Anda di halaman 1dari 19

A.

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk
meneliti preferensi konsumen bioskop.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau
metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya

1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah
pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.
Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para
ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data

1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-
ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.

2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai
yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan
sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.

E. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1. Data Cross Section


Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan
keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain
sebagainya.

2. Data Time Series / Berkala


Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar
amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m.
top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

A. PENGERTIAN DATA
Menurut Hasan (2009) data adalah bentuk jamak dari datum. Data adalah keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi data dapat diartikan sebagai
sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.
Menurut widyantini (2004) tujuan pengumpulan data adalah :
a. Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
b. Untuk dasar pengambilan keputusan
Syarat suatu data yang baik diantaranya adalah :
a. Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
b. Data harus mewakili (representatif)
c. Data harus up to date
d. Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.

B. PENGUMPULAN DATA
Menurut Hasan (2009) cara pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
karakteristiknya yaitu berdasarkan jenis cara pengumpulannya dan berdasarkan banyaknya data yang
diambil.

1. Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya


Ada beberapa cara pengumpulan data, sebagai berikut :

a. Pengamatan (observasi)
adalah cara pengumpulan data dengan tujuan dan melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang
diteliti.

b. Penelusuran literatur
adalah cara pengumpulam data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari
peneliti sebelumnya.

c. Penggunaan kuesioner (angket)


adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) terhadap objek yang
diteliti.

d. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada
objek yang diteliti.
2. Berdasarkan Banyaknya Data Yang Diambil
a. Sensus
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota populasi secara keseluruhan
untuk diselidiki.
Contoh :
- sensus penduduk Indonesian tahun 1990
- sensus berapa banyak penduduk Indonesia yang tidak bersekola

b. Sampling
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil dari elemen atau anggota populasi untuk diselidiki.
Misalnya :
Contoh : Misal disebuah Propinsi ada 100 sekolah Dasar Negeri sebagai objek penelitian, namun hanya
10 Sekolah Dasar Negeri yang diteliti.
Sampling dapat dilakukan dengan 2 cara :
 Cara acak
Dikatakan acak apabila setiap elemen atau populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
 Cara tidak acak
Dikatakan tidak acak apabila setiap elemen atau populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih

C. PEMBAGIAN DATA
Menurut Hasan (2009) Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang
menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu pengumpulan dan sumber pengambilan.

1. Pembagian Data menurut Susunannya


Menurut susunannya data dibagi atas data acak atau tunggal dan data berkelompok.

a. Data Acak Atau Tunggal


Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkkan kedala kelas-
kelas interval
Contoh : data pengukuran hasil tinggi badan siswa kelas II SMA X (dalam cm) ialah sebagai berikut :
155 152 157 155 159 160 155 154
153 150 162 165 160 157 150 170
165 160 165 162 159 154 152 151
155 171 169 162 167 160 158 163
149 154 153 167 158 166 168 153

b. Data Berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan kedalam kelas-kelas interval.
Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Contoh :
Data nilai ujian statistik dan jumlah mahasiswa yang mendapatkannya
Nilai Turus Frekuensi
10-20 III 3
30-40 IIII 5
50-60 IIII IIII 10
70-80 IIII IIII IIII 15
90-100 IIII II 7

2. Pembagian Data Menurut Sifatnya


Menurut sifatnya data dibagi atas data kualitatif dan kuantitatif

a. Data kualitatif
adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
Contoh :
Warna, jenis kelamin, status perkawinan. (merah, pria, kawin)
b. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk bilangan.
Contoh :
Tinggi, umur, jenis. (170 cm, 41 tahun, 70 buah)

3. Pembagian Data Menurut Waktu Pengumpulannya


Menurut waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala dan data cross section.

a. Data Berkala
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan.
Contoh :
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap
bulan.

b. Data cross section.


Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh :
Data sensus penduduk 1990

4. Pembagian Data Menurut Sumber Pengambilannya


Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memrlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.

b. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya
diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian yang terdahulu. Data sekunder disebut juga
data tersedia

5. Pembagian Data Menurut Skala Pengukurannya


Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala
pengukurannya, data dapat dibedakan atas empat yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan
data rasio.

a. Data nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan
kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label
atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu.
Data ini mempunyai dua ciri yaitu :
i. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja)
ii. Kategori data tidak disusun secara logis
Contoh :
Jenis kelamin manusia : 1 untuk pria
0 untuk wanita

b. Data ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategori disusun menurut besarnya, yaitu dari
tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data
ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun
berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh :
Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :
1. nilai A adalah dari 80-100
2. nilai B adalah dari 65-79
3. nilai C adalah dari 55-64
4. nilai D adalah dari 45-54
5. nilai E adalah dari 0-44

c. Data interval
Data interval adalah data di mana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah
atau dikurangi. Data ini memeiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu
urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A sampai C adalah 3-1=2. Interval C sampai D adalah 4-3=1. Kedua interval ini dapat
dijumlahkan menjadi 2+1=3. atau interval antara A dan D adalah 4-1=3. Pada data ini yang dijumlahkan
bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absoult.

d. Data rasio
Data rasio adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi
dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat
dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari
objek/kategori yang diukur.
Contoh :
A dan B adalah dua mahasiswa Universitas “X” yang nilai mata kuliah statistik 1 masing-masing 60 dan
90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah nilai 1,5 kali nilai A.

Tabel 2.11 HASIL LOMBA BACA PUISI PERAYAAN HARI PENDIDIKAN SISWA SMP “PINTAR”
NO Nama kelas Nilai Juara ke Hadiah
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Total
1 Andy 2 86 70 77 233 1 Rp.125.000,00
2 Ira 2 71 70 88 229 2 Rp.100.000,00
3 Ina 2 70 70 88 228 3 Rp.75.000,00
4 Dedi 1 88 60 66 214 4 Rp 50.000,00
5 Eman 2 75 60 77 212 25 buku tulis
6 Udin 2 70 70 66 206 25 buku tulis
7 Arni 3 63 60 77 200 25 buku tulis
8 Laila 1 59 60 77 196 25 buku tulis
9 Indah 3 55 50 77 182 25 buku tulis
10 Amas 3 60 50 66 176 25 buku tulis

Angka-angka dalam tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Angka (1,2, s.d 10) di kolom “No.” adalah jenis data nominal. Angka-angka ini sebenarnya hanyalah
nomor urut yang fungsinya sama dengan penggganti nama peserta. Angka 3 di kolom ini tidak berarti
lebih besar atau lebih tinggi dari angka 1 atau 2, dan tidak lebih rendah dari angka4 atau 9. Angka-angka
ini tidak dapat dijumlahkan atau dibagi atau dikalikan.

2. angka1,2, dan 3 di kolom “kelas” adalah jenis data ordinal. Angka-angka ini juga tidak dapat
dijumlahkan, dibagi atau dikalikan. Namun, angka yang lebih tinggi mengandung arti siswa yang
bersangkutan sudah lebih lama sekolah. Misalnya, angka 4 di kolom ini mengandung arti bahwa siswa
yang bersangkutan telah berada ditahun ke-4 bersekolah disekolah tersebut( tidak termasuk siswa
pindahan), yang berarti pula sudah lebih lama 1 tahun dari mereka yang di kelas 3 atau lebih lama 2
tahun dari mereka yang berada di kelas 2.
Perhatikan hal yang sama pada kolom “juara”, angka ke 1,2,3, dan 4 di kolom ini hanya mengandung
perbedaan urutan saja karena angka-angka ini merupakan pengganti bagi angka-angka nilai masing-
masing 233,229,228,dan 214 tidak mempunyai jarak selisih yang sama. Yang dilihat atau digunakan
hanyalah posisi urutan besarnya saja, sedangkan berapa selisihnya pada masing-masing angka tidak
diperhatikan.

