Anda di halaman 1dari 14

BERBAGAI STRATEGI PEMBELJARAN PENDIDIKAN KARAKTER

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Karakter

Dosen pengampu

Drs. Suripto,M.si

Oleh

Septi Kumala sari 11024170

Susi Indriyani 1102417007

Desinta Dwi Sya’bani 1102417014

Rombel Satu

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
PRAKATA .................................................................................................................. iii
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
Beb 2 PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya pendidikan karakter............................................................... 3
2.2 Strategi dalam pembelajaran pendidikan karakter ................................... 4
2.2.1 Model penyampaian .................................................................. 6
2.2.2 Metode penyampaian ................................................................ 8

Bab 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................. 9
3.2 Saran ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga peneliti bisa menyelasaikan tugas mata kuliah ini. Shalawat dan Salam
semoga tercurahkan pada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang senantiasa
memberikan syafa’atnya di akhirat nanti. Sehingga penliti dapaat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Berbagai Strategi Pembeljaran Atau Pendidikan
Karakter” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang peneliti
peroleh dari berbagai sumber serta infomasi dari media massa. tak lupa ucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini. peneliti harap dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca semua, serta dapat menambah wawasan pembaca.

Semarang, 26 Agustus 2018

PENULIS

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Munculnya arus dunia membawa dampak pada pendidikan, yang mempunyai


pengaruh besar kepada peserta didik. Karakter adalah semua sifat – sifat baik yang
menunjang pembangungan bangsa dan bukan hanya sopan santun. Ciri – ciri umum
bangsa maju yang memiliki karakter baik adalah ramah dan lemah lembut, tidak suka
kekerasan, patuh aturan. Ciri spesifik masyarakat maju adalah karakternya cepat
bangkit dari keruntuhan . Karakter bangsa yang maju(beradab) rajin bekerja, jujur,
terus terang, tidak pendendam, selalu melihat ke masa depan, tahu cara memperbaiki
diri, setiap individu warga bangsanya mencari rizki yang halal. Jadi sikap mental
bangsa itu bersih cenderung kearah perbaikan.

Sedangkan dunia pendidikan memiliki peran penting untuk menyiapkan


sumberdaya manusia yang harus siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
sehingga dengan munculnya arus tersebut perlu adanya penguatan pendidikan karakter
untuk mengatasi krisis moral yang terjadi. Krisis moral tersebut seperti pergaulan
bebas, lunturnya budaya dan masuknya budaya asing , banyak tindakan kriminilitas,
kebiasaan mencontek. Melalui penguatan pendidikan karakter permasalahan tersebut
bisa menjadi berkurang.

Pendidikan yang berbasis karakter tersebut mengarahkan anak pada prinsip ke


arah pembentukan karakter bangsa melalui kurikulum yang di terapkan di sekolah.
Pengembangan pendidikan karakter diharapkan dapat menguabh agen perubahan
dengan menerapkan sifat, watak, serta jiwa yang mandiri dan bertanggung jawab
dalam kehidupanya. Selain untuk siswa, karakter juga sangat diperlukan bagi
pendidik yaitu untuk memiliki orientasi kerja yang lebih efisie, inovatif,dan
produktif.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Kenapa karakter penting dalam pendidikan
2. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
3. Bagaimana strategi dalam pembelajaran pendidikan karakter
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pendidikan karakter
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran
3. Untun mengetahui strategi pembelajaran pendidikan karakter.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan hak semua orang, dalam Undang – undang No. 20,
tahun 2003 juga telah dijelaskan mengenai sistem pendidikan nasional pasal 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi mansia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis seta bertanggung jawab. Sehingga mewujdkan anak sebagai generasi
bangsa yang merupakan salah satu dari sumber daya manusia berupa potensi dan
penerus cita-cita bangsa. Sehingga menurut keputusan presiden RI No 87 Tahun 2017
menetapan bahwa dalam rangka mewujudakan bangsa yang berbudaya melalui
penguatan nilai-nilai religious, jujru, toleran, disiplin, ingin tahu, semangat kebangsaan
, peduli lingkungan , peduli sosial , cinta tanah air , cinta damai, gemar baca dan
bertanggung jawab, maka di perlukan adanya penguatan pendidikan karakter.

