Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENERAPAN METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN

KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B

Sucita Whini Priasiwi

Julianto

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya


Jalan Teratai 4 Surabaya 60136 (Email whinipriasiwi@gmail.com) (juli.pgsd@yahoo.com)

Abstract : The purpose of this study was to determine the effect of applying the method to the field
trip of visual spatial intelligence capabilities of student’s in-group B at TK Dharma Wanita
Persatuan Driyorejo-1 Gresik.This study uses a quantitative research approach to research design
Pre Experimental Design types One-Group Pre-Test-Post-Test Design. Subject of this research was
all students in-group B TK Dharma Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik that amounts to 25
students. Data collection techniques were observation and documentation, as well as measured
using observation sheet with rating scale methods that have been tested for validity and reliability.
Analysis of the data using non-parametric statistical test of Wilcoxon marked degree. The result of
this research is showing that the method of field trip effect on ability of visual-spatial intelligence of
the children.
Keywords : Field trip methods, Visual-spatial intelligence capabilties, Children

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode karyawisata
terhadap kemampuan kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan
Driyorejo-1 Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian Pre Experimental Design jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini
adalah semua anak kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik yang berjumlah
25 anak. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi, serta diukur dengan
menggunakan lembar observasi dengan metode rating scale yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data menggunakan statistik non parametrik uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode karyawisata berpengaruh terhadap kemampuan
kecerdasan visual spasial anak.
Kata kunci :Metode karyawisata, Kemampuan kecerdasan visual spasial, Anak

Anak adalah manusia kecil yang memiliki pencapaian kompetensi yang harus dimiliki
potensi yang harus dikembangkan. Anak oleh anak (Sujiono, 2009:138).
berbeda dengan manusia dewasa karena anak Menurut Bredekamp (dalam Sujiono,
memiliki karakteristik tertentu yang khas, selalu 2009:139) mengungkapkan bahwa: “Tujuan
aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu terhadap program pembelajaran adalah membantu
apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan tidak meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap
berhenti untuk bereksplorasi. pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas
Kegiatan pembelajaran anak usia dini pada untuk dapat menyesuaikan diri dengan
hakekatnya adalah pengembangan kurikulum lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
secara kongkret berupa seperangkat rencana perkembangan pada tahapan berikutnya. Untuk
berisi sejumlah pengalaman belajar melalui mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan
bermain yang diberikan pada anak usia dini strategi pembelajaran yang berorientasi pada:
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan (1) tujuan yang mengarah pada tugas-tugas
yang harus dikuasainya dalam rangka perkembangan yang berorientasi pada rentang

1
Priasiwi, Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Kecerdasan Visual Spasial Anak 2
Kelompok B

usia anak; (2) materi yang diberikan harus kepada guru tentang apa yang akan
mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan digambarnya di kertas yang sudah disediakan
kebutuhan yang sesuai dengan taraf oleh guru. Padahal kemampuan tersebut penting
perkembangan anak (DAP= Developmentally dimiliki bagi anak sebagai sarana aktualisasi
Appropriate Practice); (3) metode yang dipilih diri yang mempengaruhi pertumbuhan dan
harusnya yang bervariasi sesuai dengan tujuan perkembangan jiwa anak.
kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak Selain itu, anak juga kurang dapat untuk
secara aktif dan kreatif serta menyenangkan; (4) bercerita sendiri dengan percaya diri dan
media dan lingkungan bermain digunakan terkadang suaranya masih pelan sekali.
haruslah aman, nyaman dan menimbulkan Masalahnya juga, kondisi di sekitar lingkungan
ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu sekolah anak kurang dimanfaatkan sebagai
yang cukup untuk bereksplorasi; (5) evaluasi media untuk menerapkan suatu metode
yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakuakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi
adalah rangkaian sebuah assesment melalui menarik.
observasi partisipatif terhadap segala sesuatu Dengan menerapkan kegiatan karyawisata
yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak”. mengajak anak-anak mengenal lingkungan
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang sekitar secara langsung, sehingga anak mampu
dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan mengembangkan lagi kreativitasnya. Sedangkan
Driyorejo-1 Gresik, selama ini kegiatan kecerdasan visual spasial berkaitan erat dengan
pembelajaran di taman kanak-kanak, anak gambar, baik gambar-gambar yang divisualisasi
mendapatkan kegiatan pembelajaran yang dari dalam pikiran maupun yang berasal dari
monoton sehingga, anak merasa jenuh dan dunia luar. Karena seorang yang cerdas dalam
bosan saat belajar di dalam kelas. Pembelajaran hal ini akan dapat menghasilkan informasi
hanya dilakukan secara klasikal yang visual dengan menciptakan atau memodifikasi
berorientasi pada guru. Selain itu, kegiatan gambaran atau objek fisik yang ada.
dilakukan di dalam kelas yaitu belajar hanya Oleh karena itu, penggambungan dari
menggunakan buku-buku pelajaran atau lembar penggunaan metode yang tepat dengan kegiatan
kegiatan anak (LKA). Hal ini disebabkan oleh yang mengembangkan kemampuan kecerdasan
tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya visual spasial dirasa perlu adanya. Metode yang
untuk mampu membaca, menulis dan berhitung, digunakan yaitu medote karyawisata.
tanpa memikirkan untuk mengembangkan Rumusan masalah dalam penelitian ini
kreativitas anak. adalah adakah pengaruh penerapan metode
Dari hasil pengamatan, diperoleh data karyawisata terhadap kemampuan kecerdasan
tentang kemampuan kecerdasan visual spasial visual spasial anak kelompok B TK Dharma
anak di TK Dharma Wanita Persatuan Wanita Persatuan Driyorejo-1Gresik ?. Adapun
Driyorejo-1 Gresik beberapa masih ada yang tujuan dari penelitian dari penelitian ini adalah
perlu ditingkatkan, yakni menggambar dan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode
kemampuan anak untuk bercerita. Hal ini karyawisata terhadap kemampuan kecerdasan
terlihat saat kegiatan menggambar beberapa visual spasial anak kelompok B TK Dharma
anak masih merasa kesulitan untuk menemukan Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik.
inspirasi dan ide yang akan dituangkannya Melalui kegiatan karyawisata, dapat
lewat gambar. Akibatnya, anak merasa membuat kegiatan pengamatan anak lebih
kesulitan dalam mencurahkan gagasan atau ide, menarik. Anak akan mendapatkan pengalaman
sehingga masih banyak anak yang bertanya baru serta kesan dari pengamatan yang
Priasiwi, Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Kecerdasan Visual Spasial Anak 3
Kelompok B

