Bagian Kedua
Hak Rumah Sakit
Pasal 30
(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak:
a. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi
Rumah
Sakit;
b. menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan;
d. menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;
f. mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan;
g. mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan; dan
h. mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit yang ditetapkan
sebagai
Rumah Sakit pendidikan.
BAB VI
PENGELOLAAN PENDAPATAN BLU RUMAH SAKIT
Pasal 28
(1) Pendapatan BLU Rumah Sakit digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran
rumah sakit yang terdiri atas pengeluaran untuk biaya pegawai, biaya operasional, dan biaya
investasi.
(2) Penggunaan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh pimpinan
BLU Rumah Sakit dengan proporsi sebagai berikut:
a. biaya pegawai paling besar 44% (empat puluh empat persen); dan
b. biaya operasional dan biaya investasi paling kecil 56% (lima puluh enam persen)
(3) Biaya pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berupa komponen remunerasi
yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak yang meliputi gaji pegawai BLU Rumah
Sakit non pegawai negeri sipil, jasa pelayanan, insentif, lembur, honorarium, kesejahteraan,
dan asuransi pegawai