Anda di halaman 1dari 63

DANA PENSIUN POS INDONESIA

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI

Laporan Keuangan
Per 31 Desember 2017

Paraf:
DAFTAR ISI

Halaman

1. SURAT PERNYATAAN PENGURUS


2. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
3. LAPORAN KEUANGAN UTAMA
LAPORAN ASET NETO 1
LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO 3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 4
4. INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 48
LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA 50
LAPORAN ARUS KAS 51
5. LAMPIRAN 52
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Aset Neto
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Aset
Investasi (Nilai Wajar)
Surat Berharga B3c1a, E1 306.031.896.250 293.208.223.571
Tabungan -- --
Deposito on Call -- --
Deposito Berjangka B3c1c, E1 364.105.000.000 185.540.000.000
Sertifikat Deposito -- --
Sertifikat Bank Indonesia -- --
Saham B3c1e, E1 92.827.774.600 145.491.841.080
Obligasi B3c1f, E1 572.438.204.800 601.139.709.449
Sukuk -- --
Unit Penyertaan Reksa Dana
- Reksa Dana Pasar Uang, Reksa
Dana Pendapatan Tetap, Reksa
Dana Saham, dan Reksa Dana
Campuran B3c1g, E1 3.980.138.242 --
- Reksa Dana Terproteksi, Reksa
Dana dengan penjaminan dan
Reksa Dana Indeks -- --
- Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas -- --
- Reksa Dana yang Unit
Penyertaannya Diperdagangkan
di Bursa Efek -- --
Efek Beragun Aset dari Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset -- --
Unit Penyertaan Dana Investasi
Real Estat Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif -- --
Kontrak Opsi Saham -- --
Penempatan Langsung B3c1j, E1 97.696.197.308 94.196.197.308
Tanah -- --
Bangunan -- --
Tanah dan Bangunan B3c1k, E1 96.686.897.000 96.686.897.000
Jumlah Investasi 1.533.766.108.200 1.416.262.868.408

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

1
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Aset Neto - lanjutan
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Aset Lancar di Luar Investasi
Kas dan Bank B3c2, E2 223.763.767 3.755.235.922
Piutang Iuran B3c3, E3
Iuran Normal Pemberi Kerja 553.211.947 --
Iuran Normal Peserta 58.096.388 70.999.469
Iuran Tambahan 6.990.707.893 --
Piutang Bunga Keterlambatan
Iuran -- --
Beban Dibayar di Muka B3c5, E4 11.240.036.992 11.142.596.735
Piutang Investasi B3c6, E5 17.811.948.447 15.606.809.344
Piutang Hasil Investasi B3c7, E6 14.090.436.060 14.246.663.096
Piutang Lain-lain B3c8, E7 2.196.544 2.196.544
Jumlah Aset Lancar di Luar Investasi 50.970.398.038 44.824.501.110
Aset Operasional (Nilai Buku)
Tanah dan Bangunan B3c9, E8 2.426.141.469 2.581.736.975
Kendaraan B3c9, E8 518.359.900 603.852.099
Peralatan Komputer B3c9, E8 81.088.847 101.949.699
Peralatan Kantor B3c9, E8 106.597.221 133.150.587
Aset Operasional Lain -- --
Jumlah Aset Operasional 3.132.187.437 3.420.689.360
Aset Lain-lain E9 452.513.594 408.001.092
Aset Tersedia 1.588.321.207.269 1.464.916.059.970
Liabilitas
Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial
Utang Manfaat Pensiun
Jatuh Tempo -- --
Utang Investasi B3b2, E10 741.458.876 --
Pendapatan Diterima di Muka -- --
Beban Masih Harus Dibayar B3b2, E11 2.568.773.303 2.487.862.997
Liabilitas Lain B3b2, E12 1.980.249.279 1.873.781.227
Jumlah Liabilitas
di Luar Nilai Kini Aktuarial 5.290.481.458 4.361.644.224
Aset Neto 1.583.030.725.811 1.460.554.415.746

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

2
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Perubahan Aset Neto
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Penambahan
Pendapatan Investasi
Bunga/Bagi Hasil B3b3, E13 104.685.593.867 95.118.521.534
Dividen B3b3, E13 8.063.737.274 15.267.130.809
Sewa B3b3, E13 1.211.095.460 931.374.501
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi B3b3, E13 (20.947.968.334) (9.495.884.404)
Pendapatan Investasi Lain B3b3, E13 65.319.647 163.378.627
Jumlah Pendapatan Investasi 93.077.777.914 101.984.521.067
Peningkatan (Penurunan)
Nilai Investasi E14 60.992.860.078 53.165.371.897
Iuran Jatuh Tempo
Iuran Normal Pemberi Kerja E15 30.362.081.448 24.031.218.011
Iuran Normal Peserta E15 8.606.823.114 8.582.972.373
Iuran Tambahan E15 80.207.460.018 19.555.080.216
Pendapatan di Luar Investasi E16 306.027.901 30.880.617
Pengalihan Dana dari Dana
Pensiun Lain -- --
Jumlah Penambahan 273.553.030.473 207.350.044.181

Pengurangan
Beban Investasi B3b4, E17 1.451.435.361 1.857.850.333
Beban Operasional B3b4, E18 16.839.714.501 15.306.557.400
Beban di Luar Investasi
dan Operasional B3b4, E19 161.600.844 139.619.185
Manfaat Pensiun B3c10, E20 131.145.505.702 126.325.419.213
Pajak Penghasilan B3c11, E21 1.478.464.000 2.678.401.500
Pengalihan Dana ke Dana
Pensiun Lain -- --
Jumlah Pengurangan 151.076.720.408 146.307.847.631
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto 122.476.310.065 61.042.196.550
Aset Neto Awal Periode 1.460.554.415.746 1.399.512.219.196
Aset Neto Akhir Periode 1.583.030.725.811 1.460.554.415.746

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

3
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

A. Umum

1. Pembentukan Dana Pensiun Pos Indonesia


Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perusahaan Umum Pos dan Giro didirikan berdasarkan Akte
Notaris Wiratni Ahmadi, SH Nomor 212 tanggal 23 Juli 1988 dengan memperhatikan Surat
Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Nomor: KM.44/KU.101/MPPT-1988
tanggal 12 Juli 1988 tentang Pembentukan dan Pendirian Badan Pengelola Dana
Pensiun/Jaminan Hari Tua Perusahaan Umum Pos dan Giro. Pendirian Yayasan Danpenpos
tersebut disahkan oleh Menteri Keuangan RI dengan Nomor: S-721/MK-13/1988 tanggal
26 September 1988. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang
Dana Pensiun, maka Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perusahaan Umum Pos dan Giro harus
menyesuaikan menjadi Dana Pensiun.

Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perusahaan Umum Pos dan Giro disahkan menjadi Dana
Pensiun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
Kep-397/KM.17/1998 tanggal 27 Juli 1998 tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari
Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero).

Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero) diubah menjadi Dana Pensiun Pos Indonesia
(Dapenpos) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
113/KM.17/2000 tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pos Indonesia, yang kemudian
diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP-044/KM.5/2005
tanggal 18 Januari 2005 tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Pos Indonesia, yang kemudian dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal 28 Desember 2012
dengan diterbitkannya KEP-70/KM.10/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pengesahan
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia.

2. Nama Dana Pensiun : Dana Pensiun Pos Indonesia


Alamat Dana Pensiun : Jl. Tasikmalaya Nomor 1 Bandung 40271

3. Nama Pendiri dan Kategori Industri


Pendiri dari Dana Pensiun Pos Indonesia adalah PT Pos Indonesia ( Persero) yang
bergerak di bidang Pelayanan Jasa Pos.

4. Susunan Pengurus dan Dewan Pengawas Dana Pensiun Pos Indonesia.


a. Susunan Pengurus Dapenpos adalah sebagai berikut:
1) Periode 1 Januari s.d. 30 November 2017
Tanggal Serah
Jabatan Nama/Surat Keputusan
Terima Jabatan
1. Tuwuh Widodo
SK.3216/Dirut/1014 tanggal 24 Oktober 2014 27 Oktober 2014
(Periode: Oktober 2014 s.d. 31 Juli 2017).
2. Hanifah Siti Muljani
a. SK.2264/Dirut/0717 tanggal 25 Juli 2017 1 Agustus 2017
Direktur Utama (Direktur Keuangan merangkap Direktur
Utama periode: 1 Agustus 2017 s.d. 20
Agustus 2017).
b. SK.3475/Dirut/1017 tanggal 13 Oktober
2017 (Periode: 21 Agustus 2017 s.d. 30
Nopember 2017).
Direktur Hasanuddin 27 Oktober 2014
Investasi SK.3216/Dirut/1014 tanggal 24 Oktober 2014.

4
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Nama/Surat Keputusan Tanggal Serah


Jabatan
Terima Jabatan
1. Hanifah Siti Muljani 7 Mei 2012
SK 802/Dirut/0412 tanggal 10 Maret 2012 dan
Direktur
SK.1274/DIRUT/0415 tanggal 30 April 2015.
Keuangan
2. Hari Edi Purwoko 10 Oktober 2017
SK.3476/Dirut/1017 tanggal 13 Oktober 2017.
Direktur Herbon Opnalto
Kepesertaan SK.1858/Dirut/0815 tanggal 10 Agustus 2015. 25 Agustus 2015
dan Umum

2) Susunan pengurus per 31 Desember 2017


Tanggal Serah
Jabatan Nama/Surat Keputusan
Terima Jabatan
Hanifah Siti Muljani 30 November
Direktur Utama
SK.3476/Dirut/1017 tanggal 13 Oktober 2017. 2017
Direktur Hari Edi Purwoko
30 November
Investasi dan SK.4001/Dirut/1117 tanggal 28 November 2017.
2017
Umum
Direktur Herbon Opnalto
30 November
Kepesertaan SK.4001/Dirut/1117 tanggal 28 November 2017.
2017
dan SDM

b. Susunan Dewan Pengawas Dapenpos per 31 Desember 2017

Pihak Yang
Jabatan Nama/Surat Keputusan
Diwakili
1. Febriyanto
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 12 Januari 2017).
2. Hari Edi Purwoko Pendiri
SK.173/DIRUT/0117 tanggal 13 Januari 2017
(Sekretaris Dewan Pengawas merangkap Ketua Dewan
Ketua Pengawas periode: 13 Januari s.d. 30 Juni 2017).
3. Ira Puspadewi
SK.2000/DIRUT/0617 tanggal 21 Juni 2017
(Periode: 1 Juli s.d. 29 Desember 2017).
4. Mulyanto Pensiunan
SK.4411/Dirut/1217 tanggal 29 Desember 2017
(Diangkat tanggal 29 Desember 2017).
1. Hari Edi Purwoko
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 9 Oktober 2017).
Sekretaris Pendiri
2. Ira Puspadewi
SK.3477/DIRUT/1017 tanggal 13 Oktober 2017
(Periode: 10 Oktober 2017 s.d. 29 Desember 2017).
1. Triatna Darmansyah
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 30 Juni 2017).
Anggota Pensiunan
2. Mulyanto
SK.2001/DIRUT/0617 tanggal 21 Juni 2017
(Diangkat sejak tanggal 21 Juni 2017).
Jaya Santosa
Anggota Pegawai
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015.

5
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

5. Jenis Program dan Jumlah Peserta


Dana Pensiun Pos Indonesia menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), yaitu
program yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Nilai kewajiban Dana
Pensiun Pos Indonesia kepada Peserta dan besarnya kewajiban Iuran Pendiri secara periodik
ditetapkan berdasarkan Valuasi Aktuaria, dengan asumsi-asumsi aktuaria yang telah ditentukan.

Peserta Dapenpos adalah setiap pegawai yang memenuhi syarat kepesertaan sebagaimana
yang tercantum dalam Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:
KD.61/DIRUT/0712 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia Pasal 23.

Jumlah Peserta Aktif, Peserta Pasif, dan Pensiun Ditunda yang dikelola Dana Pensiun Pos
Indonesia posisi per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Peserta Peserta Pensiun


Golongan Jumlah
Aktif Pasif Ditunda
Golongan I 751 1.629 180 2.560
Golongan II 4.473 9.080 269 13.822
Golongan III 8.436 7.448 54 15.938
Golongan IV 660 664 3 1.327
Jumlah 14.320 18.821 506 33.647

B. Kebijakan Akuntansi

Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI).
1. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Kebijakan akuntansi Dana Pensiun Pos Indonesia berpedoman pada:
a. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1992 tanggal 20 April 1992 tentang Dana Pensiun
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3477);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tanggal 30 Nopember 1992 tentang Dana
Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3507);
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 138/KMK.03/2002 tentang Perubahan atas Jenis-jenis
Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan
Penyusutan;
d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-770/KM.06/2012 tentang Pengesahan Peraturan
Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia atas Keputusan Direksi PT Pos Indonesia
(Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor: KD.61/Dirut/0712;
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 20/PMK.010/2012 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 509/KMK.06/2002 tentang Laporan Keuangan Dana Pensiun;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 21/KPMK.010/2012 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 510/KMK.06/2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas
Dana Pensiun Pemberi Kerja;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 50/PMK.010/2012 tentang Perubahan Ketiga atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat
Pensiun;
h. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 18 Revisi 2010 tentang Akuntansi
dan Pelaporan Program Manfaat Punakarya;

6
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

i. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi
bagi Dana Pensiun;
j. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 3/POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
k. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat
Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
l. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 3/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun;
m. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat
Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank;
n. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 16/POJK.05/2016 tentang Pedoman Tata Kelola
Dana Pensiun;
o. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 36/POJK.05/2016 dan 56/POJK.05/2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.05/2016 tentang
Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank;
p. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 9/SEOJK.05/2016 tentang Dasar Penilaian
Investasi;
q. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.61/DIRUT/0712 tentang
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia;
r. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor:
KD.161/Dirut/1217 tentang Pedoman Pelaksana Tata Kelola Dana Pensiun Pos Indonesia;
s. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor:
KD.163/Dirut/1217 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Pos Indonesia;
t. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.167/DIRUT/1217 tentang
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia.
u. Keputusan Pengurus Nomor: 36A/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dana
Pensiun Pos Indonesia;
v. Keputusan Pengurus Nomor: 42/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Investasi Dana Pensiun
Pos Indonesia;
w. Keputusan Pengurus Nomor: 31/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Aktuaria dan Pendanaan
Dapenpos;
x. Keputusan Pengurus Nomor: 78/DIRUT/SK/2011 tentang Kebijakan Akuntansi Dana Pensiun
Pos Indonesia;
y. Laporan Aktuaria PT Bestama Aktuaria valuasi per 31 Desember 2017;

2. Penyajian Laporan Keuangan


a. Laporan Keuangan Utama Dana Pensiun
1) Laporan Aset Neto
Laporan Aset Neto adalah Laporan yang menyajikan informasi mengenai aset dari Dana
Pensiun dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuarial atau liabilitas manfaat pensiun pada
tanggal pelaporan.
2) Laporan Perubahan Aset Neto
Adalah laporan yang memberikan informasi tentang perubahan atas jumlah aset neto
yang tersedia untuk manfaat pensiun serta menguraikan penyebab terjadinya perubahan
dalam suatu periode tertentu.
3) Catatan atas Laporan Keuangan

b. Laporan Keuangan Tambahan Dana Pensiun


1) Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu yang dapat
menggambarkan secara jelas aset dan liabilitas Dana Pensiun.
2) Perhitungan Hasil Usaha
Adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha Dana Pensiun selama periode
tertentu yang mencerminkan hasil prestasi Dana Pensiun pada periode yang
bersangkutan.

7
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

3) Laporan Arus Kas


Adalah laporan yang memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan
untuk mengevaluasi perubahan aset neto dalam pengaruhnya terhadap penerimaan dan
pengeluaran kas.

3. Unsur, Pengakuan, dan Pengukuran Laporan Keuangan


Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method).
a. Unsur laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1) Aset
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan masuk entitas.
2) Liabilitas
Merupakan kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
3) Aset Neto
Adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
4) Penghasilan (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan
kenaikan aset neto, yang tidak berasal dari kontribusi setoran pendiri yang berasal dari
iuran (pemberi kerja dan pekerja).
5) Beban (expense)
Merupakan penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan aset neto, yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

b. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


Pengakuan atas unsur-unsur laporan keuangan memenuhi kriteria pengakuan umum
sebagai berikut:
1) Terdapat kemungkinan besar manfaat ekonomis di masa depan terkait dengan pos
tersebut akan masuk atau keluar dari entitas; dan
2) Biaya atau nilai pos tersebut dapat diukur dengan andal.

Mengacu pada kriteria umum tersebut, unsur-unsur laporan keuangan diakui dengan dasar
sebagai berikut:
1) Aset diakui di neraca ketika ada kemungkinan besar manfaat ekonomis di masa depan
akan masuk ke entitas dan aset telah mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan andal.
2) Liabilitas diakui di neraca ketika ada kemungkinan besar terjadi arus keluar atas sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomis sebagai akibat dari penyelesaian kewajiban masa
kini dan jumlah penyelesaian yang akan terjadi dapat diukur dengan andal.
3) Penghasilan diakui di laporan perhitungan hasil usaha ketika terdapat kenaikan manfaat
ekonomis di masa depan terkait dengan kenaikan atau penurunan liabilitas yang dapat
diukur dengan andal.
4) Beban diakui ketika terjadi penurunan manfaat ekonomis di masa depan terkait dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas yang dapat diukur dengan andal.

c. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Pengukuran atas unsur laporan keuangan agar bisa diakui dan dilaporkan pada umumnya
mengacu pada dasar pengukuran biaya historis (historical cost), yakni: Aset dicatat sebesar
pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan
(consideration) yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban (obligation),

8
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

atau dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

Kombinasi pengukuran menggunakan dasar yang lain juga dapat diterapkan sepanjang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan PSAK. Dasar pengukuran lain yang
dimaksud misalnya:
1) Biaya perolehan kini (current cost).
Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aset yang
sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.
2) Nilai realisasi/penyelesaian (net realizable/settlement value).
Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas dinyatakan sebesar
nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha
normal.
3) Nilai sekarang (present value).
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

Posisi keuangan pada saat tertentu yang terdiri dari aset yang dimiliki serta liabilitas yang
harus dipenuhi. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan Dana Pensiun harus dapat
menggambarkan secara jelas pengukuran setiap aset dan liabilitas tersebut:
1) Investasi
Untuk tujuan penyusunan neraca, investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan
berdasarkan nilai nominal; adapun saham dan obligasi yang diperdagangkan di bursa
efek; penyertaan pada saham perusahaan lain; surat pengakuan hutang berdasarkan
biaya perolehan; untuk kepemilikan tanah dan bangunan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan bangunan.

Untuk tujuan penyusunan aset neto dan laporan perubahan aset neto, investasi dinilai
sebagai berikut:
a) Surat Berharga Negara berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional.
(2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal surat berharga negara memiliki nilai
penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun;
b) Tabungan pada bank berdasarkan nilai nominal.
c) Deposito Berjangka dan/atau Deposito on Call pada bank berdasarkan nilai nominal.
d) Sertifikat Deposito pada bank dan/atau sertifikat Bank Indonesia berdasarkan nilai
tunai.
e) Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan nilai pasar dengan
menggunakan informasi harga penutupan terakhir di bursa efek.
f) Obligasi dan/atau sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang diterapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional.

