Dosen Pengampu:
Dra. Cucu Zenab Subarkah, M.Pd
Dr. Yulia Sukmawardani, M.Si
Anggota Kelompok 4:
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pengelolaan sampah ini diantaranya:
B. Dasar Teori
Sampah merupakan salah satu jenis biomassa yang ketersediannya dari hari ke hari cukup
melimpah, terutama di kota besar. Sampah juga menjadi perhatian banyak pihak, karena
berhubungan langsung dengan kebersihan dan keindahan (estetika) lingkungan dan kesehatan
masyarakat, terutama di perkotaan. Sampah bisa berasal dari berbagai moda penggunaan seperti
sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi karena rusak, kelebihan dari sesuatu penggunaan
(seperti kelebihan makanan), pebungkus (kemasan) barang yang berfungsi melindung barang,
sisa kegiatan produksi (seperti serbuk gergaji, potongan kain, kayu) atau barang yang berfungsi
dan tidak digunakan lagi karena penggunanya memiliki barang yang lebih baru. Untuk memberi
nilai tambah pada sampah, potensi pemanfaatan sampah hanya bisa digali oleh individu yang
kreatif. Salah satunya adalah memanfaatkan sampah, organik maupun anorganik sebagai sumber
daya kehidupan. (Hermawati, 2015).
Menurut (Notoadmojo, 2003) sampah diklasifikasikan menurut sumber-sumbernya
sebagai berikut :
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes). Sampah ini terdiri dari bahan-
bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipaki dan dibuang,seperti :
sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum,bekas pembungkus baik kertas,
plastik, daun, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabotan rumah tangga, daun
daunan dari kebun atau taman.
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan,
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa: kertas, plastik, botol,
daun dan sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoran, pendidikan, perdagangan, departemen,
perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, karbon klip, dan
sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar (rabish).
4. Sampah yang berasal dai kawasan industri (industrial wastes) dan segala sampah yang
berasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampah pengepakan barang, logam,
plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.
5. Sampah yang berasal pertanian dan perkebunan seperti jerami, sisa sayur, batang jagung,
ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertambangan dan sejenisnya yang tergantung dari jenis usaha
pertambangan itu sendiri seperti batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran
(arang), dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan.biasanya sampah berupa kotoran
ternak, bangkai binatang, dan sebagainya.
Sampah jenis ini dapat dibedakan atau diklasifikasikan secara garis besar ke dalam dua jenis,
yaitu:
1. Sampah Organik Basah
Sampah organik berjenis basah merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup yang
notabene memiliki kadar air yang cukup tinggi. Contoh dari sampah organik ini adalah sayuran, buah-
buahan, dan limbah pengelolaan hewan ternak.
2. Sampah Organik Kering
Sampah organik berjenis kering adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup yang notabene
memiliki kadar air yang cukup kecil sehingga tidak basah apabila dipegang oleh tangan. Contoh sampah
ini adalah kertas, kayu, ranting pohon, serta dedaunan yang kering.
Pada proyek yang kelompok kami berfokus mengelola sampah organic kering. Dalam hal ini
kami berinisiatif membuat suatu produk yang berbahan dasar plastik khususnya botol plastic yang
nantinya akan menjadi produk yang dapat dirasakan manfaatnya. Proyek ini dilatar belakangi karena
ketika kami survey ke desa tersebut, kami tertarik pada mushola yang terdapat pada kompkek itu. Di
mushola selain digunakan untuk beribadah mushola tersebut juga sering digunakan sebagai tempat
perkumpulan warga sekitar misalnya arisan ibu-ibu atau tepat mengaji anak kecil. Namun di mushola
tersebut jika sedang digunakan banyak orang kadangkala sandal yang diluar disimpan berantakan, untuk
itu kami berinisiatif membuat rak sandal atau sepatu berbahan botol selain dapat merapihkan rak ini juga
dapat memanfaatkan barang bekas berbahan plastik dimana yang seperti kita ketahui botol plastic
merupakan salah satu barang bekas yang sulit di hancurkan. Selain rak kita juga berinisiatif untuk
membuat pot tanaman gantung yang nantinya dapat dipasang dimanapun, misalnya dipinggir jalan dan
lain-lain. Selain itu kami pun berinisiatif membuat lingkungan pot tanaman dari botol bekas untuk
menghijaukan lingkungan.
