Anda di halaman 1dari 3

JUDUL : EFEKTIVITAS PERASAN JERUK NIPIS TERHADAP

JUMLAH STREPTOCOCCUS MUTANS PADA RESIN


AKRILIK

LATAR BELAKANG :

Bahan basis gigi tiruan yang paling umum digunakan adalah resin akrilik. Penggunaan
gigi tiruan resin akrilik dapat mengakibatkan terjadinya denture stomatitis. Dimana bakteri (S.
Mutans) dan jamur sebagai faktor pemicu. S. mutans menghasilkan suatu substrat yaitu
polisakarida ekstraseluler (PSE) yang tidak dimiliki oleh bakteri-bakteri lain. Substrat tersebut
menjadi jalan bagi bakteri dan jamur lain untuk melekat pada basis gigi tiruan. Bakteri dan jamur
tersebut akan berproliferasi menjadi plak. Plak inilah yang menyebabkan terjadinya denture
stomatitis. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.) merupakan salah satu tanaman obat keluarga
yang banyak terdapat ditengah masyarkat dan banyak digunakan sebagai ramuan tradisional.
Bagian yang sering digunakan adalah air perasannya, kandungan dari air perasan jeruk nipis
sebagai antibakteri adalah flavonoid, fenol dan tannin. Efek air perasan buah jeruk nipis sebagai
antibakteri dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia colli, Streptococcus
haemolyticus, dan Staphylococcus aureus.
JUDUL : PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRSAK (OCIMUM
SANCTUM L) SEBAGAI DISINFEKTAN CETAKAN
ALGINAT TERHADAP STABILITAS DIMENSI

LATAR BELAKANG :
Saat ini penggunaan bahan cetak dalam bidang kedokteran gigi memiliki banyak
manfaat, salah satu manfaat penting bahan cetak adalah untuk membuat replika
jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut pasien guna keperluan pembuatan gigi
tiruan. Alginat merupakan salah satu bahan cetak yang paling sering digunakan untuk
mencetak rongga mulut pasien. Secara umum alginat digunakan untuk pembuatan studi
model rencana perawatan, monitor perubahan serta restorasi gigi tiruan sebagian
lepasan. Bahan cetak alginat memiliki beberapa keunggulan antara lain hasilnya
pencetakan cukup detail, manipulasi mudah, tidak memerlukan banyak peralatan,
mudah pencampurannnya, nyaman bagi pasien, dan relatif lebih murah. Akan tetapi
bahan cetak alginat juga memiliki kekurangan berupa perubahan stabilitas dimensi
akibat perbedaan suhu, teknik mencetak dan waktu penyimpanan cetakan alginate
setelah proses desinfeksi. Proses desinfeksi penting untuk menghindari infeksi silang
pada saat cetakan kontak dengan saliva dan darah pasien. Syarat desinfektan cetakan
alginate yang baik adalah harus dapat membunuh mikroorganisme secara efektif tanpa
merusak atau mengurangi keakurasian cetakan. Penggunaan daun sirsak sebagai
desinfektan pada cetakan alginate telah diteliti oleh Alda Indria Savitri dengan
konsentrasi paling efektif 40% terhadap pengurangan jumlah koloni bakteri. Daun sirsak
memiliki kandungan tannin, karbohidrat, steroid, glikosida. Dimana tannin memiliki
aktivitas antibakteri.
.
JUDUL : JUMLAH KOLONI MIKROORGANISME PADA CETAKAN ALGINAT
SETELAH DIDESINFEKSI DENGAN EKSTRAK DAUN SISIK NAGA
(Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.)

Anda mungkin juga menyukai