9
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

(2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal obligasi atau sukuk memiliki nilai
penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun;
g) Unit Penyertaan Reksa Dana yang terdiri dari:
(1) Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Campuran, dan Reksa Dana Saham berdasarkan nilai aktiva bersih;
(2) Reksa Dana terproteksi, Reksa Dana dengan penjaminan dan Reksa Dana
indeks berdasarkan nilai aktiva bersih;
(3) Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas
berdasarkan nilai aktiva bersih;
(4) Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek
berdasarkan nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan
terakhir di bursa efek
h) Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset dan/atau unit
penyertaan dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif
berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional, untuk
efek utang yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
(2) Nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa
Efek di Indonesia;
(3) Nilai nominal untuk efek ekuitas yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
i) Kontrak opsi saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan nilai pasar
dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek.
j) Penempatan langsung pada saham berdasarkan nilai yang ditetapkan penilai
independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan; dan
k) Tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh penilai
independen yang terdaftar pada pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.

Selisih positif (negatif) antara nilai wajar dan biaya perolehan dicatat dengan mendebet
(mengkredit) akun Selisih Penilaian Investasi (SPI) dan mengkredit (mendebet) akun
Selisih Kewajiban Aktuaria (SKA). Akun Selisih Penilaian Investasi di-offset apabila
investasi dijual/ditarik/dilepas.

2) Kas dan Setara Kas


Kas terdiri dari uang tunai (cash on hand), rekening giro bank, dan tabungan yang
penggunaannya tidak dibatasi. Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek (yang jatuh temponya di bawah 3 bulan), dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan
nilai yang tidak signifikan. Kas dan setara kas diakui pada saat tersedianya dan diukur
sebesar nilai nominal.

3) Piutang Iuran
Piutang Iuran merupakan iuran Dana Pensiun Pos Indonesia yang sudah jatuh tempo
tetapi belum diterima pada tanggal neraca. Piutang iuran harus dipisahkan antara iuran
normal dan iuran tambahan, diakui pada saat kewajiban PT Pos Indonesia timbul dan
diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).

4) Piutang Bunga Keterlambatan Iuran


Piutang Bunga Keterlambatan Iuran merupakan bunga atas keterlambatan iuran yang
telah jatuh tempo tetapi belum diterima Dana Pensiun pada tanggal neraca. Piutang

10
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

bunga keterlambatan iuran diakui pada saat terjadinya kewajiban PT Pos Indonesia dan
diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).

5) Beban Dibayar di Muka


Beban Dibayar di Muka adalah biaya-biaya yang belum jatuh tempo tetapi sudah
dilakukan pembayarannya, diakui saat dilakukan pembayaran di muka dan diukur
berdasarkan nilai neto dan atau setelah amortisasi beban yang diakui dengan
berjalannya waktu.

6) Piutang Investasi
Piutang Investasi adalah piutang yang timbul karena pelepasan investasi Dana Pensiun
dan belum diterima pembayarannya. Piutang Investasi diakui pada saat terjadi
pelepasan dan diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable
value).

7) Piutang Hasil Investasi


Piutang Hasil Investasi adalah piutang yang timbul dari pendapatan investasi Dana
Pensiun dan belum diterima pembayarannya diukur berdasarkan nilai neto yang dapat
direalisasikan (net realizable value).

8) Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain adalah piutang yang tidak dapat dimasukkan ke dalam pos piutang
yang telah disebutkan di atas, diakui saat terjadinya piutang dan diukur berdasarkan nilai
neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).

9) Aset Tetap Operasional


Aset tetap operasional diakui pada saat terjadinya transaksi dan diukur berdasarkan
biaya perolehannya. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu
aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang dapat
diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui.

Biaya perolehan aset diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
1) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Penyusutan dilakukan secara terpisah terhadap bagian dari aset tetap yang memiliki
biaya perolehan cukup sinifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset. Jumlah
yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur
manfaatnya.

Aset tetap investasi/operasional kecuali tanah disusutkan berdasarkan metode garis


lurus selama umur manfaatnya. Taksiran umur manfaat aset tetap investasi/operasional
adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap Umur/Tahun Tarif %


Bukan Bangunan
Kelompok I 4 25%
Kelompok II 8 12,5%
Kelompok III 16 6,25%
Kelompok IV 20 5%
Bangunan
Permanen 20 5%
Tidak Permanen 10 10%

11
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap direviu setiap akhir tahun buku, dan jika
ternyata hasil reviu berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.

Metode penyusutan direviu setiap akhir tahun buku dan jika terjadi perubahan signifikan
dalam ekspektasi pola komsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset, maka metode
penyusutan diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode
penyusutan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.

Aset tetap direviu atas penurunan nilai dan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a) Dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.

10) Pembayaran Manfaat Pensiun


Pembayaran manfaat pensiun kepada pensiunan dicatat pada saat jatuh tempo. Atas
manfaat yang belum dibayarkan sampai dengan tanggal neraca dicatat sebagai Utang
Manfaat Pensiun Jatuh Tempo yang disajikan pada kelompok Liabilitas di Luar Nilai Kini
Aktuarial.

11) Pajak penghasilan


Pajak penghasilan pada perhitungan hasil usaha ditentukan berdasarkan hasil usaha
kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Dana Pensiun Pos Indonesia tidak
melakukan penangguhan pajak (deffered tax) atas perbedaan waktu pengakuan
pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan akuntansi dan pajak.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 234/PMK/2009, penghasilan


yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapatkan
pengesahan Menteri Keuangan dari penanaman modal berikut, tidak termasuk sebagai
obyek pajak penghasilan:
a) Bunga, diskonto dan imbalan dari deposito, sertifikat deposito, dan tabungan pada
bank di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, serta Sertifikat Bank Indonesia.
b) Bunga, diskonto dan imbalan dari obligasi, obligasi syariah (Sukuk), Surat Berharga
Syariah Negara, dan Surat Perbendaharaan Negara, yang diperdagangkan dan/atau
dilaporkan perdagangannya pada Bursa Efek Indonesia; atau
c) Dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

C. Kebijakan Pendanaan

1. Ikhtisar Demografi Peserta


Persyaratan kepesertaan adalah setiap pegawai dan calon pegawai PT Pos Indonesia (Persero),
berhak menjadi peserta Dana Pensiun Pos Indonesia apabila mengisi formulir pendaftaran
sebagai peserta yang disediakan khusus untuk itu dan memuat aturan lain, kesediaan untuk
membayar iuran pensiun yang dipotong dari gajinya setiap bulan.

2. Perhitungan Manfaat Pensiun


Manfaat Pensiun adalah pembayaran sejumlah uang secara berkala kepada peserta dan
keluarga pada saat dan dengan metode/rumus yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.

12
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Rumus Manfaat Pensiun ditentukan sebagai berikut:


MP : f x MK X PhDP
MP : Manfaat Pensiun
f : Faktor Penghargaan
MK : Masa Kerja
PhDP : Penghasilan Dasar Pensiun

Faktor penghargaan per tahun masa kerja ditetapkan sebesar 2,50% (dua koma lima puluh
perseratus) dengan maksimum manfaat pensiun adalah 80% (delapan puluh perseratus) dari
Penghasilan Dasar Pensiun.

3. Kebijakan Pendiri dalam Rangka Pendanaan


Kekayaan awal Dana Pensiun Pos Indonesia berasal dari kekayaan program pensiun yang
dikelola Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perum Pos dan Giro yang selanjutnya pendanaan
dihimpun dari:
a. Iuran Pemberi Kerja terdiri atas iuran normal dan iuran tambahan
b. Iuran Peserta Pegawai
c. Hasil Investasi

4. Valuasi Aktuaria Terakhir


a. Nama Aktuaris : PT Bestama Aktuaria
b. Tanggal Valuasi : 31 Desember 2017
c. Nomor Laporan : 17087/DAPENPOS/EP/02/2018
d. Tanggal Laporan : 22 Februari 2018
e. Asumsi Aktuaria
Pendanaan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), menganut prinsip nilai sekarang dari
jumlah pembayaran di masa mendatang. Nilai sekarang ini diperoleh dari penggunaan
berbagai asumsi yang tidak hanya terdiri dari tingkat bunga dan inflasi, tetapi termasuk
tingkat kematian, cacat, pengunduran diri, dan biaya. Gabungan dari semua faktor dimaksud
lazim disebut Nilai Tunai Aktuaria.

Dengan menggunakan asumsi dimaksud, diharapkan pendanaan dari program pensiun akan
tetap stabil dan konsisten dari tahun ke tahun. Apabila di kemudian hari terjadi
penyimpangan-penyimpangan maka asumsi dimaksud perlu ditinjau kembali.

Asumsi yang digunakan dalam Valuasi Aktuaria per 31 Desember 2017 adalah:
1) Tingkat Bunga Aktuaria sebesar 10,00% per tahun.
2) Tingkat Kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun sebesar 6,00% per tahun.
3) Tingkat Kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 6,00% per 2 tahun.
4) Usia Pensiun Normal 56 tahun.
5) Tabel Mortalita adalah Tabel 1949 Annuity Mortality Table (Modified), dengan batas usia
maksimal adalah 90 tahun.
6) Tingkat cacat sebesar 10,00% dari tabel Mortalita
7) Tingkat Pengunduran Diri Peserta sebesar 10,00% per tahun untuk Peserta berusia 20
tahun dan menurun secara proporsional sampai 0% pada usia 56 tahun.
8) Metode Perhitungan Attained Age Normal.
9) Biaya pengelolaan sebesar 10,00% dari Penerimaan Iuran Normal dan 1,00% dari
kewajiban.
10) Beda Usia Peserta dengan Suami atau Istri adalah 3 (tiga) tahun.
11) Iuran Peserta 5,00% dari PhDP.
12) Tingkat kematian orang cacat 2 kali tingkat Mortalita.
13) Pajak Manfaat Pensiun sesuai tarif PPh Pasal 21 yang dibebankan ke Dana Pensiun.
f. Metode Penilaian
Metode yang digunakan untuk menghitung besarnya Kewajiban-Kewajiban Aktuaria dan
Iuran-Iuran adalah Attained Age Normal.

13
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

g. Nilai Kewajiban Aktuaria sebesar : Rp1.883.574.653.189


Nilai Kewajiban Solvabilitas sebesar : Rp1.682.654.408.729
Nilai Kekayaan Pendanaan sebesar : Rp1.582.576.015.673
h. Besar Iuran
1) Iuran Peserta : 5,00% x Penghasilan Dasar Pensiun
2) Iuran Pemberi Kerja : 16,95% x Penghasilan Dasar Pensiun
i. Dengan membandingkan jumlah Kekayaan yang tersedia dengan jumlah Kewajiban Aktuaria
tersebut di atas, maka posisi pendanaan per 31 Desember 2017 masih terdapat defisit
sebesar Rp300.998.637.516.
j. Rasio Pendanaan Dana Pensiun Pos Indonesia per 31 Desember 2017 sebesar 84,02% dan
Rasio Solvabilitas sebesar 94,05%.
k. Kualitas Pendanaan dari Dana Pensiun Pos Indonesia masuk dalam Golongan Tingkat III
(Tingkat Ketiga), di mana besarnya kekayaan kurang dari kewajiban solvabilitas dan
kewajiban aktuaria. Dengan demikian untuk pendanaan program pensiun diperlukan adanya
iuran tambahan sebesar Rp6.929.174.501 per bulan, dengan rincian sebagai berikut:
1) Kekurangan Sovabilitas
a) Valuasi per 31 Desember 2016 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2019 (24 bulan) sebesar Rp4.359.874.559.
b) Valuasi per 31 Desember 2017 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2020 (36 bulan) sebesar Rp140.954.843.
2) Defisit Masa Kerja Lalu di Luar Kekurangan Solvabilitas:
a) Valuasi per 31 Desember 2010 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2026 (96 bulan) sebesar Rp381.932.149.
b) Valuasi per 30 September 2012 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 30 September
2027 (117 bulan) sebesar Rp365.520.430.
c) Valuasi per 31 Desember 2013 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2028 (132 bulan) sebesar Rp882.137.439.
d) Valuasi per 31 Desember 2016 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2031 (168 Bulan) sebesar Rp666.603.798.
e) Valuasi per 31 Desember 2017 mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2032 (180 Bulan) sebesar Rp132.151.284.

5. Posisi kekayaan dan kewajiban dari Dana Pensiun Pos Indonesia per 31 Desember 2017.
Berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Dana Pensiun Pos Indonesia per 31 Desember 2017
jumlah kekayaan sebesar Rp1.582.576.015.673 sedangkan kewajiban aktuaria berdasarkan
valuasi per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.883.574.653.189 dengan Tingkat Rasio Pendanaan
sebesar 84,02% masih berada pada Golongan Tingkat III (Tingkat Ketiga) di mana besarnya
kekayaan kurang dari kewajiban aktuaria dan kewajiban solvabilitas.

6. Iuran Tahun 2017 (Periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)
a. Iuran Pemberi Kerja
Tagihan Iuran Normal Pemberi Kerja untuk periode bulan Januari sampai dengan Desember
2017 setiap bulan sudah didasarkan pada hasil valuasi aktuaria per 31 Desember 2016
sebesar Rp2.484.072.434.

Sedangkan untuk tagihan Iuran Tambahan berdasarkan hasil valuasi aktuaria per
31 Desember 2016 sebesar Rp6.656.068.375.

Penagihan Iuran kepada Pemberi Kerja di atas sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Kepesertaan tentang Iuran poin h. Nomor: 95/SK/DIRUT/0914 tanggal 1 September 2014
yang merupakan perubahan dari Nomor: 09/DIRUT/SK/2008 tanggal 26 Februari 2008.

14
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

b. Iuran Peserta
Penerimaan Iuran Peserta setiap bulan untuk periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2017 sudah 100% berdasarkan data PhDP dari SIM SDM PT Pos Indonesia
(Persero) yang sudah terintegrasi dengan SIDPA Dapenpos dan telah terimplementasi
100%.

D. Kebijakan Investasi

1. Jenis, Batasan, dan Target Investasi


Menurut Arahan Investasi Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor: KD.163/Dirut/1217 tanggal
22 Desember 2017 tentang Arahan Investasi, investasi kekayaan Dana Pensiun Pos Indonesia
hanya dapat ditempatkan pada jenis investasi sebagai berikut:
1. Tabungan pada Bank
2. Deposito on Call pada Bank
3. Deposito Berjangka pada Bank
4. Sertifikat Deposito pada Bank
5. Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia
6. Surat Berharga Negara
7. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
8. Obligasi Korporasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
9. Reksa Dana:
a. Reksa Dana Pasar Uang
b. Reksa Dana Pendapatan Tetap
c. Reksa Dana Campuran
d. Reksa Dana Saham
e. Reksa Dana Terproteksi
f. Reksa Dana dengan Penjaminan
g. Reksa Dana Indeks
h. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
i. Reksa Dana yang Saham atau Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek di
Indonesia.
10. Medium Term Notes (MTN)
11. Efek Beragun Aset
12. Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
13. Kontrak Opsi dan kontrak berjangka efek yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
14. Repurchase Agreement (REPO)
15. Penyertaan langsung di Indonesia
a. Penyertaan langsung pada lembaga jasa keuangan.
b. Penyertaan langsung pada lembaga non jasa keuangan.
16. Penyertaan langsung di luar negeri
17. Tanah
18. Bangunan
19. Tanah dan Bangunan.

Jenis investasi Dapenpos sebagaimana tersebut di atas termasuk untuk jenis investasi yang
menggunakan prinsip syariah.

Batasan untuk setiap jenis investasi Dana Pensiun Pos Indonesia dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif, yaitu:

15
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

1) Batasan secara kuantitatif untuk setiap jenis investasi Dapenpos diatur sebagai berikut:

BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
a. Tabungan pada Bank a.1.1. Maksimal 20% (dua puluh a.2.1. Maksimal 100% (seratus
dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
a.1.2. Per pihak maksimal 4% a.2.2. Per pihak maksimal 20%
(empat persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
b. Deposito on Call pada b.1.1. Maksimal 20% (dua puluh b.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
b.1.2. Per pihak maksimal 4% b.2.2. Per pihak maksimal 20%
(empat persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
c. Deposito Berjangka c.1.1. Maksimal 100% (seratus c.2.1. Maksimal 100% (seratus
pada Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
c.1.2. Per pihak maksimal 10% c.2.2. Per pihak maksimal 20%
(sepuluh persen) dari (dua puluh persen) dari
jumlah investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
d. Sertifikat Deposito pada d.1.1. Maksimal 10% (sepuluh d.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
d.1.2. Per pihak maksimal 2% (dua d.2.2. Per pihak maksimal 20%
persen) dari jumlah investasi (dua puluh persen) dari
Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
e. Surat Berharga yang Maksimal 20% (dua puluh persen) e.1. Maksimal 100% (seratus
diterbitkan oleh Bank dari jumlah investasi Dapenpos. persen) dari jumlah investasi
Indonesia Dana Pensiun;
e.2. Per pihak maksimal 20% (dua
puluh persen) dari jumlah
investasi Dana Pensiun.
f. Surat Berharga Negara f.1. Maksimal 100% (seratus Maksimal 100% (seratus persen)
persen) dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos; Pensiun;
f.2. Minimal sesuai dengan
ketetapan dalam peraturan
perundang-undangan yang
sedang berlaku dan
diterbitkan oleh OJK.
g. Saham yang tercatat di g.1.1. Maksimal 25% (dua puluh g.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bursa Efek di Indonesia lima persen) dari jumlah persen) dari jumlah
investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
g.1.2. Per pihak maksimal 6% g.2.2. Per pihak maksimal 20%
(enam persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
h. Obligasi Korporasi yang h.1.1. Maksimal 100% (seratus h.2.1. Maksimal 100% (seratus
tercatat di Bursa Efek di persen) dari jumlah persen) dari jumlah
Indonesia investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;

16
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
h.1.2. Per pihak maksimal 10% h.2.2. Per pihak maksimal 20%
(sepuluh persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
i. Reksa Dana yang terdiri Penempatan dalam bentuk Reksa i.i. Per pihak maksimal 20% (dua
dari: Dana jumlah maksimal seluruhnya puluh persen) dari jumlah
i.1. Reksa Dana Pasar 20% (dua puluh persen) dari investasi Dana Pensiun;
Uang, Reksa Dana jumlah investasi Dapenpos.
Pendapatan Tetap, i.1. Per pihak (yang dikelola oleh i.ii. Investasi dalam bentuk Reksa
Reksa Dana Manajer Investasi yang sama) Dana Penyertaan Terbatas
Campuran, dan maksimal 20% (dua puluh maksimal 10% (sepuluh
Reksa Dana Saham; persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah investasi
Dapenpos. Dana Pensiun.
i.2. Reksa Dana i.2. Per pihak (yang dikelola oleh
Terproteksi, Reksa Manajer Investasi yang sama)
Dana dengan maksimal 20% (dua puluh
Penjaminan, dan persen) dari Jumlah Investasi
Reksa Dana Indeks; Dapenpos.
i.3. Reksa Dana i.3. Maksimal 10% (sepuluh
berbentuk Kontrak persen) dari jumlah investasi
Investasi Kolektif Dapenpos.
Penyertaan Terbatas; i.4. Per pihak (yang dikelola oleh
i.4. Reksa Dana yang Manajer Investasi yang sama)
Unit Penyertaannya maksimal 20% (dua puluh
diperdagangkan di persen) dari jumlah investasi
Bursa Efek di Dapenpos.
Indonesia;
j. MTN j.1.1. Maksimal 10% (sepuluh j.2.1. Maksimal 10% (sepuluh
persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah investasi
Dapenpos; Dana Pensiun;
j.1.2. Per jenis maksimal 10% j.2.2. Per jenis maksimal 10%
(sepuluh persen) dari jumlah (sepuluh persen) dari jumlah
investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
j.2.3. Per pihak maksimal 10%
j.1.3. Per pihak maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah
(sepuluh persen) dari jumlah investasi Dana Pensiun;
investasi Dapenpos; j.2.4. Per MTN maksimal 10%
j.1.4. Per MTN maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah
(sepuluh persen) dari jumlah emisi MTN.
emisi MTN.
k. Efek Beragun Aset k.1. Maksimal 20% (dua puluh Per pihak maksimal 20% (dua
persen) dari jumlah investasi puluh persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun.
k.2. Per pihak maksimal 20% (dua
puluh persen) dari jumlah
investasi Dapenpos.
l. Dana Investasi Real l.1. Maksimal 20% (dua puluh Per pihak maksimal 20% (dua
Estat Berbentuk Kontrak persen) dari jumlah investasi puluh persen) dari jumlah
Investasi Kolektif Dapenpos; investasi Dana Pensiun.
l.2. Per pihak (yang dikelola oleh
Manajer Investasi yang sama)
maksimal 20% (dua puluh
persen) dari jumlah investasi
Dapenpos.

