Anda di halaman 1dari 4

Tabel percobaan 4.

M Im Ia UL P1 pf lag/lead Sudut S (VA) Pin Pout(W) Q(VAR) sin


0 0,5 1,1 220 165 0,3 lag 71,33 419,14 495 0 398,1868 0,95
2 0,5 1,6 220 570 0,8 lag 36,86 609,66 1710 314 359,7018 0,59
4 0,5 2,2 220 930 0,9 lag 30,68 838,29 2790 628 427,5269 0,51
6 0,5 motor sinkron stall

Tabel prcobaan 4.4

M Im Ia UL P1 pf lag/lead Sudut S (VA) Pin Pout(W) Q(VAR) Sin


0 1 1,1 220 135 0,6 lead 308,32 419,14 405 0 -328,609 -0,78
2 1 1,4 220 480 0,9 lead 331,64 533,46 1440 314 -252,858 -0,47
4 1 2 220 855 1 lead 345,93 762,08 2565 628 -185,185 -0,24
6,4 1 3,1 220 1320 1 360 1181,2 3960 1004,8 0 0

Ia = f(Pout)
3.5
3.1
3

2.5 2.2
2
2
1.6
1.4
1.5
1.1
1
1

0.5

0
165 570 930 135 480 855 1320

Im 0,5 Im 1
Q = f(Pout)

600

400

200

0
165 570 930 135 480 855 1320
-200

-400

-600

-800

Im 0.5 Im 1

Pada percobaan motor sinkron ini harus dilalui dengan dua sumber yaitu AC dan DC.
Sumber pertama yang masuk adalah AC baru kemudian DC. Apabila sumber yang masuk
terbalik maka akan merusak poros motor tersebut.

Dapat dilihat pada tabel diatas, ada dua percobaan yang diuji yaitu yang pertama arus
eksitasi (Im) konstan dengan nilai 0,5 A dan beban berubah-ubah. Dan yang kedua arus eksitasi
(Im) konstan dengan nilai 1 A dan beban berubah-ubah pula. Hal ini berpengaruh pada Ia dan
faktor daya. Faktor daya sendiri dapat diatur dari eksitasinya dengan cara diatur dari medan
DC (Im). Seperti pada tabel, pada saat arus eksitasinya (Im) 0,5 A, dengan beban berubah-ubah
cos phi yang diketahui lagging. Dapat diartikan arus induktif menarik arus jangkar (Ia)
sehingga arus jangkar naik (Ia ~ Φa). Φa naik, maka Φm turun sehingga arus eksitasinya turun
dan penguatan kurang atau yang sering kita sebut under exitation. Saat arus eksitasinya turun,
Ea < Va maka arus jangkar (Ia) naik. Karena Ia naik, arus tertinggal terhadap Va, hal ini yang
menyebabkan faktor daya lagging. Karena arus induktif dan menarik arus jangkar (+Ia) tanda
positif menyebabkan Q pada perhitungan bernilai positif.
Pada percobaan motor sinkron sebagai motor driver ini, didapatkan data hasil
percobaan seperti pada tabel. Dapat dilihat pada tabel bahwa terdapat dua percobaan dengan
menggunakan arus eksitasi yang berbeda pada beban yang berubah-ubah yaitu 0, 2, 4, 6 Nm.
Pada percobaan digunakan arus eksitasi (Im) sebesar 0,5A dan 1A. Dengan menggunakan arus
eksitasi yang konstan dan digunakan beban yang berubah-ubah maka akan mempengaruhi
besar dari arus jangkar (Ia) dan faktor daya. Begitu juga ketika arus eksitasi yang diberi sebesar
1A konstan dan beban berubah-ubah. Pada percobaan dapat dilihat jika semakin besar beban
yang digunakan maka semakin besar pula arus jangkar (Ia).

Pada percobaan tabel 4.2 ketika motor diberikan beban sebesar 6 Nm ,Motor
mengalami stall atau melebihi kemampuan motor sinkron tersebut, karena motor sinkron hanya
mampu bekerja dengan beban maksimal mendekati 5 Nm. Namun pada percobaan tabel 4.4
arus eksitasi yang diberikan lebih besar sehingga ketika berbeban 6,4 Nm motor sinkron masih
mampu bekerja.

Pada kedua tabel diatas, dengan perbedaan pada nilai arus eksitasi (Im) yaitu 0,5A dan
1A terdapat perbedaan pada sudut faktor dayanya. Pada arus eksitasi 0,5A faktor dayanya
lagging/tertinggal hal tersebut menunjukkan bahwa eksitasi yang diberikan masih belum
mencapai arus eksitasi yang dibutuhkan motor tersebut. Sedangkan pada arus eksitasi 1A faktor
dayanya leading/mendahului hal tersebut menunjukkan bahwa eksitasi yang diberikan
melebihi arus eksitasi yang dibutuhkan motor tersebut. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat
dibaca pada analisa motor sebagai kompensator fasa. Pada arus eksitasi 1A faktor dayanya
lebih tinggi (mendekati 1) hal tersebut menunjukkan bahwa eksitasi yang diberikan mampu
mengubah nilai faktor daya yang dibutuhkan motor tersebut daripada menggunakan arus
eksitasi 0,5A.

Pada kedua tabel diatas, dengan perbedaan pada nilai arus eksitasi (Im) yaitu 0,5A dan
1A terdapat perbedaan pada nilai daya output motor tersebut. Pada arus eksitasi 1A nilai daya
output lebih tinggi daripada motor yang diberikan nilai arus eksitasi 0,5A hal tersebut
menunjukkan bahwa jika nilai arus eksitasi ditambah maka akan berpengaruh terhadap nilai
tegangan dan faktor daya berubahnya nilai tegangan dan faktor daya maka akan berpengaruh
terhadap nilai daya output yang dihasilkan.
Diagram fasor

V - Eb
V
θ
Im

Ia

Ia V - Eb

θ V

Eb j. Ia.Xs

Anda mungkin juga menyukai