Anda di halaman 1dari 15

1.

Bagaimana mengidentifikasi unsur-unsur konseptual dan visual nirmana pada desain grafis
2. Bagaimana mengidentifikasi prnsip-prinsip keindahan bentuk nirmana pada desain grafis
3. Bagaimana komposisi warna yang baik pada desain grafis
4. Bagaimana penggabungan gambar dan teks yang berbasis bitmap dilakukan
5. Bagaimana pemberian efek pada gambar bitmap dilakukan
6. Bagaimana menggabungkan gambar dan teks yang berbasis vektor
7. Bagaimana pemberian efek pada gambar vektor dilakukan
8. Bagaimana perbedaan dari desain grafis berbasis bitmap dan vector
9. Bagaimana mengembangkan dan meproduksi media komunikasi grafis dalam bentuk cetak
JAWABAN
NOMOR 1
Nirmana kurang lebih berarti kosong alias tidak ada apa-apa, dapat
pula berarti abstrak atau tidak bermakna. Makna tersebut hanyalah merupakan ungkapan dimana pada saat
seseorang menciptakan suatu desain, suatu desain itu diawali dari sesuatu yang belum memiliki makna dan hal
inilah yang dijadikan titik awal.
Nirmana mengajarkan unsur atau elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam
mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya seni yang bukan saja bagus, tetapi juga
bermakna. (Adi Kusrianto, Pengantar Disain Komunikasi Visual)
Nirmana dibedakan menjadi:
∗ Unsur konseptual : titik, raut titik, elemen garis, elemen bidang, elemen gempal.
∗ Unsur Visual: Bentuk dan raut, ukuran dan tekstur, warna.
Marilah kita DISKUSI kan satu per satu (yeyyyy!!!)
A. Unsur Konseptual
1. Titik
Adalah elemen visual paling sederhana, paling mudah dibuat,
dan merupakan dasar dari berbagai elemen visual yang lain.
Ini adalah gambar sebuah titik
yang berhasil saya temukan
menggunakan google search
engine

Contoh Penggunaan titik dengan sangat keren


2. Raut titik
Pada umumnya raut titik berbentuk bundar sederhana namun raut titik bisa berbentuk segitiga, bujursangkar,
ellips, dll.

3. Elemen garis
Secara teoritis , jika kedua titik dihubungkan atau sebuah titik bergerak, maka jejak yang dilaluinya membentuk
suatu garis. Dengan kata lain, deretan sejumlah titik atau noktah dapat membentuk sebuah garis, dengan
demikian sebuah garis diawali dan diakhiri dengan titik.
Ini adalah sebuah garis yang saya gambar sendiri di Ms
Word.
Garis juga memiliki klasifikasi berbeda yaitu: 1) raut garis; 2) Interval tangga raut garis; 3) ukuran garis; 4)
Interval tangga ukuran garis; 5) arah garis; 6) Interval tangga arah garis; 7) Gerak garis.
4. Elemen bidang
Adalah unsur visual yang memiliki dimensi luas, Suatu area yang dibatasi oleh garis, mempunyai panjang dan
lebar namun tanpa tebal. Bidang dibentuk menggunakan pertemuan beberapa goresan garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
∗ Bidang Geometri
Yaitu bidang yang dibatasi oleh garis pembatas bidang dan kurva yang beraturan.

∗ Bidang Plastis (Non Geometris)


Yaitu bidang yang dibatasi oleh garis pembatas bidang dan kurva yang tidak beraturan.

5. Elemen Gempal
Bentuk rupa gempal/volume merupakan bentuk yang mempunyai tiga
dimensi yaitu dimensi ruang yang tediri dari panjang, lebar, tebal. Hampir semua bentuk yang di alam semesta
ini berupa gempal/volume, misalnya kain yang tipis tetap mempunyai ketebalan meskipun tipis.

Nb: jangan mencoba melakukan pencarian internet dengan keyword “gempal” karena hasil pencarian tidak
akan sesuai. Selalu gunakan keyword “elemen gempal”.

Unsur visual nirwana


1. Bentuk
Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada
di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal.
2. Raut
Raut adalah ciri khas suatu bentu. Bentuk apa saja di alam ini tentu memiliki raut yang merupakan ciri khas
dari bentuk tersebut. Raut merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing bentuk dari titik, garis,
bidang, dan gempal.
3. Ukuran
Setiap bentuk titik, garis, bidang maupung gempal memiliki sebuah
ukuran.Ukuran bisa berupa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah. Ukuran tersebut bersifat nisbi/relatif
artinya ukuran tidak bernilai mutlak. Ukuran tergantung terhadap area di mana bentuk tersebut berada.
Ukuran diperhitungkan sebagai unsur rupa, untuk itu dibuatlah suatu interval tangga sebagai panduan untuk
mempermudah penyusunan variasi ukuran bentuk untuk mendapatkan suatu karya yang indah.
4. Tekstur
Setiap bentuk/benda yang ada di alam semesta ini termasuk karya seni yang memiliki raut. Setiap raut
memiliki nilai atau ciri ikhas. Ciri khas dari suatu raut dapat berupa kasar, halus, polos, bermotif, keras dan lain
sebagainya dan hal ini disebut tekstur atau barik.

