Anda di halaman 1dari 5

BIMBINGAN KONSELING SDIT IMAM SYAFI’I PETANAHAN

Latar Belakang
Dalam aktivitas sekolah, siswa memerlukan bimbingan bukan hanya dalam pembelajaran di dalam
kelas. Guru kelas merupakan pembimbing yang paling tepat untuk menjadi seorang pembimbing. Guru
harus mengetahui tentang pola bimbingan konseling di sekolah. Dengan adanya bimbingan konseling,
siswa dapat secara optimal dalam tumbuh kembang di lingkungan sekolah ataupun di dalam masyarakat.
Menurut Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling
meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap
permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa
mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, guru kelas dapat melakukan bimbingan konseling secara
optimal karena mempunyai banyak waktu bersama para siswa. Sehingga guru kelas mengetahui sejauh
mana tumbuh kembangnya para siswa.
Guru dapat memantau setiap saat, entah itu di rumah orang tua siswa dengan cara bekerja sama dan
saling membantu dengan orang tua siswa untuk meningkatkan kemampuan para siswanya.
Pengertian Bimbingan Konseling
Seiring dengan berkembangnya perkembangan dalam kajian keilmuan, definisi bimbingan
memiliki banyak perubahan, namun tidak demikian dengan esensinya yaitu proses pemberian bantuan.
Muro & Kottman (Nurihsan, 2003: 11) memaparkan bahwa bimbingan yang berkembang saat ini adalah
bimbingan perkembangan. Visi bimbingan bersifat edukatif, pegembangan dan outreach. Menurut Crow &
Crow (M.Surya, 1998: 45) bimbingan diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang baik pria
maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang indvidu
dari setiap usia untuk menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, membuat
pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.
Pada era pendidikan sekarang ini, bimbingan pada peserta didik sangat lah penting dan merupakan
kewajiban dari pihak guru sebagai konselor para siswa nya. Institusi seperti sekolah harus mempunyai
program bimbingan konselingnya masing-masing agar jelas dan juga dapat di implementasikan pada
peserta didiknya.
Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip
bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
 Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas.
Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah
memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu
menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.
 Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam
memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan
dan berbagai kebutuhan individu.
 Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu
mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
 Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif, mempunyai bayak inisiatif. Sehingga
proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.

