MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Karakter
Dosen pengampu
Drs. Suripto,M.si
Oleh
Rombel Satu
2018
i
DAFTAR ISI
Bab 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................. 9
3.2 Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga peneliti bisa menyelasaikan tugas mata kuliah ini. Shalawat dan Salam
semoga tercurahkan pada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang senantiasa
memberikan syafa’atnya di akhirat nanti. Sehingga penliti dapaat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Berbagai Strategi Pembeljaran Atau Pendidikan
Karakter” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang peneliti
peroleh dari berbagai sumber serta infomasi dari media massa. tak lupa ucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. peneliti harap dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca semua, serta dapat menambah wawasan pembaca.
PENULIS
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Kenapa karakter penting dalam pendidikan
2. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
3. Bagaimana strategi dalam pembelajaran pendidikan karakter
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pendidikan karakter
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran
3. Untun mengetahui strategi pembelajaran pendidikan karakter.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan hak semua orang, dalam Undang – undang No. 20,
tahun 2003 juga telah dijelaskan mengenai sistem pendidikan nasional pasal 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi mansia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis seta bertanggung jawab. Sehingga mewujdkan anak sebagai generasi
bangsa yang merupakan salah satu dari sumber daya manusia berupa potensi dan
penerus cita-cita bangsa. Sehingga menurut keputusan presiden RI No 87 Tahun 2017
menetapan bahwa dalam rangka mewujudakan bangsa yang berbudaya melalui
penguatan nilai-nilai religious, jujru, toleran, disiplin, ingin tahu, semangat kebangsaan
, peduli lingkungan , peduli sosial , cinta tanah air , cinta damai, gemar baca dan
bertanggung jawab, maka di perlukan adanya penguatan pendidikan karakter.
3
Kata karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti ” to mark”(menandai) dan
memfokuskan , bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku. Karakter dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan adalah alat
yang paling efektif untuk menyadarkan individu dalam jati diri kemanusianya.
Dibanting dengan factor yang lain, pendidikan memberi dampak dua atau tiga kali lebih
kuat dalam pembentuan kualitas manusia.
4
Muhadjir, pendidikan karakter atau nilai dapat diselenggarakan dengan menggunakan
beberapa metode:
Metode Dogmatis,
Metode untuk mengajarkan nilai kepada peserta didik dengan jalan menyajikan
nilai- nilai kebaikan dan kebenaran yang harus diterima apa adanya tanpa
mempersoalkan hakikat kebaikan dan kebenaran itu sendiri.
Metode Deduktif
Metode Induktif
Metode Reflektif.
5
pendidikan nilai dan moral.pembelajaran pendidikan karakter scara kompherensif
dapat dilakukan dengan menggunakan metode inkulkasi (inculcation),
keteladanan(modeling),fasilitasi (facilitation) , dan pengembangan keterampilan (skill
building).
6
karakter sesuai dengan tema atau pokok bahasan bidang studi. Keunggulan model
terintegrasi pada setiap bidang studi antara lain guru ikut bertanggung jawab akan
penenaman nilai hidup kepada semua siswa, disamping itu pemahaman akan nilai
pendidikan karakter cenderung bersifat informative-kognitif , melainkan bersifat
aplikatif sesuai dengan konteks pada setiap bidang studi.sehingga siswa akan lebih
terbiasa denga nilai- nilai yang sudah diterapkan. Kelemahan adalah pemahaman dan
persepsi tentang nilai yang akan ditanamkan harus jelas dan sama bagi semua guru.
Nanmun menjamin kesamaan bagi setiap guru adalah hal yang tidak mudah, hal ini
mengingat belakang setiap guruyang berbeda – beda.
Penanaman nilai-nilai hidup yang membentuk karakter atau budi pekerti juga
dapat ditanamkan melalui kegiatan di luar pengajaran. Penanaman nilai dengan model
ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman nilai melalui suatu kegiatan untu
dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model kegiatan ini dilaksanakan oleh guru
sekolah yang bersangkutan yang mendapat sampiran tugas tersebut keunggulan metode
ini bahwa anak mendapat nilai melalui pengalaman konkret. Pengalaman akan lebih
tertanam dibanding sekedar informasi apalagi informasi yang berisfat monolog.
keterlibatan anak dalam menggali nilai-nilai hidup melalui model kegiatan ini lebih
mendalam dan menggembirakan anak. kelemahannya tida ada dalam struktur yang
tetap dalam kerangka pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga membutuhkan
waktu lebih banyak bagi guru dan anak untuk meluangkan waktu mereka agar
mendapat nilai-nilai hidup. Model ini menuntut kreativitasan dan pemahaman akan
kebutuhan anak secara mendalam, bukan hanya sekadar acara belaka.
Model gabungan
7
bersamaan dengan kegiatan di luar pelajaran. Model ini dapat dilaksanakan, baik dalam
bekerja sama dengan tim maupun luar tim. Keunggulan model ini bahwa semua guru
terlibat dan bahkan dapat dan harus mau belajar dari piha luar untuk mengembangkan
diri siswa. Anak mengenal niali-nilai hidup untuk membentuk pekerti mereka dapat
seacra informative dan diperkuat dengan pengelaman melalui kegiatan yang terencana.
Kelemahannya yakni menuntut keterlibatan banyak pihak, banyak waktu untuk banyak
waktu untuk berkoordinasi, banyak biaya dan kesepahaman yang mendalam.
Beberapa metode yang dapat ditawarkan atau digunakan untuk pendidikan karakter,
antara lain:
a. Metode demokratis
Menekankan pencairan secraa bebas dan penghayatan nilai-nilai hidup dengan
langsung melibatan anak untuk menemukan nilai-nilai pendamping dan
pengarahan guru.
b. Metode pencairan bersama
Metode yang menekankan pada pencairan berasama yang melibatkan siswa dan
guru. Pencairan tersebut lebih berorientasi atas soal-soal actual dalam
masyarakat, yang dapat menumbuhkan sikap berfiir logis, sistematis,
argumentative.
c. Metode siswa aktif
Menekankan pada proses yang melibatkan anak sejak awal pembelajaran. Guru
memberikan pokok bahasan.dan anak dalam kelompok mencacari dan
mengembangkan proses selanjutnya. Anak melakukan pengamtan,
pembahasan, analisis, sampai pada proses penyimpulan atas kegiatan mereka.
d. Metode keteladanan
8
Menepatkan diri sebgai idola dan panutan baagi anak. dengan keteladanan
pendidik/guru dapat membimbing anak untuk membentu sikap yang kukuh.
Yakni dalam konteks dituntut ketulusan, keteguhan dan sikap konsistensi hidup
seorang guru.
e. Metode live in
Agar anak mempunyai pengalaman hidup bersama orang lain secara langsung
dalam situasi yang sangat berbeda dari situasi keseharianya.sehingga dengan
pengalaman langsung anak dapat mengenal lingukngan hidup yang berbeda
dengan cara berfikir , tantangan , permasalahan, termasuk tentang nilai-nilai
hidupnya.
f. Metode penjernihan nilai
Metode yang dilakukan dengan dialog aktif dalam bentuk diskusi mendalam
dan intensif sebagai pendamping agar anak tidak mengalami pembeloan nilai
hiudp. Anak diajak untuk secara kritis melihat nilai – nilai hidup yang ada
dalam masyarakatnya dan bersikap terhadap situasi tersebut.
9
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11