5. Warna
Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu
cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara
subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat
diperikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombangan, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang
elektromagnetik (Sadjiman, 2009).
1) Warna Additive Dan Subtractive
Warna menurut asal kejadiannya dapat digolongkan menjadi warna additive dan subtractive. Warna additive
merupakan warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Pada warna additive, pencampuran
warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer
dengan jumlah yang sama menghasilkan warna putih atau dikenal dengan sistem warna RGB. Sedangkan
warna subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen yang bersifat transparan. Warna pokok subtrative:
sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer disebut warna model CMY atau lebih dikenal
dengan CMYK, K bukanlah warna tapi unsur prosentase/black/gelap pada masing-masing warna subtractive.
2) Dimensi warna
Terdapat tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya terhadap tata rupa, yaitu hue, value, dan
chroma.
3) Pencampuran warna bahan
Berdasarkan pencampuran warna bahan warna dapat digolongkan
menjadi beberapa macam, yaitu warna primer, warna sekunder, warna intermediate, warna tersier, warna
kuarter.
Dari gambar skala pencampuran warna-warna, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Warna primer/pokok  terdiri dari warna pokok merah, kuning, biru.
b) Warna sekunder pencampuran 2 warna primer.
Hijau (H) = biru & kuning.
Jingga (J) = kuning & merah
Ungu (U) = merah & biru
c) Warna tersier  pencampuran 2 warna sekunder.
Coklat kuning (CK) = jingga & hijau
Coklat merah (CM) = jingga & ungu.
Coklat biru (CB) = hijau & ungu.
d) Warna kuarter  pencampuran 2 warna tersier.
Coklat jingga (CJ) = coklat kuning &coklat merah.
Coklat hijau (CH) = coklat kuning & coklat biru
Coklat ungu (CU) = coklat biru & coklat merah.
4) Klasifikasi warna
Terdapat lima klasifikasi warna, yaitu warna primer, sekunder,
intermediate, tersier, dan kuarter.

5) Pembagian warna berdasarkan area panas dan dingin


Dari pembahasan jenis-jenis warna mendasarkan pada teori tiga warna primer, tiga warna sekunder, dan enam
warna intermediate. Kedua belas warna ini kemudian disusun dalam satu lingkaran. Lingkaran berisi 12 warna
ini jika dibelah menjadi dua bagian akan memperlihatkan setengah bagian yang tergolong daerah warna panas,
dan setengah bagian warna dingin.

6) Warna dan artinya


Nomor 2
Karya seni rupa dikatakan mempunyai nilai estetika karena unsur yang dikandungnya, berupa garis, bidang,
bentuk, warna, dan lainnya. Ternyata keindahan karya seni rupa tersebut dikarenakan oleh prinsip-prinsip seni
rupa yang mendukung segala bentuk karya seni rupa.
Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya seni, prinsip seni rupa meliputi:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rythme), komposisi, proporsi (kesebandingan), pusat
perhatian (center of interes), keselarasan (harmoni), gradasi, penekanan (kontras).
1. Kesatuan (Unity)

Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-unsur seni rupa
saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam
membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip kesatuan merupakan bahan awal
komposisi karya seni.
2. Keseimbangan (Balance)

Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur agar
mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada
kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan
dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.
Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
 Keseimbangan Sentral (Terpusat)
 Keseimbangan Diagonal
 Keseimbangan Simetris
 Keseimbangan Asimetris
3. Irama (Rythme)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus sehingga
mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan
unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis
maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran,
jarak, dan tekstur.
4. Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan dari sebuah karya
seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan
yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan
untuk menampilkan ekspresi.
5. Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras
dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi.
Contoh mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka
bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.
6. Pusat Perhatian (Center of Interes)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian tertentu dari karya
seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya.
Bisa dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
7. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda.
Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa
dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu
sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
8. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang digunakan di dalam
karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat membuat karikatur, lukisan, mozaik,
dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi berperan menghidupkan karya seni.
9. Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di warna, bentuk,
dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni rupa ini maka hasilnya karya
seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.
Nomor 3
Komposisi dalam seni rupa berarti usaha untuk mengatur/menyusun unsur-unsur sehingga menjadi harmonis
(serasi, selaras, dan seimbang). Komposisi warna sendiri adalah penataan antar elemen warna dalam satu
bidang atau ruang. Penataan itu mencakup posisi, proporsi, irama, dan akses. Semua harus diramu menjadi
sebuah harmoni yang menarik. Secara sederhana, komposisi warna bisa dibagi menjadi 2 jenis. Pertama
komposisi warna simetris, yaitu pola antar warna dalam satu bidang atau ruang, sebangun dan seimbang. Bisa
seimbang antar kanan dan kiri, atas dan bawah, atau semua sisi. Sedang jenis yang kedua, komposisi warna
asimetris, yaitu kebalikan dari simetris. Pola antar bidang warna secara pengukurang tidak sama dan tidak
seimbang. Tapi bila dicermati, tetap terasa seimbang. Boleh ini adalah keseimbangan warna bersifat abstrak,
sebuah komposisi yang membutuhkan kecerdasan artistik yang tinggi untuk memahami dan
merasakannya.berikut adalah contoh komposisi warna simetris