17
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
m. Kontrak Opsi dan Maksimal 10% (sepuluh persen) Per pihak maksimal 20% (dua
Kontrak Berjangka Efek dari jumlah investasi Dapenpos. puluh persen) dari jumlah
yang diperdagangkan investasi Dana Pensiun.
di Bursa Efek di
Indonesia
n. REPO n.1.1. Per counterparty maksimal n.2.1. Per counterparty maksimal
1% (satu persen) dari 2% (dua persen) dari jumlah
jumlah investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
n.1.2. Jumlah seluruhnya n.2.2. Jumlah seluruhnya
maksimal 2% (dua persen) maksimal 5% (lima persen)
dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos. Pensiun.
o. Penyertaan Langsung o.1.1. Untuk Penyertaan o.2.1. Maksimal 15% (lima belas
baik di Indonesia Langsung di dalam negeri persen) dari jumlah
maupun di luar negeri maksimal sebesar 15% investasi Dana Pensiun
(lima belas persen) dari untuk penyertaan langsung
jumlah investasi di dalam negeri;
Dapenpos;
o.1.2. Per pihak maksimal 10% o.2.2. Per pihak maksimal 10%
dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos; Pensiun;
o.1.3. Untuk Penyertaan o.2.3. Maksimal 5% (lima persen)
Langsung di luar negeri dari jumlah investasi Dana
maksimal sebesar 5% (lima Pensiun untuk penyertaan
persen) dari jumlah langsung di luar negeri.
investasi Dapenpos.
p. Tanah di Indonesia; Maksimal 15% (lima belas Maksimal 20% (dua puluh persen)
dan/atau Bangunan di persen) dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Indonesia Dapenpos. Pensiun.

Realisasi jumlah penempatan investasi Dapenpos pada suatu jenis investasi dilarang
melewati/melebihi ketentuan batasan maksimal kuantitatif sebagaimana tersebut pada tabel
lajur kolom Pendiri.

Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak/per Pihak sebagaimana dimaksud pada huruf i,
huruf k, dan huruf l pada tabel di atas untuk Reksa Dana, Efek Beragun Aset dan/atau Dana
Investasi Real Estate berbentuk kontrak investasi kolektif adalah penyertaan Reksa Dana,
Efek Beragun Aset dan/atau Dana Investasi Real Estate berbentuk kontrak investasi kolektif
yang dikelola oleh Manajer Investasi yang sama.

2) Batasan secara kualitatif untuk setiap jenis investasi Dapenpos diatur sebagai berikut:

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
a. Tabungan pada Bank Ditempatkan pada kantor cabang
Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor

18
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
pusatnya.
b. Deposito on Call pada Ditempatkan pada kantor cabang
Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
c. Deposito Berjangka Ditempatkan pada kantor cabang
pada Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
d. Sertifikat Deposito pada Ditempatkan pada kantor cabang
Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
e. Surat Berharga yang
diterbitkan oleh Bank
Indonesia
f. Surat Berharga Negara
g. Saham yang tercatat di Tercatat sebagai konstituante
Bursa Efek di Indonesia Indeks Kompas 100 yang sedang
berlaku.
h. Obligasi Korporasi yang Memiliki rating sekurang- Memiliki peringkat investment
tercatat di Bursa Efek di kurangnya satu tingkat di atas grade yang dikeluarkan oleh
Indonesia peringkat terendah dalam perusahaan pemeringkat efek
kelompok rating investment grade yang telah mendapat izin usaha
yang dikeluarkan oleh lembaga dari OJK.
pemeringkat efek bertalian yang
telah mendapat izin usaha dari
OJK.
i. Reksa Dana yang terdiri a. Asset Under Management Syarat Dana Pensiun untuk
dari: (AUM) Manajer Investasi investasi pada Reksa Dana
1. Reksa Dana Pasar reksa dana bertalian minimal berbentuk kontrak investasi
Uang, Reksa Dana sebesar Rp2 (dua) triliun; kolektif penyertaan terbatas
Pendapatan Tetap, b. Ranking Asset Under (RDPT):
Reksa Dana Management (AUM) untuk a. Dana pensiun dengan jumlah
Campuran, dan masing-masing jenis reksa investasi paling sedikit Rp200
Reksa Dana Saham; dana bertalian masuk dalam miliar;
2. Reksa Dana kelompok 45 (empat puluh b. Tingkat risiko berdasarkan
Terproteksi, Reksa lima) besar nasional selama penilaian yang dilakukan oleh
Dana dengan sekurang-kurangnya 3 (tiga) OJK adalah sedang rendah
Penjaminan, dan bulan terakhir; ketentuan ini atau rendah;
Reksa Dana Indeks; tidak berlaku untuk investasi c. Memiliki manajemen risiko
pada Reksa Dana berbentuk yang memadai;
kontrak investasi kolektif

19
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
penyertaan terbatas (RDPT)
3. Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana d. Menggunakan jasa penasihat
berbentuk Kontrak (KPD). investasi yang telah
Investasi Kolektif c. Proporsi penempatan dana memperoleh izin OJK.
Penyertaan Terbatas; Dapenpos pada suatu produk
4. Reksa Dana yang reksa dana tidak melebihi 20%
Unit Penyertaannya (dua puluh persen) dari nilai
diperdagangkan di Asset Under Management
Bursa Efek di (AUM) reksa dana bertalian;
Indonesia; d. Syarat Dapenpos untuk
investasi pada Reksa Dana
berbentuk kontrak investasi
kolektif penyertaan terbatas
(RDPT), dalam hal ini termasuk
dalam bentuk Kontrak
Pengelolaan Dana (KPD):
d.1. Jumlah total dana investasi
Dapenpos paling sedikit
telah mencapai Rp200
miliar,
d.2. Tingkat risiko berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh OJK adalah sedang
rendah atau rendah,
d.3. Memiliki manajemen risiko
yang memadai,
d.4. Menggunakan jasa
penasihat investasi yang
telah memperoleh izin
OJK.
j. MTN Kriteria MTN: Kriteria MTN:
a. Terdaftar di Kustodian Sentral a. Terdaftar di Kustodian Sentral
Efek Indonesia; Efek Indonesia;
b. Memiliki agen monitoring yang b. Memiliki agen monitoring yang
mendapatkan izin sebagai wali mendapatkan izin sebagai wali
amanat dari OJK; amanat dari OJK;
c. Memiliki peringkat investment c. Memiliki peringkat investment
grade minimal A, peringkat grade yang dikeluarkan oleh
tersebut dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat efek
perusahaan pemeringkat efek yang telah mendapat izin
yang telah mendapat izin usaha dari OJK.
usaha dari OJK.

Syarat Dapenpos untuk Syarat Dana Pensiun untuk


investasi pada MTN: investasi pada MTN:
a. Jumlah total dana investasi a. Dana pensiun dengan jumlah
Dapenpos paling sedikit telah investasi paling sedikit Rp200
mencapai Rp200 miliar; miliar;
b. Tingkat risiko berdasarkan b. Tingkat risiko berdasarkan
penilaian yang dilakukan oleh penilaian yang dilakukan oleh
OJK adalah sedang rendah OJK adalah sedang rendah
atau rendah; atau rendah;
c. Memiliki manajemen risiko c. Memiliki manajemen risiko
yang memadai; yang memadai;

20
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)

d. Menggunakan jasa penasihat d. Menggunakan jasa penasihat


investasi yang telah investasi yang telah
memperoleh izin OJK. memperoleh izin OJK.
k. Efek Beragun Aset a. Tercatat di Bursa Efek di a. Tercatat di Bursa Efek di
Indonesia; Indonesia;
b. Memiliki peringkat investment b. Memiliki peringkat investment
grade minimal A, peringkat grade dari perusahaan
tersebut dikeluarkan oleh pemeringkat efek yang telah
perusahaan pemeringkat efek mendapat izin usaha dari OJK;
yang telah mendapat izin c. Dilakukan melalui penawaran
usaha dari OJK; umum sebagaimana diatur
c. Dilakukan melalui penawaran dalam peraturan perundang-
umum sebagaimana diatur undangan di bidang pasar
dalam peraturan perundang- modal.
undangan di bidang pasar
modal.
l. Dana Investasi Real Dilakukan melalui penawaran Dilakukan melalui penawaran
Estat Berbentuk umum sebagaimana diatur dalam umum sebagaimana diatur dalam
Kontrak Investasi peraturan perundang-undangan di peraturan perundang-undangan di
Kolektif bidang pasar modal. bidang pasar modal.
m. Kontrak Opsi dan a. Terlebih dahulu wajib a. Terlebih dahulu wajib menyusun
Kontrak Berjangka Efek menyusun dokumen strategi dokumen strategi lindung nilai
yang diperdagangkan lindung nilai sebelum sebelum melakukan investasi;
di Bursa Efek di melakukan investasi; b. Dilarang untuk tujuan spekulasi;
Indonesia b. Dilarang untuk tujuan c. Wajib ditempatkan pada posisi
spekulasi; jual dalam rangka lindung nilai
c. Wajib ditempatkan pada posisi atas investasi yang dimiliki
jual dalam rangka lindung nilai Dana Pensiun.
atas investasi yang dimiliki
Dapenpos.
n. REPO Kriteria REPO: Kriteria REPO:
a. Menggunakan kontrak a. Menggunakan kontrak
perjanjian yang terstandarisasi perjanjian yang terstandarisasi
oleh OJK; oleh OJK;
b. Jenis jaminan terbatas pada b. Jenis jaminan terbatas pada
Surat Berharga Negara, Surat Surat Berharga Negara, Surat
Berharga yang diterbitkan oleh Berharga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia, dan/atau Bank Indonesia, dan/atau
obligasi korporasi yang obligasi korporasi yang memiliki
memiliki peringkat investment peringkat investment grade
grade minimal A yang yang dikeluarkan oleh
dikeluarkan oleh perusahaan perusahaan pemeringkat efek
pemeringkat efek yang telah yang telah mendapat izin usaha
mendapat izin usaha dari OJK; dari OJK;
c. Jangka waktu tidak melebihi 90 c. Jangka waktu tidak melebihi 90
(sembilan puluh) hari; (sembilan puluh) hari;
d. Nilai REPO paling banyak 80% d. Nilai REPO paling banyak 80%
(delapan puluh persen) dari (delapan puluh persen) dari
nilai pasar surat berharga yang nilai pasar surat berharga yang
dijaminkan; dijaminkan;
e. Transaksi REPO terdaftar di e. Transaksi REPO terdaftar di
Kustodian Sentral Efek Kustodian Sentral Efek
Indonesia atau Bank Indonesia Indonesia atau Bank Indonesia
Scriptless Securities Scriptless Securities

21
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
Settlement System (BI-S4). Settlement System (BI-S4).
Syarat Dapenpos untuk Syarat Dana Pensiun untuk
investasi pada REPO: investasi pada REPO:
a. Jumlah total dana investasi a. Dana pensiun dengan jumlah
Dapenpos paling sedikit telah investasi paling sedikit Rp200
mencapai Rp200 miliar; miliar;
b. Tingkat risiko berdasarkan b. Tingkat risiko berdasarkan
penilaian yang dilakukan oleh penilaian yang dilakukan oleh
OJK adalah sedang rendah OJK adalah sedang rendah atau
atau rendah; rendah;
c. Memiliki manajemen risiko c. Memiliki manajemen risiko yang
yang memadai; memadai;
d. Menggunakan jasa penasihat d. Menggunakan jasa penasihat
investasi yang telah investasi yang telah
memperoleh izin OJK. memperoleh izin OJK.
o. Penyertaan Langsung O.1. Penyertaan Langsung di O.1. Penyertaan Langsung di
baik di Indonesia Indonesia: Indonesia:
maupun di luar negeri a. Dilakukan pada badan usaha a. Dilakukan pada badan usaha
berbadan hukum perseroan berbadan hukum perseroan
terbatas yang didirikan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia berdasarkan hukum Indonesia
dan sahamnya tidak tercatat di dan sahamnya tidak tercatat di
Bursa Efek di Indonesia Bursa Efek di Indonesia
maupun di luar negeri dengan maupun di luar negeri;
ketentuan Perusahaan tidak b. Diizinkan melebihi 15% dari
sedang dalam perkara di jumlah investasi Dana Pensiun
Pengadilan; apabila penyertaan langsung
b. Diizinkan melebihi 15% (lima pada perseroan terbatas
belas persen) dari jumlah bergerak di bidang jasa
investasi Dapenpos apabila keuangan dan terlebih dahulu
penyertaan langsung pada disetujui OJK;
perseroan terbatas bergerak di c. Ketentuan lebih lanjut
bidang jasa keuangan dan mengenai dana pensiun yang
terlebih dahulu disetujui OJK; dapat melakukan penyertaan
c. Ketentuan lebih lanjut melebihi 15% diatur dalam
mengenai dana pensiun yang Surat Edaran OJK.
dapat melakukan penyertaan
melebihi 15% (lima belas
persen) diatur dalam Surat
Edaran OJK.

O.2. Penyertaan langsung di O.2. Penyertaan langsung di


luar negeri: luar negeri:
a. 5% (lima persen) dari a. 5% dari Jumlah Investasi
Jumlah Investasi Dana Pensiun;
Dapenpos; b. Terlebih dahulu mendapat
b. Terlebih dahulu mendapat persetujuan OJK;
persetujuan OJK; c. Diperhitungkan sebagai
c. Diperhitungkan sebagai kekayaan untuk
kekayaan untuk pendanaan Dana Pensiun;
pendanaan Dapenpos; d. Ketentuan lebih lanjut
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan
mengenai kriteria dan tatacara penyertaan
tatacara penyertaan langsung diatur dalam
langsung diatur dalam Surat Edaran OJK.

22
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
Surat Edaran OJK.
O.3. Ketentuan mengenai batasan O.3. Ketentuan mengenai batasan
per pihak tidak berlaku bagi per pihak tidak berlaku bagi
penyertaan (di dalam penyertaan (di dalam
maupun luar negeri) pada maupun luar negeri) pada
perseroan terbatas yang perseroan terbatas yang
bergerak di bidang jasa bergerak di bidang jasa
keuangan. keuangan.
O.4. Apabila sebagai pemegang O.4.Apabila sebagai pemegang
saham terbesar atau paling saham terbesar atau paling
sedikit memiliki 25% (dua sedikit memiliki 25% (dua
puluh lima persen) saham puluh lima persen) saham
maka Dapenpos wajib maka Dana Pensiun wajib
memiliki dan menggunakan memiliki dan menggunakan
haknya untuk: haknya untuk:
a. Menempatkan perwakilan a. Menempatkan perwakilan
dalam keanggotaan dalam keanggotaan
dewan komisaris dewan komisaris
perseroan; dan perseroan; dan
b. Mendapatkan akses yang b. Mendapatkan akses yang
tidak terbatas atas seluruh tidak terbatas atas seluruh
informasi material terkait informasi material terkait
seluruh perusahaan. seluruh perusahaan.
O.5. Dalam hal kepemilikan saham O.5. Dalam hal kepemilikan saham
Dapenpos tidak melebihi 50% Dana Pensiun tidak melebihi
(lima puluh persen), hak 50% (lima puluh persen), hak
Dapenpos sebagaimana Dana Pensiun sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b dimaksud huruf a dan huruf b
butir O.4 wajib dituangkan butir O.4 wajib dituangkan
dalam perjanjian tertulis dalam perjanjian tertulis
dengan pemegang saham lain dengan pemegang saham
perseroan terbatas. lain perseroan terbatas.
O.6. Penempatan Langsung
Saham hanya dapat
dilakukan pada:
a. Saham yang diterbitkan
oleh badan hukum yang
bukan merupakan Pendiri,
Mitra Pendiri atau
Penerima Titipan
Dapenpos;
b. Saham yang diterbitkan
oleh badan hukum yang
tidak mempunyai
hubungan Afiliasi dengan
Pengurus, Dewan
Pengawas, Pendiri, Mitra
Pendiri atau Penerima
Titipan dari Dapenpos.
p. Tanah di Indonesia; a. Dilengkapi sertifikat atas tanah a. Dilengkapi sertifikat atas tanah
dan/atau Bangunan di dan/atau bangunan atas nama dan/atau bangunan atas nama
Indonesia Dapenpos; dan Dana Pensiun; dan
b. Memberikan penghasilan ke b. Memberikan penghasilan ke
Danpenpos atau bertambah Dana Pensiun atau bertambah
nilainya karena pembangunan, nilainya karena pembangunan,

23
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
penggunaan, dan/atau penggunaan, dan/atau
pengelolaan oleh pihak lain pengelolaan oleh pihak lain
yang dilakukan melalui yang dilakukan melalui
transaksi yang didasarkan pada transaksi yang didasarkan pada
harga pasar yang berlaku serta harga pasar yang berlaku serta
transaksi tersebut didasarkan transaksi tersebut didasarkan
pada perjanjian tertulis dalam pada perjanjian tertulis dalam
bentuk akta notaris atau bentuk akta notaris;
sekurang-kurangnya pada c. Dilarang dilakukan pada tanah
dokumen perjanjian dilakukan dan/atau bangunan yang
waarmarking oleh notaris; sedang diagunkan, dalam
c. Dilarang dilakukan pada tanah sengketa dan/atau diblokir
dan/atau bangunan yang pihak lain.
sedang diagunkan, dalam
sengketa dan/atau diblokir pihak
lain.

Realisasi penempatan investasi Dapenpos pada suatu jenis investasi dilarang melanggar
ketentuan batasan secara kualitatif sebagaimana tersebut di atas pada tabel lajur kolom
Pendiri.