dilakukan menggunakan panca indranya, analisis statistik yang digunakan adalah statistik
sehingga anak mampu mengamati kondisi non parametrik. Teknik analisis data yang
lingkungan dengan baik yaitu, dengan cara penelitian ini adalah menggunakan uji jenjang
memvisualisasikannya melalui gambar, dan bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Match Pairs
bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri. Test), teknik ini digunakan untuk menguji
Dari kegiatan karyawisata ini mampu hipotesis dan sampel yang berpasangan bila
menstimulasi kecerdasan visual spasial anak datanya berbentuk ordinal atau berjenjang
usia dini. (Sugiono, 2010: 134).
Sedangkan kecerdasan visual spasial dalam
penelitian ini adalah kemampuan anak HASIL
kelompok B dalam fokus pengembangan Hasil penelitian tentang penerapan
menggambar sesuai dengan gagasan metode karyawisata terhadap kemampuan
kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK
berdasarkan tema, dengan kegiatan
Dharma Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik
menggambar alat transportasi di jalan dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 dengan
lingkungan sekitar sekolah (sepeda) menyerupai 5 kali pertemuan, yaitu 1 kali pre-test, 3 kali
kondisi sesungguhnya, dan bercerita tentang treatment, dan 1 kali post-test. Pelaksanaan pre-
gambar yang dibuat sendiri (sepeda) sesudah test bertujuan untuk mengetahui kemampuan
alat transportasi tersebut diamati pada saat awal kecerdasan visual spasial anak. Adapun
karyawisata di luar kelas. post-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan
kemampuan visual spasial anak setelah
mendapat perlakuan. Kegiatan pre-test pada 16
METODE Pebruari 2015 yaitu menggambar sesuai dengan
Penelitian penelitian ini menggunakan gagasan berdasarkan tema, dengan kegiatan
penelitian eksperimen. Jenis eksperimen yang menggambar alat transportasi di jalan
digunakan dalam penelitian ini adalah Pre- lingkungan sekitar sekolah (sepeda) menyerupai
Experimen Design dengan desain One Group kondisi sesungguhnya, dan bercerita tentang
Pre-Test Post-Test Design. Pada desain ini gambar yang dibuat sendiri (sepeda). Kegiatan
treatment berupa karyawisata ke tempat
terdapat pre-test atau sebelum perlakuan untuk
disekitar sekolah yaitu, ke parkiran sekolah,
mengetahui kemampuan kecerdasan visual jalan-jalan sekitar sekolah, dan rumah Adit.
spasial anak sebelum diberi perlakuan Pelaksanaan post-testsama dengan pelaksanaan
penerapan metode karyawisata. Sehingga akan pre-test menggunakan instrumen yang sama.
terlihat perbedaan antara sebelum diberi Untuk menguji hipotesis pada penelitian
perlakuan dan setelah diberi perlakuan. ini digunakan analisis data dengan
membandingkan nilai pre-test/observasi awal
Populasi dalam penelitian ini adalah anak
dan post-test/observasi akhir. Oleh karena itu
kelompok B yang berjumlah 25 anak di TK rumus yang digunakan untuk menganalisis data
Dharma Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik. yaitu rumus Wilcoxon Match Pairs Test dengan
Sampel dalam penelitian ini adalah semua menggunakan tabel penolong.
jumlah populasi anak kelompok B. Tabel 1
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 16- Data Hasil Sebelum dan Sesudah
25 Pebruari 2015. Tehnik pengambilan sampel Perlakuan (Pre-Test/Observasi Awal)
menggunakan sampel jenuh, sedangkan untuk dan Sesudah Perlakuan (Post-
tehnik pengumpulan data sendiri dilakukan Test/Observasi Akhir)
X X Beda Tanda Jenjang
dengan observasi dan dokumentasi. No
A1 B1 XB1-XA1 Jenjang + -
Data yang diperoleh dalam penelitian ini 1. 7 7 0 3 +3 -
berupa data ordinal atau berjenjang, sehingga 2. 6 7 +1 11 +11 -
Priasiwi, Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Kecerdasan Visual Spasial Anak 4
Kelompok B