Sehingga perlu ditegaskan bahwa pendidikan memiliki tujuan untuk


membentuk bangsa yang lebih baik dalam berbagai aspek, antaranya kompetitif,
gotong royong , berorientasi dengan IPTEK, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Oleh karena itu, hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di
indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa
indonesia sendri dalam rangka membina kepribadian generasi penerus bangsa.tujuan
dari pendidikan karakter untuk meningakatkan mutu penyelenggaraan dan pendidikan
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter.

3
Kata karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti ” to mark”(menandai) dan
memfokuskan , bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
tingkah laku. Karakter dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan adalah alat
yang paling efektif untuk menyadarkan individu dalam jati diri kemanusianya.
Dibanting dengan factor yang lain, pendidikan memberi dampak dua atau tiga kali lebih
kuat dalam pembentuan kualitas manusia.

2.2 Strategi Dalam Pembelajaran Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter era globalisasi memerlukan sebuah terobosan dalam


menginovasi strategi dan metode pembelajaran yang akan dipakai mengingat
munculnya berbagai fenomena baru yang sebekumnya tidak ada. Maraknya
pemanfaatan teknologi informasi seperti internet handphone yang pesat,
kecenderungan keluarga yang semakin demokratis, membanjirnya budaya asing , dan
lain-lain perlu menjadi bahan pertimbangan bagi para pendidikan karakter ketika akan
menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada peserta didik.

Metode pembelajaran tradisional tersebut dinilai tidak mampu mencapai tujuan


pendidikan karena kurang mengkomodasi kelangsuangan pengalaman peserta didik
yang diperoleh dalam kehidupan keluarganya. Proses pendidikan karakter kepada
peserta didik pada saat ini lebih tepat menggunakan model pembelajaran yang
didasarkan pada interaksi sosial dan transaksi. Model pembelajaran interaksional ini
dengan dilandaskan prinsip-prinsip melibatkan peserta didik secara aktif dalam belajar,
mendasarkan pada perbedaan individu, mengaitkan teori dengan praktik ,
mengembangkan komunikasi dan kerja sama dalam belajar, meningkatkan keberanian
peserta didik dalam mengambil resiko dan belajar dari kesalahan, meningkatkan
pembelajaran sambil berbuat dan bermain dan menyesuaikan pelajaran dengan taraf
perkembangan kognitif yang masih pada taraf operasi konkret. Menurut Noeng

4
Muhadjir, pendidikan karakter atau nilai dapat diselenggarakan dengan menggunakan
beberapa metode:

Metode Dogmatis,

Metode untuk mengajarkan nilai kepada peserta didik dengan jalan menyajikan
nilai- nilai kebaikan dan kebenaran yang harus diterima apa adanya tanpa
mempersoalkan hakikat kebaikan dan kebenaran itu sendiri.

Metode Deduktif

Merupakan cara menyajikan nilai – nilai kebenaran dengan jalan menguraikan


konsep tentang kebenaran itu agar dipahami oleh peserta didik.

Metode Induktif

Membelajaran nilai dimulai dengan mengenalkan kasus-kasus dalam


kehidupan sehari-hari, kemudia ditarik maknanya secara hakiki tentang nilai-nilai
kebenaran yang berada dalam kehidupan tersebut.

Metode Reflektif.

Gabungan dari penggunaan metode deduktif dan induktif yani mempelajarkan


nilai dengan jalan mondar – mandir antara memberikan konsep secara umum tentang
nilai kebenaran, kemudian melihatnya dalam kasus-kasus kehidupan sehari- sehari.
Sehingga berbagai metode tersebut dikembangkan secara rinci dalam teknik atau
procedure pembelajaran.