2. Sasaran Hasil Investasi


1) Tingkat Hasil Investasi/Return on Investment (ROI) Dapenpos yang harus dicapai oleh
Pengurus selama 1 (satu) tahun buku dalam keadaan normal dan terkendali adalah minimal
sebesar 8% (delapan persen) dari nilai wajar investasi.
2) Dalam hal terjadi Risiko Sistemik yang berpengaruh terhadap capaian tingkat hasil investasi
sebagaimana dimaksud pada butir D.2.1), Pengurus wajib menyampaikan alasan terhadap
kondisi tidak tercapainya sasaran hasil investasi.
3) Metode perhitungan dalam rangka menghitung tingkat imbal hasil investasi sebagaimana
dimaksud, diformulasikan sebagai berikut:

Total Hasil Investasi


Nilai wajar rata-rata investasi

Di mana nilai rata-rata investasi diformulasikan sebagai berikut:

dengan keterangan:
G = Rata-rata ukur geometrik
X = Nilai investasi pada akhir bulan
N = Jumlah bulan (maksimal 12 bulan)

4) Hasil investasi sebagaimana dimaksud pada butir D.2.1) dapat diubah dan ditinjau kembali
setiap saat oleh Pendiri dengan mengubah Arahan Investasi sesuai dengan iklim investasi di
Indonesia.

3. Klasifikasi Surat Berharga Negara dan Obligasi korporat dari Held to Maturity (kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo) menjadi Nilai Penebusan Akhir.

Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: Per-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan

24
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi bagi Dana Pensiun, terhitung sejak dikeluarkannya
peraturan tersebut Dana Pensiun Pos Indonesia telah melakukan perubahan klasifikasi Surat
Berharga Negara dan Obligasi korporat dari Held to Maturity (kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo) menjadi Nilai Penebusan Akhir dengan menggunakan perhitungan metode bunga efektif.
Perubahan klasifikasi tersebut mengacu juga pada risalah rapat Komite investasi Dapenpos
tanggal 21 Desember 2012 dan sesuai aturan tersebut bahwa surat berharga yang memiliki nilai
penebusan akhir tersebut harus dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun atau
bagian spesifik dari program pensiun.

Metode perhitungan bunga efektif menggunakan rumus sebagai berikut:

Par - market price


Coupon +
maturity
Par + market price
2

Coupon = Kupon bunga surat berharga pada saat beli


Par = Nilai obligasi saat IPO (100%)
Market price = Harga pasar surat berharga pada saat beli
Maturity = Jatuh tempo surat berharga

4. Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi yang dikelompokkan Amortized Cost untuk
periode 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

1) Untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017, Nilai Wajar SBN yang dikelompokkan
sebagai amortized cost sebesar Rp117.156.733.388 dan untuk periode 31 Desember 2016
sebesar Rp122.386.955.581 dengan rincian sebagai berikut:

Tanggal Investasi Nilai Wajar Nilai Wajar


No. Keterangan Tanggal Tanggal Amortized Cost Amortized Cost
Settlement Jatuh Tempo 31 Desember 2017 31 Desember 2016
1 Obligasi Negara RI Seri FR0028 11-11-2004 15-07-2017 - 4.989.126.879
2 Obligasi Negara RI Seri FR0034 22-05-2006 15-06-2021 9.875.270.794 9.848.990.235
3 Obligasi Negara RI Seri FR0052 26-09-2009 15-08-2030 26.667.824.328 26.797.433.676
4 Obligasi Negara RI Seri FR0042 30-12-2009 15-07-2027 10.456.386.754 10.504.587.691
5 Obligasi Negara RI Seri IFR0007 11-03-2010 15-01-2025 20.669.456.459 20.763.411.504
6 Obligasi Negara RI Seri FR0050 14-01-2011 15-07-2038 5.551.093.229 5.544.405.986
7 Obligasi Negara RI Seri FR0068 09-06-2015 15-03-2034 29.033.947.875 29.041.002.196
8 Obligasi Negara RI Seri FR0071 17-12-2015 15-03-2029 14.902.753.949 14.897.997.414
Total Nilai Wajar SBN 117.156.733.388 122.386.955.581

2) Rekapitulasi perbandingan nilai nominal dan nilai wajar SBN posisi 31 Desember 2017 yang
disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan dengan
pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2038,
adalah sebagai berikut:

25
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Posisi Per 31 Desember 2017


Tahun Jatuh Pembayaran Manfaat
No. SBN (Amortized Cost)
Tempo Pensiun
Nilai Nominal Nilai Wajar
1. 2017 5.000.000.000 - 133.818.986.472
2. 2018 - - 150.244.269.262
3. 2019 - - 160.600.209.241
4. 2020 - - 182.870.708.693
5. 2021 10.000.000.000 9.875.270.794 196.578.065.308
6. 2022 - - 222.189.991.494
7. 2023 - - 236.047.859.869
8. 2024 - - 264.561.951.276
9. 2025 20.000.000.000 20.669.456.459 276.203.038.816
10. 2026 - - 302.466.050.752
11. 2027 10.000.000.000 10.456.386.754 383.488.855.476
12. 2028 - - 412.205.489.209
13. 2029 15.000.000.000 14.902.753.949 415.505.578.147
14. 2030 25.000.000.000 26.667.824.328 442.091.903.088
15. 2031 - - 443.276.067.646
16. 2032 - - 470.948.467.006
17. 2033 - - 472.013.265.316
18. 2034 30.000.000.000 29.033.947.875 501.396.996.773
19. 2035 - - 502.008.616.199
20. 2036 - - 532.680.998.985
21. 2037 - - 533.030.865.334
22. 2038 5.000.000.000 5.551.093.229 565.262.114.865
Total 120.000.000.000 117.156.733.388 7.799.490.349.227

3) Untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017, nilai wajar obligasi yang dikelompokkan
sebagai Amortized Cost sebesar Rp68.834.224.800 dan 31 Desember 2016 sebesar
Rp73.630.491.839 dengan rincian sebagai berikut:

Tanggal Investasi Nilai Wajar Nilai Wajar


No. Keterangan Tanggal Tanggal Amortized Cost Amortized Cost
Settlement Jatuh Tempo 31 Desember 2017 31 Desember 2016
1 2 3 4 5 6
1 PLN VIIIB/2006 01-11-2008 21-06-2021 5.013.821.423 5.016.706.069
2 PLN IX A Tahun 2007 01-11-2008 10-07-2017 - 6.900.187.237
3 PLN IX B Tahun 2007 01-11-2008 10-07-2022 8.953.382.114 8.870.866.364
4 PLN XI Seri B Th 2010 12-01-2010 12-01-2020 7.000.000.000 7.000.000.000
5 PLN XI Seri A Th 2010 12.01-2010 12-01-2017 - 10.003.917.250
6 Ijarah IV PLN Tahun 2010 12-01-2010 12-01-2020 10.000.000.000 10.000.000.000
7 PLN XII Seri B 2010 08-07-2010 08-07-2022 20.867.021.263 20.838.814.919
8 Ijarah I PLN THP I Tahun 2011 04-07-2013 05-07-2020 5.000.000.000 5.000.000.000
9 BKLJT II PLN THP I/2017 SR B 11-07-2017 11-07-2024 12.000.000.000 -
Total Nilai Wajar Obligasi 68.834.224.800 73.630.491.839

4) Rekapitulasi perbandingan nilai nominal dan nilai wajar Obligasi posisi 31 Desember 2017
yang disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan
dengan pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2038, adalah sebagai berikut:

26
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Posisi Per 31 Desember 2017 Pembayaran


Tahun Jatuh
No. Obligasi (Amortized Cost) Manfaat
Tempo
Nilai Nominal Nilai Wajar Pensiun
1. 2017 17.000.000.000 - 133.818.986.472
2. 2018 - - 150.244.269.262
3. 2019 - - 160.600.209.241
4. 2020 22.000.000.000 22.000.000.000 182.870.708.693
5. 2021 5.000.000.000 5.013.821.423 196.578.065.308
6. 2022 30.000.000.000 29.820.403.377 222.189.991.494
7. 2023 - - 236.047.859.869
8. 2024 12.000.000.000 12.000.000.000 264.561.951.276
9. 2025 - - 276.203.038.816
10. 2026 - - 302.466.050.752
11. 2027 - - 383.488.855.476
12. 2028 - - 412.205.489.209
13. 2029 - - 415.505.578.147
14. 2030 - - 442.091.903.088
15. 2031 - - 443.276.067.646
16. 2032 - - 470.948.467.006
17. 2033 - - 472.013.265.316
18. 2034 - - 501.396.996.773
19. 2035 - - 502.008.616.199
20. 2036 - - 532.680.998.985
21. 2037 - - 533.030.865.334
22. 2038 - - 565.262.114.865
Total 86.000.000.000 68.834.224.800 7.799.490.349.227

5) Rekapitulasi perbandingan nilai wajar SBN dan Obligasi posisi 31 Desember 2017 yang
disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan dengan
pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2038,
adalah sebagai berikut:

27
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Tahun Posisi Per 31 Desember 2017 Kelompok Amortized Cost Pembayaran


No. Jatuh (Nilai Wajar) Manfaat
Tempo SBN Obligasi Total Pensiun
1 2017 - - - 133.818.986.472
2 2018 - - - 150.244.269.262
3 2019 - - - 160.600.209.241
4 2020 - 22.000.000.000 22.000.000.000 182.870.708.693
5 2021 9.875.270.794 5.013.821.423 14.889.092.217 196.578.065.308
6 2022 - 29.820.403.377 29.820.403.377 222.189.991.494
7 2023 - - - 236.047.859.869
8 2024 - 12.000.000.000 12.000.000.000 264.561.951.276
9 2025 20.669.456.459 - 20.669.456.459 276.203.038.816
10 2026 - - - 302.466.050.752
11 2027 10.456.386.754 - 10.456.386.754 383.488.855.476
12 2028 - - - 412.205.489.209
13 2029 14.902.753.949 - 14.902.753.949 415.505.578.147
14 2030 26.667.824.328 - 26.667.824.328 442.091.903.088
15 2031 - - - 443.276.067.646
16 2032 - - - 470.948.467.006
17 2033 - - - 472.013.265.316
18 2034 29.033.947.875 - 29.033.947.875 501.396.996.773
19 2035 - - - 502.008.616.199
20 2036 - - - 532.680.998.985
21 2037 - - - 533.030.865.334
22 2038 5.551.093.229 - 5.551.093.229 565.262.114.865
Total 117.156.733.388 68.834.224.800 185.990.958.188 7.799.490.349.227

E. PENJELASAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1. Investasi

Rincian investasi berdasarkan jenis investasi dan per pihak sebagai berikut:
a. Rincian jenis investasi

28
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Persentase terhadap
Total Investasi (%)
2017 2016 2017 2016
Nilai Historis:
Surat Berharga Negara 20,41 21,57 294.810.199.946 299.382.699.946
Deposito on Call 0,00 0,00 -- --
Deposito Berjangka 25,20 13,37 364.105.000.000 185.540.000.000
Saham 9,62 15,96 139.022.517.651 221.527.281.772
Obligasi 38,69 43,30 558.977.000.000 601.125.000.000
Sukuk 0,00 0,00 -- --
Reksadana Pasar Uang 0,28 0,00 4.000.000.000 --
Penempatan Langsung 5,45 5,42 78.708.500.000 75.208.500.000
Tanah dan Bangunan 0,88 0,92 12.738.790.453 12.738.790.453
Akumulasi Penyusutan Bangunan (0,53) (0,53) (7.669.146.869) (7.339.790.704)
Jumlah 100,00 100,00 1.444.692.861.181 1.388.182.481.467

Nilai Wajar:
Surat Berharga Negara 19,95 20,70 306.031.896.250 293.208.223.571
Deposito on Call 0,00 0,00 -- --
Deposito Berjangka 23,74 13,10 364.105.000.000 185.540.000.000
Saham 6,05 10,27 92.827.774.600 145.491.841.080
Obligasi 37,32 42,45 572.438.204.800 601.139.709.449
Sukuk 0,00 0,00 -- --
Reksadana Pasar Uang 0,26 0,00 3.980.138.242 --
Penempatan Langsung 6,37 6,65 97.696.197.308 94.196.197.308
Tanah dan Bangunan 6,30 6,83 96.686.897.000 96.686.897.000
Jumlah 100,00 100,00 1.533.766.108.200 1.416.262.868.408

b. Investasi per pihak

Pihak Tempat Berinvestasi Jenis Investasi 2017 % 2016 %


Astra Group Saham,Obigasi 708.000.000 0,05 26.274.689.600 1,86
Bakrie Group Saham 162.500.000 0,01 206.250.000 0,01
Bank BTPN TD 34.350.000.000 2,24 -- -
Bank Central Asia Saham 547.500.000 0,04 -- -
Bank CIMB Niaga Obligasi -- - 4.984.502.650 0,35
Bank Danamon Saham 681.100 0,00 1.905.819.580 0,13
Bank DKI Obligasi 25.381.450.000 1,65 25.296.465.500 1,79
Bank Ekspor Iindonesia Obligasi 20.347.900.000 1,33 32.977.176.340 2,33
Bank Jabar Obligasi 42.274.978.000 2,76 19.263.047.400 1,36
Bank Mandiri Obligasi 2.068.058.000 0,13 856.550 0,00
Bank Mayapada TD 7.500.000.000 0,49 39.200.000.000 2,77
Bank Muamalat TD 68.085.000.000 4,44 2.340.000.000 0,17
Bank Nagari TD 62.600.000.000 4,08 -- -
Bank Negara Indonesia Saham -- - 11.395.865.000 0,80
Bank Panin Syariah TD 22.250.000.000 1,45 32.720.000.000 2,31
Bank Rakyat Indonesia TD,Obligasi 20.981.560.000 1,37 13.894.539.800 0,98
Jumlah dipindahkan 307.257.627.100 210.459.212.420

29
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Pihak Tempat Berinvestasi Jenis Investasi 2017 % 2016 %


Jumlah pindahan 307.257.627.100 210.459.212.420
Bank Sulut Jakarta Obligasi 13.687.011.000 0,89 13.368.915.300 0,94
Bank Sumut Obligasi 25.443.975.000 1,66 25.335.163.750 1,79
Bank Tabungan Negara Obligasi 52.799.730.000 3,44 31.762.533.150 2,24
Bank UOB Obligasi 10.990.030.000 0,72 10.447.028.600 0,74
Bukopin TD 57.990.000.000 3,78 29.780.000.000 2,10
Dapenpos PLS, Tanah & Bangunan 193.842.283.308 12,64 190.342.283.308 13,44
Henan Putihrai Asset Mgt RD 3.980.138.242 0,26 -- -
Medco Group TD, Saham 37.110.000.000 2,42 45.642.000.000 3,22
Pemerintah SBN 306.031.896.250 19,95 293.208.223.571 20,70
PT Pegadaian, Tbk Obligasi 11.579.503.000 0,75 11.543.876.060 0,82
PT Adhi Karya, Tbk Saham, Obligasi 47.409.152.000 3,09 21.275.814.660 1,50
PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Obligasi 10.504.450.000 0,68 60.748.641.000 4,29
PT Aneka Tambang, Tbk Saham, Obligasi 10.132.510.000 0,66 10.218.890.900 0,72
PT Alam Sutera Reality Saham 1.691.000.000 0,11 4.224.000.000 0,30
PT Batubara Bukit Asam, Tbk Saham 4.305.000.000 0,28 4.375.000.000 0,31
PT Berlian Laju Tanker, Tbk Saham 186.200.000 0,01 186.200.000 0,01
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Obligasi 17.368.203.000 1,13 36.751.214.410 2,59
PT BW Plantation, Tbk Saham -- - 477.225.800 0,03
PT Dago Endah PLS 414.000.000 0,03 414.000.000 0,03
PT Danareksa (Persero) Obligasi 6.002.982.000 0,39 5.944.057.800 0,42
PT Era Jaya Swasembada Saham -- - 2.190.000.000 0,15
PT Federal International Finance Obligasi -- - 10.056.737.100 0,71
PT Gajah Tunggal, Tbk Saham 15.634.985.000 1,02 -- -
PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Saham 10.995.950.000 0,72 11.431.420.000 0,81
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Saham 26.471.335.000 1,73 18.105.240.500 1,28
PT Indosat,Tbk Obligasi -- - 40.963.161.350 2,89
PT International Nickel, Tbk Saham 10.633.992.000 0,69 -- -
PT Jasa Marga, Tbk Saham, Obligasi 25.366.200.000 1,65 14.580.278.860 1,03
PT Kereta Api Indonesia Obligasi 962.000.000 0,06 -- -
PT Lippo Karawaci, Tbk Saham 3.599.000.000 0,23 4.230.000.000 0,30
PT Malindo Feedmil, Tbk Saham -- - 3.841.630.000 0,27
PT Mandiri Investa Ekuitas Syariah Reksadana 2.790.000.000 0,18 -- -
PT Mitra Adiperkasa, Tbk Saham 74.220.000.000 4,84 3.240.000.000 0,23
PT MNC Internasional TD 126.811.000 0,01
PT Pefindo PLS 11.189.343.000 0,73 126.811.000 0,01
PT Permodalan Nasional Madani Obligasi -- - 33.928.631.660 2,40
PT Perusahaan Gas Negara, Tbk Saham 68.743.373.601 4,48 6.813.720.000 0,48
PT Perusahaan Listrik Negara Obligasi 8.333.083.199 0,54 73.630.491.839 5,20
PT Pembangunan Perumahan, Tbk Obligasi 20.867.620.000 1,36 7.903.863.600 0,56
PT Pupuk Indonesia Obligasi 6.509.040.000 0,42 -- -
PT Ramayana Lestari S,Tbk Saham 25.206.255.000 1,64 5.784.995.000 0,41
PT Sarana Multi Infrastruktur Obligasi 11.230.450.000 0,73 10.071.870.000 0,71
PT Sarana Multigriya Finansial, Tbk Obligasi 14.709.548.000 0,96 29.962.068.000 2,12
PT Semen Gresik (Persero), Tbk Obligasi 3.791.812.500 0,25 2.706.625.000 0,19
PT Summarecon Agung Tbk Saham 7.716.863.000 0,50 4.587.812.500 0,32
PT Telekomunikasi Ind, Tbk Obligas 1.521.058.000 0,10 7.080.544.170 0,50
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Saham 8.100.755.000 0,53 8.382.755.500 0,59
PT Timah, Tbk Saham,Obligasi 41.987.469.000 2,74 5.668.681.400 0,40
PT Waskita Karya Saham,Obligasi 8.573.670.000 0,56 5.048.999.950 0,36
PT Wijaya Karya, Tbk Saham -- - 13.054.104.000 0,92
PT XL Axiata, Tbk Saham -- - 3.438.146.250 0,24
SAM Indonesia Equity Fund Reksadana 5.759.804.000 0,38 -- -
Sinar Mas Group TD -- - 32.900.000.000 2,32
Smartfren Telecom Obligasi -- - 50.030.000.000 3,53
Jumlah 1.533.766.108.200 100,00 1.416.262.868.408 100,00

30
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Berikut rincian nilai investasi per pihak dan persentase dari total investasi menurut jenis investasi:

Surat Berharga Negara (SBN)

