07 Laporan Keuangan Audited 2017-3
07 Laporan Keuangan Audited 2017-3
Laporan Keuangan
Per 31 Desember 2017
Paraf:
DAFTAR ISI
Halaman
1
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Aset Neto - lanjutan
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Perubahan Aset Neto
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Pengurangan
Beban Investasi B3b4, E17 1.451.435.361 1.857.850.333
Beban Operasional B3b4, E18 16.839.714.501 15.306.557.400
Beban di Luar Investasi
dan Operasional B3b4, E19 161.600.844 139.619.185
Manfaat Pensiun B3c10, E20 131.145.505.702 126.325.419.213
Pajak Penghasilan B3c11, E21 1.478.464.000 2.678.401.500
Pengalihan Dana ke Dana
Pensiun Lain -- --
Jumlah Pengurangan 151.076.720.408 146.307.847.631
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto 122.476.310.065 61.042.196.550
Aset Neto Awal Periode 1.460.554.415.746 1.399.512.219.196
Aset Neto Akhir Periode 1.583.030.725.811 1.460.554.415.746
3
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
A. Umum
Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perusahaan Umum Pos dan Giro disahkan menjadi Dana
Pensiun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
Kep-397/KM.17/1998 tanggal 27 Juli 1998 tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari
Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero).
Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero) diubah menjadi Dana Pensiun Pos Indonesia
(Dapenpos) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
113/KM.17/2000 tentang Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pos Indonesia, yang kemudian
diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KEP-044/KM.5/2005
tanggal 18 Januari 2005 tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Pos Indonesia, yang kemudian dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal 28 Desember 2012
dengan diterbitkannya KEP-70/KM.10/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pengesahan
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia.
4
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Pihak Yang
Jabatan Nama/Surat Keputusan
Diwakili
1. Febriyanto
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 12 Januari 2017).
2. Hari Edi Purwoko Pendiri
SK.173/DIRUT/0117 tanggal 13 Januari 2017
(Sekretaris Dewan Pengawas merangkap Ketua Dewan
Ketua Pengawas periode: 13 Januari s.d. 30 Juni 2017).
3. Ira Puspadewi
SK.2000/DIRUT/0617 tanggal 21 Juni 2017
(Periode: 1 Juli s.d. 29 Desember 2017).
4. Mulyanto Pensiunan
SK.4411/Dirut/1217 tanggal 29 Desember 2017
(Diangkat tanggal 29 Desember 2017).
1. Hari Edi Purwoko
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 9 Oktober 2017).
Sekretaris Pendiri
2. Ira Puspadewi
SK.3477/DIRUT/1017 tanggal 13 Oktober 2017
(Periode: 10 Oktober 2017 s.d. 29 Desember 2017).
1. Triatna Darmansyah
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015
(Periode: November 2015 s.d. 30 Juni 2017).
Anggota Pensiunan
2. Mulyanto
SK.2001/DIRUT/0617 tanggal 21 Juni 2017
(Diangkat sejak tanggal 21 Juni 2017).
Jaya Santosa
Anggota Pegawai
SK.2641/DIRUT/1115 tanggal 9 Nopember 2015.
5
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Peserta Dapenpos adalah setiap pegawai yang memenuhi syarat kepesertaan sebagaimana
yang tercantum dalam Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:
KD.61/DIRUT/0712 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia Pasal 23.
Jumlah Peserta Aktif, Peserta Pasif, dan Pensiun Ditunda yang dikelola Dana Pensiun Pos
Indonesia posisi per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
B. Kebijakan Akuntansi
Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI).
1. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Kebijakan akuntansi Dana Pensiun Pos Indonesia berpedoman pada:
a. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1992 tanggal 20 April 1992 tentang Dana Pensiun
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3477);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tanggal 30 Nopember 1992 tentang Dana
Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3507);
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 138/KMK.03/2002 tentang Perubahan atas Jenis-jenis
Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan
Penyusutan;
d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-770/KM.06/2012 tentang Pengesahan Peraturan
Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia atas Keputusan Direksi PT Pos Indonesia
(Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor: KD.61/Dirut/0712;
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 20/PMK.010/2012 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 509/KMK.06/2002 tentang Laporan Keuangan Dana Pensiun;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 21/KPMK.010/2012 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 510/KMK.06/2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas
Dana Pensiun Pemberi Kerja;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 50/PMK.010/2012 tentang Perubahan Ketiga atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 343/KMK.017/1998 tentang Iuran dan Manfaat
Pensiun;
h. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 18 Revisi 2010 tentang Akuntansi
dan Pelaporan Program Manfaat Punakarya;
6
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
i. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi
bagi Dana Pensiun;
j. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 3/POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
k. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat
Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
l. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 3/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun;
m. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat
Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank;
n. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 16/POJK.05/2016 tentang Pedoman Tata Kelola
Dana Pensiun;
o. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 36/POJK.05/2016 dan 56/POJK.05/2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.05/2016 tentang
Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank;
p. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 9/SEOJK.05/2016 tentang Dasar Penilaian
Investasi;
q. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.61/DIRUT/0712 tentang
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia;
r. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor:
KD.161/Dirut/1217 tentang Pedoman Pelaksana Tata Kelola Dana Pensiun Pos Indonesia;
s. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Pendiri Dana Pensiun Pos Indonesia Nomor:
KD.163/Dirut/1217 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Pos Indonesia;
t. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.167/DIRUT/1217 tentang
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pos Indonesia.
u. Keputusan Pengurus Nomor: 36A/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Akuntansi Dana
Pensiun Pos Indonesia;
v. Keputusan Pengurus Nomor: 42/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Investasi Dana Pensiun
Pos Indonesia;
w. Keputusan Pengurus Nomor: 31/DIRUT/SK/2008 tentang Pedoman Aktuaria dan Pendanaan
Dapenpos;
x. Keputusan Pengurus Nomor: 78/DIRUT/SK/2011 tentang Kebijakan Akuntansi Dana Pensiun
Pos Indonesia;
y. Laporan Aktuaria PT Bestama Aktuaria valuasi per 31 Desember 2017;
7
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Mengacu pada kriteria umum tersebut, unsur-unsur laporan keuangan diakui dengan dasar
sebagai berikut:
1) Aset diakui di neraca ketika ada kemungkinan besar manfaat ekonomis di masa depan
akan masuk ke entitas dan aset telah mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan andal.
2) Liabilitas diakui di neraca ketika ada kemungkinan besar terjadi arus keluar atas sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomis sebagai akibat dari penyelesaian kewajiban masa
kini dan jumlah penyelesaian yang akan terjadi dapat diukur dengan andal.
3) Penghasilan diakui di laporan perhitungan hasil usaha ketika terdapat kenaikan manfaat
ekonomis di masa depan terkait dengan kenaikan atau penurunan liabilitas yang dapat
diukur dengan andal.
4) Beban diakui ketika terjadi penurunan manfaat ekonomis di masa depan terkait dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas yang dapat diukur dengan andal.
8
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
atau dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
Kombinasi pengukuran menggunakan dasar yang lain juga dapat diterapkan sepanjang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan PSAK. Dasar pengukuran lain yang
dimaksud misalnya:
1) Biaya perolehan kini (current cost).
Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aset yang
sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.
2) Nilai realisasi/penyelesaian (net realizable/settlement value).
Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas dinyatakan sebesar
nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha
normal.
3) Nilai sekarang (present value).
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
usaha normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
Posisi keuangan pada saat tertentu yang terdiri dari aset yang dimiliki serta liabilitas yang
harus dipenuhi. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan Dana Pensiun harus dapat
menggambarkan secara jelas pengukuran setiap aset dan liabilitas tersebut:
1) Investasi
Untuk tujuan penyusunan neraca, investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan
berdasarkan nilai nominal; adapun saham dan obligasi yang diperdagangkan di bursa
efek; penyertaan pada saham perusahaan lain; surat pengakuan hutang berdasarkan
biaya perolehan; untuk kepemilikan tanah dan bangunan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan bangunan.
Untuk tujuan penyusunan aset neto dan laporan perubahan aset neto, investasi dinilai
sebagai berikut:
a) Surat Berharga Negara berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional.
(2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal surat berharga negara memiliki nilai
penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun;
b) Tabungan pada bank berdasarkan nilai nominal.
c) Deposito Berjangka dan/atau Deposito on Call pada bank berdasarkan nilai nominal.
d) Sertifikat Deposito pada bank dan/atau sertifikat Bank Indonesia berdasarkan nilai
tunai.
e) Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan nilai pasar dengan
menggunakan informasi harga penutupan terakhir di bursa efek.
f) Obligasi dan/atau sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang diterapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional.
9
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
(2) Nilai penebusan akhir, yaitu dalam hal obligasi atau sukuk memiliki nilai
penebusan tetap (fixed redemption value) dan diperoleh untuk dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun, atau bagian spesifik dari program pensiun;
g) Unit Penyertaan Reksa Dana yang terdiri dari:
(1) Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Campuran, dan Reksa Dana Saham berdasarkan nilai aktiva bersih;
(2) Reksa Dana terproteksi, Reksa Dana dengan penjaminan dan Reksa Dana
indeks berdasarkan nilai aktiva bersih;
(3) Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas
berdasarkan nilai aktiva bersih;
(4) Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek
berdasarkan nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan
terakhir di bursa efek
h) Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset dan/atau unit
penyertaan dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif
berdasarkan:
(1) Nilai pasar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah
memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional, untuk
efek utang yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
(2) Nilai pasar dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa
Efek di Indonesia;
(3) Nilai nominal untuk efek ekuitas yang tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
i) Kontrak opsi saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia berdasarkan nilai pasar
dengan menggunakan informasi harga penutupan terakhir di Bursa Efek.
j) Penempatan langsung pada saham berdasarkan nilai yang ditetapkan penilai
independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan; dan
k) Tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh penilai
independen yang terdaftar pada pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.
Selisih positif (negatif) antara nilai wajar dan biaya perolehan dicatat dengan mendebet
(mengkredit) akun Selisih Penilaian Investasi (SPI) dan mengkredit (mendebet) akun
Selisih Kewajiban Aktuaria (SKA). Akun Selisih Penilaian Investasi di-offset apabila
investasi dijual/ditarik/dilepas.
3) Piutang Iuran
Piutang Iuran merupakan iuran Dana Pensiun Pos Indonesia yang sudah jatuh tempo
tetapi belum diterima pada tanggal neraca. Piutang iuran harus dipisahkan antara iuran
normal dan iuran tambahan, diakui pada saat kewajiban PT Pos Indonesia timbul dan
diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).
10
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
bunga keterlambatan iuran diakui pada saat terjadinya kewajiban PT Pos Indonesia dan
diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).
6) Piutang Investasi
Piutang Investasi adalah piutang yang timbul karena pelepasan investasi Dana Pensiun
dan belum diterima pembayarannya. Piutang Investasi diakui pada saat terjadi
pelepasan dan diukur berdasarkan nilai neto yang dapat direalisasikan (net realizable
value).
8) Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain adalah piutang yang tidak dapat dimasukkan ke dalam pos piutang
yang telah disebutkan di atas, diakui saat terjadinya piutang dan diukur berdasarkan nilai
neto yang dapat direalisasikan (net realizable value).
Biaya perolehan aset diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
1) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Penyusutan dilakukan secara terpisah terhadap bagian dari aset tetap yang memiliki
biaya perolehan cukup sinifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset. Jumlah
yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur
manfaatnya.
11
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap direviu setiap akhir tahun buku, dan jika
ternyata hasil reviu berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Metode penyusutan direviu setiap akhir tahun buku dan jika terjadi perubahan signifikan
dalam ekspektasi pola komsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset, maka metode
penyusutan diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode
penyusutan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Aset tetap direviu atas penurunan nilai dan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a) Dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
C. Kebijakan Pendanaan
12
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Faktor penghargaan per tahun masa kerja ditetapkan sebesar 2,50% (dua koma lima puluh
perseratus) dengan maksimum manfaat pensiun adalah 80% (delapan puluh perseratus) dari
Penghasilan Dasar Pensiun.
