Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Asmaul Husna Terhadap Skala Nyeri Pasien Post
Operasi Appendicitis
Oleh :
Yuniawati Maesaroh
220120160002
C. Nyeri
Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang sering kali di alami
oleh individu yang didefinisikan dalam berbagai persfektif (Andarmoyo, 2013
dalam Wulandini, 2018). Setiap pasien harus diperiksa agar penyebab nyeri dapat
diketahuai dan bukan hanya terpusat pada rasa nyeri yang dirasakan pasien.
Pengkajian nyeri dengan PQRST dibuat untuk membantu pemeriksaan terhadap
nyeri dan penggunaannya secara rutin akan memudahkan pemeriksaan. Adapun
menilai skala nyeri bisa di gunakan alat pemeriksaan berupa Numeric Rating Scale
(NRS), Wong Baker Face Scale atau Visual Analogue Scale.
Interpretasi skala nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan
oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling
mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti
tentang nyeri itu sendiri.
Andarmoyo, Sulistyo. (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Jogjakarta : AR-
RUZZ MEDIA.
Asrahadi, 2017. Hubungan Pola Kuman dan factor host terhadap risiko kejadian
apendisitis perforasi. Padang : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Registered Nurse Of Ontario. 2014. Assessment and management of Pain 3rd edition.
Ontario : ia BPG
Rudyana, Hikmat. 2014. Pengaruh Dzikir Asmaul Husna Terhadap Skala Intensitas
Nyeri Pasien Post Operasi Laparatomi Di Ruang Bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung.
Wulandini, Putri. 2018. Efektifitas terapi asmaul husna terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien fraktur di RSUD Provinsi Riau.