3. Angka-angka pada kolom “Nilai” adalah jenis data interval. Angka-angka di kolom ini dapat
dijumlahkan, dibagi, atau dikalikan. Selisih angka-angka ini cacah dengan kelipatan satu angka yang
sama (dalam hal ini angka satu yang bermakna berselisih satu yang sama dan tetap).

4. Angka-angka yang menunjukkan jumlah uang(hadiah) pada kolom “hadiah” adalah jenis data rasio.
Angka-angka ini dapat dijumlahkan, dibagi, atau dikalikan, dan hasilnya bisa saja mencapai satuan yang
lebih kecil dari ratusan rupiahan, puluhan rupiahan, atau satu rupiahan, dan tetap dapat memberikan
makna yang dapat dipahami pembaca, misalnya Rp 9.999,99 ( baca: sembilan ribu sembilan ratus
sembilan puluh sembilan rupiah sembilan puluh sembilan sen).

Metode Statistika
Arti Kata Metode Statistika

Metode statistika adalah bagaimana cara-cara mengumpulkan data atau fakta, mengolah, menyajikan,
dan menganalisa, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan
fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

Statistik terbagi dua :

1)Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat pengerjaannya mencakup
cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data agar
dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu keadaan.
2)Statistik Inferensial, yaitu yang menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat digunakan suatu alat
dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum dari suatu data yang telah disusun dan diolah.

Ciri-ciri statistik :

1.Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan.


2.Statistik bersifat obyektif (menurut apa adanya).
3.Statistik bersifat universal (ruang lingkupnya luas).
Data statistik

•Untuk dapat dikatakan data statistik angka tersebut haruslah menunjukkan dari suatu Penelitian yang
bersifat agretatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
•Pengertian agretatif ada dua, yaitu :
1)Penelitian boleh hanya satu individu saja tetapi pencatatannya harus dilakukan lebih dari satu kali.
2)Penelitian hanya dilakukan satu kali saja tetapi individunya lebih dari satu.

Penggolongan Data Statistik

Berdasarkan sifatnya ;
1)Data kontinu, yaitu data yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung
atau berkelanjutan, contoh : tinggi badan, berat badan.
2)Data diskrit, yaitu data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan, contoh : jumlah anak
Penggolongan data berdasarkan cara menyusunnya :

1)Data nominal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya atas golongan atau klasifikasi tertentu,
contoh : Jumlah mahasiswa dari segi tingkat kelas dan jenis kelamin.
2)Data ordinal, yaitu data statistik yang cara menyusunnya didasarkan urutan kedudukan dan rangking,
contoh : pandai, kurang pandai, dan tidak pandai.
3) Data interval, yaitu data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang
diselidiki atau dipersoalkan, contoh : 10 orang mahasiswa mendapat nilai hasil tes dengan variasi antara 1
dan 10.
4) Data rasio, yaitu data yang tergolong ke dalam data kontinum tetapi menpunyai ciri tertentu, contoh :
berat badan ibu adalah 50 kg, berat badan Ani 10 kg, dengan demikian berat badan ibu adalah 5 kali berat
badan Ani.

Analisis Deskriptif Kuantitatif

•Pertanyaan-pertanyaan dikelompokkan berdasarkan kategori dan dipresentasekan.