Dengan menggunakan asumsi dimaksud, diharapkan pendanaan dari program pensiun akan
tetap stabil dan konsisten dari tahun ke tahun. Apabila di kemudian hari terjadi
penyimpangan-penyimpangan maka asumsi dimaksud perlu ditinjau kembali.
Asumsi yang digunakan dalam Valuasi Aktuaria per 31 Desember 2017 adalah:
1) Tingkat Bunga Aktuaria sebesar 10,00% per tahun.
2) Tingkat Kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun sebesar 6,00% per tahun.
3) Tingkat Kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 6,00% per 2 tahun.
4) Usia Pensiun Normal 56 tahun.
5) Tabel Mortalita adalah Tabel 1949 Annuity Mortality Table (Modified), dengan batas usia
maksimal adalah 90 tahun.
6) Tingkat cacat sebesar 10,00% dari tabel Mortalita
7) Tingkat Pengunduran Diri Peserta sebesar 10,00% per tahun untuk Peserta berusia 20
tahun dan menurun secara proporsional sampai 0% pada usia 56 tahun.
8) Metode Perhitungan Attained Age Normal.
9) Biaya pengelolaan sebesar 10,00% dari Penerimaan Iuran Normal dan 1,00% dari
kewajiban.
10) Beda Usia Peserta dengan Suami atau Istri adalah 3 (tiga) tahun.
11) Iuran Peserta 5,00% dari PhDP.
12) Tingkat kematian orang cacat 2 kali tingkat Mortalita.
13) Pajak Manfaat Pensiun sesuai tarif PPh Pasal 21 yang dibebankan ke Dana Pensiun.
f. Metode Penilaian
Metode yang digunakan untuk menghitung besarnya Kewajiban-Kewajiban Aktuaria dan
Iuran-Iuran adalah Attained Age Normal.
13
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
5. Posisi kekayaan dan kewajiban dari Dana Pensiun Pos Indonesia per 31 Desember 2017.
Berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Dana Pensiun Pos Indonesia per 31 Desember 2017
jumlah kekayaan sebesar Rp1.582.576.015.673 sedangkan kewajiban aktuaria berdasarkan
valuasi per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.883.574.653.189 dengan Tingkat Rasio Pendanaan
sebesar 84,02% masih berada pada Golongan Tingkat III (Tingkat Ketiga) di mana besarnya
kekayaan kurang dari kewajiban aktuaria dan kewajiban solvabilitas.
6. Iuran Tahun 2017 (Periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017)
a. Iuran Pemberi Kerja
Tagihan Iuran Normal Pemberi Kerja untuk periode bulan Januari sampai dengan Desember
2017 setiap bulan sudah didasarkan pada hasil valuasi aktuaria per 31 Desember 2016
sebesar Rp2.484.072.434.
Sedangkan untuk tagihan Iuran Tambahan berdasarkan hasil valuasi aktuaria per
31 Desember 2016 sebesar Rp6.656.068.375.
Penagihan Iuran kepada Pemberi Kerja di atas sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Kepesertaan tentang Iuran poin h. Nomor: 95/SK/DIRUT/0914 tanggal 1 September 2014
yang merupakan perubahan dari Nomor: 09/DIRUT/SK/2008 tanggal 26 Februari 2008.
14
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
b. Iuran Peserta
Penerimaan Iuran Peserta setiap bulan untuk periode 1 Januari sampai dengan
31 Desember 2017 sudah 100% berdasarkan data PhDP dari SIM SDM PT Pos Indonesia
(Persero) yang sudah terintegrasi dengan SIDPA Dapenpos dan telah terimplementasi
100%.
D. Kebijakan Investasi
Jenis investasi Dapenpos sebagaimana tersebut di atas termasuk untuk jenis investasi yang
menggunakan prinsip syariah.
Batasan untuk setiap jenis investasi Dana Pensiun Pos Indonesia dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif, yaitu:
15
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
1) Batasan secara kuantitatif untuk setiap jenis investasi Dapenpos diatur sebagai berikut:
BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
a. Tabungan pada Bank a.1.1. Maksimal 20% (dua puluh a.2.1. Maksimal 100% (seratus
dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
a.1.2. Per pihak maksimal 4% a.2.2. Per pihak maksimal 20%
(empat persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
b. Deposito on Call pada b.1.1. Maksimal 20% (dua puluh b.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
b.1.2. Per pihak maksimal 4% b.2.2. Per pihak maksimal 20%
(empat persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
c. Deposito Berjangka c.1.1. Maksimal 100% (seratus c.2.1. Maksimal 100% (seratus
pada Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
c.1.2. Per pihak maksimal 10% c.2.2. Per pihak maksimal 20%
(sepuluh persen) dari (dua puluh persen) dari
jumlah investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
d. Sertifikat Deposito pada d.1.1. Maksimal 10% (sepuluh d.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bank persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
d.1.2. Per pihak maksimal 2% (dua d.2.2. Per pihak maksimal 20%
persen) dari jumlah investasi (dua puluh persen) dari
Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
e. Surat Berharga yang Maksimal 20% (dua puluh persen) e.1. Maksimal 100% (seratus
diterbitkan oleh Bank dari jumlah investasi Dapenpos. persen) dari jumlah investasi
Indonesia Dana Pensiun;
e.2. Per pihak maksimal 20% (dua
puluh persen) dari jumlah
investasi Dana Pensiun.
f. Surat Berharga Negara f.1. Maksimal 100% (seratus Maksimal 100% (seratus persen)
persen) dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos; Pensiun;
f.2. Minimal sesuai dengan
ketetapan dalam peraturan
perundang-undangan yang
sedang berlaku dan
diterbitkan oleh OJK.
g. Saham yang tercatat di g.1.1. Maksimal 25% (dua puluh g.2.1. Maksimal 100% (seratus
Bursa Efek di Indonesia lima persen) dari jumlah persen) dari jumlah
investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
g.1.2. Per pihak maksimal 6% g.2.2. Per pihak maksimal 20%
(enam persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
h. Obligasi Korporasi yang h.1.1. Maksimal 100% (seratus h.2.1. Maksimal 100% (seratus
tercatat di Bursa Efek di persen) dari jumlah persen) dari jumlah
Indonesia investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
16
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
h.1.2. Per pihak maksimal 10% h.2.2. Per pihak maksimal 20%
(sepuluh persen) dari jumlah (dua puluh persen) dari
investasi Dapenpos. jumlah investasi Dana
Pensiun.
i. Reksa Dana yang terdiri Penempatan dalam bentuk Reksa i.i. Per pihak maksimal 20% (dua
dari: Dana jumlah maksimal seluruhnya puluh persen) dari jumlah
i.1. Reksa Dana Pasar 20% (dua puluh persen) dari investasi Dana Pensiun;
Uang, Reksa Dana jumlah investasi Dapenpos.
Pendapatan Tetap, i.1. Per pihak (yang dikelola oleh i.ii. Investasi dalam bentuk Reksa
Reksa Dana Manajer Investasi yang sama) Dana Penyertaan Terbatas
Campuran, dan maksimal 20% (dua puluh maksimal 10% (sepuluh
Reksa Dana Saham; persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah investasi
Dapenpos. Dana Pensiun.
i.2. Reksa Dana i.2. Per pihak (yang dikelola oleh
Terproteksi, Reksa Manajer Investasi yang sama)
Dana dengan maksimal 20% (dua puluh
Penjaminan, dan persen) dari Jumlah Investasi
Reksa Dana Indeks; Dapenpos.
i.3. Reksa Dana i.3. Maksimal 10% (sepuluh
berbentuk Kontrak persen) dari jumlah investasi
Investasi Kolektif Dapenpos.
Penyertaan Terbatas; i.4. Per pihak (yang dikelola oleh
i.4. Reksa Dana yang Manajer Investasi yang sama)
Unit Penyertaannya maksimal 20% (dua puluh
diperdagangkan di persen) dari jumlah investasi
Bursa Efek di Dapenpos.
Indonesia;
j. MTN j.1.1. Maksimal 10% (sepuluh j.2.1. Maksimal 10% (sepuluh
persen) dari jumlah investasi persen) dari jumlah investasi
Dapenpos; Dana Pensiun;
j.1.2. Per jenis maksimal 10% j.2.2. Per jenis maksimal 10%
(sepuluh persen) dari jumlah (sepuluh persen) dari jumlah
investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
j.2.3. Per pihak maksimal 10%
j.1.3. Per pihak maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah
(sepuluh persen) dari jumlah investasi Dana Pensiun;
investasi Dapenpos; j.2.4. Per MTN maksimal 10%
j.1.4. Per MTN maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah
(sepuluh persen) dari jumlah emisi MTN.
emisi MTN.
k. Efek Beragun Aset k.1. Maksimal 20% (dua puluh Per pihak maksimal 20% (dua
persen) dari jumlah investasi puluh persen) dari jumlah
Dapenpos; investasi Dana Pensiun.
k.2. Per pihak maksimal 20% (dua
puluh persen) dari jumlah
investasi Dapenpos.
l. Dana Investasi Real l.1. Maksimal 20% (dua puluh Per pihak maksimal 20% (dua
Estat Berbentuk Kontrak persen) dari jumlah investasi puluh persen) dari jumlah
Investasi Kolektif Dapenpos; investasi Dana Pensiun.
l.2. Per pihak (yang dikelola oleh
Manajer Investasi yang sama)
maksimal 20% (dua puluh
persen) dari jumlah investasi
Dapenpos.
17
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUANTITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
m. Kontrak Opsi dan Maksimal 10% (sepuluh persen) Per pihak maksimal 20% (dua
Kontrak Berjangka Efek dari jumlah investasi Dapenpos. puluh persen) dari jumlah
yang diperdagangkan investasi Dana Pensiun.
di Bursa Efek di
Indonesia
n. REPO n.1.1. Per counterparty maksimal n.2.1. Per counterparty maksimal
1% (satu persen) dari 2% (dua persen) dari jumlah
jumlah investasi Dapenpos; investasi Dana Pensiun;
n.1.2. Jumlah seluruhnya n.2.2. Jumlah seluruhnya
maksimal 2% (dua persen) maksimal 5% (lima persen)
dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos. Pensiun.
o. Penyertaan Langsung o.1.1. Untuk Penyertaan o.2.1. Maksimal 15% (lima belas
baik di Indonesia Langsung di dalam negeri persen) dari jumlah
maupun di luar negeri maksimal sebesar 15% investasi Dana Pensiun
(lima belas persen) dari untuk penyertaan langsung
jumlah investasi di dalam negeri;
Dapenpos;
o.1.2. Per pihak maksimal 10% o.2.2. Per pihak maksimal 10%
dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Dapenpos; Pensiun;
o.1.3. Untuk Penyertaan o.2.3. Maksimal 5% (lima persen)
Langsung di luar negeri dari jumlah investasi Dana
maksimal sebesar 5% (lima Pensiun untuk penyertaan
persen) dari jumlah langsung di luar negeri.
investasi Dapenpos.
p. Tanah di Indonesia; Maksimal 15% (lima belas Maksimal 20% (dua puluh persen)
dan/atau Bangunan di persen) dari jumlah investasi dari jumlah investasi Dana
Indonesia Dapenpos. Pensiun.
Realisasi jumlah penempatan investasi Dapenpos pada suatu jenis investasi dilarang
melewati/melebihi ketentuan batasan maksimal kuantitatif sebagaimana tersebut pada tabel
lajur kolom Pendiri.
Jumlah seluruh investasi pada satu Pihak/per Pihak sebagaimana dimaksud pada huruf i,
huruf k, dan huruf l pada tabel di atas untuk Reksa Dana, Efek Beragun Aset dan/atau Dana
Investasi Real Estate berbentuk kontrak investasi kolektif adalah penyertaan Reksa Dana,
Efek Beragun Aset dan/atau Dana Investasi Real Estate berbentuk kontrak investasi kolektif
yang dikelola oleh Manajer Investasi yang sama.