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
Nilai Wajar Berdasarkan
Amortized Cost
Surat Utang Negara 117.156.733.388 113.740.753.333 122.386.955.581 118.608.253.333
Sub Total 117.156.733.388 113.740.753.333 122.386.955.581 118.608.253.333
Nilai Wajar Berdasarkan Nilai Pasar
Surat Utang Negara 154.370.602.862 147.512.406.613 140.106.037.990 147.217.406.613
Surat Berharga Negara 34.504.560.000 33.557.040.000 30.715.230.000 33.557.040.000
Sub Total 188.875.162.862 181.069.446.613 170.821.267.990 180.774.446.613
Jumlah 306.031.896.250 294.810.199.946 293.208.223.571 299.382.699.946

Deposito Berjangka

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Bank MNC Internasional, Tbk 74.220.000.000 74.220.000.000 -- --
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 68.085.000.000 68.085.000.000 2.340.000.000 2.340.000.000
PT Bank Nagari, Tbk 62.600.000.000 62.600.000.000 -- --
PT Bank Bukopin, Tbk 57.990.000.000 57.990.000.000 29.780.000.000 29.780.000.000
PT Bank Woori Saudara, Tbk 37.110.000.000 37.110.000.000 44.850.000.000 44.850.000.000
PT Bank BTPN Syariah, Tbk 34.350.000.000 34.350.000.000 -- --
PT Bank Panin Syariah, Tbk 22.250.000.000 22.250.000.000 32.720.000.000 32.720.000.000
PT Bank Mayapada, Tbk 7.500.000.000 7.500.000.000 39.200.000.000 39.200.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk -- -- 3.750.000.000 3.750.000.000
PT Bank Sinarmas, Tbk -- -- 32.900.000.000 32.900.000.000
Jumlah 364.105.000.000 364.105.000.000 185.540.000.000 185.540.000.000

Saham

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk 15.634.985.000 17.161.584.098 11.431.420.000 17.865.215.599
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 10.995.950.000 11.318.498.235 8.879.412.500 9.622.613.235
PT Waskita Karya 10.181.249.000 9.880.951.093 -- --
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk 8.573.670.000 16.297.915.131 13.054.104.000 16.297.915.131
PT Adhi Karya, Tbk 7.445.750.000 10.196.954.950 6.760.000.000 8.748.062.950
PT Ramayana Lestaru Sentosa, Tbk 6.509.040.000 7.187.399.513 5.784.995.000 6.711.718.125
PT Sinar Mas Group,Tbk 5.759.804.000 8.509.709.454 -- --
PT Bukit Asam, Tbk 4.305.000.000 7.256.985.000 4.375.000.000 7.256.985.000
PT Timah (Persero), Tbk 4.086.575.000 9.634.566.312 5.668.681.400 9.634.895.650
PT Summarecon Agung, Tbk 3.791.812.500 7.063.002.105 4.587.812.500 6.308.997.105
PT Lipo Karawaci, Tbk 3.599.000.000 8.108.512.037 4.230.000.000 7.023.847.037
PT Jasa Marga (Persero), Tbk 3.376.000.000 3.438.533.027 7.653.744.000 10.031.464.154
PT Mitra Adiperkasa, Tbk 2.790.000.000 2.876.992.500 3.240.000.000 3.966.417.000
PT Alam Sutera Realty, Tbk 1.691.000.000 4.961.778.749 4.224.000.000 12.535.020.000
PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk 1.521.058.000 6.223.038.917 8.382.755.500 9.120.446.052
Jumlah dipindahkan 90.260.893.500 130.116.421.121 88.271.924.900 125.123.597.038

31
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
Jumlah pindahan 90.260.893.500 130.116.421.121 88.271.924.900 125.123.597.038
PT Malindo Feedmill, Tbk 962.000.000 3.573.131.943 3.841.630.000 6.927.790.982
PT Astra International, Tbk 708.000.000 665.609.816 -- --
PT Bank Central Asia, Tbk 547.500.000 523.701.561 -- --
PT Berlian Laju Tanker, Tbk 186.200.000 2.271.915.625 186.200.000 2.271.915.625
PT Bakrie and Brothers, Tbk 162.500.000 1.870.950.435 162.500.000 1.870.950.435
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 681.100 787.150 1.905.819.580 4.126.079.361
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk -- -- 1.432.000.000 5.908.639.523
PT Bank Negara Indonesia, Tbk -- -- 11.395.865.000 11.568.134.371
PT Semen Gresik (Persero), Tbk -- -- 2.706.625.000 4.866.252.315
PT United Tractors, Tbk -- -- 11.215.750.000 15.368.762.030
PT Bank Tabungan Negara, Tbk -- -- 1.392.000.000 1.499.743.500
PT Perusahaan Gas Negara, Tbk -- -- 6.813.720.000 14.019.194.966
PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk -- -- 9.225.828.000 11.294.411.367
PT XL Axiata, Tbk -- -- 3.438.146.250 6.430.945.341
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk -- -- 856.550 819.691
PT Erajaya Swasembada, Tbk -- -- 2.190.000.000 4.214.819.427
PT Medco Energi Internasional, Tbk -- -- 792.000.000 3.228.050.000
PT BW Plantation, Tbk -- -- 477.225.800 2.334.747.675
PT Bakrieland Development, Tbk -- -- 43.750.000 472.428.125
Jumlah 92.827.774.600 139.022.517.651 145.491.841.080 221.527.281.772

Obligasi
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Tbk 68.834.224.800 69.000.000.000 73.630.491.839 74.000.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 52.799.730.000 52.000.000.000 30.370.533.150 32.000.000.000
PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk 42.274.978.000 42.000.000.000 19.263.047.400 19.000.000.000
PT Adhi Karya (Persero), Tbk 39.963.402.000 40.000.000.000 14.515.814.660 15.000.000.000
PT Waskita Karya, Tbk 31.806.220.000 30.000.000.000 5.048.999.950 5.000.000.000
PT Indosat 26.471.335.000 25.000.000.000 20.411.696.000 20.000.000.000
Sub I Bank Sumut Th 2011 25.443.975.000 25.000.000.000 25.335.163.750 25.000.000.000
PT BPD DKI Jakarta 25.381.450.000 25.000.000.000 25.296.465.500 25.000.000.000
PT Kereta Api Indonesia, Tbk 25.366.200.000 25.000.000.000 -- --
PT Sarana Multi Infrastruktur 25.206.255.000 25.000.000.000 10.071.870.000 10.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk 20.981.560.000 20.000.000.000 10.144.539.800 10.000.000.000
PT Pupuk Indonesia,Tbk 20.867.620.000 20.000.000.000 -- --
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk 20.347.900.000 20.000.000.000 32.977.176.340 33.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk 17.368.203.000 17.000.000.000 36.751.214.410 37.000.000.000
PT Semen Gersik, Tbk 14.709.548.000 14.000.000.000 -- --
PT BPD Sulawesi Utara 13.687.011.000 13.000.000.000 13.368.915.300 13.000.000.000
PT Perum Pegadaian 11.579.503.000 11.000.000.000 11.543.876.060 11.000.000.000
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 11.230.450.000 11.000.000.000 29.962.068.000 30.000.000.000
PT Permodalan Nasional Madani 11.189.343.000 11.000.000.000 33.928.631.660 34.125.000.000
PT Bank UOB Indonesia 10.990.030.000 10.000.000.000 10.447.028.600 10.000.000.000
PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk 10.504.450.000 10.000.000.000 60.748.641.000 60.000.000.000
PT Aneka Tambang, Tbk 10.132.510.000 10.000.000.000 8.786.890.900 10.000.000.000
PT Pemnbangunan Perumahan 8.242.232.000 8.000.000.000 7.903.863.600 8.000.000.000
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk 7.716.863.000 7.000.000.000 7.080.544.170 7.000.000.000
PT Jasa Marga (Persero), Tbk 7.257.992.000 7.000.000.000 6.926.534.860 7.000.000.000
PT Danareksa (Persero) 6.002.982.000 6.000.000.000 5.944.057.800 6.000.000.000
PT Timah, Tbk 4.014.180.000 4.000.000.000 -- --
PT Bank Mandiri, Tbk 2.068.058.000 1.977.000.000 -- --
PT Smartfren Telecom, Tbk -- -- 50.030.000.000 50.000.000.000
BKLJT I Indosat Th II 2015 SR C -- -- 20.551.465.350 20.000.000.000
PT Federal International Finance -- -- 10.056.737.100 10.000.000.000
PT Astra Sedaya Finance -- -- 10.041.906.950 10.000.000.000
PT Toyota Astra Financial Services -- -- 5.017.032.650 5.000.000.000
PT Bank CIMB Niaga, Tbk -- -- 4.984.502.650 5.000.000.000
Jumlah 572.438.204.800 558.977.000.000 601.139.709.449 601.125.000.000

32
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Reksadana

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Samuel Aset Manajemen 3.980.138.242 4.000.000.000 -- --
Jumlah 3.980.138.242 4.000.000.000 -- --

Penempatan Langsung

2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Dapensi Dwikarya 79.411.370.584 60.894.000.000 75.911.370.584 57.394.000.000
PT Dapensi Trio Usaha 11.280.118.590 4.995.000.000 11.280.118.590 4.995.000.000
PT Dapenta Eka Karya 3.747.586.134 6.173.500.000 3.747.586.134 6.173.500.000
PT Dapensi Abadi 2.716.311.000 6.375.000.000 2.716.311.000 6.375.000.000
PT Dago Endah 414.000.000 171.000.000 414.000.000 171.000.000
PT Pefindo 126.811.000 100.000.000 126.811.000 100.000.000
Jumlah 97.696.197.308 78.708.500.000 94.196.197.308 75.208.500.000

Persentase terhadap Total Nilai Wajar


2017 2016 2017 2016
PT Dapensi Dwikarya 99,996 99,996 79.411.370.584 75.911.370.584
PT Dapensi Trio Usaha 99,701 99,701 11.280.118.590 11.280.118.590
PT Dapenta Eka Karya 99,968 99,968 3.747.586.134 3.747.586.134
PT Dapensi Abadi 98,837 98,837 2.716.311.000 2.716.311.000
PT Dago Endah 0,717 0,717 414.000.000 414.000.000
PT Pefindo 0,100 0,100 126.811.000 126.811.000
Jumlah 97.696.197.308 94.196.197.308

Nilai wajar penempatan langsung saham per 31 Desember 2017 pada masing-masing perusahan
tersebut di atas didasarkan pada penilaian per 31 Desember 2016 yang dilakukan oleh penilai
independen KJPP Adnan, Hamidi & Rekan dengan laporan sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Nomor Laporan Tanggal Laporan


1. PT Dapenta Eka Karya No: DH.026.App.SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017
2. PT Dapensi Trio Usaha No: DH.027.App-SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017
3. PT Dapensi Abadi No: DH.028.App-SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017
4. PT Dapensi Dwikarya No: DH.029.App-SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017
5. PT Dago Endah No: DH.030.App-SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017
6. PT Pefindo No: DH.031.App-SV/T-LL/II/17 14 Februari 2017

Pendekatan dan metode penilaian atas penempatan langsung yang digunakan adalah
pendekatan pendapatan (income approach) dengan metode arus kas terdiskonto (discounted
cash flow method), kecuali untuk PT Dago Endah menggunakan pendekatan pasar (market
approach).

33
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

PT Dapensi Abadi
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Dapensi Abadi pada tanggal
23 November 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta No 31 tanggal 23 November 2015 dari
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, para pemegang saham menyetujui penambahan
modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B) sebesar Rp2.000.000.000 dan
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0986063 - tahun 2015
tanggal 7 Desember 2015. Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 30 Agustus 2016
sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 03
tanggal 3 Oktober 2016, para pemegang saham menyetujui pengurangan modal disetor dan
ditempatkan berupa saham preferen (seri B) menjadi sebesar Rp1.000.000.000 dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana tertuang dalam surat keputusan nomor: AHU-AH.01.03-0090494 tanggal 18
Oktober 2016.

PT Dapensi Dwikarya
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Dapensi Dwikarya pada
tanggal 2 April 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 01 tanggal 2 April 2015 dari
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, para pemegang saham menyetujui penambahan
modal disetor dan ditempatkan serta konversi/perubahan saham preferen (seri B) menjadi saham
biasa (seri A) sebesar Rp10.000.000.000 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat
keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0921270 - Tahun 2015 tanggal 15 April 2015.

Sesuai hasil RUPS PT Dapensi Dwikarya tanggal 28 Desember 2017 Nomor:


88/Dekom_DDK/1217 terdapat tambahan modal sebesar Rp3.500.000.000 sehingga menambah
nilai perolehan semula sebesar Rp57.394.000.000 menjadi sebesar Rp60.894.000.000 dan
menambah nilai wajar semula sebesar Rp75.911.370.584 menjadi sebesar Rp79.411.370.584.

Persentase Lembar
Jumlah
(%) Saham
Sebelum Perubahan:
Dapensi Dwikarya, PT 99,9956 114.788 57.394.000.000
Jumlah 57.394.000.000
Sesudah Perubahan:
Dapensi Dwikarya, PT 99,9959 121.788 60.894.000.000
Jumlah 60.894.000.000

PT Dapensi Trio Usaha


Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Dapensi Trio Usaha pada
tanggal 30 November 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 34 tanggal 30 November
2015 dari Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar serta penambahan modal setor dan ditempatkan saham Preferen (seri
B) sebesar Rp15.000.000.000 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor:
AHU-AH.01.03.0991269 - Tahun 2015 tanggal 25 Desember 2015.

Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 16 Mei 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris
Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 41 tanggal 30 Mei 2016, para pemegang saham
menyetujui pengembalian modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B)
sebesar Rp5.000.000.000 dan memperpanjang jangka waktu modal disetor dan ditempatkan
berupa saham preferen (seri B) menjadi sebesar Rp10.000.000.000, perihal ini telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

34
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0053575 tanggal 1 Juni


2016.

Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 27 Juni 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 22 tanggal 22 Juli 2016, para pemegang
saham menyetujui konversi modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B)
menjadi saham biasa sebesar Rp10.000.000.000 dengan tetap mengakomodir kepentingan para
pemegang saham minoritas agar proporsi kepemilikannya dalam Perseroan tidak terdelusi,
perihal ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03.0067778 tanggal
29 Juli 2016.

Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 31 Agustus 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 12 tanggal 19 september 2016, para
pemegang saham menyetujui pengurangan modal disetor Dapenpos sebesar Rp9.990.000.000,
perihal ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0087030.

Tanah dan Bangunan

2017
Akumulasi
Penyusutan
Biaya Perolehan Bangunan Nilai Buku Nilai Wajar
Jl. PH. Mustafa No. 33A 9.138.357.939 (6.491.264.443) 2.647.093.496 71.799.382.000
Jl. PH. Mustafa No. 35 3.600.432.514 (1.177.882.426) 2.422.550.088 24.887.515.000
12.738.790.453 (7.669.146.869) 5.069.643.584 96.686.897.000

2016
Akumulasi
Penyusutan
Biaya Perolehan Bangunan Nilai Buku Nilai Wajar
Jl. PH. Mustafa No. 33A 9.138.357.939 (6.200.535.212) 2.937.822.727 71.799.382.000
Jl. PH. Mustafa No. 35 3.600.432.514 (1.139.255.492) 2.461.177.022 24.887.515.000
12.738.790.453 (7.339.790.704) 5.398.999.748 96.686.897.000

Nilai wajar investasi pada Tanah dan Bangunan per 31 Desember 2017 merupakan hasil valuasi
dari appraisal KJPP Abdullah Fitriantoro & Rekan per tanggal 31 Desember 2016 Nomor:
034/LAP/0.0-KJPP/I/17 tanggal 6 Januari 2017.

35
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2. Kas dan Bank

Saldo kas dan bank per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Error! Not a valid link.

3. Piutang Iuran

Rincian piutang iuran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Error! Not a valid link.

4. Beban Dibayar di Muka

Rincian beban dibayar di muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Error! Not a valid link.

5. Piutang Investasi

Rincian piutang pelepasan investasi per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Error! Not a valid link.


6. Piutang Hasil Investasi

Rincian piutang hasil investasi per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Bunga Surat Berharga Negara 6.209.164.028 6.402.983.473
Bunga Deposito on Call -- --
Bunga Deposito Berjangka 791.514.219 162.550.617
Bunga Obligasi 6.978.877.775 7.169.183.332
Bunga Sukuk -- --
Dividen Penempatan Langsung Saham 23.124.999 369.496.278
Sewa 87.007.878 --
Hasil Investasi Lain 747.161 142.449.396
Jumlah Piutang Hasil Investasi 14.090.436.060 14.246.663.096

7. Piutang Lain-Lain

Merupakan piutang listrik sewa gedung dengan saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:

2017 2016

Piutang Lain-lain 2.196.544 2.196.544


Jumlah Piutang Lain-lain 2.196.544 2.196.544

8. Aset Operasional

Merupakan saldo dan mutasi nilai buku aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

36
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017
Saldo Per 1 Saldo Per 31
Penambahan Pengurangan
Januari Desember
Biaya Perolehan
Tanah dan Bangunan 3.354.939.155 -- -- 3.354.939.155
Kendaraan 1.005.600.000 15.675.000 399.900.000 621.375.000
Peralatan Komputer 763.599.645 18.100.000 -- 781.699.645
Peralatan Kantor 552.545.327 12.664.000 -- 565.209.327
5.676.684.127 46.439.000 399.900.000 5.323.223.127

Akumulasi Penyusutan
Tanah dan Bangunan 773.202.180 155.595.506 -- 928.797.686
Kendaraan 401.747.901 80.971.883 379.704.684 103.015.100
Peralatan Komputer 661.649.946 38.960.852 -- 700.610.798
Peralatan Kantor 419.394.740 39.217.366 -- 458.612.106
2.255.994.767 314.745.607 379.704.684 2.191.035.690
Nilai Buku 3.420.689.360 3.132.187.437

2016
Saldo Per 1 Saldo Per 31
Penambahan Pengurangan
Januari Desember
Biaya Perolehan
Tanah dan Bangunan 3.354.939.155 -- -- 3.354.939.155
Kendaraan 413.650.000 591.950.000 -- 1.005.600.000
Peralatan Komputer 694.699.645 68.900.000 -- 763.599.645
Peralatan Kantor 514.705.827 37.839.500 -- 552.545.327
4.977.994.627 698.689.500 -- 5.676.684.127

Akumulasi Penyusutan
Tanah dan Bangunan 617.606.676 155.595.504 -- 773.202.180
Kendaraan 340.946.865 60.801.036 -- 401.747.901
Peralatan Komputer 624.685.919 36.964.027 -- 661.649.946
Peralatan Kantor 373.629.307 45.765.433 -- 419.394.740
1.956.868.767 299.126.000 -- 2.255.994.767
Nilai Buku 3.021.125.860 3.420.689.360

9. Aset Lain-lain

Rincian aset lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

37
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Piutang PT Jasa Banda Garta 24.039.673.007 24.039.673.007
Piutang Sewa Gedung STMIK PMBI 1.018.133.959 1.018.133.959
Software Program SIDPA 491.092.316 491.092.316
Website Dapenpos 30.300.000 28.950.000
Deposit Stockwatch 1.500.000 1.500.000
Revitalisasi Hotel Poster 349.650.000 300.000.000
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line 10.000.000.000 10.000.000.000
Piutang Bunga Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line 633.887.997 654.403.750
36.564.237.279 36.533.753.032
Akumulasi Amortisasi
Piutang PT Jasa Banda Garta (24.039.673.007) (24.039.673.007)
Piutang Sewa Gedung STMIK PMBI (1.018.133.959) (1.018.133.959)
Software Program SIDPA (406.634.975) (406.634.975)
Website Dapenpos (13.393.747) (6.906.249)
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (10.000.000.000) (10.000.000.000)
Piutang Bunga Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (633.887.997) (654.403.750)
(36.111.723.685) (36.125.751.940)
Jumlah Aset Lain-lain 452.513.594 408.001.092

Piutang PT Jasa Banda Garta (PT JBG) sebesar Rp24.039.673.007 merupakan nilai klaim
Dapenpos kepada PT JBG yang timbul pada tahun 2003 akibat kegagalan PT JBG memenuhi
kewajiban mengembalikan aset tunai kepada Dapenpos. PT JBG sejak tahun 2007 tidak tercatat
lagi di Bapepam Lembaga Keuangan, sementara itu sejak tahun 2012 peran Bapepam telah
digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana telah dinyatakan bahwa perusahaan yang
statusnya sudah dicabut oleh Bapepam dan memiliki hutang, maka pihak OJK tidak dapat
menyelesaikannya, sehingga kasusnya dianggap sudah ditutup. Atas saldo piutang tersebut
telah disisihkan sebesar 100%.