Pola pembelajaran pendidikan karakter secara komphrensif pada dasarnya dapat


ditinjau dari segi metode yang digunakan, pendidikan, dasarnya dapat ditinjau dari segi
metode yang digunakan, pendidkan yang berpartisipasi dan konteks berlangsungnya

5
pendidikan nilai dan moral.pembelajaran pendidikan karakter scara kompherensif
dapat dilakukan dengan menggunakan metode inkulkasi (inculcation),
keteladanan(modeling),fasilitasi (facilitation) , dan pengembangan keterampilan (skill
building).

2.2.1 Model Penyampaian

Keberhasilan untuk menawarkan dan menanamkan nilai-nilai hidup dalam


memperkuat karakter dipengaruhi oleh cara penyampaianya. Menurut paul suparno
akan ditawarkan empat cara penyampaian yang disebut dengan model penyampaian
pendidikan karakter atau budi perkerti di sekolah.

Model sebagai mata pelajaran tersendiri

Dalam model ini, pendidikan karakter dianggap sebagai mata pelajaran


terssendiri. Oleh karena itu, pendidikan karakter memiliki kedudukan yang sama dan
diperlukan sama seperti pelajaran atau bidang studi lain. Dalam hal ini seorang guru
menyiapkan dan mengembangkan kurikulum, mengembangkan silabus, membuat
rancangan proses pembelajaran , metodologi pembelajaran , dan evaluasi
pembelajaran. Kelebihan dari pendekatan ini antara lain materi yang disampaikan
menjadi lebih terencana matang/ terfokus, mateeri yang telah disampaikan lebih
tersetrutur. Kelemahan yang ada pada pendekatan ini yakni sangat tergantung pada
tuntutan kurikulum , kemudian penanaman nilai-nilai tersebut seolah – olah hanya
menjadi tanggung jawab satu orang guru semata.

Model terintegrasi dalam semua bidang studi

Pendekatan ini dalam menyampaikan pendidikan karakter adalah disampaikan


secara terintegrasi dalam seetiap bidang pelajaran dan oleh Karena itu menjadi
tanggung jawabb semua guru. Dalam hal ini guru dapat memilih materi pendidikan

6
karakter sesuai dengan tema atau pokok bahasan bidang studi. Keunggulan model
terintegrasi pada setiap bidang studi antara lain guru ikut bertanggung jawab akan
penenaman nilai hidup kepada semua siswa, disamping itu pemahaman akan nilai
pendidikan karakter cenderung bersifat informative-kognitif , melainkan bersifat
aplikatif sesuai dengan konteks pada setiap bidang studi.sehingga siswa akan lebih
terbiasa denga nilai- nilai yang sudah diterapkan. Kelemahan adalah pemahaman dan
persepsi tentang nilai yang akan ditanamkan harus jelas dan sama bagi semua guru.
Nanmun menjamin kesamaan bagi setiap guru adalah hal yang tidak mudah, hal ini
mengingat belakang setiap guruyang berbeda – beda.

Model di luar pengajaran

Penanaman nilai-nilai hidup yang membentuk karakter atau budi pekerti juga
dapat ditanamkan melalui kegiatan di luar pengajaran. Penanaman nilai dengan model
ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman nilai melalui suatu kegiatan untu
dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model kegiatan ini dilaksanakan oleh guru
sekolah yang bersangkutan yang mendapat sampiran tugas tersebut keunggulan metode
ini bahwa anak mendapat nilai melalui pengalaman konkret. Pengalaman akan lebih
tertanam dibanding sekedar informasi apalagi informasi yang berisfat monolog.
keterlibatan anak dalam menggali nilai-nilai hidup melalui model kegiatan ini lebih
mendalam dan menggembirakan anak. kelemahannya tida ada dalam struktur yang
tetap dalam kerangka pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga membutuhkan
waktu lebih banyak bagi guru dan anak untuk meluangkan waktu mereka agar
mendapat nilai-nilai hidup. Model ini menuntut kreativitasan dan pemahaman akan
kebutuhan anak secara mendalam, bukan hanya sekadar acara belaka.