2) Batasan secara kualitatif untuk setiap jenis investasi Dapenpos diatur sebagai berikut:
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
a. Tabungan pada Bank Ditempatkan pada kantor cabang
Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
18
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
pusatnya.
b. Deposito on Call pada Ditempatkan pada kantor cabang
Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
c. Deposito Berjangka Ditempatkan pada kantor cabang
pada Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
d. Sertifikat Deposito pada Ditempatkan pada kantor cabang
Bank Bank berkedudukan sekota
dengan tempat kedudukan
Dapenpos dan kantor cabang
Bank tersebut memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri terpisah dengan kantor
pusatnya.
e. Surat Berharga yang
diterbitkan oleh Bank
Indonesia
f. Surat Berharga Negara
g. Saham yang tercatat di Tercatat sebagai konstituante
Bursa Efek di Indonesia Indeks Kompas 100 yang sedang
berlaku.
h. Obligasi Korporasi yang Memiliki rating sekurang- Memiliki peringkat investment
tercatat di Bursa Efek di kurangnya satu tingkat di atas grade yang dikeluarkan oleh
Indonesia peringkat terendah dalam perusahaan pemeringkat efek
kelompok rating investment grade yang telah mendapat izin usaha
yang dikeluarkan oleh lembaga dari OJK.
pemeringkat efek bertalian yang
telah mendapat izin usaha dari
OJK.
i. Reksa Dana yang terdiri a. Asset Under Management Syarat Dana Pensiun untuk
dari: (AUM) Manajer Investasi investasi pada Reksa Dana
1. Reksa Dana Pasar reksa dana bertalian minimal berbentuk kontrak investasi
Uang, Reksa Dana sebesar Rp2 (dua) triliun; kolektif penyertaan terbatas
Pendapatan Tetap, b. Ranking Asset Under (RDPT):
Reksa Dana Management (AUM) untuk a. Dana pensiun dengan jumlah
Campuran, dan masing-masing jenis reksa investasi paling sedikit Rp200
Reksa Dana Saham; dana bertalian masuk dalam miliar;
2. Reksa Dana kelompok 45 (empat puluh b. Tingkat risiko berdasarkan
Terproteksi, Reksa lima) besar nasional selama penilaian yang dilakukan oleh
Dana dengan sekurang-kurangnya 3 (tiga) OJK adalah sedang rendah
Penjaminan, dan bulan terakhir; ketentuan ini atau rendah;
Reksa Dana Indeks; tidak berlaku untuk investasi c. Memiliki manajemen risiko
pada Reksa Dana berbentuk yang memadai;
kontrak investasi kolektif
19
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
penyertaan terbatas (RDPT)
3. Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana d. Menggunakan jasa penasihat
berbentuk Kontrak (KPD). investasi yang telah
Investasi Kolektif c. Proporsi penempatan dana memperoleh izin OJK.
Penyertaan Terbatas; Dapenpos pada suatu produk
4. Reksa Dana yang reksa dana tidak melebihi 20%
Unit Penyertaannya (dua puluh persen) dari nilai
diperdagangkan di Asset Under Management
Bursa Efek di (AUM) reksa dana bertalian;
Indonesia; d. Syarat Dapenpos untuk
investasi pada Reksa Dana
berbentuk kontrak investasi
kolektif penyertaan terbatas
(RDPT), dalam hal ini termasuk
dalam bentuk Kontrak
Pengelolaan Dana (KPD):
d.1. Jumlah total dana investasi
Dapenpos paling sedikit
telah mencapai Rp200
miliar,
d.2. Tingkat risiko berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh OJK adalah sedang
rendah atau rendah,
d.3. Memiliki manajemen risiko
yang memadai,
d.4. Menggunakan jasa
penasihat investasi yang
telah memperoleh izin
OJK.
j. MTN Kriteria MTN: Kriteria MTN:
a. Terdaftar di Kustodian Sentral a. Terdaftar di Kustodian Sentral
Efek Indonesia; Efek Indonesia;
b. Memiliki agen monitoring yang b. Memiliki agen monitoring yang
mendapatkan izin sebagai wali mendapatkan izin sebagai wali
amanat dari OJK; amanat dari OJK;
c. Memiliki peringkat investment c. Memiliki peringkat investment
grade minimal A, peringkat grade yang dikeluarkan oleh
tersebut dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat efek
perusahaan pemeringkat efek yang telah mendapat izin
yang telah mendapat izin usaha dari OJK.
usaha dari OJK.
20
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
21
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
Settlement System (BI-S4). Settlement System (BI-S4).
Syarat Dapenpos untuk Syarat Dana Pensiun untuk
investasi pada REPO: investasi pada REPO:
a. Jumlah total dana investasi a. Dana pensiun dengan jumlah
Dapenpos paling sedikit telah investasi paling sedikit Rp200
mencapai Rp200 miliar; miliar;
b. Tingkat risiko berdasarkan b. Tingkat risiko berdasarkan
penilaian yang dilakukan oleh penilaian yang dilakukan oleh
OJK adalah sedang rendah OJK adalah sedang rendah atau
atau rendah; rendah;
c. Memiliki manajemen risiko c. Memiliki manajemen risiko yang
yang memadai; memadai;
d. Menggunakan jasa penasihat d. Menggunakan jasa penasihat
investasi yang telah investasi yang telah
memperoleh izin OJK. memperoleh izin OJK.
o. Penyertaan Langsung O.1. Penyertaan Langsung di O.1. Penyertaan Langsung di
baik di Indonesia Indonesia: Indonesia:
maupun di luar negeri a. Dilakukan pada badan usaha a. Dilakukan pada badan usaha
berbadan hukum perseroan berbadan hukum perseroan
terbatas yang didirikan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia berdasarkan hukum Indonesia
dan sahamnya tidak tercatat di dan sahamnya tidak tercatat di
Bursa Efek di Indonesia Bursa Efek di Indonesia
maupun di luar negeri dengan maupun di luar negeri;
ketentuan Perusahaan tidak b. Diizinkan melebihi 15% dari
sedang dalam perkara di jumlah investasi Dana Pensiun
Pengadilan; apabila penyertaan langsung
b. Diizinkan melebihi 15% (lima pada perseroan terbatas
belas persen) dari jumlah bergerak di bidang jasa
investasi Dapenpos apabila keuangan dan terlebih dahulu
penyertaan langsung pada disetujui OJK;
perseroan terbatas bergerak di c. Ketentuan lebih lanjut
bidang jasa keuangan dan mengenai dana pensiun yang
terlebih dahulu disetujui OJK; dapat melakukan penyertaan
c. Ketentuan lebih lanjut melebihi 15% diatur dalam
mengenai dana pensiun yang Surat Edaran OJK.
dapat melakukan penyertaan
melebihi 15% (lima belas
persen) diatur dalam Surat
Edaran OJK.
22
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
Surat Edaran OJK.
O.3. Ketentuan mengenai batasan O.3. Ketentuan mengenai batasan
per pihak tidak berlaku bagi per pihak tidak berlaku bagi
penyertaan (di dalam penyertaan (di dalam
maupun luar negeri) pada maupun luar negeri) pada
perseroan terbatas yang perseroan terbatas yang
bergerak di bidang jasa bergerak di bidang jasa
keuangan. keuangan.
O.4. Apabila sebagai pemegang O.4.Apabila sebagai pemegang
saham terbesar atau paling saham terbesar atau paling
sedikit memiliki 25% (dua sedikit memiliki 25% (dua
puluh lima persen) saham puluh lima persen) saham
maka Dapenpos wajib maka Dana Pensiun wajib
memiliki dan menggunakan memiliki dan menggunakan
haknya untuk: haknya untuk:
a. Menempatkan perwakilan a. Menempatkan perwakilan
dalam keanggotaan dalam keanggotaan
dewan komisaris dewan komisaris
perseroan; dan perseroan; dan
b. Mendapatkan akses yang b. Mendapatkan akses yang
tidak terbatas atas seluruh tidak terbatas atas seluruh
informasi material terkait informasi material terkait
seluruh perusahaan. seluruh perusahaan.
O.5. Dalam hal kepemilikan saham O.5. Dalam hal kepemilikan saham
Dapenpos tidak melebihi 50% Dana Pensiun tidak melebihi
(lima puluh persen), hak 50% (lima puluh persen), hak
Dapenpos sebagaimana Dana Pensiun sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b dimaksud huruf a dan huruf b
butir O.4 wajib dituangkan butir O.4 wajib dituangkan
dalam perjanjian tertulis dalam perjanjian tertulis
dengan pemegang saham lain dengan pemegang saham
perseroan terbatas. lain perseroan terbatas.
O.6. Penempatan Langsung
Saham hanya dapat
dilakukan pada:
a. Saham yang diterbitkan
oleh badan hukum yang
bukan merupakan Pendiri,
Mitra Pendiri atau
Penerima Titipan
Dapenpos;
b. Saham yang diterbitkan
oleh badan hukum yang
tidak mempunyai
hubungan Afiliasi dengan
Pengurus, Dewan
Pengawas, Pendiri, Mitra
Pendiri atau Penerima
Titipan dari Dapenpos.
p. Tanah di Indonesia; a. Dilengkapi sertifikat atas tanah a. Dilengkapi sertifikat atas tanah
dan/atau Bangunan di dan/atau bangunan atas nama dan/atau bangunan atas nama
Indonesia Dapenpos; dan Dana Pensiun; dan
b. Memberikan penghasilan ke b. Memberikan penghasilan ke
Danpenpos atau bertambah Dana Pensiun atau bertambah
nilainya karena pembangunan, nilainya karena pembangunan,
23
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
BATASAN KUALITATIF
PENDIRI DAPENPOS POJK
JENIS INVESTASI Nomor: 3/POJK.05/2015
Nomor: KD.163/DIRUT/1217
(% Maksimal) (% Maksimal)
penggunaan, dan/atau penggunaan, dan/atau
pengelolaan oleh pihak lain pengelolaan oleh pihak lain
yang dilakukan melalui yang dilakukan melalui
transaksi yang didasarkan pada transaksi yang didasarkan pada
harga pasar yang berlaku serta harga pasar yang berlaku serta
transaksi tersebut didasarkan transaksi tersebut didasarkan
pada perjanjian tertulis dalam pada perjanjian tertulis dalam
bentuk akta notaris atau bentuk akta notaris;
sekurang-kurangnya pada c. Dilarang dilakukan pada tanah
dokumen perjanjian dilakukan dan/atau bangunan yang
waarmarking oleh notaris; sedang diagunkan, dalam
c. Dilarang dilakukan pada tanah sengketa dan/atau diblokir
dan/atau bangunan yang pihak lain.
sedang diagunkan, dalam
sengketa dan/atau diblokir pihak
lain.
Realisasi penempatan investasi Dapenpos pada suatu jenis investasi dilarang melanggar
ketentuan batasan secara kualitatif sebagaimana tersebut di atas pada tabel lajur kolom
Pendiri.
dengan keterangan:
G = Rata-rata ukur geometrik
X = Nilai investasi pada akhir bulan
N = Jumlah bulan (maksimal 12 bulan)
4) Hasil investasi sebagaimana dimaksud pada butir D.2.1) dapat diubah dan ditinjau kembali
setiap saat oleh Pendiri dengan mengubah Arahan Investasi sesuai dengan iklim investasi di
Indonesia.
3. Klasifikasi Surat Berharga Negara dan Obligasi korporat dari Held to Maturity (kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo) menjadi Nilai Penebusan Akhir.
Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: Per-05/BL/2012 tanggal 17 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan
24
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi bagi Dana Pensiun, terhitung sejak dikeluarkannya
peraturan tersebut Dana Pensiun Pos Indonesia telah melakukan perubahan klasifikasi Surat
Berharga Negara dan Obligasi korporat dari Held to Maturity (kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo) menjadi Nilai Penebusan Akhir dengan menggunakan perhitungan metode bunga efektif.
Perubahan klasifikasi tersebut mengacu juga pada risalah rapat Komite investasi Dapenpos
tanggal 21 Desember 2012 dan sesuai aturan tersebut bahwa surat berharga yang memiliki nilai
penebusan akhir tersebut harus dipadukan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun atau
bagian spesifik dari program pensiun.
4. Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi yang dikelompokkan Amortized Cost untuk
periode 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
1) Untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017, Nilai Wajar SBN yang dikelompokkan
sebagai amortized cost sebesar Rp117.156.733.388 dan untuk periode 31 Desember 2016
sebesar Rp122.386.955.581 dengan rincian sebagai berikut:
2) Rekapitulasi perbandingan nilai nominal dan nilai wajar SBN posisi 31 Desember 2017 yang
disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan dengan
pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2038,
adalah sebagai berikut:
25
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
3) Untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017, nilai wajar obligasi yang dikelompokkan
sebagai Amortized Cost sebesar Rp68.834.224.800 dan 31 Desember 2016 sebesar
Rp73.630.491.839 dengan rincian sebagai berikut:
4) Rekapitulasi perbandingan nilai nominal dan nilai wajar Obligasi posisi 31 Desember 2017
yang disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan
dengan pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2038, adalah sebagai berikut:
26
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
5) Rekapitulasi perbandingan nilai wajar SBN dan Obligasi posisi 31 Desember 2017 yang
disajikan per tahun jatuh tempo dengan klasifikasi Amortized Cost yang dipadukan dengan
pembayaran kewajiban manfaat pensiun dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2038,
adalah sebagai berikut:
27
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
1. Investasi
Rincian investasi berdasarkan jenis investasi dan per pihak sebagai berikut:
a. Rincian jenis investasi
28
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Persentase terhadap
Total Investasi (%)
2017 2016 2017 2016
Nilai Historis:
Surat Berharga Negara 20,41 21,57 294.810.199.946 299.382.699.946
Deposito on Call 0,00 0,00 -- --
Deposito Berjangka 25,20 13,37 364.105.000.000 185.540.000.000
Saham 9,62 15,96 139.022.517.651 221.527.281.772
Obligasi 38,69 43,30 558.977.000.000 601.125.000.000
Sukuk 0,00 0,00 -- --
Reksadana Pasar Uang 0,28 0,00 4.000.000.000 --
Penempatan Langsung 5,45 5,42 78.708.500.000 75.208.500.000
Tanah dan Bangunan 0,88 0,92 12.738.790.453 12.738.790.453
Akumulasi Penyusutan Bangunan (0,53) (0,53) (7.669.146.869) (7.339.790.704)
Jumlah 100,00 100,00 1.444.692.861.181 1.388.182.481.467
Nilai Wajar:
Surat Berharga Negara 19,95 20,70 306.031.896.250 293.208.223.571
Deposito on Call 0,00 0,00 -- --
Deposito Berjangka 23,74 13,10 364.105.000.000 185.540.000.000
Saham 6,05 10,27 92.827.774.600 145.491.841.080
Obligasi 37,32 42,45 572.438.204.800 601.139.709.449
Sukuk 0,00 0,00 -- --
Reksadana Pasar Uang 0,26 0,00 3.980.138.242 --
Penempatan Langsung 6,37 6,65 97.696.197.308 94.196.197.308
Tanah dan Bangunan 6,30 6,83 96.686.897.000 96.686.897.000
Jumlah 100,00 100,00 1.533.766.108.200 1.416.262.868.408
29
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
30
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Berikut rincian nilai investasi per pihak dan persentase dari total investasi menurut jenis investasi:
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
Nilai Wajar Berdasarkan
Amortized Cost
Surat Utang Negara 117.156.733.388 113.740.753.333 122.386.955.581 118.608.253.333
Sub Total 117.156.733.388 113.740.753.333 122.386.955.581 118.608.253.333
Nilai Wajar Berdasarkan Nilai Pasar
Surat Utang Negara 154.370.602.862 147.512.406.613 140.106.037.990 147.217.406.613
Surat Berharga Negara 34.504.560.000 33.557.040.000 30.715.230.000 33.557.040.000
Sub Total 188.875.162.862 181.069.446.613 170.821.267.990 180.774.446.613
Jumlah 306.031.896.250 294.810.199.946 293.208.223.571 299.382.699.946
Deposito Berjangka
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Bank MNC Internasional, Tbk 74.220.000.000 74.220.000.000 -- --
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 68.085.000.000 68.085.000.000 2.340.000.000 2.340.000.000
PT Bank Nagari, Tbk 62.600.000.000 62.600.000.000 -- --
PT Bank Bukopin, Tbk 57.990.000.000 57.990.000.000 29.780.000.000 29.780.000.000
PT Bank Woori Saudara, Tbk 37.110.000.000 37.110.000.000 44.850.000.000 44.850.000.000
PT Bank BTPN Syariah, Tbk 34.350.000.000 34.350.000.000 -- --
PT Bank Panin Syariah, Tbk 22.250.000.000 22.250.000.000 32.720.000.000 32.720.000.000
PT Bank Mayapada, Tbk 7.500.000.000 7.500.000.000 39.200.000.000 39.200.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk -- -- 3.750.000.000 3.750.000.000
PT Bank Sinarmas, Tbk -- -- 32.900.000.000 32.900.000.000
Jumlah 364.105.000.000 364.105.000.000 185.540.000.000 185.540.000.000
Saham
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk 15.634.985.000 17.161.584.098 11.431.420.000 17.865.215.599
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 10.995.950.000 11.318.498.235 8.879.412.500 9.622.613.235
PT Waskita Karya 10.181.249.000 9.880.951.093 -- --
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk 8.573.670.000 16.297.915.131 13.054.104.000 16.297.915.131
PT Adhi Karya, Tbk 7.445.750.000 10.196.954.950 6.760.000.000 8.748.062.950
PT Ramayana Lestaru Sentosa, Tbk 6.509.040.000 7.187.399.513 5.784.995.000 6.711.718.125
PT Sinar Mas Group,Tbk 5.759.804.000 8.509.709.454 -- --
PT Bukit Asam, Tbk 4.305.000.000 7.256.985.000 4.375.000.000 7.256.985.000
PT Timah (Persero), Tbk 4.086.575.000 9.634.566.312 5.668.681.400 9.634.895.650
PT Summarecon Agung, Tbk 3.791.812.500 7.063.002.105 4.587.812.500 6.308.997.105
PT Lipo Karawaci, Tbk 3.599.000.000 8.108.512.037 4.230.000.000 7.023.847.037
PT Jasa Marga (Persero), Tbk 3.376.000.000 3.438.533.027 7.653.744.000 10.031.464.154
PT Mitra Adiperkasa, Tbk 2.790.000.000 2.876.992.500 3.240.000.000 3.966.417.000
PT Alam Sutera Realty, Tbk 1.691.000.000 4.961.778.749 4.224.000.000 12.535.020.000
PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk 1.521.058.000 6.223.038.917 8.382.755.500 9.120.446.052
Jumlah dipindahkan 90.260.893.500 130.116.421.121 88.271.924.900 125.123.597.038
31
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
Jumlah pindahan 90.260.893.500 130.116.421.121 88.271.924.900 125.123.597.038
PT Malindo Feedmill, Tbk 962.000.000 3.573.131.943 3.841.630.000 6.927.790.982
PT Astra International, Tbk 708.000.000 665.609.816 -- --
PT Bank Central Asia, Tbk 547.500.000 523.701.561 -- --
PT Berlian Laju Tanker, Tbk 186.200.000 2.271.915.625 186.200.000 2.271.915.625
PT Bakrie and Brothers, Tbk 162.500.000 1.870.950.435 162.500.000 1.870.950.435
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 681.100 787.150 1.905.819.580 4.126.079.361
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk -- -- 1.432.000.000 5.908.639.523
PT Bank Negara Indonesia, Tbk -- -- 11.395.865.000 11.568.134.371
PT Semen Gresik (Persero), Tbk -- -- 2.706.625.000 4.866.252.315
PT United Tractors, Tbk -- -- 11.215.750.000 15.368.762.030
PT Bank Tabungan Negara, Tbk -- -- 1.392.000.000 1.499.743.500
PT Perusahaan Gas Negara, Tbk -- -- 6.813.720.000 14.019.194.966
PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk -- -- 9.225.828.000 11.294.411.367
PT XL Axiata, Tbk -- -- 3.438.146.250 6.430.945.341
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk -- -- 856.550 819.691
PT Erajaya Swasembada, Tbk -- -- 2.190.000.000 4.214.819.427
PT Medco Energi Internasional, Tbk -- -- 792.000.000 3.228.050.000
PT BW Plantation, Tbk -- -- 477.225.800 2.334.747.675
PT Bakrieland Development, Tbk -- -- 43.750.000 472.428.125
Jumlah 92.827.774.600 139.022.517.651 145.491.841.080 221.527.281.772
Obligasi
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Tbk 68.834.224.800 69.000.000.000 73.630.491.839 74.000.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 52.799.730.000 52.000.000.000 30.370.533.150 32.000.000.000
PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk 42.274.978.000 42.000.000.000 19.263.047.400 19.000.000.000
PT Adhi Karya (Persero), Tbk 39.963.402.000 40.000.000.000 14.515.814.660 15.000.000.000
PT Waskita Karya, Tbk 31.806.220.000 30.000.000.000 5.048.999.950 5.000.000.000
PT Indosat 26.471.335.000 25.000.000.000 20.411.696.000 20.000.000.000
Sub I Bank Sumut Th 2011 25.443.975.000 25.000.000.000 25.335.163.750 25.000.000.000
PT BPD DKI Jakarta 25.381.450.000 25.000.000.000 25.296.465.500 25.000.000.000
PT Kereta Api Indonesia, Tbk 25.366.200.000 25.000.000.000 -- --
PT Sarana Multi Infrastruktur 25.206.255.000 25.000.000.000 10.071.870.000 10.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk 20.981.560.000 20.000.000.000 10.144.539.800 10.000.000.000
PT Pupuk Indonesia,Tbk 20.867.620.000 20.000.000.000 -- --
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk 20.347.900.000 20.000.000.000 32.977.176.340 33.000.000.000
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk 17.368.203.000 17.000.000.000 36.751.214.410 37.000.000.000
PT Semen Gersik, Tbk 14.709.548.000 14.000.000.000 -- --
PT BPD Sulawesi Utara 13.687.011.000 13.000.000.000 13.368.915.300 13.000.000.000
PT Perum Pegadaian 11.579.503.000 11.000.000.000 11.543.876.060 11.000.000.000
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 11.230.450.000 11.000.000.000 29.962.068.000 30.000.000.000
PT Permodalan Nasional Madani 11.189.343.000 11.000.000.000 33.928.631.660 34.125.000.000
PT Bank UOB Indonesia 10.990.030.000 10.000.000.000 10.447.028.600 10.000.000.000
PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk 10.504.450.000 10.000.000.000 60.748.641.000 60.000.000.000
PT Aneka Tambang, Tbk 10.132.510.000 10.000.000.000 8.786.890.900 10.000.000.000
PT Pemnbangunan Perumahan 8.242.232.000 8.000.000.000 7.903.863.600 8.000.000.000
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk 7.716.863.000 7.000.000.000 7.080.544.170 7.000.000.000
PT Jasa Marga (Persero), Tbk 7.257.992.000 7.000.000.000 6.926.534.860 7.000.000.000
PT Danareksa (Persero) 6.002.982.000 6.000.000.000 5.944.057.800 6.000.000.000
PT Timah, Tbk 4.014.180.000 4.000.000.000 -- --
PT Bank Mandiri, Tbk 2.068.058.000 1.977.000.000 -- --
PT Smartfren Telecom, Tbk -- -- 50.030.000.000 50.000.000.000
BKLJT I Indosat Th II 2015 SR C -- -- 20.551.465.350 20.000.000.000
PT Federal International Finance -- -- 10.056.737.100 10.000.000.000
PT Astra Sedaya Finance -- -- 10.041.906.950 10.000.000.000
PT Toyota Astra Financial Services -- -- 5.017.032.650 5.000.000.000
PT Bank CIMB Niaga, Tbk -- -- 4.984.502.650 5.000.000.000
Jumlah 572.438.204.800 558.977.000.000 601.139.709.449 601.125.000.000
32
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Reksadana
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Samuel Aset Manajemen 3.980.138.242 4.000.000.000 -- --
Jumlah 3.980.138.242 4.000.000.000 -- --
Penempatan Langsung
2017 2016
Nilai Wajar Nilai Historis Nilai Wajar Nilai Historis
PT Dapensi Dwikarya 79.411.370.584 60.894.000.000 75.911.370.584 57.394.000.000
PT Dapensi Trio Usaha 11.280.118.590 4.995.000.000 11.280.118.590 4.995.000.000
PT Dapenta Eka Karya 3.747.586.134 6.173.500.000 3.747.586.134 6.173.500.000
PT Dapensi Abadi 2.716.311.000 6.375.000.000 2.716.311.000 6.375.000.000
PT Dago Endah 414.000.000 171.000.000 414.000.000 171.000.000
PT Pefindo 126.811.000 100.000.000 126.811.000 100.000.000
Jumlah 97.696.197.308 78.708.500.000 94.196.197.308 75.208.500.000
Nilai wajar penempatan langsung saham per 31 Desember 2017 pada masing-masing perusahan
tersebut di atas didasarkan pada penilaian per 31 Desember 2016 yang dilakukan oleh penilai
independen KJPP Adnan, Hamidi & Rekan dengan laporan sebagai berikut:
Pendekatan dan metode penilaian atas penempatan langsung yang digunakan adalah
pendekatan pendapatan (income approach) dengan metode arus kas terdiskonto (discounted
cash flow method), kecuali untuk PT Dago Endah menggunakan pendekatan pasar (market
approach).