berikut adalah contoh komposisi warna asimetris

Nomor 4
Penggabungan gambar bitmap dan teks dapat dilakukan dengan software Photoshop, langkahnya sebagai
berikut:
Langkah 1. Pada photoshop, klik File  Open kemudian pilih gambar yang akan digabungkan. Ekstensi file
gambar dapat berupa JPG, JPEG, BMP, TIFF, PNG.

Langkah 2: Duplikasi gambar dengaan cara Layer  Duplicate Layer. Kemudian hapus layer
background bertanda gembok dengan cara click drag drop ke ikon recycle bin.

Langkah 3: Menggunakan type tool, tambahkan teks yang ingin digabungkan dan letakkan di atas
gambar. Misal teks Hello.

Langkah 4: Letakkan gambar background sebgai foreground. Layer  Arrange  Send Backward.
Sekarang layer gambar akan berada di atas layer teks.
Langkah 5: Klik pada gambar pada jendela layer agar terhighlight, lalu klik Layer  Create clipping
mask. Sekarang gambar hanya tampil pada area teks saja.

Nomor 5
Memberikan efek foto jaman dulu menggunakan photoshop
1. Buka foto yang akan diedit

2. Ctrl+ J untuk menduplikat layer background. klik Image > Adjustment >Hue / Saturation. Jangan lupa
centang Colorize nya
3. Buat layer baru Klik Layer > New > Layer
4. Warnai layer dengan Radial gradient Hitam – putih

5. Ganti layer efek menjadi Softlight

6. Sekarang buka gambar scratch yang nantinya akan digunakan untuk efek gores pada foto.
7. Drag file scratch ke file Foto yang tadi udah diedit

8. Atur Scratch yang sudah didrag ke foto , tempatkan di layer paling atas , Ubah efek layer menjadi Soft
Light
9. Buat layer baru lagi, lalu buat kotak dengan rectangle marquee tool

10. Klik Select > Inverse , warnai Dengan warna putih

11. Tekan ctrl + D untuk menghilangkan seleksi..


12. Hasilnya :

Nomor 6
Kombinasi atau Combine objek vector itu seperti gambar dibawah ini, maksudnya jika 2 atau lebih objek saling
tumpang tindih apabila di Combine akan menciptakan bagian objek kosong.

1. Lebih jelasnya seperti ini yang dimaksud bagian objek kosong, hasil Combine tersebut apabila di beri
background berwarna dibelakangnya bagian objek kosong tembus pandang dan terlihat background-
nya.

2. Untuk mencipatakan gambar diatas kita memerlukan 2 bagian objek yaitu objek Grunge texture dan
objek Text, seperti yang sampeyan lihat dibawah ini;
3. Ok... kita mulai membuatnya, pertama siapkan objek Grunge texture vector.

4. Tekan tombol F8 klik mouse diatas Grunge texture vector dan mulai mengetik, misalkan sampeyan ketik
huruf "A", selanjutnya tekan tombol spasi untuk kembali ke Pick tool, tekan lagi tombol Ctrl+A untuk
menyeleksi semua objek

5. Nah ini langkah yang penting yaitu perintah Combine, setelah semua objek terseleksi tekan tombol
Combine di Property Bar atau langkah sederhana tekan tombol Ctrl+L di Keyboard

6. Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah ini


Nomor 7

Tida selayaknya gambar bitmap yang sering diberi efek tertentu, gambar vektor lebih sering dijadikan ornamen
dengan berbagai bentuk. Berikut adalah cara memodifikasi gambar vektor dengan menggunakan Photoshop.
Memodifikasi Bentuk Vector
Pertama, pilih bentuk. Ini akan menyoroti bentuk, dan menunjukkan titik jangkar di sepanjang jalurnya. Ini
adalah titik-titik di mana bentuknya memiliki sudut atau kurva.