•Analisis data dapat menggunakan matriks.
•Membuat kesimpulan umum berupa paparan sederhana.
Contoh Penelitian Deskriptif Kuantitatif :

Judul :
“Kesulitan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Diferensial”
Masalah :
“kesalahan apa yang paling banyak dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal persamaan
diferensial ?”
Analisis :
Klasifikasi kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal :
Misalkan,
•Pengetahuan 10, berarti 10/130 x 100% = 7,69%
•Konsep 60, berarti 60/130 x 100% = 46,15%
•Hubungan antar konsep 45, bearti 45/130 x 100% = 34,62%
•Penyelesaian 15, bearti 15/130 x 100% = 11,54%

Kesimpulan :
“Kesalahan yang paling banyak dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal persamaan diferensial
adalah pada konsep”

Analisis Deskriptif Kualitatif


•Menggunakan tolak ukur berupa kondisi variabel.
•Ukurannya adalah persentase.
•Penilaiannya mengarah kepada predikat, misalnya ‘baik’, ‘cukup’, kurang’

Contoh PenelitianDeskriptif Kualitatif :

•Penelitian mengenai kedisiplinan siswa


Sikap per-aspek :
- Di lingkungan keluarga :
* Mengurus diri sendiri, 3 butir
* Mengerjakan pekerjaan keluarga, 3 butir
* Mengerjakan tugas sekolah di rumah, 3 butir
Di lingkungan sekolah :
•Melaksanakan tata tertib sekolah, 3 butir
•Mengikuti pelajaran di kelas, 3 butir
•Melaksanakan tugas pelajaran, 3 butir
Di lingkungan pergaulan :
•Yang berhubungan dengan pinjam meminjam, 3 butir
•Yang berhubungan dengan kerja sama, 3 butir
•Yang berhubungan dengan disiplin waktu, 3 butir
•Jika skor maks 5 per-butir, maka 3 x 5 = 15 skor per-aspek dam 9 x 5 = 45 skor keseluruhan.
•Sebelum menentukan predikat terhadap sikap disiplin, tentukan dahulu tolak ukur sebagai patokan
penilaian.
•Penilaian 3 kategori :
Skor kategori tiap aspek sama
Baik : 31 – 45
Cukup : 16 – 30
Kurang : 0 – 15
•Penilaian 5 kategori :
Skor kategori tiap aspek sama
Sangat baik : 37 – 45
Baik : 28 – 36
Cukup : 19 – 27
Kurang : 10 – 18
Sangat kurang : 0 – 9
•Contoh sikap si A :
- Untuk disiplin di lingkungan keluarga : 12
- Untuk disiplin di lingkungan sekolah : 10
- Untuk disiplin di lingkungan pergaulan : 9

•Jumlah skor sikap disiplin :


12 + 10 + 9 = 31
•Predikat :
- sikap disiplin di lingkungan keluarga “baik”
- sikap disiplin di lingkungan sekolah “baik”
- sikap disiplin di lingkungan pergaulan “cukup”
Analisis Statistik Deskriptif

•Merupakan analisis statistik untuk mendiskripsikan atau memaparkan gejala hasil penelitian.
•Sifatnya sederhana
•Tidak mengeneralisasikan hasil penelitian.

Jenis data yang perlu diperhatikan pada analisis statistik deskriptif :

•Data diskrit/Nominal
- Mencari frekuensi mutlak
- Mencari frekuensi relatif (mencari persentase)
- Mencari ukuran tedensi sentralnya
- Disajikan dengan diagram batang atau lingkaran
•Data Kontinum
- Disajikan dengan histogram

Analisis Statistik Inferensial


•Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan teknik statistik untuk analisis data, yaitu :
- banyaknya subyek penelitian
- tersedianya kelengkapan atau sarana
penunjang
- keadaan penyebaran data
- banyaknya variabel yang dianalisis
- jenis data yang akan diolah.