33
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
PT Dapensi Abadi
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Dapensi Abadi pada tanggal
23 November 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta No 31 tanggal 23 November 2015 dari
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, para pemegang saham menyetujui penambahan
modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B) sebesar Rp2.000.000.000 dan
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0986063 - tahun 2015
tanggal 7 Desember 2015. Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 30 Agustus 2016
sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 03
tanggal 3 Oktober 2016, para pemegang saham menyetujui pengurangan modal disetor dan
ditempatkan berupa saham preferen (seri B) menjadi sebesar Rp1.000.000.000 dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana tertuang dalam surat keputusan nomor: AHU-AH.01.03-0090494 tanggal 18
Oktober 2016.
PT Dapensi Dwikarya
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Dapensi Dwikarya pada
tanggal 2 April 2015 sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 01 tanggal 2 April 2015 dari
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, para pemegang saham menyetujui penambahan
modal disetor dan ditempatkan serta konversi/perubahan saham preferen (seri B) menjadi saham
biasa (seri A) sebesar Rp10.000.000.000 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat
keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0921270 - Tahun 2015 tanggal 15 April 2015.
Persentase Lembar
Jumlah
(%) Saham
Sebelum Perubahan:
Dapensi Dwikarya, PT 99,9956 114.788 57.394.000.000
Jumlah 57.394.000.000
Sesudah Perubahan:
Dapensi Dwikarya, PT 99,9959 121.788 60.894.000.000
Jumlah 60.894.000.000
Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 16 Mei 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris
Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 41 tanggal 30 Mei 2016, para pemegang saham
menyetujui pengembalian modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B)
sebesar Rp5.000.000.000 dan memperpanjang jangka waktu modal disetor dan ditempatkan
berupa saham preferen (seri B) menjadi sebesar Rp10.000.000.000, perihal ini telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
34
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 27 Juni 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 22 tanggal 22 Juli 2016, para pemegang
saham menyetujui konversi modal disetor dan ditempatkan berupa saham preferen (seri B)
menjadi saham biasa sebesar Rp10.000.000.000 dengan tetap mengakomodir kepentingan para
pemegang saham minoritas agar proporsi kepemilikannya dalam Perseroan tidak terdelusi,
perihal ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03.0067778 tanggal
29 Juli 2016.
Dalam RUPS LB Perseroan pada tanggal 31 Agustus 2016 sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, S.H, Nomor 12 tanggal 19 september 2016, para
pemegang saham menyetujui pengurangan modal disetor Dapenpos sebesar Rp9.990.000.000,
perihal ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Nomor: AHU-AH.01.03-0087030.
2017
Akumulasi
Penyusutan
Biaya Perolehan Bangunan Nilai Buku Nilai Wajar
Jl. PH. Mustafa No. 33A 9.138.357.939 (6.491.264.443) 2.647.093.496 71.799.382.000
Jl. PH. Mustafa No. 35 3.600.432.514 (1.177.882.426) 2.422.550.088 24.887.515.000
12.738.790.453 (7.669.146.869) 5.069.643.584 96.686.897.000
2016
Akumulasi
Penyusutan
Biaya Perolehan Bangunan Nilai Buku Nilai Wajar
Jl. PH. Mustafa No. 33A 9.138.357.939 (6.200.535.212) 2.937.822.727 71.799.382.000
Jl. PH. Mustafa No. 35 3.600.432.514 (1.139.255.492) 2.461.177.022 24.887.515.000
12.738.790.453 (7.339.790.704) 5.398.999.748 96.686.897.000
Nilai wajar investasi pada Tanah dan Bangunan per 31 Desember 2017 merupakan hasil valuasi
dari appraisal KJPP Abdullah Fitriantoro & Rekan per tanggal 31 Desember 2016 Nomor:
034/LAP/0.0-KJPP/I/17 tanggal 6 Januari 2017.
35
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Saldo kas dan bank per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
3. Piutang Iuran
Rincian piutang iuran per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian beban dibayar di muka per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
5. Piutang Investasi
Rincian piutang pelepasan investasi per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian piutang hasil investasi per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Bunga Surat Berharga Negara 6.209.164.028 6.402.983.473
Bunga Deposito on Call -- --
Bunga Deposito Berjangka 791.514.219 162.550.617
Bunga Obligasi 6.978.877.775 7.169.183.332
Bunga Sukuk -- --
Dividen Penempatan Langsung Saham 23.124.999 369.496.278
Sewa 87.007.878 --
Hasil Investasi Lain 747.161 142.449.396
Jumlah Piutang Hasil Investasi 14.090.436.060 14.246.663.096
7. Piutang Lain-Lain
Merupakan piutang listrik sewa gedung dengan saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai
berikut:
2017 2016
8. Aset Operasional
Merupakan saldo dan mutasi nilai buku aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:
36
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017
Saldo Per 1 Saldo Per 31
Penambahan Pengurangan
Januari Desember
Biaya Perolehan
Tanah dan Bangunan 3.354.939.155 -- -- 3.354.939.155
Kendaraan 1.005.600.000 15.675.000 399.900.000 621.375.000
Peralatan Komputer 763.599.645 18.100.000 -- 781.699.645
Peralatan Kantor 552.545.327 12.664.000 -- 565.209.327
5.676.684.127 46.439.000 399.900.000 5.323.223.127
Akumulasi Penyusutan
Tanah dan Bangunan 773.202.180 155.595.506 -- 928.797.686
Kendaraan 401.747.901 80.971.883 379.704.684 103.015.100
Peralatan Komputer 661.649.946 38.960.852 -- 700.610.798
Peralatan Kantor 419.394.740 39.217.366 -- 458.612.106
2.255.994.767 314.745.607 379.704.684 2.191.035.690
Nilai Buku 3.420.689.360 3.132.187.437
2016
Saldo Per 1 Saldo Per 31
Penambahan Pengurangan
Januari Desember
Biaya Perolehan
Tanah dan Bangunan 3.354.939.155 -- -- 3.354.939.155
Kendaraan 413.650.000 591.950.000 -- 1.005.600.000
Peralatan Komputer 694.699.645 68.900.000 -- 763.599.645
Peralatan Kantor 514.705.827 37.839.500 -- 552.545.327
4.977.994.627 698.689.500 -- 5.676.684.127
Akumulasi Penyusutan
Tanah dan Bangunan 617.606.676 155.595.504 -- 773.202.180
Kendaraan 340.946.865 60.801.036 -- 401.747.901
Peralatan Komputer 624.685.919 36.964.027 -- 661.649.946
Peralatan Kantor 373.629.307 45.765.433 -- 419.394.740
1.956.868.767 299.126.000 -- 2.255.994.767
Nilai Buku 3.021.125.860 3.420.689.360
9. Aset Lain-lain
Rincian aset lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
37
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Piutang PT Jasa Banda Garta 24.039.673.007 24.039.673.007
Piutang Sewa Gedung STMIK PMBI 1.018.133.959 1.018.133.959
Software Program SIDPA 491.092.316 491.092.316
Website Dapenpos 30.300.000 28.950.000
Deposit Stockwatch 1.500.000 1.500.000
Revitalisasi Hotel Poster 349.650.000 300.000.000
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line 10.000.000.000 10.000.000.000
Piutang Bunga Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line 633.887.997 654.403.750
36.564.237.279 36.533.753.032
Akumulasi Amortisasi
Piutang PT Jasa Banda Garta (24.039.673.007) (24.039.673.007)
Piutang Sewa Gedung STMIK PMBI (1.018.133.959) (1.018.133.959)
Software Program SIDPA (406.634.975) (406.634.975)
Website Dapenpos (13.393.747) (6.906.249)
Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (10.000.000.000) (10.000.000.000)
Piutang Bunga Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (633.887.997) (654.403.750)
(36.111.723.685) (36.125.751.940)
Jumlah Aset Lain-lain 452.513.594 408.001.092
Piutang PT Jasa Banda Garta (PT JBG) sebesar Rp24.039.673.007 merupakan nilai klaim
Dapenpos kepada PT JBG yang timbul pada tahun 2003 akibat kegagalan PT JBG memenuhi
kewajiban mengembalikan aset tunai kepada Dapenpos. PT JBG sejak tahun 2007 tidak tercatat
lagi di Bapepam Lembaga Keuangan, sementara itu sejak tahun 2012 peran Bapepam telah
digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana telah dinyatakan bahwa perusahaan yang
statusnya sudah dicabut oleh Bapepam dan memiliki hutang, maka pihak OJK tidak dapat
menyelesaikannya, sehingga kasusnya dianggap sudah ditutup. Atas saldo piutang tersebut
telah disisihkan sebesar 100%.
Piutang sewa gedung Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer Pengembang
Manajemen Bisnis Indonesia (STMIK PMBI) sebesar Rp1.018.133.959 adalah uang sewa gedung
milik Dapenpos di Jl. PHH. Mustafa Nomor 33A dan 35 Bandung, yang belum dilunasi oleh
STMIK PMBI (Perjanjian sewa-menyewa nomor 51 dan 52 tanggal 31 Juli 1998). Atas piutang
tersebut telah disisihkan sebesar 100%.
Manajemen Dapenpos mereklasifikasi pencatatan obligasi Arpeni Pratama Ocean Line (APOL)
Tahun 2008 Seri II senilai Rp10.000.000.000 dari kelompok aset investasi yang dipadukan
dengan kewajiban manfaat pensiun ke kelompok aset lain-lain, sehubungan dengan adanya
penurunan nilai obligasi tersebut dan gagal bayar kupon, terkait penurunan kinerja keuangan
emiten APOL. Tanggal 1 April 2015 PT Bursa Efek Indonesia telah melakukan penghentian
sementara perdagangan efek saham dan obligasi APOL di seluruh pasar dan sampai dengan
tanggal laporan belum dicabut, sehingga Perusahaan mencatat penurunan nilai obligasi APOL
beserta piutang bunganya sebesar 100%.
Merupakan utang yang timbul karena penanaman/pembelian investasi yang telah jatuh tempo
tetapi belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut:
38
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Saham MAPI 310.611.151 --
Saham MAPI 430.847.725 --
Jumlah Utang Investasi 741.458.876 --
Merupakan beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian
sebagai berikut:
2017 2016
Beban Personalia yang Masih Harus Dibayar 2.386.924.773 2.248.629.478
Beban Kantor yang Masih Harus Dibayar 7.337.101 9.384.148
Beban Jasa Pihak Ketiga yang Masih Harus Dibayar 121.099.091 157.763.637
Beban Operasional Lain yang Masih Harus Dibayar 24.150.000 38.780.000
Beban Investasi yang Masih Harus Dibayar 29.262.338 33.305.734
Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar 2.568.773.303 2.487.862.997
Merupakan liabilitas lain per 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
PPh Pasal 25 yang Masih Harus Dibayar 99.736.369 81.826.939
PPh Pasal 21 yang Masih Harus Dibayar 644.958 644.958
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) -- 8.411.780
PPh Pasal 29 yang Masih Harus Dibayar 9.916.310 9.916.310
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja (PSAK.24) 1.542.988.068 1.526.634.982
Uang Jaminan 1.469.230 1.469.230
Hutang Lain-lain 1.949.916 4.935.600
Titipan Pajak PPh Pasal 21 272.490.167 123.467.356
Titipan Lain-lain (PPh dan Potongan Pensiun) 11.271.634 12.379.779
Hutang Titipan Iuran 34.504.548 96.866.803
Titipan Pajak PPh Pasal 4 (2) 828.164 828.164
Titipan Pajak PPh Pasal 23 4.449.915 6.399.326
Jumlah Liabilitas Lain 1.980.249.279 1.873.781.227
Dana Pensiun Pos Indonesia telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” yang
mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. Entitas diwajibkan untuk
mengakui liabilitas ketika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan
kerja yang akan dibayarkan di masa depan dan beban ketika entitas menikmati manfaat
ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh
imbalan kerja.