Tabel 1 (Lanjutan) Persatuan Driyorejo-1 Gresik yang berjumlah


3. 6 8 +2 18,5 +18,5 - 25 anak awalnya masih kurang dengan fokus
4. 6 8 +2 18,5 +18,5 - menggambar sesuai gagasan berdasarkan tema
5. 5 7 +2 18,5 +18,5 - alat transpotasi darat (sepeda) dan bercerita
6. 6 7 +1 11 +11 - tentang gambar yang dibuatnya sendiri.
7. 5 7 +2 18,5 +18,5 - Penyebab kurang mampunya anak di TK
8. 6 7 +1 11 +11 - tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang
9. 5 8 +3 24 +24 - kurang variatif dan kurang menarik.
10. 7 7 0 3 +3 -
Menurut Djamarah (2006:93) karyawisata
11. 5 5 0 3 +3 -
adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
12. 5 8 +3 24 +24 -
mengajar anak ke suatu tempat atau objek
13. 7 7 0 3 +3 -
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
14. 5 7 +2 18,5 +18,5 -
15. 5 7 +2 18,5 +18,5 -
menyelidiki sesuatu. Melalui karyawisata
dengan tema rekreasi, sub tema alat transportasi
16. 6 7 +1 11 +11 -
darat (sepeda) anak mendapat kesempatan
17. 5 8 +3 24 +24 -
18. 6 7 +1 11 +11 -
untuk melihat dan mengamati sepeda dengan
19. 6 7 +1 11 +11 - bagian-bagiannya lebih dekat. Sehingga
20. 6 7 +1 11 +11 - pengalaman anak tersebut akan lebih
21. 7 7 0 3 +3 - mengesankan daripada informasi yang
22. 7 8 +1 11 +11 - diperoleh di dalam kelas dan informasi yang
23. 5 6 +1 11 +11 - didapat adalah nyata.
24. 7 8 +1 11 +11 - Apabila karyawisata dihubungkan dengan
25. 5 6 +1 11 +11 - kemampuan kecerdasan visual spasial dalam
T- aspek menggambar sesuai gagasan berdasarkan
T+ =
Jumlah = tema alat transpotasi darat (sepeda) dan
319
0 bercerita tentang gambar yang dibuatnya
(Sumber: hasil Penelitian Pre-test dan Post-test) sendiri, maka anak akan lebih mudah untuk
menyerap dan menyimpan informasi yang telah
Berdasarkan tabel perhitungan dengan didapatnya secara langsung dan nyata.
menggunakan rumus uji jenjang Wilcoxon, Sebelum dilakukan treatment terlebih
diketahui bahwa nilai Thitung yang diperoleh dahulu dilakukan observasi awal (pre-test).
yaitu 0, kemudian T hitung dibandingkan dengan Kegiatan perlakuan (treatment) yaitu dengan
Ttabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) dan (1) melakukan karyawisata di sekitar TK: anak
N=25. Dari tabel nilai kritis untuk uji jenjang diajak keluar kelas untuk melihat dan
bertanda Wilcoxon Match Pair Test diketahui mengamati sepeda beserta bagian-bagiannya (di
bahwa nilai Ttabel untuk N=25 dan taraf parkiran sepeda, jalan-jalan di sekitar sekolah,
signifikasi 5% adalah 89. berkunjung ke rumah Adit); (2) pembahasan
Apabila Thitung< Ttabel (0<89) dengan hasil pengamatan: anak diajak bercakap-cakap
demikian dapat dilihat peningkatan kemampuan tentang sepeda, anak diberikan kesempatan
kecerdasan visual spasial adalah signifikan. untuk bertanya kepada guru;. (3) kegiatan
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan ekspresi: anak diajak menggambar sepeda yang
bahwa Ha diterima jika Thitung< Ttabel (0<89) dan sudah diamati, kemudian setelah selesai anak
Ho ditolak jika Thitung> Ttabel (0>89), maka diminta untuk menceritakan tentang gambar
penerapan metode karyawisata efektif untuk sepeda yang telah dibuatnya sendiri. Lalu anak
meningkatkan kemampuan kecerdasan visual melakukan pameran seni dengan memajang
spasial anak kelompok B TK Dharma Wanita karya gambar anak pada tempat yang sudah
Persatuan Driyorejo-1 Gresik. disiapkan agar anak dapat mengapresiasi dan
menghormati karya teman yang lain.
PEMBAHASAN Setelah diberi perlakuan (treatment)
Kemampuan kecerdasan visual spasial sebanyak tiga kali pertemuan berupa penerapan
anak kelompok B TK Dharma Wanita
Priasiwi, Pengaruh Penerapan Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Kecerdasan Visual Spasial Anak 5
Kelompok B