•Sebelum menentukan teknik statistik, perlu dilakukan pengujian terhadap data, yaitu :
- Uji Normalitas sampel, melalui :
* Uji chi-kuadrat
* Kemencengan kurva (skewness),
* Keruncingan kurva (kurtosis),
- Uji homogenitas varians sampel
* Uji F
* Uji Bartlett (chi-kuadrat)

•Statistik inferensial terbagi dua, yaitu :


- statistik parametrik.
- statistik non-parametrik
Statistik parametrik dapat dilakukan jika data normal dan varians homogen. Jika tidak harus dilakukan
dengan statistik non-parametrik.
Teknik analisis yang digunakan tergantung dari jenis masalah, yaitu komparatif, korelasi, atau prediksi
http://muhammad-win-afgani.blogspot.co.id/2008/01/metode-statistika.html

A. Definisi Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu
konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi,
ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data
bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi
penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu
diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian
dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika
gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan
rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan
informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang
ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka
segala sesuatu yang belum diketahui.
B. Jenis Data

Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya,


dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:

 Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya:
Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau
gaya kepemimpinan, dll.

 Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga
saham, besarnya pendapatan, dll.

Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:

 Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan
keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah
modalnya, atau jumlah produksinya, dll.

 Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.
Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.

Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:

 Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.

 Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan
dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi
lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:

 Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of
time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data
penelitian yang menggunakan kuesioner.
 Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya,
perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi


keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh
dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung
(data sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk


mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek
list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi
dan wawancara.

1. Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan
jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran
(dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :


 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak


mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.

 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku


siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru,
dsb.

Non participant Observation


Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi
yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang


menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang
dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam
karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang
terkandung di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang
ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis.
Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material
lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan
hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

D. Variabel dalam Penelitian

Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam. Dalam tulisan ini variable diartikan
sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
atau gejala yang akan diteliti.
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti, maka jawabannya berkenaan
dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat
didefiisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “Variasi” antara
satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan
Farhady,1981). Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau
serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi
dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii Depdikbud menjelaskan
bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi
objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa
variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang kan diteliti.

Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan
teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan
teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel
yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan
penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan
variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya.

Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan;
variabel ini bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu
dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
2. Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut
tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu
di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya. (ranking)
3. Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh:
variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan
dalam skor, penghasilan dan sebagainya.

4. Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. (Drs.
Sumadi Suryabrata .Metologi Penelitian. Hal. 26-27)
Menurut Fungsinya variabel dapat dibedakan :

a). Variabel Tergantung (Dependent Variabel)


Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian
mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas.

Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering
disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, Kriteria, Konsekuen. Atau dalam
bahasa Indonesia sering disebut Variabel terikat. Dalam SEM (Structural Equation
Modeling) variabel dependen disebut variabel Indogen.*
b). Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang
diobservasi.

Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi
variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.

Variabel ini juga sering disebut sebgai variabel Stimulus, Prediktor, antecendent. Dalam
SEM(Structural Equation Modeling) variabel independen disebut variabel eksogen.
c). Variabel Intervening
Variabel intervenig adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan Variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.

Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel


satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau
hubungan pengaruh dan terpengaruh.

d). Variabel Moderator

Dalam mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena


fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan bebas
dengan variabel tergantung.

e). Variabel kendali

Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini
berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan
variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut
berpengaruh terhadap variabel tergantung

f). Variabel Rambang

Berlainan dengan variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian.
Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya
hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun
tergantung. (Drs.Colid Narbuko,Drs.H AbuAchmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta:Bumi
Aksara Hal.119-120)
Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah
mencari hubungan antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah
hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat ( Independent variabel
dengan dengan dependent variabel).

a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok
hubungan simetris :

1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.


2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.

3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.

4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

b. Hubungan Timbal Balik


Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab
dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan
variabel yang menjadi akibat.

c. Hubungan Asimetris (tidak simetri)


Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan
tidak simetris, yakni :

1). Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan
salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.

2). Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya
pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.

3). Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini
adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.

4). Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.

5). Hubungan Imanen antara dua variabel.

6). Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)


Referensi

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-7.html
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-data-dan-jenis-data.html
https://navelmangelep.wordpress.com/2011/12/30/variabel-variabel-dalam-penelitian/
http://muhammad-win-afgani.blogspot.co.id/2008/01/metode-statistika.html

Anda mungkin juga menyukai