Jumlah Pengurus dan Pegawai yang berhak atas imbalan pasca kerja untuk posisi 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing sebanyak 36 orang.
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Pensiun Karyawan 1.240.794.241 605.426.482
Pensiun Pengurus 269.658.780 629.038.750
Pensiun Dewan Pengawas 32.535.047 292.169.750
Jumlah Imbalan Pasca Kerja 1.542.988.068 1.526.634.982
39
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Imbalan pasca kerja untuk posisi 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 tidak dihitung oleh
aktuaris karena perubahan imbalan kerja tersebut jumlahnya tidak signifikan.
Manajemen Dapenpos memberikan imbal kerja jangka panjang kepada karyawan berupa
pesangon dan pensiun dengan mengikutsertakan karyawan pada Lembaga Keuangan (DPLK)
dengan metode iuran pasti ditambah iuran BPJS Ketenagakerjaan. DPLK atau Dana Pensiun
Lembaga Keuangan berdasarkan Undang-undang 11 tahun 1992 pasal 4 butir 1 adalah Dana
Pensiun yang dibentuk oleh Bank atau asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti bagi perorangan. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yaitu program pensiun yang
menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, benefit
yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil
pengembangan atau investasinya. Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015, apabila karyawan mencapai usia
pensiun maka besarnya uang pesangon akan diperhitungkan dengan iuran DPLK ditambah iuran
BPJS Ketenagakerjaan pemberi kerja yang terkumpul untuk masing-masing karyawan.
Besaran dan rumus besar manfaat yang diperoleh karyawan Dapenpos adalah sebagai berikut:
Catatan:
P = Uang Pesangon
UPMK = Uang Penghargaan Masa Karya
Iuran DPLK dan BPJS Ketenagakerjaan karyawan Dapenpos tahun 2017 sebesar
Rp221.363.384 dan saldo kewajiban yang diakui per 31 Desember 2017 dan 2016 setelah Nilai
Kini Kewajiban dikurangi dengan Iuran DPLK dan BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai
berikut:
40
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Nilai kewajiban 1.462.157.625 709.591.400
Nilai wajar aset program (221.363.384) (104.164.918)
Posisi pendanaan 1.240.794.241 605.426.482
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui - -
Biaya jasa lalu yang belum diakui-non-vested - -
Kewajiban/(kekayaan) diakui dalam neraca 1.240.794.241 605.426.482
Ketentuan Pesangon untuk Pengurus dan Dewan Pengawas Dapenpos diatur dalam
Keputusan Pendiri Dapenpos Nomor: KD.30/Dirut/0215 tanggal 27 Februari 2015 dengan
besaran 15% dari gaji atau honorarium terakhir dikalikan dengan masa kerja (bulan) selama di
Dapenpos.
Imbalan kerja jangka pendek yang diberikan Dapenpos berupa cuti tahunan dan insentif.
Sesuai dengan Ketentuan Nomor: 10/SK/Dirut/0214 tanggal 28 Februari 2014 bahwa cuti
tahunan diberikan kepada karyawan sebesar 1,5 kali gaji pokok terakhir sedangkan besaran
insentif diberikan mengacu pada ketentuan Nomor: 109/DIRUT/1215 tanggal 31 Desember
2014.
Jumlah pendapatan investasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Bunga/Bagi Hasil
Surat Berharga Negara 25.706.330.555 18.415.161.299
Deposito on Call 26.931.059 --
Deposito Berjangka 22.117.485.032 15.233.460.234
Obligasi 56.834.847.221 61.469.900.001
Sub Total 104.685.593.867 95.118.521.534
Dividen
Saham 2.092.152.195 3.743.318.794
PT Dapensi Abadi 63.480.389 206.764.705
PT Dapensi Dwikarya 915.871.898 --
PT Dapensi Trio Usaha 4.990.732.792 11.312.047.310
PT Pefindo 1.500.000 5.000.000
Sub Total 8.063.737.274 15.267.130.809
Jumlah dipindahkan 112.749.331.141 110.385.652.343
41
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Jumlah pindahan 112.749.331.141 110.385.652.343
Sewa
Tanah dan Bangunan 1.211.095.460 931.374.501
Sub Total 1.211.095.460 931.374.501
Merupakan peningkatan (penurunan) nilai wajar investasi awal dan akhir periode pelaporan,
dengan jumlah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 sebagai berikut:
2017 2016
Surat Berharga Negara 17.396.172.679 (5.342.494.380)
Saham 29.840.697.641 46.827.701.764
Obligasi 13.446.495.351 8.418.766.403
Unit Penyertaan Reksadana (19.861.758) 3.452.277.448
Penempatan Langsung Saham -- (27.447.919.062)
Tanah dan Bangunan 329.356.165 27.257.039.724
Jumlah (Peningkatan) Penurunan Investasi 60.992.860.078 53.165.371.897
Merupakan iuran jatuh tempo per 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Iuran Normal Pemberi Kerja 30.362.081.448 24.031.218.011
Iuran Normal Peserta 8.606.823.114 8.582.972.373
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Jumlah Iuran Jatuh Tempo 119.176.364.580 52.169.270.600
42
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional 198.054.684 --
Jasa Giro BNI Posindo 11.051.538 11.876.989
Jasa Giro BNI Custody 4.543.111 17.496.800
Jasa Giro HS 1905 1.186 79.459
Pendapatan Lainnya 92.377.382 1.427.369
Jumlah Pendapatan di Luar Investasi 306.027.901 30.880.617
2017 2016
Beban Transaksi 408.807.328 692.039.980
Beban Penyusutan 329.356.165 412.142.724
Beban Investasi Lain
Beban PBB Tanah dan Bangunan 123.771.296 81.358.496
Beban Asuransi Bangunan 24.828.000 20.009.499
Beban Sistem Informasi Investasi 74.252.500 166.217.500
Beban Pengelolaan Tanah dan Bangunan 121.109.546 99.127.626
Beban Custodian 369.310.526 386.954.508
Jumlah Beban Investasi 1.451.435.361 1.857.850.333
2017 2016
Gaji/Honor Karyawan, Pengurus, dan Pengawas
Beban Gaji 4.609.256.954 4.277.259.623
Honorarium 1.097.792.053 1.156.597.277
Insentif 1.706.577.493 1.567.201.684
Uang Makan 139.424.250 147.417.375
Uang Lelah, Lembur 8.248.042 18.274.937
Pakaian Seragam 79.765.000 89.557.750
Pemeliharaan Kesehatan 299.892.770 280.886.829
Iuran DPLK dan Jamsostek 188.422.993 216.187.511
Tunjangan Hari Raya 453.443.834 394.500.619
Uang Pesangon 1.237.319.556 519.443.735
Tunjangan Transpot 894.014.250 875.248.500
Biaya Kesejahteraan Karyawan 349.690.013 260.708.633
Tunjangan Pajak 875.290.152 862.276.309
Jumlah Beban Personalia 11.939.137.360 10.665.560.782
43
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
b. Beban Kantor
2017 2016
Alat Tulis Kantor 120.097.935 122.013.400
Langganan Koran dan Majalah 26.562.651 33.995.956
Langganan Telepon 94.081.024 115.298.917
Langganan Listrik dan Air 75.988.438 82.267.342
Administrasi Kantor 104.448.490 83.260.600
PBB 14.830.000 11.878.000
Pemeliharaan Aset Operasional 232.012.822 237.249.364
Asuransi Aset Operasional 10.381.075 9.573.421
Pemeliharaan Kebersihan 128.302.620 117.844.474
Keamanan dan Ketertiban 441.461.964 412.416.678
Jumlah Beban Kantor 1.248.167.019 1.225.798.152
2017 2016
Rapat-rapat 58.240.000 98.635.000
Humas 523.886.336 487.702.310
Pendidikan, Penataran, dan Seminar 218.403.000 195.130.000
Perjalanan Dinas 485.211.600 384.673.890
Jamuan Rapat/Tamu 58.724.660 49.266.986
Iuran Asosiasi Dana Pensiun (ADPI) 667.744.442 656.995.680
Administrasi Bank/Giropos 4.523.503 3.594.000
Administrasi Pensiun 1.001.752.500 972.657.000
Jumlah Beban Operasional Lain 3.018.486.041 2.848.654.866
Jumlah Beban Operasional 16.839.714.501 15.306.557.400
44
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Jumlah beban di luar investasi dan operasional untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Kegiatan Sosial 143.146.200 133.348.222
Beban Kekurangan Pajak/Denda Administrasi 10.467.145 33.462
Beban Penyusutan Website Dapenpos 6.487.498 2.437.500
Uang Duka Kemalangan 1.500.000 3.800.000
Koreksi Pembulatan 1 1
Jumlah Beban Lain di Luar Investasi 161.600.844 139.619.185
Merupakan manfaat pensiun yang dibayarkan kepada penerima manfaat pensiun yang dicatat
pada jatuh tempo, dengan jumlah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016
sebagai berikut:
2017 2016
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.213
131.145.505.702 126.325.419.213
Perhitungan taksiran pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
2017 2016
Penerimaan
Pendapatan Investasi 93.077.777.914 101.984.521.067
Penerimaan Iuran
Iuran Normal Pemberi Kerja 30.362.081.448 24.031.218.011
Iuran Normal Peserta 8.606.823.114 8.582.972.373
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Pendapatan di Luar Investasi 306.027.901 30.880.617
Jumlah Penerimaan (a) 212.560.170.395 154.184.672.284
Penerimaan Obyek Pajak
Pendapatan Investasi
Dividen Penempatan Langsung 5.971.585.079 11.523.812.015
Pendapatan Investasi Lain Penempatan Langsung 64.878.245 163.044.012
Pendapatan Investasi Lain Tanah dan Bangunan -- 334.615
Laba/Rugi Penjualan Aset Operasional 198.054.684 --
Lainnya 92.377.382 1.427.369
Total Penerimaan Obyek Pajak (b) 6.326.895.390 11.688.618.011
Biaya
Biaya Sebelum Koreksi Fiskal
Beban Investasi 1.451.435.361 1.857.850.333
Beban Operasional 16.839.714.501 15.306.557.400
Beban di Luar Investasi dan Operasional 161.600.844 139.619.185
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.215
149.598.256.408 143.629.446.133
45
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Koreksi Fiskal atas Biaya
Beban Transaksi 408.807.328 692.039.980
Beban Custodian 369.310.526 386.954.508
Biaya Penyusutan 329.356.165 412.142.724
Biaya Pengelolaan Tanah dan Bangunan 120.230.679 366.713.121
Beban Pesangon (PSAK 24) 1.197.922.970 509.739.430
Tunjangan Pajak 875.290.152 862.276.309
Beban Akuntan Publik/
Apraisal dan Konsultan Program 21.190.148 11.914.500
Beban Humas (Sumbangan) 38.483.900 41.751.900
Jamuan Rapat 58.724.660 49.266.986
Administrasi Pensiun 1.001.752.500 972.657.000
Manfaat Pensiun 131.145.505.702 126.325.419.215
Beban Kegiatan Sosial 143.146.200 133.348.222
Tunjangan Duka 1.500.000 3.800.000
Beban Kekurangan Pajak 10.467.145 33.462
135.721.688.075 130.768.057.357
Jumlah Beban Setelah Koreksi (c) 13.876.568.333 12.861.388.776
Penghasilan Objek Pajak 6.326.895.390 11.688.618.011
Beban Sebagai Pengurang Pajak (b)/(a)x(c) 413.038.792 975.011.706
Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) 5.913.856.000 10.713.606.000
Pajak Penghasilan Badan 1.478.464.000 2.678.401.500
Kredit Pajak
Pasal 23 926.724.835 1.730.961.067
Pasal 25 1.137.108.138 937.524.123
Jumlah Kredit Pajak 2.063.832.973 2.668.485.190
Kurang (Lebih) Bayar PPh Badan (585.368.973) 9.916.310
Merupakan selisih dasar penilaian investasi antara nilai historis dengan nilai wajar pada periode
pelaporan, dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Surat Berharga Negara 11.221.696.304 (6.174.476.375)
Saham (46.194.743.051) (76.035.440.692)
Obligasi 13.461.204.800 14.709.449
Reksadana (19.861.758) --
Penyertaan Langsung Saham 18.987.697.308 18.987.697.308
Tanah dan Bangunan 91.617.253.416 91.287.897.251
Jumlah Selisih Penilaian Investasi 89.073.247.019 28.080.386.941
46
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
2017 2016
Nilai Kini Aktuarial Awal Tahun 1.794.688.129.311 1.699.359.856.754
Penyesuaian Kewajiban Aktuarial 88.886.523.878 95.328.272.557
Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun 1.883.574.653.189 1.794.688.129.311
Saldo Nilai Kini Aktuarial per 31 Desember 2017 merupakan hasil valuasi per 31 Desember 2017
berdasarkan Laporan Aktuaris PT Bestama Aktuaria Nomor: 17087/DAPENPOS/EP/02/2018
tanggal 22 Februari 2018. Perhitungan ini dilakukan agar laporan keuangan tidak terlalu bias.
