Kelas : IX B
Tugas : Bahasa Indonesia
Rumah Fatmawati ada di Jalan Fatmawati, Bengkulu di dekat Simpang Lima Ratu
Samban. detikTravel berkunjung ke sini, Kamis (17/11/2016). Ini adalah rumah
panggung kayu yang anggun berwarna coklat. Areanya bertetangga dengan rumah
warga dan cafe dengan musik menghentak.
Patung Fatmawati menjadi penanda di depan rumah museum ini. Jangan lupa
melepas alas kaki di teras sebelum masuk. Tidak ada tiket masuk, hanya buku
tamu.
Di rumah ini kita bisa tahu lewat foto-foto perkenalan mereka karena aktif dalam
komunitas teater, bulu tangkis dan Soekarno yang mengenal ayah Fatmawati
sebagai tokoh Muhammadiyah. Ada pula majalah Sarinah yang dihadiahkan
Soekarno untuk Fatmawati, isi bukunya soal pergerakan kaum perempuan.
Ketertarikan politik ini mungkin salah satu daya tarik Fatmawati di mata
Soekarno. Mereka menikah tahun 1943 setelah Inggit Ganarsih diceraikan
Soekarno. Inilah tahun di masa krusial Indonesia.
Kamar di kiri rumah ini menggambarkan ruang tidur Fatmawati. Namun kamar
yang di kanan amat penting dalam sejarah Indonesia.
Ada mesin jahit di mana Fatmawati pertama kalinya menjahit Bendera Pusaka di
Jakarta. Inilah bendera yang berkibar pada 17 Agustus 1945.
Fatmawati adalah Ibu Negara pertama Indonesia. Di rumah ini kita bisa melihat
Fatmawati sangat aktif dalam berpolitik.
Ada foto Fatmawati berorasi di depan umum lho! Nggak kalah loh dengan
suaminya Sang Macan Podium. Ada juga beberapa foto kunjungan kerja ke
sekolah rakyat, rumah yatim piatu. Mendampingi ibu negara asing atau berkumpul
bersama istri para ketua partai.
Jangan biarkan Merah Putih yang dijahit Fatmawati, koyak karena ulah kita.
Fatmawati pernah menjahit Bendera Pusaka. Hutang kita adalah menjahit
persatuan bangsa menjadi erat kembali, serapat warna merah bertemu warna
putih. (rdy/rdy)