Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Perdagangan global atau perdagangan internasional yang melibatkan banyak negara


menimbulkan berbagai aturan menata perdagangan tersebut dengan prinsip persaingan yang
sehat. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Jepang seringkali memunculkan
berbagai isu yang terkadang tidak secara langsung melibatkan prinsip peradagangan yang murni.
Isu-isu itu antara lain :
1. Isu lingkungan, kesehatan dan keselamatan Kerja (LK3)
2. Isu Hak Azasi Manusia, HAM (human rights)
3. Isu hak atas kekayaan intelektual, HAKI (intelektual property rights)
4. Isu eksploitasi tenaga kerja anak-anak (children employment)
5. Isu demokrasi
6. Isu Tanggung jawab sosial (Sosial responsibility)
7. Isu terorisme, dll
Semua isu tersebut berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada industri di
berbagai sektor yang memiliki hubungan perdagangan dengan dunia internasional.
Isu lingkungan yang muncul saat ini di mulai dari kegiatan manusia di bidang
transportasi, industri, pertanian sampai dengan kegiatan rumah tangga dan aktifitas lainnya
yang memiliki dampak negatif.
1. Limbah
UU N0. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 3 ayat 16 dan PP
No. 18 thn 1999 tentang pengelolaan Limbah B3 pasal 1 ayat 1 mendefenisikan bahwa “
Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan”.
Limbah dapat menguntungkan jika dikelola sesuai dengan prinsip produksi bersih (
cleaner production), dan sebliknya limbah dapat merugikan atau membahayakan jika
tidak dikelola dengan baik.
Aspek yang merugikan dari limbah pabrik dan akibatnya menjadi isu lokal antara lain :
1. Pencemaran oleh limbah cair industri
2. Pencemaran oleh emisi sumber bergerak maupun tidak bergerak
3. pencemaran akibat B3 yang mengkontaminasi tanah
4. Bau yang tidak menyenangkan ,
5. getaran dan kebisingan
6. Penyusupan budaya pendatang ke sekitarnya(potensi konflik yang melibatkan
tanggung jawab sosial).
Untuk mengantisipasi agar isu lokal dalam lingkungan tidak berkembang menjadi isu
global maka perlu dilakukan upaya penanggulangan limbah dengan cara :
1. Mensubtitusi bahan yang menyebabkan limbah.
2. Mengurangi penggunaan bahan yang menyebabkan limbah
3. Meningkatkan efisiensi dan memperbaiki proses industri
4. Meminilisasi Limbah
5. Mendaur ulang Limbah
6. Mngelompokkan limbah
7. memasang alat pengolah limbah
Beberapa isu lokal yang berkembang saat ini, dan sangat berpengaruh pada perubahan
lingkungan hidup adalah :
1. meningkatkan pesatnya produksi limbah
2. Semakin kompleksnya karakteristik limbah semakin mahal;
3. biaya pengolahan dan pembuangan limbah semakin mahal;
4. mengolah limbah ternyata lebih mahal daripada mencegah terbentuknya limbah;
5. mengolah limbah seringkali tidak memecahkan persoalan lingkungan;
6. pengolahan limbah hanya mentrasnsfer limbah dari media satu ke media yang lain ;
7. Pencemaran lingkungan terus berlanjut
8. Peraturan yang aa masih berfokus pada pengolahan dan pembuangan limbah dan
belum mencakup usaha pencegahan;
9. adanya dampak globalisasi terhadap persaingan produk di pasar internasional
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dipandang strategis bila pola reaktif dalam
pengendalian dampak lingkungan di ubah menjadi pola proaktif yang dalam
pelaksanaannya mempunyai urutan prioritas sebagai berikut :
1. Prinsip pencegahan pencemaran
2. Pengendalian pencemaran
3. Remediasi atau pemulihan
Industri Sebagai Sumber Pencemaran
UU No. 23/1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 12 pencemaran
mendefinisikan bahwa : “Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, teknologi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya”.

Anda mungkin juga menyukai