Piutang sewa gedung Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer Pengembang
Manajemen Bisnis Indonesia (STMIK PMBI) sebesar Rp1.018.133.959 adalah uang sewa gedung
milik Dapenpos di Jl. PHH. Mustafa Nomor 33A dan 35 Bandung, yang belum dilunasi oleh
STMIK PMBI (Perjanjian sewa-menyewa nomor 51 dan 52 tanggal 31 Juli 1998). Atas piutang
tersebut telah disisihkan sebesar 100%.

Manajemen Dapenpos mereklasifikasi pencatatan obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (APOL)
Tahun 2008 Seri II senilai Rp10.000.000.000 dari kelompok aset investasi yang dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun ke kelompok aset lain-lain, sehubungan dengan adanya
penurunan nilai obligasi tersebut dan gagal bayar kupon, terkait penurunan kinerja keuangan
emiten APOL. Tanggal 1 April 2015 PT Bursa Efek Indonesia telah melakukan penghentian
sementara perdagangan efek saham dan obligasi APOL di seluruh pasar dan sampai dengan
tanggal laporan belum dicabut, sehingga Perusahaan mencatat penurunan nilai obligasi APOL
beserta piutang bunganya sebesar 100%.

10. Utang Investasi

Merupakan utang yang timbul karena penanaman/pembelian investasi yang telah jatuh tempo
tetapi belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut:

38
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Saham MAPI 310.611.151 --
Saham MAPI 430.847.725 --
Jumlah Utang Investasi 741.458.876 --

11. Beban Masih Harus Dibayar

Merupakan beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian
sebagai berikut:

2017 2016
Beban Personalia yang Masih Harus Dibayar 2.386.924.773 2.248.629.478
Beban Kantor yang Masih Harus Dibayar 7.337.101 9.384.148
Beban Jasa Pihak Ketiga yang Masih Harus Dibayar 121.099.091 157.763.637
Beban Operasional Lain yang Masih Harus Dibayar 24.150.000 38.780.000
Beban Investasi yang Masih Harus Dibayar 29.262.338 33.305.734
Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar 2.568.773.303 2.487.862.997

12. Liabilitas Lain

Merupakan liabilitas lain per 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:

2017 2016
PPh Pasal 25 yang Masih Harus Dibayar 99.736.369 81.826.939
PPh Pasal 21 yang Masih Harus Dibayar 644.958 644.958
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) -- 8.411.780
PPh Pasal 29 yang Masih Harus Dibayar 9.916.310 9.916.310
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja (PSAK.24) 1.542.988.068 1.526.634.982
Uang Jaminan 1.469.230 1.469.230
Hutang Lain-lain 1.949.916 4.935.600
Titipan Pajak PPh Pasal 21 272.490.167 123.467.356
Titipan Lain-lain (PPh dan Potongan Pensiun) 11.271.634 12.379.779
Hutang Titipan Iuran 34.504.548 96.866.803
Titipan Pajak PPh Pasal 4 (2) 828.164 828.164
Titipan Pajak PPh Pasal 23 4.449.915 6.399.326
Jumlah Liabilitas Lain 1.980.249.279 1.873.781.227

Dana Pensiun Pos Indonesia telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” yang
mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. Entitas diwajibkan untuk
mengakui liabilitas ketika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan
kerja yang akan dibayarkan di masa depan dan beban ketika entitas menikmati manfaat
ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh
imbalan kerja.

Jumlah Pengurus dan Pegawai yang berhak atas imbalan pasca kerja untuk posisi 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing sebanyak 36 orang.

Rincian liabilitas imbalan pasca kerja 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Pensiun Karyawan 1.240.794.241 605.426.482
Pensiun Pengurus 269.658.780 629.038.750
Pensiun Dewan Pengawas 32.535.047 292.169.750
Jumlah Imbalan Pasca Kerja 1.542.988.068 1.526.634.982

39
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Imbalan pasca kerja untuk posisi 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 tidak dihitung oleh
aktuaris karena perubahan imbalan kerja tersebut jumlahnya tidak signifikan.

Manajemen Dapenpos memberikan imbal kerja jangka panjang kepada karyawan berupa
pesangon dan pensiun dengan mengikutsertakan karyawan pada Lembaga Keuangan (DPLK)
dengan metode iuran pasti ditambah iuran BPJS Ketenagakerjaan. DPLK atau Dana Pensiun
Lembaga Keuangan berdasarkan Undang-undang 11 tahun 1992 pasal 4 butir 1 adalah Dana
Pensiun yang dibentuk oleh Bank atau asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti bagi perorangan. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yaitu program pensiun yang
menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, benefit
yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil
pengembangan atau investasinya. Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015, apabila karyawan mencapai usia
pensiun maka besarnya uang pesangon akan diperhitungkan dengan iuran DPLK ditambah iuran
BPJS Ketenagakerjaan pemberi kerja yang terkumpul untuk masing-masing karyawan.

Karakteristik program Iuran Pasti adalah sebagai berikut:


1. Manfaat pensiun berupa akumulasi iuran beserta hasil pengembangannya.
2. Besar iuran ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, ditetapkan di awal dan lebih stabil.
3. Bersifat pemberdayaan: kontrol dan risiko berada di tangan Peserta, termasuk risiko investasi.
4. Pencatatan dana: akun individu.

Besaran dan rumus besar manfaat yang diperoleh karyawan Dapenpos adalah sebagai berikut:

Jenis Manfaat Rumus Besar Manfaat


Pensiun Normal (2 P + 1 UPMK) X 1,15
Pekerja Meninggal dunia (2 P + 1 UPMK) X 1,15
Pekerja Mengundurkan diri 15% X (1P + 1 UPMK)
Sakit berkepanjangan (2 P + 2 UPMK) X 1,15

Catatan:
P = Uang Pesangon
UPMK = Uang Penghargaan Masa Karya

Ketentuan pemberian pesangon pensiun untuk karyawan Dapenpos sebagai berikut:


1. Jika perhitungan pesangon berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2003 lebih besar dari iuran DPLK ditambah iuran BPJS Ketenagakerjaan, maka
pemberi kerja hanya memiliki kewajiban selisih pesangon Undang-undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 dengan iuran DPLK yang terkumpul.
2. Jika perhitungan pesangon berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2003 lebih kecil dari iuran DPLK ditambah iuran BPJS Ketenagakerjaan, maka
pemberi kerja tidak memiliki kewajiban tambahan terhadap pesangon karyawan tersebut,
karena semua pembayaran diperoleh dari DPLK.

Iuran DPLK dan BPJS Ketenagakerjaan karyawan Dapenpos tahun 2017 sebesar
Rp221.363.384 dan saldo kewajiban yang diakui per 31 Desember 2017 dan 2016 setelah Nilai
Kini Kewajiban dikurangi dengan Iuran DPLK dan BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai
berikut:

40
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Nilai kewajiban 1.462.157.625 709.591.400
Nilai wajar aset program (221.363.384) (104.164.918)
Posisi pendanaan 1.240.794.241 605.426.482
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui - -
Biaya jasa lalu yang belum diakui-non-vested - -
Kewajiban/(kekayaan) diakui dalam neraca 1.240.794.241 605.426.482

Ketentuan Pesangon untuk Pengurus dan Dewan Pengawas Dapenpos diatur dalam
Keputusan Pendiri Dapenpos Nomor: KD.30/Dirut/0215 tanggal 27 Februari 2015 dengan
besaran 15% dari gaji atau honorarium terakhir dikalikan dengan masa kerja (bulan) selama di
Dapenpos.

Imbalan kerja jangka pendek yang diberikan Dapenpos berupa cuti tahunan dan insentif.
Sesuai dengan Ketentuan Nomor: 10/SK/Dirut/0214 tanggal 28 Februari 2014 bahwa cuti
tahunan diberikan kepada karyawan sebesar 1,5 kali gaji pokok terakhir sedangkan besaran
insentif diberikan mengacu pada ketentuan Nomor: 109/DIRUT/1215 tanggal 31 Desember
2014.

13. Pendapatan Investasi

Jumlah pendapatan investasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Bunga/Bagi Hasil
Surat Berharga Negara 25.706.330.555 18.415.161.299
Deposito on Call 26.931.059 --
Deposito Berjangka 22.117.485.032 15.233.460.234
Obligasi 56.834.847.221 61.469.900.001
Sub Total 104.685.593.867 95.118.521.534
Dividen
Saham 2.092.152.195 3.743.318.794
PT Dapensi Abadi 63.480.389 206.764.705
PT Dapensi Dwikarya 915.871.898 --
PT Dapensi Trio Usaha 4.990.732.792 11.312.047.310
PT Pefindo 1.500.000 5.000.000
Sub Total 8.063.737.274 15.267.130.809
Jumlah dipindahkan 112.749.331.141 110.385.652.343

41
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Jumlah pindahan 112.749.331.141 110.385.652.343
Sewa
Tanah dan Bangunan 1.211.095.460 931.374.501
Sub Total 1.211.095.460 931.374.501

Laba (Rugi) Pelepasan Investasi


Surat Berharga 1.472.500.000 --
Saham (24.923.531.702) (11.926.568.282)
Obligasi 1.902.000.000 (180.000.000)
Unit Penyertaan Reksadana 601.063.368 2.610.683.878
Sub Total (20.947.968.334) (9.495.884.404)

Pendapatan Investasi Lain


Deposito 441.402 --
Penempatan Langsung 64.878.245 163.044.012
Tanah dan Bangunan -- 334.615
Sub Total 65.319.647 163.378.627
Total 93.077.777.914 101.984.521.067

14. Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi

Merupakan peningkatan (penurunan) nilai wajar investasi awal dan akhir periode pelaporan,
dengan jumlah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:

2017 2016
Surat Berharga Negara 17.396.172.679 (5.342.494.380)
Saham 29.840.697.641 46.827.701.764
Obligasi 13.446.495.351 8.418.766.403
Unit Penyertaan Reksadana (19.861.758) 3.452.277.448
Penempatan Langsung Saham -- (27.447.919.062)
Tanah dan Bangunan 329.356.165 27.257.039.724
Jumlah (Peningkatan) Penurunan Investasi 60.992.860.078 53.165.371.897

15. Iuran Jatuh Tempo

Merupakan iuran jatuh tempo per 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:

2017 2016
Iuran Normal Pemberi Kerja 30.362.081.448 24.031.218.011
Iuran Normal Peserta 8.606.823.114 8.582.972.373
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Jumlah Iuran Jatuh Tempo 119.176.364.580 52.169.270.600

42
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

16. Pendapatan di Luar Investasi


Merupakan pendapatan di luar investasi per 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian
sebagai berikut:

2017 2016
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional 198.054.684 --
Jasa Giro BNI Posindo 11.051.538 11.876.989
Jasa Giro BNI Custody 4.543.111 17.496.800
Jasa Giro HS 1905 1.186 79.459
Pendapatan Lainnya 92.377.382 1.427.369
Jumlah Pendapatan di Luar Investasi 306.027.901 30.880.617

17. Beban Investasi


Jumlah beban investasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Beban Transaksi 408.807.328 692.039.980
Beban Penyusutan 329.356.165 412.142.724
Beban Investasi Lain
Beban PBB Tanah dan Bangunan 123.771.296 81.358.496
Beban Asuransi Bangunan 24.828.000 20.009.499
Beban Sistem Informasi Investasi 74.252.500 166.217.500
Beban Pengelolaan Tanah dan Bangunan 121.109.546 99.127.626
Beban Custodian 369.310.526 386.954.508
Jumlah Beban Investasi 1.451.435.361 1.857.850.333

18. Beban Operasional


Jumlah beban operasional untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
a. Beban Personalia

2017 2016
Gaji/Honor Karyawan, Pengurus, dan Pengawas
Beban Gaji 4.609.256.954 4.277.259.623
Honorarium 1.097.792.053 1.156.597.277
Insentif 1.706.577.493 1.567.201.684
Uang Makan 139.424.250 147.417.375
Uang Lelah, Lembur 8.248.042 18.274.937
Pakaian Seragam 79.765.000 89.557.750
Pemeliharaan Kesehatan 299.892.770 280.886.829
Iuran DPLK dan Jamsostek 188.422.993 216.187.511
Tunjangan Hari Raya 453.443.834 394.500.619
Uang Pesangon 1.237.319.556 519.443.735
Tunjangan Transpot 894.014.250 875.248.500
Biaya Kesejahteraan Karyawan 349.690.013 260.708.633
Tunjangan Pajak 875.290.152 862.276.309
Jumlah Beban Personalia 11.939.137.360 10.665.560.782

43
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

b. Beban Kantor
2017 2016
Alat Tulis Kantor 120.097.935 122.013.400
Langganan Koran dan Majalah 26.562.651 33.995.956
Langganan Telepon 94.081.024 115.298.917
Langganan Listrik dan Air 75.988.438 82.267.342
Administrasi Kantor 104.448.490 83.260.600
PBB 14.830.000 11.878.000
Pemeliharaan Aset Operasional 232.012.822 237.249.364
Asuransi Aset Operasional 10.381.075 9.573.421
Pemeliharaan Kebersihan 128.302.620 117.844.474
Keamanan dan Ketertiban 441.461.964 412.416.678
Jumlah Beban Kantor 1.248.167.019 1.225.798.152

Beban Penyusutan Aset Operasional


2017 2016
Beban Penyusutan Bangunan 155.595.506 155.595.504
Beban Penyusutan Kendaraan 80.971.883 60.801.036
Beban Penyusutan Peralatan Kantor 39.217.366 36.964.027
Beban Penyusutan Peralatan Komputer 38.960.852 45.765.433
Jumlah Penyusutan Aset Operasional 314.745.607 299.126.000

Beban Jasa Pihak Ketiga


2017 2016
Beban Akuntan Publik/Appraisal/
Aktuaris/Maintenance 319.178.474 267.417.600
Jumlah Beban Jasa Pihak Ketiga 319.178.474 267.417.600

Beban Operasional Lain

2017 2016
Rapat-rapat 58.240.000 98.635.000
Humas 523.886.336 487.702.310
Pendidikan, Penataran, dan Seminar 218.403.000 195.130.000
Perjalanan Dinas 485.211.600 384.673.890
Jamuan Rapat/Tamu 58.724.660 49.266.986
Iuran Asosiasi Dana Pensiun (ADPI) 667.744.442 656.995.680
Administrasi Bank/Giropos 4.523.503 3.594.000
Administrasi Pensiun 1.001.752.500 972.657.000
Jumlah Beban Operasional Lain 3.018.486.041 2.848.654.866
Jumlah Beban Operasional 16.839.714.501 15.306.557.400

19. Beban di Luar Investasi dan Operasional

44
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Jumlah beban di luar investasi dan operasional untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Kegiatan Sosial 143.146.200 133.348.222
Beban Kekurangan Pajak/Denda Administrasi 10.467.145 33.462
Beban Penyusutan Website Dapenpos 6.487.498 2.437.500
Uang Duka Kemalangan 1.500.000 3.800.000
Koreksi Pembulatan 1 1
Jumlah Beban Lain di Luar Investasi 161.600.844 139.619.185

20. Manfaat Pensiun

Merupakan manfaat pensiun yang dibayarkan kepada penerima manfaat pensiun yang dicatat
pada jatuh tempo, dengan jumlah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:

2017 2016
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.213
131.145.505.702 126.325.419.213

21. Pajak Penghasilan

Perhitungan taksiran pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:

2017 2016
Penerimaan
Pendapatan Investasi 93.077.777.914 101.984.521.067
Penerimaan Iuran
Iuran Normal Pemberi Kerja 30.362.081.448 24.031.218.011
Iuran Normal Peserta 8.606.823.114 8.582.972.373
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Pendapatan di Luar Investasi 306.027.901 30.880.617
Jumlah Penerimaan (a) 212.560.170.395 154.184.672.284
Penerimaan Obyek Pajak
Pendapatan Investasi
Dividen Penempatan Langsung 5.971.585.079 11.523.812.015
Pendapatan Investasi Lain Penempatan Langsung 64.878.245 163.044.012
Pendapatan Investasi Lain Tanah dan Bangunan -- 334.615
Laba/Rugi Penjualan Aset Operasional 198.054.684 --
Lainnya 92.377.382 1.427.369
Total Penerimaan Obyek Pajak (b) 6.326.895.390 11.688.618.011
Biaya
Biaya Sebelum Koreksi Fiskal
Beban Investasi 1.451.435.361 1.857.850.333
Beban Operasional 16.839.714.501 15.306.557.400
Beban di Luar Investasi dan Operasional 161.600.844 139.619.185
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.215
149.598.256.408 143.629.446.133

45
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

2017 2016
Koreksi Fiskal atas Biaya
Beban Transaksi 408.807.328 692.039.980
Beban Custodian 369.310.526 386.954.508
Biaya Penyusutan 329.356.165 412.142.724
Biaya Pengelolaan Tanah dan Bangunan 120.230.679 366.713.121
Beban Pesangon (PSAK 24) 1.197.922.970 509.739.430
Tunjangan Pajak 875.290.152 862.276.309
Beban Akuntan Publik/
Apraisal dan Konsultan Program 21.190.148 11.914.500
Beban Humas (Sumbangan) 38.483.900 41.751.900
Jamuan Rapat 58.724.660 49.266.986
Administrasi Pensiun 1.001.752.500 972.657.000
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.215
Beban Kegiatan Sosial 143.146.200 133.348.222
Tunjangan Duka 1.500.000 3.800.000
Beban Kekurangan Pajak 10.467.145 33.462
135.721.688.075 130.768.057.357
Jumlah Beban Setelah Koreksi (c) 13.876.568.333 12.861.388.776
Penghasilan Objek Pajak 6.326.895.390 11.688.618.011
Beban Sebagai Pengurang Pajak (b)/(a)x(c) 413.038.792 975.011.706
Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) 5.913.856.000 10.713.606.000
Pajak Penghasilan Badan 1.478.464.000 2.678.401.500
Kredit Pajak
Pasal 23 926.724.835 1.730.961.067
Pasal 25 1.137.108.138 937.524.123
Jumlah Kredit Pajak 2.063.832.973 2.668.485.190
Kurang (Lebih) Bayar PPh Badan (585.368.973) 9.916.310

22. Selisih Penilaian Investasi

Merupakan selisih dasar penilaian investasi antara nilai historis dengan nilai wajar pada periode
pelaporan, dengan rincian sebagai berikut:

2017 2016
Surat Berharga Negara 11.221.696.304 (6.174.476.375)
Saham (46.194.743.051) (76.035.440.692)
Obligasi 13.461.204.800 14.709.449
Reksadana (19.861.758) --
Penyertaan Langsung Saham 18.987.697.308 18.987.697.308
Tanah dan Bangunan 91.617.253.416 91.287.897.251
Jumlah Selisih Penilaian Investasi 89.073.247.019 28.080.386.941

46
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

23. Nilai Kini Aktuarial

2017 2016
Nilai Kini Aktuarial Awal Tahun 1.794.688.129.311 1.699.359.856.754
Penyesuaian Kewajiban Aktuarial 88.886.523.878 95.328.272.557
Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun 1.883.574.653.189 1.794.688.129.311

Saldo Nilai Kini Aktuarial per 31 Desember 2017 merupakan hasil valuasi per 31 Desember 2017
berdasarkan Laporan Aktuaris PT Bestama Aktuaria Nomor: 17087/DAPENPOS/EP/02/2018
tanggal 22 Februari 2018. Perhitungan ini dilakukan agar laporan keuangan tidak terlalu bias.