Pilih Direct Shape Tool dari toolbar (klik dan tahan Path Selection Tool untuk menemukannya). Klik pada salah
satu titik dan tarik ke sembarang arah untuk mengubah bentunya.

Selanjutnya, untuk bentuk yang lebih kompleks, pindahkan dua atau lebih anchor point secara bersamaan. Klik
satu untuk melakukan highlight, lalu tekan shift + click yang lain. Sekarang gunakan tombol kursor pada
keyboard untuk memindahkan titik secara bersamaan.
Nomor 8
Desain grafis berbasis bitmap dan vektor sungguh sangat berbeda. Bitmap adalah kumpulan titik (pixel) yang
berwarna. Sementara vektor merupakan kombinasi antara titik dan garis hingga membentuk kurva. Kedua tipe
gambar tersebut biasanya juga digunakan untuk keperluan berbeda. Untuk lebih jelas berikut karakteristik
bitmap dan vektor:
Kedua desain gambar di atas mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Berikut ini beberapa perbedaan
tersebut dan menjadi ciri khas dari masing-masing desain.
Gambar Vektor
 Foto vektor tidak bergantung pada resolusi. Ini artinya, gambar akan tetap tampak jelas dan detail
meskipun dilakukan perbesaran maupun pengecilan hingga beberapa kali lipat.
 Ukuran file lebih kecil dan tidak bergantung pada resolusinya. Sehingga, meskipun resolusinya diperbesar,
ukuran file tetap sama.
 Grafis ini lebih cocok digunakan untuk mendesain halaman, membuat font, atau ilustrasi.
 Desainer grafis perlu menganalisis terlebih dahulu gradasi warna yang terbentuk sehingga diperoleh
kombinasi warna yang mantap.
Gambar Bitmap
 Grafis bitmap sangat bergantung pada resolusi. Ini artinya, saat gambar yang tercipta dilakukan
perbesaran atau pengecilan melebihi batas resolusinya, gambar menjadi kurang terlihat jelas. Batasan-
batasan gambar menjadi blur, bahkan akan tampak seperti kotak-kotak kecil yang menyambung.
 Ukuran file lebih besar, tergantung dari resolusinya. Semakin tinggi resolusi yang digunakan, semakin
besar ukuran filenya. Ciri khas dari grafis bitmap yang satu ini memang cukup riskan, terlebih jika
kapasitas komputer yang Anda miliki tidak begitu besar. Saat hendak mengirim melalui email pun,
biasanya juga akan terkendala dengan resolusi yang tinggi.
 Gambar dapat disimpan dengan format TIFF, PNG, BMP, dan GIF.
 Gradasi warna lebih nyata.
 Kualitas gambar ditentukan dari banyaknya pixel yang membentuknya.
Nomor 9
Proses tidak boleh dilihat sebagai statis atau linier; melainkan bersifat siklis atau berulang, dengan tahapan-
tahapan yang ditinjau kembali sebagaimana diperlukan untuk menyelesaikan masalah desain dan
memperluas gagasan. Yang mendasari proses desain adalah analisis berkelanjutan, refleksi dan evaluasi yang
membutuhkan pemikiran kreatif, kritis dan reflektif, yang disebut pemikiran desain.
Tahapan dalam proses desain adalah:
• Pengembangan konsep awal
Mengidentifikasi klien, kebutuhan komunikasi mereka, tujuan komunikasi visual, target audiens, konteks
komunikasi visual dan segala kendala yang memengaruhi sifat solusi.
• Penelitian (research)
Mengumpulkan ide, informasi, dan sumber daya yang relevan dengan konsep untuk inspirasi, investigasi,
analisis dan interpretasi. Siswa dapat menggunakan metode menggambar tangan-bebas pengamatan untuk
mewakili bentuk, bahan dan tekstur dari objek dan / atau ruang yang ada saat merekam research ini.
• Eksplorasi ide
Menjelajahi berbagai ide desain yang mengacu pada penelitian dan sesuai untuk konsep awal. Ide imajinatif
dapat ditarik dengan cepat menggunakan metode menggambar visualisasi. Sketsa tangan dapat digunakan
untuk mendukung komunikasi ide. Gambar visualisasi dapat mewakili objek dalam dua dan tiga dimensi.
• Pengembangan konsep:
Memilih ide-ide yang disukai dan menerapkan berbagai metode, bahan, media, elemen desain, prinsip-prinsip
desain dan format presentasi untuk membuat komunikasi visual dua dan tiga dimensi yang membahas
konsep. Baik visualisasi maupun metode menggambar presentasi relevan dengan tahap ini.
• Perbaikan:
Memodifikasi komunikasi visual sebagai tanggapan terhadap umpan balik dan evaluasi terhadap konsep awal.
• Resolusi presentasi:
Menyajikan komunikasi visual yang memuaskan klien.

Anda mungkin juga menyukai