Model gabungan

Gabungan berarti menggunakan gabungan antara model terintegrasi dan model


di luar pelajaran.penanaman niali dilakukan untuk pengajaran formal terintegrasi

7
bersamaan dengan kegiatan di luar pelajaran. Model ini dapat dilaksanakan, baik dalam
bekerja sama dengan tim maupun luar tim. Keunggulan model ini bahwa semua guru
terlibat dan bahkan dapat dan harus mau belajar dari piha luar untuk mengembangkan
diri siswa. Anak mengenal niali-nilai hidup untuk membentuk pekerti mereka dapat
seacra informative dan diperkuat dengan pengelaman melalui kegiatan yang terencana.
Kelemahannya yakni menuntut keterlibatan banyak pihak, banyak waktu untuk banyak
waktu untuk berkoordinasi, banyak biaya dan kesepahaman yang mendalam.

2.2.3 Metode Penyampaian

Beberapa metode yang dapat ditawarkan atau digunakan untuk pendidikan karakter,
antara lain:

a. Metode demokratis
Menekankan pencairan secraa bebas dan penghayatan nilai-nilai hidup dengan
langsung melibatan anak untuk menemukan nilai-nilai pendamping dan
pengarahan guru.
b. Metode pencairan bersama
Metode yang menekankan pada pencairan berasama yang melibatkan siswa dan
guru. Pencairan tersebut lebih berorientasi atas soal-soal actual dalam
masyarakat, yang dapat menumbuhkan sikap berfiir logis, sistematis,
argumentative.
c. Metode siswa aktif
Menekankan pada proses yang melibatkan anak sejak awal pembelajaran. Guru
memberikan pokok bahasan.dan anak dalam kelompok mencacari dan
mengembangkan proses selanjutnya. Anak melakukan pengamtan,
pembahasan, analisis, sampai pada proses penyimpulan atas kegiatan mereka.
d. Metode keteladanan

8
Menepatkan diri sebgai idola dan panutan baagi anak. dengan keteladanan
pendidik/guru dapat membimbing anak untuk membentu sikap yang kukuh.
Yakni dalam konteks dituntut ketulusan, keteguhan dan sikap konsistensi hidup
seorang guru.
e. Metode live in
Agar anak mempunyai pengalaman hidup bersama orang lain secara langsung
dalam situasi yang sangat berbeda dari situasi keseharianya.sehingga dengan
pengalaman langsung anak dapat mengenal lingukngan hidup yang berbeda
dengan cara berfikir , tantangan , permasalahan, termasuk tentang nilai-nilai
hidupnya.
f. Metode penjernihan nilai
Metode yang dilakukan dengan dialog aktif dalam bentuk diskusi mendalam
dan intensif sebagai pendamping agar anak tidak mengalami pembeloan nilai
hiudp. Anak diajak untuk secara kritis melihat nilai – nilai hidup yang ada
dalam masyarakatnya dan bersikap terhadap situasi tersebut.

9
BAB 3

PENUTUP

Simpulan

Pendidikan karakter merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-


nilai luhur dalam lingkungan satuan pendidikan (sekolah), lingkungan keluarga,dan
lingkungan masyarakat. Sehingga pendidikan merupakan alat untuk dapat
mengahasilkan individu yang memiliki kahalusan budi dan jiwa. Dalam pendidikan
karakter sendiri diperlukan adanya strategi dalam pembelajaran. Gunanya strategi
dalam pembelajaran ini yani untuk merancang sebuah perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Saran

Dengan demikian semakin cepat arus globalisasi sehingga hal tersebut


menjadikan krisis karakter dan watak bangsa. Untuk menanggulangi masalh itu maka
dibentuklah sebuah pendidikan karakter, yang diharapkan invidu tersebut dapat
menjadi inidividu yang baik dalam masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

dr. Zubaedi, M. (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.

Drof.H.Puupuh Fathurrohman, D. A. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung:


Pt Refika Aditama.

Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M. (2013). Starrtegi Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses


Pendidikan. jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

11

Anda mungkin juga menyukai