Asumsi aktuaria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Tingkat Bunga Aktuaria sebesar 10,00% per tahun.


2) Tingkat Kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun sebesar 6,00% per tahun.
3) Tingkat Kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 6,00% per 2 tahun.
4) Usia Pensiun Normal 56 tahun.
5) Tabel Mortalita adalah Tabel 1949 Annuity Mortality Table (Modified), dengan batas usia
maksimal adalah 90 tahun.
6) Tingkat cacat sebesar 10,00% dari tabel Mortalita
7) Tingkat Pengunduran Diri Peserta sebesar 10,00% per tahun untuk Peserta berusia 20
tahun dan menurun secara proporsional sampai 0% pada usia 56 tahun.
8) Metode Perhitungan Attained Age Normal.
9) Biaya pengelolaan sebesar 10,00% dari Penerimaan Iuran Normal dan 1,00% dari
kewajiban.
10) Beda Usia Peserta dengan Suami atau Istri adalah 3 (tiga) tahun.
11) Iuran Peserta 5,00% dari PhDP.
12) Tingkat kematian orang cacat 2 kali tingkat Mortalita.
13) Pajak Manfaat Pensiun sesuai tarif PPh Pasal 21 yang dibebankan ke Dana Pensiun.

24. Selisih Nilai Kini Aktuarial

Akun ini mencatat kelebihan (kekurangan) dana dibandingkan dengan nilai kini aktuarial yang
seharusnya tersedia menurut perhitungan aktuaris, dengan rincian sebagai berikut:

2017 2016
Selisih Nilai Kini Aktuarial Awal Tahun (334.133.713.565) (299.847.637.558)
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto:
Hasil Usaha Periode Berjalan 73.452.591.109 82.032.973.266
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi 60.992.860.078 53.165.371.897
Iuran Normal 38.968.904.562 32.614.190.384
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Manfaat Pensiun (131.145.505.702) (126.325.419.213)
Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain -- --
Penyesuaian Kewajiban Aktuarial (88.886.523.878) (95.328.272.557)
Selisih Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun (300.543.927.378) (334.133.713.565)

47
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

25. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

Perhitungan valuasi aktuaria per 31 Desember 2017 dilakukan sehubungan dengan kewajiban
melakukan perhitungan setiap tahun sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 510/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 Pasal 24 yang menyatakan
bahwa: Dalam hal hasil perhitungan aktuaria menunjukkan bahwa Dana Pensiun mempunyai
kualitas pendanaan tingkat tiga, maka Dana Pensiun dimaksud wajib melakukan valuasi aktuaria
untuk tahun buku berikutnya. Valuasi Aktuaria untuk perhitungan per 31 Desember 2017
dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria dengan Laporan Nomor: 17087/DAPENPOS/EP/02/2018
tanggal 22 Februari 2018.

26. Tanggal Penyelesaian Penyusunan Laporan Keuangan

Pengurus Dapenpos bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
untuk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang diselesaikan pada tanggal 22
Februari 2018.

48
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Aset
Investasi (Nilai Historis)
Surat Berharga Negara B3c1a, E1 294.810.199.946 299.382.699.946
Tabungan -- --
Deposito On Call -- --
Deposito Berjangka B3c1c, E1 364.105.000.000 185.540.000.000
Sertifikat Deposito -- --
Sertifikat Bank Indonesia -- --
Saham B3c1e, E1 139.022.517.651 221.527.281.772
Obligasi B3c1f, E1 558.977.000.000 601.125.000.000
Sukuk -- --
Unit Penyertaan Reksa Dana
- Reksa Dana Pasar Uang, Reksa
Dana Pendapatan Tetap, Reksa
Dana Saham, dan Reksa Dana
Campuran B3c1g, E1 4.000.000.000 --
- Reksa Dana Terproteksi, Reksa
Dana dengan Penjaminan dan
Reksa Dana Indeks -- --
- Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas -- --
- Reksa Dana yang Unit
Penyertaannya Diperdagangkan
di Bursa Efek -- --
Efek Beragun Aset dari Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset -- --
Unit Penyertaan Dana Investasi
Real Estat Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif -- --
Kontrak Opsi Saham -- --
Penempatan Langsung B3c1j, E1 78.708.500.000 75.208.500.000
Tanah -- --
Bangunan -- --
Tanah dan Bangunan B3c1k, E1 12.738.790.453 12.738.790.453
Akumulasi Penyusutan (7.669.146.869) (7.339.790.704)
Jumlah Investasi 1.444.692.861.181 1.388.182.481.467
Selisih Penilaian Investasi E22 89.073.247.019 28.080.386.941

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

48
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - lanjutan
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Aset Lancar di Luar Investasi
Kas dan Bank B3c2, E2 223.763.767 3.755.235.922
Piutang Iuran B3c3, E3
Iuran Normal Pemberi Kerja 553.211.947 --
Iuran Normal Pesesrta 58.096.388 70.999.469
Iuran Tambahan 6.990.707.893 --
Beban Dibayar di Muka B3c5, E4 11.240.036.992 11.142.596.735
Piutang Investasi B3c6, E5 17.811.948.447 15.606.809.344
Piutang Hasil Investasi B3c7, E6 14.090.436.060 14.246.663.096
Piutang Lain-lain B3c8, E7 2.196.544 2.196.544
Jumlah Aset Lancar di Luar Investasi 50.970.398.038 44.824.501.110
Aset Operasional (Nilai Buku)
Tanah dan Bangunan B3c9, E8 3.354.939.155 3.354.939.155
Kendaraan B3c9, E8 621.375.000 1.005.600.000
Peralatan Komputer B3c9, E8 781.699.645 763.599.645
Peralatan Kantor B3c9, E8 565.209.327 552.545.327
Aset Operasional Lain -- --
Akumulasi Penyusutan B3c9, E8 (2.191.035.690) (2.255.994.767)
Aset Operasional 3.132.187.437 3.420.689.360
Aset Lain-lain E9 452.513.594 408.001.092
Jumlah Aset 1.588.321.207.269 1.464.916.059.970
Liabilitas
Nilai Kini Aktuarial E23 1.883.574.653.189 1.794.688.129.311
Selisih Nilai Kini Aktuarial E24 (300.543.927.378) (334.133.713.565)
Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial
Utang Manfaat Pensiun Jatuh
Tempo -- --
Utang Investasi B3b2, E10 741.458.876 --
Pendapatan Diterima di Muka -- --
Beban Masih Harus Dibayar B3b2, E11 2.568.773.303 2.487.862.997
Liabilitas Lain B3b2, E12 1.980.249.279 1.873.781.227
Jumlah Liabilitas di Luar
Nilai Kini Aktuarial 5.290.481.458 4.361.644.224
Jumlah Liabilitas 1.588.321.207.269 1.464.916.059.970

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

49
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Perhitungan Hasil Usaha
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Pendapatan Investasi
Bunga Bagi Hasil B3b3, E13 104.685.593.867 95.118.521.534
Dividen B3b3, E13 8.063.737.274 15.267.130.809
Sewa B3b3, E13 1.211.095.460 931.374.501
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi B3b3, E13 (20.947.968.334) (9.495.884.404)
Pendapatan Investasi Lain B3b3, E13 65.319.647 163.378.627
Jumlah Pendapatan Investasi 93.077.777.914 101.984.521.067
Beban Investasi
Beban Transaksi B3b4, E17 408.807.328 692.039.980
Beban Pemeliharaan Tanah
dan Bangunan B3b4, E17 -- --
Beban Penyusutan Bangunan B3b4, E17 329.356.165 412.142.724
Beban Manajer Investasi B3b4, E17 -- --
Beban Investasi Lain B3b4, E17 713.271.868 753.667.629
Jumlah Beban Investasi 1.451.435.361 1.857.850.333
Hasil Usaha Investasi 91.626.342.553 100.126.670.734
Beban Operasional
Gaji/Honor Karyawan,
Pengurus, dan Dewan Pengawas B3b4, E18 11.939.137.360 10.665.560.782
Beban Kantor B3b4, E18 1.248.167.019 1.225.798.152
Beban Pemeliharaan -- --
Beban Penyusutan B3b4, E18 314.745.607 299.126.000
Beban Jasa Pihak Ketiga B3b4, E18 319.178.474 267.417.600
Beban Operasional Lain B3b4, E18 3.018.486.041 2.848.654.866
Jumlah Beban Operasional 16.839.714.501 15.306.557.400
Pendapatan dan Beban Lain-lain
Bunga Keterlambatan Iuran -- --
Laba (Rugi) Penjualan
Aset Operasional E16 198.054.684 --
Laba (Rugi) Penjualan
Aset Lain-lain -- --
Pendapatan Lain di Luar Investasi E16 107.973.217 30.880.617
Beban Lain di Luar Investasi
dan Operasional B3b4, E19 (161.600.844) (139.619.185)
Jumlah Pendapatan
dan Beban Lain-lain 144.427.057 (108.738.568)
Hasil Usaha Sebelum Pajak 74.931.055.109 84.711.374.766
Pajak Penghasilan B3c11, E21 1.478.464.000 2.678.401.500
Hasil Usaha Setelah Pajak 73.452.591.109 82.032.973.266

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

50
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Arus Kas
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)

Catatan 2017 2016


Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 103.576.627.489 97.551.678.965
Penerimaan Dividen 8.400.375.159 15.880.364.170
Penerimaan Sewa 1.089.420.040 892.889.999
Pendapatan Investasi Lain 182.104.011 76.163.926
Pelepasan Investasi 602.855.902.309 690.765.337.731
Penanaman Investasi (681.644.919.357) (711.798.116.194)
Pembayaran Beban Investasi (684.669.597) (746.380.843)
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Investasi 33.774.840.054 92.621.937.754

Arus Kas dari Aktivitas Operasional


Pembayaran Beban Operasional (15.040.762.545) (14.702.086.223)
Penjualan Aset Operasional -- 1.800.000
Pembelian Aset Operasional (50.439.000) (707.316.500)
Penjualan Aset Lain-lain -- --
Pembelian Aset Lain-lain (62.600.000) (151.350.000)
Pendapatan Lain di Luar Investasi 452.333.958 471.165.407
Beban di Luar Investasi
dan Operasional (1.320.600.347) (275.948.307)
Pajak Penghasilan (2.021.725.759) (2.654.435.475)
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Operasional (18.043.793.693) (18.018.171.098)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Penerimaan Iuran Normal
Pemberi Kerja 29.808.869.501 26.078.734.562
Penerimaan Iuran Normal Peserta 8.518.110.657 8.536.116.017
Penerimaan Iuran Tambahan 73.216.752.125 21.184.670.234
Penerimaan Bunga
Keterlambatan Iuran -- --
Penerimaan Pengalihan Dana dari
Dana Pensiun Lain -- --
Pembayaran Pengalihan Dana ke
Dana Pensiun Lain -- --
Pembayaran Manfaat Pensiun (130.806.250.799) (127.090.085.011)
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Pendanaan (19.262.518.516) (71.290.564.198)
Peningkatan (Penurunan) Kas Bersih (3.531.472.155) 3.313.202.458
Kas dan Bank Awal Periode B3c2, E2 3.755.235.922 442.033.464
Kas dan Bank Akhir Periode B3c2, E2 223.763.767 3.755.235.922

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

51
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

1. Piutang PT Jasa Banda Garta


Piutang PT Jasa Banda Garta (PT JBG) sebesar Rp24.039.673.007 pada tanggal 31 Desember
2003 dilaporkan di Laporan Aset Neto dan Neraca dalam akun Aset Lain-lain. Piutang ini
merupakan nilai klaim Dapenpos kepada PT JBG yang timbul akibat kegagalan PT JBG memenuhi
kewajiban mengembalikan aset tunai kepada Dapenpos berdasarkan:
a. Perjanjian Kerja Sama (PKS) Transaksi Saham Nomor: 6569/Dirut/2001 dan
JBG/HO/039/XII/2001 tanggal 14 Desember 2001, addendum PKS Nomor: 2332/Dirut/2002
dan JBG/HO/075/IV/2002 tanggal 18 April 2002, PKS Nomor: 5303/Dirut/2002 dan
JBG/HO/155/VII/2002 tanggal 24 Juli 2002, dan PKS Jual Beli Saham dengan Sistem Repo
Nomor: 8188/Dirut/2002 dan JBG/HO/179/XII/2002 tanggal 24 Desember 2002 yang
merupakan transaksi pengalihan 123.250.000 saham PT Dharma Samudra Fishing Industries,
Tbk (PT DSFI) bernilai total Rp22.882.500.000 milik PT JBG kepada Dapenpos dengan janji
akan dibeli kembali dalam waktu 6 bulan kemudian (23 Juni 2003) dengan harga total
Rp25.882.500.000.

b. Hasil Investasi sebesar Rp1.144.954.804 sesuai surat sanggup bayar dari PT JBG Nomor:
008/JBG/HO/I/2003 tanggal 27 Januari 2003.

Atas klaim tersebut, Pengurus Dapenpos telah melakukan berbagai upaya penagihan/
penyelamatan aset investasi tersebut dan telah menyerahkan penanganan proses hukum atas
Wanpretasi PT JBG ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melalui surat Direktur Dapenpos Nomor:
60/Dirut/2004 tanggal 6 Januari 2004 dan ditindaklanjuti dengan penyerahan kuasa dari
Direktur Utama Dapenpos kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melalui Surat Kuasa
Khusus Nomor: 329/Dirut/2004 tanggal 16 Januari 2004.

Dalam laporan keuangan tahun 2003, guna memenuhi penyajian yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan, Pengurus Dapenpos telah membentuk penyisihan atas potential loss
yang timbul dari piutang ini sebesar nilai klaimnya, yaitu Rp24.039.673.007.

Dalam tahun 2004, upaya penyelesaian piutang PT JBG terus dilanjutkan oleh Pengurus
Dapenpos, antara lain dengan membentuk tim asistensi untuk penyelesaian masalah piutang
PT JBG dan menunjuk Konsultan Hukum Pasar Modal untuk mendampingi Kejati dalam
rencana melakukan gugatan perdata kepada PT JBG.

Dalam tahun 2005, Dapenpos telah melakukan upaya penyelesaian masalah piutang PT JBG
melalui Satuan Kerja Penyelesaian Pembayaran Kembali Investasi Dana Pensiun di PT JBG
yang dibentuk oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI).

Dalam tahun 2006, Dapenpos melalui surat tertanggal 9 Mei 2006 dan 2 Juni 2006 kepada
Bapepam berusaha melakukan penyelesaian kasus PT JBG, namun sampai tanggal 31
Desember 2006 belum ada jawaban, sedangkan tindak lanjut tim yang dibentuk ADPI masih
belum berjalan, yaitu akan menghadap Kepala Biro Dana Pensiun Departemen Keuangan,
namun sampai dengan 31 Desember 2006 belum diperoleh informasi lebih lanjut.

Selama tahun 2007 dalam beberapa kesempatan, meminta kepada institusi yang berwenang
tentang penanganan kasus tersebut, namun itu pun tidak diperoleh gambaran yang
menggembirakan. Sebagai informasi PT JBG kini tidak tercatat lagi di Bapepam Lembaga
Keuangan, serta oknum Direksi yang terlibat kini terus dicari oleh aparat berwenang karena
masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Piutang tersebut menurut pihak Dapenpos
sangat kecil kemungkinan tertagih.

Pada tahun 2008 Dapenpos masih menindaklanjuti kasus tersebut bersama Asosiasi Dana
Pensiun Indonesia (ADPI) dan beberapa Dana Pensiun yang terkait dalam kasus PT JBG.
Legal opinion dan laporan tuntas pada PT JBG telah diselesaikan oleh Konsultan Hukum Safitri

52
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

Motik dan Partner’s pada tanggal 1 Desember 2008 dan telah diterima oleh Dapenpos pada
bulan Februari 2009 yang selanjutnya telah dilaporkan ke PT Pos Indonesia (Persero) selaku
Pendiri dengan Surat Nomor: 1338-Lap-36/Inv-30/2009 tanggal 2 Maret 2009 untuk dimintakan
rekomendasi penanganannya lebih lanjut. Berdasarkan hasil pertemuan dengan ADPI pada
tanggal 14 Oktober 2009, pihak Bapepam LK c.q. Biro Dana Pensiun masih menunggu surat
SP3 dari pihak Kejaksaan yang akan dijadikan dasar untuk membuat surat edaran kepada
semua Dana Pensiun untuk menghapusbukukan piutang tersebut.

Pada tanggal 2 Maret 2010 dilakukan pertemuan dengan pihak ADPI, bersama dengan korban
PT JBG lainnya, yang diwakili oleh petugas SPI/Legal Ibu Arni dan dari pertemuan tersebut
pihak ADPI mengupayakan kepada Bapepam untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Pada tahun 2011 permasalahan PT JBG yang selama ini dimediasi oleh pihak ADPI, sampai
saat ini belum ada kejelasan, meskipun status perusahaan PT JBG sudah tidak aktif dengan
pencabutan ijin oleh Bapepam.

Sementara itu setelah tahun 2012 peran Bapepam telah digantikan oleh OJK di mana
pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Perusahaan yang statusnya sudah
tidak beroperasi karena ijin operasinya sudah dicabut oleh Bapepam dan memiliki hutang,
maka Pihak OJK tidak dapat menyelesaikannya, sehingga kasusnya dianggap sudah closed.

Pengurus telah menyampaikan secara resmi melalui surat Nomor: 3676-Sek-18/DInv-030/2014


tanggal 19 Juni 2014 kepada pihak OJK untuk meminta masukan dan pandangan atas
penyelesaian kasus tersebut, namun sampai saat ini belum ada jawaban.