Akun ini mencatat kelebihan (kekurangan) dana dibandingkan dengan nilai kini aktuarial yang
seharusnya tersedia menurut perhitungan aktuaris, dengan rincian sebagai berikut:
2017 2016
Selisih Nilai Kini Aktuarial Awal Tahun (334.133.713.565) (299.847.637.558)
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto:
Hasil Usaha Periode Berjalan 73.452.591.109 82.032.973.266
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi 60.992.860.078 53.165.371.897
Iuran Normal 38.968.904.562 32.614.190.384
Iuran Tambahan 80.207.460.018 19.555.080.216
Manfaat Pensiun (131.145.505.702) (126.325.419.213)
Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain -- --
Penyesuaian Kewajiban Aktuarial (88.886.523.878) (95.328.272.557)
Selisih Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun (300.543.927.378) (334.133.713.565)
47
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
Perhitungan valuasi aktuaria per 31 Desember 2017 dilakukan sehubungan dengan kewajiban
melakukan perhitungan setiap tahun sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 510/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 Pasal 24 yang menyatakan
bahwa: Dalam hal hasil perhitungan aktuaria menunjukkan bahwa Dana Pensiun mempunyai
kualitas pendanaan tingkat tiga, maka Dana Pensiun dimaksud wajib melakukan valuasi aktuaria
untuk tahun buku berikutnya. Valuasi Aktuaria untuk perhitungan per 31 Desember 2017
dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria dengan Laporan Nomor: 17087/DAPENPOS/EP/02/2018
tanggal 22 Februari 2018.
Pengurus Dapenpos bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
untuk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang diselesaikan pada tanggal 22
Februari 2018.
48
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
48
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - lanjutan
Per 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
49
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Perhitungan Hasil Usaha
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
50
Dana Pensiun Pos Indonesia
Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Arus Kas
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
51
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
b. Hasil Investasi sebesar Rp1.144.954.804 sesuai surat sanggup bayar dari PT JBG Nomor:
008/JBG/HO/I/2003 tanggal 27 Januari 2003.
Atas klaim tersebut, Pengurus Dapenpos telah melakukan berbagai upaya penagihan/
penyelamatan aset investasi tersebut dan telah menyerahkan penanganan proses hukum atas
Wanpretasi PT JBG ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melalui surat Direktur Dapenpos Nomor:
60/Dirut/2004 tanggal 6 Januari 2004 dan ditindaklanjuti dengan penyerahan kuasa dari
Direktur Utama Dapenpos kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melalui Surat Kuasa
Khusus Nomor: 329/Dirut/2004 tanggal 16 Januari 2004.
Dalam laporan keuangan tahun 2003, guna memenuhi penyajian yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan, Pengurus Dapenpos telah membentuk penyisihan atas potential loss
yang timbul dari piutang ini sebesar nilai klaimnya, yaitu Rp24.039.673.007.
Dalam tahun 2004, upaya penyelesaian piutang PT JBG terus dilanjutkan oleh Pengurus
Dapenpos, antara lain dengan membentuk tim asistensi untuk penyelesaian masalah piutang
PT JBG dan menunjuk Konsultan Hukum Pasar Modal untuk mendampingi Kejati dalam
rencana melakukan gugatan perdata kepada PT JBG.
Dalam tahun 2005, Dapenpos telah melakukan upaya penyelesaian masalah piutang PT JBG
melalui Satuan Kerja Penyelesaian Pembayaran Kembali Investasi Dana Pensiun di PT JBG
yang dibentuk oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI).
Dalam tahun 2006, Dapenpos melalui surat tertanggal 9 Mei 2006 dan 2 Juni 2006 kepada
Bapepam berusaha melakukan penyelesaian kasus PT JBG, namun sampai tanggal 31
Desember 2006 belum ada jawaban, sedangkan tindak lanjut tim yang dibentuk ADPI masih
belum berjalan, yaitu akan menghadap Kepala Biro Dana Pensiun Departemen Keuangan,
namun sampai dengan 31 Desember 2006 belum diperoleh informasi lebih lanjut.
Selama tahun 2007 dalam beberapa kesempatan, meminta kepada institusi yang berwenang
tentang penanganan kasus tersebut, namun itu pun tidak diperoleh gambaran yang
menggembirakan. Sebagai informasi PT JBG kini tidak tercatat lagi di Bapepam Lembaga
Keuangan, serta oknum Direksi yang terlibat kini terus dicari oleh aparat berwenang karena
masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Piutang tersebut menurut pihak Dapenpos
sangat kecil kemungkinan tertagih.
Pada tahun 2008 Dapenpos masih menindaklanjuti kasus tersebut bersama Asosiasi Dana
Pensiun Indonesia (ADPI) dan beberapa Dana Pensiun yang terkait dalam kasus PT JBG.
Legal opinion dan laporan tuntas pada PT JBG telah diselesaikan oleh Konsultan Hukum Safitri
52
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
Motik dan Partner’s pada tanggal 1 Desember 2008 dan telah diterima oleh Dapenpos pada
bulan Februari 2009 yang selanjutnya telah dilaporkan ke PT Pos Indonesia (Persero) selaku
Pendiri dengan Surat Nomor: 1338-Lap-36/Inv-30/2009 tanggal 2 Maret 2009 untuk dimintakan
rekomendasi penanganannya lebih lanjut. Berdasarkan hasil pertemuan dengan ADPI pada
tanggal 14 Oktober 2009, pihak Bapepam LK c.q. Biro Dana Pensiun masih menunggu surat
SP3 dari pihak Kejaksaan yang akan dijadikan dasar untuk membuat surat edaran kepada
semua Dana Pensiun untuk menghapusbukukan piutang tersebut.
Pada tanggal 2 Maret 2010 dilakukan pertemuan dengan pihak ADPI, bersama dengan korban
PT JBG lainnya, yang diwakili oleh petugas SPI/Legal Ibu Arni dan dari pertemuan tersebut
pihak ADPI mengupayakan kepada Bapepam untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Pada tahun 2011 permasalahan PT JBG yang selama ini dimediasi oleh pihak ADPI, sampai
saat ini belum ada kejelasan, meskipun status perusahaan PT JBG sudah tidak aktif dengan
pencabutan ijin oleh Bapepam.
Sementara itu setelah tahun 2012 peran Bapepam telah digantikan oleh OJK di mana
pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Perusahaan yang statusnya sudah
tidak beroperasi karena ijin operasinya sudah dicabut oleh Bapepam dan memiliki hutang,
maka Pihak OJK tidak dapat menyelesaikannya, sehingga kasusnya dianggap sudah closed.
b. Dalam laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, guna memenuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku, akun Piutang Hasil Investasi telah direklasifikasi dan disajikan dalam pos Aset Lain-
lain. Guna memenuhi penyajian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, dalam
laporan keuangan tahun 2004 dan 2005, Pengurus Dapenpos telah membentuk penyisihan
atas potential loss yang timbul dari piutang ini sebesar nilai klaimnya, yaitu Rp1.018.133.959
Dengan penyisihan ini, maka aset neto dan hasil usaha tahun 2004 dan 2005 berkurang
sebesar jumlah yang sama dengan besar penyisihan tersebut.
53
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
c. Dalam tahun 2006, Dapenpos telah menghubungi Notaris Tati Nurlina, SH. untuk membuat
surat kuasa jual, namun mendapat kesulitan mencari Tn. Drs. Kostra Baladhika. Dapenpos
juga melakukan penyelamatan jaminan berupa sertifikat tanah dengan meregistrasikan ke
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumedang dan mencari pengacara untuk membantu
penyelesaian dari aspek hukum.
Perkembangan sampai dengan akhir tahun 2006 menunjukkan bahwa pihak STMIK PMBI
masih belum dapat menyelesaikan tunggakan sewa gedung Dapenpos Jl. PHH. Mustafa No.
35 dan Nomor 33A (Ballroom) Bandung sebesar Rp1.018.133.959.
d. Dalam tahun buku 2007, masih berupaya mencari tahu keberadaan yang bersangkutan.
e. Dalam tahun 2008 Dapenpos berupaya mengalihkan status tanah jaminan yang diserahkan ke
Dapenpos sebesar Rp309.835.000 (nilai menurut appraisal) menjadi hak milik sehingga
mengurangi kerugian yang terjadi.
Adapun sertifikat yang dijaminkan adalah sertifikat asli tanah yang terletak di Kecamatan
Jatinangor dan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang terdiri dari:
1) SHM Nomor 1161 luas tanah 820 m²
2) SHM Nomor 1692 luas tanah 413 m²
3) SHM Nomor 1693 luas tanah 545 m²
4) SHM Nomor 1694 luas tanah 417 m²
5) SHM Nomor 1695 luas tanah 335 m²
6) SHM Nomor 1696 luas tanah 415 m²
7) SHM Nomor 1697 luas tanah 350 m²
8) SHM Nomor 1698 luas tanah 350 m²
f. Pada tanggal 14 Desember 2009 Sdr. Kostra Baladhika memenuhi panggilan Dapenpos. Pada
pertemuan tersebut Sdr. Kostra Baladhika menyatakan adanya calon pembeli yang berminat
atas tanah yang berlokasi di Tanjungsari Sumedang dan hasil penjualan tanah tersebut untuk
menyelesaikan kewajiban atas piutang Dapenpos serta meminta adanya keringanan berupa
penghapusan piutang tersebut. Dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan:
1) Pengurus Dapenpos menyambut baik penjualan tanah tersebut walaupun harga tanah
tersebut belum menutupi seluruh kewajiban atas piutang Dapenpos.
2) Penghapusan atas piutang tersebut tidak dapat disetujui karena berdasarkan aturan yang
ada di Dana Pensiun proses penghapusan aset harus melalui ketentuan yang berlaku.
3) Apabila penjualan tanah tidak terlaksana, maka akan dibuat kuasa jual oleh Notaris atas
sertifikat tanah tersebut.
g. Dalam tahun buku 2010, pihak Dapenpos mengundang Sdr. Kostra Baladhika untuk membuat
Surat Kuasa untuk Menjual atas sertifikat tanahnya, namun yang bersangkutan meminta syarat
agar hasil seluruh penjualannya melunasi seluruh utang-utangnya. Karena nilai penjualannya
diperkirakan jauh lebih kecil dari utang-utangnya, maka pihak Dapenpos tidak menyetujuinya.