Untuk membuat produk tersebut caranya cukup mudah dan menggunakan alat-alat yang
sederhana. Alat dan bahan yg di butuhkan untuk membuat rak sendal dari boto plastik adalah... dan alat
bahan yang dibutuhkan untuk membuat pot tanaman dari botol plastik bekas adalah...
Pada pembuatan rak sendal dilakukan langkah yaitu pertama mengumpulkan botol plastik
berbentuk kotak 1 L sebanyak 8-12 buah lalu botoh tersebut di potong atasnya dan di cuci bersih serta di
keringkan kemudian botol tersebut di tumpuk menggunakan lem dan jadilah rak sendal. Sedangkan pada
pembuatan pot tanaman yaitu pertama tama dikumpulkan botol bekas minuman 1 L lengkap dengan
tutupnya atau sebagian ada yg ditutup doleh plastik yang diikat karet agar tidak ada tanah atau air yang
keluar nantinya, lalu di cuci bersih dan dikeringkan, kemudian botol tersebut lubangi berbentuk kotak di
salah satu sisi bagian samping botol, diisi dengan tanah dan pupuk lalu dimasukkan benih atau tanaman
maka jadilah pot dari botol plastik bekas yang penyimpanannya dapat diletakkan di depan mushola, di
samping atau pun dapat di gantung di belakang mushola.
Adapun manfaat dari produk yang dihasilkan yaitu rak sandal/sepatu dan pot tanaman gantung
berbahan dasar botol plastik ialah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai tambahan ekonomi (dapat diperjual belikan)
2. Dapat diikut sertakan pada pameran atau perlombaan pengolahan barang-barang bekas
Produk rak sandal/sepatu dan pot tanaman gantung memiliki berbagai keunggulan yaitu sebagai
berikut:
1. Produk yang dibuat berbahan dasar plastik yang merupakan jenis sampah paling banyak di
lingkungan
2. Dengan berbahan dasar plastik dapat dikatakan lebih ramah lingkungan karena mengurangi sampah
plastik yang ada di lingkungan
3. Bahan yang digunakan mudah didapatkan
4. Produk yang dihasilkan hanya membutuhkan modal sedikit yaitu hanya untuk membeli lem
5. Produk yang dihasilkan tidak sulit dalam pembuatan sehingga mudah untuk diproduksi masal
6. Produk yang dihasilkan dapat diperjual belikan dengan harga yang terjangkau namun tetap
berkeuntungan yang cukup besar dikarenakan modal yang dikeluarkan hanya sedikit
G. Timeline
No Kegiatan 05 Mei 11 mei 12 mei 15 mei 17 mei 18 mei
1. Survey dan izin ke
RT
2. Perencanaan dan
persiapan sosialisasi
3. Sosialisasi
4. Pengambilan sampah
ke-1
5. Pengambilan sampah
ke-2
6. Membersihkan
sampah plastik
H. Kesimpulan
1. Pengelolaan dan pengolahan sampah akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan akan
membuat masyarakat menjadi lebih memahami cara pengelolaan samapah serta memberikan
pelajaran bahwa sampah yng jika dibuang secara sembarangan akan memberikan dampak negatif bagi
lingkungan.
2. Hasil sampah dari masyarakat dapat diolah dengan melakukan daur ulang sampah plastik menjadi
kerajinan dan alat-alat yang berguna dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Wati Hermawati, Hartiningsih, Ikbal Maulana, Sri Wahyono, Wahyu Purwanta. 2015. Pengelolaan
dan pemanfaatan sampah di perkotaan. Bandung : ITB
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta
Wibowo A. 2005. Evaluasi Kondisi Daya Dukung Lingkungan Hidup Kota Jakarta. Program
Magister Kajian Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Depok
Damanhuri, Erni dan Tri Padmi. 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah, Institut Teknologi
Bandung. Bandung