2. Piutang Hasil Investasi - STMIK PMBI


a. Pada tanggal 31 Desember 2003, Dapenpos mempunyai saldo tagihan kepada Sekolah Tinggi
Manajemen Informasi dan Komputer Pengembang Manajemen Bisnis Indonesia (STMIK PMBI)
sebesar Rp1.018.133.959 atas uang sewa gedung milik Dapenpos di Jl. PHH. Mustafa Nomor
33A dan 35 Bandung, yang belum dilunasi oleh STMIK PMBI (Perjanjian Sewa-menyewa
Nomor 51 dan 52 tanggal 31 Juli 1998). Dalam laporan keuangan tahun 2002, saldo tagihan
kepada STMIK PMBI berjumlah Rp803.103.818. Atas tunggakan sewa tersebut, Dapenpos
telah melakukan upaya-upaya penagihan, di antaranya:
1) Membuat Perjanjian Hutang-piutang antara Dapenpos dan STMIK PMBI Nomor:
1022/Dirut/2003 dan 001/KET/P/II/2003 tanggal 20 Februari 2003. Dalam perjanjian ini,
STMIK PMBI telah menyerahkan 8 sertifikat tanah SHM atas nama Tn. Drs. Kostra
Baladhika, Ketua STMIK PMBI, sebagai jaminan atas janji membayar tunggakan sewa
tersebut. Menurut Laporan Penilai Independen PT Mawar Indah Valuations tanggal 8
Desember 2003 nilai wajar tanah tersebut Rp309.835.000.
2) Menyerahkan penanganan proses hukum atas Wanprestasi STMIK PMBI ke Kejaksaan
Tinggi Jawa Barat.
3) Melakukan pengosongan/serah terima gedung Dapenpos yang ditempati STMIK PMBI pada
tanggal 13 Februari 2004.
4) Berdasarkan informasi pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melalui surat Nomor:
B-504/0.2.6/Gph/03/2004, dinyatakan bahwa pihak STMIK PMBI berjanji akan
menyelesaikan tunggakan kewajibannya secara bertahap mulai akhir bulan Maret 2004.

b. Dalam laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, guna memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku, akun Piutang Hasil Investasi telah direklasifikasi dan disajikan dalam pos Aset Lain-
lain. Guna memenuhi penyajian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, dalam
laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, Pengurus Dapenpos telah membentuk penyisihan
atas potential loss yang timbul dari piutang ini sebesar nilai klaimnya, yaitu Rp1.018.133.959
Dengan penyisihan ini, maka aset neto dan hasil usaha tahun 2004 dan 2005 berkurang
sebesar jumlah yang sama dengan besar penyisihan tersebut.

53
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

c. Dalam tahun 2006, Dapenpos telah menghubungi Notaris Tati Nurlina, SH. untuk membuat
surat kuasa jual, namun mendapat kesulitan mencari Tn. Drs. Kostra Baladhika. Dapenpos
juga melakukan penyelamatan jaminan berupa sertifikat tanah dengan meregistrasikan ke
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumedang dan mencari pengacara untuk membantu
penyelesaian dari aspek hukum.

Perkembangan sampai dengan akhir tahun 2006 menunjukkan bahwa pihak STMIK PMBI
masih belum dapat menyelesaikan tunggakan sewa gedung Dapenpos Jl. PHH. Mustafa No.
35 dan Nomor 33A (Ballroom) Bandung sebesar Rp1.018.133.959.

d. Dalam tahun buku 2007, masih berupaya mencari tahu keberadaan yang bersangkutan.

e. Dalam tahun 2008 Dapenpos berupaya mengalihkan status tanah jaminan yang diserahkan ke
Dapenpos sebesar Rp309.835.000 (nilai menurut appraisal) menjadi hak milik sehingga
mengurangi kerugian yang terjadi.

Adapun sertifikat yang dijaminkan adalah sertifikat asli tanah yang terletak di Kecamatan
Jatinangor dan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang terdiri dari:
1) SHM Nomor 1161 luas tanah 820 m²
2) SHM Nomor 1692 luas tanah 413 m²
3) SHM Nomor 1693 luas tanah 545 m²
4) SHM Nomor 1694 luas tanah 417 m²
5) SHM Nomor 1695 luas tanah 335 m²
6) SHM Nomor 1696 luas tanah 415 m²
7) SHM Nomor 1697 luas tanah 350 m²
8) SHM Nomor 1698 luas tanah 350 m²

f. Pada tanggal 14 Desember 2009 Sdr. Kostra Baladhika memenuhi panggilan Dapenpos. Pada
pertemuan tersebut Sdr. Kostra Baladhika menyatakan adanya calon pembeli yang berminat
atas tanah yang berlokasi di Tanjungsari Sumedang dan hasil penjualan tanah tersebut untuk
menyelesaikan kewajiban atas piutang Dapenpos serta meminta adanya keringanan berupa
penghapusan piutang tersebut. Dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan:
1) Pengurus Dapenpos menyambut baik penjualan tanah tersebut walaupun harga tanah
tersebut belum menutupi seluruh kewajiban atas piutang Dapenpos.
2) Penghapusan atas piutang tersebut tidak dapat disetujui karena berdasarkan aturan yang
ada di Dana Pensiun proses penghapusan aset harus melalui ketentuan yang berlaku.
3) Apabila penjualan tanah tidak terlaksana, maka akan dibuat kuasa jual oleh Notaris atas
sertifikat tanah tersebut.

g. Dalam tahun buku 2010, pihak Dapenpos mengundang Sdr. Kostra Baladhika untuk membuat
Surat Kuasa untuk Menjual atas sertifikat tanahnya, namun yang bersangkutan meminta syarat
agar hasil seluruh penjualannya melunasi seluruh utang-utangnya. Karena nilai penjualannya
diperkirakan jauh lebih kecil dari utang-utangnya, maka pihak Dapenpos tidak menyetujuinya.
Pihak Dapenpos merencanakan membuat Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT) yang
dibuat Notaris bersama dengan pihak BPN.

h. Pada tahun 2011 sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan piutang STMIK PMBI melalui
kompensasi dengan nilai jaminan tanah yang diserahkan, Pengurus telah melaksanakan 2
(dua) kali appraisal atas tanah tersebut. Sesuai hasil appraisal pertama oleh KJPP Nana,
Imadduddin dan Rekan tanggal 10 Oktober 2011 tanah tersebut dinilai sebesar Rp984.150.000
sedangkan hasil appraisal kedua oleh KJPP Andang Kosasih, Maman Firmansyah, Agus
Prihatanto dan Rekan tanggal 31 Oktober 2011 tanah tersebut dinilai sebesar Rp911.300.000.

54
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

Hasil penilaian kedua appraisal di atas masih belum menutupi jumlah piutang sebesar
Rp1.018.133.959 sehingga untuk mengamankan aset tersebut akan dilakukan pengurusan
atas legalitas atau hak kepemilikan tanah. Selanjutnya langkah yang ditempuh adalah
mengusulkan kepada Pendiri untuk memberikan persetujuan atas permintaan dari pihak STMIK
PMBI bahwa nilai jaminan dikompensasikan sebagai pelunasan piutang. Setelah dilakukan
appraisal baru atas aset tanah jaminan di Sumedang yaitu melakukan proses balik nama a.n.
Dapenpos telah disetujui oleh Pendiri (Surat Nomor: 1443/Dirut/2011 tanggal 28 Desember
2011) dengan catatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah aset tanah jaminan dari Sdr.
Kostra Baladhika tidak langsung menyelesaikan (offset) terhadap piutang STMIK PMBI pada
neraca Dapenpos, namun diperlakukan sebagai pemulihan kerugian Dapenpos dan posisi
piutang STMIK PMBI diijinkan untuk dihapusbukukan pada neraca Dapenpos apabila penjualan
aset tanah jaminan telah direalisasikan.

i. Berdasarkan surat Pendiri tanggal 20 Desember 2011 Nomor: 1443/Dirut/2011 tersebut Sdr.
Kostra yang menyatakan bersedia hadir pada pertengahan Mei 2012 tidak memenuhi
komitmennya tersebut. Upaya selanjutnya kami melakukan konfirmasi ulang melalui e-mail dan
Sdr. Kostra mengirimkan jawaban melalui e-mail tanggal 26 Mei 2012 yang menyatakan
beberapa hal terkait hutang piutang dimaksud yaitu:
• Pemilik STMIK PMBI adalah Yayasan CKMI (Citra Kharisma Muslim Indonesia) yang
diketuai oleh Ir. H. Azwar Anas.
• Sdr. Kostra menyatakan statusnya adalah sebagai pegawai STMIK PMBI dengan jabatan
sebagai Dirut STMIK PMBI, bukan sebagai pemilik ataupun pengurus Yayasan CMKI.
• Sejak tahun 2005 STMIK PMBI telah dialihkan kepemilikannya kepada Yayasan Dharma
Negara dan bersamaan dengan itu Yayasan CMKI dinyatakan bubar.
• Sertifikat Tanah Hak Milik 8 sertifikat yang berada pada pihak Dapenpos adalah milik
pribadi Kostra bukan milik Yayasan CMKI, diberikan sebagai jaminan sementara.

Dengan penjelasan di atas, Sdr. Kostra menyatakan bahwa secara hukum tidak
bertanggungjawab atas hutang-piutang dan yang bertanggung jawab adalah Yayasan CMKI,
namun demikian yang bersangkutan bersedia untuk mencari penyelesaian permasalahan
tersebut.

j. Menyikapi penjelasan di atas, Pengurus Dapenpos telah melakukan konsultasi dengan Biro
Hukum PT Pos Indonesia (Persero) dan saran dari Biro Hukum sebagai berikut:
1) Bahwa secara hukum yang bertanggungjawab atas permasalahan tersebut adalah pihak
yang namanya tercantum di dalam perjanjian kerjasama tersebut sehingga untuk kasus
STMIK PMBI yang melakukan perjanjian kerjasama tersebut bertindak dalam jabatan selaku
ketua dan mewakili untuk dan atas nama STMIK PMBI adalah Sdr. Kostra Baladhika.
2) Mengupayakan untuk bertemu langsung dengan Sdr. Kostra Baladhika.
3) Harta yang dijadikan jaminan tidak dapat diakui aset perusahaan sepanjang tidak ada surat
kuasa jual dari Sdr. Kostra Baladhika atau belum ada balik nama ke Dapenpos.

k. Tindak lanjut Pengurus Dapenpos atas saran Biro Hukum tersebut yaitu mengundang Sdr.
Kostra Baladhika ke Kantor Dapenpos untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun
Sdr. Kostra Baladhika sulit dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya, melalui barbagai
upaya yang dilakukan Dapenpos adalah menghubungi yang bersangkutan untuk
membicarakan permasalahan dan kesediaan hadir pada tanggal 14 Desember 2012, namun
pelaksanaannya Sdr. Kostra Baladhika baru memenuhi undangan pada tanggal 17 Januari
2013.

Dalam pertemuan tanggal 17 Januari 2013 terdapat saran kuasa hukum Kostra Baladhika
yaitu:
1) Pembuatan Perjumpaan Hutang dalam perikatan jual beli dan Surat Kuasa (PBJB) yaitu
merupakan suatu cara penghapusan hutang dengan memperhitungkan hutang STMIK dan

55
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

Piutang Dapenpos secara timbal balik antara Kreditur (Pengurus Dapenpos) dengan
Debitur (Sdr. Kostra Baladhika).
2) Dalam perikatan tersebut dicantumkan bahwa aset jaminan berupa 8 (delapan) sertifikat
tanah dengan luas sebesar 3.645 m2 yang terletak di desa Hegarmanah Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Semedang propinsi Jawa Barat untuk sementara akan dicatat di
Neraca Dapenpos sebagai aset Dapenpos dan akan dilepas paling lambat 1 (satu) tahun
kemudian dengan harapan nilai jaminan tanah tersebut sudah dapat menutup piutang
sebesar Rp1.018.133.959 dan meminta bagian untuk istri sebagai harta gono-gini.
3) Pembuatan PBJB akan dibuat di hadapan Notaris dan biaya Notaris menjadi beban
Dapenpos dan Sdr. Kostra Baladhika (eks Ketua STMIK PMBI).

l. Atas saran tersebut di atas Pengurus Dapenpos berpendapat:


1) Bahwa saran pihak Kostra Baladhika tidak dapat dilaksanakan karena sesuai dengan surat
Pendiri Dapenpos yang menyatakan bahwa piutang STMIK tidak dapat di-offset dengan
aset sepanjang belum direalisasikan sebagai kas.
2) Tidak dapat membagi harta gono-gini apabila harga jual kurang dari nilai piutang tersebut,
jika harga jual lebih dari nilai piutang, maka kelebihannya akan diserahkan kepada pihak
Kostra Baladhika.
3) Pelepasan tanah jaminan apabila diperlukan akan dijual dalam waktu kurang dari 1 (satu)
tahun.

m. Pada tanggal 17 April 2013 Pengurus Dapenpos mengadakan pertemuan dengan Biro Hukum
PT Pos Indonesia untuk membahas permasalahan tersebut dengan beberapa masukan
sebagai berikut:
1) Opsi 1 (pertama)
a) Hasil penjualan aset jaminan tidak dapat dibagi dua dengan pihak Debitur yaitu hutang
kepada Dapenpos harus dipenuhi dahulu dan apabila terdapat nilai lebih/sisa dari hasil
penjualan baru dapat diserahkan kepada pihak Debitur (Sdr. Kostra).
b) Sesuai Undang-undang Yayasan tahun 2011 apabila Yayasan tidak dijalankan dengan
baik maka hal tersebut dapat menjadi tanggung jawab Pengurus Yayasan, seperti
halnya permasalahan hutang STMIK PMBI kemungkinan Sdr. Kostra yang saat itu
menjabat sebagai Pengurus Yayasan/Ketua STMIK mengetahui aturan tersebut dan
mengambil tanggung jawab hutang tersebut, di samping itu hal tersebut terpisah dengan
masalah harta gono-gini.

2) Opsi ke 2 (dua)
1. Segera melakukan eksekusi jual terkait kemungkinan adanya dampak hukum yang
tinggi yaitu:
i. Aset jaminan bukan atas nama Yayasan tetapi atas nama pribadi Sdr. Kostra
Baladhika.
ii. Ahli waris akan menuntut apabila Debitur meninggal dunia dan pihak Dapenpos
harus menyerahkan kepada ahli waris.
iii. Yayasan dan Sekolah Tinggi tersebut sudah bubar.
2. Hasil penjualan/pembagian dinegosiasi minimal 60% : 40% atau 75% : 25%.

n. Untuk penyelesaian permasalahan tersebut, Pengurus Dapenpos telah melayangkan surat


kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 19 Juni 2013 dengan surat Nomor:
3688-Sek-19/Dinv-30/2013 tentang permintaan pelaksanaan write-off atas pencatatan aset
tersebut, namun sampai dengan akhir Desember 2013 belum ada ijin tertulis dari pihak OJK
dan saat ini aset tersebut dicatat di pos aset lain-lain dan telah disisihkan 100%.

o. Berdasarkan Notulen Rapat tanggal 28 November 2013 antara Direktur Investasi dengan
Pengacara Sdr. Kostra Baladhika untuk penyelesaian atas sertifikat tanah yang dijaminkan oleh
Sdr. Kostra Baladhika atas piutang sewa ruangan/gedung dari Dapenpos agar segera dijual

56
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

dan hasil penjualannya dibagi dengan istri Sdr. Kostra Baladhika dan Direktur Invertasi
meminta agar apa yang disampaikan oleh Pengacara dibuat secara tertulis melalui Sdr. Kostra
Baladhika.
Terkait permasalahan ini Pengurus Dapenpos telah mengajukan permohonan konsultasi
dengan OJK melalui surat Nomor: 3676-Sek18/DInv-030/2014 tertanggal 19 Juni 2014 dan
selanjutnya OJK melalui surat Nomor: S-67/NB.12/2014 tertanggal 8 Juli 2014 perihal
undangan memberikan kesempatan kepada Pengurus Dapenpos untuk membahas
permasalahan yang ada bertempat di kantor OJK. Pada pertemuan tersebut OJK berpendapat
bahwa keputusan penghapusan saldo piutang STMIK PMBI sepenuhnya diserahkan kepada
Pendiri, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah dampak dari keputusan penghapusan aset
terhadap peserta (khususnya RKD).

Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 26 Maret 2015 datang menghadap Direktur Investasi
Dapenpos dengan maksud menanyakan besaran utang yang harus diselesaikan terkait utang
biaya sewa ruangan STMIK PMBI serta keinginan untuk mendapatkan keringanan
pembayaran. Direktur Investasi Dapenpos pada pertemuan tersebut meminta agar keinginan
dan harapan tersebut disampaikan secara tertulis serta menyerahkan fotokopi Perjanjian Utang
Piutang sebagai pedoman dalam perhitungan.

Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 25 April 2015 menyampaikan surat kepada Pengurus
Dapenpos berisi permohonan keringanan penyelesaian utang STMIK PMBI yaitu dalam bentuk
diskon 50% dari total hutang STMIK PMBI.

Pengurus Dapenpos melalui surat Nomor: 2899-UM-54/DInv-030/2015 tertanggal 18 Mei 2015


perihal Surat Jawaban menyampaikan jawaban atas surat dari Sdr. Kostra Baladhika tersebut
di atas, antara lain disampaikan mengenai:
1). Pemberian keringanan/diskon berupa pembebasan denda keterlambatan sehingga saldo
yang perlu dilunasi (setelah diskon) sebesar Rp1.083.121.240.
2). Kebijakan pembebasan denda keterlambatan diberikan apabila saldo hutang sebesar
Rp1.083.121.240 dilunasi selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2015.

p. Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 26 Maret 2015 menghadap Direktur Investasi Dapenpos
dengan maksud untuk menanyakan besaran hutang yang harus diselesaikan terkait dengan
utang biaya sewa ruangan STMIK PMBI. Dalam pertemuan tersebut disampaikan juga
keinginan Sdr. Kostra Baladhika untuk mendapatkan keringanan pembayaran. Selain hal
tersebut Sdr. Kostra Baladhika juga menyatakan kesanggupan untuk menyampaikan keinginan
dan harapan secara tertulis dan akan dikirim melalui layanan pos.
- Sdr. Kostra Baladhika melalui surat tertanggal 25 April 2015 menyampaikan permohonan
keringanan penyelesaian hutang STMIK PMBI yaitu dalam bentuk diskon 50% dari total nilai
hutang STMIK PMBI.
- Pengurus Dapenpos menyampaikan surat jawaban kepada Sdr. Kostra Baladhika tertanggal
18 Mei 2015 Nomor: 2899-UM-54/DInv-030/2015 perihal Surat Jawaban. Melalui surat
tersebut disampaikan bahwa keringanan yang dapat diberikan oleh Dapenpos berupa
pembebasan denda atas keterlambatan pembayaran sehingga pelunasan yang perlu
dibayar sebesar Rp1.083.121.240 yakni sebesar pokok hutang. Kebijakan pembebasan
denda keterlambatan tersebut berlaku apabila pokok hutang tersebut dilunasi selambat-
lambatnya pada tanggal 30 Juni 2015.

q. Pengurus Dapenpos melalui surat yang disampaikan kepada Dewan Pengawas Dapenpos
tertanggal 25 Oktober 2015 Nomor: 6020-UM-52/DInv-030/2015 perihal Ijin
Cutloss/Penghapusan Saldo Piutang STMIK PMBI mengajukan permohonan ijin cutloss
penghapusan piutang kepada STMIK PMBI maksimal sebesar 50% dari saldo total nilai piutang
STMIK PMBI.

57

Anda mungkin juga menyukai