metode karyawisata, kemudian dilanjutkan 1. Pihak sekolah tetap menerapkan metode


dengan mengobservasi anak sesudah diberi karyawisata sebagai metode yang
perlakuan (post-test). mendukung kemampuan visual spasial
Dan hasil dari kegiatan sesudah perlakuan
anak. Karena metode karyawisata ini anak
(post-test) adalah saat kegiatan menggambar
sesuai gagasan berdasarkan tema alat memperoleh kesempatan untuk
transportasi darat (sepeda), anak mengalami mengobservasi, memperoleh informasi,
peningkatan yang signifikan saat sebelum diberi atau mengkaji segala sesuatu secara
perlakuan (pre-test) dan sesudah diberi langsung yang tidak mungkin dihadirkan di
perlakuan (post-test). Karena anak mampu dalam kelas, seperti mengamati alat
menggambar sepeda dengan empat bagian transportasi darat (sepeda). Kemampuan
sepeda secara lengkap, serta bentuk sepedanya
kecerdasan visual spasial anak diharapkan
juga variatif sehingga lebih menarik. Sedangkan
untuk kegiatan bercerita tentang gambar yang tercapai karena anak lebih mudah
dibuatnya sendiri, anak juga mengalami mendapatkan pengetahuan dari kegiatan
peningkatan yang signifikan antara sebelum atau peristiwa yang dialaminya secara
perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan langsung.
(post-test). Karena anak mampu bercerita 2. Agar kemampuan kecerdasan visual spasial
tentang gambar yang dibuatnya sendiri dengan anak dalam aspek menggambar sesuai
lantang, lancar, dan tuntas.
gagasan berdasarkan tema alat transpotasi
Dalam penelitian ini, dapat diketahui
bahwa kemampuan kecerdasan visual spasial darat (sepeda) dan bercerita gambar yang
anak kelompok B TK Dharma Wanita dibuatnya sendiri dapat tercapai maksimal,
Persatuan Driyorejo-1 Gresik dapat dipengaruhi hendaknya guru menyampaikan dengan
oleh penerapan metode karyawisata. Melalui bahasa sederhana (yang mudah dimengerti
penelitian tentang kemampuan kecerdasan anak), tidak terlalu cepat, dan penjelasan
visual spasial anak kelompok B dengan aspek
tersebut diulang.
menggambar sesuai gagasan berdasarkan tema
alat transpotasi darat (sepeda) dan bercerita 3. Bagi peneliti lain, semoga dijadikan bahan
tentang gambar yang dibuatnya sendiri referensi dalam penelitian selanjutnya
dinyatakan bahwa ada pengaruh penerapan dengan variabel yang berdeda.
metode karyawisata terhadap kemampuan
kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK
Dharma Wanita Persatuan Driyorejo-1 Gresik. DAFTAR RUJUKAN

SIMPULAN DAN SARAN Djamarah, Syaiful Bahri & Zain. 2006. Strategi
Simpulan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Berdasarkan rumusan masalah, maka Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian Kualitatif dan R&D. Bandung :
perlakuan berupa penerapan metode Alfabeta.
karyawisata dapat berpengaruh terhadap Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar
kemampuan kecerdasan visual spasial anak Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Indeks
Driyorejo-1 Gresik,“telah terbukti”.

Saran
Dari uraian hasil penelitian yang telah
dipaparkan, maka disampaikan saran sebagai
berikut :

Anda mungkin juga menyukai