Pihak Dapenpos merencanakan membuat Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT) yang
dibuat Notaris bersama dengan pihak BPN.
h. Pada tahun 2011 sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan piutang STMIK PMBI melalui
kompensasi dengan nilai jaminan tanah yang diserahkan, Pengurus telah melaksanakan 2
(dua) kali appraisal atas tanah tersebut. Sesuai hasil appraisal pertama oleh KJPP Nana,
Imadduddin dan Rekan tanggal 10 Oktober 2011 tanah tersebut dinilai sebesar Rp984.150.000
sedangkan hasil appraisal kedua oleh KJPP Andang Kosasih, Maman Firmansyah, Agus
Prihatanto dan Rekan tanggal 31 Oktober 2011 tanah tersebut dinilai sebesar Rp911.300.000.
54
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
Hasil penilaian kedua appraisal di atas masih belum menutupi jumlah piutang sebesar
Rp1.018.133.959 sehingga untuk mengamankan aset tersebut akan dilakukan pengurusan
atas legalitas atau hak kepemilikan tanah. Selanjutnya langkah yang ditempuh adalah
mengusulkan kepada Pendiri untuk memberikan persetujuan atas permintaan dari pihak STMIK
PMBI bahwa nilai jaminan dikompensasikan sebagai pelunasan piutang. Setelah dilakukan
appraisal baru atas aset tanah jaminan di Sumedang yaitu melakukan proses balik nama a.n.
Dapenpos telah disetujui oleh Pendiri (Surat Nomor: 1443/Dirut/2011 tanggal 28 Desember
2011) dengan catatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah aset tanah jaminan dari Sdr.
Kostra Baladhika tidak langsung menyelesaikan (offset) terhadap piutang STMIK PMBI pada
neraca Dapenpos, namun diperlakukan sebagai pemulihan kerugian Dapenpos dan posisi
piutang STMIK PMBI diijinkan untuk dihapusbukukan pada neraca Dapenpos apabila penjualan
aset tanah jaminan telah direalisasikan.
i. Berdasarkan surat Pendiri tanggal 20 Desember 2011 Nomor: 1443/Dirut/2011 tersebut Sdr.
Kostra yang menyatakan bersedia hadir pada pertengahan Mei 2012 tidak memenuhi
komitmennya tersebut. Upaya selanjutnya kami melakukan konfirmasi ulang melalui e-mail dan
Sdr. Kostra mengirimkan jawaban melalui e-mail tanggal 26 Mei 2012 yang menyatakan
beberapa hal terkait hutang piutang dimaksud yaitu:
• Pemilik STMIK PMBI adalah Yayasan CKMI (Citra Kharisma Muslim Indonesia) yang
diketuai oleh Ir. H. Azwar Anas.
• Sdr. Kostra menyatakan statusnya adalah sebagai pegawai STMIK PMBI dengan jabatan
sebagai Dirut STMIK PMBI, bukan sebagai pemilik ataupun pengurus Yayasan CMKI.
• Sejak tahun 2005 STMIK PMBI telah dialihkan kepemilikannya kepada Yayasan Dharma
Negara dan bersamaan dengan itu Yayasan CMKI dinyatakan bubar.
• Sertifikat Tanah Hak Milik 8 sertifikat yang berada pada pihak Dapenpos adalah milik
pribadi Kostra bukan milik Yayasan CMKI, diberikan sebagai jaminan sementara.
Dengan penjelasan di atas, Sdr. Kostra menyatakan bahwa secara hukum tidak
bertanggungjawab atas hutang-piutang dan yang bertanggung jawab adalah Yayasan CMKI,
namun demikian yang bersangkutan bersedia untuk mencari penyelesaian permasalahan
tersebut.
j. Menyikapi penjelasan di atas, Pengurus Dapenpos telah melakukan konsultasi dengan Biro
Hukum PT Pos Indonesia (Persero) dan saran dari Biro Hukum sebagai berikut:
1) Bahwa secara hukum yang bertanggungjawab atas permasalahan tersebut adalah pihak
yang namanya tercantum di dalam perjanjian kerjasama tersebut sehingga untuk kasus
STMIK PMBI yang melakukan perjanjian kerjasama tersebut bertindak dalam jabatan selaku
ketua dan mewakili untuk dan atas nama STMIK PMBI adalah Sdr. Kostra Baladhika.
2) Mengupayakan untuk bertemu langsung dengan Sdr. Kostra Baladhika.
3) Harta yang dijadikan jaminan tidak dapat diakui aset perusahaan sepanjang tidak ada surat
kuasa jual dari Sdr. Kostra Baladhika atau belum ada balik nama ke Dapenpos.
k. Tindak lanjut Pengurus Dapenpos atas saran Biro Hukum tersebut yaitu mengundang Sdr.
Kostra Baladhika ke Kantor Dapenpos untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun
Sdr. Kostra Baladhika sulit dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya, melalui barbagai
upaya yang dilakukan Dapenpos adalah menghubungi yang bersangkutan untuk
membicarakan permasalahan dan kesediaan hadir pada tanggal 14 Desember 2012, namun
pelaksanaannya Sdr. Kostra Baladhika baru memenuhi undangan pada tanggal 17 Januari
2013.
Dalam pertemuan tanggal 17 Januari 2013 terdapat saran kuasa hukum Kostra Baladhika
yaitu:
1) Pembuatan Perjumpaan Hutang dalam perikatan jual beli dan Surat Kuasa (PBJB) yaitu
merupakan suatu cara penghapusan hutang dengan memperhitungkan hutang STMIK dan
55
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
Piutang Dapenpos secara timbal balik antara Kreditur (Pengurus Dapenpos) dengan
Debitur (Sdr. Kostra Baladhika).
2) Dalam perikatan tersebut dicantumkan bahwa aset jaminan berupa 8 (delapan) sertifikat
tanah dengan luas sebesar 3.645 m2 yang terletak di desa Hegarmanah Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Semedang propinsi Jawa Barat untuk sementara akan dicatat di
Neraca Dapenpos sebagai aset Dapenpos dan akan dilepas paling lambat 1 (satu) tahun
kemudian dengan harapan nilai jaminan tanah tersebut sudah dapat menutup piutang
sebesar Rp1.018.133.959 dan meminta bagian untuk istri sebagai harta gono-gini.
3) Pembuatan PBJB akan dibuat di hadapan Notaris dan biaya Notaris menjadi beban
Dapenpos dan Sdr. Kostra Baladhika (eks Ketua STMIK PMBI).
m. Pada tanggal 17 April 2013 Pengurus Dapenpos mengadakan pertemuan dengan Biro Hukum
PT Pos Indonesia untuk membahas permasalahan tersebut dengan beberapa masukan
sebagai berikut:
1) Opsi 1 (pertama)
a) Hasil penjualan aset jaminan tidak dapat dibagi dua dengan pihak Debitur yaitu hutang
kepada Dapenpos harus dipenuhi dahulu dan apabila terdapat nilai lebih/sisa dari hasil
penjualan baru dapat diserahkan kepada pihak Debitur (Sdr. Kostra).
b) Sesuai Undang-undang Yayasan tahun 2011 apabila Yayasan tidak dijalankan dengan
baik maka hal tersebut dapat menjadi tanggung jawab Pengurus Yayasan, seperti
halnya permasalahan hutang STMIK PMBI kemungkinan Sdr. Kostra yang saat itu
menjabat sebagai Pengurus Yayasan/Ketua STMIK mengetahui aturan tersebut dan
mengambil tanggung jawab hutang tersebut, di samping itu hal tersebut terpisah dengan
masalah harta gono-gini.
2) Opsi ke 2 (dua)
1. Segera melakukan eksekusi jual terkait kemungkinan adanya dampak hukum yang
tinggi yaitu:
i. Aset jaminan bukan atas nama Yayasan tetapi atas nama pribadi Sdr. Kostra
Baladhika.
ii. Ahli waris akan menuntut apabila Debitur meninggal dunia dan pihak Dapenpos
harus menyerahkan kepada ahli waris.
iii. Yayasan dan Sekolah Tinggi tersebut sudah bubar.
2. Hasil penjualan/pembagian dinegosiasi minimal 60% : 40% atau 75% : 25%.
o. Berdasarkan Notulen Rapat tanggal 28 November 2013 antara Direktur Investasi dengan
Pengacara Sdr. Kostra Baladhika untuk penyelesaian atas sertifikat tanah yang dijaminkan oleh
Sdr. Kostra Baladhika atas piutang sewa ruangan/gedung dari Dapenpos agar segera dijual
56
Dana Pensiun Pos Indonesia Lampiran
Program Pensiun Manfaat Pasti
Penjelasan Piutang Bermasalah - Aset Lain-lain
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
dan hasil penjualannya dibagi dengan istri Sdr. Kostra Baladhika dan Direktur Invertasi
meminta agar apa yang disampaikan oleh Pengacara dibuat secara tertulis melalui Sdr. Kostra
Baladhika.
Terkait permasalahan ini Pengurus Dapenpos telah mengajukan permohonan konsultasi
dengan OJK melalui surat Nomor: 3676-Sek18/DInv-030/2014 tertanggal 19 Juni 2014 dan
selanjutnya OJK melalui surat Nomor: S-67/NB.12/2014 tertanggal 8 Juli 2014 perihal
undangan memberikan kesempatan kepada Pengurus Dapenpos untuk membahas
permasalahan yang ada bertempat di kantor OJK. Pada pertemuan tersebut OJK berpendapat
bahwa keputusan penghapusan saldo piutang STMIK PMBI sepenuhnya diserahkan kepada
Pendiri, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah dampak dari keputusan penghapusan aset
terhadap peserta (khususnya RKD).
Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 26 Maret 2015 datang menghadap Direktur Investasi
Dapenpos dengan maksud menanyakan besaran utang yang harus diselesaikan terkait utang
biaya sewa ruangan STMIK PMBI serta keinginan untuk mendapatkan keringanan
pembayaran. Direktur Investasi Dapenpos pada pertemuan tersebut meminta agar keinginan
dan harapan tersebut disampaikan secara tertulis serta menyerahkan fotokopi Perjanjian Utang
Piutang sebagai pedoman dalam perhitungan.
Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 25 April 2015 menyampaikan surat kepada Pengurus
Dapenpos berisi permohonan keringanan penyelesaian utang STMIK PMBI yaitu dalam bentuk
diskon 50% dari total hutang STMIK PMBI.
p. Sdr. Kostra Baladhika pada tanggal 26 Maret 2015 menghadap Direktur Investasi Dapenpos
dengan maksud untuk menanyakan besaran hutang yang harus diselesaikan terkait dengan
utang biaya sewa ruangan STMIK PMBI. Dalam pertemuan tersebut disampaikan juga
keinginan Sdr. Kostra Baladhika untuk mendapatkan keringanan pembayaran. Selain hal
tersebut Sdr. Kostra Baladhika juga menyatakan kesanggupan untuk menyampaikan keinginan
dan harapan secara tertulis dan akan dikirim melalui layanan pos.
- Sdr. Kostra Baladhika melalui surat tertanggal 25 April 2015 menyampaikan permohonan
keringanan penyelesaian hutang STMIK PMBI yaitu dalam bentuk diskon 50% dari total nilai
hutang STMIK PMBI.
- Pengurus Dapenpos menyampaikan surat jawaban kepada Sdr. Kostra Baladhika tertanggal
18 Mei 2015 Nomor: 2899-UM-54/DInv-030/2015 perihal Surat Jawaban. Melalui surat
tersebut disampaikan bahwa keringanan yang dapat diberikan oleh Dapenpos berupa
pembebasan denda atas keterlambatan pembayaran sehingga pelunasan yang perlu
dibayar sebesar Rp1.083.121.240 yakni sebesar pokok hutang. Kebijakan pembebasan
denda keterlambatan tersebut berlaku apabila pokok hutang tersebut dilunasi selambat-
lambatnya pada tanggal 30 Juni 2015.
q. Pengurus Dapenpos melalui surat yang disampaikan kepada Dewan Pengawas Dapenpos
tertanggal 25 Oktober 2015 Nomor: 6020-UM-52/DInv-030/2015 perihal Ijin
Cutloss/Penghapusan Saldo Piutang STMIK PMBI mengajukan permohonan ijin cutloss
penghapusan piutang kepada STMIK PMBI maksimal sebesar 50% dari saldo total nilai piutang
STMIK PMBI.
57