0
 Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata masalah
yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani masalah
tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli.
 Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan
kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
 Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang
dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
 Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada sekolah
yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk
memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
 Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang
petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai
kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.
 Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur.
Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari
pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan
konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting
artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan
pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).
Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Sekolah dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada anak, yaitu
kemampuan dan kecakapan membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan umum serta perkembangan
kepribadian, yaitu sikap terbuka terhadap orang lain, penuh inisiatif, kreatifitas, dan kepemimpinan,
ketrampilan serta sikap bertanggung jawab, guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung
jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan sosial pribadi anak.
Bimbingan itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan
yang mempunyai fungsi positif, bukan hanya suatu kekuatan kolektif. Proses yang terpenting dalam
pentingnya bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak
mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri
sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi
oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan
segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang.
 Tindakan preventif di sekolah dasar
 Tuntutan untuk mengadakan identifikasi secara awal diakui kebenarannya oleh para ahli bimbingan
karena:
 Kepribadian anak masih luwes, belum menemukan banyak masalh hidup, mudah terbentuk dan masih
akan banyak mengalami perkembangan.
 Orang tua murid sering berhubungan dengan guru dan mudah dibentuk hubungan tersebut,orang tua
juga aktif pendidikan anaknya disekolah.
 Masa depan anak masih terbuka sehingga dapat belajar mengenali diri sendiri dan dapat menghadapi
suatu masalah dikemudian hari.
 Bimbingan tidak hanya pada anak yang bermasalah melainkan pandangan bimbingan dewasa ini yaitu
menyediakan suasana atau situasi perkembangan yang baik, sehingga setiap anak di sekolah dapat
terdorong semangat belajarnya dan dapat mengembangkan pribadinya sebik mungkin dan terhindar
dari praktik-praktik yang merusak perkembangan anak itu sendiri.
 Kesiapan di sekolah dasar
 Konsep psikologi belajar mengenai kesiapan belajar menunjukan bahwa hambatan pendidikan dapat
timbul jika kurikulum diberikan kepada anak terlalu cepat/terlalu lambat, untuk menghadapi perubahan
dan perkembangan pendidikan yang terus menerus perlu adanya penyuluhan untuk menumbahkan
motivasi dan menciptakan situasi balajar dengan baik sehingga diperoleh kreatifitas dan kepemimpinan
yang positif pada aktrifitas melalui penyuluhan kepada orang tua dan murid
Sampai di sini, penjelasan dan pemaparan tentang bimbingan dan konseling di atas diambil dari
web: https://www.kompasiana.com/swandhani_neni/5740f0eda723bd87241831a7/bimbingan-konseling-
di-sekolah-dasar?page=all
Program Bimbingan dan Konseling di SDIT Imam Syafi’i Petanahan
Adapun dalam masalah bimbingan dan konseling ini, SDIT Imam Syafi’i Petanahan memiliki
program-program yang dijalankan meliputi:
 Sosialisasi Program Peraturan Sekolah
Sekolah mensosialisasikan bahwa dalam SDIT Imam Syafi’i terdapat aturan-aturan yang berlaku
guna membentuk kepribadian siswa yang baik agar menjadi generasi yang shalih dan shalihah. Diharapkan
peraturan yang ada bisa memunculkan dan membiasakan karakter anak yang disiplin, bertanggung jawab,
dan amanah. Ini adalah merupakan program bimbingan secara umum. Bimbingan ini juga dilakukan secara
berkesinambungan oleh guru kelas.
 Sistem Poin
Sistem poin diberikan bagi anak yang melanggar atau bertolak belakang dengan aturan yang telah
diberlakukan, sehingga siswa yang melanggar akan diberikan poin pelanggaran sesuai dengan tingkat
pelanggarannya, berikut sangsi yang tepat. Ini juga sebagai bentuk tindakan preventif agar siswa tidak
berlanjut kepada masalah yang lebih serius.
 Identifikasi Masalah
Ketika siswa memiliki masalah yang berkelanjutan, maka dilakukan bimbingan khusus pada siswa
yang bersangkutan. Guru melakukan proses pemanggilan anak yang bersangkutan ataupun teman dekatnya
untuk memperoleh informasi awal masalah yang sedang dihadapi oleh anak didiknya.
 Analisis Masalah
Guru melakukan analisis masalah yang mungkin dihadapi anak tersebut. Guru mengamati tingkah
laku siswanya dan mencari informasi latar belakangnya lebih dalam.
 Diagnosis
Guru melakukan suatu diagnosa dan mencari penyebab masalah tersebut, untuk didapatkan solusi
yang tepat.
 Pemecahan masalah
Setelah mendiagnosis penyebabnya, guru kemudian mencari berbagai alternatif pemecahan
masalah yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.
 Pelaksanaan Bimbingan
Setelah diperoleh penyebab dan pemecahannya, guru kemudian melakukan layanan bimbingan
kepada anak yang mempunyai masalah tersebut. Pelaksanaan bimbingan ini berupa pemberian nasehat
kepada anak. Jika cara itu belum mampu mengatasi masalah maka guru melakukan pemanggilan orang tua
siswa untuk sharing dan mencari pemecahan masalah bersama-sama dengan orang tua siswa. Pemberian
bimbingan ini bisa langsung kepada pemanggilan orang tua jika masalahnya serius. Atau bisa juga
langsung dengan pemberian sangsi yang tegas, setelah diadakannya musyawarah bersama dengan para
guru dan kepala sekolah.
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Kelas/Semester: …………………
Uraian Jenis
No Nama Siswa Analisis Diagnosis Penyelesaian Keterangan
Masalah Bimbingan

Pedoman Wawancara dan Assessment dengan Siswa

Nama :___________________
Kelas/Semester :___________________
Aspek Pertanyaan Jawaban
Kesan Peraturan Apakah kamu setuju dengan peraturan
Sekolah yang ada di sekolah?
Peraturan apakah yang tidak kamu
sukai?
Apakah sebab kamu tidak setuju dengan
peraturan tersebut?
Pelaksanaan Apakah sebab kamu selalu berusaha
Peraturan melaksanakan peraturan sekolah?
Apakah kamu melanggar beberapa
peratuan yang ada?
Apa alasanmu melanggar peraturan
tersebut?
Saran-saran Menurutmu apakah sebaiknya yang
perlu dilakukan agar peraturan yang ada
bisa lebih baik lagi?
Pedoman Wawancara dan Assessment dengan Siswa

Nama :___________________
Kelas/Semester :___________________
Aspek Pertanyaan Jawaban
Kesan Pembelajaran Apakah kamu merasa senang dengan
pembelajaran di kelas?
Apakah yang tidak kamu senangi dalam
pembelajaran di kelas?
Proses Pembelajaran Apakah kamu memperhatikan dengan
baik saat pelajaran?
Apakah kamu memahami pelajaran
dengan baik?
Apakah kamu merasa nyaman dengan
teman-temanmu saat pembelajaran?
Apakah kamu bertanya kepada guru
atau teman jika kamu kurang paham?
Saran-saran Menurutmu apakah sebaiknya yang
perlu dilakukan agar pembelajaran bisa
lebih baik lagi?

Anda mungkin juga menyukai