuat kurva kalibrasi standar, dan ditentukan konsentrasi Fe dalam
sampel.
F. DATA PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Konsentrasi Volume Absorbansi
1 0,5 0,186
2 1 0,334
3 1,5 0,499
4 2 0,662
5 2,5 0,812
Untuk sample :
Konsentrasi Volume Absorbansi
0 10 0,247
1 25 0,034
2 25 0,021
3 25 0,018
4 25 0,004
G. PERHITUNGAN
Pembuatan larutan induk :
Ammonium besi (NH4) Fe2 : 0,7022 gram = 702,2 mg/liter (ppm).
Bm( Fe)
Kadar Fe =
Bm( NH ) 2 Fe( FO4 ) 2 .6 H 2 O
56
= 388 702,2mg / liter
= 101,348 ppm
N2 = 1,01 ppm
ppm Absorbansi
1,01 0,186
2,03 0,334
3,04 0,499
4,05 0,662
5,08 0,812
Kurva Kalibrasi
(terLampir)
= 2,0567 ppm
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA